You are on page 1of 55

BUKU INFORMASI

MENGELOLA KARTU PIUTANG


M.692000.009.02

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan
2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 2
A. Tujuan Umum .......................................................................................... 2
B. Tujuan Khusus ......................................................................................... 2
BAB II MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG .................................. 3
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan Kartu
Piutang......................................................................................................... 3
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan Kartu
Piutang....................................................................................................... 15
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan Kartu
Piutang....................................................................................................... 15
BAB III MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG ................................................... 16
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang ............ 16
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang ............ 39
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang ............... 39
BAB IV MEMBUKUKAN MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG .......................... 40
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang ke Kartu
Piutang....................................................................................................... 40
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang ke Kartu
Piutang....................................................................................................... 42
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang ke Kartu
Piutang....................................................................................................... 42
BAB V MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG .......................................... 43
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo Piutang .. 43
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo Piutang .. 49
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo Piutang ..... 49
BAB VI MENYUSUN LAPORAN PIUTANG ........................................................... 50
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang .............. 50
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang .............. 51
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang ................. 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52
A. Dasar Perundang-undangan .................................................................... 52
B. Buku Referensi ....................................................................................... 52
C. Majalah atau Buletin ............................................................................... 52
D. Referensi Lainnya ................................................................................... 52
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ........................................................ 53
A. Daftar Peralatan/Mesin ........................................................................... 53
B. Daftar Bahan .......................................................................................... 53
DAFTAR PENYUSUN MODUL ........................................................................... 54

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 1 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Mengelola
Kartu Piutang.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mengelola


Kartu Piutang ini, guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pengelolaan kartu piutang
2. Mengidentifikasi data piutang
3. Membukukan mutasi piutang ke kartu piutang
4. Melakukan konfirmasi saldo piutang
5. Menyusun laporan piutang

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 2 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB II
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan


Kartu Piutang
Dalam bisnis yang masih kecil sebagian besar transaksi penjualan dilakukan dengan tunai,
sehingga penjualan pada hari itu langsung bisa diketahui sama dengan
besarnya uang yang sudah diterima. Bisnis seperti ini membatasi calon
pembeli yang sebenarnya membutuhkan sesuatu tetapi tidak mempunyai
uang yang cukup, di lain pihak penjual dibatasi pada konsumen yang
mempunyai uang tunai saja sehingga omset penjualan terbatas.
Dalam rangka meningkatkan volume penjualan dan memenuhi sebagian besar
pelanggan maka kebijakan penjualan dengan sistem penjualan kredit yang
mempunyai tempo waktu dalam pelunasannya perlu dipertimbangkan,
terutama untuk perusahaan yang memiliki skala usaha cukup besar,
pelanggan adalah suatu satuan usaha tertentu di mana barang yang dibeli
akan dijual kembali, atau nilai barang cukup tinggi. Kebijakan penjualan kredit
biasanya akan menjadi pilihan bagi pelanggan dalam hubunganya dengan
pengelolaan dana yang diperlukan.
Kebijakan penjualan kredit diharapkan dapat menaikkan omset penjualan,
yang berarti juga akan berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan.
Namun dengan semakin besarnya piutang dagang yang dimiliki perusahaan
timbul resiko yang dihadapi yaitu seandainya sebagian dari tagihan piutang
tidak dapat tertagih, maka akan menjadi beban kerugian perusahaan.

1. Pengertian Piutang Dagang


Pengertian piutang menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai
berikut :
a. Warren Reeve dan Fees
Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak
lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 3 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

b. Soemarso
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan
kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu
melakukan pejualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya
dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar
kemudian hari atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
c. Rusdi Akbar
Piutang meliputi semua pihak atau kalim perusahaan pada organisasi
lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan
dating sebagai akibat kejadian pada masa lalu.
d. IFRS (Internasional Financial Reporting Standards)
Piutang diidentifikasikan sebagai tuntutan atau klaim terhadap
pihak tertentu yang penyelesainnya diharapkan dalam bentuk kas
selama kegiatan normal perusahaan.
e. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan
produk/penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal
perusahaan. Piutang usaha dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam
siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancer.
Dari seluruh pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa piutang
merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul
karena adanya suatu transaksi.

2. Jenis Piutang
Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni :
1. Piutang dagang (account receivable) adalah tagihan perusahaan kepada
pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara
kredit. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu
tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.
2. Piutang non dagang/Piutang Lain-lain ( other receivables), terdiri atas
macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 4 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

maupun piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang


lain-lain, diantaranya :
 Uang muka pembelian (Purchases pre-payment)
 Uang muka kepada pegawai (Advance to employees)
 Uang muka pembeliaan saham (Advzance stock holder)
 Uang muka menjamin kontrak (Deposit on contract guarantee)
 Uang muka kepada anak perusahaan (Advance to affiliated
companies)
 Piutang dividen (Dividend receivable)
 Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang
 Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi (Claim of looses or
damage)
 Tuntutan atas pengurangan pajak (Claim for rebate and tax
refunds)
3. Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable) adalah piutang berupa
perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah
uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di
masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu
kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar,
sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun
diperlukan sebagai piutang jangka panjang.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan piutang wesel antara lain
sebagai berikut :
a) Wesel adalah surat perintah tak bersyarat dari kreditor kepada
debitur untuk membayar sejumlah uang pada waktu dan tempat
yang telah ditentukan dalam surat tersebut. Wesel terdiri atas
beberapa jenis berikut :
 Wesel tidak berbunga adalah wesel yang nilainya sama dengan
nilai nominalnya pada saat jatuh tempo sehingga nilai tunai pada
saat wesel diperjualbelikan akan berkurang sebesar bunga
diskonto yang diperhitungkan.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 5 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Contoh :
Pada 6 Juli 2014, menjual barang dagangan kepada Nedika secara
kredit sebesar Rp 10.000.000,00 yang harus dilunasi pada 5
November 2014. Pada 5 September 2014, CV Mahardika menulis
surat yang ditujukan kepada Nendika sebagai berikut :
Jakarta, 5 September 2014
Kepada
Tn. Nendika
Jl. Belimbing No. 12
Jakarta Barat

Harap Tuan membayar wesel ini sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta


rupiah) melalui rekening BNI No. 2-33-10003456-8 pada 5 November 2014.

CV Mahardika

Arif Rahman
Direktur

 Wesel berbunga adalah wesel yang nilai nominalnya merupakan


nilai pada saat penarikan wesel. Nilai tunai pada saat jatuh tempo
adalah nilai nominal ditambah dengan bunga.
Contoh :
Pada 6 Juli 2014, menjual barang dagangan kepada Nedika secara
kredit sebesar Rp 20.000.000,00 dengan bunga 12,2% yang harus
dilunasi pada 5 November 2014. Pada 5 September 2014, CV
Mahardika memerlukan dana. Untuk memenuhi kebutuhan dana
tersebut, CV Mahardika menulis berikut :
Jakarta, 5 September 2014
Kepada
Tn. Nendika
Jl. Belimbing No. 12
Jakarta Barat

Harap Tuan membayar wesel ini sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) dengan bunga 12,2% melalui rekening BNI No. 2-33-10003456-8 pada
5 November 2014.

CV Mahardika

Arif Rahman
Direktur

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 6 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Berikut adalah beberapa hal terkait wesel :


 Tanggal 5 September 2014, disebut tanggal penarikan wesel.
 Tanggal 5 November 2014, disebut tanggal jatuh tempo.
 CV Mahardika disebut penarik wesel.
 Nedika disebut tertarik.
 Jika wesel dijual kepada BNI, BNI sebagai pemegang wesel.
b) Promes adalah surat kesanggupan dari debitur kepada kreditor untuk
membayar sejumlah uang pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan dalam surat tersebut.
Contoh berikut adalah promes Tn. Nendika kepada CV Mahardika
Jakarta, 5 September 2014
Kepada
CV Mahardika
Jl. Merpati No. 3
Jakarta Barat

Saya sanggup membayar sebesar Rp 10.000.000,00 kepada CV Mahardika melalui


rekening BNI No. 2-33-10003456-8 pada 5 November 2014.

