MAKALAH
PERMASALAHAN EKONOMI NELAYAN DI DESA.
KARANGANYAR KEC.KRAGAN TAHUN 2023
NAMA : NAMA SISWA 1
NAMA SISWA 2
KELAS :X TKPIB
NOABSEN : 14 DAN 36
SMK NEGERI 2 REMBANG
2023KATA PENGANTAR
Poji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai, Tidak lupa kami mengucapken terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi
Penulis songat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahusn dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktilkkan dalam kehidupan schari-bari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetalan dan pengalaman kami
Untuk itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saren yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Rembang, Mei 2023
PenulisHALAMAN JUDUL.....
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN,
A. Landasan Teori.....
B. Tujnan dan Manfaat
C. Permasalahan.
BAB Il PEMBAHASAN,
BAB III PENUTUP.....
A. Kesimpulan.
B. Saran...
DAFTAR ISI
ii
iti
cok ewe
10BABI
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa
pulau besar dan kecil, schingga memiliki garis pantai yang panjang. Dari
letak tersebut berpengaruh terhadap mata pencaharian penduduknya, yaina
nelayan. Dimana kehidupan dan kebutuhannya mengandalkan atau
tergantung dari hasil sumber daya laut, yaitu Lingkungan yang menjadi faktor
domninan,
Masyarakat nelayan merupakan masyarakat tradisional dengan Kondisi sosial
ekonomi yang tidak stabil bahkan rendah. Karena segala kegiatan untuk
pemenuhan tergantung dari kondisi lingkungan alam laut yang ada
Kabupaten Rembang sendiri merupakan daerah yang mempunyai garis pantai
yang cukup panjang, sehingga sebagian dari penduduknya juga
‘menggantungkan hidupnya pada hasil-hasil sumber daya laut,
Dengan kondisi alam yang tidak menentu saat ini, maka berpengaruh juga
ethadap hasil yang didapatkan oleh para nelayan. Yaitu pada saat terjadi
angin barat. Angin barat adalah angin nmsim barat atau angin mmuson barat
dimana angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua
Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di
Indonesia bagian barat. Biasanya terjadi pada Bulan Desember hingga
Januari, atau istilah dunia nelayan dikenal dengan musim baratan. Pada
musim baratan inilah terjadi pola perubahan angin dengan adanya badai
lautan dan gelombang tinggi, schingga membahayakan pelayaran.
Berbahayanya pelayaran, otomatis mempengaruhi juga proses mata
pencaharian para nelayan karena tidak bisa melaut. Dengan tidak bisa melaut,
make tidak ada hasil yang didapatkan, Disinilah peran dan kontribusi istri
nelayan dibutubkan, Jadi istri mempunyai peran ganda, selein sebagai ibu
rumah tangga juga sebagai pencari nafkeh untuk membantu suami
mencukupi kebutuhan keluarga, Mereka harus bisa mensiasali, perekonomian
keluarga, Kelika suami tidak dapat bekerja paling tidak selama musim
baratan. Karena penghasilan suami sangat berkurang dari hari-hari biasanya
Misalnya dengan berjualan kne, nasi atau jajanan yang lain, sehingga darihasil penjualan tesebut dapat membantu pemenuhan kebutuhan keluarga
pada musim baratan,
Dalam perspektif Islam semua orang dianjurkan untuk bekerja keras, karena
bekerja itm adalah ibadah, Mereka diberikan hak-hak untuk memiliki
kekayaan, demikian juga dengan perempuan, Perempuan mempunyai peran
yang penting dalam perekonomian, sehingga dibolehkan untuk bekerja
dalam rangka membentu suami mencari natkeh. Asalkan tidak mengabaikan
tanggung jawabnya dalam mengatur rumah tangga
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetani pendapatan rumah tanga nelayan pada musim
baratan, untuk mengetshui pendapatan istri nelayan pada musim baratan,
untuk mengetalu kontribusi istri nelayan terhadap pendapatan keluarga pada
musim baratan, untuk mengetahui Karakteristik sosial ekonomi yang
merapengaruhi pendapatan istri nelayan dan untuk mengetehui peran dan
kontribusi tersebut dalam perspektif Islam.
