You are on page 1of 35

M O D UL AJAR

PANEN DAN PASCA PANEN


MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

ELEMEN
Panen dan pasca panen

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan panen dan pasca panen produksi
tanaman meliputi persiapan panen, teknik panen, sorting, grading, packing,
dan/atau labelling secara konvensional dan/atau dengan alat modern

TUJUAN PEMBELAJARAN
1.21 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman sayuran
1.22 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman pangan
1.23 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman hias
2.4 Menerapkan teknik panen dan pasca panen tanaman buah
KATA KUNCI
Panen, penanganan pasca panen, pengemasan, distribusi produk

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif
Gotong royong

SARANA DAN PRASARANA


 Gawai ( bisa berupa handphone android, tablet, laptop dsb.)
 Jaringan internet yang bagus
 Alat tulis dan buku

1
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

 LCD (untuk luring)

TARGET PESERTA DIDIK


Semua siswa regular dalam kelas masing-masing
Jumlah peserta didik dalam pembelajaran maksimal 36 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL & MODA


PEMBELAJARAN
 Pengayaan untuk siswa  Model Pembelajaran : Problem
berpencapaian tinggi: YA / TIDAK Based Learning
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas,  Moda Pembelajaran : daring &
untuk siswa yang sulit memahami konsep: luring (Blended Learning)
YA / TIDAK
ASESMEN JENIS ASESMEN
 Individu  LKPD
 Kelompok  Produk (laporan)
 Presentasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA
Pengaturan peserta didik :
 Individu
 Kelompok ( masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
Metode :
 Diskusi
 Observasi
 Penugasan
 Praktik

MATERI AJAR
 Materi ajar :
Panen dan penanganan pasca panen meliputi :

2
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

1. Panen
2. Penanganan pasca panen
3. Pengemasan
4. Distribusi produk hasil panen
 LKPD (terlampir)

PEMAHAMAN BERMAKNA
Perupakan tahap puncak dari usaha budidaya tanaman.
Hasil panen selain mengandung makna keuntungan juga mengandung makna kerugian
Untuk mengurangi resiko kerugian harus dilakukan panen dan penanganan panen yang tepat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian di rumah mempunyai tanaman yang bida dilakukan pemanenan?
2. Apakah kalian pernah melihat orang melakukan tindakan panen pada tanaman?
3. Menurut kalian tindakan apa saja yang dapat dilakukan dalam pemanenan dan
perlakuan pasca panen tanaman tersebut?

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa :
Peserta didik :
a. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan
b. Mempersiapkan alat tulis dan buku
c. Memiliki paket data/wifi dan jaringan yang bagus
d. Memiliki akun gmail untuk bergabung di Google
Classroom Guru memastikan :
e. Ruang kelas, LCD, Laptop, dan materi (bahan tayang) telah siap.
Point a sampai dengan d (jika dilakukan secara daring), point e jika dilakukan secara luring

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

3
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Pertemuan 1 6 jp Zoom / G meet / lainnya (daring)ataupun luring


A Pendahuluan ( 20 menit)
- Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali
kegiatan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol
kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.
- Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik untuk mengisi presensi di
link yang sudah dibagikan.
- Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah
pembelajaran dan penilaian serta memberikan apersepsi dengan mengaitkan
masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan materi yang akan dipelajari.
Permasalahan yang diangkat adalah tentang :
- Pemanenan hasil tanaman

- Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran


maksimal 6 anak setiap kelompok
B Kegiatan Inti (220 menit)
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.
peserta didik Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual.
pada masalah Peserta Didik menyimak Video pembelajaran, foto foto atau tanaman yang
siap dipanen, yang berisi tentang ‘PEMANENAN TANAMAN.
Permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Kriteria tanaman siap panen
2. Cara melakukan pemanenan pada tanaman
3. Pengumpulan dan pengangkutan hasil panen

Mengorganisa Peserta didik berkumpul dalam kelompoknya


sikan peserta Berdasarkan video pendek tersebut, foto foto atau tanaman yang siap dipanen
didik tersebut peserta didik dipersilakan mencari bahan untuk diskusi . Guru
memfasilitasi.

4
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dan membagi tugas untuk


mencari
data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan ( mencari data / referensi /
penyelidikan sumber) untuk bahan diskusi
individu - Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data
maupun selama proses penyelidikan.
kelompok
Mengembang - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan
kan dan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam
menyajikan bentuk karya.
hasil karya - Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.
Menganalisis - Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan
dan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/membuat kesimpulan
mengevaluasi sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
proses - Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
pemecahan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
masalah - Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
C Penutup (30 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui materi yang sudah dipelajari
- Guru menyampaikan ke peserta didik rencana pertemuan berikutnya tentang
penanganan pasca panen tanaman
- Doa penutup

Pertemuan 2 6 jp Zoom / G meet / lainnya (daring) ataupun luring


A Pendahuluan ( 15 menit)

5
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

- Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin
doa supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan
kebermanfaatan untuk semua.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol
kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.
- Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengisi presensi di link yang
sudah dibagikan.
- Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta
didik yang mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi
minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani
menjawab.
- Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini, yaitu tentang ‘Penanganan Pasca Panen Tanaman’
- Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran
maksimal 6 anak setiap kelompok
B Kegiatan Inti (220 menit)
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.
peserta didik Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual. Dapat berupa video,
pada masalah maupun gambar penanganan pasca panen beberapa komoditas tanaman
- Apa perbedaan yang terjadi dalam penanganan pasca panen berbagai
komoditas ?
- Penanganan apa yang harus segera dilakukan agar hasil panen tidak
mengalami penurunan kualitas
- Pekerjaan apa saja yang dilakukan dalam penanganan pasca panen ?
Mengorganisa - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi
sikan peserta / sumber ) untuk bahan diskusi
didik Guru memfasilitasi
- Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dan membagi tugas
untuk mencari data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber
penyelidikan ) untuk bahan diskusi tentang :