Hormat kami

Nendika

3. Prosedur Pengelolaan Kartu Piutang


a. Peralatan dan Perlengkapan yang Diperlukan dalam
Mengelola Kartu Piutang
Bukti transaksi merupakan arsip penting bagi perusahaan.
Penyimpanannya harus tertib agar mudah untuk mencari apabila
dibutuhkan dan agar tidak mudah rusak.
Dewasa ini sistem penyimpanan dokumen semakin canggih dan
memudahkan penggunanya. Berikut ini adalah peralatan yang
membantu dalam pengelompokan dan penyimpanan bukti transaksi.
a. Mesin penjilid
b. Stapler (hecht machine stapler)
c. Pelubang kertas (punched card machine/perforator)
d. Mesin pemotong kertas (paper cuter/goillotine)

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 7 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

e. Mesin penghancur dokumen (shredden)


f. Lemari Arsip
g. Rak penyortir

Agar semua transaksi piutang terekam dan tercatat dengan baik,


diperlukan adanya pengelolaan yang rapi dan profesional. Hal ini agar
perusahaan dapat terus memantau perkembangan piutang dari setiap
debitur. Berikut adalah pelengkapan dan peralatan yang dibutuhkan
dalam pengelolaan kartu piutang agar mampu terekam dan tercatat
dengan baik sesuai dengan prosedur pengelolaan yang benar.
a) Buku-buku
1) Buku Jurnal Umum
Berfungsi sebagai tempat mencatat penghapusan piutang dan
retur penjualan.
2) Buku Jurnal Penerimaan Kas
Berfungsi sebagai tempat untuk mencatat transaksi penerimaan
piutang.
3) Buku Jurnal Penjualan
Berfungsi sebagai tempat mencatat terjadinya piutang.
b) Formulir-formulir
1) Formulir daftar saldo piutang adalah formulir yang digunakan
untuk membuat daftar saldo piutang.
2) Formulir daftar usia piutang adalah formulir yang digunakan
untuk membuat laporan mengenai status usia piutang setiap
debitur.
3) Formulir surat penagihan adalah formulir yang digunakan untuk
membuat surat penagihan piutang yang telah jatuh tempo.
4) Formulir surat pernyataan piutang adalah formulir yang
digunakan untuk membuat konfirmasi saldo piutang setiap
debitur.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 8 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

c) Catatan Akuntansi
1) Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang
karena adanya pejualan kredit.
2) Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat
pengurangan piutang karena adanya retur penjualan .
3) Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya piutang yang dihapus.
4) Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya pelunasan piutang.
d) Kartu Piutang
Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu
yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap
pelanggannya. Contoh kartu piutang:

KARTU PIUTANG
No Rekening Lembar ke :
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit

Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit

Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut


perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:
No. Transaksi Dokumen Mutasi Piutang
a. Transaksi penjualan kredit Faktur penjualan [+]
b. Transaksi retur penjualan Memo kredit [-]
c. Transaksi penghapusan piutang Bukti memorial [-]
d. Transaksi penerimaan kas dari piutang Bukti kas masuk [-]

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 9 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
Faktur Jurnal
Penjualan Menambah piutang
Penjualan

Memo Kredit Jurnal Retur


Penjualan Mengurangi piutang

Kas Piutang

Bukti Jurnal Umum


Memorial
Mengurangi Piutang

Bukti Kas Jurnal


Masuk Penerimaan
Mengurangi Piutang
Kas

Bentuk Kartu Piutang


Setiap perusahaan memiliki kebebasan dalam merancang kartu piutang.
Rancangan kartu piutang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar dapat
memberikan informasi yang jelas bagi penggunanya.
Namun pada umumnya, bentuk kartu piutang dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a) Bentuk Skontro
Bentuk skontro adalah bentuk kartu piutang yang penyajiannya sebelah-
menyebelah. Kartu piutang bentuk skontro dapaat dibedakan lebih lanjut
menjadi dua, yaitu :
1)Bentuk T (T account)
Bentuk T merupakan bentuk kartu piutang yang paling sederhana.
Disebut bentuk T karena kartu piutang ini memiliki bentuk yang
menyerupai huruf T. Kartu piutang bentuk T terdiri atas dua sisi, yaitu sisi
kiri yang disebut sisi debit dan sisi kanan yang disebut sisi kredit. Kartu
piutang bentuk T jarang digunakan oleh perusahaan karena penyajiannya

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 10 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

yang terlalu sederhana sehingga kurang memberikan informasi yang jelas


bagi perusahaan. Format kartu piutang bentuk T dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
(a) Kartu Piutang (b)
Nomor Rekening : (c) Batas Kredit : (f)
Nama : (d) Lembar ke : (g)
Alamat : (e)
Debit (h) Kredit (i)

Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang
digunakan.
h. Sisi kiri disebut sisi debit yang digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi dan jumlah nominal yang di debit.
i. Sisi kanan disebut sisi kredit yang digunakan untuk mencatat tanggal
terjadinya transaksi dan jumlah nominal yang di kredit.

2)Bentuk T Disempurnakan (bentuk dua kolom)


Kartu piutang bentuk T disempurnakan merupakan hasil
penyempurnaan dari kartu piutang bentuk T. Format kartu piutang bentuk
T disempurnakan dapat dilihat pada gambar berikut.
(a) Kartu Piutang (b)
Nomor Rekening : (c) Batas Kredit : (f)
Nama : (d) Lembar ke : (g)
Alamat : (e)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. Kredit

(h) (i) (j) (k) (h) (i) (j) (l)

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 11 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kredit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
b) Bentuk Stafel
Bentuk stafel adalah bentu kartu piutang yang penyajiannya berupa
lembaran. Kartu piutang bentuk stafel dapat dibedakan lebih lanjut menjadi
dua, yaitu :
1)Bentuk Tiga Kolom
Bentuk tiga kolom adalah bentuk kartu piutang yang selalu menampilkan
jumlah nominal dalam saldo terjadi pencatatan. Setiap mencatat transaksi
dalam kartu piutang bentuk tiga kolom harus disertai dengan pencatatan
saldo kartu piutang. Dengan demikian, saldo kartu piutang tiap-tiap
pelanggan dapat diketahui setiap saat tanpa harus menjumlahkan sisi
debit dan sisi kredit. Format kartu piutang bentuk tiga kolom dapat dilihat
sebagai berikut.
(a) Kartu Piutang (b)
Nomor Rekening : (c) Batas Kredit : (f)
Nama : (d) Lembar ke : (g)
Alamat : (e)
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit D/K Saldo

(h) (i) (j) (k) (l) (m) (n)

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 12 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kredit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
m. Kolom D/K diisi dengan keterangan debit atau kredit dari saldo setiap
terjadi pencatatan.
n. Kolom saldo diisi dengan jumlah nominal saldo setiap terjadi
pencatatan.

2)Bentuk Empat Kolom


Bentuk empat kolom adalah bentuk kartu piutang yang selalu
menampilkan jumlah nominal dalam saldo setiap terjadi pencatatan. Kartu
piutang bentuk empat kolom biasa digunakan oleh perusahaan karena
penyajiannya lebih jelas dan setiap terjadi pencatatan selalu diikuti
dengan pencatatan saldo. Format kartu piutang bentuk empat kolom
dapat dilihat sebagai berikut.
(a) Kartu Piutang (b)
Nomor Rekening : (c) Batas Kredit : (f)
Nama : (d) Lembar ke : (g)
Alamat : (e)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Debit Kredit

(h) (i) (j) (k) (l) (m) (n)

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 13 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Keterangan :
a. Nama dan alamat perusahaan.
b. Judul ditulis di bagian tengah atas.
c. Setiap kartu piutang diberi nomor kode rekening sesuai dengan
penomoran yang digunakan.
d. Nama diisi dengan nama pelanggan yang bersangkutan.
e. Alamat diisi dengan alamat pelanggan yang bersangkutan.
f. Batas kredit diisi dengan batas saldo piutang yang dimiliki oleh
pelanggan.
g. Lembar ke diisi dengan halaman kartu piutang yang sedang digunakan
h. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
i. Kolom keterangan diisi dengan keterangan transaksi.
j. Kolom referensi (Ref.) diisi dengan nama dan nomor halaman jurnal
atau asal mula data tersebut diambil. Hal ini untuk memudahkan
penelusuran data jika terjadi kesalahan pencatatan.
k. Kolom debit diisi dengan jumlah nominal yang harus di debit.
l. Kolom kebit diisi dengan jumlah nominal yang harus di kredit.
m. Kolom saldo debit diisi dengan jumlah nominal yang di debit jika hasil
pencatatan bersaldo debit.
n. Kolom saldo kredit diisi dengan jumlah nominal yang di debit jika hasil
pencatatan bersaldo kredit.

