You are on page 1of 168

Lampiran 6.

82
Lampiran 6.2

83
Lampiran 6.2.1

84
Lampiran 6.2.1.a

85

86
Lampiran 6.2.1.b

87

88

89

90

91

92

93
Matriks Penetapan Tingkat Risiko Inheren Untuk Risiko Pasar
Lampiran 6.2.2.a

94

95

96
Matriks Penetapan Kualitas Manajemen Risiko Untuk Risiko Pasar
Lampiran 6.2.2.b


97


98


99



100




101
Matriks Penetapan Tingkat Risiko Inheren Untuk Risiko Likuiditas
Lampiran 6.2.3.a

102

103

104
Lampiran 6.2.3.b


105


106


107



108




109
Lampiran 6.2.4.a

110

111

112
Lampiran 6.2.4.b

113

114

115

116

117

118
Matriks Penetapan Tingkat Risiko Inheren Untuk Risiko Hukum
Lampiran 6.2.5.a

119

120
Matriks Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Untuk Risiko Hukum
Lampiran 6.2.5.b

121

122

123

124

125

126
Matriks Penetapan Tingkat Risiko Inheren Untuk Risiko Stratejik
Lampiran 6.2.6.a

127



128
Lampiran 6.2.6.b

129

130

131

132

133

134
Lampiran 6.2.7.a

135

136
Lampiran 6.2.7.b

137

138

139

140

141

142
Matriks Penetapan Tingkat Risiko Inheren Untuk Risiko Reputasi Lampiran 6.2.8.a

143

144

145
Matriks Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Untuk Risiko Reputasi
Lampiran 6.2.8.b

146

147

148

149

150

151
Matriks Peringkat Faktor Good Corporate Governance Lampiran 7

152
Matriks Peringkat Faktor Rentabilitas Lampiran 8

153

154
Matriks Peringkat Faktor Permodalan
Lampiran 9

155

156

157
Lampiran 10



158
Lampiran 11

159
Lampiran 12

160
Lampiran
Lampiran14
13

161
PENILAIAN FAKTOR PERMODALAN
14
Lampiran 15

162
Lampiran15
Lampiran 1a:
16 Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


1 Kecukupan pemenuhan Tujuan :
M + M tier 2 + M tier 3 − Penyertaan
Kewajiban Penyediaan KPMM = tier1 Mengukur kecukupan modal bank
Modal Minimum ATMR
dalam menyerap kerugian dan
(Rasio utama) pemenuhan ketentuan KPMM yang
• Perhitungan Modal dan Aktiva Tertimbang berlaku.
Menurut Risiko (ATMR) berpedoman pada
ketentuan Bank Indonesia tentang Kriteria penilaian peringkat:
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum • Peringkat 1
bank umum berdasarkan prinsip syariah KPMM ≥ 12%
yang berlaku. • Peringkat 2
9% ≤ KPMM < 12%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.
• Peringkat 3
8% ≤ KPMM < 9%
• Peringkat 4
6% < KPMM < 8%
• Peringkat 5
KPMM ≤ 6%

1
163
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


2 Kemampuan modal inti M Tier 1 + PPAP Tujuan :
dan PPAP (equity) dalam ECR =
mengcover risiko write APYD − Agunan Mengukur kemampuan modal bank
untuk menyerap risiko apabila dilakukan
off
write-off atas aset-aset bermasalah.
(Rasio penunjang) • Perhitungan modal tier1 berpedoman
pada ketentuan Bank Indonesia tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Kriteria penilaian peringkat:
Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah • Peringkat 1
yang berlaku. ECR ≥ 4
• Peringkat 2
• Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan
3 ≤ ECR < 4
adalah aktiva produktif yang sudah
• Peringkat 3
maupun yang mengandung potensi tidak
2 ≤ ECR < 3
memberikan penghasilan atau
• Peringkat 4
menimbulkan kerugian yang besarnya
ditetapkan sebagai berikut: 1 ≤ ECR < 2
(1) 25% dari aktiva produktif yang • Peringkat 5
digolongkan Dalam Perhatian Khusus ECR < 1
(2) 50% dari aktiva produktif yang
digolongkan Kurang Lancar
(3) 75% dari aktiva produktif yang
digolongkan Diragukan
(4) 100% dari aktiva produktif yang
digolongkan Macet.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

2
164
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


3 Kemampuan modal inti M Tier Tujuan :
untuk menutup kerugian EDR = 1
DPKg Mengukur kemampuan modal inti dalam
pada saat likuidasi
mengcover dana pihak ketiga apabila
(Rasio penunjang) terjadi likuidasi.
• Perhitungan modal tier1 berpedoman
Kriteria penilaian peringkat:
pada ketentuan Bank Indonesia tentang
• Peringkat 1
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum EDR*+0,4 ≤ EDR
Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah • Peringkat 2
yang berlaku. EDR*+0,2 ≤ EDR < EDR*+0,4
• Peringkat 3
• DPKg = Dana Pihak Ketiga yang dijamin EDR* ≤ EDR < EDR*+0,2
• Peringkat 4
oleh bank adalah seluruh dana pihak
EDR*-0,2 ≤ EDR < EDR*
ketiga, setelah dikurangi jumlah yang • Peringkat 5
dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan EDR*-0,2> EDR
dan dana profit sharing.

• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian

3
165
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


4 EDR saat likuidasi Tujuan :
all ng
EDR*=1-(αD /D )- α (EDR) digunakan sebagai parameter untuk
menetapkan peringkat EDR.
• EDR* adalah EDR saat likuidasi
• α adalah konstanta recovery rate dari
industri berdasarkan pengalaman saat
likuidasi. Untuk saat ini ditetapkan sebesar
30% (mengacu kepada data recovery rate
BPPN)
all
• D adalah total Dana Pihak Ketiga
ng
• D adalah Dana Pihak Ketiga profit
sharing dan dana yang tidak dijamin oleh
LPS.

4
166
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


5 Trend/Pertumbuhan KPMM Tujuan :
KPMM. % ∆ KPMM = T +1
KPMM T
Mengetahui apakah bank beroperasi
(Rasio penunjang) dalam acceptable risk taking capacity
sehingga ekspansi usaha yang
• Data proyeksi pertumbuhan modal dan ditunjukkan oleh pertumbuhan ATMR
ATMR 1 triwulan kedepan dengan telah didukung dengan pertumbuhan
menggunakan analisis trend. Dibuka modal yang mencukupi.
kemungkinan input apabila terdapat
penambahan modal yang cukup signifikan Kriteria penilaian peringkat:
• Peringkat 1
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.
%∆KPMM ≥ 1,2
• Peringkat 2
1,1 ≤ %∆KPMM < 1,2
• Peringkat 3
1 ≤ %∆KPMM < 1,1
• Peringkat 4
0,9 ≤ %∆KPMM < 1
• Peringkat 5
%∆KPMM < 0,9

5
167
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


6 Kemampuan internal Tujuan :
RR
bank untuk menambah IS = Mengukur pertumbuhan modal yang
modal % ∆ ATMR T +1
berasal dari internal bank dalam rangka
(Rasio penunjang) mengcover pertumbuhan risiko yang
• RR merupakan singkatan dari Retention akan muncul.
Rate diperoleh dari perhitungan rasio laba
ditahan pada formula Rasio Laba Ditahan. Kriteria penilaian peringkat:
• Peringkat 1
• Data % pertumbuhan ATMR
IS ≥ 1,1
menggunakan ekspektasi pertumbuhan
• Peringkat 2
ATMR 1 (satu) periode kedepan (1
1 ≤ IS < 1,1
triwulan yang akan datang) berdasarkan
• Peringkat 3
analisis trend (regresi linier) dan atau bisnis
0,9 ≤ IS < 1
bank.
• Peringkat 4
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. 0,8 ≤ IS < 0,9
• Peringkat 5
IS < 0,8

6
168
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


7 Rasio Laba Ditahan Net Income – Dividen Tujuan :
(Retention Rate) RR = --------------------------------
Mengukur kemampuan tambahan
M tier1 modal yang berasal dari sumber internal
• Data net income adalah data akumulasi bank
laba rugi 12 bulan terakhir setelah
dikurangi taksiran pajak.
• Data deviden menggunakan data deviden
12 bulan terakhir.
• Data modal yang digunakan adalah data
modal inti tier1. Perhitungan modal rata-
rata adalah sebagai berikut:
Contoh: untuk posisi bulan Juni:
penjumlahan modal dari bulan Januari
sampai dengan Juni dibagi 6.
• Rasio RR digunakan untuk menghitung
rasio Internal Support.

