You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menjadi penentu dan indikator awal maju mundurnya


suatu negara. Dari pendidikan muncul manusia yang berkualitas tinggi,
berkompeten dalam suatu bidang, dan bermoral serta berakhlak baik. Oleh
karena itu, kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya
manusianya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang didefinisikan sebagai
keseluruhan orang-orang dalam organisasi yang memberikan kontribusi
terhadap jalannya organisasi, atau seluruh kemampuan atau potensi penduduk
yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri
demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat di manfaatkan untuk
keperluan pembangunan

Potensi manusia yang ditunjukkan dalam salah satu aspeknya


adalah kualitas, yang dapat dicapai dengan adanya pengembangan sumber
daya manusia. Kemajuan suatu bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari
peranan pendidikan. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita
yang ingin dicapai oleh setiap Negara di dunia. Sudah tidak menjadi rahasia
umum lagi bahwa maju tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor
pendidikan.

Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur


apakah bangsa itu maju atau mundur, dengan pendidikan dapat mencetak
sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi dan
skill, dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa.
Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan
bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju,
pendidikan harus dipandang sebagai Mutu pendidikan juga berpengaruh
tehadap perkembangan suatu bangsa, dan setiap negara memiliki kondisi

1
pendidikan yang berbeda, baik hal itu mencakup sejarah, sistem pendidikan
maupun kebijakannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil singkat Negara Brunei Darussalam?
2. Bagaimana Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam dan Indonesia?
3. Bagaimana Perbandingan Pendidikan di Brunei Darussalam dan
Indonesia?
C. Tujuan Materi
1. Untuk Mengetahui profil singkat di Brunei Darussalam
2. Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam dan
Indonesia
3. Untuk Mengetahui Perbandingan Pendidikan antara Brunei Darussalam
dan Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Singkat
1. Negara Brunei Darussalam
Brunei Darussalam merupakan salah satu Negara di kawasan asia
tenggara yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan
Negara ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari inggris pada
tanggal 1 Januari 1984. Kepala Negara Brunei Darussalam adalah seorang
sultan sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendati
pun wewenang serta kekuasaan sultan yang diberikan konstitusi sangat
besar, namun system pemerintahan brunei Darussalam bersifat demokratis.
Tetapi dalam hal pemilihan birokrat di Brunei Darussalam cenderung
dengan system rekrutmen tertutup. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
Brunei Darussalam merupakan Negara kerjaan dengan kepala pemerintahan
berada ditangan sultan.
Tercatat dua pertiga jumlah penduduk brunei adalah orang Melayu.
Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai
ekonomi Negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang
dari 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-
bahasa yang paling penting : bahasa melayu, yang merupakan bahasa resmi,
serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan
terdapat sebuah komunitas ekpatriat yang agak besar dengan sejumlah besar
warganegara Britsnia dan Australia. Islam Ialah agama resmi Brunei, dan
Sultan Brunei merupakan kepala agama Negara itu. Agama –agama lain
dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama
Kristen, serta agama-agama orang asli-asli ( dalam komunitas-komunitas
yang amat kecil). Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran
keusahawaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta
tradisi kampung.

3
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat
panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan
"Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu.
Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era:
a) Era Prakolonial: munculnya berbagai kerajaan Hindu-Budha dan
Islam di tanah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang memegang
perdagangan sebagai pionnya.
b) Era kolonial: masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda,
Portugis, dan Spanyol) yang sangat tertarik dengan rempah-rempah,
yang mana penjajahan yang dilakukan Belanda berlangsung selama
350 tahun atau 3,5 abad yang terjadi diantara awal abad ke-17 hingga
pertengahan abad ke-20.
c) Era kemerdekaan awal: pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia
(1945) hingga lengsernya kepemimpinan Soekarno (1966)
d) Era orde baru: 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966-1998)
e) Orde reformasi: yang berlangsung sampai sekarang.1
B. Sejarah dan Sistem Pendidikan
1. Sejarah pendidikan di Brunei Darussalam
Brunei Darussalam merupakan salah satu Negara Asia Tenggara
yang sangat makmur. Brunei merupakan dipimpin oleh seorang sultan
yang sekaligus kepala pemerintahan. Dalam bidang pendidikan,
pemerintah brunei Darussalam lebih mengutamakan pada penciptaan
SDM yang berakhlak, beragama dan menguasai tekhnologi. Pendidikan
Formal Brunei dimulai tahun 1912 dengan mulai dibukanya sekolah
melayu di Bandar Brunei (Bandar Sri Begawan sekarang). Kemudian
diikuti dengan pembukaan sekolah-sekolah lainnya di wilayah Brunei
Muara, Kuala Belait dan Tutong.

