You are on page 1of 71

BOBOT KARKAS, NON KARKAS, POTONGAN KOMERSIAL

KARKAS DAN KOMPONEN KARKAS DOMBA EKOR


TIPIS JANTAN PADA GENOTIPE GEN
CALPASTATIN YANG BERBEDA

P SKRIPSI P
WIDA SATRIAWAN

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
RINGKASAN

Wida Satriawan. D14062904. 2011. Bobot Karkas, Non Karkas, Potongan


Komersial Karkas dan Komponen Karkas Domba Ekor Tipis Jantan pada
Genotipe Gen Calpastatin yang Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Dr. Ir. Henny Nuraini, M.Si.


Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc.

Karkas merupakan produk utama usaha peternakan ternak potong. Karkas


dipotong menurut potongan komersialnya. Selain karkas, masih ada juga bagian non
karkas yang dapat dimakan. Pada Umumnya, untuk mengetahui kualitas karkas dari
suatu ternak dilakukan setelah ternak tersebut dipotong, akan tetapi kemajuan dalam
bidang biologi molekuler memungkinkan upaya tersebut dapat dilakukan sebelum
ternak dipotong yaitu identifikasi DNA, dengan cara mencari keragaman gen yang
mengontrol sifat ekonomis. Calpastatin merupakan sebuah gen yang berfungsi untuk
menghambat degradasi protein sel-sel otot. Hal tersebut juga dapat dijadikan acuan
dalam melakukan proses seleksi. Peningkatan aktivitas calpastatin menyebabkan
terjadinya pertambahan massa otot (hyperthropy) dan penurunan keempukan daging.
Keragaman gen calpastatin diduga terkait dengan sifat pertumbuhan domba lokal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan komponen karkas dan non
karkas domba ekor tipis jantan pada genotipe gen calpastatin yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan pada bulan Maret sampai
Oktober 2010 di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil dan Laboratorium
IPT Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
menggunakan ternak domba ekor tipis jantan sebanyak sembilan ekor dengan bobot
rata-rata 21,41±2,35 kg. Perlakuan terdiri atas dua taraf, yaitu genotipe MM dan
genotipe MN dengan ulangan sebanyak lima dan empat kali. Peubah yang diamati
adalah bobot potong, bobot tubuh kosong, bobot karkas dan komponennya, bobot
non karkas dan komponennya, persentase karkas, potongan komersial karkas dan
komponen karkas pada potongan komersial karkas. Rancangan yang digunakan
adalah uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan genotipe gen
calpastatin tidak berpengaruh terhadap perkembangan komponen karkas dan non
karkas kecuali bobot daging pada potongan shank dan breast.

Kata-kata kunci: Gen calpastatin, Domba ekor tipis, Komponen karkas dan non
karkas.
ABSTRACT

Carcass Weight, Non Carcass, Commercial Cuts and Components of


Carcass Male Thin Tail Sheep in Different
Genotypes Calpastatin Gene
Satriawan, W., H. Nuraini, and C. Sumantri
Calpastatin is the spesific inhibitor of µ- and m-calpain. Calpastatin activity is
related with the rate of postmortem proteolysis and tenderness. Increase in
calpastatin activity has the effect of increasing muscle mass (hyperthropy) and
decrease in meat tenderness. Calpastatin can be used as an indicator for the selection
of livestock that have a high carcass quality. Purpose of this research is to find out
the relationship between gene genotype of calpastatin with the growth of carcass and
non carcass component of male thin tale sheep. Experimental design used is the
Tukey test with two genotypes (MM and MN). Result showed that genotype
differences in calpastatin gene was significantly different to slaughter weight, empty
body weight, carcass weight, percentage of carcass and non carcass weight.
Component carcass and non carcass weight was not affect also by the research. This
research also did not affect the commercial cut of carcass. In addition, this research
did not affect the physical composition of commercial cut, except for weight of meat
on the shank and breast cut (P<0,05).

Keywords: Calpastatin gene, Thin tail sheep, Carcass and non carcass component.
BOBOT KARKAS, NON KARKAS, POTONGAN KOMERSIAL
KARKAS DAN KOMPONEN KARKAS DOMBA EKOR
TIPIS JANTAN PADA GENOTIPE GEN
CALPASTATIN YANG BERBEDA

WIDA SATRIAWAN
D14062904

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk


Memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Judul : Bobot karkas, non karkas, potongan komersial karkas dan
komponen karkas domba ekor tipis jantan pada genotipe gen
calpastatin yang berbeda
Nama : Wida satriawan
NIM : D14062904

Menyetujui,

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

(Dr. Ir. Henny Nuraini, M.Si) (Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc)
NIP: 19640202 198903 2 001 NIP: 19591212 198603 1 004

Mengetahui,
Ketua Departemen,
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

(Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc)


NIP: 19591212 198603 1 004

Tanggal Ujian: 24 Maret 2011 Tanggal Lulus:


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 19 September 1987 di Majalengka, Jawa


Barat. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Jumadi
dan Ibu Iis Isnaniah. Penulis mengawali pendidikan dasar pada tahun 1993 di
Sekolah Dasar negeri 1 Ranji Kulon, Majalengka dan diselesaikan pada tahun 1999.
Pendidikan menengah pertama dimulai pada tahun 1999 dan diselesaikan pada tahun
2002 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jatiwangi, Majalengka. Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jatiwangi, Majalengka
dan diselesaikan pada tahun 2005.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) IPB dan menjalani Tingkat Persiapan
Bersama selama satu tahun di IPB. Penulis diterima di Departemen Ilmu Produksi
dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan pada 2007 dan mengambil Minor
Manajemen Fungsional. Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa
Produksi Peternakan (HIMAPROTER) sebagai staf Divisi Pengembangan Organisasi
periode 2006-2007 dan sebagai Sekretaris Umum periode 2008-2009, Majalah
EMULSI IPB sebagai staf Divisi Marketing periode 2006-2008, dan Koperasi
Mahasiswa (KOPMA) IPB sebagai anggota periode 2007-2009. Penulis juga aktif
dalam Organisasi Mahasiswa Daerah Himpunan Mahasiswa Majalengka
(HIMMAKA) sebagai staf Departemen Dalam Negeri periode 2006-2008. Penulis
pernah mengikuti kegiatan magang di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang,
Bandung, pada tahun 2009. Penulis berkesempatan menjadi penerima beasiswa BBM
(Bantuan Belajar Mahasiswa) pada tahun 2007/2008 dan 2008/2009.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puja, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tak terhitung dan tak ternilai jumlahnya.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, tabi’in, ulama dan juga kepada kita semua sebagai
pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
Skripsi dengan judul “ Bobot Karkas, Non Karkas, Potongan Komersial
Karkas dan Komponen Karkas Domba Ekor Tipis Jantan pada Genotipe Gen
Calpastatin yang Berbeda” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bobot karkas, non karkas, potongan komersial karkas
dan komponen karkas domba ekor tipis jantan pada genotipe gen calpastatin yang
berbeda selama delapan bulan. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi bagi kalangan akademisi dan praktisi untuk meningkatkan
kemampuan dan produktifitas sesuai dengan bidang masing-masing.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah turut
membantu proses penyusunan skripsi ini, dari awal hingga akhir. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini, masih banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan
didalamnya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama
bagi dunia pendidikan dan peternakan.

Bogor, April 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN .......................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
Latar Belakang .............................................................................. 1
Tujuan .......................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2
Klasifikasi Ternak Domba ............................................................ 2
Domba Ekor Tipis ......................................................................... 3
Bobot Potong ................................................................................ 3
Bobot dan Persentase Karkas ........................................................ 3
Bobot Non Karkas ........................................................................ 4
Potongan Komersil Karkas ............................................................ 4
Komponen Karkas ........................................................................ 5
Daging ............................................................................ 5
Tulang ............................................................................. 5
Lemak ............................................................................. 6
Keragaman Gen Calpastatin ......................................................... 6
Hubungan Antara Sistem Calpastatin
dengan Sifat Pertumbuhan ............................................................ 6
METODE ................................................................................................. 8
Lokasi dan Waktu ......................................................................... 8
Materi ........................................................................................... 8
Prosedur ........................................................................................ 9
Rancangan .................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 14
Keadaan Umum Penelitian ............................................................ 14
Karkas dan Non Karkas ................................................................ 15
Komponen Karkas ........................................................................ 17
Halaman
Komponen Non Karkas ................................................................. 18
Potongan Komersial Karkas .......................................................... 20
Distribusi Daging pada Potongan Komersial ................................. 22
Distribusi Lemak Subkutan pada Potongan Komersial .................. 24
Distribusi Lemak Intermuskular pada Potongan Komersial ........... 25
Distribusi Tulang pada Potongan Komersial .................................. 27

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 30


Kesimpulan ................................................................................... 30
Saran ............................................................................................ 30
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 32
LAMPIRAN ............................................................................................. 35
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Kandungan Nutrisi Rumput Brachiaria Humidicola, Umbi Ubi Jalar
dan Konsentrat .................................................................................... 15
2. Rataan Bobot Potong, Bobot Tubuh Kosong, Bobot Karkas, Bobot
Setengah Karkas Kanana dan Kiri, Persentase Karkas dan Bobot Non
Karkas ................................................................................................ 16
3. Rataan Bobot dan Persentase Total Komponen Karkas ....................... 17
4. Rataan Bobot dan Persentase Komponen Non Karkas Organ
Eksternal ............................................................................................ 19
5. Rataan Bobot dan Persentase Komponen Non Karkas Organ Internal .. 20
6. Rataan Bobot dan Persentase Potongan Komersial Karkas .................. 21
7. Rataan Bobot dan Persentase Daging pada Potongan Komersial
Karkas ................................................................................................ 22

8. Rataan Bobot dan Persentase Lemak Subkutan pada Potongan


Komersial Karkas ............................................................................... 24
9. Rataan Bobot dan Persentase Lemak Intermuskular pada Potongan
Komersial Karkas ............................................................................... 26
10. Rataan Bobot dan Persentase Tulang pada Potongan Komersial
Karkas ................................................................................................ 28
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
1. Potongan Komersial Karkas ................................................................ 13
2. Kandang Individu dan Ternak Domba .................................................. 14
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Hasil Uji Tukey Bobot Potong dengan Minitab ................................... 36
2. Hasil Uji Tukey Bobot Tubuh Kosong dengan Minitab ....................... 36
3. Hasil Uji Tukey Bobot Karkas dengan Minitab ................................... 36
4. Hasil Uji Tukey Bobot Non Karkas dengan Minitab ........................... 36
5. Hasil Uji Tukey Persentase Karkas dengan Minitab ............................ 36
6. Hasil Uji Tukey Bobot Komponen Non Karkas dengan Minitab ......... 36
7. Hasil Uji Tukey Persentase Komponen Non Karkas dengan Minitab .. 40
8. Hasil Uji Tukey Bobot Komponen Karkas dengan Minitab ................. 43
9. Hasil Uji Tukey Persentase Komponen Karkas dengan Minitab .......... 44
10. Hasil Uji Tukey Bobot Potongan Komersial Karkas dengan Minitab .. 44
11. Hasil Uji Tukey Persentase Potongan Komersial Karkas dengan
Minitab ............................................................................................... 46
12. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Leg dengan Minitab ........... 47
13. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Shank dan Breast dengan
Minitab ............................................................................................... 48
14. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan dan Lemak
Intermuskular pada Potongan Flank dengan Minitab ........................... 48
15. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Neck dan Shoulder dengan
Minitab ............................................................................................... 49
16. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Flate dengan Minitab ......... 50
17. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Rack dengan Minitab ......... 50
18. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Loin dengan Minitab .......... 49
19. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Leg dengan Minitab ........... 52
20. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Shank dan Breast dengan
Minitab ............................................................................................... 53
21. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Flank dengan Minitab ........ 53
Nomor Halaman
22. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Neck dan Shoulder dengan
Minitab ............................................................................................... 54
23. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Flate dengan Minitab ......... 55
24. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Rack dengan Minitab ......... 55
25. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Loin dengan Minitab .......... 56
26. Hasil Uji Tukey Bobot Setengah Karkas dengan Minitab .................... 57
27. Hasil Uji Tukey Bobot Total Komponen Karkas dengan Minitab ........ 57
28. Hasil Uji Tukey Persentase Total Komponen Karkas dengan Minitab . . 58
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Peningkatan populasi penduduk, tingkat kesejahteraan dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya protein hewani menyebabkan meningkatnya
permintaan sumber protein hewani yang berupa daging. Jumlah kebutuhan daging
domba pada tahun 2008 mencapai 51.894 ton atau 2,5% dari jumlah konsumsi
protein hewani lainnya dan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan
daging yang cukup besar tersebut belum dapat dipenuhi dari produksi daging domba
dalam negeri, meskipun jumlah populasi ternak domba sebesar 9,61 juta ekor dan
dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan (Dirjennak, 2008). Oleh karena itu
diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak menjadi lebih baik
dengan cara perbaikan mutu genetik domba lokal yang ada di Indonesia, salah
satunya yaitu domba Ekor Tipis. Keunggulan dari domba Ekor Tipis adalah bersifat
prolifik, beranak sepanjang tahun dan dapat beradaptasi baik di lingkungan
Indonesia, tetapi domba Ekor Tipis ini mempunyai kelemahan yaitu produktivitas
karkas yang dihasilkan masih rendah.
Peningkatan mutu genetik domba Ekor Tipis dapat dilakukan dengan cara
seleksi. Kemajuan dalam bidang biologi molekuler memungkinkan upaya seleksi
dapat dilakukan pada tingkat DNA, yaitu dengan cara mencari keragaman gen yang
mengontrol sifat ekonomis, salah satunya gen calpastatin. Calpastatin merupakan
sebuah gen yang berfungsi untuk menghambat degradasi protein sel-sel otot.
Peningkatan aktivitas calpastatin menyebabkan terjadinya pertambahan massa otot
(hyperthropy) dan penurunan keempukan daging. Keragaman gen calpastatin diduga
terkait dengan sifat pertumbuhan domba lokal.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan komponen karkas
dan non karkas domba ekor tipis jantan pada genotipe gen calpastatin yang berbeda.
TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Ternak Domba


