Professional Documents
Culture Documents
Modul 4 Atp 5,6 Panen Dan Pasca Panen - Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman - Alfu
Modul 4 Atp 5,6 Panen Dan Pasca Panen - Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman - Alfu
ELEMEN
Panen dan pasca panen
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan panen dan pasca panen produksi
tanaman meliputi persiapan panen, teknik panen, sorting, grading, packing,
dan/atau labelling secara konvensional dan/atau dengan alat modern
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.21 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman sayuran
1.22 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman pangan
1.23 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman hias
2.4 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman buah
KATA KUNCI
Panen, penanganan pasca panen, pengemasan, distribusi produk
1
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
MATERI AJAR
Materi ajar :
Panen dan penanganan pasca panen meliputi :
2
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
1. Panen
2. Penanganan pasca panen
3. Pengemasan
4. Distribusi produk hasil panen
LKPD (terlampir)
PEMAHAMAN BERMAKNA
Perupakan tahap puncak dari usaha budidaya tanaman.
Hasil panen selain mengandung makna keuntungan juga mengandung makna kerugian
Untuk mengurangi resiko kerugian harus dilakukan panen dan penanganan panen yang tepat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian di rumah mempunyai tanaman yang bida dilakukan pemanenan?
2. Apakah kalian pernah melihat orang melakukan tindakan panen pada tanaman?
3. Menurut kalian tindakan apa saja yang dapat dilakukan dalam pemanenan dan
perlakuan pasca panen tanaman tersebut?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa :
Peserta didik :
a. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan
b. Mempersiapkan alat tulis dan buku
c. Memiliki paket data/wifi dan jaringan yang bagus
d. Memiliki akun gmail untuk bergabung di Google
Classroom Guru memastikan :
e. Ruang kelas, LCD, Laptop, dan materi (bahan tayang) telah siap.
Point a sampai dengan d (jika dilakukan secara daring), point e jika dilakukan secara luring
3
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
4
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
5
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
- Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin
doa supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan
kebermanfaatan untuk semua.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol
kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.
- Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengisi presensi di link yang
sudah dibagikan.
- Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta
didik yang mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi
minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani
menjawab.
- Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini, yaitu tentang ‘Penanganan Pasca Panen Tanaman’
- Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran
maksimal 6 anak setiap kelompok
B Kegiatan Inti (220 menit)
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.
peserta didik Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual. Dapat berupa video,
pada masalah maupun gambar penanganan pasca panen beberapa komoditas tanaman
- Apa perbedaan yang terjadi dalam penanganan pasca panen berbagai
komoditas ?
- Penanganan apa yang harus segera dilakukan agar hasil panen tidak
mengalami penurunan kualitas
- Pekerjaan apa saja yang dilakukan dalam penanganan pasca panen ?
Mengorganisa - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi
sikan peserta / sumber ) untuk bahan diskusi
didik Guru memfasilitasi
- Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dan membagi tugas
untuk mencari data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber
penyelidikan ) untuk bahan diskusi tentang :
6
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
- Doa penutup
7
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar
menjaga kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi
dari penyakit.
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu
dengan kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
- Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran
maksimal 6 anak setiap kelompok
B Kegiatan Inti (220 menit)
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.
peserta didik Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual. Dapat berupa video,
pada masalah maupun gambar Pengemasan dan distribusi hasil pertanian
Masalah yang timbul :.
- Bagaimana melakukan pengemasan hasil pertanian?
- Bagaimana melakukan penyimpanan hasil panen?
- Bagaimana mendistribusikan hasil pertanian?
Mengorganisa - Guru membagi peserta didik dalam kelompok.
sikan peserta - Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data yang
didik diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber )
penyelidikan untuk bahan diskusi tentang :
individu 1. Pengemasan
maupun 2. Penyimpanan
kelompok 3. Ditribusi hasil pertanian
- Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data
selama proses penyelidikan.
Mengembang - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan
kan dan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam
menyajikan bentuk karya.
hasil karya - Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.
8
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
- Doa penutup
REFLEKSI GURU
Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau instruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?
