Professional Documents
Culture Documents
BAB I-IV BARU-2a
BAB I-IV BARU-2a
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mampu mengikat kalsium (faktor penting dalam pembekuan darah) (Ruslie &
darah. Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat
Cadangan vitamin K pada Bayi baru lahir juga rendah, hal ini disebabkan
oleh sedikitnya transfer vitamin K dari ibu melalui plasenta serta tidak mampu
dilaporkan antara 0,25 sampai 1,7%, di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau
sebesar 37%, dan di beberapa Negara Asia angka kesakitan bayi karena
hidup. Sedangkan di Thailand dilaporkan sebanyak 82% atau 524 kasus dari 641
penderita PDVK, dan di Jepang menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi 81% di
bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan dalam otak (Munthe, 2015).
pada bayi baru lahir yang memiliki resiko saja seperti BBLR, bayi baru lahir
dengan tindakan traumatis, bayi baru lahir dari ibu yang mengkonsumsi obat anti
koagulan, obat anti kejang dan lain – lain. Berkaitan dengan kasus KIPI yang
tidak mengetahui bahwa berbagai kasus KIPI sebenarnya dapat diberikan injeksi
ketersediaan alat adalah tersedianya sarana dan peralatan. Faktor penguat juga
meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan
dengan kesehatan. Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti, didapat
Bidan dalam memberikan Vitamin K pada bayi baru lahir di kota Medan (Sitepu,
2019).
mampu mengikat kalsium (faktor penting dalam pembekuan darah (Ruslie &
Habriel, 2013). Pemberian vitamin K kepada bayi baru lahir secara rutin
Pediatrics (AAP) sejak tahun 1961, dan ditegaskan kembali pada tahun 2003.
sebagai suatu penyakit perdarahan yang terjadi hari-hari pertama kehidupan yang
dalam proses pembekuan darah. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini
K1) diberikan pada semua bayi yang baru lahir (Ruslie & Habriel, 2013).
vitamin K dalam hati relatif masih rendah, sedikitnya transfer vitamin K melalui
tali pusat, rendahnya kadar vitamin K pada ASI, dan saluran pencernaan bayi
baru lahir yang masih Steril. Kekurangan vitamin K berisiko tinggi bagi bayi
al., 2011).
Perdarahan akibat kekurangan viamin K pada bayi baru lahir dapat terjadi
spontan atau akibat trauma atau benturan, gesekan terutama trauma ketika anak
lahir. Perdarahan dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh bayi seperti otak,
kulit, mata, tali pusat, hidung, telinga dan saluran pencernaan. Perdarahan dalam
otak dengan manisfestasi sakit kepala (bayi menangis terus menerus ), muntah,
serius karena dapat menyebbkan kematian atau kecacatan pada bayi 2 minggu
sampai 6 bulan. Tingkat kematian akibat perdarahan otak pada bayi sebesar 10 –
kasus. Jadi peran bidan sangat berpengaruh dalam mengurangi tingkat kematian
Ketika bayi baru lahir, secara fisiologis kadar faktor koagulan yang
bergantung dari vitamin K itu menurun dengan cepat, dan mencapai titik
terendah pada usia 48-72 jam. Kemudian, faktor itu akan bertambah secara
perlahan selama beberapa minggu, tetapi masih tetap di bawah kadar yang
dimiliki orang dewasa. Alasan rendahnya kadar vitamin K pada bayi baru lahir
adalah karena selama dalam rahim, plasenta biasanya tidak siap menghantarkan
lemak dengan baik (vitamin K larut dalam lemak). Selain itu, saluran cerna bayi
baru lahir masih steril, sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang
berasal dari flora di usus. Kadar vitamin K dari ASI pun rendah (Ruslie &
Habriel, 2013).