Secara umum ekonomi ini memiliki pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Segala bentuk usaha
den upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup tersebut dalam rangka
untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.
Nelayan adalah penduduk yang tinggal di pesisir pantai dan sumber kehidupan
ekonominya bergantung secara langsung pada kegiatan mengolah sumber
daya laut. Kommnitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata
pencaharian hasil laut dan tinggal di desa-desa pantai atau pesisir
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kecamatan Kragan merupakan
Kawedanan yang berpusat di Desa Kragan. Kawedanan Kragan meliputi
Kecamatan Kragan, Kecamatan Sedan, dan Kecamatan Sarang, Kantor Dinas
Wedana Kragan terletak tepat di pinggir jalan pantura Kragan samping
pegadaian yang Kini berubah menjadi Pasar Kragan. Adapun letak Pasar
Kragan sebelurmnya berada di selatam Masjid Besar Al-ishlah Kragan,
Beberapa catatan tentang Kawedanan Kragan antara lain terdapat dalam buku
berjudul "Perjalanan Panjang Anak Bumi" hal, 206, disitu disebutkan Wedana
Kragan bermama Raden Mas Soemitro, anak dari Bupatl Jepara Koesoemo
Octoyo,[2] tahun 1900-anKetika perang dunia kedua meletus, Tentara Jepang menginvasi Pulau Jawa
dengan mendarat di Kragan, Indramayu, dan Banten[3][4] Berdasarkan
catatan pihak Belanda, Angkatan Laut Jepang ke-16, divisi infanteri ke-a8
mendarat di Kragon tanggal 1 Maret 1942,[5] dengan total pasukan 24.000
personil.[5] Mayoritas diarahkan untuk mengusasi Jawa timur [5] Sisanya
4000 tentara diarahkan untuk merebut Kota Cilacap, Kota pelabuhan terbesar
di selatan Jawa[5] Berdasarkan penuturan lisan, 1 Maret 1942 dini hari
ferdengar dentuman-dentuman meriam di Laut Jawa, sorot lampu.sokle
berseliweran di langit malam. Pagi harinya tentara Jepang menduduki kantor
dinas Wedana Kragan, pasukan berkudanya ditempatkan di Pasar Sapi
Kragan. Beberapa peninggalan Jepang di Kragan antara lain pemakaman
tentara di Dukuh Kamboja Desa Kragan, dan Dukuh Buyuk Desa Tegal
Mulyo yang kini berubah menjadi perumahan,
Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan saya membuat makalah yaitu untuk melengkapi tugas yang belum
tuntas
Mantaat
Setelah membaca makalah ini pembaca bisa mengetahui Permasalah
Ekonomi Nelayan Di Desa Karanganyar Kec.Kragan
Permasalahan
Banyaknya permasalahan ekonomi di desa Karanganyar Kecamatan Kragan,
sehingga dalam mekalah ini akan membahas permasalhan yang yang di
alamai oleh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.BAB IL
PEMBAHASAN
A. Perekonomian Nelayan
Masyarakat nelayan merupakan sekumpulan masyarakat yang hidup
bersama-sama mendiami wilayah tertenta membentuk dan memiliki
kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada
pemanfaatan sumberdaya laut, Secara sosial ekonomi budaya merupakan
suatu kelompok masyarakal yang mampu memanfaatken kaweson laut dalam
peningkatan Kesejahteraan hidupnya terutama bagi mereka yang ekonomi
kkeluarganya masih lemalv/rendah (Daburi, 2004).