9
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
REFLEKSI SISWA
Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?
Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami?
Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
Lampiran
Tes Pengetahuan
No. SUB TP Indikator soal Soal Kunci Jawaban Skor
1. Panen Mampu Apakah Kerusakan hasil 10
menjelaskan penyebab resiko panen
resiko yang panen tananan?
dihadapi dalam Rendahnya kualitas
panen
pemanenan
tananan Rendahnya
harga jual
2. Panen Mampu Dari beberapa Cara visual 10
menjelaskan tanaman criteria
criteria panen panen dapat Cara fisik
tanaman dilihat daei apa Cara komputasi
saja?
Cara kimia
10
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Trimming
Sortasi
11
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
menghindari
kerusakan?
9. Pengemasan Dapat Jelaskan prinsip Mengenali sifat 10
menjelaskan penanganan biologis hasil tanaman
prinsip pasca panen yang yang akan ditangani
penanganan baik! Mengetahui jenis
pasca panen kerusakan yang dapat
yang baik! terjadi
3. Pengumpulan dan
pengangkutan hasil
panen
12
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
1. Perbedaan yang
terjadi dalam
penanganan pasca
panen berbagai
komoditas
2. Penanganan yang
harus segera
dilakukan agar hasil
panen tidak
mengalami
penurunan kualitas
3. Pekerjaan yang
dilakukan dalam
penanganan pasca
panen
Penilaian Sikap
13
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
14
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
15
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
A. PANEN
Panen adalah proses pemetikan / pemungutan hasil dari tanaman . Ditinjau dari aspek proses,
panen adalah merupakan tahap puncak dari usaha budidaya tanaman. Pekerjaan panen bersifat
kritis artinya apabila panen tidak dilakukan secara tepat akan berpengaruh terhadap jumlah dan
mutu hasil panen.
Menurut Mutiarawati (2009), Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman
(bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan
untuk penyimpanan dan pemasaran.
Panen merupakan kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani dari lahan budidaya Sedangkan
penanganan pasca panen dapat diartikan sebagai upaya sangat strategis dalam rangka
mendukung peningkatan produksi hasil panen. Kedua aspek ini sangat penting untuk
meningkatkan hasil petani jika dilakukan sesuai dengan langkahnya. Sebagian dari petani
Dengan melakukan panen dari budidaya tanaman yang dilakukan petani akan memperoleh
keuntungan. Tetapi kadang-kadang dalam melakukan budidaya tanaman akan memperoleh
resiko kerugian apabila tidak dilakukan dengan baik Resiko yang dapat dialami petani atau
pengusaha pertanian antara lain :
* Kerusakan hasil panen akibat kesalahan dalam pelaksanaan panen
* Rendahnya kualitas hasil panen akibat waktu panen tidak tepat (terlalu tua
atau terlalu muda)
* Harga jual hasil panen murah akibat rendahnya kualitas hasil panen
Dalam rangka mengurangi resiko kerusakan panen maka perlu memahami hal hal berkaitan
dengan panen.
1. Penentuan saat panen
16
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Menurut Graito (2015), Penentuan saat panen suatu produk pertanian harus diperhatikan
karena berkaitan erat dengan beberapa hal. Kegiatan ini perlu dilakukan dengan
pertimbangan pertimbangan yang berkaitan dengan iklim, kematangan hasil dan factor-
faktor lain seperti ketersediaan peralatan, perlengkapan, tenaga kerja dan pengangkutan
hasil produksi. Saat panen sangat berpengaruh terhadap hasil produksi baik kualitas maupun
kuantitas.
Menurut Graito (2015), Ada beberapa kriteria yang sebaiknya diikuti untuk
menentukan saat panen. Hal ini tergantung dari apakah produksi akan langsung
dijual atau akan diproses. Namun secara umum kriteria yang biasa digunakan para
petani adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan kenampakan (visual)
Kriteria ini dilihat dari kenampakan baik kenampakan buah, bunga, batang
ataupun daun yang akan dipanen. Beberapa komoditas tanaman dapat dilihat
warna, ukuran, keadaan kulit , bentuk dsb untuk menentukan saat panennya.