pemberian 1 mg/ml dosis tunggal, suntik intramuskular, atau oral 3 kali 2 mg,
diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur 3 sampai 7 hari, dan pada saat bayi
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategi terutama dalam menurunkan angka kematian bayi. Salah satu faktor
neonatal yang berkualitas, setiap persalinan di tolong oleh bidan terlatih atau
yang adekuat oleh sebab itu, bidan harus terampil dangan didukung oleh sarana
semua bidan mengetahui Jenis vitamin K yang diberikan pada bayi baru lahir
yaitu sebesar 61,63% Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 35 bidan
dapat berakibat kecacatan pada bayi, oleh karena itu pemberin vitamin K menjadi
57,1% bidan menyatakan setuju bahwa dengan pemberian vitamin K bidan yakin
intramuskular di daerah mana saja pada tubuh bayi. Sebesar 8,6% bidan
menyatakan sangat tidak setuju bahwa bayi yang lahir tidak ditolong bidan, maka
pemberian vitamin K boleh dilakukan kapan saja. Sikap bidan tentang pemberian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pada Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Tahun 2020
2. Tujuan Khusus
Tahun 2020
Tahun 2020
D. Manfaat Penelitian
Bukittinggi dan bahan informasi bagi peneliti lain untuk penelitian lebih
3. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Injeksi Vitamin K
1. Pengertian Vitamin K
merupakan salah satu vitamin larut lemak, diperlukan dalam sintesis protein
diperlukan pada sintesis prokoagulan faktor II, VII, IX, dan X (kompleks
disintesis dalam sel hati dan disimpan dalam bentuk precursor tidak aktif;
Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat
vitamin K pada Bayi baru lahir juga rendah, hal ini disebabkan oleh
sedikitnya transfer vitamin K dari ibu melalui plasenta serta tidak mampu
mensintesa vitamin K pada bayi. Oleh karena itu perlu diberikan vitamin K
secara injeksi atau oral pada bayi baru lahir (Kasmawati, 2012)
Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat
vitamin K pada Bayi baru lahir juga rendah, hal ini disebabkan oleh
sedikitnya transfer vitamin K dari ibu melalui plasenta serta tidak mampu
mensintesa vitamin K pada bayi. Oleh karena itu perlu diberikan vitamin K
secara injeksi atau oral pada bayi baru lahir (Kasmawati, 2012).
yang berperan dalam pembekuan darah, seperti factor II, VII, IX, X dan
IX, dan X yang bergantung pada cukup atau tidaknya kadar vitamin K dalam
tubuh. Ketika bayi baru lahir, secara fisiologis kadar faktor koagulan yang
bergantung dari vitamin K itu menurun dengan cepat, dan mencapai titik
terendah pada usia 48-72 jam. Kemudian, faktor itu akan bertambah secara
perlahan selama beberapa minggu, tetapi masih tetap di bawah kadar yang
Alasan rendahnya kadar vitamin K pada bayi baru lahir adalah karena
dengan baik (vitamin K larut dalam lemak). Selain itu, saluran cerna bayi
baru lahir masih steril, sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang
berasal dari flora di usus. Kadar vitamin K dari ASI pun rendah (Ruslie &
Habriel, 2013).
2. Jenis Vitamin K
Menurut Surjono, dkk (2011) Ada tiga bentuk vitamin K yang diketahui
yaitu:
yang ada saat ini adalah cremophor dan vitamin K mixed micelles
(KMM).
sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah
dalam 48-72 jam setelah kelahiran. Kemudian kadar faktor ini akan
3. Sifat Vitamin K
d. Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh
radiasi, asam, dan alkali. Vitamin K juga terdapat di alam dalam dua
itu mempunyai sifat larut air. Vitamin K atau metadion baru aktif
2010).
4. Defisiensi Vitamin K
antara lain simpanan vitamin K yang rendah pada waktu lahir, sedikitnya
Alasan rendahnya kadar vitamin K pada bayi baru lahir adalah karena
dengan baik (vitamin K larut dalam lemak). Selain itu, saluran cerna bayi
baru lahir masih steril, sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang
berasal dari flora di usus. Kadar vitamin K dari ASI pun rendah (Ruslie &
Habriel, 2013).
adalah 5 mg/hari. Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut, telinga,
saluran kemih atau anus. Memar tanpa sebab (bukan , menangis karena
lebih dari 6 menit, padahal bagian tersebut sudah ditekan. Jika terjadi
muntah, demam, ubun – ubun tampak menonjol, kadang tampak kuning dan
aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (Faktor II, VII, IX dan
kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal. Kelainan
yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu – 6 bulan,
antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran bayi yang tidak mendapat vitamin K
dosis pemberian 1 mg/ml dosis tunggal, suntik intramuskular, atau oral 3 kali
2 mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur 3 sampai 7 hari, dan pada
Pediatrics (AAP) sejak tahun 1961, dan ditegaskan kembali pada tahun
batasan pada APCD sebagai suatu penyakit perdarahan yang terjadi hari-hari
5. Fungsi Vitamin K
faktor lain yang diperlukan dalam pembekuan darah (Back, 2011). Bayi baru
darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak
ginjal. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk
glutamate untuk membentuk tiga protein kunci yang terdapat dalam tulang,
terjadi di dalam hati pada residu asam glutamate yang terdapat pada berbagai
faktor pembekuan darah, seperti faktor II (Protombin), VII, VIII, IX, dan X.
essensial dalam pembekuan darah. Gla protein lain yang mampu mengikat
ion kalsium terdapat didalam jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin
juga ditemukan pada jaringan tubuh lain seperti ginjal, pankreas, limpa,
dengan pasti. Gla protein di dalam otak diduga berperan dalam metabolisme
diberikan pada semua bayi yang baru lahir. Hasil dari dua penelitian vitamin
(1 mg) mungkin terlalu tinggi untuk bayi prematur. Temuan ini telah
0,3 mg/kg untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 1.000 gram, dan dosis
awal 0,5 mg mungkin akan mencegah penyakit perdarahan pada bayi baru
beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam (Ruslie & Habriel,
2013).