6
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

individu Penanganan Pasca Panen hasil Pertanian


maupun Perkembangan alat dan atau mesin pertanian
kelompok - Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data
selama proses penyelidikan.
Mengembang - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk
kan dan menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan
menyajikan /disajikan dalam bentuk karya.
hasil karya - Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.
Menganalisis - Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan
dan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/membuat kesimpulan
mengevaluasi sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
proses - Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
pemecahan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
masalah - Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
C Penutup (35 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada
pertemuan ini dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang
bagaimana pembelajaran hari ini dari awal sampai akhir
- Guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui materi yang sudah dipelajari
Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang Pengemasan dan
distribusi hasil panen Pertanian

- Doa penutup

Pertemuan 3 6 jp Zoom / G meet / lainnya (daring) ataupun luring


A Pendahuluan (15 menit)
- Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan selama
belajar dan diberi tambahan ilmu yangbermanfaat.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.

7
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar
menjaga kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi
dari penyakit.
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu
dengan kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
- Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran
maksimal 6 anak setiap kelompok
B Kegiatan Inti (220 menit)
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.
peserta didik Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual. Dapat berupa video,
pada masalah maupun gambar Pengemasan dan distribusi hasil pertanian
Masalah yang timbul :.
- Bagaimana melakukan pengemasan hasil pertanian?
- Bagaimana melakukan penyimpanan hasil panen?
- Bagaimana mendistribusikan hasil pertanian?
Mengorganisa - Guru membagi peserta didik dalam kelompok.
sikan peserta - Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data yang
didik diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber )
penyelidikan untuk bahan diskusi tentang :
individu 1. Pengemasan
maupun 2. Penyimpanan
kelompok 3. Ditribusi hasil pertanian
- Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data
selama proses penyelidikan.
Mengembang - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan
kan dan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam
menyajikan bentuk karya.
hasil karya - Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

8
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Menganalisis - Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan


dan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/membuat kesimpulan
mengevaluasi sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
proses - Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
pemecahan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
masalah - Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
C Penutup (35 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada
pertemuan ini dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang
bagaimana pembelajaran hari ini dari awal sampai akhir
- Guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui materi yang sudah dipelajari
- Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang elemen selanjutnya.

- Doa penutup

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN


a. Guru membuat kriteria berhasil/tidak dari instrument performance assessmen yang
dibuat.
b. Guru membuat kriteria berhasil/tidaknya penilaian normatif dari hasil laporan praktik
siswa

REFLEKSI GURU
 Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau instruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
 Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
 Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?

9
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

REFLEKSI SISWA
 Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
 Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?
 Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
 Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami?
 Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
 Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
 Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
 Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

Lampiran

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Tes Pengetahuan
No. SUB TP Indikator soal Soal Kunci Jawaban Skor
1. Panen Mampu Apakah  Kerusakan hasil 10
menjelaskan penyebab resiko panen
resiko yang panen tananan?
dihadapi dalam  Rendahnya kualitas
panen
pemanenan
tananan  Rendahnya
harga jual
2. Panen Mampu Dari beberapa  Cara visual 10
menjelaskan tanaman criteria
criteria panen panen dapat  Cara fisik
tanaman dilihat daei apa  Cara komputasi
saja?
 Cara kimia

10
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

3. Panen Mampu Jelaskan hal yang  Ketersdiaan tenaga 10


menentukan menyebabkan kerja
cara panen yang penentuan cara
 Luas areal
tepat pada panen!
komoditas  Alat panen yang ada
tanaman
4. Pasca Panen Mampu Penanganan apa  Precooling 10
menjelaskan saja yang
penanganan dilakukan pada  Bunching
awal pasca hasil panen  Washing
panen dayuran?
 Cleaning

 Trimming

 Sortasi

5. Pasca Panen Mampu Pengeringan Jenis biji-bijian dengan 10


menentukan (Drying) kadar air tertentu agar
jenin penaganan diterapkan pada tahan disimpan lama
pasca panen jenis komoditas
apakah
6. Pasca Panen Mampu Penanganan Untuk menyiapkan hasil 10
menjelaskan pasca panen tanaman untuk industri
tehnologi pasca pada komoditas pengolahan,
produksi perkebunan perlakuannya bisa
komoditas dilakukan berupa pelayuan,
tanaman pengolahan penjemuran,
primer, jelaskan pengupasan,
alasannya! pencucian, fermentasi
dl
7. Pasca panen Mampu Apakah tujuan Untuk memberikan nilai 10
menjelaskan dilakukan / harga lebih dari
tujuan grading grading? komoditas
8. Distribusi Dapat Dalam  Fasilitas 10
menjelaskan pengangkutan angkutannya
factor-faktor hasil panen,
 Jarak yang
yang merlu factor apa saja
ditempuh atau
diperhatikan yang perlu
lama perjalanan
dalam diperhatikan
pengangkutan untuk