7
169
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


8 Intensitas fungsi agency DPK Tujuan :
bank syariah AR = PS
Mengukur besarnya fungsi agency bank
DPK Total
(Rasio observed) syariah. Semakin besar AR maka biaya
sistemik saat likuidasi semakin kecil.
• DPKPS atau Dana Pihak Ketiga profit Apabila biaya sistemik likuidasi menurun
sharing adalah dana yang berdasarkan maka kebutuhan financial safety net
akad mudharabah yang menggunakan turun
metode bagi hasil (profit sharing).
• DPKTotal adalah total dana pihak ketiga
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

8
170
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


9 Modal inti dibandingkan M Tier1 Tujuan :
dengan dana FP = -------------------- Mengukur besarnya partisipasi modal
mudharabah DPK PS bank terhadap dana berbasis bagi hasil.
(Rasio observed)
• DPKPS atau dana pihak ketiga profit
sharing adalah dana yang berdasarkan
akad mudharabah yang menggunakan
metode bagi hasil (profit sharing)
• Perhitungan modal tier1 berpedoman
pada ketentuan Bank Indonesia tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
yang berlaku.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

9
171
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


10 Deviden Pay Out Ratio Dividen Tujuan :
(Rasio observed) DPOR = ----------------------------
Melihat kemampuan bank dalam
Laba setelah pajak
membagikan deviden kepada pemegang
saham.
• Deviden adalah deviden yang dibagikan
kepada pemegang saham dan telah
mengurangi modal bank.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

10
172
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


11 Akses kepada sumber Laba setelah pajak Tujuan :
permodalan (eksternal EPS = ---------------------------
Mengetahui kemampuan bank untuk
support) Jumlah saham
meningkatkan partisipasi existing
(Rasio observed) • Deviden adalah deviden yang dibagikan shareholder, menarik investor masuk
kepada pemegang saham dan telah sebagai pemodal dan akses ke pasar
mengurangi modal bank. modal.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

Subscription level (Initial Public Offering atau


private placement)
• Oversubscribed atau undersubcribed

Peringkat bank atau surat berharga bank


Contoh lembaga pemeringkat antara lain
Pefindo, Standard & Poor’s, Moody’s, dan
Fitch

11
173
Lampiran 1a: Permodalan (Capital)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


11 Kinerja keuangan Shareholder rating.
pemegang saham (PS)
• Peringkat perusahaan pemegang saham,
untuk meningkatkan
apabila ada.
permodalan bank
(Rasio observed)

Track record pemegang saham


• Track record pemegang saham dalam
memenuhi komitmen kepada Bank
Indonesia dalam penambahan modal,
yang dapat diperoleh dari hasil analisis
terhadap realisasi penambahan modal
dibandingkan dengan komitmen tertulis
yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

12
174
Lampiran 1b:
17 Kualitas Aset (Asset Quality)
Lampiran 16

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


1 Kualitas aktiva produktif  APYD( DPK , KL, D, M )  Tujuan :
bank syariah KAP = 1 − 
 Aktiva P roduktif  Mengukur kualitas aktiva produktif bank
(Rasio utama) syariah. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan semakin baik kualitas
• AYDA = Aktiva Produktif Yang aktiva produktif bank syariah.
Diklasifikasikan adalah aktiva produktif
yang sudah maupun yang mengandung Kriteria penilaian peringkat:
potensi tidak memberikan penghasilan • Peringkat 1
atau menimbulkan kerugian yang KAP > 0,99
besarnya ditetapkan sebagai berikut: • Peringkat 2
(1) 25% dari aktiva produktif yang 0,96 < KAP ≤ 0,99
digolongkan Dalam Perhatian Khusus • Peringkat 3
(2) 50% dari aktiva produktif yang 0,93 < rasio KAP ≤ 0,96
digolongkan Kurang Lancar • Peringkat 4
(3) 75% dari aktiva produktif yang 0,90 < rasio KAP ≤ 0,93
digolongkan Diragukan • Peringkat 5
(4) 100% dari aktiva produktif yang KAP ≤ 0,90
digolongkan Macet.
• Perhitungan berpedoman pada ketentuan
Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas
Aktiva bagi bank syariah yang berlaku.
• Cakupan komponen Aktiva Produktif
berpedoman pada ketentuan Bank
Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva
bagi bank syariah.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

13
175
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


2 Konsentrasi risiko Tujuan :
penyaluran dana kepada KRDI = Pembiayaan kpd Debitur Inti
Mengukur tingkat risiko debitur inti
debitur inti Total Pembiayaan
akibat konsentrasi penyaluran dana
(Rasio penunjang) kepada debitur inti.
• Data debitur inti mengacu kepada Kriteria penilaian peringkat:
ketentuan Laporan Berkala Bank Umum • Peringkat 1
Syariah. KRDI ≤ 10%
• Rasio dihitung per posisi bulan penilaian • Peringkat 2
10% < KRDI ≤ 15%
• Peringkat 3
15% < KRDI ≤ 20%
• Peringkat 4
20% < KRDI ≤ 25%
• Peringkat 5
KRDI > 25%

14
176
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


3 Kualitas penyaluran dana Tujuan :
kepada debitur inti APYD debitur inti
KAPi = 1 - ------------------------ Mengukur kualitas penyaluran dana
(Rasio penunjang) AP debitur inti yang diberikan kepada debitur inti.

Kriteria penilaian peringkat:


• Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan • Peringkat 1
adalah aktiva produktif yang sudah KAPi > 0,99
maupun yang mengandung potensi tidak • Peringkat 2
memberikan penghasilan atau 0,96 < KAPi ≤ 0,99
menimbulkan kerugian yang besarnya • Peringkat 3
ditetapkan sebagai berikut: 0,93 < KAPi ≤ 0,96
(1) 25% dari aktiva produktif yang • Peringkat 4
digolongkan Dalam Perhatian Khusus 0,90 < KAPi ≤ 0,93
(2) 50% dari aktiva produktif yang • Peringkat 5
digolongkan Kurang Lancar KAPi ≤ 0,90
(3) 75% dari aktiva produktif yang
digolongkan Diragukan
(4) 100% dari aktiva produktif yang
digolongkan Macet.
• Data debitur inti mengacu kepada
ketentuan Laporan Berkala Bank Umum
Syariah.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

15
177
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


4 Kemampuan bank dalam  RV  Tujuan :
ARR = rata 2 x100%
WO 
menangani/
mengukur kemampuan bank dalam
mengembalikan aset
menangani/ mengembalikan aset yang
yang telah dihapusbuku
telah dihapus buku. Semakin tinggi
(Rasio penunjang) • RV atau Recovery Value merupakan nilai kemampuan bank untuk
per-rekening pembiayaan yang berhasil mengembalikan aset yang telah dihapus
ditagih kembali setelah dihapus buku. buku, semakin baik
• WO atau Write Off merupakan jumlah per
Kriteria penilaian peringkat:
rekening pembiayaan yang telah dihapus
• Peringkat 1
buku.
ARR > 40%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. • Peringkat 2
30% < ARR ≤ 40%
• Peringkat 3
20% < ARR ≤ 30%
• Peringkat 4
10% < ARR ≤ 20%
• Peringkat 5
ARR ≤ 10%

16
178
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


5 Besarnya Pembiayaan Pembiayaan (KL, D, M) Tujuan :
non performing NPF = ---------------------------------
Mengukur tingkat permasalahan
(Rasio penunjang) Total Pembiayaan
Pembiayaan yang dihadapi oleh bank.
• Cakupan komponen Pembiayaan dan Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan
kolektibilitas pembiayaan berpedoman kualitas Pembiayaan bank syariah
pada ketentuan Bank Indonesia tentang semakin buruk.
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Kriteria penilaian peringkat:
Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku. • Peringkat 1
NPF < 2%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian • Peringkat 2
2% ≤ NPF < 5%
• Peringkat 3
5% ≤ NPF < 8%
• Peringkat 4
8% ≤ NPF < 12%
• Peringkat 5
NPF ≥ 12%

17
179
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


7 Tingkat kecukupan Tujuan :
AGUNAN ( KL, D, M )
agunan yang non TKA = Mengukur risiko yang dihadapi bank
perform terhadap total AP( KL, D, M ) akibat penyaluran dana yang non
penyaluran dana yang
perform yang tidak tercover oleh
non perform • Nilai Agunan dan jenis agunan jaminan. Semakin tinggi rasio ini,
(Rasio observed) berpedoman pada ketentuan tentang semakin baik. Rasio ini juga dapat
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum digunakan untuk mengukur
Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha kemampuan bank syariah dalam
Berdasarkan Prinsip Syariah. memitigasi terjadinya moral hazard oleh
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. viable customer yang pada saat
pembayaran tidak memiliki niat untuk
melunasi kewajibannya.

18
180
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


8 Proyeksi kualitas aset APYDt +1 / APt +1 Tujuan :
produktif PKAP =
APYDt / APt Mengukur kemungkinan perubahan
(Rasio observed) risiko atas aktiva yang dimiliki oleh bank
• Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan
syariah.
(APYD) adalah aktiva produktif yang sudah
maupun yang mengandung potensi tidak Mengetahui dampak atau risiko yang
memberikan penghasilan atau ditimbulkan dari pertumbuhan aktiva
menimbulkan kerugian yang besarnya produktif.
ditetapkan sebagai berikut:
a. 25% dari aktiva produktif yang
digolongkan Dalam Perhatian Khusus
b. 50% dari aktiva produktif yang
digolongkan Kurang Lancar
c. 75% dari aktiva produktif yang
digolongkan Diragukan
d. 100% dari aktiva produktif yang
digolongkan Macet.
• Cakupan komponen Aktiva Produktif
berpedoman pada ketentuan Bank
Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, yang
berlaku.
• Data proyeksi APYDt+1 dan data proyeksi
aktiva produktift+1 menggunakan data
trend 24 bulan terakhir.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian

19
181
Lampiran 1b: Kualitas Aset (Asset Quality)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


9 Perkembangan posisi Tujuan :
RstrkT / PembT
yang direkstrukturisasi RP = Mengukur efektifitas kegiatan bank
terhadap total RstrkT −1 / PembT −1 dalam melakukan restrukturisasi
pembiayaan
penyaluran dana.
(Rasio observed) • Data Pertumbuhan restrukturisasi
Semakin besar rasio ini mengindikasikan
pembiayaan (RstrkT) adalah besarnya rendahnya kualitas pengambilan
pembiayaan bermasalah yang keputusan dalam penyaluran
direstrukturisasi. pembiayaan.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian

20
182
Lampiran 1c:
18 Rentabilitas (Earning)
Lampiran 17

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


1 Pendapatan Operasional Tujuan :
Bersih (Net Operating ( PO − DBH ) − BO
NOM = Mengetahui kemampuan aktiva
Margin, NOM) Rata 2 AP produktif dalam menghasilkan laba
(Rasio utama)
• Pendapatan operasional adalah
pendapatan operasional setelah distribusi Kriteria penilaian peringkat:
bagi hasil dalam 12 (dua belas) bulan • Peringkat 1
terakhir. NOM > 3%
• Peringkat 2
• Biaya operasional adalah beban
2% < NOM ≤ 3%
operasional termasuk kekurangan PPAP
• Peringkat 3
yang wajib dibentuk sesuai dengan
1,5% < NOM ≤ 2%
ketentuan dalam 12 (dua belas) bulan
• Peringkat 4
terakhir.
1% < NOM ≤ 1,5%
• Perhitungan rata-rata aktiva produktif • Peringkat 5
merupakan rata-rata aktiva produktif 12 NOM ≤ 1%
(dua belas) bulan terakhir.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

21
183
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


2 Return On Asset Tujuan :
Laba sebelum pajak
(Rasio penunjang) ROA = Mengukur keberhasilan manajemen
Rata 2 TA
dalam menghasilkan laba. Semakin kecil
rasio ini mengindikasikan kurangnya
• Perhitungan laba sebelum pajak kemampuan manajemen bank dalam hal
disetahunkan sebagai berikut : mengelola aktiva untuk meningkatkan
Contoh: pendapatan dan atau menekan biaya.

