Professional Documents
Culture Documents
Dewi Kartika DJ Anwar
Dewi Kartika DJ Anwar
id
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Anggota Penguji
Surakarta,
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pengujian dilakukan dengan uji klinis acak terhadap 30 pasien, laki-laki dan
perempuan usia 18-45 tahun. Status fisik ASA I–II yang menjalani pembedahan
elektif dengan anestesi umum, sampel dibagi dua kelompok. Kelompok pertama
(n=15) menerima lidokain 2% 0,1 mg/kgBB i.v. dan kelompok kedua (n=15)
menerima lidokain 2% 0,7 mg/kgBB i.v. masing-masing diberikan 30 detik
sebelum induksi propofol 2 mg/kgBB i.v. Penilaian nyeri secara objektif dicatat
saat injeksi propofol dengan sistem skoring nyeri menggunakan VAS (Visual
Analogue Scale) yang dimodifikasi. Dicatat tekanan darah dan denyut nadi. Data
diolah dan dianalisis dengan uji statistik menggunakan kai kuadrat, uji t, dan uji
non parametrik Mann-Whitney U dengan derajat kemaknaan p<0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan bermakna antara kedua
kelompok, dimana lidokain 0,7 mg/kgBB lebih efektif daripada lidokain 0,1
mg/kgBB dalam mengurangi nyeri injeksi propofol saat induksi.
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The conclusion of the study is there are some significantly differences between
two groups which is lidocaine 0,7 mg/kg was more effective than lidocaine 0,1
mg/kg in reducing pain on injection during propofol induction.
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul ”Perbandingan Efektivitas Penyuntikan Lidokain 0,1 mg/kgBB dan
Lidokain 0,7 mg/kgBB untuk Mengurangi Nyeri pada Induksi Propofol”.
Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari banyak kekurangan,
maka kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka............................................................................... 5
B. Kerangka Pemikiran......................................................................... 20
C. Hipotesis........................................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 22
B. Subjek Penelitian.............................................................................. 22
C. Teknik Sampling.............................................................................. 23
D. Besar Sampel.................................................................................... 23
E. Kerangka Kerja Penelitian................................................................ 24
F. Identifikasi Variabel......................................................................... 25
G. Definisi Operasional Variabel.......................................................... 25
H. Alat dan Bahan................................................................................. 26
I. Cara Kerja.......................................................................................... 27
J. Tempat Penelitian.............................................................................. 28
K. Sumber Data..................................................................................... 28
L. Instrumentasi.................................................................................... 28
M. Teknik Analisis Data....................................................................... 28
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1. Data karakteristik umum subjek penelitian..................................... 29
Tabel 2. Persentase kekerapan nyeri pada saat induksi pada kedua
kelompok perlakuan........................................................................ 30
Tabel 3. Hubungan nilai skor nyeri objektif pada kedua kelompok............. 30
Tabel 4. Perbandingan rerata tekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik, dan laju nadi antara kedua kelompok perlakuan.............. 31
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK
halaman
Grafik 1. Penilaian objektif berdasarkan skor derajat nyeri 30
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
anestesi, baik untuk induksi maupun rumatan anestesi (Sear, 1995). Sejak
anestesi pediatrik, dan sedasi dalam perawatan intensif (Biebuyck, 1994). Hal
fungsi psikomotor yang cepat juga (Tan, 1998). Namun di lain pihak,
penggunaan propofol melalui vena perifer memberikan rasa nyeri lokal pada
pembuluh darah dan hal tersebut merupakan masalah yang sering timbul dan
tidak langsung dari aktifasi sistem kaskade kinin (Biebuyck, 1994; Tan, 1998).
nyeri dan hiperalgesia (Nakane, 1999). Oleh karena itu, sudah seharusnya rasa
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut, antara lain dengan cara propofol diberikan melalui injeksi vena besar,
Salah satu obat yang sering dipakai untuk mengurngi nyeri injeksi
menurunkan konsentrasi propofol dalam fase air dan sebagai anestesi lokal
diperkirakan efek ini akibat mekanisme modulasi sentral di cornu dorsalis oleh
lidokain untuk mencegah nyeri propofol melalui vena perifer di daerah fossa
cubiti pada dewasa adalah 0,1 mg/kgBB dan tidak ada perbaikan bila dosis
dengan cepat baru dapat dicapai apabila diberikan dosis 0,7 – 1,4 mg/kgBB
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
0,1 mg/kgBB dan lidokain 0,7 mg/kgBB untuk mengurangi nyeri pada induksi
propofol?