1
Wikipedia, 2020, Sejarah Indonesia, (https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia diakses
pada 1 Januari 2021)

4
Sebelumnya pada 1916, masyarakat Tionghoa telah
mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan. Pada tahun 1966,
seolah melayu pada tingkat pendidikan menengah dibuka di Belait. Tahun
1979 pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai
diterapkan di Brunei. Sedangkan Universiti Brunei Darussalam didirikan
pada tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan. Sejak
tahun 1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk
menguasai dwi bahassa yaitu bahasa Melayu dan Inggris. Bahasa Melayu
digunakan untu mengajar mata pelajaran bahasa Melayu, pengetahuan
Agama Islam, pendidikan jasmani, lukisan dan pertukangan tangan.
Sedangkan Bahasa Inggris digunakan untuk mengajar mata pelajaran
seperti Sains, Matematika, Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggris sendiri.
Dengan Demikian pemerintah Brunei Darussalam
merumuskan model pendidian yang objektif yaitu pendidikan sebagai
wadah untuk melahirkan rakyat yang taat beragama dimana mereka
menjadi pelita umat yang mempunyai pemahaman dan pegangan yang
bener. Kearah itulah maka pemahaman Brunei Darussalam turut berharap
supaya manusia yang dirancang dan akan lahir yaitu menjadi manusia
Brunei yag berilmu, mahir, dan beramal shalih.2
2. Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam
Pemerintah Brunei menetapkan tiga bidang utama dalam
pendidikan yaitu : system dwi bahasa disekolah, konsep melayu Islam
Beraja dalam kurikulum sekolah dengan peningkatan sumber daya
manusia termasuk pendidikan kejuruan dan tekhnik. System pendidikan
umum di Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan Negara-
negara commonwealth lainnya, seperti Inggris, Malaysia, dan Singapura.
Sistem ini menggunakan pola A7-3-2-2 yang melambangkan lamanya
masa Studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan seperti 7 tahun
tingkat dasar, 3 tahun untuk tingkatan pertama, 2 tahun untuk tingkat

2
Dedi Mulyasana, dkk, Khazanah pemikiran pendidikan Islam: dari wacana global hingga
tatanan global, (Bandung: Cendikia Press, 2018), hal. 132

5
menengah atas, 2 tahun pra universitas.3 Untuk Tingkat dasar dan
menengah pertama, sisitem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan
Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar
bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping
membina dan mengembangkan karakter pribadi. Setiap anak berumur 5
tahun diwajibkan memasuki TK selama satu tahun sebelum diterima di
SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilalukak dengan secara
otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid
akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja
yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus
tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan otomatis. Setelah
mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dspat
melajutkan pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Selanjutmya
mengikuti ujian pada tahun ke 3. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP
akan memiliki pilihan, yaitu :
a. Dapat meneruskan ke tingkat SLTA ; bagi siswa SLTA, tahun ke-2
siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE
(Brunei Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari
2 tingkat yaitu AO dan AN. Bagi siswa berprestasi bai akan mendapat
ijazah tingka AO artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung
ke pra-universitas selama 2 tahun untuk emndapatkan ijazah Brunei
Cambridge Advance Level Certificate tingkat AA. Sementara itu,
siswa tingkat AN harus melanjutkan studinya selama satu tahun lagi
dan kemudian baru dapat mengikuti ujian bagi mendapatkan ijazah
tingkat AO.
b. Dapat menerusan sekolah kejuruan ; bagi siswa tamatan SLTP yang
tidak ingin melanjutka pelajarannya ke universitas dapat memilih
seolah kejuruan seperti perawat kesehatan, kejuruan tekhnik dan seni,
kursus-kursus atau dapat langsung terjun ke dunia kerja.

