You are on page 1of 14

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

“PENTINGNYA AKHLAK TERPUJI


DALAM PERGAULAN REMAJA”

DISUSUN
OLEH :

KELOMPOK 3

1. JUSMAN
2. SAHRIAL. G.P
3. RAHMAT
4. KHAIRUL ANWAR
5. KISDAYANTI NAWIR
6. DEFITRAYANTI
7. SYAHRUL

YAYASAN AL-MA’ARIF
MADRASAH ALIYAH POMPANUA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia Nya, saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini
tentang Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja sebagai salah satu tuga Mata
Pelajaran Agama Islam.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan serta memberikan petunjuk dalam menyelesaikan
makalah ini. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Ssemoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin…

Pompanua, Februari 2017


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Telaah Substansi............................................................................. 2
B. Telaah Afektif................................................................................. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran.............................................................................. 10

DAFTA PUSTAKA............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Akidah dan Akhlak merupakan salah satu pendidikan agama
islam yang diterapkan dalam institusi pendidikan sebagai sarana mewujudkan
tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia yang berakhlakul karimah yang
merupakan aspek tujuan pendidikan nasional yang tecantum dalam UU No.20
tahun 2003. Salah satunya yaitu pendidikan bertujuan untuk berkembnagnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai akhlak yang mulia.
Kegiatan belajar Aqidah Akhlak terhadap perilaku siswa remaja adalah
salah satu kegiatan yang harus dilakukan dan diterapkan, agar siswa tersebut tidak
terpengaruh oleh dunia bebas dan pergaulan bebas. Dengan demikian manfaat
belajar pedidikan aqidah akhlak sangatlah penting dan sangat diperlukan untuk
membimbing dan membina siswa agar memahami dan mengetahui manfaat
belajar aqidah akhlak khususnya pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja.
Maka dari itu, dalam makalah ini penulis berusaha menela’ah materi
Akidah Akhlak yang berjudul “Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja” dari
segi substansi, formatif serta telaah afektifnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Telaah Substansinya ?
2. Bagaimana Telaah Afektifnya ?

C. Tujuan
1. Untuk menelaan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja secara subtansi.
2. Untuk menelaan akhlah terpuji dalam pergaulan remaja secara afektif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Telaah Substansi
1. Pengertian Masa Remaja
Menurut bahasa arab, remaja  berasal dari kata As-Syabab artinya
muda dan kuat, energik dan dinamis, baik dan kreatif, tumbuh dan
berkembang. Kata remaja berasala dari terjemahan bahasa Inggris
adolescence dan bahasa Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh
menjadi dewasa”. Sedangkan dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia
kata remaja memiliki tiga arti, yakni mulai dewasa, sudah sampai umur untuk
kwin dan masa muda.
Masa remaja mempunyai rentang waktu sekitar sejak usia 12-17
tahun. Masa remaja adalah lanjutan dari masa pubertas antara usia 9-13 tahun.
Ada ciri-ciri yang menonjol pada masa pubertas ini, yaitu adanya gejolak dan
ruang ketidakpastian dan ketidakjelasan. Maksudnya, masa remaja dapat
dikatakan masa yang serba tanggung, belum matang dalam hal berfikir
walaupun secara fisik telah menyerupai orang dewasa. Karenanya, dapat
dimaklumi jika masa remaja adalah masa yang penuh dengan maalah.
Masalah itu muncul karena remaja mengalami tekanan dari banyak
faktor, faktor internal yang datang dari dirinya dan faktor eksternal, yakni
tuntutan lingkungan yang seolah memaksa remaja untuk segera cepat
menyesuaikan diri. Tekanan itu kemudian direspon dengan berbagai macam
hal, baik yang positif maupun yang negatif.
2. Ciri-Ciri Remaja
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang khas, yang membedakannya
dengan masa-masa sebelum atau sesudahnya. Adapun ciri-ciri masa remaja
menurut Hurlock adalah :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
b. Masa remaja sebagai periode perubahan
 Perubahan emosi, lebih sensitif dan emosional, rasa itu dapat langsung
ditampakkan dalam perilaku atau hanya dipendam sendiri.
 Perubahan tubuh, minat dan peran, perubahan fisik memicu perubahan
pada minat dan peran yang ingin dikerjakannya.
 Perubahan nilai, dari nilai yang dulunya dipercaya pada masa kanak-
kanak berubah menjadi nilai yang rasional.
 Ambivalensi, sikap yang mendua, mau-mau tetapi juga tidak mau.

