You are on page 1of 9

Analisis Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode

Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) Dan Management By


Objctives (MBO) Di CV BRILLIANT

Abdul Latif Harahap1, Surya Perdana2

Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta
PGRI
Dusun Karang Tengah RT02/RW05 Desa Ciparay,Leuwimunding,Majalengka 45473
E-mail : latifxerxes@gmail.com1, suryaperdana.st.mm@gmail.com2,

ABSTRAK

CV. Brilliant adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri
konveksi dalam pembuatan produk berbagai jenis pakaian yaitu pakaian kemeja, kaos, seragam
sekolah dan seragam kantor. Dalam menjalakan usahanya dimana adanya keluhan dari
karyawan produksi pada laporan kerja mengenai penilaian kinerja yang tidak memiliki standar
terukur sehingga penilaian kinerja tersebut cenderung subjektif, serta belum adanya sasaran dan
timbal balik atas capaian kinerja karyawan sehingga karyawan merasa tidak nyaman dan tidak
termotivasi dalam bekerja yang mengakibatkan menurunnya produksi pada periode bulan januari
hingga Juni 2019. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab terjadinya
penurunan kinerja karyawan dan solusi untuk meningkatkan produktivitas karyawan, maka
peneliti menganalisis dengan menggunakan metode Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS)
dan Management By Objectives (MBO) menggunakan software SPSS. Dari hasil analisis
didapatkan beberapa faktor dalam penilaian kinerja diantaranya Kepribadian senilai 5.167,
Prilaku Kerja 2.069, Kualitas kerja 1.825, Keandalan 1.355 kerja dan Manajerial 1.028 serta
adanya pembuatan standar sasaran dan timbal balik bagi karyawan dalam penilaian kinerja untuk
meningkatkan produktivitas. Dengan menggunakan kedua metode tersebut dapat menyelesaikan
masalah penilaian kinerja hingga karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan penuh motivasi.
Kata kunci : Penilaian Kinerja, Behaviorally Anchor Rating Scale, Management
By Objective.

ABSTRACT

CV. Brilliant is a manufacturing company engaged in the convection industry in the


manufacture of various types of clothing, namely shirts, t-shirts, school uniforms and office
uniforms. In running its business where there are complaints from production employees on work
reports regarding performance appraisals that do not have measurable standards so that
performance appraisals tend to be subjective, and there is no target and reciprocity on employee
performance achievements so that employees feel uncomfortable and unmotivated at work which
results in decreased production in the period from January to June 2019. The purpose of this
study is to find out the causes of the decline in employee performance and solutions to increase
employee productivity, the researchers analyzed using the Behaviorally Anchor Rating Scale
(BARS) and Management By Objectives (MBO) methods using SPSS software. From the results
of the analysis obtained several factors in the performance appraisal including Personality worth
5,167, Work Behavior 2,069, Quality of work 1,825, Reliability 1,355 work and Managerial
1,028 as well as the existence of standard goals and reciprocity for employees in performance

18 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


appraisal to increase productivity. Using both methods can solve performance appraisal problems
so that employees can work comfortably and full of motivation.
Keyword : Performance Assessment, Behaviorally Anchor Rating Scale, Management By
Objective.

