You are on page 1of 9

ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 9

ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM


PENATAAN LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
Ardi Setiawan1 Abstract
(Program Studi Teknik Industri,
Industrial engineering is an engineering field that includes the knowledge
Fakultas Teknik, Universitas Hasyim
of design, repair, and manufacture integrated systems consisting of people,
Asy’ari Tebuireng).
ardi.setiawan290799@gmail.com raw materials, information, equipment, and energy. The laboratory is used
to complete the observed research, especially industrial problems in the
Sulung Rahmawan Wira Ghani4 industrial engineering department. Based on previous research, as many as
(Program Studi Teknik Industri, 62.5% of lecturers found it difficult to store laboratory equipment in the
Fakultas Teknik, Universitas Hasyim workspace and 81.25% suggested to rearrange the layout of the laboratory.
Asy’ari Tebuireng). This study aimed to design the layout of laboratory equipment by using the
sulungghani@unhasy.ac.id 5S method. The first step to do the research was reducing laboratory
activities, initial identifying of laboratory layouts, grouping the machines
and tools, designing the laboratory layouts, implementing 5S, and
evaluating new designs by using the Self-Assessment Form. The resulting
layout is in accordance with the 5S principle, the design of the wardrobe is
relatively small, and the design adapts to the space and equipment stored.
The results then showed that 5S performance data in the laboratory before
Published By: the implementation was 0.71 which in the fair rating category, and after the
Program Study Teknik Industri
Universitas Hasyim Asy’ari
application of 5S the average score becomes 1.5 which in the excellent rating
Tebuireng Jombang. category. However, it shows that there is two-fold increase before the
Website: implementation 5S method.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantr
i
Email:
invantri.unhasy@gmail.com
Phone :
(0321) 861719
Map & Adreess :
Tebuireng, Jl. Irian Jaya No.55, Cukir, Kec.
Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61471

Keywords : Job Safety Analysis; Occupational Safety and Health;


Practicum.
DOI : https://doi.org/10.33752/invantri.v2i2.3738

Article History,
Submit : 15 Desember 2022
Received in from: 15 Desember 2022
Accepted : 5 Februari 2023
Available online: 27 Februari 2022
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 10
Abstrak

Teknik industri termasuk bidang teknik yang mencakup ilmu desain, perbaikan, dan
pembuatan sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, bahan baku, informasi, peralatan, dan
energi. Laboratorium digunakan untuk menyelesaikan penelitian yang diamati khususnya
permasalahan industri pada jurusan teknik industri. Berdasarkan penelitian sebelumnya, sebanyak
62,5% dosen merasa kesulitan dalam menyimpan peralatan laboratorium di ruang kerja dan 81,25%
menyarankan untuk dilakukan penataan ulang tata letak laboraotirum. Penelitian bertujuan untuk
merancang tata letak peralatan laboratorium menggunakan metode 5S. Langkah awal penelitian
dilakukan dengan pengurangan aktivitas kegiatan laboratorium, identifikasi awal tata letak
laboratorium, pengelompokan mesin dan alat, perancangan tata letak laboratorium, penerapan 5S,
dan evaluasi rancangan baru menggunakan Self-assessment Form. Tata letak yang dihasilkan sesuai
dengan prinsip 5S, rancangan almari dengan biaya yang relatif kecil, desain menyesuaikan dengan
ruangan dan peralatan yang disimpan. Hasil penilaian data performansi 5S di laboratorium sebelum
penerapan 5S dengan rata-rata skor sebesar 0,71 kategori rating fair, dan setelah penerapan 5S rata-
rata skor menjadi 1,5 kategori rating excellent yang menunjukan bahwa adanya peningkatan sebesar
dari 2 kali lipat sebelum penerapan metode 5S.