Masyarakat nelayan mempunyai berbagaipermasalahan dalam
perekonomian. Pada ummmnya mereka menggantungkan hidupnya dari
pemanfaatan sumber daya laut dan pantai yang membutuhican investasi besar
dan sangat bergantung dengan musim, Sementara mereka yang bekerja
sebagai nelayan memiliki kemampuan investasi yang terbatas schingga
hanya mampu memanfaatkan sumber daya laut tersebut secara sederhana
Hasil tangkapan cenderung menurun karena kalah bersaing dengan kapal
besar dan terjadi penurunan mutu ketika berada dipantai, Hasil tangkapan
tersebut mudah rusak, sehingga posisi tawar dalam proses pembelian juga
akan mengalami penurunan, Selain itu hubungan dengan juragan atau
pemilik kapal juga terbatas yaitu musiman dan tidak menentu sehingga
menyebabkan nelayan mempunyai penghasilan yang terbatas bahkan sulit
karena bergantung pada pemilik kepal karena mereka harus berhutang untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
Pada umumnya kondisi perekonomian masyarakat nelayan masih rendah,
ditandai dengan pendapatan dari mereka yang relatif rendah dan masih
banyak yang tergolong miskin. Hal ini disebabkan sebagian besar
perekonomian hanya mengandalkan penghasilan dari hasil sumber daya laut.
Masyarakat nelayan diharapkan dapat menanggulangi kesulitan dan krisis
ekonomi keluarga yang dikadapinya, terutama pada saat musim baratan,
Agar dapat mengatasi Kesulitan modal, masyarakat nelayan disarankan untuk
mengembangakan suatu mekanisme tersendiri dengan sistem modal bersama,
Kerjasama dengan sistem ini dapat menunjukkan pemetaan resiko. (Mulyadi,
2007).B. Pendapatan Nelayan
Pendapatan seseormg pada waktu atau jasa yang dicurabkan dan tingkat
pendapatan perjam kerja yang diterima, Tingkat pendapatan nelayan
dipengerui oleh tingkat pendidikan atau ketrampilan dan sumber-sumber
non tenaga yang dikuasai, seperti tanah, modal dan teknologi. Pendapatan
nelayan berarti jumlah keseluruhan dari seluruh anggota rumah tangga dan
berbagai sumber pendapatan baik dari sek(or perikanan/keleutan, perlanian,
perdagangan, maupun jasa yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan.
Perempuan pada masyarakat nelayan, pada umumnya tidak terlibat dalam
penangkapan ikan, Tefapi istri nelayan tersebut terlibat dalam berbagei
kegiatan ekonomi karena terdorong desakan kebutuhan rumah tangga yang
disebabkan penghasilan snami yang kurang bahkan tidak mencukupi
kebutuhan keluarga, Istri nelayan memiliki kegiatan lain selain membanta
menyiapkan makanan untuk bekal suari, Diluar bidang perikanan. istri
‘mengurus warung kecil atau menerima jahitan untuk menambah penghasilan
guna keperluan keluarga (Ekadianti, 2014),
Nelayan merupakan komunitas masyarakat yang secara ekonomi rentan
arena tidak memiliki tabungan, kurang atau tidak berpendidikan sehingga
seringkali menghadapi tekanan kemiskinan yang kuat, Jumlah anak yang
cenderung banyak menyebabkan beban yang ditanggung menjadi berat dan
tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan. Rata-rata penghasilan
yang diperoleh nelayan miskin sangat kecil dan hanya pas-pasan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan terpaksa hidup serba
kekurangan (Primyastanto, 2015).
Pendapatan nelayan dipengaruhi oleh pendapatan yang berasal dari usaha
diluar usaha penangkapan. Pendapatan perikanan dipengaruhi oleh jumlah
output perharga ikan hasil tangkapan serta sistem bagi hasil yang berlaku
(Ekadianti, 2014)
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergentung
langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan atanpun
budidaya, Mereka pada umumnya tinggal di sebuah lingkungan pemukiman yang
dekat dengan lokasi kegiatannya,1. Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka,
Nelayan adalah pekerjaam yang penuh resiko, sehingga pekerjaan ini
umumnya dikerjakan oleh lelaki. Para nelayan harus berjuang di tengah laut
untuk agar bisa menangkap ikan, Mereka tentunya harus bekerja keras agar
dapat memperoleh hasil taugkapan untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini
mengandung arti bahwa keluarga yang lain tidak dapat membantu secara
penuh, schingga masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pada umumnya
soring di identikekan dengan masyarakat miskin Mennrut data BPS tahun 2013,
jumlah penduduk miskin di Indonesia pada september 2013 mencapai 28,55
juta orang (11,47%).