1. PENDAHULUAN Karyawan adalah aset penting bagi


perusahaan dalam menjalan operasional
Saat ini persaingan dunia usaha dalam usahanya maka dari itu perlu adanya
bidang industri manufaktur semakin ketat penilaian kinerja bagi perusahaan agar
didalam berkompetisi . setiap perusahaan memberikan gambaran pada perusahaan
dituntut untuk dapat memberikan hasil seperti prilaku karyawan berkaitan
terbaik sehingga perusahaan tersebut dengan pekerjaannya serta informasi
dapat bersaing dan bertahan dengan mengenai penetapan kompensasi,
perusahaan lainnya. Sumber daya pelatihan pengembangan dan promosi
manusia mempunyai peranan penting karyawan. Penilaian kinerja ialah proses
bagi perusahaan sehingga diperlukan mengevaluasi seberapa baik karyawan
suatu sistem dimana dapat mengukur melakukan pekerjaanya jika mereka
kinerja dari seorang karyawan. setiap dibandingkan dengan seperangkat standar
karyawan pastinya menginginkan dan kemudian mengkomunikasikan
memiliki kinerja sesuai dengan standar informasi tersebut kepada karyawan
yang ditetapkan oleh perusahaan bahkan ( Evita, dkk 2017)
lebih bisa melebihi dari standar, maka Metode yang digunakan dalam
perlu dilakukan penilaiain kinerja. penelitian ini ialah Metode BARS
(Kustiadi & Ikatrinasari 2018) (Behaviorally Anchor Rating Scales)
CV.Brilliant didirikan pada tahun merupakan metode penilaian yang
2013 ialah perusahaan yang bergerak menggabungkan pendekatan prilaku kerja
dibidang industri konveksi dalam dengan sifat pribadi (Menurut Evita dkk
pembuatan produk berbagai jenis pakaian dalam Dressler 2017) MBO
yaitu pakaian kemeja, kaos, seragam (Management by Objectives) ialah
sekolah dan seragam kantor. Dalam manajemen berdasarkan sasaran
menjalakan usahanya dimana adanya merupakan suatu bentuk penilaian
keluhan dari karyawan produksi pada dimana pegawai dan penyelia (penilai)
laporan kerja mengenai penilaian kinerja. bersama – sama menetapkan sasaran –
Pada saat ini perusahaan CV Brilliant sasaran pelaksanaan kerja pegawai secara
menggunakan penilaian kinerja karyawan individu diwaktu yang akan datang
berdasarkan metode graphic rating scale (Rivai dalam kurniawan,dkk 2016)
dimana penilaian kinerja tersebut tidak Berdasarkan penjabaran diatas maka
memiliki standar terukur sehingga peneliti ingin menliti lebih dalam
penilaian kinerja tersebut cenderung mengenai penilaian kinerja karyawan di
subjektif, serta belum adanya tujuan, CV Brilliant dengan menggunakan
sasaran dan timbal balik sehingga hal metode BARS (Behaviorally Anchor
tersebut menimbulkan permasalahan Rating scale) dan MBO (Management By
pada karyawan dalam bekerja dimana Objectives). penelitian ini bertujuan
saat ini karyawan merasa tidak nyaman untuk mengetahui hasil penilaian kinerja
dan tidak termotivasi dalam bekerja yang karyawan CV brilliant dengan beberapa
mengakibatkan menurunnya produksi faktor yang berpengaruh dalam penilaian
pada periode bulan januari hingga Juni kinerja dan adanya sasaran yang relevant.
2019.