Kata Kunci : Job Safety Analysis; Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Praktikum.

lainnya, dan fasilitas ruang kerja yang banyak


1. PENDAHULUAN debu. Hasil responden sebesar 81,25% yang
Teknik industri termasuk bidang teknik mengartikan bahwa diperlukan adanya
yang mencakup ilmu desain, perbaikan, dan
perbaikan ruang kerja, antara lain perbaikan
pembuatan sistem terintegrasi yang terdiri dari
sistem peletakkan penyimpanan peralatan dan
manusia, bahan baku, informasi, peralatan, dan
berkas yang mudah dalam pengambilannya,
energi. Laboratorium digunakan untuk
penyusunan peralatan dan berkas yang
menyelesaikan penelitian yang diamati
terstruktur rapi sehingga mudah dalam mencari
khususnya permasalahan industri pada jurusan
dokumen, peruntukkan atau ruangan yang
teknik industri. Kegiatan yang dilakukan dalam
sesuai keperluan. Hasil penelitian pendahuluan
laboratorium menggunakan banyak peralatan,
tersebut menjadi dasar diperlukannya
sehingga harus ditata supaya peralatan
penelitian perbaikan untuk merancang tata
tersimpan dengan baik dan tersedia saat
dibutuhkan. letak peralatan laboratorium dengan
Berdasarkan penelitian sebelumnya, menggunakan metode 5S.
sebanyak 62,5% user merasa kesulitan dalam Berdasarkan penelitian terdahulu
menyimpan peralatan laboratorium di ruang menjelaskan bahwa terdapat beberapa peneliti
kerja dan 81,25% menyarankan untuk yang telah membahas penelitian menggnakan
dilakukan penataan ulang tata letak metode 5S. Penelitian dilakukan menggunakan
laboraotirum. Penelitian bertujuan untuk cara wawancara dan kuesioner untuk melihat
merancang tata letak peralatan laboratorium dampak perubahan 5S. Hasil yang diperoleh
menggunakan metode 5S. yaitu kondisi penataan barang terlihat rapi,
Beberapa user menyatakan keluhan meminimalkan gerakan yang tidak perlu dan
fasilitas di ruang kerja, antara lain almari atau peningkatan jumlah packaging sebesar 12.5%.
rak yang kurang sesuai dengan kebutuhan, Implementasi 5S pernah dilakukan dalam
ruang simpan peralatan kurang luas, almari pekerjaan administratif di sebuah manufaktur
atau rak yang besar tetapi tidak fungsional dan kendaraan, dengan aktivitas yang berfokus
terlalu banyak perlatan maupun berkas terhadap inventarisasi dokumen (Šťastnâ &

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 11

Šimon, 2016). Kesuksesan implementasi 5S yang 1. Seiri/ Pemilahan


berkelanjutan juga dapat ditemukan di salah Seiri bermakna memilah antara barang
yang tidak diperlukan dengan barang yang
satu kantor administrasi perpustakaan institusi
masih diperlukan untuk kebutuhan kerja.
perguruan tinggi di Malaysia hingga Barang yang tidak diperlukan disingkirkan
memperoleh sertifikasi dari Malaysia atau dibuang dari lingkungan kerja
Productivity Corporation (MPC) selama dua (Suwondo,2012). Berikut hasil pemilahan
tahun berturut – turut (Yusof, et al., 2014). dokumen yang tidak diperlukan.
Rujukan penelitian terhadap implementasi
5S dalam proses kegiatan administratif
perkantoran pada beberapa kurun waktu
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
dalam kondisi lingkungan kerja menjadi lebih
kondusif. Sehingga, peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian di Laboratorium Teknik
Industri Univeritas Hasyim Asy’ari untuk
menerapkan program 5S. Kegiatan praktikum
biasa dilakukan setiap hari mengakibatkan
Gambar 1 Hasil Pemilihan Peralatan
penyimpanan peralatan dan berkas penting.
Namun, peralatan dan berkas yang ada masih 2. Seiton/ Penataan
Proses pengelompkan dokumen
belum memiliki sistem tata kelola yang baik,
diruang kerja dilakukan tiga tahap, yaitu
sehingga menimbulkan kesulitan dalam tahap pertama verifikasi sesuai dengan
pencariannya. Pelaksanaan penerapan metode kuesioner yang sudah didapatkan, verifikasi
5S diharapkan supaya timbulnya kesadaran tahap keuda dilakukan sesuai dengan
user laboratorium tentang keberlangsungan perkiraan kebutuhan user, dan tahapan
verifikasi terakhir adalah penyesuaian
kinerja karyawan yang lebih produktif.
dengan ruang lingkup asli keadaaan
2. METODE laboratorium teknik industri. Berikut
Sebanyak 26 orang akan dijadikan sebagai merupakan kode dan warna pengelompokan
responden dalam penelitian ini, 2 orang untuk dokumen yang diterapkan.
penataan layout dan almari file, dan 2 sebagai Tabel 1 Kode dan Warna Pengelompokkan
orang evaluator akhir penerapan 5S. Teknik Peralatan dan Berkas
stratisfied random sampling digunakan dalam
penentuan sampel penelitian. Penguraian tugas
dosen dilakukan sesuai permenristekdikti
44/2015.
Dalam penelitian ini metodologi yang
digunakan adalah 5S. berikut merupakan
tahapan dalam metode office audit 5S: Kode huruf dan warna diterapkan
2.1 Perancangan Penataan laboratorium dengan tujuan untuk mengelompokkan
Menurut Osada (2016), Penerapan 5S dalam peralatan dan berkas yang dibuat dalam
perusahaan harus terpusat pada fungsi utama bentuk tabel. Pelebelan kode huruf dan
ruangan, dimana sejumlah orang menghasilkan warna digunakan untuk mempermudah
pekerjaan berupa administrasi dan informasi. dalam pencarian peralatan atau berkas yang
Berikut tahapan 5S yang akan diterapkan di dibutuhkan.
laboratorium Teknik Industri UNHASY:

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 12

Kondisi Sesudah 5. Shitsuke/ Pembiasaan


Shitsuke menjadi tahapan paling berat
untuk direalisasikan dibandingkan dengan
keempat tahapan lainnya. Tahapan ini
membutuhkan kesadaran akan 5S dalam
lingkungan laboratorium. Cara yang bisa
Kondisi Sebelum diterapkan adalah diadakannya evaluasi
lingkungan laboratorium Teknik industri
UNHASY atau juga dilakukan penjadwalan
rutin atau piket setiap angkatan untuk
mempertahankan 5S.
2.3 Pengumpulan Data yang dilakukan
Langkah-langkah pengambilan data yang
Gambar 2 Hasil Penerapan Seiton/Penatan dilakukan sebegai berikut :
3. Seiso/ Pembersihan 1. Observasi
Seiso mempunyai arti suatu proses melakukan pengamatan secara langsung
pemeliharaan fasilitas, peralatan, dan sesuai objek penelitian yang berhubungan
dokumen dengan cara membersihkan dari dengan pokok masalah yang sedang diteliti
debu dan kotoran yang bisa mengakibatkan untuk memperoleh data yang diperlukan.
kerusakan. Pemeliharan dapat dikerjakan Pengamatan dilakukan di Laboratorium
oleh petugas kebersihan yang sudah Teknik Industri Universitas Hasyim
dikoordinasikan sebelumnya. Berikut Asy’Ari.
gambaran proses pembersihan. 2. Wawancara
Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan
pihak internal, khususnya para user
Laboratorium Teknik Industri Universitas
Hasyim Asy’Ari untuk mendapatkan data
yang diperlukan. Wawancara dilakukan
sesuai dengan permasalahan yang sering
terjadi dalam tata kelola aset.
3. Dokumentasi
Data yang dikumpulkan berupa data tata
Gambar 3 Pembersihan Peralatan Laboratorium letak kerja awalan, daftar jenis barang dan
4. Seiketsu/ Penetapan Standar peralatan kerja yang digunakan dalam
Salah satu cara yang dapat diterapkan menunjang aktivitas Laboratorium Teknik
untuk menjaga 5S di lingkungan Industri Universitas Hasyim Asy’Ari,
laboratorium yaitu dengan di berinya hingga melakukan kondisi awal sebelum
display pengingat 5S sebagai pengingat. dilakukan dokumentasi. Hal ini dilakukan
Display 5S dirancang dapat dirancang untuk membuktikan adanya perubahan
dengan simple sehingga dapat melekat dan dalam ruangan kerja sebelum dan sesudah
mudah di ingat. Berikut hasil display 5S yang implementasi program 5S. Berikut adalah
sudah dirancang : self-assessment form yang digunakan untuk
mengukur skor 5S pada Laboratorium
Teknik Industri Universitas Hasyim
Asy’Ari.