11
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

menghindari
kerusakan?
9. Pengemasan Dapat Jelaskan prinsip  Mengenali sifat 10
menjelaskan penanganan biologis hasil tanaman
prinsip pasca panen yang yang akan ditangani
penanganan baik!  Mengetahui jenis
pasca panen kerusakan yang dapat
yang baik! terjadi

10. Pengemasan Dapat Jelaskan Disebabkan benturan, 10


memahami jenis penyebab gesekan, tekanan,
kerusakan yang kerusakan tusukan, baik antar
terjadi pada mekanis pada hasil tanaman tersebut
hasil panen hasil panen! atau dengan benda lain

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 : Panen

No. Tema Rumusan Pengumpulan data Solusi pemecahan


Masalah masalah
1. Kriteria tanaman siap
panen
2. Cara melakukan
pemanenan pada
tanaman

3. Pengumpulan dan
pengangkutan hasil
panen

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2. Penanganan Pasca Panen

No. Tema Rumusan Pengumpulan data Solusi pemecahan


Masalah masalah

12
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

1. Perbedaan yang
terjadi dalam
penanganan pasca
panen berbagai
komoditas
2. Penanganan yang
harus segera
dilakukan agar hasil
panen tidak
mengalami
penurunan kualitas

3. Pekerjaan yang
dilakukan dalam
penanganan pasca
panen

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3. Pengemasan, Distribusi produk hasil panen

No. Tema Rumusan Pengumpulan data Solusi pemecahan


Masalah masalah
1. Pengemasan hasil pertanian

2. Penyimpanan hasil panen

3. Distribusi hasil pertanian

Penilaian Sikap

13
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

No. Komponen/Sub Capaian


Indikator Penilaian
Komponen Kompetensi
1 2 3 4

Mandiri Kriteria unjuk sikap kerja:

 Mengerjakan tugas dengan mandiri


 Tidak putus asa dengan kesulitan yang
dihadapi
 Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan stanndar mutu

menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik


tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik
tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >2 kriteria unjuk sikap kerja Kurang
Bernalar Kritis Kriteria unjuk sikap kerja:

 Mengungkapkan pendapat dengan baik


 Menyampaikan sanggahan dengan baik
 Memberikan pendapat dengan baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik
tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >2 kriteria unjuk sikap kerja Kurang
Kreatif Kriteria unjuk sikap kerja:

 Mencari data dengan semangat


 Mengemukakan ide ide dengan baik
 Mengembangkan ide ide dengan baik

menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik


tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik
tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >2 kriteria unjuk sikap kerja Kurang

14
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

No. Komponen/Sub Capaian


Indikator Penilaian
Komponen Kompetensi
1 2 3 4

Gotong royong Kriteria unjuk sikap kerja:

 Mampu melakukan tugas bersama tim


 Melakukan tugas secara konsisten bersama
tim
 Fokus pada pekerjaan yang dijalani

menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik


tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik
tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >2 kriteria unjuk sikap kerja Kurang

15
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

BAHAN BACAAN SISWA

MODUL 7 PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN

A. PANEN

Panen adalah proses pemetikan / pemungutan hasil dari tanaman . Ditinjau dari aspek proses,
panen adalah merupakan tahap puncak dari usaha budidaya tanaman. Pekerjaan panen bersifat
kritis artinya apabila panen tidak dilakukan secara tepat akan berpengaruh terhadap jumlah dan
mutu hasil panen.

Menurut Mutiarawati (2009), Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman
(bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan
untuk penyimpanan dan pemasaran.

Panen merupakan kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani dari lahan budidaya Sedangkan
penanganan pasca panen dapat diartikan sebagai upaya sangat strategis dalam rangka
mendukung peningkatan produksi hasil panen. Kedua aspek ini sangat penting untuk
meningkatkan hasil petani jika dilakukan sesuai dengan langkahnya. Sebagian dari petani

Dengan melakukan panen dari budidaya tanaman yang dilakukan petani akan memperoleh
keuntungan. Tetapi kadang-kadang dalam melakukan budidaya tanaman akan memperoleh
resiko kerugian apabila tidak dilakukan dengan baik Resiko yang dapat dialami petani atau
pengusaha pertanian antara lain :
* Kerusakan hasil panen akibat kesalahan dalam pelaksanaan panen
* Rendahnya kualitas hasil panen akibat waktu panen tidak tepat (terlalu tua
atau terlalu muda)
* Harga jual hasil panen murah akibat rendahnya kualitas hasil panen

Dalam rangka mengurangi resiko kerusakan panen maka perlu memahami hal hal berkaitan
dengan panen.
1. Penentuan saat panen

16
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Menurut Graito (2015), Penentuan saat panen suatu produk pertanian harus diperhatikan
karena berkaitan erat dengan beberapa hal. Kegiatan ini perlu dilakukan dengan
pertimbangan pertimbangan yang berkaitan dengan iklim, kematangan hasil dan factor-
faktor lain seperti ketersediaan peralatan, perlengkapan, tenaga kerja dan pengangkutan
hasil produksi. Saat panen sangat berpengaruh terhadap hasil produksi baik kualitas maupun
kuantitas.