6. Sumber Vitamin K
dalam usu. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran hijau, buncis,
kacang polong, kol, dan brokoli. Bahkan makanan lain yang mengandung
vitamin k dalam jumlah kecil adalah susu, telur, daging, sereal dan buah –
buahan. Sumber penting vitamin K yang lain adalah bakteri flora dalam usus
2007.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus:
bayi baru lahir sedini mungkin yaitu 1-2 jam setelah lahir.
2. Pelaksana
a. Kebijakan
yang bermutu.
b. Strategi
oleh tenaga kesehatan segera setelah lahir atau pada saat Kunjungan
a. Cara Pemberian
profilaksis.
Gambar 2.1
Phytomenadion (Vitamin K1)
(Sumber: Kemenkes RI, 2017)
Gambar 2.2
Pemberian Vitamin K1 (paha kiri anterolateral)
(Sumber: Kemenkes RI, 2017)
3) Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah tepat.
jarumnya.
kulit.
8) Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan
5. Logistik
d. Penyimpanan sediaan
Sediaan disimpan di tempat yang kering, sejuk dan terhindar dari cahaya
a. Supervisi
Cakupan yang tinggi saja tidak cukup untuk mencapai tujuan akhir
2) Data PDVK
3) Ketenagaan
Gambar 2.3
Formulir Bayi Baru Lahir
(Sumber: Kemenkes RI, 2017)
Gambar 2.4
Rekapitulasi Kohort Bayi
(Sumber: Kemenkes RI, 2017)
cara:
d. Stok Sediaan
pelayanan kesehatan ibu dan anak di semua unit pelayanan kesehatan (Kemenkes
1. Definisi
Indonesia serta mengacu kepada definisi bidan ICM yang telah diakui oleh
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah
kompetensi dan kualifikasi untuk registrasi, sertifikasi dan atau secara sah
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
atas praktiknya. Peran dan fungsi bidan dijabarkan di bawah ini sebagai
berikut:
kebidanan.
nikah
dan keluarga.
melibatkan klien/keluarga.
yaitu:
masyarakat.
rencana.
yang terkait.
ada
serta masyarakat.
dengan kesehatan.
kesehatan.
secara kelompok.
3. Pengetahuan Bidan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
semua bidan mengetahui Jenis vitamin K yang diberikan pada bayi baru lahir
Selain faktor ibu, bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang
kematian bayi. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka
itu, bidan harus terampil dangan didukung oleh sarana dan prasarana yang
terhadap suatu stimulus atau objek dan sikap itu tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
persalinan dapat berakibat kecacatan pada bayi, oleh karena itu pemberin
dilakukan secara steril. Sebesar 31,4 bidan menyatakan tidak setuju bahwa
tubuh bayi. Sebesar 8,6% bidan menyatakan sangat tidak setuju bahwa bayi
yang lahir tidak ditolong bidan, maka pemberian vitamin K boleh dilakukan
kapan saja. Sikap bidan tentang pemberian vitamin K1 tergolong baik yaitu
1. Input
pelayanan. Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang
hal ini adalah kejujuran, dan efisiensi, serta kuantitas, efektifitas dan kualitas
dukungan Input yang bermutu pula. Semua daya yang ada perlu
undang dan prosedur kerja yang berlaku. Dalam penelitian dikecamatan sahu
yang didapatkan Sumber daya manusia fasilitas sarana dan prasarana yang
tidak memadai dan obat-obat yang terbatas, hal ini yang dapat menghambat
kinerja dari Sumber daya tersebut, sangat diperlukan fasilitas yang memadai
sumber daya manusia fasilitas sarana dan prasana yang belum memadai.
Halmahera Barat. Masih belum efektif dalam hal ini kendala-kendala yang
Mtbb, dan semua pasien masih diperiksa dalam satu ruang ini (Abram, et al.,
2017).
pemerintah dalam hal ini dalam penambahan fasilitas sarana prasarana dalam
manusia dan fasilitas sarana dan prasanan yang memadai untuk menunjang
2014).
a. Vitamin K injeksi
d. Bak instrument
e. Kom
f. Bengkok
h. Kapas kering
j. Safety box
2. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang
semua kegiatan sistem. Melalui proses akan mengubah input menjadi output.
proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi kesehatan dalam me-
dokter dan pasien. Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya. Dan
proses yaitu semua kegiatan sistem. Melalui proses akan mengubah input
kinerja pemerintah dalam hal pemenuhan fasilitas sarana dan prasana harus
(Abram, 2014).