Gambar 4 Poster Pengingat 5S

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 13

Tabel 2 Contoh Self-assessment Form

Setelah dilakukan pengukuran 5S dan mendapatkan hasil skor akhir, maka nilai tersebut dapat
diklasifikasikan dalam tabel berikut.
Tabel 3 Klasifikasi Skor 5S

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 14

3. HASIL DAN PEMBAHASAN dimensi ukuran panjang dan lebar barang yang
Laboratorium Teknik Industri Universitas akan disimpan seperti boxfile, odner, handbook,
Hasyim Asy’ari merupakan tempat bagi mesin penunjang praktikum serta disesuaikan
mahasiswa untuk melakukan eksperimen atau berdasarkan cakupan obyek penelitian.
mensimulasikan dari permasalahan yang Langkah selanjutnya setelah dilakukan
terjadi pada bidang industri. Output penerapan metode 5S di Laboratorium Teknik
penyelesaian masalah yang diangkat berupa Industri Universitas Hasyim Asy’ari adalah
almari atau rak. Produk ini digunakan untuk evaluasi penerapan menggunakan bantuan Self-
tempat menyimpan berkas dan peralatan yang assessment Form. Evaluasi dilakukan untuk
sudah disesuaikan dengan luas ruangan, mengetahui perbedaan yang dialami sebelum
kebutuhan berkas, dan peralatan. Berikut dan setelah dilakukan penerapan 5S di
merupakan hasil desain almari atau rak yang Laboratorium Teknik Industri Universitas
digunakan. Hasyim Asy’ari. Setelah itu, melakukan analisis
peningkatan atau penurunan dari hasil yang
sudah diterapkan tersebut.
Parameter yang diperhatikan dalam Self-
assessment Form adalah dari aspek pemilihan,
penataan, pembersihan, pemantapan dan
pembiasaan. Berikut radar chart dari sebelum
dilakukan penerapan 5S di Laboratorium
Teknik Industri Universitas Hasyim Asy’ari.

Gambar 5 Desain almari dan rak peralatan dan


berkas

Dimensi ukuran yang diterapkan dalam


pembuatan almari atau rak adalah sesuai
dengan ukuran rata-rata presentil tubuh user.
Persentil yang digunakan adalah tinggi tubuh
posisi berdiri tegak sebesar persentil 50% Gambar 6 Radar Chart Sebelum Penerapan Metode
dengan tujuan menentukan rata-rata tinggi 5S
almari atau rak berkas dan peralatan. Ukuran Berdasarkan gambar diatas menunjukkan
tersebut sesuai dengan tinggi tubuh posisi bahwa, radar tertinggi terdapat pada penerapan
berdiri tegak pengguna dengan persentil 50% program Seiso, dengan kondisi lapangan berupa
yaitu sebesar 160,26 cm. Tinggi almari atau rak aspek meja dan ruangan yang telah memadai
berkas dan peralatan yang dibuat (nilai 3). Kemudian Seiton, bagian labelling
memiliki nilai lebih besar dibandingkan aspek
menggunakan toleransi sebesar 7,74 cm menjadi
lain yang sejenis (nilai 2). Seiri, terdapat aspek
170 cm dikarenakan pembuatan almari atau rak
peralatan yang layak untuk digunakan (nilai 2).
sesuai dengan tingkat ketebalan bahan kayu Sedangkan Seiketsu dan Shitsuke yang masih
digunakan. Dimensi ukuran panjang yang memiliki nilai 1 terhadap pemahaman,
digunakan dalam pembuatan almari atau rak konsistensi menjaga program, dan audit 5S.
yaitu sebesar 200 cm dan lebar almari atau rak
sebesar 40 cm ditentukan sesuai dengan

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 15

bahwa kondisi Laboratorium Teknik Industri


Universitas Hasyim Asy’ari mengalami
peningkatan yang signifikan, peningkatan
rating dari Unacceptable menjadi excellent, dan
mengalami penurunan penyimpangan setiap
aspek 5S pada kondisi Laboratorium saat ini.

