You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

Analisa Fluida Reservoir adalah tahapan analisis setelah minyak mentah atau
crude oil diambil dari sumur. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
kualitas minyak yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga dari minyak yang
dihasilkan pada suatu reservoir produksi tersebut. Minyak mentah atau crude oil
merupakan komponen senyawa hidrokarbon yang terbentuk di dalam bumi, yang
berupa cairan, gas, dan padatan, karena tergantung dari komposisi mineralnya serta
pengaruh dari tekanan dan temperaturnya. Senyawa hidrokarbon dapat digolongkan
menjadi beberapa golongan di antaranya :
• Golongan Alifatik
Contoh dari golongan alifatik adalah alkana, alkena, alkuna, dan siklo
alifatik
• Golongan Aromatik.
Fluida formasi dari suatu lapisan produktif punya nilai ekonomis adalah
minyak bumi atau crude oil, yang sering disebut dengan FluidaReservoir. Fluida
reservoir merupakan cairan yang terperangkap dalam suatu trap di mana cairan
tersebut berasal dari source rock yang bermigrasi ke lapisan yang lebih porous
(misal : sandstone atau carbonate). Cairan yang terperangkap tersebut terhalang
oleh suatu cap yang menghalangi minyak bermigrasi ke permukaan. Cairan formasi
dapat juga berasal dari kubah garam (salt dome) yang mempunyai kadar air formasi
NaCl yang lebih tinggi. Tekanan statik dan temperatur reservoir merupakan faktor
penentu besarnya fluida reservoir yang didapat jika lapisan tersebut diproduksikan.
Dengan teknik analisis dan perhitungan yang baik pada proses pengolahan
minyak akan didapatkan hasil yang baik pula. Hasil analisis crude oil juga sangat
dipengaruhi oleh cara atau metode pengambilan sample fluida. Karena fluida
yangdihasilkan oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak, dan air.
Adapun metode pengambilan sample tersebut ada 3 teknik, yaitu :
1. Bottom hole sampling
2. Recombination sampling

1
2

3. Split-stream sampling
Analisis terhadap fluida reservoir (antara lain minyak dan air) perlu dilakukan
di laboratorium karena hal ini berkaitan erat dengan metode produksi yang kita
terapkan. Analisis dan pembahasan yang dilakukan di laboratorium meliputi :
1. Penentuan kandungan air dengan Dean and Stark Method.
2. Penentuan kandungan air dan endapan (base sediment and water) dengan
Centrifuge Method.
3. Penentuan specific gravity.
4. Penentuan titik kabut, titik beku, dan titik tuang.
5. Penentuan titik nyala (flash point) dan titik bakar (fire point) dengan Tag
Closed Tester.
6. Penentuan viskositas kinematik secara coba-coba (Tentaive Method).
7. Penentuan vapour pressure.
8. Analisa kimiawi air formasi.
Dengan teknik pemisahan dan analisis, proses pemisahan minyak dengan
sempurna dapat dilaksanakan. Analisis yang dilakukan padaCrude oil dengan
viskositas rendah akan membawa hasil bahwa minyak mentah tersebut akan
mempunyai densitas (kekentalan) yang cukup tinggi. Hasil analisa Crude oil jugas
angat dipengaruhi dengan pengambilan sample fluida karena fluida yang dihasilkan
oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak, dan air. Agar dihasilkan suatu
produk reservoir yang sesuai dengan kemampuan kita, maka pada fluida tersebut
perlu dilakukan beberapa analisi satau pengukuran terhadap air, endapan, berat
jenis, titik kabut, titik tuang, flash point, fire point, viscositas, tekanan uap, dan
analisa terhadap air formasi. Pemisahan zat padat, cair, dan gas dari minyak mutlak
dilakukan sebelum minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan minyak
dari zat – zat tersebut di lapangan akan dapat dihindari biaya - biaya yang
seharusnya tidak perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan – perbandingan
minyak dan air (WOR), minyak dan gas (GOR), serta persentase padatan yang
terkandung dalam minyak.
Penentuan titik kabut, titik tuang, titik beku, fire point, dan flash point cukup
memegang peranan penting, terutama dalam hubungan dengan temperatur fluida di
3

dalam tangki – tangki penampungan dan flow line. Dari proses transportasi minyak,
temperatur juga sangat dominan, sehingga dengan mengetahui sifat karakteristik
fluida, hambatan pembekuan minyak pada flow line dapat dihindari. Oleh karena
itu, dalam memproduksi minyak, analisafluida reservoir sangat penting dilakukan
guna menghindari hambatan – hambatan dalam operasinya. Hal itu juga dapat
membantu dalam pencapaian produktivitas secara maksimum dengan baik. Studi
dari analisa fluida reservoir ini dapat digunakan untuk mengevaluasi peralatan
produksi yang digunakan.
Penentuan viskositas sangat penting karena untuk mengetahui laju alir minyak
dari suatu sumur dan untuk mengetahui besarnya tekanan yang diperlukan agar
minyak dapat mengalir dari flowline. Vapour Pressure erat kaitannya dengan
viskositas. Analisa kimiawi air formasi sangat penting karena untuk mengetahui
tingkatan korosif atau endapan dari air formasi tersebut sehingga dapat
ditanggulangi mengenai hal – hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan formasi
ataupun kerusakan pada peralatan produksi.

You might also like