2. Dari jumlah itu masyarakat dalam bidang perikanen ataupun nelayan
menyumbang jumlah yang paling besar dalam hal kemiskinan.Menurut
‘Mafruhah, kemiskinan masyarakat sering hanya dilihat dari ekonomi terutama
yang dikaitkan dengan keterbatasan modal,serta sarana dan prasarana yang,
dimiliki oleh para nelayan untuk menjalankan kehidupan dan kegiotan sehari-
harinya,
3. Namua sebenarnya, disamping ekonomi masyarakat nelayan juga
terpinggitkan secara hukum dan sistem pemerintahan. Salah satu karakteristik
kemiskinan masyarakat nelayan antara lain pekerjsan yang tidak totap yang
tergantung Kondisi laut, Hal ini mengakibatkan tingkat pendapatannya tidak
pasti dan kadang tidak dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya, Apalagi jika tiba musim paceklik, Menurut Usman Budi, musim
paceklik adalah permasalahan Klasik, dikarenakan musim paceKlik akan
senantiasa datang setiap tahun, Dengan kata lain, setiap tahun itu juga
masyerakat nelayan akan bechedapan dengan musim yang dapat membuatnya
sengsara, Selain itu, faktor iklim atau kondisi alam juga adalah permasalahan
yang dihadapi para nelayan, dimana mereka tidak dapat untuk pergi melaut
karena kondisi alam yang tidak kondusif,
4. Akibatnya dalam kehidupan keluarganya nelayan urmmnya mengikutsertakan
istri dan anak-anaknya untuk beketja ager dapat membantu mencari
penghasilan tambahan, Di samping itu, anak-anak nelayan banyak yang putus
sekolah atau sekolahnya hanya sampai pada tingkat sekolah dasar saja,
Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, Kerena nelayan merupakan ujungtombak penghasil perikanan di Indonesia, Padahal Indonesia memiliki laut
yang sangat luas yang memiliki berbagai sumber daya yang semestinya dapat
dimanfaatkan untuk menjamin kesejahteraan hidup nelayan dan keluarganya
Usman Budi, menambahkan kompleksnya permaselahan kemiskinan
masyarakat nelayan terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup dalam
suasena alam yang keras yang selalu diliputi ketidskpastion dalam
menjalankan usahanya. Kondisi inilah yang menyebabkan nelayan dijauhi
oleh institusi-institusi perbankan dan perusahaan asuransi, seperti sulitnya
masyarakat nelayan mendapatkan akses pinjaman modal, baik untuk modal
kerja maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari keluarga.
. Banyak faktor yang menyebabkan kehidupan para nelayan pada akhimya
terstruktur sedemikian rupa sehingga menjadi miskin baik ditinjeu dari sisi
ekonomi, aktivitas sosial, budaya dan adat- istiadat serta pengaruh dan akibat
dari berbagai kebijakan pemerintah yang secara langsung maupun tidak
langsung merugikan masyarakat nelayan, Menurut Kusnadi (dalam Sipahelut,
2010) kesulifan melepaskan diri dari belenggu kemiskinan Karena mercka
didera oleh beberapa keterbatasan di bidang kualitas sumberdaya manusia,
akses dan penguasaan tekmologi, pasar, dan modal. Kebijskan dan
implementasi program - program pembangunan untuk masyarakat di
kawasannya hingga saat ini masih belum optimal dalam memutus mata rantai
belenggu kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Oleh Karena itu, dibutuhkan perhatian dari semua pihak, Kkhususnya
pemerintah, Perhatian itu tentunya harus dalam bentuk tindakan nyata untuk
mencari altematif yang terbsik untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan,
sebagaimana tujuan negara Indonesia yang diamanatkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 antara Lain adalah memajukan kesejahteraan
umum den mencerdaskan kehidupan bangsa, Kesejahteraan umum atau
kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan kalau kemiskinan dapat dikurangi,
sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan nmum dapat dilakukan melatui
upayapenanggulangan kemiskinan Hal di alas sesuai dengan fenomena yang
terjadi di Dosa Karanganyar Kec.Kragan.