b. Unit Organisasi dalam Pengelolaan Kartu Piutang


Bagian-bagian yang terlibat dalam pengelolaan Kartu Piutang menurut
Standar Prosedur Operasional adalah bagian Sekretaris, Kassa, Piutang,
Penagihan, Jurnal dan Buku Besar. Tugas setiap bagian adalah sebagai
berikut :
a) Bagian Sekretaris
 Menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur.
 Menerima memo kredit dari bank dalam hal debitur membayar
melalui transfer rekening dana perusahaan di bank.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 14 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

b) Bagian Kassa
Tugasnya menerima cek atau uang tunai dari debitur.
c) Bagian Piutang (di bawah departemen Akuntansi)
 Mencatat mutasi piutang dalam kartu piutang
 Membuat surat pernyataan piutang
 Membuat daftar usia piutang
 Membuat daftar saldo piutang setiap debitur (laporan data posisi
piutang pada setiap debitur)
d) Bagian Penagihan (di bawah departemen Keuangan)
 Pembuatan dan pendistribusian kepada setiap pihak.
 Melaksanakan penagihan kepada debitur.
e) Bagian Jurnal dan Buku Besar
 Mencatat mutasi piutang secara kolektif dalam buku jurnal yang
terkait.
 Posting jurnal ke buku besar untuk kepentingan pembuatan
laporan keuangan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan


Kartu Piutang
1. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pengelolalaan piutang
2. Menyiapkan data transaksi piutang

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pengelolaan


Kartu Piutang
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 15 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB III
MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang


1. Data Mutasi Piutang
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit akan
berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur
penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif
terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom mutasi)
dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan
timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di kolom mutasi
dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan
berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah
saldo debet.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Transaksi
Transaksi
- Retur penjualan
penjualan kredit
- Penghapusan piutang
(Menambah)
- Penerimaan kas dari piutang
KARTU PIUTANG
No Rekening Lembar ke :
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit

Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit

Gambar 1. Mutasi kartu piutang Saldo Awal

Berdasarkan gambar tersebut, dapat diklasifikasikan berbagai transaksi yang


menyebabkan mutasi penambahan dan pengurangan piutang, yaitu sebagai
berikut :
a) Penambahan Piutang
Terjadi karena adanya transaksi penjualan kredit.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 16 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

b) Pengurangan Piutang
Terjadi karena adanya transaksi berikut :
 Penerimaan pembayaran atau pelunasan piutang dari debitur.
 Pengembalian barang yang dijual karena cacat atau tidak sesuai
dengan contoh (retur penjualan)
 Penghapusan piutang karena debitur meninggal dunia, tidak
diketahui keberadaannya, jatuh pailit, atau tidak sanggup membayar.

Setiap terjadi transaksi harus selalu dilakukan pencatatan. Setiap


transaksi yang terjadi juga harus didukung oleh bukti transaksi.
Berikut ini akan dibahas mengenai bukti-bukti transaksi piutang dagang :
a) Faktur
Faktur adalah bukti perhitungan pembelian/penjualan yang dilakukan
secara kredit, yang dibuat oleh penjual. Bagi penjual faktur yang
dikeluarkan untuk pembeli disebut faktur penjualan sedangkan faktur
yang diterima oleh pembeli dari penjual disebut faktur pembelian.
Biasanya faktur ini dibuat beberapa rangkap sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

PT INDIANI Ciamis, 13 November 2010


Jln. A. Yani No. 106 FAKTUR
Ciamis
No. 36
Toko Maulana, Jln. Cokroaminoto 32, Ciamis
DEBIT Kepada PT Indiani

4 Komputer @ Rp 3.000.000,00 Rp 12.000.000,00


5 Printer Canon @ Rp 800.000,00 Rp 4.000.000,00
Per 13 – November - 2010 Rp 16.000.000,00
Contoh faktur 1

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 17 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

UD SANTOSA
SEMARANG

Dijual Kepada Tanggal : 5 Desember 2007


Toko Abadi Nomor Faktur : 01/j/07
Syarat pengiriman : -
Syarat pembayaran : n/30
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Keterangan Unit
(Rp) (Rp)
1 Almari Duco 2 2.000.000 4.000.000
2 Meja belajar Yuco 2 1.750.000 3.500.000
Total 7.500.000

Dengan huruf : Tujuh juta lima ratus ribu rupiah

UD SENTOSA

ttd

(Mila)
Contoh faktur 2
........................................................
............................................................
......................................................................
.........................., ............................20.....
Kepada
.......................................................................
...........................................................................
FAKTUR NO
NO JENIS BARANG BANYAKNYA HARGA SATUAN JUMLAH

JUMLAH
BIAYA ANGKUT
JUMLAH TOTAL
Syarat pembayaran .....................
Bagian Panjualan

...........................................
Contoh Faktur 3

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 18 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

b) Memo Kredit / Nota Kredit


Memo Kredit atatu nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan
piutang usaha karena ada pengembalian barang, yang dibuat oleh penjual.
Biasanya disebut retur penjualan. Lembar asli diberikan kepada pembeli
sedangkan salinannya disimpan penjual.
TOKO BUKU ATRA No. 52
Jl. Rumah Sakit No. 10 Tanggal : 13-11-2010
Ciamis Kepada Yth.
CV Indah Sari

NOTA KREDIT

Kami telah mengkredit akun Bapak, atas pengembalian 10 rim


kertas A4 @Rp 25.000,00 = Rp 200.000,00
(Dua ratus ribu rupiah)

Bagian Penjualan

(Ramdan Malik)

Contoh Nota Kredit 1

PD Widya Utama Nota Kredit No. : 012


Jl. Imam Bonjol No. 01 Tanggal : 18 Desember 2007
Jakarta

Kepada :
Luwes Taylor
Jl. Pandemangan No. 12
Jakarta

Dengan ini kami telah mengkredit piutang saudara sebagai berikut.


Harga
Jumlah
No. Keterangan Kuantitas Satuan
Harga (Rp)
(Rp)
1. Mesin jahit Singer karena 1 buah 700.000 700.000
rusak
Total 700.000

PD Widya Utama
Ttd
(Heny)
Contoh Nota kredit 2

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 19 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

…………………………………
…………………………………
…………………………………
Kepada Tn. :

NOTA KREDIT
NO. ……………..

Kami telah mengkredit rekening saudara atas barang yang kami terima
sebagai berikut :

HARGA
NO KETERANGAN BANYAKNYA JUMLAH
SATUAN

JUMLAH
………………………, …………………..
Bagian Penjualan

…………………………………………….

Contoh Nota Kredit 3

c) Bukti Memorial
Bukti memorial adalah bukti transaksi yang dibuat untuk keperluan pencatatan
penghapusan piutang.

PT UTAMA KARYA No. Bukti : 01/BM/XII/10


BANDUNG Tanggal : 31-Des-2009

BUKTI MEMORIAL

Keterangan Transaksi :
Perlengkapan yang terpakai
- Perlengkapan penjualan Rp 2.800.000,00
- Perlengkapan kantor Rp 1.500.000,00
Tgl Nomor Rekening Debit Kredit
2009 31 526 2.800.000,00 -
Des 535 1.500.000,00 -
117 - 2.800.000,00
118 - 1.500.000,00

Disetujui Dibukukan oleh

Amin Karien Kareena


Contoh bukti memorial 1

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 20 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

PD. BUMI JAYA BM No. 040


Kapten Tendean Bogor, 30 Januari 2010
No. 1 Bogor

BUKTI MEMORIAL
Keterangan
Tanggal Akun Ref. Debit Kredit

Disetujui oleh Dibukukan oleh :

(.........................) (..............................)
Manajer Keuangan Bagian Pembukuan
Contoh bukti memorial 2
d) Bukti Kas Masuk
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan pelunasan
piutang dari debitur. Setiap terjadi transaksi yang menyebabkan penerimaan
kas, pemegang kas wajib membuatkan bukti, bukti ini disebut dengan bukti
peneriamaan kas.

PT CITRA BUANA Tanggal : 13-11-2010


Jl. Gatot Subroto 35 Nomor : 21
Bandung
BUKTI KAS MASUK
Diterima dari : H. Tedi
Jumlah : Rp. 1.000.000,00
Satu juta rupiah
Keterangan : Pembayaran angsuran utang
No. Rek Debit Kredit
112 1.000.000,00 -
232 - 1.000.000,00
Diterima oleh :

(Ahmad Mubarok)
Contoh Bukti Kas Masuk 1

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 21 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

……………………………. BKM No
……………………………. Tanggal
…………………………….