2. Kriteria penentuan siap panen


Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kuantitas hasil, pada banyak
komoditas buah menyebabkan proses pematangan tidak sempurna. Pemanenan
terlalu tua/lewat panen: kualitas menurun dengan cepat saat disimpan, rentan
terhadap pembusukkan, pada beberapa komoditas menyebabkan kandungan
serat kasarnya meningkat, tidak renyah lagi

Gambar 1. Buah kopi siap panen

Menurut Graito (2015), Ada beberapa kriteria yang sebaiknya diikuti untuk
menentukan saat panen. Hal ini tergantung dari apakah produksi akan langsung
dijual atau akan diproses. Namun secara umum kriteria yang biasa digunakan para
petani adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan kenampakan (visual)
Kriteria ini dilihat dari kenampakan baik kenampakan buah, bunga, batang
ataupun daun yang akan dipanen. Beberapa komoditas tanaman dapat dilihat
warna, ukuran, keadaan kulit , bentuk dsb untuk menentukan saat panennya.

17
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Berdasarkan criteria ini sangat mudah dilakukan karena dapat dilihat secara
langsung
b. Berdasarkan fisik (morfologi)
Kriteria ini dilihat dari segi fisik atau morfologinya misalnya tingkat
kekenyalan, berat persatuan buah atau biji, keriput atau bernas, buah lunak,
umbi keras dsb.
Penentuan seperti ini sangat subyektif dan juga dipengaruhi factor lingkungan
c. Berdasarkan analisis kimia
Kriteria ini dengan mengambil sebagian produk untuk dilakukan analisis di
laboratorium. Misalnya melakukan pengukuran/ analisic kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti kadar gula.Dari hasil analisis akan
dapat menentukan sifat kimiawi dari hasil produksi yang sedang diujidan
barulah dapat ditentukan apakah tanaman sudah bisa dipanen atau
menunggu beberapa hari lagi sesuai dengan persyaratan kualitas produksi
yang dikehendaki.
d. Berdasarkan umur tanaman (komputasi)
Kriteria ini dengan melihat umur tanaman atau buah yaitu dengan
menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah dari mekarnya bunga.

Gambar 2. Bulir padi siap panen

Kriteria tanaman pangan dan palawija yang siap dipanen adalah dengan melihat
penampilan fisik tanaman meliputi : umur, daun, buah dan batang. Misalnya pada

18
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

tanaman jagung Umur panen + 86-96 hari setelah tanam, klobot kering berwarna
kuning, bila dikupas biji mengkilap, bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas,
dan Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol. Sedangkan
untuk tanaman padi siap panen adalah sebagai berikut 95 % butir sudah
menguning (33- 36 hari setelah berbunga), bagian bawah malai masih terdapat
sedikit gabah hijau, butir hijau rendah.
Kriteria panen untuk tanaman hortikultura terutama sayur-sayuran adalah dengan
melihat umur tanaman. Apabila tanaman dipanen terlalu tua maka akan
menurunkan kualitas karena seratnya terlalu tinggi
Kriteria tanaman siap panen untuk tanaman perkebunan berbeda beda tergantung
komoditas tanamannya.
Komoditas tanaman perkebunan dapat dikelompokkan berdasarkan umurnya
yaitu tanaman setahun (semusim) dan tanaman tahunan. Untuk kelompok
tanaman perkebunan setahun (semusim) pemanenan hasil dilakukan setelah
tanaman mencapai umur tertentu dan dilakukan hanya sekali panen. Sedangkan
untuk tanaman perkebunan tahunan panen dapat dilakukan setelah berbuah atau
memiliki lingkar batang tertentu.
Beberapa criteria panen pada tanaman perkebunan:
 Karet : dipanen berupa getahnya (lateks), criteria panen dilihat dari
besarnya lilit batang, penyadapan dilakukan sekitar umur 4,5-6 tahun
tergantung klon dan lingkungannya, dengan lilit batang 45 cm dari
ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi
 Kelapa sawit : dipanen tandan buah, dengan criteria panen Umur
tanaman 2,5 tahun setelah ditanam di lahan, tandan buah segar 3 kg atau
lebih
 Kakao : dipanen buah, dengan criteria panen buah masak adalah alur buah
berwarna kekuningan untuk buah dengan warna kulit merah pada saat
masih muda, atau berwarna kuning tua atau jingga untuk buah dengan
warna kulit hijau kekuningan pada saat masih muda

19
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

 Teh, : dipanen daunnya, dengan criteria panen tanaman telah berumur 30


– 31 bulan setelah tanam, jumlah daun pada pucuk tanaman antara 4 – 6
helai, bidang petik 60 – 70 cm, dengan ketinggian tumbuhnya hingga 60%
 Kopi : dipanen buah untuk penyegar, dengan criteria panen warna buah
kuning kemerahan, menunjukkan sudah mulai matang. Aroma dan
posturnya mulai terasa mantap, warna merah penuh, menunjukkan buah
telah matang sempurna, warna merah tua, menandakan buah sudah
kelewat matang.
 Tembakau, dipanen daunnya, dengan criteria panen tanaman berumur ±50
hari setelah ditanam. Daun menunjukkan tanda-tanda masak bila ujung
dan tepi daun mulai berwarna kekuning-kuningan, sudut duduk daun
terhadap batang horisontal, dan ibu tulang daun mudah dipatahkan.
3. Peralatan dan perlengkapan panen
Menurut Graito (2015), Peralatan dan perlengkapan panen berfungsi untuk membantu dan
melakukan pemanenan hasil tanaman. Peralatan dan perlengakapan panen tersebut
dibutuhkan sesuai karakteristik tanaman dan hasil tanaman yang akan dipanen serta cara
memanennya dari masing-masing jenis tanaman. Macam peralatan dan perlengkapan panen
sangat spesifik tergantung dari spesifikasi hasil panen, apakah yang dipanen berupa biji,
daun, bunga,buah, umbi, getah.
Secara umum peralatan dan perlengkapan panen yang biasa digunakan adalah :
a. Biji, tergantung komoditas tanaman, misalnya padi menggunakan sabit atau ripper,
kopi dengan dipetik dengan tangan
b. Daun, dengan dipetik, dicabut ataupun dipotong menggunakan pisau dan
dimasukkan ke dalam keranjang untuk bisa dibawa ketempat pengumpulan hasil
panen
c. Bunga, dapat dipetik saja misalnya tanaman cengkeh, ada juga jenis tanaman yang
dipanen dengan menggunakan pisau misalnya bunga potong dan hasilnya
dimasukkan dalam keranjang
d. Buah, alat panen buah dapat dipetik langsung dengan tangan misalnya kopi atau juga
dapat dipotong menggunakan gunting stek. Apabila buah terlalu tinggi bisa
menggunakan galah atau anak tangga.