Menurut Blakely dan Bade (1991) domba sudah sejak lama diternakkan
orang, tetapi hanya sedikit saja yang mengetahui asal mula dilakukannya seleksi dan
domestikasi domba. Domba dianggap keturunan dari jenis liar seperti Mouflon, yaitu
sejenis domba yang berekor pendek. Varietas-varietas yang terdapat di Eropa dan
Asia adalah merupakan stok dasar untuk menghasilkan wool, daging, kulit dan susu.
Nampaknya jelas bahwa praktek-praktek seleksi tidak hanya menyingkirkan instink
liarnya serta membiarkannya semakin tergantung pada manusia dalam hal
tatalaksana dan produksi, tetapi juga ekor domba itu menjadi lebih panjang. Hampir
semua bangsa domba yang sekarang mempunyai ekor yang panjang.
Domba adalah suatu spesies hewan yang hampir tidak memiliki instink untuk
mempertahankan diri serta begitu besar ketergantungannya pada manusia. Tidak
seperti hewan-hewan yang lain, domba mempunyai kecenderungan untuk cepat
menyerah terhadap tekanan yang dialaminya. Domba menghasilkan dua produk
utama yaitu daging dan wool. Cara seleksi untuk domba bervariasi, tergantung pada
tujuan pemanfaatan domba itu. Pada kelas-kelas untuk tujuan dipotong, domba
jantan dewasa (jantan kastrasi sebelum mencapai masa kelamin) adalah yang paling
umum diperbandingkan, meski yang betinapun dapat pula diperbandingkan (Blakely
dan Bade, 1991).
Domba termasuk golongan hewan-hewan bertulang belakang. Klasifikasi
domba menurut Blakely dan Bade (1991) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Klass : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovidae
Genus : Ovis
Species : Ovis aries
Domba Ekor Tipis
Menurut Subandriyo dan Djajanegara (1996) domba lokal terdiri atas dua
bangsa yaitu domba ekor tipis dan domba ekor gemuk. Asal-usul domba ini tidak
diketahui dengan pasti. Namun diduga berasal dari India dan domba ekor Gemuk
berasal dari Asia Barat. Domba ekor tipis mempunyai karakteristik reproduksi yang
spesifik, yang dipengaruhi oleh gen Prolifikasi dan dapat beranak sepanjang tahun
(Subandriyo dan Djajanegara, 1996). Tetapi domba ini kurang produktif jika
diusahakan secara komersial karena karkas yang dihasilkan sangat rendah (45-55%
dari bobot hidup) dan pertumbuhannya lambat (Mulliadi, 1996).
Domba ekor tipis ini memiliki tubuh yang kecil, untuk domba jantan dewasa
15-20 kg, biasanya berwarna putih disertai belang hitam di sekitar mata dan hidung.
Domba jantan memiliki tanduk sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk.
Sebagian besar domba ekor tipis ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan sedikit
di Jawa Timur. Domba ekor tipis memiliki tubuh ramping, bercak hitam pada sekitar
mata atau hidung, pola warna tubuh sangat beragam, kualitas wol yang rendah
(kasar), serta ekor tipis, pendek dan tidak tampak timbunan lemak (Mulliadi, 1996).

Bobot Potong
Bobot potong adalah bobot tubuh ternak sebelum dipotong. Sedangkan bobot
tubuh kosong adalah bobot potong setelah dikurangi dengan bobot isi saluran
pencernaan dan empedu. Bobot potong yang semakin meningkat menghasilkan
karkas yang semakin meningkat pula, sehingga dapat diharapkan bagian dari karkas
yang berupa daging menjadi lebih besar (Soeparno, 2005). Menurut Sunarlim dan
Setiyanto (2005), bobot potong ternak domba lokal jantan pada umur dua tahun
adalah 25,8 kg sedangkan bobot potong betina adalah 25,13 kg.

Bobot dan Persentase Karkas


Bobot karkas adalah bobot bagian tubuh setelah dikurangi bobot darah,
kepala, kaki, kulit, saluran pencernaan, intestin, kantong urin, jantung, trakea, paru-
paru, ginjal, limpa, hati, dan jaringan lemak yang melekat pada bagian tubuh tersebut
(Lawrie, 2003). Devendra dan McLeroy (1982) menyatakan bahwa karkas domba
dapat dibedakan berdasarkan berat, umur domba, jenis kelamin dan tingkat
perlemakan. Sebagai satuan produksi dinyatakan dalam bobot dan persentase karkas.
Persentase karkas merupakan perbandingan bobot karkas dan bobot potong. Menurut
Sunarlim dan Setiyanto (2005), bobot karkas domba lokal jantan pada umur dua
tahun adalah 12,53 kg dan persentase karkasnya adalah 44,18%, sedangkan ternak
betina memiliki bobot karkas 11,7 kg dan persentase karkasnya 43,01%.

Bobot Non Karkas


Komponen non karkas menurut Lawrie (2003) adalah darah, kepala, kaki,
kulit, saluran pencernaan, intestine, kantong urin, jantung, trakea, paru-paru, ginjal,
limpa, hati dan jaringan lemak (yang melekat pada bagian tubuh tersebut). Persentase
bobot organ internal (perut, usus, hati, paru-paru, jantung, pankreas, linmpa, ginjal,
oesophagus dan kantong kemih) antara 32-33% dari bobot potong. Persentase bobot
organ eksternal (kepala, empat kaki bagian bawah, ekor, kulit, kelenjar usus, penis,
dan skrotum) adalah 20-24%, sedangkan persentase bobot darah lebih kurang 4%.
Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen, retikulum, omasum, usus
besar, usus kecil, dan total alat pencernaan, tetapi menurunkan berat kepala, kaki dan
limpa. Perlakuan nutrisional termasuk spesies pastura mempunyai pengaruh yang
berbeda terhadap berat non karkas internal seperti hati, paru-paru, jantung dan ginjal,
sedangkan berat komponen non karkas eksternal, terutama kepala dan kaki, tidak
terpengaruh (Soeparno, 2005).

Potongan Komersial Karkas


Pemasaran karkas biasanya dijual dalam bentuk potongan-potongan karkas
yang disebut dengan potongan komersial karkas. Nilai komersial dari karkas pada
umumnya tergantung pada ukuran, struktur dan komposisinya, dimana sifat-sifat
struktural karkas yang utama untuk kepentingan komersisal tersebut meliputi bobot,
proporsi jaringan-jaringan karkas, ketebalan lemak, dan penampilan luar dari
jaringan tersebut serta kualitas dagingnya. Cara pemotongan karkas ditentukan oleh
spesies ternak dan selera konsumen. Namun umumnya, setengah karkas dibagi
menjadi dua potongan melalui tulang rusuk ke-10 dan ke-11 atau ke-12 dan ke-13
yaitu seperempat bagian depan (forequarter) dan seperempat bagian belakang
(hindquarter). Karkas domba dibagi menjadi 7 potongan komersial yaitu kaki neck
dan shoulder, rack, loin, leg, shank dan breast, flate serta flank (FAO, 1991).
Komponen Karkas
Karkas dan potongan karkas dapat diuraikan secara fisik menjadi komponen
jaringan daging tanpa lemak (lean), lemak, tulang dan jaringan ikat (fascia).
Perubahan komponen karkas dengan meningkatnya berat karkas disebabkan
pertumbuhan diferensial jaringan karkas. Perubahan komponen karkas sebanding
dengan bertambahnya bobot karkas. Soeparno (2005) menyatakan tulang merupakan
komponen yang tumbuh dan berkembang paling dini kemudian disusul oleh daging
atau otot dan yang paling akhir jaringan lemak. Proporsi komponen karkas dan
potongan karkas yang dikehendaki konsumen adalah karkas atau potongan karkas
yang terdiri atas proporsi daging tanpa lemak yang tinggi, tulang yang rendah dan
lemak yang optimal.

Daging
Menurut Soeparno (2005), daging didefinisikan sebagai semua jaringan
hewan dan semua produk hasil pengolahan yang sesuai untuk dimakan serta tidak
menimbulkan ganguan kesehatan bagi yang memakannya. Daging adalah komponen
utama karkas. Karkas juga tersusun dari lemak jaringan adipose, tulang, tulang
rawan, jaringan ikat dan tendo. Komponen-komponen tersebut menentukan ciri-ciri
kualitas dan kuantitas daging. Daging domba memiliki serat yang lebih halus
dibandingkan dengan daging lainnya, jaringannya sangat padat, berwarna merah
muda, konsistensinya cukup tinggi, lemaknya terdapat dibawah kulit yaitu antara otot
dan kulit.

Tulang
Tulang adalah jaringan pembentuk kerangka tubuh, yang mempunyai peranan
penting bagi pertumbuhan ternak. Tulang sebagai kerangka tubuh, merupakan
komponen karkas yang tumbuh dan berkembang paling dini, kemudian disusul oleh
otot dan yang paling akhir oleh jaringan lemak. Selama pertumbuhan, tulang tumbuh
secara kontinu dengan kadar laju pertumbuhan yang relatif lambat, sedangkan
pertumbuhan otot relatif cepat, sehingga rasio tulang dengan otot menurun selama
pertumbuhan (Soeparno, 2005).
Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling
tinggi. Lemak mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda. Awalnya pertumbuhan
lemak sangat lambat, tetapi pada saat memasuki masa penggemukan,
pertumbuhannya meningkat dan cepat. Perlemakan mula-mula terjadi disekitar
organ-organ internal, ginjal dan alat pencernaan kemudian lemak disimpan pada
jaringan ikat sekitar urat daging dibawah kulit sebelum urat daging dan antara urat
daging. Jaringan lemak yang terdapat diantara serat-serat urat daging tidak hanya
memperlunak daging, tetapi juga memperlezat rasa. Urut-urutan yang lebih lengkap
tentang perkembangan kedewasaan lemak depot adalah intermuskular, perirenal atau
canel, lemak ginjal, lemak subkutan dan omental atau caul (Soeparno, 2005).

Keragaman Gen Calpastatin


Gen calpastatin dengan simbol CAST terletak diantara dua penciri apit
mikrosatelit MCM527 dan BMS1247 pada posisi lokus 5q15–q21 antara 96,057-
96,136 Mb. Hasil analisis Quantitative Traits Loci (QTL) menunjukkan bahwa gen
calpastatin berasosiasi kuat dengan sifat pertumbuhan pada domba silang balik
antara Domba Ekor Tipis dengan domba Merino (Margawati, 2005). Palmer et al.
(1998) melaporkan bahwa terdapat keragaman gen calpastatin domba Dorset pada
bagian ekson 1C, intron 1 dan ekson 1D (no.akses GenBank AF016006 dan
AF016007). Hasil pemotongan produk PCR dengan enzim restriksi MspI dan NcoI
menghasilkan dua alel, yaitu alel M dan N. Enzim restriksi MspI menghasilkan
produk 336 dan 286 bp sedangkan NcoI menghasilkan potongan produk 374 dan 248
bp.

Hubungan Antara Sistem Calpain-Calpastatin dengan Sifat Pertumbuhan


Pertumbuhan adalah perubahan ukuran yang meliputi perubahan berat hidup,
bentuk, dimensi linear dan komposisi tubuh, termasuk perubahan komponen-
komponen tubuh seperti otot, lemak, tulang dan organ serta komponen-komponen
kimia, terutama air, lemak protein dan abu pada karkas. Pertumbuhan komponen-
komponen tersebut berlangsung dengan kadar laju yang berbeda, sehingga perubahan
ukuran komponen menghasilkan diferensiasi atau perbedaan karakteristik individual
sel dan organ (Soeparno, 2005). Pada tingkat sel pertumbuhan hewan ternak dapat
didefinisikan sebagai hyperplasia yaitu pertambahan jumlah sel melalui proses
mitosis, dan hypertropi yaitu bertambahnya ukuran atau volume sel-sel otot.
Kejadian hypertropi ini erat kaitannya dengan sistem calpain-calpastatin yang
terdapat dalam jaringan tubuh (Koohmaraie et al.,1995).
Calpain merupakan sebuah enzim proteolytic terkait dengan ion kalsium
(Ca2+), yang ada dalam dua bentuk, yaitu μ-calpain dan m-calpain. μ-calpain
merupakan calpain yang memerlukan ion Ca2+ dalam konsentrasi rendah, sedangkan
m-calpain merupakan calpain yang memerlukan ion Ca2+ dalam konsentrasi tinggi.
Calpain berfungsi untuk mendegradasi protein sel-sel otot (myofibril) di dalam
jaringan otot (Carlin et al., 2006). Aktivitas calpain dalam jaringan otot postmortem
dapat menyebabkan struktur protein sel otot menjadi lemah. Hal ini berakibat pada
kualitas daging yang menjadi lebih empuk. Selain μ-calpain dan m-calpain, dalam
sistem calpain juga terdapat calpastatin. Calpastatin ini merupakan inhibitor
terhadap fungsi μ-calpain dan m-calpain, ketika aktivitas degradasi protein pada
jaringan otot hewan hidup menurun, maka aktivitas calpastatin meningkat (Morgan
et al. 1993).
Aktivitas calpastatin yang tinggi dapat ditemukan pada domba yang
mempunyai fenotipe callipyge. Kejadian hipertropy ini disebabkan oleh kandungan
DNA otot yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kapasitas sintesis protein otot.
Kejadian hipertropy terjadi setelah hewan dilahirkan sehingga tidak menyebabkan
kesulitan beranak (dystocia). Selain itu hipertropy pada domba callipyge juga
disebabkan oleh menurunnya degradasi protein otot sebagai akibat dari
meningkatnya aktivitas calpastatin (Koohmaraie et al., 1995).
METODE

Lokasi dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil
serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
dilaksanakan selama delapan bulan pada bulan Maret sampai Oktober 2010.