BUKTI KAS MASUK


Telah terima dari :
Uang sejumlah :
Untuk keperluan :

Saldo Piutang
Potongan …..%
Saldo Piutang
Dibuat oleh : Disetujui oleh : Diterima oleh :

………………………. ………………………. ……………………….


Contoh Bukti Kas Masuk 2

BUKTI KAS MASUK

No. 020 PD. BUMI JAYA


Jln. Kapten Tendean No. 1
Bogor

TELAH TERIMA UANG SEBESAR Rp 28.500.000,00


(Dua Puluh Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
DARI Angin Timur
UNTUK penjualan 50 ton kayu manis

PD. BUMI JAYA


Jln. Kapten Tendean No. 1
Bogor

Contoh Bukti Kas Masuk 3

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 22 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

2. Prosedur Pencatatan Piutang


Prosedur pencatatan piutang dilakukan oleh staf bagian Piutang dan bagian
Jurnal dan Buku Besar di Akuntansi. Perlengkapan yang diperlukan dalam
prosedur pencatatan piutang adalah buku Jurnal Penjualan, Jurnal
Penerimaan Kas, Jurnsl Umum, Buku Besar Piutang (rekening control), dan
Kartu Piutang sebagai buku pembantu.
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan pencatatan piutang, yaitu :
a) Metode Konvensial
Metode konvensional merupakan metode pencatatan transaksi yang
berhubungan dengan piutang dalam jurnal, untuk kemudian posting ke
buku besar setiap debitur sehingga dalam buku besar terdapat lebih dari
satu piutang sesuai dengan jumlah debiturnya. Buku pembantu piutang
tidak diperlukan dalam metode pencatatan ini karena pencatatan dalam
buku besar sudah terperinci. Artinya, metode ini tidak memerlukan
rekening kontrol dalam melakukan pencatatan piutangnya. Metode ini
lebih cocok diterapkan pada perusahaan berskala kecil dengan jumlah
debitur relative sedikit.
b) Metode Akun Buku Besar Piutang sebagai Rekening Kontrol
Pencatatan piutang berdasarkan metode ini dilakukan dengan
menyediakan buku pembantu piutang berupa kartu piutang dan satu
buku besar untuk mencatat mutasi piutang secara keseluruhan.
Pencatatan mutasi piutang dilakukan pada saat transaksi-transaksi
berikut :
1) Pencatatan transaksi penjualan kredit
Faktur penjualan kredit umumnya terdiri atas tiga lembar. Faktur
lembar pertama (faktur asli) diberikan pada pembeli. Dalam
pencatatan transaksi penjualan kredit, faktur lembar ketiga dari
bagiam Penagihan dicatat oleh bagian jurnal dengan mendebet akun
Piutang Dagang dan mengkredit akun Hasil Penjualan. Selanjutnya,
faktur penjualan lembar kedua disertai surat muat dari bagian
Penagihan dicatat oleh bagian Piutang dalam kartu piutang tiap debitur

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 23 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

sebagai mutasi debet sebesar harga yang tertera dalam faktur


tersebut.
2) Pencatatan transaksi retur penjualan kredit
Memo kredit yang dilampiri bukti penerimaa barang dari bagian order
penjualan, dicatat oleh bagian Jurnal dalam Jurnal Umum atau buku
penjualan retur dengan mendebet Retur Penjualan dan mengkredit
akun Piutang Dagang. Oleh bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang
tiap debitur sebagai mutasi kredit sebesar jumlah yang tertera dalam
Memo Kredit.
3) Pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang
Bukti Penerimaan Kas dari pembayaran atau pelunasan piutang yang
diterima dari bagian Piutang dicatat oleh bagian Jurnal dalam Jurnal
Penerimaan Kas dengan mendebet akun Kas dan mengkredit akun
Piutang Dagang. Oleh bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang
setiap debitur sebagai mutasi kredit sebesar yang tercantum dalam
Bukti Penerimaan Kas.
4) Pencatatan transaksi penghapusan piutang
Bukti Memorial yang diterima dari bagian Kredit dicatat oleh bagian
Jurnal dalam buku Jurnal Umum dengan mendebet Beban
Penghapusan Piutang dan mengkredit Piutang Dagang. Oleh bagian
Piutang dicatat dalam kartu piutang setiap debitur sebagai mutasi
kredit sebesar yang tercantum dalam Bukti Memorial.
c) Metode Posting Langsung dalam Kartu Piutang
Pembuatan rekapitulasi total harga faktur penjualan kredit dan
pencatatan data setiap faktur dalam kartu piutang dilakukan setiap hari
oleh bagian Penagihan. Bagian Jurnal melakukan pencatatan total harga
faktur untuk penjualan kredit dalam satu hari.
3. Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang
Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya
dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini
dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 24 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

i. Metode langsung (direct write off method).


ii. Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode
cadangan (allowance method).

Metode langsung (direct write off method)


Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah
diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada
akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad
debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung
dikreditkan pada akun piutang dagang.
Jurnal yang untuk mencatat penghapusan piutang tersebut, yaitu :
Beban Kerugian Piutang XX
Piutang Dagang XX
(Mencatat Penghapusan piutang A dengan metode langsung)

Apabila piutang yang sudah dihapuskan sebelumnya kemungkinan


akan dilunasi kembali, dan dicatat oleh perusahaan, maka akan dibuat
jurnal sebagai berikut.

Piutang dagang XX
Beban Kerugian Piutang XX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)

Apabila debitur yang bersangkutan melakukan pelunasan piutang,


maka dibuat jurnal sebagai berikut.

Kas XX
Piutang dagang XX
(Mencatat pelunasan secara tunai oleh debitur)

Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi berikut ini.


Transaksi PT KIA adalah sebagai berikut:
 Tgl 2 Juli 2012 menjual barang A kepada toko Manis senilai
Rp.10.000.000,-
 Tgl. 5 Juli 2012 penjualan kredit barang A kepada Toko Pamulang
Indah sebesar Rp.3.000.000,-
 Tgl 6 Juli 2012 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar Bahagia

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 25 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

sebesar Rp.4.000.000,-
 Tgl 9 Juli 2012 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang
Indah sebesar Rp.2.000.000,-
 Tgl 10 Juli 2012 diterima pembayaran dari toko Manis sebesar
Rp.5.000.000,-
 Tgl 11 Juli 2012 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar
Bahagia sebesar Rp.2.000.000,-
 Tgl 15 Juli 2012 diterima pembayaran ke 2 dari Manis senilai Rp.
3.000.000,-
 Tgl 16 Juli 2012 penjualan kredit barang B kepada Toko Pamulang
Indah sebesar Rp.5.000.000,-
 Tgl 18 Juli 2012 penjualan kredit barang B kepada Toko Sinar Bahagia
sebesar Rp.7.500.000,-
 Tgl 20 Juli 2012 retur Penjualan barang B dari Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.100.000,-
 Tgl 21 Juli 2012 diterima laporan dari toko Manis bahwa telah terjadi
kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan piutang
toko Manis sebesar Rp3.000.000,-.
 Tgl 27 Juli 2012 ada surat dari toko Manis mendapat ganti rugi dari
perusahaan asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa
tagihannya dan direalisasikan pembayaranya pada tanggal 29 Juli
2012.
 Tgl 29 Juli 2012 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus
Rp3.000.000,-

Dari transaksi tersebut maka PT KIA akan mengadakan pencatatan jurnal


sebagai berikut:
2 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.10.000.000,-
Penjualan Rp.10.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Manis)

5 Juli 2012

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 26 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Piutang Dagang Rp.3.000.000,-


Penjualan Rp.3.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Pamulang)

6 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.4.000.000,-
Penjualan Rp.4.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Sinar)