20
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN
e. Umbi, karena umbi berada dalam tanah maka alat yang umumnya digunakan adalah

21
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

cangkul atau garpu


f. Getah, tanaman ini spesifik pada tanaman karet misalnya digunakan alat pisau
khusus penyadapan
4. Cara melakukan panen
Pemanenan hasil pertanian dapat dilakukan secara manual menggunakan tangan
maupun mekanisasi. Cara panen yang dipilih ditentukan oleh:
* Ketersediaan tenaga kerja
* Luasan areal pertanaman
* Alat panen yang digunakan
Menurut Cecep Suharta (2018), Cara panen hasil tanaman bervariasi, tergantung dari
karakteristik tanaman dan hasil produksi yang akan diambilnya. Tanaman yang diambiil
daunnya akan berbeda cara memanennya dengan komoditas yang diambil getah, biji
atau buahnya.
Yang perlu diperhatikan saat panen adalah sedapat mungkin menghindarkan komoditas
dari kerusakan fisik (seperti memar, luka, lecet, dll).
Cara pemanenan untuk tanaman pangan misalnya padi dapat dilakukan dengan
mengeringkan sawah 7-10 hari sebelum panen, dan menggunakan sabit tajam untuk
memotong pangkal batang, simpan hasil panen di suatu wadah atau tempat yang
dialasi. Sedangkan panen dengan menggunakan mesin akan menghemat waktu, dengan
alat Reaperbinder, panen dapat dilakukan selama 15 jam untuk setiap hektar sedangkan
dengan Reaper harvester panen hanya dilakukan selama 6 jam untuk 1 hektar.

Untuk tanaman sayuran misalnya bayam, chaisim, Kol, brokoli, kangkung dsb dapat
dilakukan pencanutan tanaman atau pemotongan pangkal barang, yang selanyutnya
dikumpulkan ditempat yang teduh untuk dilakukan penanganan pasca panennya

Untuk tanaman perkebunan, pemanenan dapat dilakukan dengan :


 Tanaman karet dapat dipanen dengan cara disadap untulk mengeluarkan getah atau
lateknya

22
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

 Tanaman kelapa sawit dengan cara memotong tandan buah dengan menggunakan
dodos atau egrek
 Tanaman kakao dengan memotong buah yang siap panen
 Tanaman kopi dengan memetik buah yang akan dipanen dengan system selektif,
setengah selektif, racutan ataupun lelesan
 Tanaman tembakau , dengan cara daun dipetik setiap 2 daun dan pemetikan
dilakukan 2-3 hari sekali
 Tanaman teh, dengan cara memetik tunas yang melewati bidang petik dan
memenuhi rumus petik harus diambil, tunas yang melewati bidang petik tetapi
belum memenuhi rumus petik dibiarkan, tunas yang terlalu muda harus diambil,
semua pucuk burung diambil.

5. Pengangkutan hasil panen


Pengangkutan hasil panen merupakan kegiatan membawa hasil panen dari lahan
ataupun kebun ke tempat pengolahan pasca panen. Pengangkutan hasil panen harus
dilakukan secara terencana dan hati-hati agar hasil panen tidak rusak dan berkurang
kualitasnya.
Alat yang digunakan untuk pengangkutan hasil panen disesuaikan jenis dan karakter
komoditasnya .

B. PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN


Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan
yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan
konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi (Postproduction)
yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen (postharvest) dan
pengolahan (processing). Penanganan pasca panen (postharvest) sering disebut juga sebagai
pengolahan primer (primary processing) merupakan istilah yang digunakan untuk semua
perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan
pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau
penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi.
Pengolahan (secondary

23
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain
dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak
dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan
pengolahan industri.
Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan
sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.

1. Prosedur penanganan pasca panen


Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai bidang kajian
antara lain:
a. Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala luas
seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa
pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll.
b. Penanganan pasca panen pada produksi benih bertujuan mendapatkan benih yangbaik
dan mempertahankan daya kecambah benih dan vigornya sampai waktu penanaman.
Teknologi benih meilputi pemilihan buah, pengamblian biji, pembersihan, penjemuran,
sortasi, pengemasan, penyimpanan, dll.
c. Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian
(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama
disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik
serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa
pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying),
pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
d. Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan
mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti
pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi
berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa: pembersihan,
pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin,
pelilinan, dll.

24
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Penanganan pasca panen yang baik akan menekan kehilangan (losses), baik dalam
kualitas maupun kuantitas, yaitu mulai dari penurunan kualitas sampai komoditas
tersebut tidak layak pasar (not marketable) atau tidak layak dikonsumsi.

