You are on page 1of 6

BAB 2: Lambang Unsur, Rumus Kimia, Tata

Nama, dan Persamaan Reaksi


Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia, tata nama senyawa sederhana dan persamaan reaksi
4.2 Menuliskan persamaan reaksi kimia berdasarkan peristiwa dalam kehidupan

Materi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran


Lambang Unsur Menuliskan lambang unsur dengan benar
Rumus Kimia Mengaitkan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia zat.
Membedakan antara rumus empiris dengan rumus molekul.
Tata Nama Senyawa Menuliskan tata nama senyawa kimia sesuai aturan IUPAC
Menuliskan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat
Persamaan Reaksi
yang terdapat dalam reaksi atau sebaliknya.
Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan mengacu pada Hukum
Kekekalan Massa dan langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi yang
benar.

A. LAMBANG UNSUR
Alam semesta ini mengandung zat yang jumlahnya tak terhitung. Ternyata semua zat tersebut
tersusun dari zat-zat dasar yang disebut dengan unsur. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa (bukan
reaksi nuklir).

Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang
berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda baterai merupakan unsur yang
diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas,
besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 buah unsur.

Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons Jacob
Berzelius mengusulkan pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur. Apakah
huruf C, Au, Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf tersebut
merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara singkat.
Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas yang banyak digunakan
sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa alat dapur terbuat dari aluminium
yang mempunyai lambang kimia Al. Lambang unsur terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf
besar diikuti huruf kecil. Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut,
misalnya nitrogen (N), oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au
berasal dari nama latin dari emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang diambil dari
“Ferum”, Ag merupakan lambang perak yang diambil dari kata “Argentum”. Penulisan
lambang unsur selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Gambar berikut merupakan tabel unsur kimia yang digolongkan berdasarkan golongan logam,
metaloid, dan non logam:

Aturan dalam menuliskan lambang unsur:

1. Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf, maka harus digunakan huruf kapital,
misalnya oksigen (O), hidrogen (H), karbon (C).

2. Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf, maka huruf pertama menggunakan huruf
kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf kecil, misalnya seng (Zn), emas (Au), tembaga
(Cu). Kobalt dilambangkan Co, bukan CO. CO bukan lambang unsur, tetapi lambang senyawa
dari karbon monoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen (O).

Berikut ini adalah video penjelasan cara menuliskan lambang unsur kimia:

B. RUMUS KIMIA
Secara umum, rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur
menunjukkan jenis unsur sedangkan angka indeks menunjukkan jumlah atau perbandingan atom-
atom unsur. Angka indeks ditulis sebagai subskrip setelah lambang unsur. Angka indeks terletak
disebelah kanan bawah unsur. Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus
empiris.

1. Rumus Molekul

Rumus molekul merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur
pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misalnya, sukrosa mempunyai
rumus C H O . Rumus tersebut menunjukkan bahwa sukrosa tersusun dari karbon, hidrogen,
12 22 11

dan oksigen. Rumus tersebut juga menunjukkan bahwa satu molekul gula tersusun dari 12
atom karbon, 22 atom hidrogen dan 11 atom oksigen.

Vitamin C tersusun dari unsur C, H, O seperti penyusun gula, tetapi jumlah atom
penyusunnya berbeda. Vitamin C mempunyai rumus C H O , setiap satu molekul vitamin C
6 8 6

mengandung 6 atom karbon, 8 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Meskipun gula dan
vitamin C tersusun dari jenis unsur yang sama tetapi mempunyai sifat yang berbeda, hal ini
disebabkan karena jumlah masing-masing unsur dalam senyawa tersebut berbeda.

Urea merupakan pupuk yang telah lama digunakan. Urea mempunyai rumus senyawa
CO(NH ) . Dari rumus senyawa tersebut dapat ditunjukkan bahwa urea tersusun dari unsur
2 2

karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N) dan hidrogen (H). Dalam satu molekul urea terdapat 1
atom karbon, 1 atom oksigen, 2 atom nitrogen dan 4 atom hidrogen.

Berikut ini tabel contoh beberapa senyawa, rumus molekul dan kegunaannya:

2. Rumus Empiris

Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan atom-atom yang paling kecil
(sederhana). Glukosa mempunyai rumus molekul C H O dengan perbandingan C: H: O = 6: 12:
6 12 6

6. Perbandingan ini dapat disederhanakan menjadi C: H: O = 3: 6: 3. Perbandingan tersebut


masih dapat disederhanakan lagi menjadi C: H: O = 1: 2: 1. Perbandingan ini merupakan
perbandingan yang paling kecil, sehingga rumus empiris dari glukosa adalah CH O. Jika suatu
2

senyawa mempunyai rumus molekul dengan perbandingan atom-atom yang tidak dapat
disederhanakan lagi, maka rumus empiris sama dengan rumus molekulnya. Contohnya air
H O, karbon dioksida CO , asam sulfat H SO . Beriku ini beberapa contoh
2 2 2 4

rumus empiris.