Untuk posisi Juni = (akumulasi laba per Kriteria penilaian peringkat:


posisi Juni dibagi 6) x 12. • Peringkat 1
• Perhitungan rata-rata total aset sebagai ROA > 1,5%
berikut : • Peringkat 2
1,25% < ROA ≤ 1,5%
Contoh: • Peringkat 3
Untuk posisi Juni = penjumlahan total aset 0,5% < ROA ≤ 1,25%
posisi Januari sampai dengan Juni dibagi • Peringkat 4
6. 0% < ROA ≤ 0,5%
• Peringkat 5
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. ROA ≤ 0%

22
184
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


3 Rasio efisiensi kegiatan Tujuan :
BO
operasional (REO) REO = Mengukur efisiensi kegiatan operasional
PO
(Rasio penunjang) bank syariah.

• Data biaya operasional yang digunakan Kriteria penilaian peringkat:


adalah beban operasional termasuk • Peringkat 1
kekurangan PPAP. REO ≤ 83%
• Peringkat 2
• Data pendapatan operasional yang
83% < REO ≤ 85%
digunakan adalah data pendapatan
• Peringkat 3
operasional setelah distribusi bagi hasil.
85% < REO ≤ 87%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. • Peringkat 4
87% < REO ≤ 89%
• Peringkat 5
REO > 89%

23
185
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


4 Rasio Aktiva Yang Dapat Tujuan :
AP Lancar
Menghasilkan IGA = Mengukur besarnya aktiva bank syariah
Pendapatan (IGA) TA
yang dapat menghasilkan/memberikan
(Rasio penunjang) pendapatan.
• Cakupan Aktiva Produktif lancar adalah
aktiva produktif dengan koletibilitas lancar Kriteria penilaian peringkat:
dan dalam perhatian khusus (DPK) • Peringkat 1
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IGA > 83,3%
Bank Indonesia yang berlaku tentang • Peringkat 2
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum 80,75% < rasio IGA ≤ 83,3%
Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha • Peringkat 3
Berdasarkan Prinsip Syariah. 78,2% < rasio IGA ≤ 80,75%
• Peringkat 4
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.
75,65% < rasio IGA ≤ 78,2%
• Peringkat 5
IGA ≤ 75,65%

24
186
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


5 Diversifikasi Pendapatan Tujuan :
Pendapatan Berbasis Fee
DP =
(Rasio penunjang) Pendapatan dari penyaluran dana Mengukur kemampuan bank syariah
dalam menghasilkan pendapatan dari
jasa berbasis fee. Semakin tinggi
• Pendapatan berbasis fee adalah pendapatan berbasis fee
pendapatan yang diperoleh bank dari jasa mengindikasikan semakin berkurang
– jasa perbankan yang diberikan oleh ketergantungan bank terhadap
bank. pendapatan dari penyaluran dana.
• Pendapatan dari penyaluran dana adalah
Kriteria penilaian peringkat:
pendapatan yang berasal dari penyaluran
• Peringkat 1
dana setelah dikurangi bagi hasil untuk
DP > 12%
investor dana investasi.
• Peringkat 2
• Data pendapatan diperoleh dari 12 bulan 9% < DP ≤ 12%
terakhir. • Peringkat 3
6% < DP ≤ 9%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian
• Peringkat 4
3% < DP ≤ 6%
• Peringkat 5
DP ≤ 3%

25
187
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


6 Proyeksi Pendapatan ((POu –DBH) – BOu) t+1 / Rata2 APt+1 Tujuan :
Bersih Operasional
Mengetahui kemampuan aktiva
Utama (PPBO) ((POu –DBH) – BOu) t / Rata2 APt produktif dalam menghasilkan laba
(Rasio penunjang) • Data pertumbuhan pendapatan operasional dalam periode yang akan datang.
utama, distribusi bagi hasil, dan biaya
Kriteria penilaian peringkat:
operasional utama adalah data trend selama 24
• Peringkat 1
bulan.
PPO ≥ 104%
• POu = pendapatan operasional utama adalah
• Peringkat 2
akumulasi pendapatan dari kegiatan utama
102% ≤ PPO < 104%
bank selama 12 bulan terakhir. Pendapatan
• Peringkat 3
kegiatan utama bank antara lain pendapatan
100% ≤ PPO < 102%
yang berasal dari transaksi/kegiatan murabahah,
• Peringkat 4
istishna’, ijarah, mudharabah, musyarakah,
penempatan antar bank dalam bentuk 98% ≤ PPO < 100%
• Peringkat 5
tabungan dan deposito mudharabah, transfer,
bank garansi, inkaso, dan L/C. PPO < 98%
• DBH = adalah akumulasi bagi hasil untuk
investor dana investasi (tidak termasuk bagi hasil
untuk transaksi SIMA) selama 12 bulan terakhir.
• BOu = biaya operasional utama adalah
akumulasi dari biaya kegiatan utama bank
selama 12 bulan terakhir termasuk kekurangan
PPAP yang wajib dibentuk. Biaya kegiatan
utama bank antara lain biaya ijarah, premi,
tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan, sewa,
promosi dan biaya PPAP.

26
188
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


7 Rasio Net Margin Tujuan :
( POu − DBH ) − BOu
Operasional utama NSOM = Mengukur pendapatan bersih dari
Rata 2 AP
(Rasio observed) operasi utama terhadap total
• Pendapatan operasional utama adalah akumulasi
penyaluran dana.
pendapatan dari kegiatan utama bank selama 12
bulan terakhir. Pendapatan kegiatan utama bank
antara lain pendapatan yang berasal dari
transaksi/kegiatan murabahah, istishna’, ijarah,
mudharabah, musyarakah, penempatan antar bank
dalam bentuk tabungan dan deposito mudharabah,
transfer, bank garansi, inkaso, dan L/C.
• Distribusi bagi hasil adalah akumulasi bagi hasil
untuk investor dana investasi (tidak termasuk bagi
hasil untuk transaksi SIMA) selama 12 bulan terakhir
• Biaya operasi utama adalah akumulasi dari biaya
kegiatan utama bank selama 12 bulan terakhir
termasuk kekurangan PPAP yang wajib dibentuk.
Biaya kegiatan utama bank antara lain biaya ijarah,
premi, tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan, sewa,
promosi dan biaya PPAP.
• Perhitungan rata-rata aktiva produktif merupakan
rata-rata aktiva produktif 12 (dua belas) bulan
terakhir. Ketentuan aktiva produktif mengacu pada
ketentuan Kualitas Akiva bagi bank syariah
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

27
189
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


8 Return On Equity Tujuan :
Laba bersih stl Pajak
ROE =
(Rasio observed) Rata − rata Modal Disetor Mengukur kemampuan modal disetor
bank dalam menghasilkan laba. Semakin
besar rasio ini menunjukkan
• Perhitungan laba setelah pajak kemampuan modal disetor bank dalam
disetahunkan, sebagai berikut : menghasilkan laba bagi pemegang
Contoh: saham semakin besar.

untuk posisi Juni = (akumulasi laba per


posisi Juni dibagi 6) x 12.
• Perhitungan rata-rata modal disetor
adalah sebagai berikut :
Contoh:
untuk posisi Juni = penjumlahan total
modal disetor posisi Januari sampai
dengan Juni dibagi 6
• Cakupan modal disetor termasuk agio dan
disagio.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

28
190
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


9 Komposisi penempatan SWBI + SB + Penyertaan Tujuan :
dana pada surat IdFR =
AP Mengukur besarnya penempatan dana
berharga/ pasar
bank syariah pada surat berharga dan
keuangan
pasar keuangan. Semakin tinggi rasio ini
• Surat berharga meliputi surat berharga mengindikasikan fungsi intermediasi
(Rasio observed) pada bank lain maupun pada non bank. bank syariah belum optimal.
• Penyertaan termasuk penyertaan pada
bank lain.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

29
191
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


10 Disparitas imbal jasa Disparitas imbal jasa = Tujuan :
antara employee benefit
Imbal jasa tertinggi dikurangi imbal jasa Mengukur besarnya perbedaan benefit
tertinggi dengan
terendah antara pengurus / pegawai level tertinggi
employee benefit
dengan pegawai level terendah.
terendah
Disparitas yang terlalu tinggi
menciptakan potensi permasalahan yang
(Rasio observed) lebih besar.