3
Dedi Mulyasana, dkk, Khazanah pemikiran pendidikan Islam…… hal. 131

6
Diantara pendidikan yang paling penting bagi manusia
adalah pendidikan islam. Pendidikan Agama Islam mulai diberikan kepada
anak-anak sejak mereka belum sekolah sampai ke perguruan tinggi.
Karena pendidikan islam merupakan pendidikan yang melatih kepekaan
para pesrta didik untuk berdikap berdasarkan spiritual islam. Sistem
pendidikan umum brunei memiliki kesamaan dengan Negara
commonwealth lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura, dan lain-lain.
Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2 yang melambangkan lamanya
masa studi untu masing-masing tingkatan pendidikan seperti : 7 tahun
tingkat dasar, 3 tahun tingkat menegah pertama, 2 tahun tingkat menengah
atas, 2 tahun pra-universitas, jelaslah diantara pendidikan Indonesia dan
Brunei Darussalam selain terdapat persamaan juga terdapat perbedaan.
Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem
pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar
bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dengan
menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang bagian tingkat
dasar mulai diterapkan di brunei tahun 1979 dan sejak saat itu anak
berumur 5 tahun diwajibkan masuk TK selama setahun sebelum diterima
pada jenjang sekolah dasar.
3. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
Pendidikan Islam sudah berlangsung sejak masuknya Islam
ke tanah nusantara ini, peranan para mubaligh besar dan pedagang sangat
besar sekali dalam proses islamisasi di Indonesia, dan salah satu cara
islamisasi di Indonesia adalah dengan melalui pendidikan.4 Seiring
dengan penyebaran Islam di tanah nusantara ini, mulai bermunculan
lembaga kependidikan salah satunya adalah pesantren. Pesantren dapat
diartikan sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang
menekankan pembelajaran agama Islam dan didukung dengan asrama

4
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional di Indonesia, (Kencana:
Jakarta, 2012), hal. 2

7
yang digunakan untuk para santri yang bersifat permanen.5 Pada
permulaan abad ke-20 M, mulai mengalami pertumbuhan dan
perkembangan secara berangsur-angsur dalam pola pembelajaran Islam
yang dikelola dengan sistem madrasi yang lebih modern yang kemudian
dikenal dengan madrasah. Sejak awal kemunculannya, madrasah sudah
mengadopsi sistem sekolah modern karena Nampak dari beberapa ciri
yang terlihat seperti, penggunaan sisten kelas, pengelompokkan mata
pelajaran, diikutsertakannya mata pelajaran umum sebagai salah satu
bagian dari kurikulum.6
4. Sistem Pendidikan di Indonesia
Beberapa pasal dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Di dalam aturan tersebut
setidaknya ada tiga hal yang terkait dengan pendidikan Islam, yaitu:
“Pertama, kelembagaan formal, nonformal, dan informal di dudukkannya
lembaga madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
diakui keberadaannya setara dengan lembaga pendidikan sekolah, dan
dipertegas pula tentang kedudukannya sebagai sekolah yang berciri khas
agama Islam. Selanjutnya diakui majelis taklim sebagai pendidikan
nonformal dan masuknya Raudhatul Athfal sebagai lembaga pendidikan
anak usia dini, dan dipertegas pula tentang pesantren sebagai lembaga
pendidikan keagamaan. Kedua, pendidikan Islam sebagai mata pelajaran,
dikukuhkannya mata pelajaran agama sebagai salah satu mata pelajaran
yang wajib diberikan kepada peserta didik di semua jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan. Ketiga, pendidikan Islam sebagai nilai, terdapat
seperangkat nilai-nilai Islami dalam sistem pendidikan nasional.”7
Dalam pasal 1 pada Undang-Undang Tahun RI Nomor 20
Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan Formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
5
Qomar, Mujamil, Pesantren: dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi,
(Erlangga: Jakarta), hal. 2
6
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam…. Hal. 9
7
Lihat Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:
Visi Media, 2008), hal. 4

8
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal
adalah pendidikan jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal
adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.8
Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia yang dapat
dikatakan eksis sejak zaman penjajahan hingga saat ini diantaranya yaitu:
a) Pesantren
Secara etimologi kata pesantren berasal dari kata santri dengan
imbuhan ‘pe’ diawal kata dan ‘an’ sebagai akhiran. Singkat makna,
bahwasanya pesantren adalah tempat tinggal santri. Ada yang
mengartikan pesantren adalah salah satu lembaga tertua yang ada di di
Indonesia. Inti dari pendidikan pesantren adalah ilmu agama dan
sikap beragama. Pada perkembangan berikutnya pesantren mengalami
dinamika, kemampuan, kesediaan pesantren dalam mengadopsi
berbagai macam nilai akibat modernisasi. Maka dari itu, pesantren
dibagi menjadi 2 yaitu pesantren khalafi dan pesantren salafi.9
b) Madrasah
Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu darosa-yadrusu yang
memiliki makna belajar, sedangkan madrasah memiliki arti yaitu
tempat belajar. Perkembangan sistem madrasah tidak dapat di
samakan dengan sistem pesantren karena tidak menggunakan sistem
sorogan melainkan menggunakan sistem pembelajaran modern yaitu
pembelajaran klasikal. Pada perkembangan selanjutnya, jenjang pada
pendidikan madrsah dibagi menjadi 3 jenjang yaitu Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah
(MA).
c) Sekolah Islam
Sejak awal 20 M, terdapat gagasan-gagasan dalam pembaharuan
sistem pendidikan Islam, lalu perkembangan mencolok terjadi pada