9 Juli 2012
Kas Rp.2.000.000,-
Piutang dagang Rp. 2.000.000,-
(Pembayaran pertama dari toko Pamulang)

10 Juli 2012
Kas Rp.5.000.000,-
Piutang dagang Rp. 5.000.000,-
(pelunasan piutang toko Manis Rp.5.000.000)

11 Juli 2012
Kas Rp. 2.000.000,-
Piutang dagang Rp.2.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Sinar)

15 Juli 2012
Kas Rp. 3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Manis)

16 Juli 2012
Piutang dagang Rp. 5.000.000,-
Penjualan Rp. 5.000.000,-
(penjualan kepada toko Pamulang)

18 Juli 2012
Piutang Dagang Rp. 7.500.000,-
Penjualan Rp. 7.500.000,-
(penjualan kepada toko Sinar)

20 Juli 2012
Retur penjualan Rp. 100.000,-
Piutang dagang Rp. 100.000,-
(pengembalian barang yang dibeli oleh toko Pamulang)

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 27 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

21 Juli 2012
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(Sisa Piutang toko Manis dihapus karena kebakaran)

27 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)

29 Juli 2012
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)

Setelah dijurnal transaksi-transaksi di atas dikelompokkan menurut


pelanggan, sehingga akan nampak pengelompokkan sebagai berikut:
Nama pelanggan Jenis transaksi Jumlah
Toko Manis  Penjualan kredit barang A Rp 10.000.000,-
 Pelunasan piutang Rp 5.000.000,-
 Pelunasan piutang Rp 3.000.000,-
 Penghapusan sisa piutang Rp 3.000.000,-
 Pelunasan piutang yang sudah dihapus Rp 3.000.000,-
Toko Pamulang Indah  Penjualan kredit barang A Rp 3.000.000,-
 Pelunasan piutang Rp 2.000.000,-
 Penjualan kredit barang B Rp 5.000.000,-
 Retur penjualan Rp 100.000,-
 Pelunasan piutang Rp 5.700.000,-
 Penghapusan sisa piutang Rp 200.000,-
Toko Sinar Bahagia  Penjualan kredit barang A Rp 4.000.000,-
 Pelunasan piutang Rp 2.000.000,-
 Penjualan kredit barang B Rp 7.500.000,-
 Pelunasan piutang Rp 9.500.000,-

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 28 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off method)


Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah
piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk rekening
cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan beban penghapusan piutang.

31 Desember
Beban kerugian Piutang XX
Cadangan Kerugian piutang XX
(menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)

Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh
perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal penghapusan
piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk sebagai berikut:

Cadangan Penghapusan Piutang XX


Piutang Dagang XX
(mencatat penghapusan piutang X dengan metode cadangan)

Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya maka


akan diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal sebagai berikut:

Piutang dagang XX
Cadangan kerugian piutang XX
(mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)

Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya maka
dibuat jurnal sebagai berikut.

Kas XX
Piutang dagang XX
(penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)

Contoh:
Asumsikan bahwa PT. KIA menerapkan metode cadangan, dari jumlah
piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum dapat
ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2012 . Manajer kredit memperkirakan
sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 29 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Keterangan:
Jurnal tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan tanggal 20 Juli 2012 sama dengan jurnal
pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai tanggal 21 Juli 2012
sampai dengan 31 Juli 2012 sebagai berikut:
21 Juli 2012
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang toko Manis)

Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-


Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
(penghapusan piutang toko Manis)

27 Juli 2012
Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)

29 Juli 2012
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)

31 Juli 2012
Beban Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang)

Dokumen Pencatatan Piutang


Sebelum melakukan pencatatan piutang ke dalam kartu piutang, terlebih
dahulu mengumpulkan beberapa dokumen pendukungnya. Beberapa dokumen
yang di butuhkan dalam pencatatan piutang ke dalam kartu piutang, antara lain
sebagai berikut.
1. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan
barang dagangan secara kredit. Jika melakukan penjualan selain barang
dagang secara kredit maka dicatat di dalam jurnal umum.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 30 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

JURNAL PENJUALAN
Debit Kredit
Tanggal Akun yang Didebit Syarat
Piutang Usaha Penjualan

2. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat mutasi piutang
karena adanya retur penjualan atau karena piutang yang dihapus.
JURNAL UMUM
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

3. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)


Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
pengurangan piutang akibat pelunasan piutang dari pelanggan. Apabila
terjadi pelunasan piutang dari pelanggan, maka akan dicatat ke dalam jurnal
penerimaan kas dengan mendebit kas dan mengkredit piutang usaha.
JURNAL PENERIMAAN KAS

Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Pot Piutang Serba-Serbi
Kas Penjualan
Penjualan Usaha Rekening Ref Jumlah

BENTUK-BENTUK AKUN BUKU BESAR


1. Bentuk akun T (T Account)
D K

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 31 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

2. Bentuk 2 Kolom
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit

Bentuk dua kolom juga dapat disederhanakan sebagai berikut


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

3. Bentuk 3 Kolom
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

4. Bentuk 4 Kolom

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Penyelesaian jurnal PT KIA, yaitu :


JURNAL PENJUALAN
Debit Kredit
Tanggal No Faktur Keterangan Piutang
Penjualan
Dagang
Jul-
2012 2 F. No. 300 toko manis 10.000.000 10.000.000
5 F. No. 312 toko pamulang 3.000.000 3.000.000
6 F. No. 311 toko sinar 4.000.000 4.000.000
16 F. No. 315 toko pamulang 5.000.000 5.000.000
18 F. No. 318 toko sinar 7.500.000 7.500.000
JUMLAH 29.500.000 29.500.000

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 32 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

JURNAL UMUM

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


Jul-
2012 20 Retur Penjualan 100.000
Penjualan Dagang 100.000
(Toko Manis)
21 Beban Kerugian Piutang 3.000.000
Piutang Dagang 3.000.000
(Toko Manis)
27 Piutang Dagang 3.000.000
Beban Kerugian Piutang 3.000.000
(Toko Manis)
Jumlah 6.100.000 6.100.000

JURNAL PENERIMAAN KAS


Debit Kredit
Poton Pe Serba-Serbi
Tanggal Keterangan gan Piutang nju
Kas Reke Re Juml
Penju Dagang ala
ning f ah
alan n
2012
J 9 Toko Pamulang 2.000.000 2.000.000
U 10 Toko Manis 5.000.000 5.000.000
L 11 Toko Sinar 2.000.000 2.000.000
I 15 Toko Manis 3.000.000 3.000.000
29 Toko Manis 3.000.000 3.000.000
Jumlah 15.000.000 15.000.000

4. Penentuan Jumlah Taksiran Kerugian Piutang


Taksiran kerugian piutang ditentukan pada setiap akhir periode yang dihitung
sesuai dengan metode yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan.
Taksiran kerugiaan piutang akan diakui sebagai pertambahan biaya atau
sebagai cadangan kerugiaan piutang. Penentuan taksiran kerugian piutang
dapat dilakukan dengan menerapkan metode berikut :
 Berdasarkan Jumlah Penjualan Kredit
Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah penjualan
dikalikan persentase tertentu. Besarnya persentase ditetapkan dengan cara
membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya terjadinya dengan

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 33 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

total penjualan selama periode yang bersangkutan, kemudian diadakan


modifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan
datang.
Besarnya beban kerugian piutang periode ini adalah sebesar hasil
perhitungan tersebut tanpa memperhatikan saldo debet dan slado kredit
perkiraan cadangan kerugiaan piutang.
Contoh :
Pada 31 Desember 2014, terdapat akun berikut dalam Buku Besar PT.
Mahardika.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cad. Kerugian Piutang, saldo (K) Rp 2.000.000,00
411 Penjualan Rp 1.500.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari total penjualan.
Besarnya kerugian piutang dapat dihitung sebagai berikut :
2% x Rp 1.500.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014
Beban Penghapusan Piutang Tak Tertagih Rp 30.000.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 30.000.000,00
Akun : Cadangan Kerugian Piutang
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2014 Des 31 Saldo Rp 2.000.000
31 Penyesuaian JU Rp 30.000.000 Rp 32.000.000

 Berdasarkan Saldo Piutang


Jumlah taksiran kerugian piutang piutang ditetapkan berdasarkan jumlah
saldo piutang dagang akhir periode dikalikan persentase tertentu tanpa
memperhatikan periode terjadinya piutang.
Besarnya beban kerugian piutang periode ini harus memperhatikan saldo
debet dan saldo kredit perkiraan cadangan kerugian piutang sebagai

