Professional Documents
Culture Documents
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas dan Pengkajian
Penelitian melakukan pengkajian dan observasi di ruang HCU
RSUD Penembahan Senopati Bantul, peneliti melakukan pengkajian
pada tanggal 16 Juni 2021 pada jam 10.00 wib, dan pasien masuk di
diruang HCU pada tanggal 15 Juni 2021 pada jam 15.30 wib dan
memiliki No RM : 681014, Tn. S berumur 63 tahun dan berjenis
kelamin laki-laki dan beragama islam yang beralamat Rendeng Kulon
RT 33 Timbulhaejo Sewon Bantul. Pada tanggal 15 Juni 2021 Tn. S
mengeluh nyeri dada dan sesak nafas, dan kemudian istri membawa
pasien ke RSUD Penembahan Senopati Bantul. Pada jam 15.30 wib.
Dan didiagnosa medis N. Stemi HT Emergenci dan terpasang oksigen
nasal kanul dengan aliran 3 liter Tn. S memiliki riwayat penyakit
kencing batu, dan hipertensi, dan Tn. S tidak memiliki alergi, serta
orangtuanya juga memiliki riwayat hipertensi, Tn. S mengatakan
orangtuanya sudah meninggal.
Penelitian kemudian melakukan observasi di dapatkan hasil GCS :
15, kesadaran : Komposmetis, TTV : TD : 164/93 mmHg N: 90 x/m
RR: 20 x/m S : 36 C SPO2 : 90 %. BB : 68 kg dan tinggi badan : 160
cm dan hasil IMT: 25. Pola nafas tidak teratur, tidak ada sumbatan
jalan nafas, pernafasan cuping hidung, penggunaan otot bantu nafas,
terdapat nyeri dada sebelah kiri, irama jantung ireguler, dan hasil EKG
di dapatkan superventrikal ekstra sistol, akral hangat, CTR : 2 detik,
tidak ada odema, mukosa kering dan pucat, terpasang infus Nacl 0.9 %
di tangan kiri dengan loding 250 ml 15 tpm. Terpsang oksigen nasal
kanul 3 liter spo2 90Monitor kondisi TTV pasien dan kondisi pasien.
Tidak ada pelo, pupil isokor , penglihatan bagus, tidak ada alat bantu
pendengaran atau penglihatan, pendengaran bagus terpasang oksigen
dan DC, tidak ada nyeri saat berkemih, nafsu makan baikdalam sehari
3 kali makan dan porsi makan habis, tidak ada nyeri sendi, tidak
26
24
27
memakai alat bantu gerak tetapi ADL di bantu, kekuatan otot kedua
tangan 5 dan kedua kaki 4, pola tidur pasien tidur malam lamanya 8
jam dari pukul 20 s/d 05 wib, dan kadang tidur siang, Tn. S mandi 2x
sehari dari perawat dan kondisi pasien terlihat bersih.
Terapi/ program medis Lovenox 1 x 0,6 obat di suntukan melalui iv
sebanyaka 1 sampai 2 kali sehari, efek samping obat nyeri, bengkang,
memar,atau kemerahan pada area suntik, demam dan sakit perut. digunakan
untuk profilaksis (mencegah) gangguan tromboembolik vena(tersumbatnya
ppembuluh dara vena) terutama pada bedah ortoprdi atau bedah umum pada
pasien beresiko tinggi. Aspilet 1 x 80 mg digunakan sekali sehari. efek
samping obat perut tersa sakit, panas atau kram, masalah pencernan, demam,
sakit kepala, mudah merasa haus, khilangan selera makan. digunakan untuk
mengencerkan darah dan mencegah pengumpalan pembuluh darah.
Clopidogrel 1 X 75 Mg . Di minum 1 kali sehari, efeksamping sakit kepala,
pusing, kesemutan, ruam kulit, gatal, gangguan darah dan gangguan
pencernan, digunakan untuk membantu mencegah serangan jantung dan
stroke pada pasien dengan penyakit jantung, stroke atau penyakit sirkulasi
darah. Atorvastati 1 x 20 mg digunaan 1 kali sehari. efek samping obat
nyeripengguna atau nyeri sendir, sakit tenggorokan, penyakit asam lambung,
hidung tersumbat, diare dan kembung. kegunaanya menurunkan jumlah
kolestrol dalam tubuh dengan cara menghambat enzim yang bertugas
memproduksi kolestrol di hati. Dengan demikian jumlah kolestrol jahat
dalam tubuh akan turun. Valsartan 1 x 160 mg di gunakan satu kali sehari,
efek samping pusing, sakit kepala, mual, muntah, otot atau sendi terasa sakit.
digunakan untuk untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung. Selain itu di
gunaankan dalam pengobatan setelah serangan jantung.