2
c. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, dengan menyeleksi figur-
figur idola yang dianggap mewakili impiannya.
d. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis
Melihat segala sesuatu sesuai apa yang diinginkan, sehingga ketika
apa yang diinginkan tidak sesuai kenyataan maka mudah kecewa, frustasi dan
emosi.
3. Pengertian dan Pentingnya Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Pengertian akhlak, “al-akhlak” berasal dari bahasa Arab bentuk
jama’ dari kata “khulkun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat, sedangkan akhlak terpuji yang dalam bahasa Arab disebut “akhlak
al-karimaah”,  karimah yang berarti mulia atau luhur, oleh karena itu “akhlak
al-karimah” adalah sifat, watak, perangai, atau perilaku baik dan luhur yang
bersumber dari nilai-nilai ajaran akhlak Islam. Ahmad Amin dalam bukunya
“Al-Akhlak” merumuskan pengertian akhlak sebagai berikut : Akhlak adalah
suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan apa
yang harus diperbuat. Sedangkan pergaulan sendiri adalah suatu interaksi
antara satu dengan lainnya yang tidak dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat
ditemui dimana saja mulai dilingkungan keluarga sampai masyarakat umum
yang membutuhkan adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui
kehidupan yang damai dan rukun, apalagi remaja yang pada zaman sekarang
menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan, apalagi yang
berhubungan dengan gaya. Oleh karena itu akhlak al-karimah sangat penting
dalam pergaulan masyarakat, terutama dalam pergaulan remaja, apalagi saat
ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja, baik minum-minuman keras,
berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain.
Hidup remaja muslim yang diterapkan di Negara saat ini  dimana
banyak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama Islam tetapi gaya hidup ini
mendapat tempat yang khusus dikalangan remaja muslim. Berarti remaja
sekarang belum terdidik dengan didikan Islam yang sebenarnya dan masih
minim akan ajaran Islam. Yang mana pergaulan remaja saat ini banyak
dipengaruhi oleh modernisasi barat sehingga mereka berfikir dan bebas
berbuat.
Dalam Islam tidak diragukan lagi bahwa kaidah serta batasan dalam
mengerjakan baik dan buruk itu telah tertera dalam nash-nash syari’ah (al-

3
Qur’an dan Hadits).gambaran jelas tentang perintah berakhlak yang baik telah
tercatat dalam al-Qur’an dan Hadits, seperti firman Allah Q.S an-Nahl:90.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,
yang harus dijadikan contoh teladan yang ideal, yang mana Allah mengutus
Nabi untuk memberi teladan akhlak yang mulya kepada manusia, perintah itu
dilakukan nabi dengan baik, sehingga mendapat pujian yang baik dari Allah
SWT, “sesungguhnya engkau berada pada akhlak yang agung” bahkan
RosulAllah bersabda:
‫ِإنَّ َما بُ ِع ْث ُ ُأل‬
ِ َ‫ار َم االَ ْخال‬
‫ق‬ ِ ‫ت تَ ِم َّم َم َك‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.
Agama Islam adalah sebagai sumber nilai akhlak harus dijadikan
landasan dalam membina akhlak remaja, karena agama merupakan pedoman
hidup serta memberi landasan yang kuat bagi diri setiap remaja, maka dari itu
penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji yang
bersumber pada ajaran Islam, serta membiasakan berakhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari, karena dengan menciptakan akhlakul karimah akan
terlaksananya kemaslahatan yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
4. Kehidupan Moral dan Agama Usia Remaja
Dewasa ini masalah pokok yang menonjol pada remaja adalah
kaburnya nilai-nili di mata remaja. Mereka dihadapkan pada berbagai
kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka
bingung untuk memilih mana yang baik untuk mereka.
Ada beberapa perilaku negatif yang perlu diwaspadai pada remaja, yaitu :
a. Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
b. Bermalas-malasan dan suka menunda pekerjaan
c. Ragu dan cenderung bimbang menghadapi kehidupan
d. Sering minder akan kemampuan dan potensi diri
e. Mementingkan bermain atau santai daripada belajar
f. Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
g. Cenderung mengabaikan kebiasaan baik.
5. Akhlak Mulia dalam Pergaulan Remaja
Agar terbentuk akhlak yang mulia pada jiwa remaja, mereka perlu
dibiasakan dengan melakukan hall-hal dalam keseharian, yaitu antara lain :
a. Mengucap dan Menjawab Salam, Islam mengajarkan kita untuk
melakukan hal tersebut karena hal tersebut dapat memupuk rasa kasih
sayang antara sesama.