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 34 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

berikut :
 Cadangan kerugian piutang bersaldo Kredit
Contoh :
Pada 31 Desember 2014, terdapat akun berikut dalam Buku Besar PT
Mahardika.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang, saldo (K) Rp 2.000.000,00
Taksiran kerugiaan piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang
31 Desember 2014.
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugiaan piutang
dapat dihitung sebagai berikut :
Taksiran kerugian piutang 2% x Rp 250.000.000,00=Rp5.000.000,00
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang =Rp2.000.000,00(-)
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2014 =Rp3.000.000,00
Bagian kredit mengeluarkan Bukti Memorial sebagai bukti penyesuaian
akun Cadangan Kerugian Piutang. Bukti Memorial yang dikeluarkan oleh
bagian kredit adalah sebagai berikut :
PT MAHARDIKA
No : 26
BUKTI MEMORIAL
Tanggal : 31 Desember 2014
Keterangan : Debet Kredit
Cadangan kerugian piutang ditambah No Akun No Akun
sebesar Rp 3.000.000,00

Disetujui oleh, Diverikasi oleh, Dibuat oleh,


Kepala Bagian Keuangan Bagian Kredit

Chandra Ayu Ratna Risma

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :


31 Desember 2014
Beban Kerugian Piutang Rp 3.000.000,00

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 35 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Cadangan Kerugian Piutang Rp 3.000.000,00

Akun : Cadangan Kerugian Piutang No. Akun : 112.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2014 Des 31 Saldo Rp 2.000.000
Penyesuaian JU Rp 3.000.000 Rp 5.000.000

 Cadangan kerugiaan piutang bersaldo Debet


Akun cadangan kerugian piutang yang bersaldo Debet berarti jumlah
cadangan yang disediakan tahun lalu lebih kecil daripada jumlah
piutang yang dihapuskan. Kekurangannya dicatat sebagai beban
periode berjalan atau diperlakukan sebagai penambah jumlah taksiran
kerugian piutang periode yang bersangkutan.
Jika akun cadangan kerugian piutang bersaldo debet, maka besarnya
beban kerugian piutang adalah hasil perhitungan ditambah saldo debet
cadangan kerugian piutang.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2014, terdapat akun berikut dalam Buku
Besar PT Mahardika.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piuatang, saldo (D) Rp 2.000.000,00
Taksiran kerugiaan piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang
31 Desember 2014.
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugiaan piutang
dapat dihitung sebagai berikut :
Taksiran kerugiaan piutang 2% x Rp250.000.000,00=Rp5.000.000,00
Saldo Debet akun Cadangan Kerugian Piutang =Rp2.000.000,00(+)
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2014 =Rp7.000.000,00
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014
Beban Kerugian Piutang Rp 7.000.000,00

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 36 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Cadangan Kerugian Piutang Rp 7.000.000,00


Akun : Cadangan Kerugian Piutang No. Akun : 112.1
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2014 Des 31 Saldo Rp2.000.000
Penyesuaian JU Rp7.000.000 Rp5.000.000

 Berdasarkan Analisis Usia Piutang


Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menentukan taksiran
piutang berdasarkan analisis usia piutang adalah mengelompokkan piutang
dagang menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah
jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokkan lagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan lamanya waktu menunggak.
Laamanya waktu menunggak suatu piutang dihitung mulai dari tanggal
jatuh tempo piutang sampai dengan tanggal 31 Desember tahun
bersangkutan. Contohnya, piutang yang jatuh tempo tanggal 5 November
2014 belum juga dibayarkan oleh debitur sampai tanggal 31 Desember
2014 sehingga lama menunggak yang terhitung adalah sebanyak 56 hari.
Sementara itu, besarnya prosentase taksiran kerugian piutang diterapkan
berdasarkan usia tiap kelompok.
Contoh :
Pada 31 Desember 2014, terdapat akaun berikut dalam Buku Besar PT
Mahardika.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang, Saldo (D) Rp 2.000.000,00
Berikut rincian nama debitur PT Mahardika :
No Nama Debitur Jumlah Tanggal Jatuh Tempo
1. CV Mira Rp61.000.000,00 17 Desember 2014
2. CV Nakula Rp64.000.000,00 11 Oktober 2014
3. CV Sadewa Rp63.000.000,00 25 Desember 2014
4. CV Srikandi Rp62.000.000,00 20 November 2014
Adapun persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut :
Kelompok Utang Persentase Kerugian
Belum jatuh tempo 2%
Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 5%
Lewat jatuh tempo 31 – 60 hari 10%

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 37 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Lewat jatuh tempo 61 – 90 hari 25%


Lewat jatuh tempo > 90 hari 30%

Analisis usia piutang PT Mahardika sebagai berikut :


PT Mahardika
Analisis Usia Piutang
Tanggal 31 Desember 2014
Belum Lewat Jatuh Tempo (dalam hari)
Nama Saldo
Jatuh
No. Debitur Piutang 1-30 31-60 61-90 >90
Tempo
1. CV Mira 61.000.000 61.000.000
2. CV Nakula 64.000.000 64.000.000
3. CV Sadewa 63.000.000 63.000.000 62.000.000
4. CV Srikandi 62.000.000
Jumlah 250.000.000 63.000.000 62.000.000 64.000.000 61.000.000

Perhitungan Beban Kerugian Piutang PT Mahardika pada tahun 2014


adalah sebagai berikut :
Kelompok Piutang Jumlah Persentase Beban Kerugian
(dalam hari) Piutang Kerugiaan Piutang
A B A*B
Belum jatuh tempo 63.000.000 2% 1.260.000
1 – 30 hari - 6% -
31 – 60 hari 62.000.000 10% 6.200.000
61 – 90 hari 64.000.000 25% 16.000.000
> 90 hari 61.000.000 30% 18.300.000
Jumlah 250.000.000 41.760.000

Perhitungan cadangan kerugian piutang PT Mahardika pada tahun 2014


adalah sebagai berikut :
 Jika Cadangan Kerugian Piutang bersaldo Kredit
Taksiran kerugian piutang = Rp 41.760.000,00
Saldo kredit Cadangan Kerugian Piutang = Rp 2.000.000,00 (-)
Kerugiaan piutang yang menjadi beban tahun 2014 = Rp 39.760.000,00

Jurnal yang dibuat sebagai berikut :


31 Desember 2014
Beban Penghapusan Piutang Rp 39.760.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 39.760.000,00

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 38 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Akun : Cadangan Krugian Piutang No. Akun :112.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2014 Des 31 Saldo Rp 2.000.000
Penyesuaian JU Rp 39.760.000 Rp41.760.000

 Jika Cadangan Kerugian Piutang bersaldo Debit


Taksiran kerugian piutang = Rp 41.760.000,00
Saldo debet Cadangan Kerugian Piutang = Rp 2.000.000,00 (-)
Kerugiaan piutang yang menjadi beban tahun 2014 = Rp 43.760.000,00
Jurnal yang dibuat sebagai berikut :
31 Desember 2014
Beban Penghapusan Piutang Rp 43.760.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 43.760.000,00

Akun : Cadangan Krugian Piutang No. Akun :112.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2014 Des 31 Saldo 2.000.000
Penyesuaian JU 43.760.000 41.760.000

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang


1. Megidentifikasi saldo awal piutang
2. Megidentifikasi data mutasi piutang usaha
3. Megidentifikasi data mutasi piutang lainnya

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengidentikasi Data Piutang


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 39 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB IV
MEMBUKUKAN MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang


ke Kartu Piutang
1. Mutasi Piutang
Mutasi Piutang pada suatu perusahaan terjadi sebagai akibat adanya
transaksi penjualan kredit, retur penjualan, pembayaran atau pelunasan
piutang, dan penghapusan piutang. Pencatatan mutasi piutang ke dalam
Kartu Piutang dilakukan oleh bagian Piutang di bawah departemen Akuntansi.
Bagian kartu piutang setiap hari mencatat mutasi piutang setiap debitur dan
secara periodic menghasilkan dokumen berikut.
a) Surat Pernyataan Piutang
Surat pernyataan piutang dikirim kepada setiap debitur. Tujuan
pengiriman surat pernyataan adalah untuk mengonfirmasi piutang
kepada setiap debitur. Surat pernyataan piutang juga berfungsi sebagai
alat pengawas atau pengendali internal dalam mengkonfirmasikan atau
mencocokkan antara catatan perusahaan sebagai kreditur dengan
catatan debitur yang bersangkutan.
b) Daftar Saldo Piutang
Daftar saldo piutang memuat informasi mengenai saldo piutang setiap
debitur pada waktu tertentu. Tujuan penyusunan daftar saldo piutang ini
adalah untuk mengetahui saldo piutang setiap debitur dan verifikasi
ketelitian pencatatan piutang.
Verikasi pencatatan piutang dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan atas kesamaan total saldo piutang menurut kartu piutang
dengan saldo piutang pada tanggal yang sama.
c) Daftar Usia Piutang
Daftar usia piutang memuat informasi mengenai usia piutang setiap
debitur. Daftar usia piutang dapat digunakan untuk kemampuan debitur
dalam membayar hutangnya.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 40 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

