Professional Documents
Culture Documents
Buyku Informasi
Buyku Informasi
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan
2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Mengelola
Kartu Piutang.
B. Tujuan Khusus
BAB II
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG
b. Soemarso
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan
kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu
melakukan pejualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya
dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar
kemudian hari atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
c. Rusdi Akbar
Piutang meliputi semua pihak atau kalim perusahaan pada organisasi
lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan
dating sebagai akibat kejadian pada masa lalu.
d. IFRS (Internasional Financial Reporting Standards)
Piutang diidentifikasikan sebagai tuntutan atau klaim terhadap
pihak tertentu yang penyelesainnya diharapkan dalam bentuk kas
selama kegiatan normal perusahaan.
e. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan
produk/penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal
perusahaan. Piutang usaha dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam
siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancer.
Dari seluruh pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa piutang
merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul
karena adanya suatu transaksi.
2. Jenis Piutang
Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni :
1. Piutang dagang (account receivable) adalah tagihan perusahaan kepada
pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara
kredit. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu
tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.
2. Piutang non dagang/Piutang Lain-lain ( other receivables), terdiri atas
macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang
Contoh :
Pada 6 Juli 2014, menjual barang dagangan kepada Nedika secara
kredit sebesar Rp 10.000.000,00 yang harus dilunasi pada 5
November 2014. Pada 5 September 2014, CV Mahardika menulis
surat yang ditujukan kepada Nendika sebagai berikut :
Jakarta, 5 September 2014
Kepada
Tn. Nendika
Jl. Belimbing No. 12
Jakarta Barat
CV Mahardika
Arif Rahman
Direktur
Harap Tuan membayar wesel ini sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) dengan bunga 12,2% melalui rekening BNI No. 2-33-10003456-8 pada
5 November 2014.
CV Mahardika
Arif Rahman
Direktur
Hormat kami
Nendika
c) Catatan Akuntansi
1) Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang
karena adanya pejualan kredit.
2) Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat
pengurangan piutang karena adanya retur penjualan .
3) Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya piutang yang dihapus.
4) Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya pelunasan piutang.
d) Kartu Piutang
Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu
yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap
pelanggannya. Contoh kartu piutang:
KARTU PIUTANG
No Rekening Lembar ke :
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit
Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
Faktur Jurnal
Penjualan Menambah piutang
Penjualan
Kas Piutang
Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang
digunakan.
h. Sisi kiri disebut sisi debit yang digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi dan jumlah nominal yang di debit.
i. Sisi kanan disebut sisi kredit yang digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi dan jumlah nominal yang di kredit.
Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kredit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
b) Bentuk Stafel
Bentuk stafel adalah bentu kartu piutang yang penyajiannya berupa
lembaran. Kartu piutang bentuk stafel dapat dibedakan lebih lanjut menjadi
dua, yaitu :
1)Bentuk Tiga Kolom
Bentuk tiga kolom adalah bentuk kartu piutang yang selalu menampilkan
jumlah nominal dalam saldo terjadi pencatatan. Setiap mencatat transaksi
dalam kartu piutang bentuk tiga kolom harus disertai dengan pencatatan
saldo kartu piutang. Dengan demikian, saldo kartu piutang tiap-tiap
pelanggan dapat diketahui setiap saat tanpa harus menjumlahkan sisi
debit dan sisi kredit. Format kartu piutang bentuk tiga kolom dapat dilihat
sebagai berikut.
(a) Kartu Piutang (b)
Nomor Rekening : (c) Batas Kredit : (f)
Nama : (d) Lembar ke : (g)
Alamat : (e)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit D/K Saldo
Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kredit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
m. Kolom D/K diisi dengan keterangan debit atau kredit dari saldo setiap
terjadi pencatatan.
n. Kolom saldo diisi dengan jumlah nominal saldo setiap terjadi
pencatatan.
Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kebit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
m. Kolom saldo debit diisi dengan jumlah nominal yang di debit jika hasil
pencatatan bersaldo debit.
n. Kolom saldo kredit diisi dengan jumlah nominal yang di debit jika hasil
pencatatan bersaldo kredit.
b) Bagian Kassa
Tugasnya menerima cek atau uang tunai dari debitur.
c) Bagian Piutang (di bawah departemen Akuntansi)
Mencatat mutasi piutang dalam kartu piutang
Membuat surat pernyataan piutang
Membuat daftar usia piutang
Membuat daftar saldo piutang setiap debitur (laporan data posisi
piutang pada setiap debitur)
d) Bagian Penagihan (di bawah departemen Keuangan)
Pembuatan dan pendistribusian kepada setiap pihak.
Melaksanakan penagihan kepada debitur.
e) Bagian Jurnal dan Buku Besar
Mencatat mutasi piutang secara kolektif dalam buku jurnal yang
terkait.