4
b. Berjabat Tangan, rosullulah telah mengajarka bahwa selain mengucap dan
menjawab salam untuk lebih menyempurnakannya dengan berjabat
tangan.
c. Menghindari Berkhalawat (berdua-duaan dengan lawan jenis), Hal ini
dilang oleh islam karena menimbulkan banyak madzorotnya.
d. Mencari teman yang baik, ciri-ciri teman yang baik; tidak egois, dapat
menjaga rahasia, dapat menemani disaat suka dan duka, tidak
menjerumuskan, hendaklah dari keluarga yang baik-baik.
6. Akibat Negatif Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Akhlak
Islam dalam Fenomena Kehidupan
Melihat perkembangan terakhir umat Islam di Indonesia tergambar
dengan jelas betapa merosotnya akhlaknya sebagai umat Islam. Khususnya
yang terjadi di kalangan remaja, padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung
dari kualitas akhlak-akhlak nya, seperti dikatakan “bahwa suatu bangsa itu
sangat ditentukan kualitas akhlaknya, jika akhlak sudah rusak, maka
hancurlah bangsa tersebut”. Dilihat dari bentuk dan contoh perilaku terpuji
dikalangan remaja, maka terdapat sisi negatif yang terjadi apabila perilaku
pergaulan remaja itu tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena
kehidupan ini, diantara nilai-nilai negatif akibat perilaku buruk yang terjadi
dari fenomena-fenomena yang tampak merupakan krisis moral atau
permasalahan akhlak yang dialami para remaja, dengan akibatnya para remaja
jauh dari akhlak yang terpuji, diantara dampak negative yang berpengaruh
pada diri sendiri yakni, mereka lebih sering menghabiskan waktu hidupnya
untuk berfoya-foya dengan hal-hal yang menyimpang dari agama, seperti
kerusakan moral remaja dengan menggunakan narkoba, pengaruh buruk yang
diperoleh adalah dapat merusak hati dan otak, begitupun sikap remaja yang
seperti itu cenderung anarkis, berani, bahkan bisa jauh dan lupa pada
Tuhannya, karena pada dasarnya pergaulan yang semacam itu merupakan
akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah dimuat dalam al-
Qur’an dan hadits, bahkan dengan perilaku seorang remaja yang seperti itu
dapat menjadikan dampak negative  pada oaring lain. Mereka mengancam
hak-hak hidup orang lain seperti membunuh, menganiaya, serta mengancam
kehormatan orang lain dan bersifat tidak susila seperti pemerkosaan dan
perzinaan.
Perbuatan remaja tersebut pada akhirnya akan menimbulkan
keresahan sosial, sehingga kehidupan masyarakat tidak harmonis, tentram,
ikatan solidaritas menjadi runtuh. Secara yuridis formal perbuatan-perbuatan

5
mereka jelas melawan hukum tertulis atau undang-undang. Sebagaimana
sumber mengatakan :