8
Ibid,…. Hal. 3
9
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam…. Hal. 25

9
tahun 90an dengan munculnya sekolah-sekolah elite Islam atau lebih
dikenal dengan “Sekolah Islam”.
Sekolah-sekolah tersebut dapat dikatakan sebagai sekolah “elite”
Islam dikarenakan beberapa hal yang mendasarinya. Menurut
Sanaky, bahwa alas an yang melatarbelakangi sekolah-sekolah
tersebut bersifat “elite” antar lain dari segi akademis. Dalam
beberapa kasus, hanya siswa-siswa yang terbaik saja yang dapat
diterima. Sedangkan tenaga pendidik yang mengajar pun hanyalah
mereka yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan melalui
seleksi yang kompetitif. Sekolah-sekolah tersebut dikelola oleh
menejemen yang baik dengan berbagai fasilitas yang memadai dan
lengkap seperti perpustakaan, ruang komputer, masjid, dan sarana
olahraga.

Menurut Alaydroes, sekolah Islam termasuk sekolah Islam


terpadu, memasukkan nilai-nilai Islam dari berbagai saluran, baik
saluran formal dalam arti pembelajaran agama dan semua mata
pelajaran yang bernuansa Islami, apakah PMP, itu semua harus
dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual, nilai-nilai Illahiyah. Kemudian
yang kedua, merekrut para guru yang memiliki visi dan ideologi
yang sama, mereka tidak diperkenankan merokok, berakhlak
karimah, dan dapat menjadi panutan untuk seluruh siswa. Selain itu,
perilaku ibadah anak-anak juga dibentuk, lewat salatnya atau doa-
doanya dan diupayakan untuk mengikuti sunnah.

Sekolah Islam terpadu digagas karena melihat kejenuhan


sekolah-sekolah nasional yang mendidik anak sekuleristik dengan
memisahkan kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial
bermasyarakat. Kemudia ada beberapa sekolah Islam yang yang juga
bagian dari sekuleristik yang sangat fokus terus pada ibadah
mahdloh sehingga mengabaikan segi ilmu pengethauan. Hal ini
berdampak pada umat Islam yang semakin terpuruk dalam bidang

10
ilmu pengetahuan dan teknologi, guna menjaga mutu dan kualitas
sekolah Islam terpadu, sejumlah praktisi dan pemerhati pendidikan
Islam, membentuk sebuah wadah yaitu Jaringan Sekolah Islam
Terpadu (JSIT), dengan misi utamanya yaitu Islami, Efektif, dan
Bermutu.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa lembaga


pendidikan Islam Terpadu mengalami pertumbuhan dan
perkembangannya mulai dari lembaga pendidikan pesantren,
madrasah model, dan terpadu serta Sekolah Islam Terpadu yang
terdiri dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), dan Sekolah Menengah
Atas Islam Terpadu (SMAIT).

C. Perbandingan Pendidikan di Negara Brunei Darussalam dan Negara


Kesatuan Republik Indonesia
1. Persamaan
Persamaan Pendidikan di Brunei Darussalam dan di Negara Republik
Indonesia pada jenjang menengah pertama dan kurikulum tentang
pendidikan agama, pendidikan menengah pertama di dua Negara ini sama-
sama berlangsung selama 3 tahun. Kedua Negara ini juga memiliki
kesamaaan pada kurikulum, yaitu memasukkan pelajaran agama dalam
kerikulum. Materi agama harus ada di setiap jenjang pendidikan. Disinilah
letak perbedaan Negara Islam dan non Islam, pelajaran agama di Negara
Islam lebih ditekankan agar pendidikan itu membentuk manusia yang
berkhlak, bermoral, dan berkepribadian luhur.
2. Perbedaan
Perbedaan Pendidikan di Negara Brunei Darussalam dan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia:
a. Pendidikan di Indonesia dan Brunei Darussalam memiliki banyak
perbedaan, diantaranya system pendidikan taman kanak-kanak dan