Tabel 3.1
2. Diagnosa Kperawatan
Diagnose keperawatan yang dapat di angkat pada Tn. S meliputi :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung di tandai dengan data subjektif dan data objektif. Hasil
laboratorium jantung : dengan hasil 1103.5 dan nilai rujukan < ng/L
Negatif 2-99 ng/L : Grey Zone>= 100 ng/L : Positif High Sensitive
Troponin 1Perubahan EKG, terjadinya ganguan irama jantung yaitu
irama ireguler, nyeri dada sebelah kiri, hasil TTV TD : 164/90 mmHg
S : 36 C RR : 16 x/m N : 90 x/m SPO2 : 90 %.
b. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen cidera biologis di tandai
dengan data subjektif dan data objrktif
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik di tandai dengan
data subjektif: pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri dan memiliki
riwayat hipertensi dan data Objektif : pasien terlihat meringis
kesakitan di dapatkan data TTV : TD : 164/90 mmHg S : 36 C RR :
16 x/m N : 90 x/m SPO2 : 90 %. Hasil EKG terdapat gangguan pada
irama jantung yaitu irama ireguler, hasil EKG di dapatkan
superventrikal ekstra sistol
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi di tandai
dengan data subjektif dan data objektif
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi di tandai
dengan data subjektif : Tn. S mengatakan sulit untuk bernafas dan
lemas serta sesak berkuranag saat posisi duduk data objektif Pasien
terpasang 02 nasal kanul dan posisi semi fowler, tidak ada sumbatan
jalan nafas, pernafasan cuping hidung, penggunaan otot bantu nafas
dengan alat nasal kanul dan pasien terlihat pucat dan lemas.
29
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang di berikan kepada Tn. S sesuai dengan buku
panduan buku nursing outcomes classification (NOC) atau Nursing
Interventions Classification(NIC) ( Gloria dan Howard. 2015), yang
meliputi :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
di tandai dengan data subjektif dan data objektif Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 x 6 jam di harapkan Tn. S kerja jantung
normal kembali dengan kriteria hasil : keefektifan pompa jantung
(0400) untuk noc : ttv dalam batas normal, suara jantung abnormal,
denyut jantung apikal. Dan Nic : manajemen resiko jantung ( 4050)
obsevasi : identifikasi kesipan pasien untuk mempelajari gaya hidup
yang di modifikasi (diet, merokok, minuman beralkohol, olahraga dan
kadar kolestrol. Ners : lakuka terapi relaksasi, jika tepat, monitor
kemajuan pasien dengan interval yang teratur, melakaukan pemeriksaan
EKG melakukan monitor tekanan darah pasien secara rutin. Edukasi :
berikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai tanda dan
gejala penyakit jantung dan perubahan penyakit jantung sebagaimana
mestinya. Kolaborasi : prioritaskan yang mengurangi resiko (jantung)
dengan kolaborasi dengan dokter perawat, pasien, keluarga dan tim
kesehatan lainya dalam kesembuhan pasien.
b. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen cidera biologis di tandai dengan
data subjektif dan data objektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 6 jam di harapkan Tn. S nyeri berkurang dengan kriteria
30
hasil : kontrol nyeri ( 1605) untuk Noc : mengenali kapan nyeri terjadi,
menggunkan tindakan pencegahan, menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa analgetik, menggunakan analgetik yang di
rekomendasikan oleh dokter, mengenalai apa yang terjadi dengan gejala
nyeri. Dan Nic : Obesevasi : kaji nyeri komrohensif, yang meliputi
lokasi, karakteristik,durasi, beratnya nyeri atau faktor pencetus, dan
mengobervasi keadaan pasien. Ners : gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri, dorong pasien untuk memonitor
nyeri dan dan menangani nyerinya dengan tepat, mengukur tanda-tanda
vital sebelum dan sesudah pemberian nalgetik. Edukasi : mengajarkan
pasien dengan nafas dalam untuk mengurangi nyeri, menginformasikan
mengenai nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri dan antisipasi
dari ketiknyamanan akibat prosedur Kolaborasi : Kolaborasi dengan
dokter, perawat dan tim kesehatan lainya dalam pemberian analgesic
dan pengobatan lainya.