Posting jurnal ke buku besar untuk kepentingan pembuatan
laporan keuangan.
BAB III
MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG
Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
b) Pengurangan Piutang
Terjadi karena adanya transaksi berikut :
Penerimaan pembayaran atau pelunasan piutang dari debitur.
Pengembalian barang yang dijual karena cacat atau tidak sesuai
dengan contoh (retur penjualan)
Penghapusan piutang karena debitur meninggal dunia, tidak
diketahui keberadaannya, jatuh pailit, atau tidak sanggup membayar.
UD SANTOSA
SEMARANG
UD SENTOSA
ttd
(Mila)
Contoh faktur 2
........................................................
............................................................
......................................................................
.........................., ............................20.....
Kepada
.......................................................................
...........................................................................
FAKTUR NO
NO JENIS BARANG BANYAKNYA HARGA SATUAN JUMLAH
JUMLAH
BIAYA ANGKUT
JUMLAH TOTAL
Syarat pembayaran .....................
Bagian Panjualan
...........................................
Contoh Faktur 3
NOTA KREDIT
Bagian Penjualan
(Ramdan Malik)
Kepada :
Luwes Taylor
Jl. Pandemangan No. 12
Jakarta
PD Widya Utama
Ttd
(Heny)
Contoh Nota kredit 2
…………………………………
…………………………………
…………………………………
Kepada Tn. :
NOTA KREDIT
NO. ……………..
Kami telah mengkredit rekening saudara atas barang yang kami terima
sebagai berikut :
HARGA
NO KETERANGAN BANYAKNYA JUMLAH
SATUAN
JUMLAH
………………………, …………………..
Bagian Penjualan
…………………………………………….
c) Bukti Memorial
Bukti memorial adalah bukti transaksi yang dibuat untuk keperluan pencatatan
penghapusan piutang.
BUKTI MEMORIAL
Keterangan Transaksi :
Perlengkapan yang terpakai
- Perlengkapan penjualan Rp 2.800.000,00
- Perlengkapan kantor Rp 1.500.000,00
Tgl Nomor Rekening Debit Kredit
2009 31 526 2.800.000,00 -
Des 535 1.500.000,00 -
117 - 2.800.000,00
118 - 1.500.000,00
BUKTI MEMORIAL
Keterangan
Tanggal Akun Ref. Debit Kredit
(.........................) (..............................)
Manajer Keuangan Bagian Pembukuan
Contoh bukti memorial 2
d) Bukti Kas Masuk
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan pelunasan
piutang dari debitur. Setiap terjadi transaksi yang menyebabkan penerimaan
kas, pemegang kas wajib membuatkan bukti, bukti ini disebut dengan bukti
peneriamaan kas.
(Ahmad Mubarok)
Contoh Bukti Kas Masuk 1
……………………………. BKM No
……………………………. Tanggal
…………………………….
Saldo Piutang
Potongan …..%
Saldo Piutang
Dibuat oleh : Disetujui oleh : Diterima oleh :
Piutang dagang XX
Beban Kerugian Piutang XX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)
Kas XX
Piutang dagang XX
(Mencatat pelunasan secara tunai oleh debitur)
sebesar Rp.4.000.000,-
Tgl 9 Juli 2012 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang
Indah sebesar Rp.2.000.000,-
Tgl 10 Juli 2012 diterima pembayaran dari toko Manis sebesar
Rp.5.000.000,-
Tgl 11 Juli 2012 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar
Bahagia sebesar Rp.2.000.000,-
Tgl 15 Juli 2012 diterima pembayaran ke 2 dari Manis senilai Rp.
3.000.000,-
Tgl 16 Juli 2012 penjualan kredit barang B kepada Toko Pamulang
Indah sebesar Rp.5.000.000,-
Tgl 18 Juli 2012 penjualan kredit barang B kepada Toko Sinar Bahagia
sebesar Rp.7.500.000,-
Tgl 20 Juli 2012 retur Penjualan barang B dari Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.100.000,-
Tgl 21 Juli 2012 diterima laporan dari toko Manis bahwa telah terjadi
kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan piutang
toko Manis sebesar Rp3.000.000,-.
Tgl 27 Juli 2012 ada surat dari toko Manis mendapat ganti rugi dari
perusahaan asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa
tagihannya dan direalisasikan pembayaranya pada tanggal 29 Juli
2012.