17
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Berdasarkan criteria ini sangat mudah dilakukan karena dapat dilihat secara
langsung
b. Berdasarkan fisik (morfologi)
Kriteria ini dilihat dari segi fisik atau morfologinya misalnya tingkat
kekenyalan, berat persatuan buah atau biji, keriput atau bernas, buah lunak,
umbi keras dsb.
Penentuan seperti ini sangat subyektif dan juga dipengaruhi factor lingkungan
c. Berdasarkan analisis kimia
Kriteria ini dengan mengambil sebagian produk untuk dilakukan analisis di
laboratorium. Misalnya melakukan pengukuran/ analisic kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti kadar gula.Dari hasil analisis akan
dapat menentukan sifat kimiawi dari hasil produksi yang sedang diujidan
barulah dapat ditentukan apakah tanaman sudah bisa dipanen atau
menunggu beberapa hari lagi sesuai dengan persyaratan kualitas produksi
yang dikehendaki.
d. Berdasarkan umur tanaman (komputasi)
Kriteria ini dengan melihat umur tanaman atau buah yaitu dengan
menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah dari mekarnya bunga.
Kriteria tanaman pangan dan palawija yang siap dipanen adalah dengan melihat
penampilan fisik tanaman meliputi : umur, daun, buah dan batang. Misalnya pada
18
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
tanaman jagung Umur panen + 86-96 hari setelah tanam, klobot kering berwarna
kuning, bila dikupas biji mengkilap, bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas,
dan Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol. Sedangkan
untuk tanaman padi siap panen adalah sebagai berikut 95 % butir sudah
menguning (33- 36 hari setelah berbunga), bagian bawah malai masih terdapat
sedikit gabah hijau, butir hijau rendah.
Kriteria panen untuk tanaman hortikultura terutama sayur-sayuran adalah dengan
melihat umur tanaman. Apabila tanaman dipanen terlalu tua maka akan
menurunkan kualitas karena seratnya terlalu tinggi
Kriteria tanaman siap panen untuk tanaman perkebunan berbeda beda tergantung
komoditas tanamannya.
Komoditas tanaman perkebunan dapat dikelompokkan berdasarkan umurnya
yaitu tanaman setahun (semusim) dan tanaman tahunan. Untuk kelompok
tanaman perkebunan setahun (semusim) pemanenan hasil dilakukan setelah
tanaman mencapai umur tertentu dan dilakukan hanya sekali panen. Sedangkan
untuk tanaman perkebunan tahunan panen dapat dilakukan setelah berbuah atau
memiliki lingkar batang tertentu.
Beberapa criteria panen pada tanaman perkebunan:
Karet : dipanen berupa getahnya (lateks), criteria panen dilihat dari
besarnya lilit batang, penyadapan dilakukan sekitar umur 4,5-6 tahun
tergantung klon dan lingkungannya, dengan lilit batang 45 cm dari
ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi
Kelapa sawit : dipanen tandan buah, dengan criteria panen Umur
tanaman 2,5 tahun setelah ditanam di lahan, tandan buah segar 3 kg atau
lebih
Kakao : dipanen buah, dengan criteria panen buah masak adalah alur buah
berwarna kekuningan untuk buah dengan warna kulit merah pada saat
masih muda, atau berwarna kuning tua atau jingga untuk buah dengan
warna kulit hijau kekuningan pada saat masih muda
19
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
20
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
e. Umbi, karena umbi berada dalam tanah maka alat yang umumnya digunakan adalah
21
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Untuk tanaman sayuran misalnya bayam, chaisim, Kol, brokoli, kangkung dsb dapat
dilakukan pencanutan tanaman atau pemotongan pangkal barang, yang selanyutnya
dikumpulkan ditempat yang teduh untuk dilakukan penanganan pasca panennya
22
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Tanaman kelapa sawit dengan cara memotong tandan buah dengan menggunakan
dodos atau egrek
Tanaman kakao dengan memotong buah yang siap panen
Tanaman kopi dengan memetik buah yang akan dipanen dengan system selektif,
setengah selektif, racutan ataupun lelesan
Tanaman tembakau , dengan cara daun dipetik setiap 2 daun dan pemetikan
dilakukan 2-3 hari sekali
Tanaman teh, dengan cara memetik tunas yang melewati bidang petik dan
memenuhi rumus petik harus diambil, tunas yang melewati bidang petik tetapi
belum memenuhi rumus petik dibiarkan, tunas yang terlalu muda harus diambil,
semua pucuk burung diambil.