Berikut ini adalah video penjelasan cara mudah membuat rumus empiris:

C. TATA NAMA SENYAWA


Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua unsur. Kedua unsur tersebut dapat berasal
dari senyawa logam dan nonlogam atau keduanya nonlogam. Penamaan senyawa kimia
mengikuti cara sistematik yang telah disetujui secara IUPAC (International Union of Pure
Applied Chemistry) oleh ahli-ahli kimia. Nama-nama senyawa tertentu masih digunakan dalam
pasar perdagangan hingga kini. Berikut ini ringkasan rumus aturan tata nama senyawa dan
penjelasannya dalam bentuk video. Sebelum memahami materi ini pastikan Anda telah
mampu membedakan antara unsur logam dan non logam.

D. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan Reaksi Kimia adalah persamaan yang menunjukkan perubahan
zat-zat yang terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Zat zat yang terletak di
sebelah kiri tanda panah disebut pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang terletak
di sebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi (produk). Persaman Reaksi
Kimia harus mengikuti hukum kekekalan massa.

Kenapa Harus mengikuti Hukum kekekalan Massa?

Karena isi dari hukum Perbandingan Massa yaitu massa zat sebelum
bereaksi harus sama dengan hasil reaksi. Oleh karena itu jumlah atom
sebelum dan sesudah bereaksi harus sama.

Seperti reaksi pembentukan H O berikut:


2

Reaksi 1: H + O ---> H O
2(g) 2(g) 2 (aq)

Di Reaksi pertama jumlah atom O sebelum dan sesudah reaksi berbeda jadi
tidak memenuhi hukum perbandingan massa. Jadi reaksi ini di sebut reaksi
belum setara

Reaksi 2: 2H + O ---> 2 H O
2(g) 2(g) 2 (aq)

Di Reaksi kedua jumlah atom H dan O sebelum dan sesudah reaksi sama jadi
di reaksi kedua sudah memenuhi hukum perbandingan massa. Jadi reaksi ini
disebut reaksi sudah setara.

Cara Penulisan Persamaan Reaksi Kimia

Perubahan kimia atau disebut reaksi kimia biasanya ditulis dalam bentuk
persamaan reaksi. Dalam persamaan reaksi selalu diberi koefisien yang
sesuai untuk memenuhi hukum kekekalan massa dan teori Dalton. Dalton
menyatakan jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi kimia biasa
tidak berubah tetapi hanya mengalami penataan ulang. Sebenarnya hal
Dalton ini hanya menjelaskan hukum kekekalan massa.

Contoh penulisan persamaan reaksi kimia:


Logam aluminium(Al) bereaksi dengan gas oksigen(O ) membentuk 2

aluminium oksida(Al O ).2 3

Cara menuliskannya dalam bentuk persamaan reaksi kimia:

Al + O ---> Al O
(s) 2(g) 2 3

Penyetaraan Persmaan Reaksi Kimia

Untuk menyetarakan persamaan reaksi kimia membutuhkan aspek


kuantitatif dan aspek kualitatif.

a. Aspek kuantitatif diperlukan dalam menyetarakan koefisien pereaksi


dan hasil reaksi berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu jumlah massa
sebelum reaksi sama dengan jumlah massa sesudah reaksi. Dengan
demikian, reaksi dapat menunjukkan jumlah setiap zat yang terlibat dalam
reaksi.

Contoh persamaan reaksi antara hidrogen dan oksigen sebagai berikut.

2H + O → 2H O
2(g) 2(g) 2 (g)

Persamaan reaksi kimia tersebut menunjukkan bahwa “2 mol hidrogen


bereaksi dengan 1 mol oksigen menghasilkan 2 mol air”.

b. Aspek kualitatif diperlukan dalam memberi tanda (simbol) sifat fisik dari
pereaksi-pereaksi dan hasil reaksi.langkah-langkah dalam menyetarakan
persamaan reaksi kimia adalah sebagai berikut:

1. Tuliskan persamaan reaksi yang belum setara


2. Tentukan jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan panah
3. Setarakan jumlah atom setiap unsure atau senyawa di ruas kiri dan
kanan
4. Periksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan
5. Berikan wujud zat/materinya (padat, cair, gas, maupun larutan).

(s) : solid (zat padat)

(l) : liquid (zat cair)


(aq) : aqueous (campuran larutan dalam air)

(g) : gas

Contoh :

Pembakaran gas butena (C H ) dengan oksigen(O ) menghasilkan gas Carbon


4 8 2

monoksida(CO) dan uap air(H O). Tuliskan persamaan reaksinya!


2

Jawab:

1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara

C H + O ---> CO + H O
4 8 2 2

2. Setarakan jumlah C

C H + O ---> 4 CO + H O
4 8 2 2

3. Setarakan jumlah H

C H + O ---> 4 CO + 4 H O
4 8 2 2

4. Setarakan jumlah O

C H + 4 O ---> 4 CO + 4 H O
4 8 2 2

5. Terakhir tuliskan reaksi setara serta wujud zat

C H + 4 O ---> 4 CO + 4 H O
4 8(g) 2(g) (g) 2 (g)

You might also like