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 19


2. METODOLOGI dilakukan perbaikan agar
memperoleh hasil agar menjadi
Penelitian dilakukan di CV Brilliant lebih baik.
pada bagian produksi di Jakarta Selatan
12630 di area konveksi. Berikut ini 3. LANDASAN TEORI
beberapa tahapan penelitiannya:
a. Menentukan topik 3.1 Manajemen Sumber Daya
Pada tahap ini dilakukan ialah Manusia
menentukan topik yang akan Menurut Handoko (2011)
menjadi pembahasan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
penelitian ini yang akan dilakukan di adalah proses untuk memperoleh,
CV. Brilliant. menilai, dan mengkompensasi
b. Mencari Buku dan Jurnal karyawan dan untuk mengurus relasi
Tahap ini ialah mencari materi yang tenaga kerja, kesehatan dan
relevan pada buku dan jurnal yang keselamatan, serta berhubungan
sesuai pada topik pembahasan dalam dengan hal – hal keadilan.
penelitian sebagai rujukan. Sedangkan menurut Simamora dan
c. Mengidentifikasi permasalahan Sutrisno (2015), manajemen sumber
Tahap ini dilakukan untuk daya manusia adalah penggunaan,
mendapatkan permasalahan yang pengembangan, penilaian,
ada di CV Brilliant yang akan pemberian balas jasa dan
menjadi pokok penelitian. Adapun pengelolaan individu anggota
permasalahan yang terjadi di CV organisasi dan kelompok kerja.
Brilliant ialah proses penilaian 3.2 Penilaian Kinerja Karyawan
kinerja karyawan yang tidak terukur Menurut Siswanto
atau cenderung subjektif dan tidak Sastrohadiwiryo (2005) penilaian
tepat sasaran yang dilakukan oleh kinerja karyawan ialah proses
atasan. subjektif yang menyangkut penilaian
d. Mencari data manusia. Dikatakan subyektif ,
Pada tahap ini untuk mendapatkan karena kebanyakan pekerjaan benar
data yang akan diolah dengan cara – benar tidak mungkin diukur secara
Pengumpulan data dilakukan dengan obyektif, hal ini disebabkan
pengamatan secara langsung dan beberapa alasan, termasuk
penyebaran kuesioner kepada 18 kerumitan dalam pengukuran,
orang karyawan di CV Brilliant. lingkaran yang berubah – ubah dan
e. Mengolah data kesulitan dalam merumuskan tugas
Tahap ini dilakukan untuk dan pekerjaan individual tenaga
mendapatkan hasil yang diperoleh kerja secara rinci.
dari penelitian yang dilakukan 3.3 Metode BARS (Behaviorally
dengan mengolah hasil data – data Anchor Rating Scales)
yang diperoleh. Pengolahan data
Menurut (Evita dkk dalam
dilakukan dengan menggunakan
Dessler 2013) Metode BARS
aplikasi SPSS pada metode BARS
(Behaviorally Anchor Rating Scales)
dan MBO.
merupakan metode penilaian yang
f. Analisis
menggabungkan pendekatan prilaku
Tahapan ini dilakukan untuk melihat kerja dengan sifat pribadi. Metode
hasil dari pengolahan data yang
ini terdiri atas suatu 5 hingga 10
telah dilakukan. Setelah dilakukan
skala prilaku vertikal untuk setiap
pengolahan maka diperoleh hasil
indikator kinerja. Untuk setiap
dari masalah tersebut maka
dimensi disusun 5 hingga 10 anchor.

20 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


Anchor tersebut yaitu perilaku yang Tabel 4.1 Data variabel kuesioner
menunjukkan kinerja setiap dimensi No Variabel
dan nilainya disusun dari yang 1 Kehadiran
paling tinggi hingga yang paling 2 Inovatif
rendah. Anchor tersebut dapat 3 Disiplin
berupa critical incident yang 4 Kejujuran
diperoleh melalui analisa jabatan. 5 Tanggung Jawab
3.4 Metode MBO (Management By 6 Keterampilan perencanaan
7 Motivasi Diri
Objectives) 8 Komunikasi
9 Inisiatif
Menurut (Kurniawan dkk 10 Kerjasama
dalamRivai 2016) MBO 11 Orientasi Pencapaian
(Management by Objectives) ialah 12 Mengatasi Masalah
manajemen berdasarkan sasaran 13 Berpikir Analitis
merupakan suatu bentuk penilaian 14 Kepemimpinan
dimana pegawai dan penyelia
(penilai) bersama – sama 4.2 Pengolahan data SPSS
menetapkan sasaran – sasaran Berikut data variabel dalam
pelaksanaan kerja pegawai secara kuesioner yang telah diolah dalam
individu diwaktu yang akan datang. aplikasi SPSS untuk menganalisis faktor
Sasaran – sasaran ini merupakan yang menjadi acuan peneliti dalam
sasaran objektif yang terukur dan penilaian kinerja. Adapun hasil
dan disepakati bersama antara pengolahan data yang diperoleh ialah
pegawai dan penyelia. Pada akhir Nilai KMO Barlett, Eigenvalue,Screeplot
periode tertentu, pegawai dievaluasi dan Rotated Component Matrix.
tentang seberapa baik mencapai a. KMO Barlett
sasaran tertentu yang telah Uji KMO dilakukan untuk mengetahui
ditetapkan dan faktor – faktor
apakah faktor – faktor dalam penelitian
penting apa yang dialami dalam
menyelesaikan pekerjaan mereka. ini valid atau tidak. Menurut Imam
Pendekatan metode ini lebih Ghozali, angka KMO Barlette Test harus
mengacu pada pendekatan hasil. diatas (0,5). Berikut datanya dibawah ini:
Metode ini merupakan sebuah
program dimana penyelia
melibatkan pegawai dalam
pengambilan keputusan untuk
menentukan sasaran – sasaran yang
hendak dicapainya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Responden