Untuk menekan kehilangan tersebut perlu diketahui :


* Sifat biologi hasil tanaman yang ditangani : struktur dan komposisi hasil tanaman
* Dasar-dasar fisiologi pasca panen : respirasi, transpirasi, produksi etilen
* Teknologi penangan pasca panen yang sesuai

Keuntungan melakukan penanganan pasca panen yang baik:


a. Dibanding dengan melakukan usaha peningkatan produksi, melakukan penanganan
pasca panen yang baik mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
* Jumlah pangan yang dapat dikonsumsi lebih banyak
* Lebih murah melakukan penanganan pasca panen (misal dengan penangan yang
hati-hati, pengemasan) dibanding peningkatan produksi yang membutuhkan
input tambahan (misal pestisida, pupuk, dll).
* Risiko kegagalan lebih kecil. Input yang diberikan pada peningkatan produksi
bila gagal bisa berarti gagal panen. Pada penanganan pasca panen, bila gagal
umumnya tidak menambah “kehilangan”.
* Menghemat energi. Energi yang digunakan untuk memproduksi hasil yang
kemudian “hilang” dapat dihemat.
* Waktu yang diperlukan lebih singkat (pengaruh perlakuan untuk peningkatan
produksi baru terlihat 1 – 3 bulan kemudian, yaitu saat panen; pengaruh
penanganan pasca panen dapat terlihat 1 – 7 hari setelah perlakuan)

b. Meningkatkan nutrisi
Melakukan penanganan pasca panen yang baik dapat mencegah kehilangan nutrisi,berarti
perbaikan nutrisi bagi masyarakat.
c. Mengurangi sampah, terutama di kota-kota dan ikut mengatasi masalah pencemaran
lingkungan.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada pasca panen hasil tanamantidak dapat dihentikan, tetapi
hanya dapat diperlambat

25
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Keberhasilan penanganan pasca panen sangat ditentukan dari tidakan awalnya, yaitu panen dan
penanganan pasca panen yang baik harus dimulai sedini mungkin, yaitu segera setelah panen.

Hubungan berbagai bidang kajian dalam pasca produksi terlihat pada Gambar 1.

Teknologi pasca produksi

Pengolahan primer
Pengolahan sekunder

Buah2 Pengolahan Pengolahan


an Pangan Industri
sereal
Sayura Kopi, Teh Semua
kacang
n CoklatLa
Pengolah tanaman
an
Tan.Hi da
anKaret
primer Penghasil
Teknolo
as benih
Hasil gi
Rempa

26
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

2. Penanganan segera setelah panen

Pada penanganan hasil tanaman, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan segera
setelah panen, tindakan tersebut bila tidak dilakukan segera, akan menurunkan kualitas
dan mempercepat kerusakan sehingga komoditas tidak tahan lama disimpan. Perlakuan
tersebut antara lain:
- Pengeringan (drying) bertujuan mengurangi kadar air dari komoditas. Pada biji-
bijian pengeringan dilakukan sampai kadar air tertentu agar dapat disimpan lama.
Pada bawang merah pengeringan hanya dilakukan sampai kulit mengering.
- Pendinginan pendahuluan (precooling) untuk buah-buahan dan sayuran buah.
Buah setelah dipanen segera disimpan di tempat yang dingin/sejuk, tidak terkena
sinar matahari, agar panas yang terbawa dari kebun dapat segera didinginkan dan
mengurangi penguapan, sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Bila
fasilitas tersedia, precooling ini sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah
(sekitar 10°C) dalam waktu 1 – 2 jam.
- Pemulihan (curing) untuk ubi, umbi dan rhizom. Pada bawang merah, jahe dan
kentang dilakukan pemulihan dengan cara dijemur selama 1 – 2 jam sampai tanah
yang menempel pada umbi kering dan mudah dilepaskan/ umbi dibersihkan, telah
itu juga segera disimpan di tempat yang dingin / sejuk dan kering. Untuk kentang
segera disimpan di tempat gelap (tidak ada penyinaran) Curing juga berperan
menutup luka yang terjadi pada saat panen.

- Pengikatan (bunching) dilakukan pada sayuran daun, umbi akar (wortel) dan pada
buah yang bertangkai seperti rambutan, lengkeng dll. Pengikatan dilakukan untuk
memudahkan penanganan dan mengurangi kerusakan

- Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat tanah untuk
membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran. Selain itu dengan
pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa.
Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan
desinfektan pada air pencuci sangat dianjurkan. Kentang dan ubi jalar tidak
disarankan untuk dicuci. Pada mentimun pencucian berakibat buah tidak tahan
simpan, karena lapisan lilin pada permukaan buah ikut tercuci. Pada pisang
pencucian dapat menunda kematangan.

27
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

- Pembersihan ( cleaning, trimming) yaitu membersihkan dari kotoran atau benda


asing lain, mengambil bagian-bagian yang tidak dikehendaki seperti daun, tangkai
atau akar yang tidak dikehendaki.

- Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak
layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar tidak
menular pada yang sehat.