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi di tandai
dengan data subjektif dan data objektif. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 6 jam di harapkan Tn. S pola nafas kembali
normal berkurang dengan kriteria hasil status pernafasan kepatenan
jalan nafas (0410) Noc : pola nafas kembali normal, ttv dalam batas,
normal, penggunaan bantu nafas menurun Nic: Observasi : monitor
pernafsan pasien,monitor TTV pasien, monitor kecepatan irama
kedalaman dan kesulitan bernafas, cara pergerakan dada, monitor
saturasi oksigen, monitor keluhan sesak nafas pasien termaksud
kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk sesak nafs tersebut,
obsevasi adanya pernafasan cuping hidung Ners : memberikan terapi
nafas jika di perlukan, posisikan pasien semi fowler untuk mengurangi
sesak.
Edukasi : meberikan informasi tentang pengetahuan dan menstabilkan
pola nafas, ajarkan pasien melakukan teknik nafas dalam.
31
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan pada Ny. W meliputi :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung di tandai dengan data subjektif dan data objektif
Evaluasi dari implementasi keperawatan yang di berikan kepada Tn. S
dilakukan peneliti pada tanggal 16 Juni 2021 jam10.00 untuk masalah
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung. Subjektif : pasien mengatakan masih nyeri dada sebelah kiri,
pasien mengatakan pasien merasa pusing. Objektif : pasien terlihat
memegangi dada sebelah kiri, Paien mengatakan masih lemas TTV :
TD : 164/ 90 MmHg N : 90 x/m S : 36 C RR : 20 x/m. Assesment :
masalah belum teratasi. Perencanaan : penanganan nyeri, : melakukan
EKG kepada pasien, monitor TTV pasien, dan pemberian obat obatan
yang di butuhkan pasien.
Evaluasi dari implementasi keperawatan yang di berikan kepada
Tn. S dilakukan peneliti pada tanggal 17Juni 2021 jam10.00 untuk
masalah Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
irama jantung. Subjektif : pasien mengatakan masih nyeri dada sebelah
kiri. Objektif :, Pasien mengatakan masih lemas TTV TD : 160/ 85
MmHg N : 67 x/m S : 36,5 C RR : 20 x/m. Assesment : masalah
belum teratasi. Perencanaan :penanganan perubahan irama jantung :
monitor TTV pasien, dan pemberian obat obatan yang di butuhkan
40
TTV pasien, dan pemberian obat obatan yang di butuhkan pasien misal
obat analgetik dan terapi obat lainya
Evaluasi dari implementasi keperawatan ke dua yang di berikan
kepada Tn. S dilakukan peneliti pada tanggal 18 Juni 2021 jam 09.00
untuk masalah keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Agen
cidera biologis evaluasi meliputi : Subjektif : pasien mengatakan nyeri
bagian peurt Objektif : pasien terlihat memegangi dada sebelah kiri,
Paien mengatakan masih lemas TTV : TD : 150/ 80 MmHg N : 67
x/m S : 36,5 C RR : 20 x/m. Assesment : masalah belum teratasi.
Perencanaan : penanganan nyeri, : monitor TTV pasien, dan
pemberian obat obatan yang di butuhkan pasien misal obat analgetik
dan terapi obat lainya
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi di tandai
dengan data subjektif dan data objektif Evaluasi dari implementasi
keperawatan yang di berikan kepada Tn. S dilakukan peneliti pada
tanggal 16 Juni 2021 jam 10.00 untuk masalah keperawatan Pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi : subjektif : pasien
mengatkan masih sesak dan lemas. Objektif: airway : pola nafas masih
terpasang nasakanul, jalan nafas paten. Breating Tn. S bernafas
spontan dengan di bantu 02 3lpm, spo2 90 % circulation : alral hangat,
nadi kuat 65 x/m tidak terdapat sianosis, disability : keadaan apatis
danterpasang infus NACL 0,9 % 15 tetes permenit. Assessment :
masalah belum teratasi. Perencanaan : melakukan EKG, tetap berikan
02 3lpm, memposisikan semi fowler dan berikan cairan Nacl.
Evaluasi dari implementasi keperawatan hari kedua yang di
berikan kepada Tn. S dilakukan peneliti pada tanggal 17 Juni 2021 jam
10.00 untuk masalah keperawatan Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan hiperventilasi : subjektif : pasien mengatkan
masih sesak dan lemas. Objektif: airway : pola nafas masih terpasang
nasakanul, jalan nafas paten. Breating Tn. S bernafas spontan dengan
di bantu 02 3lpm, spo2 90 % circulation : alral hangat, nadi kuat 68
x/m tidak terdapat sianosis, disability : keadaan apatis danterpasang
42