Materi

Ternak
Ternak yang digunakan adalah ternak domba ekor tipis jantan umur satu
setengah tahun sebanyak sembilan ekor dengan berat badan pada awal pemeliharaan
sebesar 20,08±2,3 kg dan pada akhir pemeliharaan sebesar 21,41±2,35 kg. Proses
pemeliharaan dilakukan selama tujuh bulan.

Data Genotipe
Data genotipe gen calpastatin yang digunakan merupakan data yang sudah
diperoleh pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan ternak yang sama dari
Laboratorium Genetik Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu
Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pakan
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria
humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

Obat-obatan
Untuk mencegah dan mengobati penyakit pada ternak selama pemeliharaan
diberikan obat cacing Apridazol dan juga vitamin B kompleks.

Kandang dan Peralatan


Kandang yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang individu dengan
ukuran 125 x 50 x 150 cm dan setiap kandang terdiri atas dua ekor domba. Kandang
dilengkapi dengan tempat pakan untuk rumput dan tempat air minum dari ember
plastik. Peralatan yang digunakan selama penelitian antara lain timbangan pegas
dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, karung bekas sebagai
penopang domba pada saat ditimbang, timbangan digital, plastik, ember, kertas label,
pisau, chiller, nampan, gergaji mesin pemotong karkas, bandsaw, scalpel dan pinset.

Prosedur

Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama delapan bulan pada bulan Maret sampai
Oktober 2010 di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil. Pakan yang
diberikan yaitu rumput Brachiaria humidicola sebanyak 2 kg/ekor/hari pada pagi dan
sore hari dan kulit ubi jalar sebanyak 150 gram/ekor/hari pada siang hari selama
empat bulan pertama. Pada tiga bulan terakhir, pakan yang diberikan adalah rumput
Brachiaria humidicola sebanyak 2 kg/ekor/hari pada pagi dan sore hari dan
konsentrat sebanyak 150 gram/ekor/hari pada siang hari. Pakan yang diberikan
sekitar 10% dari bobot badan domba. Rumput Brachiaria humidicola ditempatkan
dalam tempat pakan yang telah tersedia pada kandang sedangkan kulit ubi jalar dan
konsentrat diberikan dalam wadah kecil agar tidak tercecer yang sebelumnya telah
ditimbang menggunakan timbangan. Air minum diberikan ad libitum di dalam ember
plastik. Selain itu, diberikan juga obat cacing Apridazol dan juga vitamin B
kompleks. Obat cacing yang berbentuk cair diberikan melalui mulut domba dengan
menggunakan suntikan, sedangkan vitamin B kompleks diberikan dengan cara
dicampur kedalam air minum. Pada minggu kedua periode pemeliharaan dilakukan
pencukuran bulu dan pemandian domba. Pada minggu keempat di bulan ke enam
periode pemeliharaan dilakukan pencukuran bulu dan pemandian domba untuk kedua
kalinya.

Pemotongan Ternak
Pemotongan ternak domba sebanyak sembilan ekor untuk mengetahui
komposisi karkas sebagai pengaruh dari adanya genotipe gen calpastatin dilakukan
pada akhir proses pemeliharaan. Domba tersebut sebelumnya telah ditimbang
terlebih dahulu untuk mengetahui bobot potongnya. Sebelum ternak dipotong
terlebih dahulu dipuasakan selama 18 jam dari pakan, namun air minum tersedia ad
libitum. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi isi saluran pencernaan dan untuk
menghindari pencemaran pada karkas oleh isi saluran pencernaan serta untuk
mendapatkan bobot tubuh kosong. Pemotongan dilakukan dengan memotong bagian
leher dekat tulang rahang bawah sehingga semua pembuluh darah, oesophagus dan
trakea terpotong untuk mendapatkan pengeluaran darah yang sempurna. Darah
ditampung dan ditimbang sebagai darah tertampung. Ujung oesophagus diikat untuk
mencegah cairan rumen mengalir keluar dan mencemari karkas.
Kepala dilepaskan dari tubuh pada sendi occipito atlantis, kemudian
ditimbang sebagai bobot kepala. Kaki depan dan kaki belakang dilepaskan pada
sendi carpo metacarpal dan sendi tarso metatarsal. Keempat kaki tersebut ditimbang
sebagai bobot kaki. Untuk melepaskan kulit, hewan digantung pada kaki belakang di
tendon Achilles. Kulit disayat dari anus sampai di bagian leher, kemudian dari arah
kaki belakang dan kaki depan menuju sayatan tersebut. Kulit setelah dilepaskan,
kemudian digantung sebagai bobot kulit. Untuk mengeluarkan organ tubuh dari
ronggga perut dan rongga dada, dilakukan penyayatan pada dinding abdomen sampai
dada. Sebelumnya, rektum dibebaskan dan diikat untuk mencegah feses keluar,
mengotori karkas dan mengurangi penyusutan.
Semua organ tubuh, terdiri atas hati dan empedu, limpa, ginjal, jantung, paru-
paru dan trakea, dikeluarkan dan dibebaskan dari lemak dan ditimbang dan dicatat
bobotnya. Alat pencernaan dengan isinya dibersihkan dari lemak perut dan
oesophagus dengan isi dan usus dengan isi, ditimbang bobotnya. Setelah dibersihkan
dan dikeringkan, maka bobot perut dan oesophagus kosong serta bobot usus kosong
dapat diperoleh. Bobot isi saluran pencernaan diperoleh dari bobot perut dan
oesophagus dengan isi serta bobot usus dengan isi dikurangi dengan bobot perut dan
oesophagus kosong serta bobot usus kosong. Kemudian, perut dan oesophagus
kosong diurai menjadi oesophagus, rumen, retikulum, omasum dan abomasum lalu
ditimbang bobotnya. Karkas segar ditimbang bobotnya sebagai bobot karkas segar,
kemudian dibungkus dalam kantong plastik yang diikat erat dan diberi label agar
tidak tertukar, lalu disimpan dalam chiller pada suhu 4°C untuk diuraikan keesokan
harinya.

Metode Penguraian Karkas


Karkas yang telah disimpan dalam chiller, dikeluarkan dan ditimbang
bobotnya, kemudian dicatat sebagai karkas dingin. Karkas dibelah sepanjang tulang
belakang dari leher (Ossa vertebrae cervicalis) sampai sakral (Ossa vertebrae
sacralis). Masing-masing separuh karkas ditimbang sebagai bobot karkas sebelah
kiri dan kanan.
Karkas sebelah kanan dipotong menjadi delapan potongan sesuai dengan
potongan komersial domba yaitu neck dan shoulder, rack, loin, leg, shank dan breast,
flate serta flank kemudian ditimbang bobotnya. Masing-masing dari potongan
komersial tersebut kemudian diurai menjadi daging, tulang, lemak subkutan dan
lemak intermuskular kemudian ditimbang bobotnya.

Rancangan

Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan genotipe gen calpastatin.


Perlakuan terdiri atas dua macam genotipe yaitu MM dan MN dengan ulangan
sebanyak lima dan empat kali. Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji
Tukey. Model rancangan menurut (Gasper, 1994) adalah sebagai berikut :

Keterangan :
t = nilai uji Tukey
Xi = rataan taraf ke-i
Xj = rataan taraf ke-j
ni = jumlah sampel taraf ke-i
nj = jumlah sampel taraf ke-j
Si = ragam taraf ke-i
Sj = ragam taraf ke-j

Peubah yang Diamati


1) Bobot Potong: Domba yang akan dipotong dipuasakan selama 18 jam kemudian
ditimbang
2) Bobot Tubuh Kosong: Bobot potong dikurangi dengan bobot isi saluran
pencernaan
3) Bobot Karkas: Ternak yang telah dipotong dan dipisahkan dari darah, kepala,
kaki, kulit, dan jeroan
4) Persentase Karkas: Perbandingan antara bobot karkas dengan bobot potong
5) Bobot Potongan Komersial Karkas:
a) Neck dan Shoulder: Potongan karkas yang terdapat pada bagian leher mulai
dari Cervical Vertebrae ke-1 sampai Thoracic Vertebrae ke-5
b) Rack: Potongan karkas yang terdapat pada bagian rusuk mulai dari
Thoracic Vertebrae ke-6 sampai Thoracic Vertebrae ke-12
c) Loin: Potongan karkas yang terdapat pada bagian pinggang mulai dari
Thoracic Vertebrae ke-13 sampai Lumbar Vertebrae ke-12
d) Shank dan Breast: Potongan karkas yang terdapat pada bagian lengan dan
dada mulai dari sendi Carpo Metacarpal sampai costae ke-5
e) Flate: Potongan karkas yang terdapat pada bagian dada mulai dari Costae
ke-6 sampai Costae ke-12
f) Flank: Potongan karkas yang terdapat pada bagian sisi mulai dari proyeksi
ujung Costae ke-13 yang ditarik lurus ke ujung perut dan berbatasan
dengan Leg)
g) Leg: Potongan karkas yang terdapat pada bagian paha mulai dari Sacral
Vertebrae ke-1 sampai sendi Tarso Metatarsal
6) Bobot Komponen Non Karkas:
a) Kepala: Kepala dipisahkan dari tubuh pada sendi occipito atlantis
b) Kaki: Kaki dipisahkan dari tubuh. Kaki depan pada sendi carpo
metacarpal, dan kaki belakang pada sendi tarso metatarsal
c) Kulit: Ternak yang telah dipotong digantung pada bagian tendon Achiles
kemudian kulit dipisahkan dari tubuh dengan cara disayat menggunakan
pisau kecil
d) Darah: Pada saat dipotong leher domba diletakkan diatas plastik sebagai
tempat menampung darah
f) Organ dalam: Dibuat sayatan lurus ditengah-tengah perut, dan isi rongga
dada serta rongga perut dikeluarkan seperti rumen, retikulum, omasum,
abomasum, oesophagus, jantung, hati, limpa, paru-paru dan trakea, usus,
alat kelamin dan testes
7) Bobot Komponen Karkas:
a) Daging: Daging dipisahkan dari tulang, lemak subkutan dan lemak
intermuskular pada tiap potongan komersial, kemudian ditimbang
b) Lemak Subkutan: Lemak Subkutan dipisahkan dari tulang, daging dan
lemak intermuskular pada tiap potongan komersial. Lemak subkutan
merupakan lemak yang berada di antar kulit dan otot bagian luar,
kemudian ditimbang
c) Lemak Intermuskular: Lemak Intermuskular dipisahkan dari tulang, lemak
subkutan dan daging pada tiap potongan komersial. Lemak intermuskular
merupakan lemak yang berada di antara otot atau daging, kemudian
ditimbang
d) Tulang: Tulang dipisahkan dari daging, lemak subkutan dan lemak
intermuskular pada tiap potongan komersial, kemudian ditimbang

Gambar 1. Potongan Komersial Karkas Domba (FAO, 1991)


HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian


Tempat yang digunakan untuk penelitian berada di Laboratorium Lapangan
IPT Ruminansia Kecil dan Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di kecamatan Darmaga.
Penelitian dilakukan di kandang penggemukan yang terdiri atas tiga blok dengan
kapasitas tampung 15 ekor per blok untuk ternak besar. Kandang individu yang
digunakan untuk penelitian terletak di blok bagian pinggir. Tipe kandang yang
digunakan merupakan tipe dinding tertutup dan tipe atap gravitasi (gable type). Satu
kandang diisi dengan dua ekor ternak karena ukuran ternak tidak terlalu besar dan
untuk memudahkan dalam pemberian pakan.

(a) (b)
Gambar 2. (a) Kandang Individu (b) Ternak Domba

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Unit Penelitian,
Pendidikan dan Pengembangan Jonggol (UP3J) dengan jenis domba ekor tipis
sebanyak sembilan ekor. Pakan yang diberikan selama empat bulan pertama periode
pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola dan kulit ubi jalar. Hasil
pengukuran pertambahan bobot badan (PBB) yang dihasilkan selama tujuh bulan
pemeliharaan hanya sebesar 1,33±1,22 kg dan karena hasil tersebut dirasa kurang
maka pada tiga bulan berikutnya kulit ubi jalar diganti dengan konsentrat. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena pakan yang diberikan hanya dapat mencukupi
kebutuhan hidup pokoknya saja sehingga cadangan energi yang seharusnya
tersimpan dalam daging dan lemak menjadi tidak optimal. Rumput Brachiaria
humidicola diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari sedangkan kulit ubi jalar
dan konsentrat diberikan satu kali sehari pada siang hari. Pada Tabel 1 dapat dilihat
kandungan nutrisi dari rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Rumput Brachiaria Humidicola, Umbi Ubi Jalar dan
Konsentrat
Pakan BK PK SK LK abu BET TDN Ca P GE
N
1)
B. humidicola 100 8,94 27,28 2,34 7,65 53,79 43,88 - - -
2)
Umbi ubi jalar - 5,11 3,48 1,27 - - - 0,95 0,78 1,085
3)
Konsentrat 100 16 - 14 -15 6-7 - - 60 - - - -
17 65
1)
Keterangan: Alwi, 2009 (Dalam persen BK)
2)
Herawati, 2002 (Dalam gram As feed)
3)
Dalam persen BK
PK = Protein Kasar TDN = Total Digestible Nutrient
SK = Serat Kasar Ca = Calcium
LK = Lemak Kasar P = Phospor
BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen GE = Gross Energy

Gangguan kesehatan yang terjadi selama penelitian adalah penyakit cacingan.


Berdasarkan pengamatan selama penelitian, penyakit cacingan ditandai dengan nafsu
makan yang normal tetapi tidak diikuti dengan pertambahan bobot badan. Hal ini
dimungkinkan penyebabnya adalah pemberian rumput yang masih basah dan diduga
terdapat larva cacing yang ikut masuk ke dalam saluran pencernaan. Pengobatan
dilakukan dengan pemberian obat cacing merk Apridazol yang berbentuk cair.
Pemberian dilakukan melalui mulut domba dengan menggunakan suntikan. Selain
itu, ternak juga diberikan vitamin B kompleks yang diberikan dengan cara
dicampurkan ke dalam air minum.