C. Tujuan Penelitian
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
2. Manfaat Praktis :
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Propofol
a. Sifat Umum
dalam anastesia umum, pada pasien dewasa dan pasien anak – anak
dengan masa pulih cepat serta berguna untuk pasien rawat jalan yang
salah satu efek tidak menyenangkan dari propofol adalah nyeri pada
dalam air, tetapi sangat larut dalam lipid. Semula propofol merupakan
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan pH antara 6 - 8,5 dan pKa dalam air 11, stabil pada suhu
1999).
b. Farmakokinetik
yang larut dalam air, dan diekskresi lewat urin (88%) serta dalam feses
jaringan yang kaya akan pembuluh darah (otak), jaringan otot tak
itu, propofol tidak merusak fungsi hati dan ginjal, aliran darah ke otak,
2007).
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam waktu kurang dari satu menit atau sekitar 30 detik (Biebuyck,
Obat ini cepat di metabolisme di hati, dengan klirens 1,8 – 1,9 L/menit
1998).
detik ) dan kecepatan untuk pulih juga relatif singkat. Satu ampul 20ml
c. Farmakodinamik
(Wirjoatmojo, 2000).
Onset hipnosis setelah dosis 2,5 mg/kgBB cepat, tetapi dosis kecil
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1995).
(Clarke, 1995).
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Lidokain
a) Sifat umum
(Simanjuntak, 2004).
lipid solubility 2,9, onset lidokain 4 – 6 menit, dengan lama aksi 45-90
b) Dosis
xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan atau tanpa epinefrin. Tanpa epinefrin dosis total tidak boleh
boleh melebihi 500 mg untuk jangka waktu yang sama. Dalam bidang
untuk anestesia infiltrasi dengan mulai kerja 5 menit dan masa kerja
kira – kira 1 jam dibutuhkan dosis 0,5 – 1,0 ml. Untuk blokade saraf
200 -300 mg dalam waktu 1 jam. Dosis harus lebih kecil diberikan
xxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2007)
c) Farmakokinetik
d) Farmakodinamik
xxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
metabolit ini memiliki waktu paruh eliminasi yang memanjang dan ini
dosis dinaikkan lagi maka akan terjadi kejang, koma, depresi nafas,
3. Sulfas Atropin
untuk mengurangi hipersalivasi jalan nafas pada saat anestesia yang dapat
Vagus saat bradikardia atau sinkope akibat refleks sinus karotis yang
xxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
intramuskular dengan dosis 0,01 – 0,02 mg/kgBB. Pada dosis 0,2 – 0,5 mg
(Kolam, 1995).
4. Nyeri
xxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Penghantar nyeri
(Stoelting, 1999).
3) Neurotransmitter (NT)
xxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Perjalanan Nyeri
xxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sendiri. Faktor lain yang tak kalah penting yaitu kecepatan cairan
xxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat timbul segera atau lambat, dimana nyeri yang timbulnya lambat
Larutan asam dan basa juga menimbulkan nyeri pada pH < 4 dan > 11.
xxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bolus secara cepat. Dengan pemberian yang cepat maka segera akan
Stoelting, 1999; Tan, 1998). Namun dari semua hal itu, penggunaan
(Erikson, 1997; Millar, 1997; Tan, 1998). Bahkan, saat ini pabrik
xxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Status Fisik
keterbatasan fungsional.
c. ASA III = pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat dan
xxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
PASIEN
Lidokain
Propofol i.v
Bradikinin
Bradikinin Mediator Nyeri
Berkurang / -
Transduksi
Tidak Nyeri
Transmisi
Modulasi
Persepsi
Nyeri
C. Hipotesis
mg/kgBB dan lidokain 0,7 mg/kgBB untuk mengurangi nyeri akibat induksi
propofol.
xxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk studi eksperimental yang dilakukan dengan cara single
B. Subjek Penelitian
Semua pasien yang akan menjalani operasi elektif dengan anestesi umum di
1. Kriteria Inklusi
b. Usia 18 – 45 tahun
c. Berat badan 40 – 60 kg
2. Kriteria Eksklusi
c. Mengalami phlebitis
xxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Teknik Sampling
inklusi di atas, dalam hal ini sampel dipilih dengan cara non probability
D. Besar Sampel
Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 30 orang pasien
propofol 2 mg/kgBB.
xxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
POPULASI
SAMPEL
Premedikasi
Sulfas Atropin 0,01 mg/kg BB
± 5 menit pra induksi
Analisa Data
xxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
3. Variabel luar
a. Terkendali
1). Umur
b. Tidak terkendali
1). Emosi
2). Kecemasan
1. Variabel bebas
a. Induksi propofol
b. Pemberian lidokain
propofol intravena.
xxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Variabel terikat
1. Monitor elektronik
3. Spuit
4. Ringer Laktat
8. Propofol 2 mg/kgBB
xxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. Cara Kerja
2. Setelah pasien tiba di kamar operasi dipasang kateter I.V 18G pada vena di
dorsum manus satu sisi lengan dan diberi cairan ringer laktat sebagai
EKG.
5. Setelah itu, 30 detik kemudian kepada setiap pasien dari setiap kelompok
penilaian klinis standar (tidak ada respons verbal dan hilangnya refleks
bulu mata).
7. Dilakukan pencatatan tekanan darah dan laju nadi sebelum pemberian obat
xxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
J. Tempat Penelitian
Surakarta.
K. Sumber Data
Data adalah data primer yang diperoleh di Instalasi Bedah Sentral (IBS)
L. Instrumentasi
Data yang diperoleh dari penelitian ini kemudian dianalisis dengan uji t, uji
x1 - x 2
t hitung =
SD1 + SD2
2 2
n -1
intravena.
intravena.
xxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dr. Moewardi Surakarta selama bulan Juli 2008, didapatkan data sebanyak 30
pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama mendapat
berikut :
Dari data karakteristik umum subjek penelitian di atas yakni umur, berat
badan, jenis kelamin, dan ASA ternyata dari dua kelompok perlakuan tersebut
secara statistik tidak bermakna (p > 0,05). Keadaan ini menunjukkan data
dibandingkan. Analisis statistik untuk umur dan berat badan menggunakan uji t,
xl
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 2. Persentase Kekerapan Nyeri pada Saat Induksi pada Kedua Kelompok
Perlakuan
Lidokain Lidokain
Penilaian Nyeri 0,1 mg/kgBB 0,7 mg/kgBB
n=15 (%) n=15 (%)
Tidak nyeri 0 (0) 10 (66,67)
Derajat Nyeri ringan 0 (0) 5 (33,33)
nyeri Nyeri sedang 11 (73,33) 0 (0)
Nyeri berat 4 (26,66) 0 (0)
dimana hasil persentase kekerapan nyeri pada saat induksi dengan propofol pada
80
P
70
e
r 60
s 50 lidokain
e
n 40 0,1mg/kgBB
t 30 lidokain
a 0,7mg/kgBB
20
s
e 10
0
0 1 2 3
Skala Nyeri
xli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari hasil analisis data dengan menggunakan SPSS 12.00 for Windows
Dari tabel 4, analisis statistik untuk tekanan darah dan laju nadi
perbandingan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan laju nadi antara
xlii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
intravena. Dari data karakteristik umum subjek penelitian pada kedua kelompok
perlakuan (Tabel 1) dengan analisis statistik untuk jenis kelamin dan status fisik
menggunakan uji kai kuadrat, sedangkan untuk umur dan berat badan
ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil dalam penelitian ini homogen
dalam hal insidensi dan intensitas nyeri yang timbul antara kelompok yang diberi
lidokain 0,1 mg/kgBB dan yang diberi lidokain 0,7 mg/kgBB sebelum induksi
propofol.
faktor yang mempengaruhi timbulnya persepsi nyeri. Pada penelitian ini ternyata
kekerapan nyeri antara kedua kelompok yang mendapatkan lidokain 0,1 mg/kgBB
dan lidokain 0,7 mg/kgBB berbeda bermakna. Dimana kelompok lidokain 0,1
mg/kgBB didapatkan nyeri sedang 73,33% dan nyeri berat 26,66% sedangkan
kelompok lidokain 0,7 mg/kgBB didapatkan tidak nyeri 66,67% dan nyeri ringan
xliii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pelepasan mediator lokal yaitu kaskade kininogen. Nyeri yang terjadi akibat
Banyak cara yang telah diteliti untuk mengurangi insiden dan nyeri
propofol, yang paling efektif dan sering digunakan adalah pemberian lidokain
baik dengan cara pemberian prainduksi dengan propofol maupun dengan cara
obat yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat propofol untuk mencegah atau
dalam fase air dan sebagai anestesi lokal pada pembuluh darah (Eriksson dkk.,
xliv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sentral di cornu dorsalis oleh aktivitas sistem opioid endogen (Sear, 1995)
Pada kelompok lidokain 0,7 mg/kgBB didapatkan hasil yang lebih baik
saat induksi propofol secara klinis dan dengan uji Mann-Whitney didapatkan
Data yang tersaji dalam tabel, belum menunjukkan hasil yang sempurna
karena adanya faktor-faktor luar yang tidak dapat dihindari yang disebabkan oleh
sensitivitas pasien terhadap obat yang diberikan serta kecemasan atau emosi
pasien yang berbeda-beda. Efek nyeri propofol juga tergantung dari ukuran
impuls nyeri ini tidak dihantarkan dengan intensitas kuat, maka tidak mampu
menginterpretasikan nyeri.