11
sistem pendidikan untuk menengah atas, serta penggunaan bahasa
inggris ketika pembelajaran di kelas.
b. Pendidikan dasar di Indonesia dimulai ketika anak memasuki jenjang
pertama yaitu Sekolah Dasar ketika usia mereka 6 tahun yang akan
ditempuh selama 6 tahun, sedangkan di Brunei Darussalam pendidikan
dasar ketika anak memasuki Taman Kanak-Kanak ketika usia mereka
5 tahun, dan mereka diwajibkan mengenyam pendidikan Taman
Kanak-Kanak selama 1 tahun.
c. Di Indonesia, bagi siswa yang ingin mengambil sekolah kejuruan dapat
memasuki jenjang SMK sesuai dengan kejuruan yang mereka
inginkan. Sedangkan di Brunei Darussalam sekolah kejuruan akan
diperkenalkan atau dapat mengenyam setelah lulus dari jenjang SMK.
d. Pada jenjang sekolah menengah atas di Brunei Darussalam dapat
ditempuh lebih singkat yaitu hanya selama 2 tahun. Sedangkan di
Indonesia dapat disamakan dengan para siswa unggul yang dapat
melompat kelas atau lebih dikenal dengan kelas akselerasi.

BAB III
PENUTUP

12
Kesimpulan
Brunei Darussalam merupakan salah satu Negara di kawasan asia tenggara
yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan Negara ke-6
ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari inggris pada tanggal 1 Januari
1984. Kepala Negara Brunei Darussalam adalah seorang sultan sekaligus sebagai
Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri).
Pemerintah Brunei menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan
yaitu : system dwi bahasa disekolah, konsep melayu Islam Beraja dalam
kurikulum sekolah dengan peningkatan sumber daya manusia termasuk
pendidikan kejuruan dan tekhnik. System pendidikan umum di Brunei Darussalam
memiliki banyak kesamaan dengan Negara-negara commonwealth lainnya, seperti
Inggris, Malaysia, dan Singapura. Sistem ini menggunakan pola A7-3-2-2 yang
melambangkan lamanya masa Studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan
seperti 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun untuk tingkatan pertama, 2 tahun untuk
tingkat menengah atas, 2 tahun pra universitas
Sistem Pendidikan Nasional Di dalam aturan tersebut setidaknya ada tiga
hal yang terkait dengan pendidikan Islam, yaitu:
a. Kelembagaan formal, nonformal, dan informal di dudukkannya lembaga
madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang diakui
keberadaannya setara dengan lembaga pendidikan sekolah, dan dipertegas
pula tentang kedudukannya sebagai sekolah yang berciri khas agama
Islam.
b. Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran, dikukuhkannya mata pelajaran
agama sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada
peserta didik di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan
c. pendidikan Islam sebagai nilai, terdapat seperangkat nilai-nilai Islami
dalam sistem pendidikan nasional.
Perbedaan Pendidikan di Negara Brunei Darussalam dan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia:
a. Pendidikan di Indonesia dan Brunei Darussalam memiliki banyak
perbedaan, diantaranya system pendidikan taman kanak-kanak dan

13
sistem pendidikan untuk menengah atas, serta penggunaan bahasa
inggris ketika pembelajaran di kelas.
b. Pendidikan dasar di Indonesia dimulai ketika anak memasuki
jenjang pertama yaitu Sekolah Dasar ketika usia mereka 6 tahun
yang akan ditempuh selama 6 tahun, sedangkan di Brunei
Darussalam pendidikan dasar ketika anak memasuki Taman
Kanak-Kanak ketika usia mereka 5 tahun, dan mereka diwajibkan
mengenyam pendidikan Taman Kanak-Kanak selama 1 tahun.
c. Di Indonesia, bagi siswa yang ingin mengambil sekolah kejuruan
dapat memasuki jenjang SMK sesuai dengan kejuruan yang
mereka inginkan. Sedangkan di Brunei Darussalam sekolah
kejuruan akan diperkenalkan atau dapat mengenyam setelah lulus
dari jenjang SMK.
d. Pada jenjang sekolah menengah atas di Brunei Darussalam dapat
ditempuh lebih singkat yaitu hanya selama 2 tahun. Sedangkan di
Indonesia dapat disamakan dengan para siswa unggul yang dapat
melompat kelas atau lebih dikenal dengan kelas akselerasi.

1.

14
Daftar Pustaka

Buku Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Jakarta: Visi Media, 2008)
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional di Indonesia,
(Kencana: Jakarta, 2012)

Dedi Mulyasana, dkk, Khazanah pemikiran pendidikan Islam: dari wacana global
hingga tatanan global, (Bandung: Cendikia Press, 2018)
Qomar, Mujamil, Pesantren: dari Transformasi Metodologi Menuju
Demokratisasi Institusi, (Erlangga: Jakarta)
Wikipedia,2020,SejarahIndonesia,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia diakses pada 1 Januari
2021)

15

You might also like