Karkas dan Non Karkas


Karkas sebagai satuan produksi dinyatakan dalam bobot dan persentase
karkas. Bobot karkas dipengaruhi oleh bobot potong dan bobot tubuh kosong.
Persentase karkas adalah perbandingan antara bobot karkas dengan bobot potong
dikalikan 100%. Bobot non karkas diperoleh dari bobot komponen selain karkas.
Rataan bobot potong, bobot tubuh kosong, bobot karkas, persentase karkas dan bobot
non karkas domba ekor tipis jantan dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan hasil uji Tukey menunjukkan bahwa genotipe gen calpastatin
yang berbeda tidak berpengaruh terhadap bobot potong, bobot tubuh kosong, bobot
karkas, persentase karkas dan bobot non karkas pada domba ekor tipis. Artinya
perbedaan genotipe gen calpastatin menghasilkan nilai yang relatif sama antar
perlakuan pada semua peubah yang diamati.

Tabel 2. Rataan Bobot Potong, Bobot Tubuh Kosong, Bobot Karkas, Bobot Setengah
Karkas Kanan dan Kiri, Persentase Karkas dan Bobot Non Karkas
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Bobot potong (kg) 20,56±2,27 19,13±2,09 19,85±2,18
Bobot tubuh kosong (kg) 16,66±1,48 15,4±1,32 16,03±1,40
Bobot karkas (kg) 8,17±0,69 7,57±0,53 7,87±0,61
Bobot Setengah Karkas Kanan (kg) 4,07±0,37 3,78±0,32 3,93±0,35
Bobot Setengah Karkas Kiri (kg) 3,87±0,49 3,63±0,27 3,75±0,38
Persentase karkas (%) 39,95±3,99 39,68±1,80 39,82±2,90
Bobot non karkas (kg) 12,4±1,97 11,57±1,58 11,99±1,78

Rataan bobot potong, bobot kosong, bobot karkas, bobot setengah karkas
kanan dan kiri serta bobot non karkas berturut-turut yaitu 19,85 kg, 16,03 kg, 7,87
kg, 3,93 kg, 3,75 kg dan 11,99 kg. Rataan persentase karkas yang dihasilkan yaitu
±39,82%. Persentase karkas yang diperoleh pada penelitian ini tidak berbeda jauh
jika dibandingkan dengan penelitian Rasmani (2010) yang mendapatkan hasil
persentase karkas sebesar 40,69%-44,91%. Penelitian tersebut menggunakan domba
lokal jantan dengan perlakuan perbedaan kecepatan pertumbuhan. Jika hasil
penelitian ini dibandingkan dengan hasil yang didapatkan Rasmani (2010), maka
domba yang digunakan pada penelitian ini termasuk ke dalam kategori domba yang
lambat tumbuh.
Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa persentase karkas
dipengaruhi oleh bobot karkas, bobot dan kondisi ternak, bangsa, proporsi bagian–
bagian non karkas, ransum, umur, jenis kelamin dan pengebirian. Perubahan bobot
karkas disebabkan oleh perubahan komponen karkas yang terdiri atas otot, lemak,
dan tulang.
Komponen Karkas
Komponen utama karkas terdiri atas jaringan tulang, daging dan lemak.
Tulang sebagai kerangka tubuh, merupakan komponen yang tumbuh dan
berkembang paling dini kemudian disusul daging atau otot dan yang paling akhir
jaringan lemak. Soeparno (2005) menyatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan
mempengaruhi laju pertumbuhan dan komposisi tubuh yang meliputi distribusi berat
dan komposisi kimia komponen karkas. Rataan bobot dan persentase total komponen
karkas domba ekor tipis jantan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rataan Bobot dan Persentase Total Komponen Karkas1)


Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Total Daging (gram) 2472±314 2197±170 2334,5±242
(%) 60,66±3.19 58,42±5,69 59,54±4.44
Total Lemak Subkutan (gram) 169,7±73,4 218,9±20,6 194,3±47
(%) 4,06±1,66 6,04±0,46 5,05±1,06
Total Lemak Intermuskular (gram) 307±109 250,4±50,5 278,7±79,75
(%) 7,66±2.96 6,79±1,57 7,23±2,27
Total Tulang (gram) 872,3±72,9 914±139 893,15±105,95
(%) 21,71±3,63 24,48±5,25 23,10±4,44
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot setengah karkas kanan

Berdasarkan hasil uji Tukey, perbedaan genotipe gen calpastatin tidak


berpengaruh nyata terhadap bobot karkas dan komponennya. Artinya dengan
perbedaan genotipe gen calpastatin menghasilkan bobot dan persentase yang relatif
sama antar perlakuan pada semua peubah yang diamati. Hal tersebut disebabkan
karena bobot potongnya pun tidak berbeda. Bobot potong berkorelasi positif dengan
bobot karkas. Komponen karkas seperti daging, lemak subkutan, lemak
intermuskular dan tulang pada tiap-tiap potongan komersial karkas juga secara
umum tidak berbeda nyata sehingga menghasilkan total komponen karkas yang tidak
berbeda juga.
Penelitian ini tidak berbeda jauh dengan penelitian Nurmalasari (2008).
Penelitian tersebut menggunakan perlakuan pemberian pakan dengan rasio rumput
Brachiaria humidicola dan ransum komplit yang berbeda menghasilkan persentase
daging dari karkas domba sebesar 54,52%, tulang 19,36%, dan lemak 11,69%.
Sedikit variasi yang terjadi disebabkan karena pada penelitian Nurmalasari (2008)
tidak dipisahkan antara lemak subkutan dan lemak intermuskular serta dilakukan
pemisahan antara jaringan ikat dengan daging. Komponen karkas akan berubah
dengan bertambahnya bobot karkas. Berdasarkan gambaran komposisi komponen
karkas ini dapat dilihat bahwa daging merupakan produksi utama dari karkas,
kemudian diikuti oleh tulang, lemak intermuskular dan lemak subkutan.

Komponen Non Karkas


Komponen non karkas menurut Lawrie (2003) adalah darah, kepala, kaki,
kulit, saluran pencernaan, kantong urin, jantung, trakea, paru-paru, ginjal, limpa, hati
dan jaringan lemak (yang melekat pada bagian tubuh tersebut). Rataan bobot dan
persentase komponen non karkas organ eksternal domba ekor tipis jantan dapat
dilihat pada Tabel 4.
Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perbedaan genotipe
gen calpastatin terhadap bobot dan persentase komponen non karkas baik organ
internal maupun organ eksternal. Artinya dengan perbedaan genotipe gen calpastatin
menghasilkan bobot dan persentase yang relatif sama antar perlakuan pada semua
peubah yang diamati.
Rataan bobot dan persentase komponen non karkas organ eksternal paling
tinggi adalah bagian kepala yaitu sebesar 1716 gram atau 8,68% dan organ internal
paling tinggi adalah bagian usus yaitu sebesar 870,90 gram atau 4,41% sedangkan
rataan bobot dan persentase organ eksternal paling rendah adalah bagian ekor yaitu
sebesar 58,70 gram atau 0,3% dan organ internal paling rendah adalah bagian ginjal
yaitu sebesar 24,85 gram atau 0,13%. Pada penelitian Alwi (2009) menunjukkan
bahwa rataan bobot komponen non karkas organ eksternal paling tinggi adalah
bagian kepala yaitu sebesar 1520 gram dan organ internal paling tinggi adalah bagian
saluran pencernaan yaitu sebesar 1442 gram sedangkan rataan bobot komponen non
karkas organ eksternal paling rendah adalah bagian alat kelamin yaitu sebesar 36
gram dan organ internal paling rendah adalah bagian limpa yaitu sebesar 35 gram.
Perbedaan tersebut dapat terjadi karena perbedaan umur ternak dan pakan yang
diberikan.
Tabel 4. Rataan Bobot dan Persentase Komponen Non Karkas Organ Eksternal1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Darah tertampung (gram) 832±129 841,5±79 836,75±104
(%) 4,03±0,26 4,42±0,36 4,23±0,31
Kepala (gram) 1794±181 1638±111 1716±146
(%) 8,75±0,69 8,60±0,53 8,68±0,61
Kulit (gram) 1395±115 1388±217 1391,5±166
(%) 6,84±0,90 7,29±1,17 7,07±2,07
Kaki (gram) 494,8±57,80 509,1±56,80 501,95±57,30
(%) 2,37±0,33 2,68±0,36 2,53±0,35
Ekor (gram) 57±8,35 60,4±18,1 58,7±26,45
(%) 0,28±0,04 0,32±0,09 0,3±0,07
Alat kelamin (gram) 61,9±21,4 62,13±7,71 62,02±29,11
(%) 0,30±0,08 0,32±0,04 0,31±0,06
Testes (gram) 250,2±47,6 259,8±28,40 255±38
(%) 1,23±0,25 1,37±0,20 1,3±0,23
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot potong

Soeparno (2005) menyatakan bahwa pakan dapat mempengaruhi


pertambahan berat komponen karkas. Domba yang mengkonsumsi pakan dengan
kandungan energi tinggi mempunyai jantung, paru-paru dan ginjal yang lebih berat
daripada domba yang mengkonsumsi pakan dengan kandungan energi rendah pada
kondisi pemeliharaan di dalam kandang individu. Bangsa dan jenis kelamin hanya
mempunyai pengaruh yang kecil terhadap pertumbuhan relatif komponen non
karkas, kecuali kepala dan usus kecil. Domba jantan mempunyai kepala dan usus
kecil yang lebih berat daripada domba betina pada berat tubuh kosong yang sama.
Rataan bobot dan persentase komponen non karkas organ internal domba ekor tipis
jantan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rataan Bobot dan Persentase Komponen Non Karkas Organ Internal1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Hati + empedu (gram) 314,4±19,40 322,3±31,10 318,35±50,50
(%) 1,54±0,17 1,69±0,05 1,62±0,11
Limpa (gram) 42,40±7,07 38,63±7,66 40,52±7,37
(%) 0,21±0,03 0,21±0,04 0,21±0,04
Paru-paru + trakea (gram) 218,20±23,90 196,80±21,10 207,50±22,5
(%) 1,06±0,08 1,04±0,17 1,05±0,25
Jantung (gram) 123,8±28 113,1±13,8 118,45±20,9
(%) 0,60±0,08 0,59±0,02 0,60±0,05
Rumen (gram) 52,3±13 72±19,10 62,15±16,05
(%) 0,26±0,06 0,38±0,10 0,32±0,08
Retikulum (gram) 83,25±5,55 64±20,90 73,63±13,23
(%) 0,43±0,05 0,34±0,13 0,39±0,09
Omasum (gram) 92±20,6 74.25±8.7 83.13±14.65
(%) 0,48±0,15 0,39±0,08 0,44±0,23
Abomasum (gram) 129,6±47 138,3±29,2 133,95±38,10
(%) 0,65±0,20 0,72±0,09 0,69±0,15
Oesophagus (gram) 43,88±4,31 41,13±7,12 42,51±5,72
(%) 0,22±0,02 0,22±0,04 0,22±0,03
Usus (gram) 907±116 834,8±49,5 870,9±165,5
(%) 4,42±0,33 4,39±0,30 4,41±0,32
Lemak Omental (gram) 178,1±41,6 142,90±46,10 160,5±43,85
(%) 0,88±0,27 0,76±0,30 0,82±0,29
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot potong

Potongan Komersial Karkas


Pemasaran karkas biasanya dijual dalam bentuk potongan-potongan karkas
yang disebut potongan karkas komersial. Potongan komersial karkas domba pada
umumnya ada delapan potongan yaitu neck dan shoulder, rack, loin, leg, shank dan
breast, flate serta flank. Pembagian potongan-potongan tersebut mengikuti aturan
yang sudah ada yaitu menurut FAO (1991). Rataan bobot dan persentase potongan
komersial karkas dapat dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan hasil uji Tukey, bobot dan persentase delapan potongan
komersial karkas tidak berbeda nyata. Artinya perbedaan genotipe gen calpastatin
menghasilkan hasil yang relatif sama. Hal tersebut disebabkan karena bobot dan
persentase karkas yang diperoleh juga tidak berbeda nyata.

Tabel 6. Rataan Bobot dan Persentase Potongan Komersial Karkas1)


Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Forequarter
Neck dan Shoulder (gram) 1209,8±95,90 1119±114 1164,4±104,95
(%) 29,80±1,17 29,82±4,09 29,81±2,63
Rack (gram) 330,80±27,80 296,40±28,40 313,60±28,10
(%) 8,17±0,81 7,90±1,10 8,04±0,96
Shank dan Breast (gram) 416±57,50 385,43±6,59 400,72±32,05
(%) 10,37±2,07 10,26±0,79 10,32±1,43
Flate (gram) 212,20±87 173,80±23,60 193±55,30
(%) 5,13±1,62 4,62±0,65 4,88±1,14
Hindquarter
Loin (gram) 389,10±65,60 349,40±48,50 369,25±57,05
(%) 9,60±1,58 9,36±1,98 9,48±1,78
Leg (gram) 1254±154 1197±116 1225,50±135
(%) 30.80±1,53 31,84±3,66 31,32±2,60
Flank (gram) 99,10±33,10 88,30±16,60 93,70±24,85
(%) 2,41±0,59 2,36±0,54 2,39±0,57
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot setengah karkas kanan

Bobot dan persentase potongan komersial karkas paling tinggi adalah bagian
leg yaitu sebesar 1225,50 gram atau 31,32%, sedangkan paling rendah adalah bagian
flank yaitu sebesar 93,70 gram atau 2,39%. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Nurmalasari (2008) yang mendapatkan hasil persentase potongan
komersial karkas terbesar adalah dari potongan leg yaitu sebesar 32,57%, sedangkan
persentase terkecil didapatkan dari potongan flank yaitu sebesar 1,43%. Potongan
komersial karkas berbeda tergantung bangsa, tipe, umur dan derajat perlemakan
(Devendra and McLeroy, 1982).