‫هُ فِى‬a‫ ٍة َوالنَّاسُ ِم ْن‬a‫اح‬ َ ‫ ِه فِى َر‬a ‫ق ِم ْن نَفٍ ِس‬ ْ ‫ الح‬:‫ال بَعْضُ ْالبَلَ َغا ِء‬
ُ ُ‫ ُذ ال ُخل‬a ‫ُس‬ َ َ‫َوق‬
‫ َوهُ َو ِم ْن نَ ْف ِس ِه فِى ِعنَا ٍء‬،‫فى بَالَ ٍء‬
ِ ُ‫ق النَّاسُ ِم ْنه‬ُ ‫ َوالَسُِّئ ال ُخ ْل‬،‫َسالَ َم ٍة‬
Artinya: “Sebagian ahli balaghoh mengatakan: implikasi kemuliaan akhlak
itu adalah ketentraman, dan manusia yang berakhlak mulia akan selamat
sebaliknya, orang yang hina akhlaknya berada dalam kesengsaraan, yang
berarti dirinya itu dalam kepedihan“.
Pergaulan remaja yang tidak memperhatikan norma-norma agama
akan menjadi pergaulan bebas yang tanpa batas. Saat ini pergaulan bebas
sudah sangat mengkhawatirkan, dan dampaknya sudah begitu luas di berbagai
bidang antara lain dibidang sosial, agama dan kesehatan.
Adapun dampak negatifnya apabila diperinci, sebagai berikut :
a. Pergaulan negatif dapat menghancurkan masa depan remaja dan
memupuskan harapan orang tua dan keluarga. Prestasi belajar akan turun
sehingga menyebabkan kehancuran.
b. Pergaulan bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu
merupakan suatu hal yang sangat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita.
c. Pergaulan bebas dalam hala ini seks bebas, terkumpul beracam-macam
dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si pezina, hilangnya sikap
menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian, dan hilangnya rasa cemburu.
d. akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik
dihadapan Allah maupun sesama manusia.
e. Perzinaan merupakan dosa besar yang diancam neraka dan menyeret
kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua,
berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan,
dapat membawa kepada pertumpahan darah dan dosa-dosa besar yang
lain.
Agar para remaja tidak terjebak ke dalam pergaulan bebas yang tidak
sesuai dengan akhlak islami, maka remaja perlu mengetahui hal-hal berikut :
a. Hendaknya tidak memakai busana yang dapat mengundang syahwat
b. Hendaknya menghindari berpacaran
c. Jangan coba menonton ataupun melihat vidio porno melalui media apapun
d. Katakan “Tidak” untuk minuman beralkohol dan narkoba
e. Jangan mudah terbawa arus budaya barat yang cenderung hedonis dan
matrealis

6
f. Ikutilah aktifitas-aktifitas remaja yang lebih bermanfaat dibidang apasaja,
karena hal itu
g. disamping memperikan pengalaman positif dalam kehidupan, juga
meningkatkan ilmu pengetahuan,keterampilan, dan kepribadian yang
positif.
7. Menerapkan Akhlak Terpuji dalam Kehidupan Remaja
Untuk menerapkan dan membiasakan akhalak terpuji dalam
kehidupan remaja, Prof. DR. Zakiyah Darajat mengatakan, bahwa hendaknya
setiap ucapan yang baik dan perbuatan terpuji yang dilakukan oleh remaja
diberi pujian dan dorongan untuk mempertahankan kebaikan yang telah
diciptakannya, serta digairahkan untuk memperbaiki kekurangannya. Kritikan
tajam, celaan atau penghinaan menurut Zakiah Darajat haruslah dihindari dan
dikurangi. Akan tetapi, jika harus memberikan kritikan, kritikan itu haruslah
dilakukan dengan sangat hati-hati dan bijaksana.
Penerapan dan pembiasaan akhlak terpuji dalam kehidupan remaja
dilakukan melalui pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran bagi remaja
memelihara secara terus-menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala
perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma-nrma yang ada dalam tatanan
itu.
Dalam hal ini pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan
keagamaan yang sasarannya setiap individu remaja. Pembinaan yang bercorak
keagamaan atau keislaman akan selalu bertumpu pada dua aspek, yaitu aspek
spiritualnya dan aspek materialnya. Aspek spiritual ditekankan pada
pembentukan kndisi batiniah yang mampu mewujudkan suatu ketentraman
dan kedamaian di dalamnya. Dan dari sinilah akan muncul kesadaran pada
diri remaja untuk mencari nilai-nilai yang mulia dan bermartabat yang haus
dimilikinya sebagai bekal hidup dan harus mampu dilakukan dan
dikembangkan dalam kehidupan sehari-harinya. Kesadaran diri dari seorang
remaja sangat dibutuhkan untuk mampu menangkap dan menerima nilai-nilai
spiritual tersebut, tanpa adanya paksaan dan intervensi (campur tngan) dari
luar dirinya.
Sedangkan pada pencapaian aspek materialnya ditekankan pada
kegiatan konkret berupa pengarahan diri melalui kegiatan yang bermanfaat,
seperti organisasi, olahraga, sanggar seni dan lain-lain.
Pada masa ini dengan terjadinya perkembangan global di segala
bidang kehidupan selain mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu
pihak, juga mengindikasikan kemunduran akhlak pada kaum remaja,