(Abram, 2014).
d. Pada bayi yang akan dirujuk tetap diberikan vitamin K1 dengan dosis
kanan.
b. Bersihkan daerah suntikan dengan kasa atau bulatan kapas yang telah
c. Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah tepat.
d. Isap obat yang akan disuntikkan kedalam semprit dan pasang jarumnya.
f. Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus melalui kulit.
g. Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung jarum tidak
m. Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan tekanan kuat dalam
n. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan
dkk, 2011).
3. Output
antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam medis dan review
2012).
menilai apakah hasilnya bermutu atau tidak, diukur dengan standar hasil
yang diharapakan dari pelayanan medis yang telah dikerjakan. Hasil yang
dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta
dilaksanakan.
kesehatan bagi itu dari segi fasilitas sarana dan prasarana yang belum
d. Stok Sediaan
kecenderungan :
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENJELASAN
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kerangka Pemikiran
SDM/Tenaga Kesehatan
Perencanaan Kualitas
Kebijakan Pelayanan
Pengelolaan
Logistik Efektivitas
Pelaksanaan
Sarana dan Prasarana
Pendokumentasian
Skema 3.1
Manajemen Pelaksanaan Pemberian Injeksi Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir
Di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Tahun 2020
1. Input
Adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang
adalah :
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting
45
SDM yang dilihat dalam penelitian ini adalah Bidan yang memberikan
1) Kompetensi
2) Keterampilan
b. Kebijakan
c. Logistik
macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan,
1) Vitamin K injeksi
4) Bak instrument
5) Kom
6) Bengkok
8) Kapas kering
2. Proses
b. Pengelolaan
yaitu:
masyarakat.
terkait.
ada
dengan cara :
dengan kesehatan.
c. Pelaksanaan
3) Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah tepat.
jarumnya.
kulit.
f) Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan
d. Pendokumentasian
3. Output
proses dalam sistem. Keluaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
a. Kualitas Pelayanan
dilaksanakan.
b. Efektivitas
dalam pelayanan kesehatan bagi itu dari segi fasilitas sarana dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Informan Penelitian
orang yang dipandang tahu berhubungan dengan tujuan penelitian tersebut yang
52
dipilih dengan pertimbangan tujuan tertentu. Informan dalam penelitian ini yaitu
dari 7 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas Rao, Pemegang Program KIA,
informan utama, dan 3 orang ibu bayi di wilayah kerja Puskesmas Rao sebagai
informan Triagulasi.
D. Instrumen Penelitian
pertanyaan yang akan diajukan kepada informan dan juga dibantu dengan
lebih lengkap.
E. Sumber Data
1. Data Primer
Puskesmas Rao yang hasil cakupan injeksi Vitamin K pada bayi baru lahir
pada tahun 2019 dalam kohort bayi dan kepala puskesmas Rao.
2. Data sekunder
Vitamin K pada bayi baru lahir Puskesmas Rao berupa laporan tahunan
injeksi Vitamin K. Data yang akan diambil sebagai data pada penelitian ini
adalah data Primer yaitu data yang di dapat dengan cara wawancara dan
dokumentasi.
langkah:
a. Pembukaan
kehidupan responden.
6) Jawaban yang diberikan tidak akan dinilai yang benar ataupun yang
jawaban responden
pendapat.
wawancara berlangsung.
diwawancarai lagi.
2. Data Sekunder
vitamin K nantinya serta menjadikan Jurnal, artikel dan penelitian lain yang
pustaka
Tabel 4.1
Matriks Wawancara
G. Validasi Data
probability) dan jumlah sampel sedikit, perlu melakukan validasi data. Uji
memakai suatu kombinasi lebih dari satu strategi dalam satu penelitian untuk
sumber data, akan tetapi juga mempergunakan berbagai teknik dan metode untuk
1. Triangulasi data
2. Triangulasi peneliti
Dalam teknik ini digunakan sejumlah evaluator atau tim evaluator dalam
3. Triangulasi teori
informasi.
4. Triangulasi metode
5. Triangulasi lingkungan
H. Pengolahan Data
Proses analisis data kualitatif dilakukan pada variabel input, proses dan
output. Pada variabel input, variabel proses dan variabel outputnya dengan
1. Data Collection
pada waktu penelitian antara informan dan peneliti dari hasil rekaman dan
catatan.
2. Data Reduction
yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak
gambaran yang jelas, dan informasi sesuai dengan pertanyaan pada pedoman
3. Data Display
4. Conclusion Drawing