30
192
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


11 Fungsi edukasi publik Biaya Edukasi Publik Tujuan :
(CSR) CSR =
BO Mengukur besar fungsi corporate social
(Rasio observed) reponsibility (CSR) terhadap proses
pembelajaran masyarakat.
• Biaya edukasi publik dicerminkan oleh
biaya promosi.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

31
193
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


12 Fungsi sosial Tujuan :
Penyaluran (Dana Zakat dan Kebajikan)
(Rasio observed) Mengukur besarnya pelaksanaan fungsi
sosial bank syariah. Semakin tinggi
Modal Inti
komponen ini mengindikasikan
pelaksanaan fungsi sosial bank syariah
semakin tinggi.
Modal Inti adalah Mtier1 sebagaimana dimaksud
pada ketentuan KPMM yang berlaku bagi
Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

32
194
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


13 Korelasi antara tingkat Return Correlation Tujuan :
bunga di pasar dengan
Rcorr = Corr (r,i) Mengetahui hubungan antara tingkat
return/bagi hasil yang
= Korelasi antara tingkat imbalan deposito bunga dengan return yang diberikan
diberikan oleh bank
mudharabah dengan tingkat bunga deposito bank syariah kepada nasabah
syariah
(Rasio observed)
• Corr(r,i) adalah korelasi antara tingkat
imbalan deposito mudharabah 1 bulan
dengan tingkat bunga deposito 1 bulan.
• Data r adalah tingkat imbalan deposito
mudharabah 1 bulan
• Data i adalah tingkat bunga deposito 1
bulan
• Semakin tinggi korelasi antara tingkat
bunga dengan tingkat imbalan yang
diberikan oleh bank syariah kepada
nasabah menunjukkan DPK bank syariah
rentan terhadap perubahan suku bunga.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

33
195
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


14 Besarnya bagi hasil dana Bagi hasil rekening profit sharing = Tujuan :
investasi
Mengetahui kemampuan bank dalam
(Rasio observed) Distribusi bagi hasil profit sharing mengelola dana investasi untuk
menghasilkan pendapatan
Rata-rata DPK profit sharing

• Data distribusi bagi hasil profit sharing


adalah besarnya bagi hasil bagi investor
dana investasi.
• Perhitungan distribusi bagi hasil Dana
Investasi disetahunkan.
Contoh: Untuk posisi Juni = (akumulasi
distribusi bagi hasil sampai dengan Juni /
6) x 12
• Perhitungan rata-rata investasi adalah
sebagai berikut:
Contoh: untuk posisi Juni = penjumlahan
total investasi Januari sampai dengan Juni
dibagi 6

34
196
Lampiran 1c: Rentabilitas (Earning)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


15 Penyaluran dana yang Write Off Expense (WOE) = Tujuan :
diwrite-off dibandingkan Pembiayaan write off
Mengukur signifikansi pengaruh
dengan biaya operasional -----------------------------------
keputusan penghapusbukuan terhadap
(Rasio observed) Biaya operasional efisiensi operasional bank
• Data penyaluran dana yang diwrite-off
adalah baki debet hapus buku dalam 12
bulan terakhir.
• Data biaya operasional adalah biaya
operasional dalam 12 bulan terakhir

35
197
Lampiran 18
1d:
19 Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


1 Besarnya aset jangka Akt Jgk Pendek Tujuan :
pendek dibandingkan STM =
Kew Jgk Pendek Mengukur kemampuan bank dalam
dengan kewajiban jangka
memenuhi kebutuhan likuiditas jangka
pendek
pendek
(Rasio utama) • Aktiva jangka pendek adalah aktiva likuid
kurang dari 3 bulan selain kas, SWBI dan
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kriteria penilaian peringkat:
dalam laporan maturity profile • Peringkat 1
sebagaimana dimaksud dalam Laporan STM > 25%
Berkala Bank Umum Syariah. • Peringkat 2
20% < STM ≤ 25%
• Kewajiban jangka pendek adalah
• Peringkat 3
kewajiban likuid kurang dari 3 bulan
15% < STM ≤ 20%
dalam laporan maturity profile
• Peringkat 4
sebagaimana dimaksud dalam Laporan
10% < STM ≤ 15%
Berkala Bank Umum Syariah.
• Peringkat 5
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. STM ≤ 10%

36
198
Lampiran 1d: Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


2 Kemampuan bank syariah Akt Jgk Pdk + Kas + Secnd R eserve Tujuan :
dalam memenuhi STMP =
Kew Jgk Pdk Mengukur kemampuan bank dalam
kebutuhan likuiditas
memenuhi kewajiban jangka pendek
jangka pendek dengan
dengan menggunakan aktiva jangka
menggunakan aset • Aktiva jangka pendek adalah aktiva likuid pendek, kas, dan secondary reserve.
jangka pendek, kas dan kurang dari 3 bulan diluar kas, SWBI dan
secondary reserve Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Short Term Mismatch dalam laporan maturity profile
Plus (STMP) sebagaimana dimaksud dalam Laporan
Berkala Bank Umum Syariah.
(Rasio penunjang)
• Kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban likuid kurang dari 3 bulan Kriteria penilaian peringkat:
dalam laporan maturity profile • Peringkat 1
sebagaimana dimaksud dalam Laporan STMP ≥ 50%
Berkala Bank Umum Syariah. • Peringkat 2
40% ≤ STMP < 50%
• Kas adalah uang tunai.
• Peringkat 3
• Secondary reserve adalah Sertifikat 30% ≤ STMP < 40%
Wadiah Bank Indonesia (SWBI) ditambah • Peringkat 4
dengan Surat Berharga Syariah Negara 20% ≤ STMP < 30%
(SBSN) • Peringkat 5
STMP < 20%
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

37
199
Lampiran 1d: Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


3 Ketergantungan bank DPK int i Tujuan :
syariah terhadap deposan RDI =
DPK Mengukur besarnya ketergantungan
inti
bank syariah terhadap dana dari
Rasio Deposan Inti (RDI) deposan inti atau konsentrasi
• Data deposan inti mengacu kepada pendanaan bank syariah terhadap
(Rasio penunjang)
ketentuan Laporan Berkala Bank Umum deposan inti. Semakin tinggi rasio RDI,
Syariah. semakin besar risiko likuiditas yang
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. dihadapi bank syariah.
Kriteria penilaian peringkat:
• Peringkat 1
RDI < 5%
• Peringkat 2
5% ≤ RDI < 10%
• Peringkat 3
10% ≤ RDI < 20%
• Peringkat 4
20% ≤ RDI < 30%
• Peringkat 5
RDI ≥ 30%

38
200
Lampiran 1d: Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


4 Pertumbuhan dana DPK int it +1 / DPK t +1 Tujuan :
deposan inti PRDI =
DPK int i t / DPK t Mengukur pertumbuhan tingkat
dibandingkan dengan
ketergantungan bank syariah terhadap
pertumbuhan total dana
deposan inti.
pihak ketiga • Data deposan inti mengacu kepada
Pertumbuhan Rasio ketentuan Laporan Berkala Bank Umum
Deposan Inti (PRDI) Syariah.
(Rasio penunjang) • DPK adalah total dana pihak ketiga.
• DPK intit+1 dan DPKt+1 dihitung dengan Kriteria penilaian peringkat:
menggunakan analisis trend 12 bulan. • Peringkat 1
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian. PRDI < 98%
• Peringkat 2
98% ≤ PRDI < 100%
• Peringkat 3
100% ≤ PRDI < 102%
• Peringkat 4
102% ≤ PRDI < 104%
• Peringkat 5
PRDI ≥ 104%

39
201
Lampiran 1d: Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


5 Kemampuan bank dalam Expected Liquidity Aid Tujuan :
memperoleh dana dari RCP =
DPK + Net Kewajiban Jk Pendek Mengukur kecukupan sumber dana
pihak lain apabila terjadi int i
eskternal apabila terjadi short term
mismatch
mismatch dan penarikan dana
Ratio Contingency Plan • Data Expected Liquidity Aid adalah fasilitas yang deposan inti.
(RCP) diberikan oleh pihak lain yang dapat
(Rasio observed) dipergunakan oleh bank syariah sewaktu-waktu.
• Data deposan inti mengacu kepada ketentuan
Laporan Berkala Bank Umum Syariah.
• Net Kewajiban jangka Pendek adalah: kewajiban
jangka pendek - (aset jangka pendek + kas +
secondary reserve, dan kalau negatif dianggap 0
(nol)).
• Aktiva jangka pendek adalah aktiva likuid kurang
dari 3 bulan diluar kas, (SWBI) dan Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) dalam laporan maturity
profile sebagaimana dimaksud dalam Laporan
Berkala Bank Umum Syariah.
• Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban likuid
kurang dari 3 bulan dalam laporan maturity
profile sebagaimana dimaksud dalam Laporan
Berkala Bank Umum Syariah.
• Kas adalah uang tunai.
• Secondary reserve adalah Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI) ditambah dengan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN).
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

40
202
Lampiran 1d: Likuiditas (Liquidity)

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


6 Ketergantungan pada Tujuan :
Antar Bank Pasiva
dana antar bank RABP = Mengukur tingkat ketergantungan bank
Total Kewajiban
Rasio Antar Bank Pasiva terhadap dana antar bank.
(RABP)
• Antar Bank Pasiva adalah semua
(Rasio observed)
kewajiban bank kepada bank lain
• Total Kewajiban terdiri dari Dana Pihak
Ketiga, Antar Bank Pasiva, Pinjaman yang
diterima, dan Surat Berharga yang
diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Laporan Berkala Bank Umum
Syariah.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