3. Penganan pasca panen


Penanganan pasca panen umumnya meliputi pekerjaan:
- Grading (pengkelasan) dan standarisasi
- Pengemasan dan pelabelan
- Penyimpanan
- Pengangkutan.
Pada beberapa komoditas ada yang diberi perlakuan tambahan antara lain : pemberian
bahan kimia, pelilinan, pemeraman.

a. Grading dan Standarisasi

Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1,
kelas 2, kelas 3 dan seterusnya, atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada
beberapa komoditas ada kelas super-nya.
Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih
tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan
(kriteria
) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan pasar.
Standarisasi merupakan ketentuan mengenai kualitas atau kondisi komoditas berikut
kemasannya yang dibuat untuk kelancaran tataniaga/pemasaran. Standarisasi pada
dasarnya dibuat atas persetujuan antara konsumen dan produsen, dapat mencakup
kelompok tertentu atau wilayah / negara / daerah pemasaran tertentu.

b. Pengemasan / pengepakan / pembungkusan


Keuntungan dari pengemasan yang baik:

- Melindungi komoditas dari kerusakan

* Melindungi dari kerusakan mekanis : gesekan, tekanan, getaran

28
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

* Melindungi dari pengaruh lingkungan : temperatur, kelembaban, angin


* Melindungi dari kotoran / pencemaran : sanitasi
* Melindungi dari kehilangan (pencurian) : memudahkan pengontrolan
- Memudahkan penanganan :
* Penggunaan berbagai fasilitas pengemasan memudahkan penanganan

* Memberikan kesinambungan dalam penanganan

* Mengacu pada standarisasi wadah / kontainer

- Meningkatkan pelayanan dalam pemasaran


* Praktis untuk konsumen (pengemasan dalam skala kecil)

* Lebih menarik

* Dapat untuk menyampaikan informasi produk yang dikemas

* Penggunaan label dapat menerangkan cara penggunaan dan cara


melindungi produk yang dikemas

- Mengurangi / menekan biaya transportasi / biaya tataniaga

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengemasan:

* Pengemasan harus dilakukan dengan hati-hati terutama mencegah terluka,


terjatuhatau kerusakan lain.
* Hanya komoditas yang baik yang dikemas (melalui sortasi)
* Tempat pengemasan harus bersih dan hindari kontaminasi
* Container atau wadah dan bahan pengemas lain, juga “pengisi” atau
pelindung, harus bersih atau untuk yang tidak “didaur pakai” seperti kardus,
plastik transparan dan lain-lain, harus yang baru.
* Pengemasan pada beberapa komoditas dilakukan setelah precooling .
Pengemasansebaiknya dilakukan pada tiap grad kualitas secara terpisah.
* Bahan pengemas harus kuat, sesuai dengan sifat dan kondisi produk yang
dikemasdan lama penyimpanan/pengangkutan.

Pada beberapa negara ada peraturan khusus mengenai bahan pengemas yang
diperbolehkan, juga dalam hubungannya dengan penggunaan bahan kimia
setelah panen.

c. Penyimpanan (Storage operation)

29
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Tujuan / guna penyimpanan


- Memperpanjang kegunaan (dalam beberapa kasus, meningkatkan kualitas)
- Menampung produk yang melimpah
- Menyediakan komoditas tertentu sepanjang tahun
- Membantu dalam pengaturan pemasaran
- Meningkatkan keuntungan finansial bagi produsen
- Mempertahankan kualiatas dari komoditas yang disimpan

Prinsip dari perlakuan penyimpanan :


- Mengendalikan laju transpirasi
- Mengendalikan repirasi
- Mengendalikan / mencegah serangan penyakit
- Memcegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki konsumen

Lama penyimpanan (ketahanan simpan) dapat diperpanjang dengan


- Mengontrol penyakit yang timbul setelah panen
- Mengatur kondisi atmosfer (C.A. storage)
- Perlakuan kimia (chemical treatment)
- Perlakuan penyinaran (irradiation)
- Penyimpanan dingin (refrigeration)

Penyimpanan dingin merupakan cara penyimpanan yang murah (terjangkau), efektif (bisa
digunakan untuk semua komoditas) dan efisien (dapat dikombinasikan dengan cara-cara
penyimpanan yang lain), namun untuk kondisi daerah tropis yang mempunyai temperatur
udara rata-rata cukup tinggi, penyimpanan hasil pertanian dalam temperatur rendah perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Sifat hasil tanaman. Tanaman yang berasal dari daerah tropis umumnya tidak tahan
temperatur rendah, temperatur penyimpanan dingin umumnya tidak berada di
bawah 12oC. Ketahanan terhadap temperatur rendah dari berbagai bagian tanaman
juga berbeda.
- Hindari chilling injury. (Kerusakan hasil tanaman karena temperature rendah).
Penyebab chilling injury bisa karena kepekaan komoditas terhadap temperatur
rendah, kondisi tempat penyimpanan, cara penyimpanan dan lama penyimpanan.
- “Don’t break the cold-chains” Penyimpanan dingin dari suatu hasil tanaman harus
berkelanjutan (dalam tataniaga) sampai di tangan konsumen.

30
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Faktor yang berpengaruh pada keberhasilan penyimpanan


- Perlakuan sebelum panen
- Panen dan penanganan panen
- Precooling
- Kebersihan
- Varietas /kultivar hasil tanaman dan tingkat kematangannya

d. Pengangkutan:

Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan. Semua kondisi


penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan.
Faktor pengangkutan yang perlu diperhatikan adalah:
- Fasilitas angkutannya
- Jarak yang ditempuh atau lama perjalanan
- Kondisi jalan dan kondisi lingkungan selama pengangkutan
- Perlakuan “bongkar-muat” yang diterapkan.

e. Pemberian bahan kimia:

Berbagai tujuan pemberian bahan kimia, antara lain:


- Insektisida atau Fungisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit setelah
panen.