4. Ucapan Terima Kasih


Gambar 7 Radar Chart Sesudah Penerapan Metode Terimakasih banyak kepada Kepala
Laboraotirum Teknik Industri Universitas
5S
Hasyim Asy’ari yang telah memberi izin kepada
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan
saya untuk melakukan penelitian. Terimakasih
bahwa, adanya peningkatan keseluruhan nilai
pada setiap program 5S yang dijalankan. Radar juga kepada seluruh dosen Teknik Industri
tertinggi terdapat pada penerapan program Universitas Hasyim Asy’ari yang sudah
Seiketsu dengan kondisi lapangan berupa aspek bersabar dan ikhlas untuk memberi ilmu dan
menjaga Seiri, Seiton, dan Seiso yang meningkat pengalamannya hingga saat ini saya bisa
(nilai 4), juga semangat dan pemahaman 5S menyelsaikan penelitian.
(nilai 4). Setelah itu, Seiton bagian penanda
jumlah (nilai 5). Seiri, terdapat aspek alat tulis
kantor dan berkas (nilai 4). Sedangkan Seiso 5. Kesimpulan
terdapat aspek tanggung jawab kebersihan Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan
(nilai 2). Sitsuke mengalami penambahan nilai Shitsuke) tidak hanya berlaku untuk lingkungan
yaitu (nilai 2) dengan aspek audit 5S. lantai produksi saja, melainkan bisa diterapkan
Hasil evaluasi penilaian skor penerapan
di tempat kerja lainnya. Laboratorium
metode 5S pada radar chart mengalami
merupakan tempat kerja yang bisa diterapkan
perubahan dan cenderung menjauhi titik
metode 5S, dikarenakan Laboratorium
tengah yang mengartikan bahwa adanya
membutuhkan untuk menata dan merawat
perubahan baik dari setiap aspek 5S yang
peralatan dan berkas penting penunjang
diterapkan Laboratorium Teknik Industri
keberlangsungan laboratorium kedepannya
Universitas Hasyim Asy’ari. Terdapat dua
supaya tidak terjadi kehilangan.
aspek yang mempunyai nilai tertinggi yaitu
Berdasarkan hasil penilaian performa
Seiketsu atau penetapan standard an Seiri atau
sebelum diterapkan metode 5S menghasilkan
pemilihan tetap menjadi aspek dengan skor
output Self-assessment Form skor akhir sebesar 0,71
terbesar, yaitu 3,5 yang berarti user
dengan rating fair menjadi 1,5 dengan rating
Laboratorium Teknik Industri Universitas
excellent. Setelah diterapkan metode 5S.
Hasyim Asy’ari mematuhi penetapan standar
Perubahan nilai menunjukkan adanya
aturan dan mempertahankan pemilihan 5S di
peningkatan peforma 5S sampai mencapai lebih
Laboratorium dengan baik. Aspek Seiso atau
dari 2 kali lipat sebelum penerapan metode 5S
pembersihan sebelumnya merupakan aspek
sehingga dapat diartikan bahwa penerapan
terbaik dengan skor 2, tetapi tidak signifikan
metode 5S dapat memperbaiki tata letak dan
dibandingkan dengan aspek Seiktsu dan Seiri
perawatan pada peralatan dan berkas yang ada
yaitu dengan skor sebesar 2,7 yang berarti
di Laboratorium Teknik Industri Universitas
kondisi mengalami perubahan yang baik tetapi
Hasyim Asy’ari.
tidak signifikan. Hasil tersebut menunjukkan

