You are on page 1of 3
BABIV STILL LIFE FOTOGRAFI Jenis fotografi ini mulai dikenal pada sekitar abad je-19, yang jauh sebelumnya pada sekitar abad ke-15 banyak diterapkan oleh para pelukis. Dalam fotografi still-life ini hampir seluruh objek yang akan difoto adalah benda mati yang ditata sedemikian rupa menjadi bentuk visual yang menarik. Objek-objek pemotretan ni sangat sering dan banyak ditemui diberbagai tempat disekililing kita, Fotografi still-life dapat didefinisikan dengan ‘alam benda” atau “hidup sunyi”, tetapi pada zaman sekarang ini definisi tidak berlaku lagi karena sekarang ini banyak modifikasi pada fotografi still-life nampak menjadi hingar bingar yang penuh dengan permainan warna dan ‘macam-macam objek didalamnya, seperti portrait, landscape, bahkan foto produk, interiur sampai makanan juga merupakan bagian foto dari still-life Dalam pengambilan gambar fotografi still-life terdapat dua cara yang bisa dilakukan, pertama bisa dilakukan dengan cara wajar (candid), dimana objek tidak dirancang melainkan dibiarkan apa adanya dengan sumber cahaya juga apa adanya, tetapi yang perlu diperhatikan adalah komposisi dan sudut pandang yang menarik. Cara kedua fotografi still-life dirancang dan diatur sedemikian rupa, mulai dari mengatur objek, cahaya, dimensi, karakter dan komposisi, sehingga hasilnya akan menarik sesuai dengan kehendak fotografer. Foto still-life bisa menceritakan sesuatu dari objek karena fotografi sebagai bahasa visual dengan perbendaharaan sendiri seperti tekstur, bentuk, garis dan warna, Pemilihan bahasa visual dan penyusunannya tergantung pada selera sang fotografer schingga apa yang ingin dikomunikasikan bisa tersampaikan melalui karya sebuah foto. Lokasi pembuatan foto still-life pun dapat dilakukan didalam atau diluar luar ruangan, Diluar ruangan dapat menggunakan cahaya natural yaitu matahari, Sedangkan, didalam ruangan dapat ‘menggunakan cahaya buatan atau biasa yang disebut cahaya artifisial. MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 29 Hal yang paling dan harus diperhatikan dalam membuat sebuah foto adalah ide. Benda yang akan menjadi objek pada foto still-life, sekalipun itu adalah benda sederhana, akan tanpil lebih indah hasilnya apabila memiliki konsep yang kuat. Konsep pemotretan sama halnya seperti seorang wartawan saat menyusus suatu berita, konsepnya harus mengandung SW + 1H (What, Who,Where, When, Why dan How) yakni : apa yang difoto, siapa objeknya, dimana dan kapan pemotretannya, apa yang akan dikomunikasikan dan dengan teknik pemotretan seperti apa yang akan digunakan. Konsep akan selalu mempengaruhi keberhasilan dalam menghasilkan suatu karya foto melalui sebuah perencanaan yang tepat. Konsep dalam fotografi still-life biasanya tergantung pada apa yang ingin dikomunikasi dalam foto tersebut, Dalam perkembangannya, foto still-life seringkali dikombinasikan dengan elemen- elemen penunjang seperti properti pendukung. Elemen-elemen penunjang tersebut dapat berupa unsur manusia ataupun benda mati lainnya seperti miniatur mobil dan sebagainya, Hal yang lain yang harus diperhatikan selain membuat konsep yang tepat adalah pengusaan tethadap alat dan kemampuan teknis dalam diri seorang fotografer. Jadi apabila dipadupadankan antara Konsep atau ide, pengusaan alat dan kemampuan diri dari fotografemya maka akan menghasilkan suatu karya foto yang mempunyai nilai tinggi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa objeknya merupakan benda mati atau sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri dan pada umumnya berukuran kecil. Fotografi still life adalah manisfestasi jargon fotografi dari to-make-pictures. Karena seorang fotografer harus bisa membuat foto. Fotografi still life membuat seorang fotografer berusaha bagaimana menciptakan, membuat foto dan membuatnya tampak lebih hidup. Jangan pemah takut dan ragu untuk mencoba membuat gambar still life, MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 30 vi A. Foto Makanan (Food Photography) Saat ini bukan lagi menjadi sorotan yang aneh, ketika hidangan yang dipesan atau dibeli di sebuah restoran, diabadikan terlebih dahulu sebelum disantap. Bagi sebagian orang, foto makanan yang sudah disajikan mempunyai nilai estetika dan makna tersediri, Ada yang digunakan sebagai sarana untuk promosi lalu diposting ke media sosial untuk mendapatkan pengakuan atau mungkin karena terlalu menyukai makanan tersebut. Banyak juga foto-foto yang betemakan hidangan yang di posting ke social media seperti instagram yang secara tidak langsung memberikan penafsiran tersendiri bagi foto tersebut. bisa saja ada yang tertarik,ada yang tidak suka bahkan ada yang langsung ingin mencicip hidangan tersebut.Dari sebuah foto, setiap orang pasti memiliki penafsiran yang berbeda. Seorang fotografer makanan yang professional dapat menghasilkan foto yang tidak hanya enak dilihat, tetapi juga foto yang membangkitkan selera, serta menyeragamkan persepsi ‘Yang perlu diperhatikan saat memotret makanan yaitu: 1. Apa jenis makanan yang akan kita foto? MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITALPage 31

You might also like