41
203
Lampiran 1e:
20 Sensitivitas (Sensitivity)
Lampiran 19

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR SENSITIVITAS (SENSITIVITY)

No KOMPONEN FORMULA/RASIO KETERANGAN


1 Kecukupan modal yang Tujuan :
Ekses modal
dibentuk untuk
MR = Mengukur kemampuan modal bank
mengcover risiko pasar
Potensial loss nilai tukar untuk mengcover risiko yang muncul
(fluktuasi nilai tukar)
dari perubahan nilai tukar.
(Rasio utama)
• Ekses modal adalah kelebihan atas modal
minimum yang ditetapkan untuk Kriteria penilaian peringkat:
mengcover risiko pasar akibat pergerakan • Peringkat 1
nilai tukar. MR • 12%
• Peringkat 2
• Perhitungan ekses modal mengacu kepada 10% • MR <12%
ketentuan KPMM bagi bank syariah yang • Peringkat 3
berlaku. 8% • MR <10%
• Potential loss nilai tukar adalah risiko • Peringkat 4
kerugian yang timbul akibat pergerakan 6% • MR <8%
nilai tukar yang berlawanan dengan • Peringkat 5
perkiraan bank (gap position dari exposure MR < 6%
banking book valas dikali fluktuasi nilai
tukar)
• Data potential loss diperoleh dari data
historis bank.
• Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

42
204
Lampiran
Lampiran
Lampiran 1f
21: Manajemen (Management)
21.1
20.1

Matriks Perhitungan /Analisis Komponen Faktor Manajemen

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

1 Risiko Kredit. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko kredit kepada
(Credit Risks)
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud ?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko kredit yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan
pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan ?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi
risiko kredit yang ditetapkan telah memiliki kebijakan
nominasi personil yang jelas sehingga dapat memastikan
penempatan personil yang kompeten pada seluruh satuan
kerja yang memiliki eksposur risiko kredit ?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko kredit telah beroperasi secara independen ?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko kredit dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan
prinsip syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko kredit pada bank
secara periodik ?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko kredit, telah

1
205
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah ?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Operasional, Prosedur monitoring dan pengendalian) risiko kredit telah disusun
dan Penetapan Limit sesuai dengan strategi risiko kredit, risk appetite bank dan
pemilik dana berbasis akad mudharabah*), dan risiko setiap
akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam strategi risiko kredit, ketentuan yang
berlaku dan praktek kehati-hatian yang baik ?
3. Apakah kebijakan operasional dan prosedur pengelolaan
risiko dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan
secara tertulis, dikomunikasikan dan diimplementasikan
dengan baik oleh satuan kerja yang menangani aktivitas
fungsional yang memiliki eksposur risiko kredit ?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko kredit telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit
trail) ?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud
telah jelas dan memenuhi prinsip kehati-hatian dan praktek
prudential banking yang baik serta dapat meminimalkan
penggunaan akad yang tidak sesuai dengan karakteristik

2
206
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


keuangan setiap transaksi ?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah
memadai dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan
karakteristik keuangan setiap transaksi ?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko kredit telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan operasional dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko kredit telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan
Manajemen Risiko operasional dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip
bisnis bank). kehati-hatian?
3. Apakah proses pemantauan risiko kredit telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan
operasional dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip
kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko kredit
telah memadai ?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko kredit telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi ?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko kredit
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang

3
207
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


berwenang ?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai
terhadap sistem informasi manajemen risiko kredit ?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
kredit yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko kredit ?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko ?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko kredit dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada
pejabat yang berwenang ?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko kredit telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko kredit-nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-
masing business unit ?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh
internal auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur
risiko kredit serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan ?

4
208
Lampiran 21.1
Lampiran21.1
1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

2 Risiko Pasar. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko pasar kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud ?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko pasar yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan
pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan ?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi
risiko pasar yang ditetapkan telah memiliki kebijakan
nominasi personil yang jelas sehingga dapat memastikan
penempatan personil yang kompeten pada seluruh satuan
kerja yang memiliki eksposur risiko pasar ?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko pasar telah beroperasi secara independen ?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko pasar dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan
prinsip syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko pasar pada bank
secara periodik ?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko pasar, telah

5
209
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah ?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Operasional, Prosedur monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
dan Penetapan Limit dengan strategi risiko pasar, risk appetite bank dan pemilik
dana profit sharing, dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam strategi risiko pasar, ketentuan yang
berlaku dan praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan operasional dan prosedur pengelolaan
risiko dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan
secara tertulis, dikomunikasikan dan diimplementasikan
dengan baik oleh satuan kerja yang menangani aktivitas
fungsional yang memiliki eksposur risiko pasar?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko pasar telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit
trail)?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud
telah jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan

6
210
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


karakteristik keuangan setiap transaksi ?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah
memadai dan memenuhi prinsip kehati-hatian dan praktek
prudential banking yang baik serta dapat meminimalkan
penggunaan akad yang tidak sesuai dengan karakteristik
keuangan setiap transaksi ?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko pasar telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan operasional dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko pasar telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan
Manajemen Risiko operasional dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip
bisnis bank). kehati-hatian?
3. Apakah proses pemantauan risiko pasar telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan
operasional dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip
kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko pasar
telah memadai ?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko pasar telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi ?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko pasar
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang

7
211
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


berwenang ?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai
terhadap sistem informasi manajemen risiko pasar?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
pasar yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko pasar?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko ?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko pasar dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada
pejabat yang berwenang ?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko pasar telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko pasar -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-
masing business unit ?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh
internal auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur
risiko pasar serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan ?

8
212
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

3 Risiko Likuiditas. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko likuiditas kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud ?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko likuiditas yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk dan
aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan pengendalian
manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau
dijalankan ?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi risiko
likuiditas yang ditetapkan telah memiliki kebijakan nominasi
personil yang jelas sehingga dapat memastikan penempatan
personil yang kompeten pada seluruh satuan kerja yang
memiliki eksposur risiko likuiditas ?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko likuiditas telah beroperasi secara independen ?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko likuiditas dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan prinsip
syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko likuiditas pada bank
secara periodik ?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko likuiditas, telah

9
213
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah ?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Operasional, Prosedur monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
dan Penetapan Limit dengan strategi risiko likuiditas, risk appetite bank dan pemilik
dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-perubahan
dalam strategi risiko likuiditas, ketentuan yang berlaku dan
praktek kehati-hatian yang baik ?
3. Apakah kebijakan operasional dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara tertulis,
dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan baik oleh
satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional yang memiliki
eksposur risiko likuiditas?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko likuiditas telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit trail)
?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud telah
jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek
prudential banking yang baik serta dapat meminimalkan
penggunaan akad yang tidak sesuai dengan karakteristik

10
214
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


keuangan setiap transaksi ?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah memadai
dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek prudential
banking yang baik serta dapat meminimalkan penggunaan
akad yang tidak sesuai dengan karakteristik keuangan setiap
transaksi ?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko likuiditas telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan operasional dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko likuiditas telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan operasional
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko likuiditas telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan operasional
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko likuiditas
telah memadai ?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko likuiditas telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi ?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko likuiditas
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang ?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai

11
215
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


terhadap sistem informasi manajemen risiko likuiditas?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
likuiditas yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko likuiditas?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko likuiditas dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada pejabat
yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko likuiditas telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko likuiditas -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-masing
business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh internal
auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur risiko
likuiditas serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan?

12
216
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

4 Risiko Operasional. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko operasional kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud ?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko operasional yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk dan
aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan pengendalian
manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau
dijalankan ?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi risiko
operasional yang ditetapkan telah memiliki kebijakan nominasi
personil yang jelas sehingga dapat memastikan penempatan
personil yang kompeten pada seluruh satuan kerja yang
memiliki eksposur risiko operasional ?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko operasional telah beroperasi secara independen ?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko operasional dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan prinsip
syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko operasional pada
bank secara periodik ?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko operasional, telah

13
217
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Operasional, Prosedur monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
dan Penetapan Limit dengan strategi risiko operasional, risk appetite bank dan
pemilik dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-perubahan
dalam strategi risiko operasional, ketentuan yang berlaku dan
praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan operasional dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara tertulis,
dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan baik oleh
satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional yang memiliki
eksposur risiko operasional?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko operasional telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit trail)?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud telah
jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek
prudential banking yang baik serta dapat meminimalkan
penggunaan akad yang tidak sesuai dengan karakteristik
keuangan setiap transaksi ?

14
218
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah memadai
dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek prudential
banking yang baik serta dapat meminimalkan penggunaan
akad yang tidak sesuai dengan karakteristik keuangan setiap
transaksi?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko operasional telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan operasional dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko operasional telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan operasional
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko operasional telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan operasional
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko operasional
telah memadai ?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko operasional telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi ?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko operasional
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai
terhadap sistem informasi manajemen risiko operasional?

15
219
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
operasional yang menggambarkan secara jelas batas
wewenang dan tanggungjawab manajemen risiko operasional?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja operasional (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko operasional dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada pejabat
yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko operasional telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko operasional -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-masing
business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh internal
auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur risiko
operasional serta dilakukan tindak lanjut atas temuan
pemeriksaan?

