You are on page 1of 1

SENI RUPA | Haruka Anabella

Lukisan ini bergaya ekspresionisme, dari bentuk


ditunjukan bentuk dasar ular, dengan bentuk memanjang dan
tubuh meliuk-liuk atau melengkung seolah-olah mau
menunjukan suatu gerakan ular-ular ini. Warna yang digunakan
cenderung kelam, uniknya adalah pada penempatan objek ular
di kiri atas, dan sepertinya ular bergerak dari bawah kanan ke
atas kiri di atas yang nampak seperti awan. Ular yang
seharusnya memiliki mata di depan, dalam lukisan ini seolah”
memiliki tatapan ke arah penonton lukisan, seolah mengajak
kita untuk ikut merasakan suasana yang dialami oleh ular-ular
ULAR ULAR ini. Kelam dan gelap namun di tokoh ular seolah melewati
jalan yang lebih terang.
Amang Rachman

Lukisan singa dan ular, berbeda dengan dua karya


lainnya dalam tugas ini, nampaknya Amang Rachman
menggunakan gaya realistis dalam menggaambarkan singa
dan ular, tidak seperti lukisan ular-ular yang menunjukan
ular dalam bentuk sederhana. Di sini terdapat seekor singa
jantan yang menjadi titik focus dari lukisan ini, dengan
seekor singa betina dan seekor ular yang seolah menjadi
pemeran pendamping dalam lukisan ini. Sang singa jantan
nampak sangat jantan dan berani menghadapi ular, warna
singa keemasan, seperti menggambarkan kemuliaanya,
kontras dengan warna ular yang nampak jahat dan gelap.
Posis singa di tengah lukisan dengan ukuran besar makin
SINGA DAN ULAR menunjukan seolah kekuatan singa jantan ini, sedang sang
Amang Rachman
ular terpojok di bawah mengancam dari ujung bawah
kanan. Singa dari ekspresinya sangat tangguh dan tidak
takut, sedang ular yang nampak jadi defensif. Singa betina
berlindung dibalik singa jantan di dekat gua. Lukisan ini
seperti seolah menunjukan maskulin dan feminin kehidupan

Juga dengan gaya ekspresionis, Amang Rachman


menampilkan aku berbaring dengan banyak bentuk bulat/
melengkung dan minim sudut seolah memberi rasa aman,
juga warna hijau dan kuning yang dipilh memberi kesan
tenang dan syahdu. Si toko utama digambarkan lebih realis
ketimbang sekelilingnya. Nampak seorang yang sepertinya
sedang berbaring dalam rumahnya di kawasan pedesaan
yag tenang(rumah dilukiskan di bawah karakter utama,
namun entah kenapa saya merasa orang ini sebenarnya
AKU BERBARING sedang mendambakan suasana di sekelilingnya)
Amang Rachman
Alam pedesaan di malam hari, rumah yang
menggambarkan keamanan, kenyamanan, dan ketenangan
yang didambakan si aku. Posisi berbaring si aku nampak
kontras dengan sekelilingnya yang lebih bergelombang, dia
nampak kaku dan tegang, namun mendambakan
ketenangan, terlihat dari bayangan si aku yang lebih
nampak rileks dengan bentuk yang lebih melengkung dan
tidak bersudut, ketimbang kenyataan si aku sebenarnya.
Lukisan ini seolah menyatakan kerinduan tokoh si aku yang
menatap ke atas, berharap suasana yang tenang dan syahdu
yang dia rindukan.

You might also like