Penyebaran kuesioner dilakukan Gambar 1. KMO Barlett Test
kepada karyawan produksi dan Pada gambar 1 bahwa hasil perhitungan
dengan mewawancarai, hasilnya ialah menunjukkan besaran nilai pada KMO
ada 14 variabel yang terpilih sebagai
sebesar 0,577. nilai tersebut > 0,5 dengan
faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan dengan jumlah responden kecukupan data sampel termasuk
sebanyak 18 orang. Berikut ini kategori yang cukup sehingga penelitian
merupakan data variabelnya. ini dapat dilanjutkan.

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 21


b. Eigenvalue terbentuk harus memiliki nilai lebih dari
Data eigenvalue digunakan untuk 1. Diagram ini dapat dilihat pada gambar
menganalisis layak suatu faktor baru. 2 dibawah ini.
Syarat layak menjadi suatu faktor baru
adalah nilai lebih besar atau sama
dengan nilai 1, sedangkan apabila
terdapat faktor yang memiliki eigenvalue
ukuran kurang dari 1 maka faktor
tersebut akan dikeluarkan dan tidak
digunakan. Berikut datanya dibawah ini:
Tabel 4.2 Nilai Eigenvalue
Total Variance Explained
Initial eigenvalues
No
Total %Variance %cumulate
1 5,167 36,910 36,910
2 2,069 14,782 51,692
3 1,825 13,036 64,728
4 1,355 9,676 74,404
5 1,028 7,346 81,750 Gambar 2. Scree plot
6 0,724 5,5170 86,921 Pada gambar 2 diketahui bahwa dari
7 0,583 4,162 91,083 varibel berjumlah 14 terbentuk menjadi
8 0,454 3,242 94,324 5 faktor. Pada setiap faktor dapat
9 0,250 1,784 96,109
terbentuk karena memiliki nilai
10 0,181 1,295 97,404
11 0,151 1,078 98,482 eigenvalue > 1. Hal ini menunjukkan
12 0,111 0,794 99,275 bahwa faktor yang terbentuk dalam
13 0,680 0,484 99,760 analisis ini ada 5 faktor.
14 0,340 0,240 100,000 d. Rotated Component Matrix
Berdasarkan hasil pengolahan data
Berdasarkan pada tabel 4.2 hasil
yang telah dilakukan, maka diperoleh
pengolahan diperoleh lima faktor yang
hasil Rotated Componen Matrix Dapat
memiliki nilai eigenvalue lebih besar dari
dilihat pada gambar 3. Dibawah ini :
1,0 yang diketahui dari total varian
variabel yang mempengaruhii 14 variabel
yang ada. Dengan demikian, karena nilai
Eigenvalue yang ditetapkan 1, maka nilai
total akan diambil adalah yang >1 yaitu
component 1,2,3,4 dan 5, selain dari
kelima component dihilangkan atau di
keluarkan.
c. Scree Plot
Scree Plot ialah grafik yang
menunjukkan jumlah faktor yang
terbentuk dari variabel – variabel
pembentuknya. Diagram Scree Plot
digunakan untuk memprediksi jumlah
Gambar 3 .Nilai Rotated Component
faktor yang akan terbentuk. Faktor yang
Matrix