23
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain
dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak
dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan
pengolahan industri.
Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan
sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
24
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Penanganan pasca panen yang baik akan menekan kehilangan (losses), baik dalam
kualitas maupun kuantitas, yaitu mulai dari penurunan kualitas sampai komoditas
tersebut tidak layak pasar (not marketable) atau tidak layak dikonsumsi.
b. Meningkatkan nutrisi
Melakukan penanganan pasca panen yang baik dapat mencegah kehilangan nutrisi,berarti
perbaikan nutrisi bagi masyarakat.
c. Mengurangi sampah, terutama di kota-kota dan ikut mengatasi masalah pencemaran
lingkungan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada pasca panen hasil tanamantidak dapat dihentikan, tetapi
hanya dapat diperlambat
25
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Keberhasilan penanganan pasca panen sangat ditentukan dari tidakan awalnya, yaitu panen dan
penanganan pasca panen yang baik harus dimulai sedini mungkin, yaitu segera setelah panen.
Hubungan berbagai bidang kajian dalam pasca produksi terlihat pada Gambar 1.
Pengolahan primer
Pengolahan sekunder
26
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Pada penanganan hasil tanaman, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan segera
setelah panen, tindakan tersebut bila tidak dilakukan segera, akan menurunkan kualitas
dan mempercepat kerusakan sehingga komoditas tidak tahan lama disimpan. Perlakuan
tersebut antara lain:
- Pengeringan (drying) bertujuan mengurangi kadar air dari komoditas. Pada biji-
bijian pengeringan dilakukan sampai kadar air tertentu agar dapat disimpan lama.
Pada bawang merah pengeringan hanya dilakukan sampai kulit mengering.
- Pendinginan pendahuluan (precooling) untuk buah-buahan dan sayuran buah.
Buah setelah dipanen segera disimpan di tempat yang dingin/sejuk, tidak terkena
sinar matahari, agar panas yang terbawa dari kebun dapat segera didinginkan dan
mengurangi penguapan, sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Bila
fasilitas tersedia, precooling ini sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah
(sekitar 10°C) dalam waktu 1 – 2 jam.
- Pemulihan (curing) untuk ubi, umbi dan rhizom. Pada bawang merah, jahe dan
kentang dilakukan pemulihan dengan cara dijemur selama 1 – 2 jam sampai tanah
yang menempel pada umbi kering dan mudah dilepaskan/ umbi dibersihkan, telah
itu juga segera disimpan di tempat yang dingin / sejuk dan kering. Untuk kentang
segera disimpan di tempat gelap (tidak ada penyinaran) Curing juga berperan
menutup luka yang terjadi pada saat panen.
- Pengikatan (bunching) dilakukan pada sayuran daun, umbi akar (wortel) dan pada
buah yang bertangkai seperti rambutan, lengkeng dll. Pengikatan dilakukan untuk
memudahkan penanganan dan mengurangi kerusakan
- Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat tanah untuk
membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran. Selain itu dengan
pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa.
Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan
desinfektan pada air pencuci sangat dianjurkan. Kentang dan ubi jalar tidak
disarankan untuk dicuci. Pada mentimun pencucian berakibat buah tidak tahan
simpan, karena lapisan lilin pada permukaan buah ikut tercuci. Pada pisang
pencucian dapat menunda kematangan.
27
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
- Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak
layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar tidak
menular pada yang sehat.
Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1,
kelas 2, kelas 3 dan seterusnya, atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada
beberapa komoditas ada kelas super-nya.
Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih
tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan
(kriteria
) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan pasar.
Standarisasi merupakan ketentuan mengenai kualitas atau kondisi komoditas berikut
kemasannya yang dibuat untuk kelancaran tataniaga/pemasaran. Standarisasi pada
dasarnya dibuat atas persetujuan antara konsumen dan produsen, dapat mencakup
kelompok tertentu atau wilayah / negara / daerah pemasaran tertentu.
28
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
* Lebih menarik
Pada beberapa negara ada peraturan khusus mengenai bahan pengemas yang
diperbolehkan, juga dalam hubungannya dengan penggunaan bahan kimia
setelah panen.
29
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Penyimpanan dingin merupakan cara penyimpanan yang murah (terjangkau), efektif (bisa
digunakan untuk semua komoditas) dan efisien (dapat dikombinasikan dengan cara-cara
penyimpanan yang lain), namun untuk kondisi daerah tropis yang mempunyai temperatur
udara rata-rata cukup tinggi, penyimpanan hasil pertanian dalam temperatur rendah perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Sifat hasil tanaman. Tanaman yang berasal dari daerah tropis umumnya tidak tahan
temperatur rendah, temperatur penyimpanan dingin umumnya tidak berada di
bawah 12oC. Ketahanan terhadap temperatur rendah dari berbagai bagian tanaman
juga berbeda.
- Hindari chilling injury. (Kerusakan hasil tanaman karena temperature rendah).
Penyebab chilling injury bisa karena kepekaan komoditas terhadap temperatur
rendah, kondisi tempat penyimpanan, cara penyimpanan dan lama penyimpanan.
- “Don’t break the cold-chains” Penyimpanan dingin dari suatu hasil tanaman harus
berkelanjutan (dalam tataniaga) sampai di tangan konsumen.
30
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
d. Pengangkutan:
- Penyerap etilen (ethylene absorber) untuk mengikat gas etilen yang timbul selama
penyimpanan buah agar pematangan buah dapat diperlambat.
- Pelilinan untuk mengganti atau menambah lapisan lilin yang ada dipermukaan
buah.
- Pemberian kapur pada tangkai kubis (bekas potongan) untuk mencegah pembusukan
31
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
2) Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar hasil
tanaman tersebut atau dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya disebabkan
32
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
tindakan manusia yang dengan sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Atau
karena kondisi hasil tanaman tersebut (permukaan tidak halus atau merata,
berduri, bersisik, bentuk tidak beraturan, bobot tinggi, kulit tipis, dll.).
Kerusakan mekanis (primer) sering diikuti dengan kerusakan biologis
sekunder)
3) Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman adalah pengaruh etilen
Dalam melakukan pasca panen yang baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
GLOSARIUM
Etilena merupakan suatu gas pertumbuhan yang menpengaruhi pemasakan buah
Kontaminasi yaitu suatu kondisi terjadinya percampuran/ pencemaran terhadap sesuatu oleh
unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya berdampak buruk
33
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
Transpirasi yaitu proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan hilang menjadi uap air ke
atmosfir
Respirasi yaitu Proses penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas untuk
menghasilkan air, karbondioksida, dan energi yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh
dan berkembang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Modul Alih Fungsi Guru Agribisnis Tanaman Perkebunan. PPPG Pertanian. Cianjur
Cecep Suharta, S.TP, M.Si, Dwiani Kusumawati, Ir. 2018. Produksi Tanaman Perkebunan
Tahunan. Kittobook Malang
Graito, Ir, MT. 2017. Modul Keahlian Ganda Pengelolaan Sensus dan Pemanenan Perkebunan.
Direktorat Jendral Guru dan Tendik. Jakarta
Hadiwiyono, Suwendo,Ir., Soehardi, Ir. 1981. Penanganan Lepas Panen. Direktorat Pendidikan
Kejuruan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/11/penanganan_pasca_panen_hasil_pertanian.pdf
34