Professional Documents
Culture Documents
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Histeria adalah kondisi psikis berupa reaksi yang
berlebihan akibat kegagalan mengatasi rasa takut atau tekanan emosi.
Cirri-ciri Penderita berprilaku tidak terkontrol, berteriak-teriak, menangis ,
tangan menggenggam bahkan berguling-guling di lantai. Dan
semakin tidak terkontrol saat berusaha ditenangkan.
Napas biasanya cenderung cepat dan dalam. jika ini berlangsung
lama dapat menyebabkan kondisi hiperventilasi yang ditandai
dengan kejang atau kram pada pergelangan tangan dan tangan.
Jika semakin parah dapat terjadi paralisis dimana penderita tidak
dapat menggerakkan anggota badannya.
Gejala akan berhenti dengan sendirinya jika penderita kelelahan
Penyebab Dapat terjadi akibat mengalami stress psikologis maupun stress fisik.
Biasanya pada kejadian luar biasa seperti bencana alam, musibah,
kecelakaan dan lainnya, Namun juga dapat terjadi akibat kondisi
sehari-hari seperti tekanan pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah
ekonomi dan lainnya.
Prosedur Penanganan histeria
Pelaksanaan a. Jauhkan penderita dari keramaian dan hanya ditemani oleh satu
atau dua pendamping saja.
b. Pendamping bersikap pasif, jangan bertanya atau berbicara kepada
penderita. Apa lagi memegang dan berusaha menghentikan
histerianya. INGAT.. Semakin diberi perhatian, histeria akan
semakin menjadi.
c. Tunggu sampai penderita tenang, jika histerianya sudah reda
barulah diajak bicara.
d. Biarkan penderita istirahat sampai benar-benar pulih
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari
dokter atau paramedik
Tujuan P3K 1. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
Mencari dan mengatasi pendarahan
2. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
Mengadakan diagnosa
Menangani korban dengan prioritas yang logis
Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang
tersembunyi.
3. Menunjang penyembuhan
Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Mencegah infeksi
Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban
dengan tepat.
Prioritas Henti napas
Pertolongan Henti jantung
Pertama Pendarahan berat
Shock
Ketidak sadaran
Pendarahan ringan
Patah tulang atau cedera lain
Prosedur 1. Bersikap tenang, jangan pernah panik. Anda diharapkan menjadi
Pelaksanaan penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya
(ditolong).
2. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karena anda harus tega
melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan
untuk keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tanpa
menambah kerusakan
3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya
kecelakaan, cuaca dan lainnya.
4. Periksa keadaan penderita apakah pingsan, ada pendarahan dan
luka, patah tulang, merasa kesakitan.
5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan
bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasa bantuan (A, B =
Airway, Breathing management)
6. Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti,
lakukan pijat jantung luar. Kalau ada pendarahan berat segera
hentikan (C= Circulator management )
7. Apakah penderita shock ? kalau shock cari dan atasi penyebabnya.
8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau
penyerta. Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang
yang patah, jangan buru-buru memindahkan atau membawa ke
klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus
menghubungi petugas medis atau rumah sakit terdekat.
10.
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang
dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adanya
mikroorganisme hidup pada bahan atau barang tersebut
Tujuan P3K
Prioritas
Pertolongan
Pertama
Prosedur 1. Sterilisasi secara fisik, misal dengan pemanasan, penggunaan
Pelaksanaan sinar bergelombang pendek seperti sinar-X, sinar γ, sinar UV, dan
sebagainya.
2. Sterilisasi secara kimia, misal dengan penggunaan desinfektan,
larutan alkohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran asam
klorida dengan garam Hg) dan sebagainya.
3. Sterilisasi secara mekanik, misalnya dengan penggunaan saringan
atau filter.