2. Pencatatan Mutasi Piutang


Semua transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya
piutang dicatat ke dalam kartu piutang setiap debitur. Transaksi yang
mengakibatkan penambahan terhadap piutang dicatat sebagai mutasi debet
dalam rekening piutang debitur yang bersangkutan, sebaliknya transaksi
yang mengakibatkan berkurangnya piutang debitur dicatat sebagai mutasi
kredit dalam rekening atau kartu piutang debitur yang bersangkutan.
Kartu piutang digunakan untuk mencatat perubahan yang terjadi pada
jumlah piutang setiap debitur.
Setelah transaksi dijurnal dan dikelompokkan selanjutnya data piutang
tersebut dibukukan ke masing-masing kartu piutang. Pembukuan transaksi
mutasi piutang dalam bulan Juli 2012 ke dalam kartu piutang sebagai berikut:

KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Pamulang Syarat
Alamat Jl. Pamulang Raya 17 Batas Kredit Rp 10.000.0000,-

Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Juli
1 Saldo 0 --
5 Faktur no. 312 3.000.000 -- 3.000.000 --
9 Bukti KM. 305 2.000.000 1.000.000 --
16 Faktur no. 315 5.000.000 -- 6.000.000 --
20 Memo kredit no. 15 100.000 5.900.000 --

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 41 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Manis Syarat
Alamat Jl. Raya Kemanggis 132 Batas Kredit Rp 10.000.000,-

Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Mrt.
1 Saldo 1.000.000 --
2 Faktur no. 300 10.000.000 -- 11.000.000 --
10 Bukti KM. 303 5.000.000 6.000.000 --
15 Bukti KM. 310 3.000.000 3.000.000 --
21 Bukti Memorial no. 11 3.000.000 0 --
27 Bukti Memorial no. 12 3.000.000 -- 3.000.000 --
29 Bukti KM. 320 3.000.000 0 --

KARTU PIUTANG
No Rekening 57 Lembar ke :
Nama Toko Sinar Bahagia Syarat
Alamat Jl. Cililitan 45 Batas Kredit 10.000.000,-

Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan Fol
Debet Kredit Debet Kredit
Mrt.
1 Saldo 0 --
6 Faktur no. 311 4.000.000 -- 4.000.000 --
11 Bukti KM. 304 2.000.000 2.000.000 --
18 Faktur no. 318 7.500.000 -- 9.500.000 --

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang


ke Kartu Piutang
1. Memverifikasi data mutasi piutang
2. Membukukani data mutasi piutang
3. Megidentifikasi saldo akhir piutang

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membukukan Mutasi Piutang ke


Kartu Piutang
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 42 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB V
MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo


Piutang
1. Pengertian Konfirmasi Piutang
Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada
debitur untuk memberitahukan secara langsung kepada Akuntan Publik yang
memeriksa keuangannya, mengenai besar atau tidaknya saldo piutang pada
tanggal tertentu seperti yang disebutkan dalam surat tersebut. Konfirmasi
piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada
tanggal tertentu dan disertai dengan rinciannya.
Setelah perusahaan mengidentifikasi dan memverifikasi data dalam
kartu piutang, kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan untuk
meminimalkan kredit macet adalah melakukan konfirmasi piutang kepada
para debitur dengan cara mengirimkan surat konfirmasi piutang. Surat
balasan mengenai konfirmasi piutang dari debitur dapat berupa surat
pengaduan atau complain jika terdapat perbedaan antara catatan perusahaan
dengan catatan debitur. Debitur akan membalas dengan surat persetujuan
jika konfirmasi piutang cocok dengan catatan debitur. Konfirmasi piutang
pada dasarnya dilakukan perusahaan kepada debitur dengan tujuan agar
debitur mengakui jumlah utangya dan membayar sesuai dengan tanggal
jatuh tempo yang telah ditetapkan.

2. Jenis-jenis Konfirmasi Piutang


Jenis konfirmasi piutang terdapat dua jenis, yaitu :
a) Konfirmasi Positif
Konfirmasi positif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh Akutan Publik
yang berisi permintaan agar debitur mengirim surat balasan kepada
Akuntan Publik, baik setuju maupun tidak setuju tentang saldo piutang
yang dikonfirmasikan.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 43 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Ciri-ciri debitur yang harus dibuatkan konfirmasi positif, yaitu :


 Tidak ada kepastian tentang kesalahan yang timbul karena lemahnya
hasil penilaian SPI (Sistem Pengendalian Intrnal).
 Debitur merupakan perusahaan, bukan orang pribadi.
 Piutang berasal dari penjualan kredit kepada beberapa debitur dan
masing-masing dalam jumlah besar.
 Saldo putang debitur sangat besar dari total seluruh piutang.
b) Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif adalah surat konfirmasi yang dikirimoleh Akunan Publik
yang berisi permintaan agar debitur mengirim balasan kepada Akuntan
Publik jika tidak setuju tentang saldo yang terdapat dalam surat
konfirmasi.
Ciri-ciri debitur yang harus dibuatkan konfirmasi negatif, yaitu :
 Hasil penilaian SPI sangat baik.
 Debitur terdiri dari orang pribadi.
 Debitur banyak, tetapi saldo piutangnya sedikit.

3. Bentuk Konfirmasi Piutang


Konfirmasi piutang ini dapat berbentuk:
a) Konfirmasi saldo piutang akhir bulan.
Konfirmasi yang dikirimkan kepada debitur hanya menyebutkan jumlah
piutang pada akhir bulan. Kelemahannya adalah jika konfirmasi saldo
piutang tidak sesuai dengan catatan debitur, debitur tidak dapat
memenlusuri penyebab ketidaksesuaian saldo piutang tersebut.
Untuk memberikan gambaran perbedaan isi dari berbagai bentuk
pernyataan piutang di atas, berikut ini diberikan contoh.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 44 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Contoh:
KARTU PIUTANG
No Rekening 33 Lembar ke :
Nama Toko Al-Karomah Syarat 2/10, N/30
Alamat Jl. Salak 22 Pamulang Batas Kredit Rp. 15.000,-
(dalam Ribuan Rupiah)
Tgl. Mutasi Saldo
Keterangan Fol
2012 Debet Kredit Debet Kredit
Jan
1 Saldo Faktur no. 095 2.000,- --
6 Faktur no. 101 1.000,- -- 3.000,- --
8 Faktur no. 120 3.000,- -- 6.000,- --
8 Bukti KM. 250 2.000,- 4.000,- --
15 Bukti KM. 240 1.000,- 3.000,- --
18 Bukti KM. 350 3.000,- 0,- --
20 Faktur no. 200 4.000,- -- 4.000,- --
24 Faktur no. 275 2.500,- -- 6.500,- --
27 Faktur no. 290 2.750,- -- 9.250,- --
Feb
1 Saldo 9.250,- --
5 Faktur no. 300 5.000,- -- 14.250,- --
5 Bukti KM. 400 -- 4.000,- 10.250,- --
23 Faktur no. 400 2.500,- -- 12.750,- --

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 45 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Konfirmasi yang dikirim kepada pelanggan hanya menyajikan saldo


piutang pada akhir bulan saja, contoh:

Kepada Toko Al-Karomah Pamulang, 1


Februari 2012
Jl. Salak 22 Pamulang

Dengan hormat,

Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada saudara pada tanggal 31 Januari 2012
adalah sebesar Rp. 9.250.000,-. Jika saldo tsb. Tidak cocok dengan catatan saudara
gunakan ruang di bawah ini untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan
tersebut.
Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.

UD. Harun Abadi


Kepala Bag. Akuntansi
……………………………………………………………………………………………
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada saudara per tgl 31 Januari 2012
seperti yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alasan sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………

……………………………
……………………………………….

b) Konfirmasi satuan piutang.


Konfirmasi satuan piutang yang dikirimkan kepada debitur. Isi dari
konfirmasi yang dikirimkan, yaitu :
 Saldo kewajiban pelanggan pada awal bulan.
 Mutasi debet dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci
setiap transaksi.
 Saldo kewajiban debitur pada akhir bulan.

