You are on page 1of 3

Practice Report

Pengoperasian Syring Pump, Infus Pump dan Titrasi Obat

I. Tujuan praktikum

Syringe pump adalah alat yang digunakan untuk memberikan cairan obat atau cairan
makanan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu
secara teratur. Tujuan pengomperasian syring Pump diantaranya untuk memberikan
volume cairan dan dosis obat pada pasien dengan tepat dan indikasi pemberian cairan
atau obat – obatan secara infus dengan kecepatan yang konstan atau akurat.

Infusion pump adalah alat penunjang kesehatan yang digunakan untuk membantu
mengatur tetesan infus dan jumlah cairan yang dibutuhkan secara akurat dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan pengoperasian infuspum diantaranya memberikan jumlah cairan
yang dibutuhkan oleh pasien secara tepat dan tercapai kinerja efektif, efisien dan cepat
dalam pemakaian infusion pump.

Prinsip kerja titrasi secara umum yaitu didasarkan pada suatu reaksi yang diperoleh
dengan cara menambahkan sejumlah volume tertentu larutan standar yang diketahui
konsentrasinya, yang diperlukan untun bereaksi secara sempurna dengan larutan yang
belum diketahui konsentrasinya. Tujuan titrasi adalah untuk memberikan volume cairan
dan dosis obat pada pasien dengan tepat.

II. Alat Yang Diperlukan

a. Syring Pump

Obat sesuai order, Syringe pump, Spuit (ukuran sesuai dosis obat), Perfusor dan Three
way

b. Infus Pump

Infus set, cairan infus, Infus pump

III. Tata Kerja Praktikum

1. Pengkajian / Indikasi Pasien

Titrasi dilakuakn untuk keperluan pemberian cairan atau obat-obatan melalui infus
dengan kecepatan yang konstan dan akurat dan untuk pemberian cairan atau obat-
obatan dalam jumlah yang sangat kecil.

2. Perencanaan dan Pelaksanaan

a. Syring Pump
Pada tahap Pra Interaksi yang harus diperhatikan diantaranya mengecek program
pasien terlebihdahulu kemudian cuci tangan dan siapkan alat – alat (pastikan spuit
sudah terisi obat / cairan yang akan diberikan)

Pada tahap Orientasi diantaranya memberikan salam, sapa nama pasien dan
periksa gelang identitas pasien, Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuannya
pada pasien dan keluarga, Menanyakan kesiapan dan kesediaan pasien

Memasuki tahap kerja hal pertama yang harus diperhatikan adalah menjaga
privasi pasien terlebihdahulu, siapkan syring pump dan pasang pada tiang infus
atau pada bed pasien. Buka / tarik syringe clamp dan arahkan ke bawah, Tekan
finger grip lalu gerakkan penggeser ke posisi yang sesuai. Kemudian pasang
syringe / spuit pada posisi yang sesuai dimana pangkal spuit sudah masuk ke
dalam slot (syringe flange clamp) dan pastikan spuit sudah tersambung ke selang
infus pasien dengan menggunakan three way. Tekan kembali finger grip dan
gerakkan penggeser ke posisi sesuai dimana ujung pendorong spuit sudah masuk /
terpasang / terjepit dengan syringe plunger gripper, Tarik kembali syringe clamp
dan arahkan agar menjepit badan spuit, pastikan angka / ukuran spuit sudah
menghadap ke depan. Nyalakan alat syringe pump dengan menekan tombol “ON /
OFF”. Pilih tipe dan jenis syringe dengan memutar dial setting yang berada di
bagian samping. Atur volume cairan yang akan dimasukkan. Atur waktu yang
dibutuhkan untuk memasukan obat atau atur flow rate dalam satuan ml / h. Tekan
tombol “START / STOP” untuk memulai pemberian obat. Untuk mematikan alat
ketika pemberian telah selesai, tekan kembali tombol “START / STOP” kemudian
matikan alat dengan menekan tombol “ON / OFF”.

b. Infus Pump

Pada tahap pra interaksi dan orientasi sama seperti pasa pengoperasian syringe
pump. Siapkan infus pump sambungkan pada aliran listrik dan pasang pasa tiang
infus pasien. Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di
antara permukaan cairan dan drip nozzle. Bila sudah terpasang buka kateter trip
pada selang infus kemudian buka roler klem, posisikan selang infus terpasang
dengan baik, kemudian tutup kembali. Tekan tombol START, lampu indikator
operation akan menyala, hijau. Berarti mesin mulai beroperasi. Kemudian atur
volume cairan, dosis dan kecepatan tetesan yang diinginkan. Jika alarm berbunyi,
cek pemasangan selang (adakah udara, sumbatan dalam selang atau pemasangan
sensor tidak tepat). Rapikan pasien dan evaluasi respon pasien terhadap tindakan.

c. Titrasi

Dalam melakukan perhitungan titrasi obat memerlukan 3 langkah utama yaitu:


1) Tentukan dosis (dosis/jam)

2) Tentukan konsentrasi (konsesntrasi/cc)

3) Atur kecepatan (cc/jam), bila pasa infus pump, kemudian tentukan nilai
tetesan infus

IV. Hasil Praktikum Dan Pembahasan

Pada praktimum pengoperasian syring pump, infus pump dan titrasi ini Pak Rodhi
memberikan beberapa contoh soal yang dibahas. Diketahui pasien membutuhkan 10
microgram dopamine, berat badan pasien 60 kg, dalam satu ampul dopamine
mengandung 200 mg dilarutkan dengan aquabides 50 cc. Maka dosis yang diberikan
ialah (10 microgram x 60 x 60 menit = 36.000 microgram/jam). Untuk menghitung
konsentrasi 200 mg diubah menjadi 200.000 microgram sehingga konsentrasinya
(200.000 microgram : 50 cc = 4000 microgram/cc). Maka kecepatannya ialah dosis :
konsentrasi (36.000 : 4000 = 9 cc/jam). Ini adalah contoh perhitungan titrasi obat bila
menggunakan syringe pump.

Diketahui dalam satu ampule heparin mengandung 10.000 unit dibutuhkan 1500 unit/jam
diencerkan dalam 500 cc cairan infus. Dosis yang didapat (10.000 unit : 500 cc = 20
unit/cc), kecepatannya (1500 : 20 = 75 cc/jam) makan dapat dihitung faktor tetesnya
adalah (75 x 15 : 60 menit = 18,75 tetes/menit) sehingga dibulatkan pasien mendapatkan
18 – 19 tetes/menitnya.

V. Kesimpulan

Terpi titrasi merupakan tindakan pemberian obat yang dilakukan secara bertahap untuk
memperoleh respon sesuai kehendak yang berubah dalam hitungan detik, menit dan jam.

You might also like