AKPER YBIS SUNGAI PENUH
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Kram pada otot (strain muscle) merupakan kondisi yang menyebabkan
perasaan nyeri, terjadi secara tiba-tiba pada otot karena otot
mengalami kekakuan yang disebabkan karena penggunaan otot secara
berlebihan, contohnya setelah menjalani aktivitas olahraga
Penyebab Penyebab kram pada otot sebenernya belum dapat terungkap jelas
(idiopatik) namun ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab
terjadinya kram otot diantaranya :
1. Penggunaan otot-otot tubuh secara berlebihan
2. Tidak melakukan stretching sebelum melakukan latihan fisik
3. Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) karena kekurangan cairan
dapat memicu penurunan kadar garam mineral dalam tubuh
sehingga menstimulasi terjadinya kram otot
4. Infeksi ( contohnya penyakit tetanus dapat menyebabkan otot
mengalami peregangan)
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Terkilir adalah jenis cedera ligamen yang diakibatkan oleh robeknya
serat-serat ligamen
Penyebab 1. Umur
Faktor umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan
serta kekenyalan jaringan. Misalnya pada umur tiga puluh sampai
empat puluh tahun kekuatan otot akan relative menurun.
Elastisitas tendon dan ligamen menurun pada usia tiga puluh
tahun.
2. Terjatuh atau kecelakan
Sprain dapat terjadi apabila terjadi kecelakan atau terjatuh
sehingga lutut mengalami sprain.
3. Pukulan
Sprain knee dapat terjadi apabila mendapat pukulan pada bagian
lututnya dan menyebabkan sprain.
4. Tidak melakukan pemanasan
Pada atlet olahraga sering terjadi sprain karena kurangnya
pemanasan
Tanda Rasa sakit atau nyeri berdenyut
Pembengkakan
Mengalami keterbatasan bergerak
Memar dan tampak kemerahan
Prosedur 1. Istirahatkan (Rest)
Pelaksanaan Begitu cedera yang diduga menyebabkan keseleo, sesegera
mungkin berhentilah beraktivitas. Duduklah dengan tenang dan
letakkan bagian yang terkena keseleo pada bidang datar, Jangan
tempatkan beban berat pada area yang terkilir
2. Kompres es (Ice)
Aplikasikan kompres dingin atau bongkahan es batu yang dibalut
plastik atau kain bersih tepat di atas area yang membengkak dalam
48-72 jam setelah cedera selama 20-30 menit setiap 2-3 jam
sekali. Hal ini akan membantu membatasi perkembangan bengkak
setelah cedera. Es memiliki kemampuan untuk segera
membekukan darah dan luka
3. Perban khusus keseleo (compresion)
Perban daerah yang terkilir untuk membatasi pembengkakan dan
terlalu banyak pergerakan yang dapat menyebabkan kerusakan
lanjutan. Perban dengan cukup kuat untuk menahan ligamen
sehingga peregangan atau robekan tidak melebar, tetapi jangan
terlalu ketat karena bisa mengganggu sirkulasi darahElevasi
(tinggikan posisi otot yang mengalami kram)
4. Angkat (Elevation)
Jika kaki atau tangan Anda yang keseleo, sangga kaki yang
bermasalah tersebut untuk meninggikan posisinya di atas jantung
selama 48 jam pertama.Tinggikan area yang terluka untuk
membatasi aliran darah dan mengurangi bengkak dengan
menggunakan bantal atau kursi. Gunakan arm sling untuk cedera
lengan.
5. Referral
Periksakan segera cedera ke dokter di rumah sakit terdekat.
Dokter mungkin akan meminta pemeriksaan seperti sinar-X, USG
atau bila perlu CT scan untuk mendiagnosa dan membantu
penanganan selanjutnya
AKPER YBIS SUNGAI PENUH
PERTOLONGAN PERTAMA FRAKTUR
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana hubungan atau
kesatuan jaringan tulang terputus
Penyebab
Tanda
Prosedur 6.
Pelaksanaan
STANDARD
OPERASIONAL
ROSEDUR
Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah
alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi
dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang
memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja
Penyebab
Tanda
Prosedur 7.
Pelaksanaan