Distribusi Daging pada Potongan Komersial


Otot akan berubah menjadi daging setelah ternak dipotong. Daging
merupakan komponen karkas yang mempunyai nilai ekonomis sekaligus merupakan
faktor utama penentu kualitasnya. Berat daging pada masing-masing potongan
komesial karkas berbeda-beda karena letak dan bobot potongan komersial tersebut.
Rataan bobot dan persentase daging pada potongan komersial karkas dapat dilihat
pada Tabel 7.

Tabel 7. Rataan Bobot dan Persentase Daging pada Potongan Komersial Karkas1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Forequarter
Neck dan Shoulder (gram) 768,40±88,50 672±66,10 720,20±77,30
(%) 63,38±3,37 60,06±1,11 61,72±2,24
Rack (gram) 183,60±23,10 156,80±16 170,20±19,55
(%) 55,46±4,72 52,91±2,55 54,19±3,64
a b
Shank dan Breast (gram) 215,90±11,70 188,53±5,28 202,22±8,49
(%) 52,75±8,24 48,92±1,64 50,84±4,94
Flate (gram) 127,70±51,80 115,30±17,70 121,50±34,75
(%) 60.30±11,20 66,38±5,26 63,34±8.23
Hindquarter
Loin (gram) 250,10±48,30 216,40±22,20 233,25±35,25
(%) 64,14±2,18 62,35±5,67 63,25±3,93
Leg (gram) 864±125 795,50±70 829,75±97,50
(%) 68,80±2,71 66,16±0,82 67,48±3,53
Flank (gram) 61,60±39,70 52,03±9,64 56,82±24,67
(%) 58,70±18,10 60,10±12,40 59,40±15,25
Keterangan: Superskrip berbeda pada garis yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
1) Persentase terhadap bobot potongan komersial karkas
Berdasarkan hasil uji Tukey dapat dilihat bahwa perlakuan genotipe gen
calpastatin yang berbeda tidak mempengaruhi bobot dan persentase daging potongan
komersial karkas kecuali pada bobot shank dan breast (P<0,05). Artinya domba ekor
tipis dengan genotipe gen calpastatin yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif
sama kecuali pada bobot daging pada potongan shank dan breast.
Rataan bobot daging paling tinggi adalah potongan komersial karkas bagian
leg yaitu sebesar 829,75 gram dan rataan daging paling rendah adalah potongan
komersial karkas bagian flank yaitu sebesar 56,82 gram. Hal itu disebabkan karena
terdapat banyak otot pada leg dengan ukuran yang besar, begitu juga sebaliknya
dengan flank. Rataan persentase daging paling tinggi adalah potongan komersial
karkas bagian leg yaitu sebesar 67,48% dan persentase daging paling rendah adalah
potongan komersial bagian shank dan breast yaitu sebesar 50,84%. Hasil penelitian
ini kurang sejalan dengan penelitian Sunarlim dan Setiyanto (2005) yang
menggunakan kambing kacang dan domba lokal jantan dengan pakan campuran
tepung gaplek (20%) dan konsentrat (80%) yang diberikan sebanyak 3% dari bobot
badan serta rumput gajah. Sunarlim dan Setiyanto (2005) mendapatkan hasil bahwa
persentase daging kambing dan domba tidak berbeda nyata dimana persentase daging
paling tinggi adalah bagian leg yaitu sebesar 20,5-21,7% sedangkan persentase
daging paling rendah adalah flank yaitu sebesar 1,7-2,3%.
Kualitas daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan.
Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain
adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk
bahan aditif (hormon, antibiotik dan mineral), dan stres. Faktor setelah pemotongan
yang mempengaruhi kualitas daging antara lain meliputi metode pelayuan, stimulasi
listrik, metode pemasakan, pH, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk daging,
hormon dan antibiotik, lemak intramuskular atau marbling, metode penyimpanan dan
preservasi, jenis otot daging dan lokasi pada suatu otot (Soeparno, 2005). Devendra
dan Burns (1994) menambahkan bahwa kualitas daging domba dipengaruhi oleh
berbagai faktor meliputi umur, faktor keturunan, bangsa, ukuran tubuh, pakan dan
komposisi kimia.
Distribusi Lemak Subkutan pada Potongan Komersial
Lemak subkutan adalah jaringan tubuh yang ditempatkan dengan baik untuk
meningkatkan bentuk luar. Lemak subkutan berfungsi sebagai pelindung karkas dari
proses pendinginan dan akan mempengaruhi kualitas daging. Pada Tabel 8 dapat
dilihat rataan bobot dan persentase lemak subkutan pada potongan komersial karkas.

Tabel 8. Rataan Bobot dan Persentase Lemak Subkutan pada Potongan Komersial
Karkas1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Forequarter
Neck dan Shoulder (gram) 28,40±20,70 36,80±31,90 32,60±26,30
(%) 2,29±1,70 3,49±3,43 2,89±2,57
Rack (gram) 21,50±17,30 22,83±6,35 22,17±11,83
(%) 6,49±5,45 7,65±1,80 7,07±3,63
Shank dan Breast (gram) 18,20±11,80 36,80±14,60 27,50±13,20
(%) 4,31±2,89 9,53±3,73 6,92±3,31
Flate (gram) 16,80±11,70 7,40±10,60 12,10±11,15
(%) 9,21±7,19 4,18±6,20 6,70±6,70
Hindquarter
Loin (gram) 23,60±10,2 13,80±4,45 18,70±7,33
(%) 6,13±2,97 4,13±1,98 5,13±2,48
Leg (gram) 35,50±25,10 69,50±25,40 52,50±25,30
(%) 2,91±2,06 5,73±1,68 4,32±1,87
Flank (gram) 25,70±17,10 31,90±14,40 28,80±15,75
(%) 28,30±21,60 35,1±10,9 31,7±16,25
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot potongan komersial karkas

Berdasarkan hasil uji Tukey, perlakuan perbedaan genotipe gen calpastatin


tidak berpengaruh terhadap bobot dan persentase lemak subkutan pada semua
potongan komersial karkas. Artinya perlakuan perbedaan genotipe gen calpastatin
menghasilkan bobot dan persentase lemak subkutan yang relatif sama. Lemak
subkutan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pakan.
Schoonmaker et al. (2004) menyatakan bahwa pemberian pakan konsentrat ad
libitum menghasilkan diameter dan jumlah sel lemak subkutan yang lebih tinggi
daripada pemberian pakan konsentrat yang dibatasi.
Rataan bobot lemak paling tinggi adalah potongan komersial karkas bagian
leg yaitu sebesar 52,50 gram dan paling rendah adalah potongan komersial karkas
bagian loin yaitu sebesar 18,70 gram. Tingginya bobot lemak dibagian leg dapat
disebabkan karena bobot potongan paha juga tinggi dengan area yang luas yang
mengakibatkan bobot lemak subkutan pun relatif tinggi. Rataan persentase lemak
subkutan paling tinggi adalah potongan komersial bagian flank yaitu sebesar 31,70%
dan persentase lemak subkutan paling rendah adalah potongan komersial bagian neck
dan shoulder yaitu sebesar 2,89%. Sunarlim dan Setiyanto (2005) melaporkan bahwa
persentase lemak paling tinggi adalah bagian leg dan shoulder. Perbedaan ini
disebabkan karena terdapat perbedaan dalam menentukan potongan komersial karkas
domba serta pada penelitian tersebut tidak dipisahkan antara lemak subkutan dengan
lemak intermuskular.

Distribusi Lemak Intermuskular pada Potongan Komersial


Lemak intermuskular adalah lemak yang berada di antara otot atau daging.
Lemak ini berfungsi untuk merekatkan otot, sehingga dapat menghasilkan
konformasi tubuh yang baik dan otot dapat melakukan kerja dengan optimal. Rataan
bobot dan persentase lemak intermuskular pada potongan komersial karkas dapat
dilihat pada Tabel 9.
Berdasarkan hasil uji Tukey dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
genotipe gen calpastatin tidak mempengaruhi bobot dan persentase lemak
intermuskular pada potongan komersial karkas. Artinya domba ekor tipis dengan
genotipe gen calpastatin yang berbeda menghasilkan bobot dan persentase lemak
intermuskular yang relatif sama antar perlakuan pada semua potongan komersial.
Hasil yang didapat disebabkan karena total lemak maupun lemak subkutan juga tidak
berbeda nyata. Dikeman et al. (1998) menyatakan bahwa lemak intermuskular
berkontribusi lebih tinggi terhadap total lemak dibandingkan dengan lemak subkutan.
Christensen et al. (1991) menambahkan bahwa lemak intermuskular berkorelasi
positif dengan lemak subkutan.
Tabel 9. Rataan Bobot dan Persentase Lemak Intermuskular pada Potongan
Komersial Karkas1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Forequarter
Neck dan Shoulder (gram) 122,40±32,30 104,90±37,60 113,65±34,95
(%) 10,17±2,72 9,21±2,67 9,69±2,70
Rack (gram) 20,94±4,79 21,40±3,72 21,17±4,26
(%) 6,42±1,91 7,18±0,67 6,80±1,29
Shank dan Breast (gram) 51,60±35,20 33,15±7,63 42,38±21,42
(%) 11,65±6,99 8,61±2,04 10,13±4,52
Flate (gram) 19,90±23,80 11,95±3,96 15,93±13,88
(%) 7,91±6,53 6,84±1,91 7,38±4,22
Hindquarter
Loin (gram) 20,56±4,43 29,20±14,2 24,88±9,32
(%) 5,42±1,38 8,14±3,68 6,78±2,53
Leg (gram) 62,90±42,50 48,80±11,10 55,85±26,8
(%) 5,11±3,39 4,09±0,94 4,60±2,17
Flank (gram) 8,84±9,07 1±2 4,92±5,54
(%) 9,9±11,3 1,01±2,01 5,46±6,66
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot potongan komersial karkas

Rataan bobot lemak intermuskular paling tinggi adalah potongan komersial


karkas bagian neck dan shoulder yaitu sebesar 113,65 gram dan rataan daging paling
rendah adalah potongan komersial karkas bagian flank yaitu sebesar 4,92 gram.
Rataan persentase lemak intermuskular paling tinggi adalah potongan komersial
karkas bagian shank dan breast yaitu sebesar 10,13% dan persentase lemak
intermuskular paling rendah adalah potongan komersial bagian leg yaitu sebesar
4,60%. Sunarlim dan Setiyanto (2005) melaporkan bahwa persentase lemak paling
tinggi adalah bagian leg dan shoulder.
Dengan bertambahnya umur serta konsumsi energi, deposisi lemak terjadi di
antara otot (lemak intermuskular), lapisan bawah kulit (lemak subkutan), dan terakhir
di antara ikatan serabut otot yaitu lemak intramuskular atau marbling. Urut-urutan
yang lebih lengkap tentang perkembangan kedewasaan lemak depot adalah
intermuskular, perirenal atau canel, lemak ginjal, lemak subkutan dan omental atau
caul (Soeparno, 2005).

Distribusi Tulang pada Potongan Komersial


Tulang merupakan jaringan pembentuk kerangka tubuh yang mempunyai
peranan penting bagi pertumbuhan ternak. Untuk menciptakan fungsi tersebut maka
tulang berkembang lebih awal atau masak dini jika dibandingkan dengan jaringan
otot dan jaringan lemak. Tulang merupakan salah satu bagian dari komponen karkas.
Proporsi tulang yang berbeda-beda pada setiap potongan mencerminkan perbedaan
dari potongan komersial. Rataan bobot dan persentase tulang pada potongan
komersial dapat dilihat pada Tabel 10.
Berdasarkan hasil uji Tukey dapat dilihat bahwa perlakuan perbedaan
genotipe gen calpastatin tidak mempengaruhi bobot dan persentase tulang pada
potongan komersial karkas. Artinya domba ekor tipis dengan genotipe gen
calpastatin yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif sama. Rataan bobot tulang
paling tinggi adalah potongan komersial karkas bagian neck dan shoulder yaitu
sebesar 275,50 gram dan rataan tulang paling rendah adalah potongan komersial
karkas bagian flank yaitu sebesar 0 gram. Hal itu disebabkan karena pada bagian
neck dan shoulder mempunyai ukuran tulang yang besar, sedangkan dibagian flank
tidak terdapat tulang sama sekali karena terdapat dibagian perut yang berfungsi
melindungi organ-organ perut.
Rataan persentase tulang paling tinggi adalah potongan komersial karkas
bagian shank dan breast yaitu sebesar 30,87% dan persentase tulang paling rendah
adalah potongan komersial bagian flank yaitu sebesar 0%. Sunarlim dan Setiyanto
(2005) menyatakan bahwa persentase tulang paling tinggi adalah bagian leg dan
shoulder sedangkan persentase tulang paling rendah adalah bagian flank. Proses
pembentukan tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur dan
pakan yang diberikan. Black et al. (1999) menyatakan bahwa proses pembentukan
dan penyerapan merupakan proses dalam memenuhi kebutuhan massa tulang dan
kedua proses tersebut lebih tinggi terjadi di awal pertumbuhan daripada di akhir
pertumbuhan. Loveridge (1999) menambahkan bahwa tulang membutuhkan Ca2+
dalam proses reproduksi tulang.
Tabel 10. Rataan Bobot dan Persentase Tulang pada Potongan Komersial Karkas1)
Peubah Genotipe (n) Rata-rata
MM (5) MN (4)
Forequarter
Neck dan Shoulder (gram) 278,80±20,80 272,20±32,70 275,50±26,75
(%) 23,30±3,08 24,26±0,95 23,78±2,02
Rack (gram) 94,9±14,8 89,8±10,9 92,35±12,85
(%) 28,75±4,35 30,30±2,11 29,53±3,23
Shank dan Breast (gram) 127±24 120,7±11,7 123,85±17,85
(%) 30,43±2,79 31,30±2,88 30,87±2,84
Flate (gram) 41,7±20,3 35,43±5,93 38,57±13,12
(%) 19,59±3,87 20,41±2,32 20±3,10
Hindquarter
Loin (gram) 89,5±18,3 129±72,7 109,25±45,5
(%) 23,01±3,08 35,40±16,40 29,21±9,74
Leg (gram) 240,4±64,1 267,2±27,5 253,8±45,8
(%) 19,64±6,18 22,33±0,95 20,98±3,57
Keterangan: 1) Persentase terhadap bobot potongan komersial karkas
*Tidak terdapat tulang pada bagian flank