22 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


Dari gambar 3 didapatkan bahwa variabel Faktor Variabel Bobot
– variabel yang membentuk masing – Keanda Berpikir Analitis 1,355
lan Mengatasi Masalah
masing faktor. Variabel yang dipilih
Manaje Orientasi Pencapaian 1,028
hanya yang memiliki korelasi dengan rial Kepemimpnan
nilai > 0,5. Adapun faktor yang terbentuk
adalah 5 faktor diantaranya faktor 1 ialah 4.4 Analisis Metode MBO
kehadiran, disiplin dan kejujuran, faktor
ke 2 ialah tanggung jawab, motivasi diri, Dari beberapa tahapan – tahapan
inisiatif dan kerjasama , faktor ke 3 dalam penilaian kinerja Management By
adalah inovatif, keterampilan Objectives yang telah dilakukan,
perencanaan dan komunikasi, faktor ke 4 Terdapat beberapa tujuan dari perusahaan
adalah pemecahan masalah dan berpikir dan sasaran yang spesifik pada karyawan
yang harus dicapai oleh karyawan. hal ini
analitis yang terakhir faktor ke 5 yaitu
membutuhkan komunikasi yang saling
orientasi pencapaian dan kepemimpinan. berhubungan antara petinggi dengan
bawahan melalui diskusi silang dan
4.3 Analisis Metode BARS wawancara langsung supaya tujuan dan
Data yang diperoleh hasil dari sasaran bisa tercapai dengan baik. Selain
aplikasi SPSS sialah bahwa ada lima itu, perlu dilakukan kontrol secara
faktor yang mempengaruhi dalam berkala untuk mengetahui sejauh mana
penilaian kinerja BARS diantaranya capaian setiap karyawan. adapun
faktor yang terbentuk adalah 5 faktor dibawah ini Tujuan dan Sasaran yang
diantaranya faktor 1 (kepribadian) harus dicapai yaitu:
dengan bobot 5,167 mencakup kehadiran,
disiplin dan kejujuran, faktor ke 2 a. Analisis Tujuan Perusahaan
(Prilaku Kerja) dengan bobot 2,069 Adapun tujuan dari perusahaan
mencakup tanggung jawab, motivasi diri, berdasarkan wawancara yang telah
inisiatif dan kerjasama , faktor ke 3 dilakukan dengan pihak HRD ialah
(Kualitas Kerja) dengan bobot 1,825 memberikan pelayanan yang terbaik,
mencakup inovatif, kemampuan meningkatkan jumlah produksi,
perencanaan dan komunikasi, faktor ke 4 menawarkan biaya yang murah dan
(Keandalan) dengan bobot 1,355 memberikan hasil yang terbaik.
mencakup pemecahan masalah dan
berpikir analiti, faktor ke 5 (Manajerial) b. Analisis Sasaran Divisi
dengan bobot 1,028 mencakup orientasi Dibawah ini beberapa Sasaran
pencapaian dan kepemimpinan. Divisi di CV Brilliant diantaranya :
1) Divisi Design
Tabel 4.3 Hasil bobot perhitungan Tabel 4.4 Sasaran divisi Design
Faktor Variabel Bobot
Sasaran Bobot Target
Keprib Kehadiran 5,167
Desain sesuai 40 Kelalai
adian Kedisiplinan
pemesan an 5%
Kejujuran
Membuat 30 100%
Prilaku Kerjasama 2,069 inovasi terbaru
kerja Motivasi Diri Ketepatan 20 100%
Tanggung Jawab waktu
Inisiatif Keluhan 10 <5%dal
Kualita Kemampuan 1,825 pelanggan am 4
s kerja Perencanaan bln
Komunikasi Total 100
Inovatif