16
220
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

5 Risiko Hukum. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko hukum kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko hukum yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan
pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi
risiko hukum yang ditetapkan telah memiliki kebijakan
nominasi personil yang jelas sehingga dapat memastikan
penempatan personil yang kompeten pada seluruh satuan
kerja yang memiliki eksposur risiko hukum?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko hukum telah beroperasi secara independen?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko hukum dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan
prinsip syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko hukum pada
bank secara periodik?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko hukum, telah

17
221
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Hukum, Prosedur dan monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
Penetapan Limit dengan strategi risiko hukum, risk appetite bank dan pemilik
dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam strategi risiko hukum, ketentuan yang
berlaku dan praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan hukum dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara
tertulis, dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan
baik oleh satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional
yang memiliki eksposur risiko hukum?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko hukum telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit
trail)?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud
telah jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan

18
222
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


karakteristik keuangan setiap transaksi?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah
memadai dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan
karakteristik keuangan setiap transaksi ?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko hukum telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan hukum dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko hukum telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan hukum
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko hukum telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan hukum
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko hukum
telah memadai ?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko hukum telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko hukum
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang ?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai

19
223
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


terhadap sistem informasi manajemen risiko hukum?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
hukum yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko hukum?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja hukum (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko ?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko hukum dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada
pejabat yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko hukum telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko hukum -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-
masing business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh
internal auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur
risiko hukum serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan?

20
224
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

6 Risiko Reputasi. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko reputasi kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko reputasi yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan
pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi
risiko reputasi yang ditetapkan telah memiliki kebijakan
nominasi personil yang jelas sehingga dapat memastikan
penempatan personil yang kompeten pada seluruh satuan
kerja yang memiliki eksposur risiko reputasi?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko reputasi telah beroperasi secara independen?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko reputasi dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan
prinsip syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko reputasi pada
bank secara periodik ?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko reputasi, telah

21
225
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Reputasi, Prosedur dan monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
Penetapan Limit dengan strategi risiko reputasi, risk appetite bank dan
pemilik dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam strategi risiko reputasi, ketentuan yang
berlaku dan praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan reputasi dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara
tertulis, dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan
baik oleh satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional
yang memiliki eksposur risiko reputasi?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko reputasi telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit
trail) ?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud
telah jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan

22
226
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


karakteristik keuangan setiap transaksi?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah
memadai dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan
karakteristik keuangan setiap transaksi?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko reputasi telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan reputasi dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko reputasi telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan reputasi
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko reputasi telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan reputasi
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko reputasi
telah memadai?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko reputasi telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko reputasi
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai

23
227
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


terhadap sistem informasi manajemen risiko reputasi?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
reputasi yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko reputasi?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja reputasi (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko ?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko reputasi dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada
pejabat yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko reputasi telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko reputasi -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-
masing business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh internal
auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur
risiko reputasi serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan?

24
228
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

7 Risiko Strategik. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko strategik kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko strategik yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan
pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum
diperkenalkan atau dijalankan?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi
risiko strategik yang ditetapkan telah memiliki kebijakan
nominasi personil yang jelas sehingga dapat memastikan
penempatan personil yang kompeten pada seluruh satuan
kerja yang memiliki eksposur risiko strategik?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko strategik telah beroperasi secara independen ?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko strategik dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan
prinsip syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko strategik pada
bank secara periodik?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko strategik, telah

25
229
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Strategik, Prosedur dan monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
Penetapan Limit dengan strategi risiko strategik, risk appetite bank dan
pemilik dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-
perubahan dalam strategi risiko strategik, ketentuan yang
berlaku dan praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan strategik dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara
tertulis, dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan
baik oleh satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional
yang memiliki eksposur risiko strategik?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko strategik telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit
trail) ?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud
telah jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan

26
230
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


karakteristik keuangan setiap transaksi?
6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah
memadai dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan
praktek prudential banking yang baik serta dapat
meminimalkan penggunaan akad yang tidak sesuai dengan
karakteristik keuangan setiap transaksi?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko strategik telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan strategik dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko strategik telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan strategik
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko strategik telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan strategik
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko
strategik telah memadai?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko strategik telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko strategik
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai

27
231
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


terhadap sistem informasi manajemen risiko strategik?
3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
strategik yang menggambarkan secara jelas batas
wewenang dan tanggungjawab manajemen risiko strategik?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja strategik (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko ?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko strategik dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada
pejabat yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko strategik telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko strategik -nya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-
masing business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh
internal auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur
risiko strategik serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan?

28
232
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

B. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN RISIKO

No PILAR ASPEK Detail

8 Risiko Kepatuhan. a. Pengawasan Aktif 1. Apakah direksi telah menjabarkan dan mengkomunikasikan
Dewan Komisaris dan secara efektif kebijakan dan strategi risiko kepatuhan kepada
Direksi. seluruh satuan kerja yang terkait serta mengevaluasi
implementasi kebijakan dan strategi dimaksud?
2. Apakah komisaris dan direksi telah mengidentifikasi dan
mengelola risiko kepatuhan yang melekat pada produk dan
aktivitas baru serta memastikan bahwa risiko dari produk dan
aktivitas baru tersebut telah melalui proses dan pengendalian
manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau
dijalankan?
3. Apakah direksi dalam menerapkan kebijakan dan strategi risiko
kepatuhan yang ditetapkan telah memiliki kebijakan nominasi
personil yang jelas sehingga dapat memastikan penempatan
personil yang kompeten pada seluruh satuan kerja yang
memiliki eksposur risiko kepatuhan?
4. Apakah direksi telah memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko kepatuhan telah beroperasi secara independen?
5. Apakah komisaris dan direksi memahami risiko kepatuhan dari
setiap jenis produk dan aktivitas dari bank berdasarkan prinsip
syariah dan secara aktif melakukan persetujuan serta
mengevaluasi kebijakan dan strategi risiko kepatuhan pada
bank secara periodik?
6. Apakah komisaris dan direksi dalam mengevaluasi dan
menetapkan kebijakan dan strategi risiko kepatuhan, telah

29
233
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


mempertimbangkan toleransi risiko (risk tolerance) dan
dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan
perubahan-perubahan eksternal dan internal termasuk
perkembangan kebijakan industri perbankan syariah?

b. Kecukupan Kebijakan 1. Apakah kebijakan pengelolaan (identifikasi, pengukuran,


Kepatuhan, Prosedur monitoring dan pengendalian) risiko telah disusun sesuai
dan Penetapan Limit dengan strategi risiko kepatuhan, risk appetite bank dan
pemilik dana profit sharing dan risiko setiap akad syariah?
2. Apakah kebijakan pengelolaan dimaksud dievaluasi dan
dikinikan secara periodik sejalan dengan perubahan-perubahan
dalam strategi risiko kepatuhan, ketentuan yang berlaku dan
praktek kehati-hatian yang baik?
3. Apakah kebijakan kepatuhan dan prosedur pengelolaan risiko
dimaksud telah disetujui oleh direksi, dituangkan secara tertulis,
dikomunikasikan dan diimplementasikan dengan baik oleh
satuan kerja yang menangani aktivitas fungsional yang memiliki
eksposur risiko kepatuhan?
4. Apakah proses penetapan struktur limit risiko kepatuhan telah
memadai dan didokumentasikan secara tertulis dan lengkap
sehingga memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit trail)?
5. Apakah cakupan kebijakan pengelolaan risiko dimaksud telah
jelas dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek
prudential banking yang baik serta dapat meminimalkan
penggunaan akad yang tidak sesuai dengan karakteristik
keuangan setiap transaksi?

30
234
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


6. Apakah prosedur pengelolaan risiko dimaksud telah memadai
dan memenuhi peraturan kehati-hatian dan praktek prudential
banking yang baik serta dapat meminimalkan penggunaan
akad yang tidak sesuai dengan karakteristik keuangan setiap
transaksi?

c. Kecukupan Proses 1. Apakah proses identifikasi risiko kepatuhan telah dilakukan


Identifikasi, secara memadai sesuai dengan kebijakan kepatuhan dan
Pengukuran, prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
Pemantauan dan 2. Apakah proses pengukuran risiko kepatuhan telah dilakukan
Sistem Informasi secara tepat dan memadai sesuai dengan kebijakan kepatuhan
Manajemen Risiko dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
bisnis bank).
3. Apakah proses pemantauan risiko kepatuhan telah dilakukan
secara rutin dan memadai sesuai dengan kebijakan kepatuhan
dan prosedur yang ditetapkan serta prinsip kehati-hatian?
4. Apakah cakupan sistem informasi manajemen risiko kepatuhan
telah memadai?
5. Apakah laporan pengelolaan risiko kepatuhan telah disusun
secara akurat dan disampaikan secara rutin dan tepat waktu
kepada direksi?

d. Sistem Pengendalian 1. Apakah validasi data dan model pengukuran risiko kepatuhan
Intern telah dilakukan secara independen oleh pejabat yang
berwenang?
2. Apakah terdapat pengujian dan kaji ulang yang memadai
terhadap sistem informasi manajemen risiko kepatuhan?

31
235
Lampiran 1f : Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


3. Apakah bank memiliki struktur organisasi manajemen risiko
kepatuhan yang menggambarkan secara jelas batas wewenang
dan tanggungjawab manajemen risiko kepatuhan?
4. Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja kepatuhan (business unit) dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko?
5. Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan
mengubah model pengukuran risiko kepatuhan dan software
sistem informasi manajemen, telah dibatasi hanya pada pejabat
yang berwenang?
6. Apakah transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai
eksposur risiko kepatuhan telah direview dan disetujui oleh
pejabat yang berwenang dan exposure risiko kepatuhannya
dipantau dan dikendalikan secara cermat oleh masing-masing
business unit?
7. Apakah telah dilaksanakan audit secara berkala oleh internal
auditor untuk menilai pelaksanaan proses dan sistim
manajemen risiko termasuk kesesuaian penerapan prinsip
syariah, pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposur risiko
kepatuhan serta dilakukan tindaklanjut atas temuan
pemeriksaan?