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 46 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Contoh bentuk konfirmasi satuan sebagai berikut:

Kepada Toko Al-Karomah Pamulang, 1 Februari 2012


Jl. Salak 22 Pamulang

Dengan hormat,

Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada saudara pada tanggal 31 Januari 2012
adalah sebesar Rp. 9.250.000,-, dengan perincian sebagi berikut :
KARTU PIUTANG
No Rekening 33 Lembar ke :
Nama Toko Al-Karomah Syarat 2/10, n/30
Alamat Jl. Salak 22 Pamulang Batas Kredit Rp. 15.000,-
(dalam Ribuan Rupiah)
Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo
2012 Debet Kredit Debet Kredit
Jan
1 Saldo Faktur no. 095 2.000,- --
6 Faktur no. 101 1.000,- -- 3.000,- --
8 Faktur no. 120 3.000,- -- 6.000,- --
8 Bukti KM. 250 2.000,- 4.000,- --
15 Bukti KM. 240 1.000,- 3.000,- --
18 Bukti KM. 350 3.000,- 0,- --
20 Faktur no. 200 4.000,- -- 4.000,- --
24 Faktur no. 275 2.500,- -- 6.500,- --
27 Faktur no. 290 2.750,- -- 9.250,- --

Jika saldo tsb. Tidak cocok dengan catatan saudara gunakan ruang di bawah ini untuk
menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut.
Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.

UD. Harun Abadi


Kepala Bag. Akuntansi
……………………………………………………………………………………………….
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada saudara per tgl 31 Januari 2012 seperti
yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alasan sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………

……………………………………….

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 47 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

c) Konfirmasi faktur yang belum dilunasi.


Bentuk konfirmasi ini hanya menginformasi faktur –faktur yang belum
dibayar sampai tanggal tertentu.
Contoh :
Berdasarkan data kartu piutang pada PT. Jaya, Jakarta, menunjukkan
faktur-faktur yang belum dibayar sampai tanggal 31 Juli 2014 adalah
sebagai berikut :
Faktur No. 234, CV Dua Dara jatuh tempo 24 Juli 2014 sebesar Rp 51.000.000,00
Faktur No. 237, CV Dua Dara jatuh tempo 27 Juli 2014 sebesar Rp 52.000.000,00
Faktur No. 239, CV Dua Dara jatuh tempo 29 Juli 2014 sebesar Rp 53.000.000,00
Bentuk konfirmasi faktur yang belum dilunasi adalah sebagai berikut :
PT JAYA

Jakarta, 1 Agustus 2014

Yth. CV Dua Dara


Jl. Merpati No. 34, Jakarta

Dengan hormat,
Kami memberitahukan bahwa menurut catatan kami, faktur-faktur yang
belum Saudara bayar sampai tanggal 31 Juli 2014 adalah sebagai berikut :
Faktur No. 234, CV Dua Dara jatuh tempo 24 Juli 2014 sebesar Rp 51.000.000,00
Faktur No. 237, CV Dua Dara jatuh tempo 27 Juli 2014 sebesar Rp 52.000.000,00
Faktur No. 239, CV Dua Dara jatuh tempo 29 Juli 2014 sebesar Rp 53.000.000,00

Jika saldo tersebut tidak sesuai dengan catatan Saudara, gunakan ruang di
bawah ini untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut. Atas
perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.

PT JAYA

Kepala Bag. Akuntansi

Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada Saudara per tangal 31
Juli 2014 seperti yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alas an
sebagai berikut.
………………………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………………………......

……………………………

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 48 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo


Piutang
1. Megidentifikasi nama dan alamat debitur, serta jumlah piutang
2. Membuat surat pernyataan piutang
3. Memastikan surat pernyataan piutang terkirim
4. Mengolah jawaban surat pernyataan

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Konfimasi Saldo


Piutang
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti

Judul Modul: Mengelola Kartu Piutang


Halaman 49 dari 55
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

BAB VI
MENYUSUN LAPORAN PIUTANG

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang


1. Pengertian Laporan Piutang
Piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi
penagihan konsumen yang berutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau
suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen
tersebut. Hal ini biasa dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan
tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu
yang disebut termin kredit atau pembayaran. Waktu untuk merealisasikan
pembayaran yang telah disepakati antara kreditur dengan debitur.
Untuk pembelian dalam jumlah banyak yang nominalnya relatif besar,
jarang terjadi transaksi yang bersifat cash atau tunai. Laporan piutang berisi
rangkuman tentang piutang, seperti nama pelnggan, mata uang, dan jumlah
piutang dalam bentuk tabel. Hal itu akan memudahkan kreditur dalam
mengontrol uang yang ada pada debitur.
Laporan piutang disusun berdasarkan catatan saldo kartu piutang dari
seluruh debitur perusahaan pada setiap waktu tertentu, yang telah disusun
berdasarkan dokumen transaksi yang merekam seluruh transaksi yang
menyebabkan adanya mutasi piutang perusahaan.

2. Membuat Laporan Rekapiulasi Piutang


Laporan rekapitulasi piutang adalah laporan yang menyajikan rekapitulasi
saldo piutang dari seluruh pelanggan pada tanggal tertentu.
Laporan ini disusun atas dasar catatan saldo kartu piutang dari seluruh
pelanggan perusahaan pada setiap tanggal tertentu, biasanya pada setiap akhir
periode, misalnya pada 31 Juli 2012.

Judul Modul Mengelola Kartu Piutang Halaman: 50 dari 54


Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

Bentuk laporan rekapitulasi piutang sebagai berikut:


PT KIA
DAFTAR REKAPITULASI PIUTANG
JULI 2012
(dalam ribuan rupiah)
NO NAMA DEBITUR JUMLAH
1 Toko Pamulang Rp. 5.900.000,-
2 Toko Manis 0
3 Toko Sinar Rp. 9.500.000,-
Jumlah Rp.15.400.000,-

Dengan adanya laopran Rekapitulasi Piutang tersebut kita dapat membuat Analisis
Piutang Debitur PT KIA per 31 Juli 2012, yaitu sebagai berikut :
Saldo piutang kepada debitur Toko Pamulang per 31 Juli 2012 Rp 5.900.000,00
Saldo piutang kepada debitur Toko Manis per 31 Juli 2012 0
Saldo piutang kepada debitur Toko Sinar per 31 Juli 2012 Rp 9.500.000,00(+)
Jumlah piutang per 31 Juli 2012 Rp15.400.000,00

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang


1. Megidentifikasi umur piutang
2. Menyajikan laporan piutang sesuai dengan ketentuan SOP

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyusun Laporan Piutang


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti

Judul Modul Mengelola Kartu Piutang Halaman: 51 dari 54


Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. –

B. Buku Referensi
1. Amsa Subrata. 1996. Perbankan. Bandung : Armico.
2. Asep Aditya Barata. 2001. Paket Keahlian Penjualan Seri B. Bandung : CV. Armico.

3. Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima.

4. Basu Swasta. 1983. Manajemen Pemasaran Umum. Yogyakarta : Liberty

5. Marom, Chairul. 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta : Grasindo.

6. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi 3. Jakarta : Salemba Empar.

7. Taswan. 1997. Akuntansi Perbankan. Semarang : UPP AMP YKPN.

8. Tobing, Riduan dan Nirwana. 2004. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : Atalya
Rileni Sucedo.

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. -

Judul Modul Mengelola Kartu Piutang Halaman: 52 dari 54


Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laser pointer Untuk di ruang teori
2. Printer
3. Hechmachine (stapler/penjepret) 24 dan 10
4. Pelubang kertas/Perforator
5. Penjepit kertas ukuran kecil dan sedang
6. Peralatan praktik terkait dengan keahlian
peserta (untuk evaluasi praktek)
7.
8.
9.

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
5. Kertas chart (flip chart)
6. Tinta printer
7. ATK siswa
8.
9.

Judul Modul Mengelola Kartu Piutang Halaman: 53 dari 54


Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Administrasi Bisnis Sub Akuntansi Komputer M.692000.009.02

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Shinta Dwi Pusvita Sari, SE  Instruktur Bisnis dan Manajeman


BBLKI Surakarta

Judul Modul Mengelola Kartu Piutang Halaman: 54 dari 54


Buku Informasi Versi: 2015

You might also like