Secara umum hasil yang diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan
penelitian Supriyanto (2010) yang menyatakan bahwa perbedaan genotipe gen
calpastatin yaitu MM dan MN tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan
ukuran-ukuran tubuh domba ekor tipis. Genotipe MM dan MN kemungkinan
memiliki karakteristik yang tidak terlalu berbeda karena memiliki alel dominan yang
sama yaitu alel M. Palmer et al. (1998) menyatakan bahwa genotipe MN terdiri atas
77% alel M dan 23% alel N. Alel M diduga memiliki sifat yang lebih baik
dibandingkan dengan alel N. Diyono (2007) menyatakan bahwa domba lokal jantan
dengan genotipe MN mempunyai rataan bobot badan lebih tinggi dibandingkan
dengan genotipe NN.
Ou (1991) menyatakan bahwa aktivitas calpastatin dipengaruhi oleh umur
ternak. Semakin tua umur ternak maka aktivitas calpastatin akan semakin menurun.
Pada penelitian tersebut menggunakan ternak domba dengan tiga jenis umur ternak
yaitu anak domba, masa sapih dan ternak dewasa. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa aktivitas calpastatin pada anak domba paling tinggi
dibandingkan yang lain dan aktivitas calpastatin pada ternak dewasa paling rendah.
Pada penelitian ini ternak yang digunakan adalah ternak umur satu setengah tahun
yang dapat dikategorikan sebagai ternak dewasa sehingga aktivitas calpastatin telah
menurun dan tidak mengakibatkan perbedaan yang nyata pada hasil yang didapatkan
pada penelitian ini.
Selain itu, kemungkinan kekurangan kandungan Ca2+ dalam pakan yang
digunakan dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh dalam penelitian ini karena
menurut Carlin et al. (2006), calpastatin membutuhkan Ca2+ dalam menghambat
aktivitas calpain. Pakan diketahui dapat mempengaruhi bobot komponen karkas
maupun non karkas, tetapi dalam penelitian Ibrahim et al. (2008) menunjukkan hasil
bahwa pakan tidak berpengaruh terhadap aktivitas calpastatin. Pada penelitian
tersebut menggunakan pakan yang berenergi tinggi dan pakan yang berenergi rendah
sebagai perlakuannya.
Perhitungan bobot komponen karkas dilakukan pada 24 jam postmortem yang
sesuai dengan penelitian Woodward et al. (2000) yang menyatakan bahwa aktivitas
calpastatin tertinggi setelah pemotongan adalah 24 jam postmortem, tetapi masih
tidak menghasilkan perbedaan yang nyata. Faktor lain yang diduga mempengaruhi
hasil ini adalah pH. Pada penelitian Carlin et al. (2006) menunjukkan bahwa
meskipun pH tidak berpengaruh terhadap aktivitas calpastatin tetapi ada
kecenderungan semakin besar pH maka aktivitas calpastatin juga semakin
meningkat. PH yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu 6,5 dan 7,5. Aktivitas
calpastatin pada pH 7,5 lebih tinggi dibandingkan pada pH 6,5, tetapi perbedaan dari
kedua pH tersebut tidak nyata. Pada penelitian ini pH yang diperoleh yaitu pH 5 - 6
sehingga kemungkinan aktivitas calpastatin yang diperoleh lebih kecil daripada
penelitian Carlin et al. (2006). Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa
meskipun genotipe ditentukan pada saat pembuahan dan seumur hidup tidak berubah,
ekspresinya dapat berubah karena umur, pengaruh lingkungan dan interaksi antara
genotipe dan lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Genotipe MM mempunyai bobot daging pada potongan shank dan breast
lebih tinggi (P<0,05) daripada genotipe MN, sedangkan untuk komponen karkas dan
non karkas yang lainnya tidak menghasilkan perbedaan yang nyata.

Saran
Penelitian mengenai gen calpastatin ini perlu dilakukan lebih lanjut dengan
menggunakan domba dengan umur yang berbeda sehingga pengaruh gen calpastatin
akan terlihat. Kandungan nutrisi dari pakan yang diberikan juga harus lebih
diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi domba sehingga ekspresi gen
calpastatin yang dihasilkan juga menjadi optimal.
UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Ibu dan
ayah penulis (Ibu Iis Isnaniah dan Bapak Jumadi) yang selalu memberi dukungan,
doa, motivasi, dan materi serta adik penulis Indah Mustika Putri yang terus setia
mengingatkan agar tetap semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir.
Henny Nuraini, M.Si. dan Prof. Dr. Ir Cece Sumantri, M.Agr.Sc., selaku dosen
pembimbing skripsi yang dengan sabar membimbing penulis dalam pengerjaan
skripsi ini. Bapak Ahmad Yani, STP. M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.
Terima kasih atas bimbingannya selama ini. Kepada Ir. Sri Rahayu, M.Si dan Dr. Ir.
Didid Diapari, M.Si selaku dosen penguji sidang, serta Ir. Afton Atabany, M.Si
selaku panitia sidang, terima kasih atas masukan dan sarannya untuk perbaikan
penulisan skripsi ini.
Rekan-rekan satu penelitian, Dari Saputra, Bapak Ihsan dan Bapak Bramada.
Terima kasih atas kerjasamanya selama penelitian. Teman-teman IPTP 43 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT meridhoi pertemuan dan
perpisahan kita. Terakhir kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
proses penelitian dan penulisan skripsi ini. Semoga dicatat sebagai amal baik di sisi
Allah SWT, amin.

Bogor, April 2011

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, M. 2009. Bobot potong, bobot karkas dan non karkas domba ekor tipis jantan
pada berbagai level penambahan kulit singkong dalam ransum. Skripsi.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Black, A., P. A. Schoknecht, S. L. Ralston & S. A. Shapses. 1999. Diurnal variation
and age differences in the biochemical markers of bone turnover in horses. J
Anim Sci. 77:75-83.
Blakely, J. & D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Terjemahan: B.
Srigandono. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Carlin, K. R. M., E. Huff Lonergan, L. J. Rowe & S. M. Lonergan. 2006. Effect of
oxidation, pH and ionic strength on calpastatin inhibition of µ- and m-
calpain. J Anim Sci. 84:925-937.
Christensen, K. L., D. D. Johnson, R. L. West, D. D. Hargrove, T. T. Marshall & A.
L. Rogers. 1991. Factors influencing intermuscular fat and other measures of
beef chuck composition. J Anim Sci. 69:4461-4468.
Devendra, C. & G. B. McLeroy. 1982. Sheep Breeds. In: C. Davendra dan G. B.
McLeroy (Eds). Goat and Sheep Production in the Tropic. ELBS Longman
Group Ltd. London.
Devendra, C. & M. Burns. 1994. Produksi Kambing didaerah Tropis. Terjemahan: H.
Putra. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Dikeman, M. E., L. V. Cundiff, K. E. Gregory, K. E. Kemp & R. M. Koch. 1998.
Relative contributions of subcutaneous and intermuscular fat to yields and
predictability of retail product, fat trim, and bone in beef carcasses. J Anim
Sci. 76:1604-1612.
Dirjennak. 2008. Informasi data impor daging domba. www.ditjennak.go.id [19
Januari 2011]
Diyono, R. 2007. Identifikasi keragaman gen calpastatin domba lokal (Ovis Aries)
dengan metode PCR-RFLP dan hubungannya dengan bobot badan. Skripsi.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Food and Agriculture Organization of The United Nations. 1991. Guidelines for
slaughtering, meat cutting and further processing.
www.fao.org/docrep/004/t0279e/T0279E05.htm [28 Maret 2011]
Gasper, V. 1994. Metode Rancangan Percobaan. CV Armico, Bandung.
Herawati, U. A. 2002. Kecernaan bahan kering, protein dan retensi nitrogen kelinci
jantan persilangan lepas sapih yang diberi ransum pellet ubi jalar. Skripsi.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ibrahim, R. M., D. E. Goll, J. A. Marchello, G. C. Duff, V. F. Thompson, S. W.
Mares & H. A. Ahmad. 2008. Effect of two dietary concentrate levels on
tenderness, calpain and calpastatin activities, and carcass merit in Waguli and
Brahman steers. J Anim Sci. 86:1426-1433.
Koohmaraie, M., S. D. Shackelford, T. L. Wheeler, S. M. Lonergan, & M. E.
Doumit. 1995. A muscle hypertrophy condition in lamb (callipyge):
characterization of effects on muscle growth and meat quality traits. J. Anim.
Sci. 73:3596–3607.
Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Terjemahan: Aminuddin Parakkasi. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Loveridge, N. 1999. Bone: more than a stick. J Anim Sci. 77:190-196.
Margawati, E. T. 2005. Pemetaan quantitative traits loci (QTL) sifat pertumbuhan
pada populasi domba silang balik ekor tipis dan merino. Disertasi. Sekolah
Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Morgan, J. B., T. L.Wheeler, M. Koohmaraie, J. W. Savell, & J. D. Crouse. 1993.
Meat tenderness and the calpain proteolytic system in the longissimus muscle
of young bulls and steers. J. Anim. Sci. 71:1471.
Mulliadi, D. 1996. Sifat penotif domba priangan di Kabupaten Pandeglang dan
Garut. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nurmalasari. 2008. Komposisi fisik potongan komersial karkas domba lokal jantan
dengan rasio pemberian pakan yang berbeda selama dua bulan
penggemukkan. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Ou, B. R., H. H. Meyer & N. E. Forsberg. 1991. Effects of age and castration on
activities of calpains and calpastatin in sheep skeletal muscle. J Anim Sci.
69:1919-1924.
Palmer, B. R., N. Roberts, J. G. H. Hickford, & R. Bickerstaffe. 1998. Rapid
communication : PCR- RFLP for MspI and NcoI in the ovine calpastatin
gene. American Society of Animal Science.
Rasmani. 2010. Komposisi fisik dan potongan komersial karkas domba local jantan
pada tingkat kecepatan pertumbuhan yang berbeda dengan pemeliharaan
secara intensif. Skripsi. Fakultas Peternkan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Schoonmaker, J. P., F. L. Fluharty & S. C. Loerch. 2004. Effect of source and
amount of energy and rate of growth in the growing phase on adipocyte
cellularity and lipogenic enzyme avtivity in the intramuscular and
subcutaneous fat depots on Holstein steers. J Anim Sci. 82:137-148.
Subandriyo & A. Djajanegara. 1996. Potensi produktivitas ternak domba di
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner.
Departemen Pertanian Bogor, Bogor.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi ke-4. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sunarlim, R. & H. Setiyanto. 2005. Potongan komersial karkas kambing kacang
jantan dan domba lokal jantan terhadap komposisi fisik karkas, sifat fisik dan
nilai gizi daging. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. Bogor, 12-13 September 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hal
672-679.
Supriyanto, J. 2010. Pertumbuhan anak domba periode pra sapih dari induk dengan
genotipe calpastatin (CAST) dan pakan yang berada di UP3J Jonggol.
Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Woodward, B. W., S. K. Denise & J. A. Marchello. 2000. Evaluation of calpastatin
activity measures in ante- and postmortem muscle from half-sib bulls and
steers. J Anim Sci. 78:804-809.
LAMPIRAN
1. Hasil Uji Tukey Bobot Potong dengan Minitab
Two-sample T for bobot potong
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 20.56 2.27 1.0
MN 4 19.13 2.09 1.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.43500
95% CI for difference: (-2.13270, 5.00270)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.98 P-Value = 0.363 DF = 6

2. Hasil Uji Tukey Bobot Tubuh Kosong dengan Minitab


Two-sample T for bobot tubuh kosong
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 16.66 1.48 0.66
MN 4 15.40 1.32 0.66
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.26000
95% CI for difference: (-1.02835, 3.54835)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.35 P-Value = 0.227 DF = 6

3. Hasil Uji Tukey Bobot Karkas dengan Minitab


Two-sample T for bobot karkas panas
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 8.166 0.686 0.31
MN 4 7.565 0.525 0.26
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.601000
95% CI for difference: (-0.387204, 1.589204)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.49 P-Value = 0.187 DF = 6

4. Hasil Uji Tukey Bobot Non Karkas dengan Minitab


Two-sample T for bobot non karkas
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 12.40 1.97 0.88
MN 4 11.57 1.58 0.79
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.826000
95% CI for difference: (-2.069721, 3.721721)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.70 P-Value = 0.511 DF = 6

5. Hasil Uji Tukey Persentase Karkas dengan Minitab


Two-sample T for persentase non karkas
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 60.05 3.99 1.8
MN 4 60.32 1.80 0.90
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.271500
95% CI for difference: (-5.409033, 4.866033)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.14 P-Value = 0.897 DF = 5

6. Hasil Uji Tukey Bobot Komponen Non Karkas dengan Minitab


 Darah Tertampung
Two-sample T for Darah tertampung
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 832 129 58
MN 4 841,5 79,0 39
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -9,90000
95% CI for difference: (-181,17658; 161,37658)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,14 P-Value = 0,892 DF = 6
 Kepala
Two-sample T for Kepala
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1794 181 81
MN 4 1638 111 55
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 156,240
95% CI for difference: (-84,265; 396,745)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,59 P-Value = 0,163 DF = 6

 Kulit
Two-sample T for Kulit
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1395 115 51
MN 4 1388 217 109
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 7,34000
95% CI for difference: (-326,66446; 341,34446)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,06 P-Value = 0,954 DF = 4

 Kaki
Two-sample T for Kaki
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 494,8 57,8 26
MN 4 509,1 56,8 28
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -14,3250
95% CI for difference: (-108,2441; 79,5941)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,37 P-Value = 0,722 DF = 6

 Ekor
Two-sample T for Ekor
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 57,00 8,35 3,7
MN 4 60,4 18,1 9,0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -3,37500
95% CI for difference: (-30,52635; 23,77635)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,35 P-Value = 0,747 DF = 4