- Penyerap etilen (ethylene absorber) untuk mengikat gas etilen yang timbul selama
penyimpanan buah agar pematangan buah dapat diperlambat.

- Pemberian etilen untuk mempercepat pematangan atau untuk pemeraman.

- Pemberian zat penghambat pertunasan untuk menekan tumbuhnya tunas

- Pelilinan untuk mengganti atau menambah lapisan lilin yang ada dipermukaan
buah.

- Pemberian kapur pada tangkai kubis (bekas potongan) untuk mencegah pembusukan

- Pemberian senyawa tertentu untuk warna yang lebih baik

31
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

4. Prinsip dasar dari penanganan pasca panen yang baik:

a. Mengenali sifat biologis hasil tanaman yang akan ditangani


* Hasil pertanian yang telah dipanen masih hidup, masih melakukan respirasi,
dan transpirasi, sehingga penanganan pasca panen yang dilakukan harus
selalu memperhatikan hal ini.
* Sifat biologi setiap hasil pertanian berbeda, perlakuan pasca panen yang
tepat untuk tiap komoditas akan berbeda.
* Bagian tanaman yang dimanfaatkan juga berbeda-beda sifatnya (daun,
batang, bunga, buah, akar).
Struktur dan komposisi hasil tanaman dari tiap bagian tanaman berbeda.

Perubahan-perubahan yang terjadi dari bagian tanaman setelah panen.

* Perubahan fisik / morfologis :


Daun – menguning, bunga – layu, batang– memanjang atau mengeras ,buah
matang – ranum (bonyo), buah muda – jagung manis – biji keriput mentimun
– keriput atau menguning, polong – alot dan menguning, umbi dan ubi –
bertunas / berakar
* Perubahan komposisi :
kadar air – berkurang, karbohidrat - pati menjadi gula dan sebaliknya,
protein – terurai, lemak - menjadi tengik,vitamin dan mineral – hilang /
berkurang, timbul aroma / bau

b. Mengetahui jenis kerusakan yang dapat terjadi


1) Kerusakan Fisik – Fisiologis
Perubahan-perubahan terjadi karena proses fisiologi (hidup) yang terlihat
sebagai perubahan fisiknya seperti perubahan warna, bentuk, ukuran, lunak,
keras, alot, keriput, dll. Juga bisa terjadi timbul aroma, perubahan rasa,
peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman tersebut.

2) Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar hasil
tanaman tersebut atau dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya disebabkan

32
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

tindakan manusia yang dengan sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Atau
karena kondisi hasil tanaman tersebut (permukaan tidak halus atau merata,
berduri, bersisik, bentuk tidak beraturan, bobot tinggi, kulit tipis, dll.).
Kerusakan mekanis (primer) sering diikuti dengan kerusakan biologis
sekunder)

3) Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman adalah pengaruh etilen

Penyebab kerusakan biologis dari luar adalah Hama dan penyakit

5. Melakukan penanganan yang baik

Dalam melakukan pasca panen yang baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Menggunakan teknologi yang baik dan menyesuaikan dengan tujuan penanganan

b. Hindari kerusakan apapun penyebabnya dalam penanganan pasca panen.


Penanganan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang
ditentukan

c. Mempertimbangkan hubungan biaya dan pemanfaatan.

6. Faktor yang berpengaruh pada kerusakan hasil tanaman :

a. Faktor biologis : repirasi, transpirasi, pertumbuhan lanjut, produksi etilen, hamapenyakit


b. Faktor lingkungan : Temperatur, kelembaban, komposisi udara, cahaya, angin,
tanah/media

GLOSARIUM
Etilena merupakan suatu gas pertumbuhan yang menpengaruhi pemasakan buah

Fungisida yaitu Pestisida untuk memberantas jamur/ fungi

Genetika yaitu Sifat yang diturunkan atau pewarisan sifat keturunan

Insektisida yaitu Pestisida untuk memberantas insekta

Kontaminasi yaitu suatu kondisi terjadinya percampuran/ pencemaran terhadap sesuatu oleh
unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya berdampak buruk

33
MODUL 6 DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN

Transpirasi yaitu proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan hilang menjadi uap air ke
atmosfir

Respirasi yaitu Proses penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas untuk
menghasilkan air, karbondioksida, dan energi yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh
dan berkembang

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Modul Alih Fungsi Guru Agribisnis Tanaman Perkebunan. PPPG Pertanian. Cianjur
Cecep Suharta, S.TP, M.Si, Dwiani Kusumawati, Ir. 2018. Produksi Tanaman Perkebunan
Tahunan. Kittobook Malang

Graito, Ir, MT. 2017. Modul Keahlian Ganda Pengelolaan Sensus dan Pemanenan Perkebunan.
Direktorat Jendral Guru dan Tendik. Jakarta

Hadiwiyono, Suwendo,Ir., Soehardi, Ir. 1981. Penanganan Lepas Panen. Direktorat Pendidikan
Kejuruan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Hasan Basri Jumin. 1991. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Pers, Jakarta.

https://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/11/penanganan_pasca_panen_hasil_pertanian.pdf

Mengetahui, Kediri, 4 Januari 2023


Kepala SMK N 1 Plosoklaten Guru Mata Pelajaran

Drs. EDDY PRIYO UTOMO, M.Si Dra.SUDARMIATI


NIP. 19670807200112 1 004 NIP. 19670711200801 2 006

34

You might also like