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 23


2) Divisi Cutting 6) Divisi Quality Control
Tabel 4.5 Sasaran divisi Cutting Tabel 4.9 Sasaran divisi Quality
Sasaran Bobot Target Control
Memotong 40 Kelalaian Sasaran Bobot Target
bahan sesuai 5% Pengecekan 40 Ketelitian
desain Kualitas 100%
Kerapihan 25 100% produk
Waktu 25 <10 Reject 40 < 5%
pemotongan menit material
Reject 10 < 5% Keluhan 20 < 10 orang
material pelanggan dalam 4bln
Jumlah 100 Jumlah 100

3) Divisi Jahit c. Kebijakan Timbal Balik


Tabel 4.6 Sasaran divisi jahit 1) Jika seorang karyawan memiliki
Sasaran Bobot Target keunggulan maka manager
Hasil jahit 25 Kelalaian produksi akan memberikan
produk < 5% penjelasan kepada karyawan
Reject 25 < 5% tentang keunggulannya dan
material mendorong supaya lebih
Target 25 100%
meningkatkan performansinya
produksi
Keterlambat 25 < 5 menit
2) Jika seorang karyawan
an memenuhi target dalam
Jumlah 100 sasarannya akan diberikan
reward berupa bonus gaji dan
4) Divisi Bordir tambahan uang makan.
Tabel 4.7 Sasaran divisi bordir 3) Jika karyawan Memiliki
Sasaran Bobot Target kelemahan maka manager
Hasil produk 30 100% produksi akan menanyakan
Desain bordir 25 Meningk kesulitan apa yang dihadapi
at 20% oleh karyawan tersebut yang
Kualitas 25 Kelalaia
warna bordir n < 5%
menyebabkan performansinya
Target 10 100% menurun. Kemudian manager
produksi produksi memberikan saran
Delay 10 < 1 hari agar karyawan tersebut
Jumlah 100 mendapatkan pengetahuan
lebih untuk menghasilkan
5) Divisi Finishing kinerja agar menjadi lebih
Tabel 4.8 Sasaran divisi baik.
Finishing
4) Apabila sangat dibutuhkan,
Sasaran Bobot Target
manager produksi dapat
Kecepatan 40 < 5 menit
pengemasan mengadakan pelatihan untuk
Target 30 100 % karyawan selama duakali dalam
pengemasan setahun agar karyawan selalu
Hasil 20 Kelalaian melakukan tugas dan tanggung
pengemasan <5% jawabnya dengan baik agar
Kualitas 10 Kecacatan performansinya berkembang dan
pengemasan <5% dapat mendapatkan reward yang
Jumlah 100 sebanding.