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 16

6. Saran Teknik Industri. Vo.18, No.02. [Diunduh : 7


November 2018].
Saran yang bisa diberikan untuk penelitian
Suwondo, Chandra. (2012). Penerapan Budaya Kerja
kedepannya adalah sebagai berikut : Unggulan 5S di Indonesia. Jurnal Magister
1. Memberikan penjelasan secara rinci sebelum Manajemen. Vol. 1 No.1. [Diunduh : 7 November
2017].
mengisi penilaian performasi 5S. Ulrich, K. dan Eppinger, S. (2001). Perancangan dan
2. Melakukan prosedur perizinan yang baik Pengembangan Produk. Jakarta : Salemba
sebelum melakukan penelitian pada suatu Teknika.
Widianti T, Damayanti S, dan Sumaedi S. (2015).
tempat yang dijadikan objek penelitian. Implementasi 5S Untuk Optimasi Keselamatan,
Kesehatan, dan Performa Kerja. Prosiding Seminar
DAFTAR PUSTAKA Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XII.
Agustin.N, dan Purnomo.H. (2013). Implementasi 5S Pada Tangerang Selatan. [Diunduh : 7 November 2017].
CV. Valasindo Menggunakan Pendekatan
Ergonomi Partisipatori. Jurnal Teknik Industri. Enaghani, M. R., Arashpour, M. R., & Karimi,
[Diunduh : 6 September 2017].
M. (2009). The Relationship between Lean
A.D.Sari, F.I.Rahmillah, dan B.P.Aji. (2017).
Implementation of 5S Method for Ergonomic and TPM. University of Boras, School of
Laboratory. IOP Conference Series : Materials Engineering, SE-501 90.
Science and Engineering 215. Khaushik, D., Khatak, E., & Kaloniya, J. (2015).
Akmal, M., & Ghani, S. R. W. (2022). PERANCANGAN Analyzing Relevance and Performance of 5S
DAN PENGEMBANGAN PRODUK MESIN Methodology: A Review. International
PERONTOK BULU AYAM DENGAN
Journal of Advanced Research in Engineering
MENGGUNAKAN METODE KANSEI
ENGINEERING. Jurnal Penelitian Bidang Inovasi and Applied Sciences, 4, 21-30.
& Pengelolaan Industri, 1(2), 49-60. Kosturiak, J., & Frolik, Z. (2006). Lean and
Ghani, S. R. W., & Rozaq, K. (2017, November). Innovative Company. ISBN 80-86851-38-9,
Pattern Analysis of Cluster and Market EAN: 9788086851389, 237.
Orientation (Religious Tour Area of Gus Dur's Marsh, J., Perrera, T., Lanarolle, G., &
Grave). In Proceedings of the International Ratnayake, V. (2008). Development of a 5S
Conference on Green Technology (Vol. 8, No. 1, Sustainability Model for use with Lean
pp. 8-16). and/or Six Sigma Projects. 3rd International
Ghani, S. R. W. (2011). Analisis Perbaikan UKM X Conference of Six Sigma, 303-320.
dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Šťastnâ, L., & Šimon, M. (2016). Industrial
Mereduksi Waste di Lantai Produksi Engineering Methods to Improve
Aluminum. Rekayasa, 4(2), 119-124.
Administrative Process. Taylor & Francis
Ghani, S. R. W., Yulianto, T., & Nugroho, M. W.
Group, London (Advances in Civil,
(2016). Analisa Potensi Sampah Kampus
Architectural, Structural and
Berbasis Pemodelan Maket di Gedung B Unhasy.
Reaktom: Rekayasa Keteknikan dan Optimasi, Constructional Engineering ), 105-109.
1(2). Wiraghani, S. R., & Prasnowo, M. A. (2017).
Gurel.D.A. (2013). A Conceptual Evaluation of 5S Model Perancangan dan pengembangan produk
in Hotel. African Journal of Business Management. alat potong sol sandal. Teknika:
Vol7(30), PP 3035-3042. [Diunduh : 26 Januari
Engineering and Sains Journal, 1(1), 73-
2018].
Gupta,S., dan Jain, S. (2015). An Application of 5S 76.
Concept to Organize the Work Place at a Scientific Yadav, Y., Yadav, G., & Chauhan, S. (2011).
Instrument Manufacturing Company. International Implementation of 5S in Banks. International
Journal of Lean Six Sigma, Vol 6 No. 1. India. Journal of Research in Commerce, No. 1(No.
[Diunduh : 7 November 2017]. 2 (June)).
Osada, T. (2016). Sikap Kerja 5S. Jakarta : Penerbit PPM.
Yulianto, T., & Ghani, S. R. W. (2020). Analisis
Ramesh.K,MurugananthamV.R, & Arunkumar.N.R.
(2014). 5S Implementation Studies in Biomass Pemetaan Jumlah Konsumsi Dan
Processing Unit. International Journal of Pengadaan Beras Di Wilayah Kecamatan
Innovative Research in Science, Engineering and Kabupaten Jombang. Discovery: Jurnal
Technology. Vol.3 [Diunduh : 5 September 2017]. Ilmu Pengetahuan, 5(1), 8-18.
Soesilo.R. (2017). Implementasi Kaizen dan 5S Pada
Pengeringan Produk Di Proses Plating. Jurnal

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
ANALISIS IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM PENATAAN LABORATORIUM …| 17

Yusof, J., Jumadi, N., Abdullah, L., & Syazwani,


W. N. (2014). The Sustainability of QE/5S
Implementation in an Administration Office
of Higher Education Institution. Research
Gate.

http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri

You might also like