Desa yang terletak di Desa memiliki masyarakat dengan pekerjaan utama
sebagai nelayan. Berdasarkan hasil observasi, masyarakat nelayan di Desa
Karanganyar Kec.Kragan hidup dengankondisi terbatas seperti hal yang telahdijelaskan di atas. Mereka masihmenggunakan lat tradisional dalam
menjalankan altivitas mereka. Kemiskinan telah menjadi wabah bagi
masyarakat nelayan di Desa Karanganyar yang disebabkan oleh beberapa
faktor-Berdasarkan fenomena tersebut, perlu diadakamnya suatu penelitian
yang membahas tentang Kemiskinan pada masyarakatnelayan di Desa
Karangenyar, karena fenomena kemiskinan di kehidupan mesyarakat nelayan
desa Karanganyar telah menjadi masalah sosial yang belumlerselesaikan
hingga saat ini, sehingga dapat di gunakan sebagai dasar kebijakanbagi tiap
desa dalam usaha mengatasi kemiskinan khususnya pada mayarakat nelayan.BAB I
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
Masyarakat Nelayan: masyarakat nelayan dapat dilihat dari keberadaan
stratifikasi masyarakat nelayan baik dalam kelompok dengan
penghasilannya perhari, perbulan bahkan pertahunnya, dan keberadaan
tipologi nelayan yang dapat dilihat dari tingkat kelompok nelayan miskin,
sedang, dan kaya dalam hal pemenuhan ekonomi keluargenya, serta
keberadaan hubungan antar tipe nelayan dimana adanya saling
kekeluargaan dengan mempertahankan budaya gotong royong saling
membantu antar nelayan yang tidak membedakan status sebagai nelayan
miskin, sedang manpun kaya, Dengan mengetahui karakteristik
masyarakat nelayan maka dapat dipahami bagsimana kondisi kehidupan
nelayan tersebut dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya,
Kemiskinan Nelayan: kemiskinan nelayan dapat dipahami dengan
mengotalmni konsep kemiskinan secara nmum, memahami ciri kemiskinan
nelayan serta faktor-faktor penyebab kemiskinan yang dipengaruhi oleh
faktor alam baik musim hujan, Kemarau maupun musim angin, serta faktor
lainnya baik kurangnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap
keberadaan Kondisi para nelayan sehingga menyebabkan kemiskinan
dikalangan nelayan, Dari kesimpulan di alas berdasarkan tujuan akhir
penelitian adalah untuk mengetahui kondisi kemiskinan nelayan danau
dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Desa Karanganyar Kee. Kragan.
Dopat ditarik kesimpulan babwa berdasarkan hasil wawancora peneliti
dengan beberapa masyarkat yang berprofesi sebagai nelayan beserta para
aparatur pemerintah Desa Karanganyar di atas dapat disimpulkan bahwa
nelayan miskin tidak dapat menggantungkan urusan ekonomi kelnarganya
pada hasil kerjanya sebagai nelayan dengan penghasilan yang tidak
menentu setiap harinya. Itu sebabnya dari hasil temuan peneliti bahwa
beberapa dari para nelayan memilih mencari pekerjaan lain dengan tidak
‘meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai nelayan.B. Saran
1.
Pemerintah setempat harus dapat mengetahui dan memahami seperti apa
kondisi masyarakat nelayan baik dilihat dari segi_ stratifikasinya,
tipologinya dengan pengelompokkan nelayan miskin sedang dan kaya
serta dari penghasilan yang berbeda diperoleh baik perharinya perbulannya
dan pertahunnya serta dari segi kehidupan keluarga nelayan sampai
dengan bagaimana para nelayan didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
keluarganya, Maka diharapkan pemerintah memiliki alternatif dalam
memberikan bantuan perikanan kelompok nelayan.
Untuk menanggulangi kemiskinan nelayan perlu adanya ketjasama dari
semma kalangan baik pihak nelayan, masyarakat setempat maupun dari
pihak pemerintah Desa, Daerah dan Provinsi untuk dapat menanggulangi
kemiskinan nelayan danau dengan melihat faktor yang mempengaruhinya
baik faktor alam maupun faktor non alam agar dapat bersama mencari
solusi dalam menanggulang! masalah kemiskinan dikalangan masyarakat
nelayan,
10