24 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


5. KESIMPULAN sehingga karyawan merasa nyaman
dan termotivasi dalam bekerja.
Dari hasil penelitian didapatkan Saran
kesimpulan bahwa : a. Dalam penilaian kinerja BARS tentu
a. Berdasarkan hasil dari pengolahan adanya kelemahan dimana penilaian
data yang telah dilakukan ini agak sulit untuk dikembangkan
menggunakan aplikasi SPSS sedangkan pada MBO lebih fokus
terdapat lima faktor variabel yang pada pendekatan hasil bukan pada
mempengaruhi kinerja karyawan proses, alangkah baiknya perlu
pada metode BARS (Behaviorally adanya kombinasi dari penilaian
Anchor Rating scale) diantaranya 5 kinerja lain agar lebih efektif.
faktor diantaranya faktor 1 b. Sebaiknya penilaian kinerja
(kepribadian) dengan bobot 5,167 dilakukan lebih berkala dalam 6
mencakup kehadiran, disiplin dan bulan supaya atasan bisa
kejujuran, faktor ke 2 (Prilaku mengkontrol dan untuk mengetahui
Kerja) dengan bobot 2,069 sejauh mana capain setiap karyawan
mencakup tanggung jawab, motivasi mengenai sasaran dan target yang
diri, inisiatif dan kerjasama , faktor harus dicapai dalam bidang
ke 3 (Kualitas Kerja) dengan bobot pekerjaannya.
1,825 mencakup inovatif,
kemampuan perencanaan dan DAFTAR PUSTAKA
komunikasi, faktor ke 4 (Keandalan)
dengan bobot 1,355 mencakup Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen
pemecahan masalah dan berpikir Sumber Daya Manusia Konsep
analitis yang terakhir faktor ke 5 Dan Kinerja. Jakarta : Mitra
(Manajerial) dengan bobot 1,028 Wacana Media .
mencakup orientasi pencapaian dan Indrasari, M. (2017). Kepuasan Kerja
kepemimpinan. Dari hasil tersebut Dan Kinerja Karyawan.
bahwa faktor kepribadian paling Yogyakarta : Indomedia Pustaka.
berpengaruh dengan penilaian Masram & Muah. (2017). Manajemen
kinerja dengan bobot 5,167 Sumber Daya Profesional.
mencakup kehadiran, disiplin dan Sidoarjo: Zifatama Publisher.
kejujuran. Taufik, Fithri. P, & Prathama. Y.E.
b. Berdasarkan hasil analisis dalam (2014). Perancangan Aplikasi
melakukan penilaian kinerja MBO Sistem Penilaian Kinerja
(Management By Objectives) Karyawan Dengan Metode MBO
Terdapat beberapa tujuan dari Dan BARS. Jurnal Optimasi
perusahaan dan sasaran yang Sistem Industri.13(2):760-770.
spesifik pada karyawan yang harus Suradiraja. H. (2015). Penyusunan
dicapai oleh setiap karyawan. hal ini Penilaian kinerja Model BARS
membutuhkan komunikasi yang (Behaviorally Anchor Rating
saling berhubungan antara petinggi Scale) Untuk Meningkatkan
dengan bawahan melalui diskusi Persepsi Karyawan Terhadap
silang dan wawancara langsung Objektivitas Penilaian Kinerja.
supaya tujuan dan sasaran bisa Jurnal Sosio Humaniora. 6(1): 90-
tercapai dengan baik. Selain itu, 115.
perlu dilakukan kontrol secara Kurniawan. H, Tanuwijaya. H., &
berkala untuk mengetahui sejauh Mastan. I.A. (2016). Rancang
mana capaian setiap karyawan Bangun Sistem Informasi
Penilaian Kinerja Menggunakan

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 25


Metode Management By Objective.
Jurnal Sistem Informasi. 5(3): 1-8.
Rouza. E., Yanto. B. (2019). Penerapan
BARS (Behaviorally Anchor
Rating Scale) Berbasis Web Dalam
Penilaian Kinerja Karyawan.
Jurnal Sistem Informasi. 1(2): 115-
129.
Evita, S.N., Muizu W.O., & Atmojo.R.T.
(2017). Penilaian Kinerja
Karyawan Dengan Menggunakan
Metode Behaviorally Anchor
Rating Scale Dan Management By
Objectives Studi Kasus PT Qword.
Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan
Bisnis. 9(1): 18 – 31.
Kustiadi. O., & Ikatrinasari. Z. F. (2018).
Perancangan Penilaian Kinerja
Dengan Metode Behaviorally
Anchor Rating Scale Di PT Zeno
Alumi. Jurnal Industri
Iomununikasi dan Farmasi. 1(1):
68-78.
Awani. N.R., Nugraha. F.N., & Puspita.
I.A. (2018). Perancangan
Performance Apraisal
Menggunakan Metode
Behaviorally Anchor Rating Scale
(BARS) Pada Divisi Produksi Di
Pt Tunggal Inti Kahuripan. Jurnal
Teknik Industri. 5(3): 6857-6863.
Utomo. G., Riyono. B., & Budiharto. S.
(2017). Efektifitas Program
Management By Objective Tingkat
Work Engagement Karyawan PT.
X Ice Cream Yogyakarta. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan. 5(2):
210-225.

26 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021

You might also like