Nyeri yang hebat dapat menurunkan tekanan darah pasien yang dapat
mg/kgBB dan lidokain 0,7 mg/kgBB secara intravena tidak menimbulkan efek
diastolik, dan laju nadi. Terdapat perubahan tekanan darah dan laju nadi tapi tidak
xlv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
terjadi berbeda bermakna dan secara klinis pengurangan nyeri pada pemberian
mg/kgBB.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lebih banyak
3. Dosis lidokain 0,7 mg/kgBB dapat sebagai dosis pilihan untuk mengurangi
nyeri propofol dalam tindakan induksi pada anestesi umum oleh petugas
kesehatan.
xlvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Biebuyck, Julien F., Phil D., 1994. Propofol : An update on its clinical use.
Anesthesiology. Vol 81. pp:1005-43.
Cameron E, Johnston, Crofts S, Morton NS, 1992. The minimun effect dose of
lignocaine to prevent injection pain due to propofol in Children
Anaesthesia. edisi 47. pp: 604-6
Guyton A.C., Hall J.E., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp:761-63.
Huang Y.W., Buerkle H., Lee T., Hou A.K.C., Muhammad R., Ang L.C.Y.,
2005. Effect of Pretreatment With Ketorolac on Propofol Injection Pain.
http://www.72.14.203.104.search?q=cache:8Mgr0SgqNnUJ:www.mgh.h
arvard.edu/nprg/pdf/lin.19.pdf+pain+propofol+mechanism&hl=id&gl=i
d&ct=clnk&cd=7 (2 Maret 2008)
Katzung, Bertram G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinis. Edisi 6. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp:400, 411-12.
Kertia N., Meliala L., Broto R., 2003. Nyeri pada Osteoartritis dan Artritis
Reumatoid in Suplemen Berkala Neuro Sains (BNS). Vol 4. pp:51-55.
xlvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
King S.Y., 1992. Lidocaine for the prevention of pain due to injection of
propofol. Anesth Anlg. Edisi 74. pp:246
Melamed SF, Quinn CL. 1995. Sedation a guide to patient management. 3th
ed. St. Louis: Mosby Year Book Inc. pp: 376 – 8
Millar JM, 1997. Practical Anaesthesia and analgesia for day surgery.
Oxford. London. pp: 39-54
xlviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
O’ Hara JF, Juraj S, Jeffrey TL, Walter GM, Thomas C, 1997. Efect of
Nitroglycerin and intravenous lidocaine on propofol induced pain on
injection. Anest Analg, pp: 9-862.
Siahaan R.D., Rasman M., Soerasdi E., 2004. Pengaruh Lidokain atau
Ketamin Intravena terhadap Nyeri Saat Induksi Propofol. The
Indonesian Journal of Anaethesiology and Critical Care.22:140-46.
Scott RPF, Saunders DA, Normann J, 1988. Propofol : Clinical strategies for
preventing pain on injection. Anestesia, 43, pp: 4-492.
Sear JW., 1995. Total Intravenous anaesthesia. In: Healy TE, Cohen PJ, eds.
A practice of anaesthesia. 6th ed. London. pp: 99-101.
Suryono B., 2003. Mekanisme Nyeri Pasca Bedah in Suplemen Berkala Neuro
Sains (BNS). Vol 4. pp:73-77.
Syarif A., Sunaryo, 2007. Anestetik Lokal. In Gunawan S. G. (eds). Anestesi
Umum dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Fakultas
Kedokteran UI. pp:272-259.
xlix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tanra A.H., 2000. Konsep Baru Pengelolaan Nyeri. Makalah PIB X. IDSAI.
Bandung. pp:1451-59.
l
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
li