You are on page 1of 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN EMOSIONAL, SOSIAL, DAN SPIRITUAL
KB 3
C. Refleksi

NO Komponen Respons/Resume/Jawaban/Analisa
1 Identifikasi Masalah Ada beberapa identifikasi masalah yang saya temukan adalah:
1. Perkembangan emosi peserta didik yang tidak terkontrol
perlu mendapat perhatian khusus.
2. Pengaruh lingkungan yang buruk berdampak terhadap
perubahan emosi dan kepribadian peserta didik.
3. Anak belum mampu bergaul karena ada anak yang belum
mencapai kematangan sosial dan emosional.
4. Perkembangan dimensi spiritual individu akan terganggu
jika lingkungan tidak baik.
5. Anak sulit diatur cenderung memberontak sehingga
membutuhkan perhatian dan penanganan yang ekstra dari
guru dan orangtua.
6. Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak
menuju dewasa mengalami perubahan hormon yang
mengakibatkan emosi tidak stabil.
7. Ada remaja yang tidak siap mengalami perubahan pada
masa fase pubertas dimana kematangan fungsi seksual tidak
sejalan dengan kematangan emosional dan spiritual.
2 Analisis Akar Masalah 1. Adanya bakat, potensi negatif yang berasal dari faktor
(keterkaitan dengan masalah hereditas dalam diri peserta didik yang sulit untuk diubah.
kekinian) Namun secara alamiah anak mewarisi tabiat-tabiat yang
berdosa seperti sifat dendam, keras kepala, dan lain-lain.
2. Orangtua yang kurang memiliki pendidikan/pemahaman
tentang pola asuh, pola didik anak yang benar. Peserta didik
karena kurang mendapat pemahaman dan pengetahuan
tentang perubahan yang terjadi dalam dirinya.
3. Kurangnya komunikasi antara peserta didik dengan orangtua
dan guru sehingga peserta didik mencari informasi dari luar
dan ada kemungkinan informasi dari luar tidak sesuai
dengan kebutuhan anak.
4. Peserta didik kurang mendapatkan bimbingan spiritual
sehingga jauh dari kehidupan rohani dan aktivitas
kerohanian. Pemehaman spiritual yang baik dapat
membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk
mengenali dirinya dan tujuan hidupnya sesuai dengan
kehendak Tuhan. Peserta didik yang memiliki pemahaman
spiritual yang baik pasti mampu manghadapi tantangan dan
gejolak emosional dan sosialnya dengan baik. Anak mampu
mengendalikan diri, mengelola emosi dengan baik.
5. Peserta didik kurang mendapatkan teladan yang baik sejak
usia dini dari orangtua maupun lingkungan sekitarnya.
6. Peserta didik tumbuh dan berkembang dalam pengasuhan
dan bimbingan orang dewasa yang tidak baik serta menjurus
ke hal negatif sehingga ia tumbuh dngan perlakuan kasar,
ketidak pedulian dan relasi yang buruk.
3 Solusi 1. Guru bersama orangtua dan orang dewasa dalam lingkungan
anak, harus mampu memberikan teladan yang baik bagi si
anak. Anak adalah seorang peniru yang hebat sehingga anak
perlu teladan dan contoh yang baik dalam perkembangannya
baik secara sosial, emosional dan spiritual.
2. Orangtua perlu berkonsultasi dengan guru tentang kesehatan
emosi anak yang mengalami ‘cacat fisik ataupun mental’
atau kekurangan lain sehingga dapat ditangani dan diberikan
solusi untuk mendukung perkembangan anak tersebut
dengan baik.
3. Meningkatkan kecerdasan peserta didik baik emosional,
intelektual, spiritual melalui pola asuh serta pola mendidik
yang tepat baik di rumah maupun di sekolah.
4. Orangtua memberikan perhatian dan waktu yang cukup
untuk berkomunikasi serta menjalin relasi serta bimbingan
yang cukup kepada peserta didik.
5. Melibatkan peserta didik dalam musyawarah untuk
menyelesaikan masalah serta bekerja sama dalam keluarga
maupun di sekolah untuk meningkatkan kepekaan
emosional dan sosial.
6. Mengajak dan mengarahkan peserta didik untuk berdoa
bersama, beribadah bersama sehingga kebutuhan
spiritualnya terpenuhi dengan baik.
7. Guru mengajar dan membimbing anak dengan pendekatan,
kerjasama, kooperatif untuk meningkatkan aspek sosial dan
emosionalnya.
8. Orangtua dan guru harus bersabar dalam mendidik anak-
anak karena setiap anak berbeda dalam mengenali dan
memahami dirinya dan lingkungannya.
9. Perlu dukungan dari lembaga pendidikan dan keagamaan
untuk menciptakan strategi, pola pengajaran serta
pembimbingan yang tranformatif sehingga dapat menarik
simpati serta mudah dipahami oleh anak.

4 Aksi 1. Meningkatkan kerja sama serta komunikasi orangtua dan


guru yang berfokus pada perkembangan peserta didik.
2. Orangtua dan guru perlu membawa peserta didik dalam doa
serta selalu menjalin hubungan yang baik melalui
komunikasi, sikap, prilaku, perbuatan yang baik anatar guru
dan anak/peserta didik.
3. Seorang guru sebagai pendidik harus memberikan pelayanan
secara optimal terhadap peserta didik sehingga mampu
memberikan materi pembelajaran yang efektif.
4. Seorang guru diharapkan mampu mentranformasikan
pengetahuan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan
problem yang dimiliki peserta didik. Guru dapat
memberikan perubahan pada peserta didik baik aspek
pengetahuan (kognitif, sikap, dan keterampilan).
5. Guru sebagai seorang konselor yang efektif mampu
membimbing peserta didik secara pribadi baik mental,
emosional dan spiritualnya.
6. Guru dapat menjadi teman atau sahabat peserta didik
sehingga mampu memahami anak/peserta didik tentang
potensi dan bakat yang dimiliki peserta didik.
7. Guru senantiasa memberikan ruang komunikasi bagi peserta
didik yang mengalami kesulitan ataupun masalah baik di
kelas maupun di luar kelas.
5 Refleksi dan Tindak Lanjut Refleksi:
Setelah saya membaca KB 3 modul ini, saya memahami
pentingnya pengetahuan akan perkembangan emosional, sosial
dan spiritual peserta didik untuk dapat mengoptimalkan potensi
anak sebagai pribadi yang memahami dirinya dan
lingkungannya untuk menjadi pribadi yang utuh.

Tindak Lanjut :
Sebagai seorang guru PAK, saya semakin meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan dalam perkembangan peserta
didik guna untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelayanan yang lebih baik. Orangtua mengkomunikasikan
bersama rekan guru akan untuk saling memperlengkapi dalam
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara
emosional, sosial dan spiritual.

You might also like