You are on page 1of 12

KAJIAN RISIKO PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SELAMA MASA

PANDEMI COVID-19 DI UPTD PUSKESMAS JURANG MANGU

TIM PENCEGAHAN DAN PENGEDALIAN INFEKSI

UPTD PUSKESMAS JURANG MANGU

KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2022
A. Latar Belakang

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai


dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun,
hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum
diketahui.

Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui kontak dekat


dan droplet, bukan melalui transmisi udara (kecuali pada tindakan yang
menghasilkan aerosol). Orang-orang yang paling berisiko terinfeksi adalah mereka
yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien
COVID-19. Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di
pelayanan kesehatan dan masyarakat.

Salah satu program dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas


pelayanan kesehatan adalah melakukan pengkajian risiko, dimana risiko tersebut
merupakan potensi terjadinya kerugian yg dapat timbul dari proses kegiatan saat
sekarang atau kejadian dimasa datang.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun ICRA pandemi COVID-19 di


UPTD Puskesmas Jurang Mangu sebagau acuan dalam menerapkan program dan
strategi pencegahan dan pengendalian infeksi.

B. Tujuan
1. Tujuan umum:
a. Meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Jurang Mangu melalui
tercapainya kepatuhan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
2. Tujuan khusus:
a. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi COVID-19 di UPTD
Puskesmas Jurang Mangu;
b. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dari risiko infeksi COVID-19.

C. Ruang Lingkup
1. Kajian resiko infeksi COVID-19
2. Prioritas masalah sesuai grading risiko
3. Plan of action pandemi COVID-19
D. Kajian Risiko Infeksi COVID-19 UPTD Puskesmas Jurang Mangu

NO MASALAH PROBABILITAS DAMPAK SISTEM YANG ADA SKOR PERINGKAT


5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 RISIKO
1. Kurangnya kepatuhan kewaspadaan 5 5 5 125 1
standar dan transmisi Covid 19
2. Kurangnya kepatuhan pemakaian dan 5 4 5 100 2
pelepasan APD
3. Kurangnya kepatuhan desinfeksi, 4 3 4 48 3
Dekontaminasi, dan sterilisasi peralatan,
ruangan, dan ambulance Covid 19
4. Belum ada surveilans COVID-19 3 4 2 24 4

5. Belum ada program kerja komite PPI 3 3 2 18 5


terkait COVID-19

E. Prioritas Masalah COVID-19 UPTD Puskesmas Jurang Mangu

NO RISIKO POTENSIAL / MASALAH SKOR PERINGKAT


1. Kurangnya kepatuhan kewaspadaan standar dan transmisi Covid 19 125 1
2. Kurangnya kepatuhan pemakaian dan pelepasan APD 100 2
3. Kurangnya kepatuhan desinfeksi, Dekontaminasi, dan sterilisasi 80 3
peralatan, ruangan, dan ambulance Covid 19
4. Belum ada surveilans COVID-19 64 4
5. Belum ada program kerja komite PPI terkait COVID-19 18 5

Plan of Action COVID-19 UPTD Puskesmas Jurang Mangu

NO MASALAH SKOR PERINGKAT TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS STRATEGI


1. Kurangnya kepatuhan pemakaian Tercapainya kepatuhan - Tercapainya - Menyusun
dan pelepasan APD memakai dan melepas kepatuhan SPO Memakai
APD Standar sesuai SPO memakai APD dan Melepas
Standar APD standar
- Tercapainya sesuai
kepatuhan regulasi
melepas APD - Melakukan
Standar sosialisasi
SPO Memakai
dan Melepas
APD
- Melakukan
monitoring
evaluasi
memakai dan
melepas APD
- Melakukan
feed back
kepatuhan
memakai dan
melepas APD
kepada unit
terkait
- Melakukan
Reedukasi
memakai dan
melepas APD
2. Kurangnya kepatuhan desinfeksi, Terlaksananya desinfeksi, - Terlaksananya - Membuat
Dekontaminasi, dan sterilisasi Dekontaminasi, dan pengelolaan SPO
peralatan, ruangan, dan ambulance sterilisasi peralatan, peralatan APD pengelolaan
Covid 19. ruangan, dan ambulance re-use ( sepatu reuse APD
Covid 19 sesuai regulasi boot, kaca mata, covid 19
face shield, - Koordinasi
gaun, masker n- dengan
95) dengan baik bagian
dan benar. loundry untuk
- Terlaksananya melaksanakan
desinfeksi udara pengelolaan
ruangan dan unit sepatu boot
lain yang dan gaun.
membutuhkan - Koordinasi
- Terlaksananya dengan
dekontaminasi cleaning
amulance covid service terkait
19 dry mist
ruangan dan
unit terkait.
- Koordinasi
dengan drive
ambulance
terkait
dekontaminasi
ambulance
3. Belum ada surveilans COVID-19 Terlaksananya sistem - Terlaksananya - Koordinasi
surveilans COVID-19 surveilans ODP dengan Tim
- Terlaksananya Covid untuk
surveilans PDP menunjuk
- Terlaksananya petugas
surveilans kasus surveilans
terkonfirmasi COVID-19
- Melakukan
surveilans
ODP, PDP,
dan kasus
terkonfirmasi
COVID-19
setiap hari
- Melakukan
koordinasi
dengan dokter
jaga terkait
penempatan
pasien
- Melaksanakan
evaluasi
surveilans
ODP, PDP
dan kasus
terkonfirmasi
COVID-19
4. Belum ada program kerja komite Terdapat program kerja - Terdapat - Melakukan
PPI terkait COVID-19 komite PPI terkait pandemi program PPI koordinasi
COVID-19 COVID-19 bagi dengan TIm
petugas Covid, UKP
dan UKM
- Terdapat untuk
program PPI menyusun
COVID-19 bagi program PPI
pasien COVID-19
- Melakukan
- Terdapat
sosialisasi
program PPI
program PPI
COVID-19 bagi
COVID-19
lingkungan
- Melakukan
pemantauan
pelaksanaan
program
- Memberikan
umpan balik
kepada unit
terkait perihal
pelaksanaan
program PPI
COVID-19
5. Kurangnya kepatuhan Tercapainya kepatuhan - Tercapainya - Melakukan
kewaspadaan standar dan transmisi kewaspadaan standar dan kepatuhan etika monitoring
Covid 19 transmisi covid 19 batuk evaluasi
- Tercapainya pelaksanaan
kewaspadaan kepatuhan
transmisi kewaspadaan
droplet, kontak standar dan
dan airborne transmisi bagi
100% petugas,
pasien, dan
penunggu
pasien.
F. Penutup
1. Kesimpulan:
a. COVID-9 merupakan penyakit baru yang berpotensi pandemic dengan
penyebaran melalui droplet, kontak dan airborne;
b. Prinsip PPI COVID-19 adalah stop transmisi, melaksanakan kewaspadaan
standard dan adaptasi hal baru selama pandemic;
c. Semua area di Puskesmas terdapat risiko infeksi tergantung dengan tingkat
risiko area masing-masing.
2. Saran:
a. Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan isolasi (standar dan transmisi) di
semua area sesusai zonasi pelayanan
b. Perlu dukungan manajemen, semua staff Puseksmas, paien dan
masyarakat lintas sektor agar pelaksanaan PPI COVID-19 dapat teraksana
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Coronavirus ( Covid-19),
Kemenkes 2020
3. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri ( APD ) dalam menghadapi wabah Covid-
19, Kemenkes 2020

You might also like