7
disamping itu era informasi yang berkembang pesat pada saat ini dengan
segala dampak positif dengan negatifnya telah mendorong adanya pergeseran
nilai moral dikalangan remaja. Oleh karena itu perilaku akhlak terpuji
dikalangan remaja ini perlu ditanamkan dalam diri dan dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kemajuan kebudayaan melalui pengembangan
IPTEK oleh manusia yang tidak seimbang dengan kemajuan moral akhlak,
telah memunculkan gejala baru berupa krisis akhlak terutama yang terjadi di
kalangan remaja, untuk menerapkan akhlak yang baik dalam  menghadapi
kondisi lingkup yang semacam itu, maka seorang remaja haruslah lebih
bijaksana, pintar, dan waspada dalam menyikapinya, dengan adanya
pembinaan terhadap remaja yang telah ditunjukkan dalam al-Qur’an dan
hadits yang ada. Maka di dalam pergaulan lingkup hidupnya, seorang remaja
sudah pastilah harus menanamkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari,
yang mana di klasifikasikan kedalam beberapa lingkup pergaulan.
Diantaranya:
a. Bergaul dengan orang tua, yakni dengan berkata sopan, santun, lemah
lembut, jika hendak pergi maka mintak izin dan mengucapkan salam,
senantiasa patuh terhadap perintahnya, selalu membantu dan mendo’akan
orang tua. Firman Allah:(an-Nisa' [4]:36)

‫َوا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َوال تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيًئا َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن ِإحْ َسانًا‬
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak”.
(QS. an-Nisa' [4]: 36)

b. Bergaul dengan guru, yakni dengan selalu mentaati perintahnya, berkata


sopan ketika mengikuti pelajarannya, ikhlas penuh kesabaran dalam
mengikuti pelajarannya, serta mendo’akan guru. Dalam hadits disebutkan:

ُ‫َوقِرُّ ْوا َم ْن تَتَ َعلَّ ُم ْو َن ِم ْنه‬


Artinya: “Muliakanlah orang yang telah memberi pelajaran kepadamu”

c. Bergaul dengan lawan jenis, Islam telah memberi rambu-rambu (batasan)


yang harus diperhatikan antara laki-laki dan perempuan. Diantaranya:
wanita harus menutup aurat yang tampak, masing-masing hendaknya
menjaga diri, jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas (zina),
kewajiban laki-laki menghormati wanita, serta menjaga diri dari minum-
minuman, obat-obatan yang berbahaya dan terlarang.

8
d. Bergaul dengan teman sebaya, yakni dengan cara menghargai, tidak suka
menghina sesama, saling menasehati, mendahulukan kepentingan bersama
dari pada diri sendiri, serta bertutur kata yang lembut.