32
236
Lampiran 1f: Manajemen (Management)
Lampiran 20.2
21.2

C. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN KEPATUHAN

No PILAR ASPEK Detail

1 Efektivitas fungsi a. Fungsi kepatuhan bank 1. Bank memastikan kepatuhan terhadap peraturan
compliance bank (satuan kerja kepatuhan dan perundang-undangan dan peraturan Bank Indonesia
termasuk fungsi komite- komite terkait) berjalan yang berlaku.
komite yang dibentuk. secara efektif meminimalisir 2. Bank menerapkan fungsi audit intern secara independen
pelanggaran terhadap dan efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang
ketentuan kehati-hatian secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi
diantaranya peraturan kepentingan Bank dan Masyarakat.
BMPK, PDN dan KYC
3. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak
terkait dan atau penyediaan dana kepada debitur besar
telah sepenuhnya memenuhi ketentuan Bank Indonesia
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
4. Track record dan tingkat kepatuhan Bank terhadap
ketentuan BMPK, PDN dan KYC.
5. Penerapan Penyediaan Dana telah memperhatikan
kemampuan permodalan dan penyebaran/diversifikasi
portofolio Penyediaan Dana Bank.
6. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis:
• berpedoman pada Ketentuan Bank Indonesia
tentang Rencana Bisnis Bank Umum;
• memperhatikan Tingkat risiko komposit Risk Control
System (RCS) - Strategic risk;
• memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal
yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank;
• memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip

1
237
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


perbankan yang sehat

b. Dalam periode penilaian, 1. Tidak terdapat pelanggaran syariah atas akad dan
tidak terdapat pelanggaran penerapannya dalam kegiatan penyaluran dan
terhadap prinsip syariah penerimaan dana.
termasuk, namun tidak
2. Penyajian pengakuan pendapatan dan biaya telah sesuai
terbatas pada, Peraturan dengan standar dan pedoman akuntansi yang berlaku
Bank Indonesia mengenai bagi bank syariah.
akad penghimpunan dan
penyaluran dana serta
standar akuntansi dan
pedoman akuntansi yang
berlaku bagi perbankan
syariah khususnya dalam hal
penyajian pengakuan
pendapatan dan biaya.

c. Bank telah menindaklanjuti 1. Temuan-temuan pemeriksaan SKAI dan DPS telah


hasil/rekomendasi audit ditindaklanjuti.
kepatuhan terhadap prinsip 2. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
syariah, penerapan prinsip rekomendasi dari SKAI, DPS, auditor eksternal, dan hasil
kehati-hatian dan
pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan
komitmen-komitmen otoritas lain.
lainnya (antara lain rencana
bisnis bank). 3. Direksi telah menindaklanjuti komitmen-komitmen yang
diberikan kepada BI, antara lain dalam rencana bisnis
bank, tindaklanjut pengawasan (CDO) dsb.

d. Dalam rangka mengakui 1. Bank telah menginformasikan mengenai hak, kewajiban


adanya hak pemilik dana dan risiko nasabah terkait dengan produk mudharabah
profit sharing, bank syariah yang ditawarkan baik dalam rangka penyaluran dana

2
238
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail


telah menginformasikan hal- maupun penghimpunan dana termasuk metode bagi
hal yang perlu diketahui hasil yang digunakan.
terkait dengan risiko dana 2. Terkait dengan produk mudharabah muqayyadah
mudharabah termasuk dimana bank sebagai agen investasi, bank telah
metode yang dipergunakan menginformasikan secara detail mengenai hak,
dalam bagi hasil. kewajiban dan risiko nasabah, khususnya pada saat
investasi mengalami kegagalan.

e. Bank telah melaksanakan


fungsi sosial melalui kegiatan
penghimpunan dan
penyaluran dana Zakat dan
dana kebajikan.

2 Fungsi pelaksanaan tata a. Dalam periode penilaian,


kelola yang baik (good fungsi yang memastikan
corporate governance) atas pelaksanaan tata kelola
telah berjalan secara yang baik (good corporate
efektif antara lain dalam governance) telah dijalankan
evaluasi dan pengawasan melalui pemantauan dan
penerapan kode etik evaluasi komitmen dan/atau
manajemen oleh seluruh pelaksanaan kode etik
pihak (dewan direksi, manajemen oleh seluruh
pejabat eksekutif pihak (dewan direksi,
maupun karyawan). pejabat eksekutif maupun
Kode Etik Manajemen karyawan). Kode etik
harus disusun manajemen harus disusun
berdasarkan nilai-nilai berdasarkan nilai-nilai
syariah. syariah.

3
239
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail

b. Fungsi yang memastikan 1. Kemungkinan adanya hak dan kepentingan stakeholders


atas pelaksanaan tata kelola yang diabaikan selalu menjadi pertimbangan utama
yang baik (good corporate dalam setiap kebijakan. Pengertian stakeholders
governance) telah mencakup pemegang saham, karyawan, pemilik dana,
melakukan langkah-langkah nasabah pembiayaan dsb sesuai ketentuan GCG.
yang dipandang perlu dalam
2. Dalam periode penilaian tidak terjadi pelanggaran kode
setiap kebijakan dewan
etik manajemen.
direksi/pejabat eksekutif
yang terkait dengan 3. Disparitas pendapatan tergolong rendah dan/atau tidak
stakeholders dalam rangka memunculkan ketidakpuasan karyawan secara umum.
meminimalisir: 4. Dalam periode penilaian tidak terjadi pelanggaran
• terjadinya pelanggaran prinsip syariah.
kode etik
• terabaikannya hak dan
kepentingan
stakeholders
• pelanggaran prinsip-
prinsip syariah
persaudaraan
(ukhuwah), keadilan
('adalah), kemaslahatan
(maslahah), dan
keseimbangan (tawazun)

4
240
Lampiran
Lampiran
Lampiran 1f: Manajemen (Management)
21.3
20.3

A.2. MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN – MANAJEMEN UMUM

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


1 Bank menetapkan a. Bank memiliki struktur 1. Jabatan Pimpinan UUS sudah sesuai dengan
struktur & mekanisme governance yang efektif ketentuan, yaitu minimal satu tingkat dibawah
governance yang efektif (sesuai dengan karakteristik, Direksi
ukuran dan kompleksitas, 2. Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern
kemampuan keuangan, serta (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan
sasaran strategis bank Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
syariah) dalam melaksanakan Kepatuhan yang juga bertugas dalam pengawasan
dan mencapai sasaran syariah.
strategis yang sejalan
dengan visi, misi dan 3. Untuk penilaian GCG secara umum tetap mengacu
fungsinya sebagai bank pada penilaian GCG di Bank Induk.
syariah, sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan
yang berlaku.
b. Bank menetapkan target, 1. Direksi telah melibatkan Pimpinan UUS dalam
tugas, mekanisme pengambilan kebijakan dan keputusan strategis
pendelegasian kewenangan terkait dengan kegiatan usaha syariah melalui
dan tata tertib kerja yang mekanisme rapat Direksi.
jelas termasuk menyediakan 2. Pengambilan keputusan rapat Direksi telah
fasilitas penunjang yang dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau
memadai, serta adaptif suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah
terhadap perubahan mufakat.
kebijakan dan kondisi
internal maupun eksternal. 3. Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah
Termasuk dalam penetapan rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
mekanisme pendelegasian dissenting opinions dalam rapat Direksi.
kewenangan dan tata tertib 4. Pimpinan UUS telah mempunyai tugas dan

1
241
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


kerja adalah adanya tanggung jawab minimal sesuai dengan ketentuan
mekanisme komunikasi DPS yang berlaku. (PBI No.8/3/PBI/2006).
dengan direktur kepatuhan, 5. Terdapat sistem serta prosedur penyampaian
SKAI dan SKMR. rekomendasi pemilihan dan atau penggantian
anggota DPS kepada dewan Komisaris.
6. Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab
terhadap kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur
seluruh Satuan Kerja dengan peraturan perundang-
undangan yang kini berlaku di dalam seluruh
jenjang organisasi, termasuk pemenuhan terhadap
ketentuan syariah.
7. SKAI melaksanakan tugas sekurang-kurangnya
meliputi penilaian terhadap:
• Kecukupan Sistem Pengendalian Intern Bank;
• Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Bank;
• Kualitas Kinerja;
• Kepatuhan terhadap prinsip syariah terkait
dengan operasional perbankan syariah.
8. SKAI telah melaporkan seluruh temuan
pemeriksaannya termasuk yang terkait dengan
aspek syariah sesuai ketentuan yang berlaku.
9. SKAI telah menyusun dan mengkinikan pedoman
kerja serta sistem dan prosedur secara berkala
termasuk untuk keperluan audit syariah.
10. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik (KAP) telah memperoleh persetujuan RUPS
berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit.