 Hati + Empedu
Two-sample T for Hati + Empedu
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 314,4 19,4 8,7
MN 4 322,3 31,1 16
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -7,85000
95% CI for difference: (-57,31548; 41,61548)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,44 P-Value = 0,682 DF = 4

 Limpa
Two-sample T for Limpa
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 42,40 7,07 3,2
MN 4 38,63 7,66 3,8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 3,77500
95% CI for difference: (-8,37788; 15,92788)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,76 P-Value = 0,476 DF = 6
 Paru-paru + Trakea
Two-sample T for Paru-paru + Trakea
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 218,2 23,9 11
MN 4 196,8 21,1 11
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 21,4500
95% CI for difference: (-15,2906; 58,1906)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,43 P-Value = 0,203 DF = 6

 Jantung
Two-sample T for Jantung
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 123,8 28,0 13
MN 4 113,1 13,8 6,9
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 10,6750
95% CI for difference: (-24,2608; 45,6108)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,75 P-Value = 0,483 DF = 6

 Alat kelamin
Two-sample T for Alat kelamin
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 61,9 21,4 9,6
MN 4 62,13 7,71 3,9
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0,225000
95% CI for difference: (-26,757335; 26,307335)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,02 P-Value = 0,983 DF = 5

 Testis
Two-sample T for Testis
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 250,2 47,6 21
MN 4 259,8 28,4 14
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -9,55000
95% CI for difference: (-72,15154; 53,05154)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,37 P-Value = 0,722 DF = 6

 Usus
Two-sample T for Usus
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 907 116 52
MN 4 834,8 49,5 25
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 72,6500
95% CI for difference: (-75,3570; 220,6570)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,26 P-Value = 0,263 DF = 5

 Lemak Omental
Two-sample T for Lemak omental
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 178,1 41,6 19
MN 4 142,9 46,1 23
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 35,2250
95% CI for difference: (-37,2025; 107,6525)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,19 P-Value = 0,279 DF = 6
 Ginjal
Two-sample T for Ginjal
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 24,44 3,78 1,7
MN 4 25,25 2,88 1,4
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0,810000
95% CI for difference: (-6,243081; 4,623081)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,36 P-Value = 0,728 DF = 6

 Lemak Ginjal
Two-sample T for Lemak ginjal
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 77,7 57,9 26
MN 4 72,0 19,1 9,5
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 5,68500
95% CI for difference: (-34054748323921100000000000000000,00000; *)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,21 P-Value = 0,845 DF = 5

 Rumen
Two-sample T for Rumen
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 52,3 13,0 6,5
MN 4 72,0 19,1 9,5
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -19,7000
95% CI for difference: (-49,4027; 10,0027)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1,70 P-Value = 0,149 DF = 5

 Retikulum
Two-sample T for Retikulum
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 83,25 5,55 2,8
MN 4 64,0 20,9 10
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 19,2500
95% CI for difference: (-15,1704; 53,6704)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,78 P-Value = 0,173 DF = 3

 Omasum
Two-sample T for omasum
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 92.0 20.6 10
MN 4 74.25 8.70 4.4
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 17.7500
95% CI for difference: (-13.2683, 48.7683)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.59 P-Value = 0.187 DF = 4

 Abomasum
Two-sample T for Abomasum
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 129,6 47,0 23
MN 4 138,3 29,2 15
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -8,62500
95% CI for difference: (-79,71579; 62,46579)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0,31 P-Value = 0,768 DF = 5
 Oesophagus
Two-sample T for Oesophagus
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 43,88 4,31 2,2
MN 4 41,13 7,12 3,6
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 2,75000
95% CI for difference: (-8,80579; 14,30579)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,66 P-Value = 0,545 DF = 4

7. Hasil Uji Tukey Persentase Komponen Non Karkas dengan Minitab


 Darah Tertampung
Two-sample T for darah tertampung
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.032 0.257 0.11
MN 4 4.418 0.359 0.18
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.385500
95% CI for difference: (-0.933041, 0.162041)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.81 P-Value = 0.130 DF = 5

 Kepala
Two-sample T for Kepala
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 8.752 0.688 0.31
MN 4 8.598 0.533 0.27
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.154500
95% CI for difference: (-0.841196, 1.150196)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.38 P-Value = 0.717 DF = 6

 Kulit
Two-sample T for Kulit
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 6.844 0.894 0.40
MN 4 7.29 1.17 0.58
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.446000
95% CI for difference: (-2.264389, 1.372389)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.63 P-Value = 0.556 DF = 5

 Kaki
Two-sample T for Kaki
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 2.374 0.326 0.15
MN 4 2.680 0.361 0.18
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.306000
95% CI for difference: (-0.874010, 0.262010)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.32 P-Value = 0.236 DF = 6

 Ekor
Two-sample T for Ekor
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.2800 0.0430 0.019
MN 4 0.3175 0.0918 0.046
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.037500
95% CI for difference: (-0.175661, 0.100661)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.75 P-Value = 0.493 DF = 4
 Hati + Empedu
Two-sample T for Hati + empedu
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1.542 0.166 0.074
MN 4 1.6900 0.0469 0.023
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.148000
95% CI for difference: (-0.364028, 0.068028)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.90 P-Value = 0.130 DF = 4

 Limpa
Two-sample T for Limpa
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.2060 0.0336 0.015
MN 4 0.2050 0.0420 0.021
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.001000
95% CI for difference: (-0.065422, 0.067422)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.04 P-Value = 0.971 DF = 5

 Paru-paru + Trakea
Two-sample T for Paru-paru + trakea
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1.0640 0.0770 0.034
MN 4 1.040 0.168 0.084
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.024000
95% CI for difference: (-0.227459, 0.275459)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.26 P-Value = 0.804 DF = 4

 Jantung
Two-sample T for Jantung
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.5960 0.0764 0.034
MN 4 0.5925 0.0222 0.011
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.003500
95% CI for difference: (-0.096179, 0.103179)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.10 P-Value = 0.927 DF = 4

 Alat Kelamin
Two-sample T for Alat kelamin
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.3020 0.0811 0.036
MN 4 0.3275 0.0427 0.021
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.025500
95% CI for difference: (-0.128452, 0.077452)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.61 P-Value = 0.567 DF = 6

 Testis
Two-sample T for Testis
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1.228 0.248 0.11
MN 4 1.368 0.196 0.098
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.139500
95% CI for difference: (-0.501667, 0.222667)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.94 P-Value = 0.382 DF = 6
 Usus
Two-sample T for Usus
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.416 0.328 0.15
MN 4 4.385 0.297 0.15
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.031000
95% CI for difference: (-0.480014, 0.542014)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.15 P-Value = 0.887 DF = 6

 Lemak Omental
Two-sample T for Lemak omental
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.880 0.267 0.12
MN 4 0.763 0.300 0.15
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.117500
95% CI for difference: (-0.351194, 0.586194)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.61 P-Value = 0.562 DF = 6

 Ginjal
Two-sample T for Ginjal
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.1200 0.0158 0.0071
MN 4 0.1325 0.0171 0.0085
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.012500
95% CI for difference: (-0.039628, 0.014628)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.13 P-Value = 0.303 DF = 6

 Lemak Ginjal
Two-sample T for Lemak ginjal
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 0.360 0.225 0.10
MN 4 0.3800 0.0956 0.048
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.020000
95% CI for difference: (-0.306286, 0.266286)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.18 P-Value = 0.865 DF = 5

 Rumen
Two-sample T for Rumen
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 0.2625 0.0640 0.032
MN 4 0.3800 0.0956 0.048
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.117500
95% CI for difference: (-0.265308, 0.030308)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.04 P-Value = 0.096 DF = 5

 Retikulum
Two-sample T for Retikulum
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 0.4250 0.0507 0.025
MN 4 0.343 0.132 0.066
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.082500
95% CI for difference: (-0.142861, 0.307861)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.17 P-Value = 0.328 DF = 3
 Omasum
Two-sample T for Omasum
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 0.475 0.149 0.075
MN 4 0.3925 0.0763 0.038
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.082500
95% CI for difference: (-0.150312, 0.315312)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.98 P-Value = 0.381 DF = 4

 Abomasum
Two-sample T for Abomasum
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 0.645 0.204 0.10
MN 4 0.7200 0.0898 0.045
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.075000
95% CI for difference: (-0.384691, 0.234691)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.67 P-Value = 0.538 DF = 4

 Oesophagus
Two-sample T for Oesophagus
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 4 0.2225 0.0189 0.0095
MN 4 0.2150 0.0387 0.019
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.007500
95% CI for difference: (-0.052344, 0.067344)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.35 P-Value = 0.745 DF = 4

8. Hasil Uji Tukey Bobot Komponen Karkas dengan Minitab


 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 2472 314 140
MN 4 2197 170 85
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 275.340
95% CI for difference: (-125.868, 676.548)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.68 P-Value = 0.144 DF = 6

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 169.7 73.4 33
MN 4 218.9 20.6 10
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -49.2200
95% CI for difference: (-144.6632, 46.2232)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.43 P-Value = 0.225 DF = 4

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 307 109 49
MN 4 250.4 50.5 25
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 56.7550
95% CI for difference: (-84.5551, 198.0651)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.03 P-Value = 0.349 DF = 5
 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 872.3 72.9 33
MN 4 914 139 69
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -42.0000
95% CI for difference: (-254.6009, 170.6009)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.55 P-Value = 0.613 DF = 4

9. Hasil Uji Tukey Persentase Komponen Karkas dengan Minitab


 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 61.81 3.00 1.3
MN 4 60.54 3.23 1.6
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.27450
95% CI for difference: (-3.85879, 6.40779)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.61 P-Value = 0.566 DF = 6

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.26 1.84 0.82
MN 4 6.035 0.460 0.23
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.77500
95% CI for difference: (-4.14960, 0.59960)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.08 P-Value = 0.107 DF = 4

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 7.83 3.11 1.4
MN 4 6.89 1.25 0.63
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.943000
95% CI for difference: (-2.975491, 4.861491)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.62 P-Value = 0.563 DF = 5

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 22.17 3.96 1.8
MN 4 25.28 4.42 2.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -3.10950
95% CI for difference: (-10.04093, 3.82193)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.10 P-Value = 0.314 DF = 6

10. Hasil Uji Tukey Bobot Potongan Komersial Karkas dengan Minitab
 Leg
Two-sample T for leg
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 1254 154 69
MN 4 1197 116 58
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 57,3250
95% CI for difference: (-163,3955; 278,0455)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,64 P-Value = 0,549 DF = 6
 Shank dan breast
Two-sample T for shank dan breast
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 416,0 57,5 26
MN 4 385,43 6,59 3,3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 30,5550
95% CI for difference: (-41,4424; 102,5524)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,18 P-Value = 0,304 DF = 4

 Flank
Two-sample T for flank
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 99,1 33,1 15
MN 4 88,3 16,6 8,3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 10,8300
95% CI for difference: (-30,6646; 52,3246)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,64 P-Value = 0,547 DF = 6

 Neck dan shoulder


Two-sample T for neck dan shoulder
taraf N Mean StDev Mean
MM 5 1209.8 95.9 43
MN 4 1119 114 57
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 90.3300
95% CI for difference: (-93.5434, 274.2034)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.26 P-Value = 0.262 DF = 5

 Flate
Two-sample T for flate
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 212,2 87,0 39
MN 4 173,8 23,6 12
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 38,4200
95% CI for difference: (-74,4549; 151,2949)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,95 P-Value = 0,398 DF = 4

 Rack
Two-sample T for rack
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 330,8 27,8 12
MN 4 296,4 28,4 14
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 34,3950
95% CI for difference: (-11,8060; 80,5960)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,82 P-Value = 0,118 DF = 6

 Loin
Two-sample T for loin
Taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 389,1 65,6 29
MN 4 349,4 48,5 24
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 39,6600
95% CI for difference: (-53,4658; 132,7858)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1,04 P-Value = 0,338 DF = 6
11. Hasil Uji Tukey Persentase Potongan Komersial Karkas dengan Minitab
 Leg
Two-sample T for leg
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 30.80 1.53 0.68
MN 4 31.84 3.66 1.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.03700
95% CI for difference: (-7.25106, 5.17706)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.53 P-Value = 0.632 DF = 3

 Shank dan Breast


Two-sample T for shank dan breast
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 10.37 2.07 0.93
MN 4 10.258 0.792 0.40
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.108500
95% CI for difference: (-2.482219, 2.699219)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.11 P-Value = 0.918 DF = 5

 Flank
Two-sample T for flank
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 2.408 0.589 0.26
MN 4 2.358 0.541 0.27
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.050500
95% CI for difference: (-0.874054, 0.975054)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.13 P-Value = 0.898 DF = 6

 Neck dan Shoulder


Two-sample T for neck dan shoulder
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 29.80 1.17 0.52
MN 4 29.82 4.09 2.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.024500
95% CI for difference: (-6.733122, 6.684122)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.01 P-Value = 0.991 DF = 3

 Flate
Two-sample T for breast
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 5.13 1.62 0.72
MN 4 4.620 0.645 0.32
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.508000
95% CI for difference: (-1.528512, 2.544512)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.64 P-Value = 0.550 DF = 5

 Rack
Two-sample T for rack
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 8.174 0.811 0.36
MN 4 7.90 1.10 0.55
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.271500
95% CI for difference: (-1.423874, 1.966874)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.41 P-Value = 0.698 DF = 5
 Loin
Two-sample T for loin
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 9.60 1.58 0.70
MN 4 9.36 1.98 0.99
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.240500
95% CI for difference: (-2.886459, 3.367459)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.20 P-Value = 0.851 DF = 5

12. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular dan
Tulang pada Potongan Leg dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 864 125 56
MN 4 795.5 70.0 35
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 68.9350
95% CI for difference: (-92.0492, 229.9192)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.05 P-Value = 0.335 DF = 6