B. Telaah Afektif
Setelah mempelajari materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, siswa
diharapkan akan mampu menerapkan sikap-sikap yang terpuji dalam kehidupan
sehari-hari, seperti :
1. Mengucap dan Menjawab salam saat bertemu maupun saat hendak pergi
dengan orang tua, guru, dan teman sebaya bahkan kepada anak-anak yang
lebih muda.
2. Berjabat tangan atau bersalaman, selain mengucap dan menjawab salam saat
bertemu maupun saat hendak berpisah juga berjabat tangan dengan orang tua,
guru, dan teman sebaya, hal ini dapat menunjukkan keakraban, kerukunan,
pershabatan ataupun permintaan maaf.
3. Menghindari berdua-duaan dengan lawan jenis atau pacaran di tempat yang
sepi jauh dari keramaian. Karena pacaran ini mengarah kepada perilaku yang
negatif bahkan menjadi sarana untuk menuju seks bebas. Jadi, berteman
seperti baiasa itu lebih baik dibandingkan dengan pacaran.
4. Berteman dengan teman-teman yang baik, jangan berteman dengan orang
yang mengajak kepada keburukan ataupun maksiat, seperti minum-minuman,
memakai narkoba, merokok, membolos saat belajar, berani melawan guru
atau orang tua, dan perbuatan tidak baik lainnya.
5. Tidak memakai pakaian atau busana yang dapat mengundang syahwat, ini
khususnya untuk wanita, siswa diajak untuk memakai pakaian yang sesuai
dengan ketentuan islam, seperti memakai jilbab, pakainnya tidak ketat,
pakaian menutup aurat dan ketentuan islam lainnya.
6. Janagan pernah menonton vidio porno melalui media apapun, jadi gunakan
hp, tablet, dan leptop untuk hal-hal yang positif, seperti menulis dll.
7. Katakan Tidak untuk minum-minuman keras, narkoba, rokok dan hal tidak
berguna lainnya.
8. Jangan bersifat hedonis maupun matrealis, seperti berdandan yang berlebihan,
baik gaya baju, gaya rambut, bahkan bertato. Berprilakulah sewajarnya saja.
9. Ikut aktivitas remaja yang beranfaat seperti olahraga, seni, berorganisasi.
10. Jangan suka berkeluyuran yang tidak jelas, bermalas-malasan dan suka
menunda atau meremehkan pekerjaan. Jadi bisa menggunakan waktu sebaik-
baiknya untuk hal yang positif, dan selalu semnagat dalam melaksanakan
tugas ataupun pekerjaan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil telaah pemakalah, klasifikasi materi akidah dan akhlak madrasah
aliyah khususnya pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja sudah bisa
dikategorikan baik, karena adanya keterhubungan SK dan KD yang baik,
sistematika materi yang runtut, bobot materi yang sesuai dengan tingkat
kemampuan atau kondisi peserta didik dan juga materi yang mempunyai banyak
unsur positif yang dapat menggerakkan peserta didik untuk memahami dan
mengaplikasikan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu materi
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja merupakan materi yang bisa membentuk
karakter/ kepribadian peserta didik untuk menjadi orang yang kuat akidahnya dan
menjadi seorang pribadi yang baik juga berakhlakul karimah.

B. Kritik dan Saran


Kepada para pendidik dan calon pendidik diharapkan memberikan suatu
pembelajaran yang lebih optimal untuk memandu peserta didik belajar mandiri,
materi lebih dijelaskan secara detail agar peserta didik tidak hanya mampu
memahami tetapi juga mampu mengaplikasikan pembelajaran akidah dan akhlak
khususnya pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yang diperolehnya
dalam kehidupan nyata.
Demikian makalah yang dapat pemakalah sajikan, pemakalah sadar betul
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu bimbingan dari dosen pengampu sangat kami
harapkan, serta kritik dan saran yang membangun dari teman-teman semua sangat
kami harapkan, demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhirnya dari harapan kami
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi
pemakalah khususnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Ya’qub, 1988, Etika Islam, Bandung: Diponegoro.


Mohammad Kholiq, 2008, Aqidah Akhlak, Gresik: CV. Putra Kembar Jaya.
Nur Khoiri, 2011, Metodologi Pembelajaran PAI., Jepara:INISNU.
S. Saifullah Waly, 2006, Metode Belajar Efektif  Akidah Akhlak Kelas IX ,
Yogyakarta: CV. Media Karya Putra.
Suparman Syukur, 2006, Etika Religius, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Usman & Ida Inayah Wati, 2011, Ayo Mengkaji Akidah Akhlak Madrasah Aliyah
Kelas XI, Jakarta: Erlangga.

11

You might also like