2
242
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


11. Rencana Strategis Bank dalam pengembangan
usaha syariah disusun dalam bentuk Rencana
Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis
(business plan) yang sejalan dengan visi dan misi
Bank;
12. Bank mempunyai prosedur dan mekanisme kerja
yang mengatur mengenai hubungan dewan
pengawas syariah, SKAI, direktur kepatuhan, dan
SKMR.
13. Bank menyediakan fasilitas penunjang yang
memadai untuk mendukung pelaksanaan tugas
dewan pengawas syariah secara efektif.

c. Pimpinan UUS beserta 1. Direksi bersama Pimpinan UUS bertanggung jawab


jajarannya dan Dewan penuh atas pelaksanaan kegiatan usaha syariah.
Pengawas Syariah,
2. Pimpinan UUS telah mempertanggungjawabkan
melaksanakan tugas secara
pelaksanaan tugasnya kepada direksi.
konsisten sesuai dengan
kewenangan, mekanisme 3. Terdapat rekomendasi calon anggota DPS kepada
dan tata tertib kerja yang RUPS melalui dewan Komisaris.
ditetapkan. 4. Bank menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang
terdaftar di Bank Indonesia dan telah memiliki
keahlian dalam melakukan audit perbankan syariah.

d. Pimpinan UUS beserta 1. Fungsi kepatuhan Bank memiliki sumber daya yang
jajarannya dan Dewan berkualitas untuk menangani tugasnya secara
Pengawas Syariah, secara riil efektif termasuk memiliki pengetahuan di bidang
memiliki dan memanfaatkan operasional perbankan syariah.
rentang kendali serta

3
243
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


infrastruktur penunjang 2. Ketersediaan pelaporan internal telah didukung
(termasuk sistem informasi oleh Sistem Informasi Manajemen (SIM) handal.
manajemen) yang memadai
sesuai tugas dan 3. Terdapat sistem informasi yang memadai yang
kewenangannya. didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten.
4. Terdapat IT security system yang memadai.

e. Pimpinan UUS beserta 1. Pimpinan UUS memiliki integritas, kompetensi yang


jajarannya dan seluruh SDM memadai, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
yang ditempatkan di UUS 2. DPS memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
serta Dewan Pengawas keuangan yang memadai, sesuai dengan ketentuan
Syariah memiliki kualifikasi yang berlaku. Kompetensi antara lain dapat diukur
yang sesuai, terpelihara serta melalui opini atau pertimbangan syariah yang
diterima oleh stakeholders diberikan oleh DPS.
(antara lain karyawan,
pemegang saham, dan 3. SDM yang ditempatkan di UUS telah sesuai dengan
nasabah). persyaratan dalam rangka mendukung
pengembangan perbankan syariah sesuai dengan
visi dan misi yang ditetapkan oleh Bank

f. Pimpinan UUS beserta Pimpinan UUS beserta jajarannya dan dewan pengawas
jajarannya dan Dewan syariah serta pejabat eksekutif tidak melanggar
Pengawas Syariah mampu corporate culture value yang telah ditetapkan oleh
melaksanakan nilai-nilai bank
perusahaan (corporate
culture value) secara baik
dan konsisten.

4
244
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


2 Bank memiliki a. Pimpinan UUS dan pejabat Dalam notulen rapat pengambilan keputusan, tidak
mekanisme untuk eksekutif (termasuk terdapat pihak – pihak yang memiliki benturan
mengidentifikasi, pemimpin cabang) yang kepentingan ikut dalam pengambilan keputusan.
mencegah dan memiliki benturan
meminimalkan terjadinya kepentingan tidak terlibat
conflict of interest. dalam pengambilan
keputusan.

b. Apabila Pimpinan UUS dan Benturan kepentingan telah diungkapkan dalam setiap
pejabat eksekutif (termasuk notulen rapat pengambilan keputusan.
pemimpin cabang) yang
memiliki benturan
kepentingan terlibat dalam
pengambilan keputusan,
maka dilakukan
pengungkapan yang
memadai terhadap setiap
keputusan kebijakan yang
diambil.

c. Keputusan yang diambil oleh Keputusan yang diambil tidak merugikan atau
Pimpinan UUS dan Pejabat mengurangi keuntungan Bank.
Eksekutif (termasuk
pemimpin cabang) serta
Dewan Pengawas Syariah
dan yang memiliki indikasi
conflict of interest
merupakan keputusan yang
meminimalkan kerugian
bank baik finansial maupun

5
245
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


non finansial.

d. Bank memiliki dan Bank mempunyai aturan yang jelas mengenai sanksi
menerapkan (enforce) dan mampu melaksanakan aturan tersebut atas setiap
kebijakan intern mengenai: pelanggaran terkait dengan benturan kepentingan.
(i) pengaturan benturan
kepentingan yang
mengikat setiap
pengurus dan pegawai
Bank; dan
(ii) administrasi pencatatan,
dokumentasi dan
pengungkapan benturan
kepentingan dimaksud
dalam Risalah Rapat.

3 Pimpinan UUS dan a. Dalam periode penilaian 1. Pimpinan UUS beserta jajarannya independen
Pejabat Eksekutif serta tidak terdapat hubungan terhadap intervensi dari pihak terkait dan atau
Dewan Pengawas Syariah keterkaitan antara direksi, debitur besar tertentu.
memiliki kemampuan dewan komisaris, pemegang 2. Opini atau pertimbangan syariah DPS telah sesuai
untuk bertindak saham dan dewan pengawas dengan ketentuan dan tidak dipengaruhi oleh pihak
independen dan syariah. lain.
meminimalkan setiap
potensi yang dapat b. Dalam periode penilaian DPS tidak melanggar ketentuan rangkap jabatan sesuai
menurunkan tidak terjadi pelanggaran dengan ketentuan yang berlaku.
profesionalisme ketentuan mengenai
pengambilan keputusan. rangkap jabatan.

c. Tidak terdapat keterlibatan 1. Pimpinan UUS tidak memberikan kuasa umum


kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan
pihak lain (antara lain
tugas dan fungsi Pimpinan UUS.

6
246
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


penasihat perorangan & jasa 2. Pimpinan UUS tidak menggunakan penasehat
profesional) yang perorangan dan atau jasa profesional sebagai
mengakibatkan pengalihan konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat
tugas dan wewenang dan khusus, telah didasari oleh kontrak yang jelas
pengambilan keputusan meliputi lingkup kerja, tanggung jawab, jangka
Pimpinan UUS beserta waktu pekerjaan, dan biaya.
jajarannya dan dewan
pengawas syariah secara
tidak independen.

d. DPS telah menetapkan opini Opini atau pertimbangan syariah DPS telah sesuai
syariah secara profesional. dengan ketentuan dan tidak dipengaruhi oleh pihak
lain.

4 Bank menerapkan a. Bank melaksanakan 1. Direksi telah mengungkapkan kebijakan-kebijakan


strategi dan pola transparansi kondisi Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
komunikasi dua arah. keuangan dan non kepada Pimpinan UUS beserta jajarannya.
keuangan kepada 2. Pimpinan UUS telah mengungkapkan harta
stakeholders sesuai dengan kekayaan sebelum menjabat sebagai pimpinan UUS.
prinsip-prinsip GCG dan
ketentuan yang berlaku. 3. Bank melaksanakan transparansi kondisi keuangan
dan non-keuangan terkait kegiatan usaha syariah
kepada stakeholders termasuk mengumumkan
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan
melaporkannya kepada Bank Indonesia sesuai
ketentuan yang berlaku;
4. Bank menyusun dan menyajikan laporan terkait
kegiatan usaha syariah dengan tata cara, jenis dan
cakupan sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank
Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan

7
247
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


Bank;
5. Bank telah menyampaikan Laporan Tahunan terkait
kegiatan usaha syariah paling tidak kepada:
• Bank Indonesia;
• YLKI;
• Lembaga Pemeringkat di Indonesia;
• Asosiasi Bank-Bank di Indonesia;
• LPPI;
• 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan
Keuangan;
• 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan

b. Bank memiliki strategi, 1. Direksi telah mengkomunikasikan Rencana


mekanisme termasuk media Korporasi dan Rencana Bisnis kegiatan usaha
komunikasi dalam rangka syariah kepada Pemegang Saham dan seluruh
membina hubungan jenjang organisasi yang ada pada Bank;
komunikasi dua arah dengan 2. Bank menyampaikan informasi keuangan dan non-
stakeholdersnya secara keuangan terkait kegiatan usaha syariah antara lain
internal maupun eksternal di dalam homepage khususnya bagi Bank yang
telah memiliki homepage, media publikasi cetak,
media elektronik dan lainnya.

c. Dalam penerapan strategi 1. Bank menyediakan sarana yang memadai bagi


dan mekanisme komunikasi, nasabah (hot line/help desk) untuk menyampaikan
bank menunjukkan perilaku permasalahan terkait dengan kegiatan usaha bank
menunjang terbentuknya termasuk kegiatan usaha syariah.
hubungan komunikasi dua
2. Respon yang diberikan bank atas complaint
arah.
nasabah terhadap pelayanan bank.

8
248
Lampiran 1f: Manajemen (Management)

No PILAR ASPEK Detail (UUS)


3. Diukur melalui survey atau kuesioner yang dimiliki
oleh bank atau jasa survey yang disewa oleh bank.

d. Bank telah mengupayakan 1. Bank menerapkan transparansi informasi produk.


transparansi informasi Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang
produk bank sehingga Transparansi Informasi Produk Bank.
menghindari terjadinya 2. Bank memiliki mekanisme dan tata cara
informasi yang menyesatkan penggunaan data pribadi nasabah.
(mislead) dan menjaga
penggunaan data pribadi
nasabah yang tidak etis
(misconduct) sehingga tidak
merugikan nasabah.

e. Bank mempunyai Terdapat pertemuan berkala DPS dengan bank


komunikasi dua arah yang dibuktikan dengan notulen rapat.
efektif dengan dewan
pengawas syariah terkait
dengan rencana
pengembangan produk.

9
249

You might also like