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 35.5 25.1 11
MN 4 69.5 25.4 13
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -34.0650
95% CI for difference: (-75.5289, 7.3989)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.01 P-Value = 0.091 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 62.9 42.5 19
MN 4 48.8 11.1 5.5
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 14.1450
95% CI for difference: (-40.8286, 69.1186)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.71 P-Value = 0.514 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 240.4 64.1 29
MN 4 267.2 27.5 14
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -26.8250
95% CI for difference: (-108.5614, 54.9114)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.84 P-Value = 0.437 DF = 5
13. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular dan
Tulang pada Potongan Shank dan Breast dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 215.9 11.7 5.2
MN 4 188.53 5.28 2.6
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 27.3550
95% CI for difference: (12.3318, 42.3782)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 4.68 P-Value = 0.005 DF = 5

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 18.2 11.8 5.3
MN 4 36.8 14.6 7.3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -18.5900
95% CI for difference: (-41.7540, 4.5740)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.06 P-Value = 0.094 DF = 5

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 51.6 35.2 16
MN 4 33.15 7.63 3.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 18.4300
95% CI for difference: (-26.4866, 63.3466)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.14 P-Value = 0.318 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 127.0 24.0 11
MN 4 120.7 11.7 5.9
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 6.31000
95% CI for difference: (-23.60134, 36.22134)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.52 P-Value = 0.624 DF = 6

14. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan dan Lemak
Intermuskular pada Potongan Flank dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 61.6 39.7 18
MN 4 52.03 9.64 4.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 9.55500
95% CI for difference: (-41.50241, 60.61241)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.52 P-Value = 0.631 DF = 4
 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 25.7 17.1 7.7
MN 4 31.9 14.4 7.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -6.13000
95% CI for difference: (-31.82159, 19.56159)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.58 P-Value = 0.581 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 8.84 9.07 4.1
MN 4 1.00 2.00 1.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 7.84000
95% CI for difference: (-3.76295, 19.44295)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.88 P-Value = 0.134 DF = 4

15. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular
dan Tulang pada Potongan Neck dan Shoulder dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev Mean
MM 5 768.4 88.5 40
MN 4 672.0 66.1 33
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 96.3950
95% CI for difference: (-29.7940, 222.5840)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.87 P-Value = 0.111 DF = 6

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 28.4 20.7 9.2
MN 4 36.8 31.9 16
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -8.31000
95% CI for difference: (-59.44788, 42.82788)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.45 P-Value = 0.675 DF = 4

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev Mean
MM 5 122.4 32.3 14
MN 4 104.9 37.6 19
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 17.5150
95% CI for difference: (-40.4710, 75.5010)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.74 P-Value = 0.488 DF = 6

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 278.8 20.8 9.3
MN 4 272.2 32.7 16
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 6.58500
95% CI for difference: (-45.60684, 58.77684)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.35 P-Value = 0.744 DF = 4
16. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular
dan Tulang pada Potongan Flate dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 127.7 51.8 23
MN 4 115.3 17.7 8.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 12.4200
95% CI for difference: (-51.3486, 76.1886)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.50 P-Value = 0.638 DF = 5

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 16.8 11.7 5.2
MN 4 7.4 10.6 5.3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 9.38000
95% CI for difference: (-8.80783, 27.56783)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.26 P-Value = 0.254 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 19.9 23.8 11
MN 4 11.95 3.96 2.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 7.95000
95% CI for difference: (-22.14827, 38.04827)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.73 P-Value = 0.504 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 41.7 20.3 9.1
MN 4 35.43 5.93 3.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 6.29500
95% CI for difference: (-20.25543, 32.84543)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.66 P-Value = 0.546 DF = 4

17. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular
dan Tulang pada Potongan Rack dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 183.6 23.1 10
MN 4 156.8 16.0 8.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 26.8900
95% CI for difference: (-5.0276, 58.8076)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2.06 P-Value = 0.085 DF = 6
 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 21.5 17.3 7.7
MN 4 22.83 6.35 3.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.32500
95% CI for difference: (-22.79994, 20.14994)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.16 P-Value = 0.880 DF = 5

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 20.94 4.79 2.1
MN 4 21.40 3.72 1.9
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.460000
95% CI for difference: (-7.405208, 6.485208)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.16 P-Value = 0.877 DF = 6

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 94.9 14.8 6.6
MN 4 89.8 10.9 5.4
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 5.11500
95% CI for difference: (-15.81745, 26.04745)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.60 P-Value = 0.572 DF = 6

18. Hasil Uji Tukey Bobot Daging, Lemak Subkutan, Lemak Intermuskular
dan Tulang pada Potongan Loin dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 250.1 48.3 22
MN 4 216.4 22.2 11
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 33.7900
95% CI for difference: (-28.6364, 96.2164)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.39 P-Value = 0.223 DF = 5

 Lemak subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 23.6 10.2 4.5
MN 4 13.80 4.45 2.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 9.82000
95% CI for difference: (-3.18760, 22.82760)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.94 P-Value = 0.110 DF = 5

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
araf N Mean StDev SE Mean
MM 5 20.56 4.43 2.0
MN 4 29.2 14.2 7.1
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -8.66500
95% CI for difference: (-32.08160, 14.75160)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.18 P-Value = 0.324 DF = 3
 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 89.5 18.3 8.2
MN 4 129.0 72.7 36
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -39.4800
95% CI for difference: (-158.0728, 79.1128)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.06 P-Value = 0.367 DF = 3

19. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak


Intermuskular dan Tulang pada Potongan Leg dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 68.80 2.71 1.2
MN 4 66.515 0.820 0.41
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 2.28100
95% CI for difference: (-1.27522, 5.83722)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.78 P-Value = 0.150 DF = 4

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 2.91 2.06 0.92
MN 4 5.73 1.68 0.84
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -2.81550
95% CI for difference: (-5.86977, 0.23877)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.26 P-Value = 0.065 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 5.11 3.39 1.5
MN 4 4.093 0.942 0.47
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.01550
95% CI for difference: (-3.38841, 5.41941)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.64 P-Value = 0.557 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 19.64 6.18 2.8
MN 4 22.333 0.942 0.47
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -2.69050
95% CI for difference: (-10.47530, 5.09430)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.96 P-Value = 0.392 DF = 4
20. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Shank dan Breast dengan
Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 52.75 8.24 3.7
MN 4 48.92 1.64 0.82
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 3.82950
95% CI for difference: (-6.65133, 14.31033)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.01 P-Value = 0.368 DF = 4

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.31 2.89 1.3
MN 4 9.53 3.73 1.9
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -5.21900
95% CI for difference: (-11.05420, 0.61620)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.30 P-Value = 0.070 DF = 5

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 11.65 6.99 3.1
MN 4 8.61 2.04 1.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 3.04400
95% CI for difference: (-6.08239, 12.17039)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.93 P-Value = 0.407 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 30.43 2.79 1.2
MN 4 31.30 2.88 1.4
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.863000
95% CI for difference: (-5.527443, 3.801443)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.45 P-Value = 0.667 DF = 6

21. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan dan Lemak
Intermuskular pada Potongan Flank dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 58.7 18.1 8.1
MN 4 60.1 12.4 6.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.33650
95% CI for difference: (-26.23730, 23.56430)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.13 P-Value = 0.900 DF = 6
 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 28.3 21.6 9.7
MN 4 35.1 10.9 5.4
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -6.73300
95% CI for difference: (-33.88586, 20.41986)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.61 P-Value = 0.566 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 9.9 11.3 5.0
MN 4 1.01 2.01 1.0
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 8.89100
95% CI for difference: (-5.38947, 23.17147)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.73 P-Value = 0.159 DF = 4

22. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak


Intermuskular dan Tulang pada Potongan Neck dan Shoulder dengan
Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 63.38 3.37 1.5
MN 4 60.06 1.11 0.55
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 3.32400
95% CI for difference: (-0.79867, 7.44667)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2.07 P-Value = 0.093 DF = 5

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 2.29 1.70 0.76
MN 4 3.49 3.43 1.7
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.19300
95% CI for difference: (-6.40173, 4.01573)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.64 P-Value = 0.559 DF = 4

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 10.17 2.72 1.2
MN 4 9.21 2.67 1.3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.963000
95% CI for difference: (-3.460226, 5.386226)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.53 P-Value = 0.613 DF = 6

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 23.20 3.08 1.4
MN 4 24.285 0.952 0.48
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.08500
95% CI for difference: (-5.12637, 2.95637)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.75 P-Value = 0.497 DF = 4
23. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak
Intermuskular dan Tulang pada Potongan Flate dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 60.3 11.2 5.0
MN 4 66.38 5.26 2.6
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -6.05950
95% CI for difference: (-20.64268, 8.52368)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.07 P-Value = 0.334 DF = 5

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 9.21 7.19 3.2
MN 4 4.18 6.20 3.1
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 5.03650
95% CI for difference: (-5.89916, 15.97216)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.13 P-Value = 0.303 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 7.91 6.53 2.9
MN 4 6.84 1.91 0.95
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.06750
95% CI for difference: (-7.45636, 9.59136)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.35 P-Value = 0.746 DF = 4

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 19.59 3.87 1.7
MN 4 20.41 2.32 1.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.818000
95% CI for difference: (-5.918371, 4.282371)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.39 P-Value = 0.708 DF = 6

24. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak


Intermuskular dan Tulang pada Potongan Rack dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 55.46 4.72 2.1
MN 4 52.91 2.55 1.3
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 2.54800
95% CI for difference: (-3.48220, 8.57820)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.03 P-Value = 0.341 DF = 6
 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 6.49 5.45 2.4
MN 4 7.65 1.80 0.90
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.16650
95% CI for difference: (-7.84469, 5.51169)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.45 P-Value = 0.672 DF = 5

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 6.42 1.91 0.85
MN 4 7.178 0.667 0.33
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -0.753500
95% CI for difference: (-3.111877, 1.604877)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.82 P-Value = 0.449 DF = 5

 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 28.75 4.35 1.9
MN 4 30.30 2.11 1.1
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.55050
95% CI for difference: (-6.96956, 3.86856)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.70 P-Value = 0.510 DF = 6

25. Hasil Uji Tukey Persentase Daging, Lemak Subkutan, Lemak


Intermuskular dan Tulang pada Potongan Loin dengan Minitab
 Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 64.14 2.18 0.97
MN 4 62.35 5.67 2.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 1.79450
95% CI for difference: (-7.74518, 11.33418)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.60 P-Value = 0.592 DF = 3

 Lemak Subkutan
Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 6.13 2.97 1.3
MN 4 4.13 1.98 0.99
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 2.00000
95% CI for difference: (-2.05742, 6.05742)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.21 P-Value = 0.273 DF = 6

 Lemak Intermuskular
Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 5.42 1.38 0.62
MN 4 8.14 3.68 1.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -2.72400
95% CI for difference: (-8.90114, 3.45314)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.40 P-Value = 0.255 DF = 3
 Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 23.01 3.08 1.4
MN 4 35.4 16.3 8.2
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -12.3955
95% CI for difference: (-38.7649, 13.9739)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.50 P-Value = 0.232 DF = 3

26. Hasil Uji Tukey Bobot Setengah Karkas dengan Minitab


 Setengah Karkas Kanan
Two-sample T for setengah karkas kanan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.066 0.368 0.16
MN 4 3.778 0.316 0.16
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.288500
95% CI for difference: (-0.269154, 0.846154)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.27 P-Value = 0.252 DF = 6

 Setengah Karkas Kiri


Two-sample T for setengah karkas kiri
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 3.874 0.492 0.22
MN 4 3.633 0.274 0.14
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.241500
95% CI for difference: (-0.393137, 0.876137)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.93 P-Value = 0.388 DF = 6

27. Hasil Uji Tukey Bobot Total Komponen Karkas dengan Minitab
 Total Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MMTT 5 2472 314 140
MNTT 4 2197 170 85
Difference = mu (MMTT) - mu (MNTT)
Estimate for difference: 275.340
95% CI for difference: (-125.868, 676.548)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.68 P-Value = 0.144 DF = 6

 Total Lemak Subkutan


Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MMTT 5 169.7 73.4 33
MNTT 4 218.9 20.6 10
Difference = mu (MMTT) - mu (MNTT)
Estimate for difference: -49.2200
95% CI for difference: (-144.6632, 46.2232)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.43 P-Value = 0.225 DF = 4

 Total Lemak Intermuskular


Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MMTT 5 307 109 49
MNTT 4 250.4 50.5 25
Difference = mu (MMTT) - mu (MNTT)
Estimate for difference: 56.7550
95% CI for difference: (-84.5551, 198.0651)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 1.03 P-Value = 0.349 DF = 5
 Total Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev Mean
MMTT 5 872.3 72.9 33
MNTT 4 914 139 69
Difference = mu (MMTT) - mu (MNTT)
Estimate for difference: -42.0000
95% CI for difference: (-254.6009, 170.6009)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.55 P-Value = 0.613 DF = 4

28. Hasil Uji Tukey Persentase Total Komponen Karkas dengan Minitab
 Total Daging
Two-sample T for daging
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 60.66 3.19 1.4
MN 4 58.42 5.69 2.8
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 2.24900
95% CI for difference: (-6.59034, 11.08834)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.71 P-Value = 0.519 DF = 4

 Total Lemak Subkutan


Two-sample T for lemak subkutan
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 4.06 1.66 0.74
MN 4 5.810 0.448 0.22
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -1.74800
95% CI for difference: (-3.90661, 0.41061)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2.25 P-Value = 0.088 DF = 4

 Total Lemak Intermuskular


Two-sample T for lemak intermuskular
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 7.66 2.96 1.3
MN 4 6.79 1.57 0.78
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: 0.873000
95% CI for difference: (-2.894211, 4.640211)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.57 P-Value = 0.591 DF = 6

 Total Tulang
Two-sample T for tulang
taraf N Mean StDev SE Mean
MM 5 21.71 3.63 1.6
MN 4 24.48 5.25 2.6
Difference = mu (MM) - mu (MN)
Estimate for difference: -2.76900
95% CI for difference: (-10.70570, 5.16770)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.90 P-Value = 0.411 DF = 5

You might also like