Tgl 29 Juli 2012 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus
Rp3.000.000,-
5 Juli 2012
6 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.4.000.000,-
Penjualan Rp.4.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Sinar)
9 Juli 2012
Kas Rp.2.000.000,-
Piutang dagang Rp. 2.000.000,-
(Pembayaran pertama dari toko Pamulang)
10 Juli 2012
Kas Rp.5.000.000,-
Piutang dagang Rp. 5.000.000,-
(pelunasan piutang toko Manis Rp.5.000.000)
11 Juli 2012
Kas Rp. 2.000.000,-
Piutang dagang Rp.2.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Sinar)
15 Juli 2012
Kas Rp. 3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Manis)
16 Juli 2012
Piutang dagang Rp. 5.000.000,-
Penjualan Rp. 5.000.000,-
(penjualan kepada toko Pamulang)
18 Juli 2012
Piutang Dagang Rp. 7.500.000,-
Penjualan Rp. 7.500.000,-
(penjualan kepada toko Sinar)
20 Juli 2012
Retur penjualan Rp. 100.000,-
Piutang dagang Rp. 100.000,-
(pengembalian barang yang dibeli oleh toko Pamulang)
21 Juli 2012
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(Sisa Piutang toko Manis dihapus karena kebakaran)
27 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)
29 Juli 2012
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)
31 Desember
Beban kerugian Piutang XX
Cadangan Kerugian piutang XX
(menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)
Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh
perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal penghapusan
piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk sebagai berikut:
Piutang dagang XX
Cadangan kerugian piutang XX
(mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)
Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya maka
dibuat jurnal sebagai berikut.
Kas XX
Piutang dagang XX
(penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)
Contoh:
Asumsikan bahwa PT. KIA menerapkan metode cadangan, dari jumlah
piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum dapat
ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2012 . Manajer kredit memperkirakan
sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.
Keterangan:
Jurnal tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan tanggal 20 Juli 2012 sama dengan jurnal
pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai tanggal 21 Juli 2012
sampai dengan 31 Juli 2012 sebagai berikut:
21 Juli 2012
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang toko Manis)
27 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)
29 Juli 2012
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)
31 Juli 2012
Beban Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang)
JURNAL PENJUALAN
Debit Kredit
Tanggal Akun yang Didebit Syarat
Piutang Usaha Penjualan
2. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat mutasi piutang
karena adanya retur penjualan atau karena piutang yang dihapus.
JURNAL UMUM
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Pot Piutang Serba-Serbi
Kas Penjualan
Penjualan Usaha Rekening Ref Jumlah
2. Bentuk 2 Kolom
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
3. Bentuk 3 Kolom
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
4. Bentuk 4 Kolom
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
JURNAL UMUM
berikut :
Cadangan kerugian piutang bersaldo Kredit
Contoh :
Pada 31 Desember 2014, terdapat akun berikut dalam Buku Besar PT
Mahardika.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang, saldo (K) Rp 2.000.000,00
Taksiran kerugiaan piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang
31 Desember 2014.
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugiaan piutang
dapat dihitung sebagai berikut :
Taksiran kerugian piutang 2% x Rp 250.000.000,00=Rp5.000.000,00
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang =Rp2.000.000,00(-)
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2014 =Rp3.000.000,00
Bagian kredit mengeluarkan Bukti Memorial sebagai bukti penyesuaian
akun Cadangan Kerugian Piutang. Bukti Memorial yang dikeluarkan oleh
bagian kredit adalah sebagai berikut :
PT MAHARDIKA
No : 26
BUKTI MEMORIAL
Tanggal : 31 Desember 2014
Keterangan : Debet Kredit
Cadangan kerugian piutang ditambah No Akun No Akun
sebesar Rp 3.000.000,00
BAB IV
MEMBUKUKAN MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG
KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Pamulang Syarat
Alamat Jl. Pamulang Raya 17 Batas Kredit Rp 10.000.0000,-
Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Juli
1 Saldo 0 --
5 Faktur no. 312 3.000.000 -- 3.000.000 --
9 Bukti KM. 305 2.000.000 1.000.000 --
16 Faktur no. 315 5.000.000 -- 6.000.000 --
20 Memo kredit no. 15 100.000 5.900.000 --
KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Manis Syarat
Alamat Jl. Raya Kemanggis 132 Batas Kredit Rp 10.000.000,-
Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Mrt.
1 Saldo 1.000.000 --
2 Faktur no. 300 10.000.000 -- 11.000.000 --
10 Bukti KM. 303 5.000.000 6.000.000 --
15 Bukti KM. 310 3.000.000 3.000.000 --
21 Bukti Memorial no. 11 3.000.000 0 --
27 Bukti Memorial no. 12 3.000.000 -- 3.000.000 --
29 Bukti KM. 320 3.000.000 0 --
KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Sinar Bahagia Syarat
Alamat Jl. Cililitan 45 Batas Kredit 10.000.000,-
Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Mrt.
1 Saldo 0 --
6 Faktur no. 311 4.000.000 -- 4.000.000 --
11 Bukti KM. 304 2.000.000 2.000.000 --
18 Faktur no. 318 7.500.000 -- 9.500.000 --
BAB V
MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG
Contoh:
KARTU PIUTANG
No Rekening 33 Lembar ke :
Nama Toko Al-Karomah Syarat 2/10, N/30
Alamat Jl. Salak 22 Pamulang Batas Kredit Rp. 15.000,-
(dalam Ribuan Rupiah)
Tgl. Mutasi Saldo
Keterangan Fol
2012 Debet Kredit Debet Kredit
Jan
1 Saldo Faktur no. 095 2.000,- --
6 Faktur no. 101 1.000,- -- 3.000,- --
8 Faktur no. 120 3.000,- -- 6.000,- --
8 Bukti KM. 250 2.000,- 4.000,- --
15 Bukti KM. 240 1.000,- 3.000,- --
18 Bukti KM. 350 3.000,- 0,- --
20 Faktur no. 200 4.000,- -- 4.000,- --
24 Faktur no. 275 2.500,- -- 6.500,- --
27 Faktur no. 290 2.750,- -- 9.250,- --
Feb
1 Saldo 9.250,- --
5 Faktur no. 300 5.000,- -- 14.250,- --
5 Bukti KM. 400 -- 4.000,- 10.250,- --
23 Faktur no. 400 2.500,- -- 12.750,- --
Dengan hormat,
Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada saudara pada tanggal 31 Januari 2012
adalah sebesar Rp. 9.250.000,-. Jika saldo tsb. Tidak cocok dengan catatan saudara
gunakan ruang di bawah ini untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan
tersebut.
Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.
……………………………
……………………………………….
Dengan hormat,
Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada saudara pada tanggal 31 Januari 2012
adalah sebesar Rp. 9.250.000,-, dengan perincian sebagi berikut :
KARTU PIUTANG
No Rekening 33 Lembar ke :
Nama Toko Al-Karomah Syarat 2/10, n/30
Alamat Jl. Salak 22 Pamulang Batas Kredit Rp. 15.000,-
(dalam Ribuan Rupiah)
Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo
2012 Debet Kredit Debet Kredit
Jan
1 Saldo Faktur no. 095 2.000,- --
6 Faktur no. 101 1.000,- -- 3.000,- --
8 Faktur no. 120 3.000,- -- 6.000,- --
8 Bukti KM. 250 2.000,- 4.000,- --
15 Bukti KM. 240 1.000,- 3.000,- --
18 Bukti KM. 350 3.000,- 0,- --
20 Faktur no. 200 4.000,- -- 4.000,- --
24 Faktur no. 275 2.500,- -- 6.500,- --
27 Faktur no. 290 2.750,- -- 9.250,- --
Jika saldo tsb. Tidak cocok dengan catatan saudara gunakan ruang di bawah ini untuk
menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut.
Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.
……………………………………….
Dengan hormat,
Kami memberitahukan bahwa menurut catatan kami, faktur-faktur yang
belum Saudara bayar sampai tanggal 31 Juli 2014 adalah sebagai berikut :
Faktur No. 234, CV Dua Dara jatuh tempo 24 Juli 2014 sebesar Rp 51.000.000,00
Faktur No. 237, CV Dua Dara jatuh tempo 27 Juli 2014 sebesar Rp 52.000.000,00
Faktur No. 239, CV Dua Dara jatuh tempo 29 Juli 2014 sebesar Rp 53.000.000,00
Jika saldo tersebut tidak sesuai dengan catatan Saudara, gunakan ruang di
bawah ini untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut. Atas
perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.
PT JAYA
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada Saudara per tangal 31
Juli 2014 seperti yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alas an
sebagai berikut.
………………………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………………………......
……………………………
BAB VI
MENYUSUN LAPORAN PIUTANG
Dengan adanya laopran Rekapitulasi Piutang tersebut kita dapat membuat Analisis
Piutang Debitur PT KIA per 31 Juli 2012, yaitu sebagai berikut :
Saldo piutang kepada debitur Toko Pamulang per 31 Juli 2012 Rp 5.900.000,00
Saldo piutang kepada debitur Toko Manis per 31 Juli 2012 0
Saldo piutang kepada debitur Toko Sinar per 31 Juli 2012 Rp 9.500.000,00(+)
Jumlah piutang per 31 Juli 2012 Rp15.400.000,00
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. –
B. Buku Referensi
1. Amsa Subrata. 1996. Perbankan. Bandung : Armico.
2. Asep Aditya Barata. 2001. Paket Keahlian Penjualan Seri B. Bandung : CV. Armico.
8. Tobing, Riduan dan Nirwana. 2004. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : Atalya
Rileni Sucedo.
D. Referensi Lainnya
1. -
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan