You are on page 1of 23

ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP


MATERI STATISTIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW
KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TATA BUSANA
SMK NEGERI 3 PAMEKASAN

Oleh :
TAUFIK HIDAYAT, S.Pd
No Absensi/Presensi :
NIM. 202241960062

Dosen Pengampu :
Dr. SUNARDJO, S.H. M.Hum

MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA
2023
PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP
MATERI STATISTIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW
KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TATA BUSANA
SMK NEGERI 3 PAMEKASAN

Oleh:

TAUFIK HIDAYAT, S.Pd

ABSTRAK

Dewasa ini kegiatan pembelajaran harus berpusat pada Peserta Didik dan guru hanya
sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Jika Peserta Didik mengalami kesulitan
dalam proses belajar, maka guru bisa berperan sebagai nara sumber atau memberikan arahan
sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai.Pembelajaran matematika tidak lagi
mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan
pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik
perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain atau yang kita kenal
dengan Model Pebelajaran tipe Jigsaw

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui serta mendiskripsikan peningkatan


pemahaman peserta didik terhadap pelajaran matematika khususnya pada materi statistika di
kelas XII selain itu kerjasama antar kelompok mampu diharapkan selain itu pula
keterampilan belajar kooperatif serta menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak
mungkin diperoleh jika dipelajari secara individu. Jenis Penelitian ini dapat digolongkan ke
dalam penelitian dengan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam tahapan – tahapan yang
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. ( Arikunto, 2006 :16 )
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman peserta didik terhadap
materi statistika dengan model pembelajaran tipe jigsaw Kelas XII kompetensi keahlian Tata
Busana Smk negeri 3 pamekasan terlaksana dengan baik yaitu dengan score 76.80. Hasil
yang didapatkan terkait indikator peningkatan pemahaman. Yang diintegrasikan di dalam
mata pelajaran yang meliputi Silabus, RPP, dan kegiatan pembelajaran, penerapannya
dilakukan dengan mencantumkan nilai-nilai karakter di dalamnya. Ketiga diintegrasikan di
dalam budaya sekolah meliputi budaya di kelas, sekolah, dan luar sekolah. Budaya tersebut
merupakan kegiatan yang sering dilakukan yang sudah menjadi kebiasaan siswa. Sedangkan
perilaku siswa dalam menerapkan karakter disiplin pada kategori cukup persentase (58.3%),
sebanyak 70 siswa. Selanjutnya perilaku siswa dalam menerapkan karakter tanggung jawab
pada kategori cukup persentase (57.5%), sebanyak 69 siswa.
Hasil penelitian dari hasil observasi pengelolaan pembelajaran, observasi aktifitas
guru dan siswa, angket isian tentang metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan hasil
test formatif serta hasil analisis yang telah dilakukan,ditemukan metode pembelajaran
kooperatif model Jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap guru diantaranya guru lebih
kreatif dalam proses pembelajaran, tidak monoton dan dapat mengetahui kemampuan Peserta
Didik secara individu maupun secara kelompok serta metode pembelajaran kooperatif model
Jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap Peserta Didik diantaranya Peserta Didik
terlatih untuk belajar mandiri, tidak tergantung pada guru, Peserta Didik dilatih bertanggung
jawab kepada dirinya sendiri maupun terhadap kelompoknya dan dapat meningkatkan
prestasi belajar Peserta Didik yang ditunjukkan dengan nilai diatas KBM.

Kata Kunci: Pemahaman Peserta Didik, Materi Statistika , Pembelajaran Model Jigsaw
PENDAHULUAN
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kepada
dunia pendidikan untuk menyiapkan calon tenaga dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut dengan sebaik baiknya. Hal ini tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik dan
pengajar sebagai profesinya.
Dewasa ini kegiatan pembelajaran harus berpusat pada Peserta Didik dan guru hanya
sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Jika Peserta Didik mengalami kesulitan
dalam proses belajar, maka guru bisa berperan sebagai nara sumber atau memberikan arahan
sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Pembelajaran matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan
pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-
latihan atau tugas matematika dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dan
menjelaskan ide-ide kepada orang lain .
Untuk mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, maka seorang guru harus mampu
menerapkan model pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran tersebut menarik
perhatian Peserta Didikdan Peserta Didiklebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari hal tersebut
Peserta Didikakan melakukan komunikasi aktif dengan temannya. Dengan komunikasi
tersebut diharapkan Peserta Didik dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah, karena “
Peserta Didik lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding dari guru karena
taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan “ ( Sulaiman, 2001: 2 )
Berdasarkan asumsi tersebut di atas maka peneliti berusaha menjadikan metode
pembelajaran sebagai salah satu upaya bagi peningkatan motivasi yang pada akhirnya dapat
menumbuhkan motivasi belajar bagi anak didik. Oleh karena itu peneliti memilih judul
Penelitian Tindakan Kelas ini sebagi upaya untuk meningkatkan pemahaman Peserta Didik
terhadap materi statistika melalui pembelajaran model Jigsaw .

KAJIAN TEORETIK
Pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan
sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu
pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,
kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. ( Soetomo, 1993: 68,120 )
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan Peserta Didikbekerja
dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama, ( Felder, 1994: 2 ) Demikian juga
pernyataan yang dikemukakan oleh Setyaningsih ( 2001: 8 ) berpendapat bahwa metode
pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada Peserta Didikdengan cara
pengelompokan Peserta Didikuntuk bekerjasama dalam proses pembelajaran.Dalam pembelajaran
kooperatif Peserta Didiktidak hanya sebagai obyek belajar tetapi menjadi subyek belajar karena
mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw mempunyai ciri khas pembentukan kelompok expert
( ahli ) dari kelompok asal dengan memahami satu jenis topik, dengan ketentuan topik yang
dibicarakan kelompok expert 1 dengan kelompok expert yang lain berbeda. Dalam
pembentukan kelompok expert perlu diperhatikan jumlah topik yang akan dipelajari.

METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode
penelitian survei. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman Peserta
Didik terhadap materi statistika melalui pembelajaran model Jigsaw terhadap materi statistika kelas
XII Tata Busana 1 di SMK Negeri 3 Pamekasan.Jadi, jenis deskriptif kuantitatif merupakan upaya
untuk menggambarkan suatu hal yang terjadi di lapangan berdasarkan keadaan yang sebenarnya
dengan menggunakan angkat, tanpa menguji suatu hipotesis.
Populasi ialah keseluruhan yang terdiri dari subjek maupun objek yang mempunyai
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
seluruh siswa di SMK Negeri 3 Pamekasan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Pamekasan, Jl. Kabupaten 103 Pamekasan untuk
mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu selama bulan Mei 2023.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian ini
memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
Subyek dalam penelitian ini adalah Peserta Didik kelas XII Tata Busana 1 di SMK Negeri 3
Pamekasan dengan jumlah 30 orang.
Teknik pengumpulan data diartikan berbagai cara atau prosedur yang dilakukan dalam
mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dua
siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam tahapan – tahapan yang meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. ( Arikunto, 2006 :16 )
Instrumen penelitian ialah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran dan pengelolaan
kelas.
2. Rencana Pembelajaran ( RP )
Yaitu seperangkat skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pengajar dalam
kegiatan belajar mengajar dan digunakan untuk sekali pertemuan yang memuat kompetensi
dasar ( KD ), indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran dan tahap-tahap
kegiatan belajar mengajar dari awal pembukaan sampai akhir penutupan.
3. Lembar Kerja Peserta Didik( LKS )
Lembar kerja ini digunakan oleh Peserta Didiksebagai penuntun dalam menemukan atau
memperoleh rumus atau penyelesaian dalam mata pelajaran matematika khususnya.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
Ada dua jenis lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ini yaitu :
a. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw yang digunakan
untuk mengamati kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
b. Lembar observasi aktifitas Peserta Didikdan guru yang digunakan untuk mengamati
aktifitas Peserta Didikdan guru selama proses pembelajaran
5. Angket Motivasi Terhadap Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw
Angket ini digunakan untuk mengetahui apakah Peserta Didik tersebut menyenangi metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw untuk materi Sistem priodik unsur

PROSEDUR PENELITIAN
Siklus penelitian yang digunakan adalah konsep pokok penelitian menurut Kurt Lewin yang
terdiri dari empat komponen yaitu : 1) perencanaan ( planing ), 2) tindakan ( acting ), 3) pengamatan
( observasing ) , 4) refleksi ( reflecting ) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok ( heterogen ), baik mengenai kemampuan, gender, agama, etnis dan
lain-lain Pada fase ini diberikan bahan ajar yang berupa work sheet atau LKS
2. Diskusi Kelompok
Peserta Didik dikelompokkan sesuai ketertarikannya pada sub materi dan Peserta Didik
mencatat hasil diskusi kelompok.
3. Kelompok Laporan
semua Peserta Didik memiliki tugas kelompok dan diusahakan terjadi interaksi dalam setiap
kelompok sehingga setiap individu dalam kelompok memperoleh pengetahuan yang
seimbang
4. Validasi
Guru memberikan validasi atas soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa
5. Guru memberikan kuis secara individu
6. Guru memberikan penghargaan kepada Peserta Didik yang dapat menjawab kuis yang
diberikan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi pengamatan pengelolaan pembelajaran
kooperatif model Jigsaw, data observasi pengamatan aktifitas Peserta Didikdan guru pada proses
pembelajaran, data angket Peserta Didikterhadap metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan
data test formatif setiap siklus.
Pada penelitian ini ada dua siklus yang pada masing-masing siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

A Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri rencana
pembelajaran I, lembar kerja siswa, test formatif dan alat-alat yang mendukung. Selain itu juga
disiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw, lembar observasi
aktifitas guru dan Peserta Didikdan angket Peserta Didiktentang metode pembelajaran kooperatif
model Jigsaw.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses belajar mengajar sekaligus penelitian untuk siklus yang pertama di
SMKN 3 Pamekasan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2023 di kelas. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru dan sebagai pengamat adalah teman matematika dari sekolah yang sama.
c. Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses belajar mengajar. Adapun
hasil dari observasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
Penilaian Rata-
No. Aspek yang diamati
P Rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
3 3
1. Memotivasi siswa
2 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti
2 2
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan
bersama siswa
3 3
2. Membimbing Peserta Didik melakukan
3 3
kegiatan
3. Membimbing Peserta Didik mendiskusikan 4 4
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada Peserta Didik 3 3
untuk mempresentasikan hasil diskusi
5. Membimbing Peserta Didik merumuskan
kesimpulan menemukan konsep
C. Penutup
2 2
1. Membimbing Peserta Didik membuat
3 3
rangkuman
2. Memberikan evaluasi

II Pengelolaan waktu 2 2
III Antusiasisme kelas
1. Antusias guru 3 3
2 2
2. Antusias siswa

JUMLAH 32 32

Keterangan :
Nila Kriteria
i
1 Tidak baik
2 Kurang baik
3 Cukup baik
4 Baik
P : Pengamat
Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Peserta Didik Pada Siklus I
Pengamat Rata-rata
No. Aktivitas Guru yang diamati
P (%) (%)
1. Menyampaikan tujuan 5 5
2. Memotivasi siswa 5 5
3. Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya atau 5 5
berikutnya
4. Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ 5 5
strategi
5. Menjelaskan materi yang sulit 10 10
6. Membimbing dan mengamati Peserta 30 30
Didikdalam megerjakan LKS/ menemukan
7. konsep 30 30
Meminta Peserta Didikmenyajikan dan
8. mendiskusikan hasil kegiatan 5 5
9. Memberikan umpan balik 5 5
Membimbing Peserta Didikmerangkum
pelajaran
Pengamat Rata-rata
No. Aktivitas Peserta Didikyang diamati
P (%) (%)

1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 5 5


Membaca buku/ mengerjakan LKS
2. Bekerja sama dengan anggota kelompok 5 5
3. Diskusi antar siswa/ Peserta Didikdengan guru 20 20
4. Menyajikan hasil pembelajaran 15 15
5. Mengajukan / menanggapi pertanyaan/ ide 20 20
6. Menulis yang relevan dengan KBM 5 5
7. Merangkum pembelajaran 5 5
8. Mengerjakan test/ evaluasi 5 5
9. 20 20
Keterangan : P : Pengamat
Hasil Pengisian Angket Peserta Didik Tentang Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Model Jigsaw
Jumlah Peserta Didik yg. Prosen Peserta Didik yg.
No. Indikator menjawab menjawab
SS S TS STS SS S TS STS
1 Kegiatan Pembelajaran
1.Dengan kegiatan pembelajaran 12 19 5 2 31.5 50 13.1 5.2
model Jigsaw suasana belajar
mengajar lebih santai
2.Guru bukan satu-satunya 15 20 3 0 39.4 50.5 7.8 0
sumber belajar
3. Peserta Didik tidak hanya 20
13 5 0 52.6 34.2 13.1 0
sebagai obyek, namun
sebagai subyek belajar
2 Materi yang diajarkan
1. Materi yang disampaikan 5 20 10 3 13.1 50.5 26.3 7.8
lebih mudah Pahami
2. Sebelum kegiatan belajar 15 18 2 3 39.4 47.3 5.2 7.8
mengajar Peserta Didik telah
belajar terlebih dahulu untuk
materi yang akan dibahas
3 Kegiatan Kerja Kelompok
1.Pembagian kelompok 25 9 4 0 65.7 23.6 10.5 0
heterogen 27 5 5 1 71.1 13.1 13.1 2.6
2. Diskusi merupakan cara yang
tepat untuk memecahkan
masalah 19
6 10 3 50 15.7 26.3 7.8
3. Teman sebaya lebih cocok
sebagai sumber belajar 10
4.Dengan kerja kelompok 15 10 3 26.3 39.4 26.3 7.8
penyelesaian soal lebih
mudah dan cepat
4 Penggunaan LKS
1. Dengan LKS Peserta Didik 12 15 4 7 31.5 39.4 10.5 18.4
tidak tergantung pada guru
2. Latihan soal dan pembahasan 25 10 3 0 65.7 26.3 7.8 0
soal sebagai indikator tingkat
pemahaman siswa
Keterangan : SS : Sangat Setuju, S : Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju
Hasil Test Formatif Pada Siklus I (KBM 76 )

No. N a m a Peserta didik Nilai

1 AINIYAH LUTFI 78
2 ALVIAH FITRIANI 77
3 AMALIYATUL MABRUROH 75
4 AULIA SHAVIRA 76
5 BELLA SYAFIRA 79
6 DIANA NUR MUFIDA 78
7 EVA SUSMITA 77
8 FADILATUR ROCHMAH 75
9 FARAH DEVA LIYANA 76
10 INDAH SAFITRIH SEKAR WANGI 78
11 ITA SULISTINA 75
12 LAILATUL GESTI SHELVYANA 77
13 MARETA T. SOCHA BILADINA 79
14 MOH. NURIL MAULIDI 76
15 MUFARROHATIL UMAMI 78
16 NAKIHAH 78
17 NUR HAYATI 77
18 NUR LAILI DIANAWATI 76
19 NURUL FAJRIYAH 76
20 PUTRI MAWAR DANIATI 77
21 RATNA MIYANTI 77
22 RIKA HANDAYANI PUTRI 77
23 RISMA MILLENIA AMANDA 75
24 RISYA SYAFANITA 76
25 SILVIANA RAHMAWATI 78
26 SITI AFNI YULI M 75
27 SITI HOLILAH 77
28 SUSI MARTINI 75
29 ULFATUL UMMAL FIRDAUSY 76
30 WILDA AMALIA 78
Jumlah Score 2.302
Rata-rata Nilai 76.73

Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini menggunakan metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw diperoleh informasi dari hasil pengamatan, hasil angket
Peserta Didikdan hasil test formatif sebagai berikut :
a. Untuk observasi pengelolaan pembelajaran
1. Guru kurang baik dalam memotivasi Peserta Didik dan penyampaian tujuan
pembelajaran
2. Guru kurang baik dalam mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa
3. Guru kurang baik dalam membimbing Peserta Didik membuat rangkuman
4. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
5. Peserta Didikkurang antusias selama pembelajaran berlangsung
b. Untuk observasi aktifitas guru dan siswa
1. Aktifitas guru yang paling dominan adalah meminta Peserta Didikmenyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan dan membimbing dan mengamati Peserta Didik
mengerjakan LKS
2. Pada aktifitas Peserta Didikdalam mengajukan pertanyaan atau ide Peserta
Didikmasih malu dan kalau mengajukan pertanyaan masih diajukan kepada guru,
kepada teman sendiri masih belum terbiasa
c. Untuk hasil pengisian angket Peserta Didik tentang metode pembelajaran yang
digunakan lebih dari 75 % Peserta Didik setuju dengan metode pembelajaran
kooperatif model Jigsaw
d. Untuk hasil test formatif
Hasil test formatif yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar selesai sudah
cukup baik dengan rata-rata nilai 76,73. Peserta Didik yang nilainya masih dibawah
KBM ada 31,58 % atau 6 orang.
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I masih banyak kekurangan,
sehingga perlu revisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, yaitu :
1. Guru harus lebih terampil untuk memotivasi Peserta Didik dan menyampaikan tujuan
pembelajaran sehingga Peserta Didiklebih semangat untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar
2. Perlu berdiskusi dengan Peserta Didik dalam hal menentukan langkah-langkah yang
sesuai dalam proses belajar mengajar misalnya dalam pembagian kelompok sehingga
ada komunikasi antara guru dan Peserta Didik atau sebaliknya
3. Setelah proses belajar mengajar selesai guru perlu membimbing Peserta Didik dalam
membuat rangkuman sehingga ada hasil dari kegiartan proses belajar mengajar
tersebut.
4. Guru harus pandai-pandai untuk mengalokasikan waktu sehingga waktu yang tersedia
tidak hanya tersita untuk satu jenis kegiatan belajar mengajar saja
5. Guru harus lebih bersemangat untuk memotivasi Peserta Didik sehingga Peserta
Didikantusias untuk mengikuti proses belajar mengajar
6. Kepada Peserta Didik ditekankan bahwa dalam mengemukakan pertanyaan atau ide
tidak perlu malu dan pertanyaan atau ide tersebut tidak harus disampaikan kepada guru
namun juga kepada temannya sendiri karena guru bukan satu-satunya sumber belajar
7. Dari hasil test formatif, untuk Peserta Didik yang nilainya masih dibawah KBM selalu
diberi bimbingan baik dari guru maupun dari kelompoknya.

B. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri rencana
pembelajaran II, lembar kerja siswa, test formatif dan alat-alat yang mendukung. Selain itu
juga disiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw, lembar
observasi aktifitas guru dan Peserta Didiksedang untuk angket Peserta Didiktentang metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw tidak perlu diberikan karena sudah diperoleh data pada
siklus yang pertama.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses belajar mengajar sekaligus penelitian untuk siklus yang kedua di
SMKN 3 Pamekasan dilaksanakan pada tanggal 14 september 2018 di kelas XII Tata
Busana 1 di SMK Negeri 3 Pamekasan dengan jumlah 30 orang Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru dan sebagai pengamat adalah teman guru MATEMATIKA dari
SMKN 3 Pamekasan.
Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses belajar mengajar. Adapun
hasil dari observasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
No. Aspek yang diamati Penilaian Rata-
P Rata
I Pengamatan KBM
i. Pendahuluan
3 3
1. Memotivasi Peserta Didik
3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3

bersama siswa
3 3
2. Membimbing Peserta Didik melakukan kegiatan
3 3
3. Membimbing Peserta Didik mendiskusikan hasil
kegiatan dalam kelompok
4 4
4. Memberikan kesempatan pada Peserta
Didikuntuk mempresentasikan hasil diskusi 3 3
5. Membimbing Peserta Didik merumuskan
kesimpulan menemukan konsep
C.Penutup
1. Membimbing Peserta Didik membuat rangkuman 3 3
3 3
2. Memberikan evaluasi

II Pengelolaan waktu 3 3

III Antusiasisme kelas


1. Antusias guru 3 3
3 3
2. Antusias Peserta Didik
JUMLAH 37 37

Keterangan :
Nila Kriteria
i
1 Tidak baik
2 Kurang baik
3 Cukup baik
4 Baik
P: Pengamat
Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Peserta DidikPada Siklus II
No. Aktivitas Guru yang diamati Pengamat Rata-rata
P (%) (%)
1. Menyampaikan tujuan 5 5
2. Memotivasi siswa 5 5
3. Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya atau 5 5
berikutnya
4. Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ 5 5
strategi
5. Menjelaskan materi yang sulit 5 5
6. Membimbing dan mengamati Peserta 30 30
Didikdalam megerjakan LKS/ menemukan
7. konsep 35 35
Meminta Peserta Didikmenyajikan dan
8. mendiskusikan hasil kegiatan 5 5
9. Memberikan umpan balik 5 5
Membimbing Peserta Didikmerangkum
pelajaran
Pengamat Rata-rata
No. Aktivitas Peserta Didik yang diamati
P (%) (%)

1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 3 3


Membaca buku/ mengerjakan LKS
2. Bekerja sama dengan anggota kelompok 5 5
3. Diskusi antar siswa/ Peserta Didikdengan guru 20 20
4. Menyajikan hasil pembelajaran 15 15
5. Mengajukan / menanggapi pertanyaan/ ide 20 20
6. Menulis yang relevan dengan KBM 12 12
7. Merangkum pembelajaran 5 5
8. Mengerjakan test/ evaluasi 5 5
9. Merevie kembali tugas 15 15

Keterangan :
P : Pengamat
Hasil Test Formatif Pada Siklus II ( KBM 65 )

No. N a m a Peserta Didik Nilai

1 AINIYAH LUTFI 78
2 ALVIAH FITRIANI 77
3 AMALIYATUL MABRUROH 76
4 AULIA SHAVIRA 76
5 BELLA SYAFIRA 79
6 DIANA NUR MUFIDA 78
7 EVA SUSMITA 77
8 FADILATUR ROCHMAH 75
9 FARAH DEVA LIYANA 76
10 INDAH SAFITRIH SEKAR WANGI 78
11 ITA SULISTINA 75
12 LAILATUL GESTI SHELVYANA 77
13 MARETA T. SOCHA BILADINA 79
14 MOH. NURIL MAULIDI 76
15 MUFARROHATIL UMAMI 78
16 NAKIHAH 78
17 NUR HAYATI 77
18 NUR LAILI DIANAWATI 76
19 NURUL FAJRIYAH 76
20 PUTRI MAWAR DANIATI 77
21 RATNA MIYANTI 77
22 RIKA HANDAYANI PUTRI 77
23 RISMA MILLENIA AMANDA 75
24 RISYA SYAFANITA 76
25 SILVIANA RAHMAWATI 78
26 SITI AFNI YULI M 75
27 SITI HOLILAH 77
28 SUSI MARTINI 76
29 ULFATUL UMMAL FIRDAUSY 76
30 WILDA AMALIA 78
Jumlah Score 2.304
Rata-rata Nilai 76.80

c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini menggunakan
metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw diperoleh informasi dari hasil pengamatan,
dan hasil test formatif sebagai berikut :

 Untuk observasi pengelolaan pembelajaran

1. Guru kurang baik dalam memotivasi Peserta Didik dan penyampaian tujuan
pembelajaran
2. Guru kurang baik dalam mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa
3. Guru kurang baik dalam membimbing Peserta Didik membuat rangkuman
4. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
5. Peserta Didikkurang antusias selama pembelajaran berlangsung
 Untuk observasi Aktifitas guru dan siswa
1. Aktifitas guru yang paling dominan adalah meminta Peserta Didikmenyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan dan membimbing dan mengamati Peserta
Didikmengerjakan LKS. Hal ini sudah sesuai dengan metode pembelajaran yang
diterapkan yaitu Peserta Didikharus bisa menyajikan materi pelajaran sesuai dengan
kelompoknya masing-masing dan sesuai dengan keahliannya masing-masing
2. Pada aktifitas Peserta Didikdalam mengajukan/ mengajukan pertanyaan atau ide
Peserta Didiksudah tidak malu lagi karena sudah terlatih pada siklus yang pertama
dan Peserta Didikyang menanggapipun juga sudah terampil untuk menjawabnya.

 Untuk hasil test formatif


Hasil test formatif yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar mengalami
peningkatan yaitu dengan rata-rata nilai 76.80. Peserta Didik yang nilainya masih
dibawah KBM hanya ada 15,78 % atau 4 orang.
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus II sudah banyak sekali
kemajuan baik dari segi pengelolaan pembelajaran, dari segi aktifitas guru dan Peserta
Didikjuga dari hasil test formatif, sehingga dirasa cukup untuk siklus ini.
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I masih banyak kekurangan,
sehingga perlu revisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, yaitu :
1. Guru harus lebih terampil untuk memotivasi Peserta Didik dan menyampaikan tujuan
pembelajaran sehingga Peserta Didiklebih semangat untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar
2. Perlu berdiskusi dengan Peserta Didik dalam hal menentukan langkah-langkah yang
sesuai dalam proses belajar mengajar misalnya dalam pembagian kelompok sehingga
ada komunikasi antara guru dan Peserta Didik atau sebaliknya
3. Setelah proses belajar mengajar selesai guru perlu membimbing Peserta Didik dalam
membuat rangkuman sehingga ada hasil dari kegiartan proses belajar mengajar
tersebut.
4. Guru harus pandai-pandai untuk mengalokasikan waktu sehingga waktu yang tersedia
tidak hanya tersita untuk satu jenis kegiatan belajar mengajar saja
5. Guru harus lebih bersemangat untuk memotivasi Peserta Didik sehingga Peserta
Didikantusias untuk mengikuti proses belajar mengajar
6. Kepada Peserta Didik ditekankan bahwa dalam mengemukakan pertanyaan atau ide
tidak perlu malu dan pertanyaan atau ide tersebut tidak harus disampaikan kepada
guru namun juga kepada temannya sendiri karena guru bukan satu-satunya sumber
belajar
7. Dari hasil test formatif, untuk Peserta Didik yang nilainya masih dibawah KBM
selalu diberi bimbingan baik dari guru maupun dari kelompoknya.
C. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri rencana
pembelajaran II, lembar kerja siswa, test formatif dan alat-alat yang mendukung. Selain itu
juga disiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw, lembar
observasi aktifitas guru dan Peserta Didiksedang untuk angket Peserta Didiktentang metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw tidak perlu diberikan karena sudah diperoleh data pada
siklus yang pertama.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses belajar mengajar sekaligus penelitian untuk siklus yang kedua di
SMKN 3 Pamekasan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2023 di kelas XII Tata Busana 1 di
SMK Negeri 3 Pamekasan dengan jumlah 30 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
guru dan sebagai pengamat adalah teman guru matematika dari SMKN 3 Pamekasan.
c. Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses belajar mengajar.
Adapun hasil dari observasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

Penilaian Rata-
No. Aspek yang diamati
P Rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
3 3
3. Memotivasi Peserta Didik
3 3
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
6. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3

bersama siswa
3 3
7. Membimbing Peserta Didik melakukan kegiatan
3 3
8. Membimbing Peserta Didik mendiskusikan hasil
kegiatan dalam kelompok
4 4
9. Memberikan kesempatan pada Peserta
Didikuntuk mempresentasikan hasil diskusi 3 3
10. Membimbing Peserta Didik
merumuskan kesimpulan menemukan konsep
C.Penutup
3. Membimbing Peserta Didik membuat rangkuman 3 3
3 3
4. Memberikan evaluasi
II 3 3
Pengelolaan waktu

III Antusiasisme kelas


3. Antusias guru 3 3
3 3
4. Antusias Peserta Didik
JUMLAH 37 37

Keterangan :
Nilai Kriteria
1 Tidak baik
2 Kurang baik
3 Cukup baik
4 Baik
P: Pengamat
Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Peserta DidikPada Siklus II
Pengamat Rata-rata
No. Aktivitas Guru yang diamati
P (%) (%)
1. Menyampaikan tujuan 5 5
2. Memotivasi siswa 5 5
3. Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya atau 5 5
berikutnya
4. Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ 5 5
strategi
5. Menjelaskan materi yang sulit 5 5
6. Membimbing dan mengamati Peserta 30 30
Didikdalam megerjakan LKS/ menemukan
7. konsep 35 35
Meminta Peserta Didikmenyajikan dan
8. mendiskusikan hasil kegiatan 5 5
9. Memberikan umpan balik 5 5
Membimbing Peserta Didikmerangkum
pelajaran
Pengamat Rata-rata
No. Aktivitas Peserta Didik yang diamati
P (%) (%)

1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 3 3


Membaca buku/ mengerjakan LKS
2. Bekerja sama dengan anggota kelompok 5 5
3. Diskusi antar siswa/ Peserta Didikdengan guru 20 20
4. Menyajikan hasil pembelajaran 15 15
5. Mengajukan / menanggapi pertanyaan/ ide 20 20
6. Menulis yang relevan dengan KBM 12 12
7. Merangkum pembelajaran 5 5
8. Mengerjakan test/ evaluasi 5 5
9. Merevieu kembali tugas 15 15

Keterangan :
P : Pengamat
Hasil Test Formatif Pada Siklus II ( KBM 65 )

No. N a m a Peserta Didik Nilai

1 AINIYAH LUTFI 78
2 ALVIAH FITRIANI 77
3 AMALIYATUL MABRUROH 76
4 AULIA SHAVIRA 76
5 BELLA SYAFIRA 79
6 DIANA NUR MUFIDA 78
7 EVA SUSMITA 77
8 FADILATUR ROCHMAH 75
9 FARAH DEVA LIYANA 76
10 INDAH SAFITRIH SEKAR WANGI 78
11 ITA SULISTINA 75
12 LAILATUL GESTI SHELVYANA 77
13 MARETA T. SOCHA BILADINA 79
14 MOH. NURIL MAULIDI 76
15 MUFARROHATIL UMAMI 78
16 NAKIHAH 78
17 NUR HAYATI 77
18 NUR LAILI DIANAWATI 76
19 NURUL FAJRIYAH 76
20 PUTRI MAWAR DANIATI 77
21 RATNA MIYANTI 77
22 RIKA HANDAYANI PUTRI 77
23 RISMA MILLENIA AMANDA 75
24 RISYA SYAFANITA 76
25 SILVIANA RAHMAWATI 78
26 SITI AFNI YULI M 75
27 SITI HOLILAH 77
28 SUSI MARTINI 76
29 ULFATUL UMMAL FIRDAUSY 76
30 WILDA AMALIA 78
Jumlah Score 2.304
Rata-rata Nilai 76.80

a. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini menggunakan metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw diperoleh informasi dari hasil pengamatan, dan
hasil test formatif sebagai berikut :

 Untuk observasi pengelolaan pembelajaran


Pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus yang kedua ini smuanya
sudah cukup baik dan baik walaupun belum sempurna namun sudah ada perbaikan atau
peningkatan dibanding pada siklus yang pertama.

 Untuk observasi Aktifitas guru dan siswa


1. Aktifitas guru yang paling dominan adalah meminta Peserta Didikmenyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan dan membimbing dan mengamati Peserta
Didikmengerjakan LKS. Hal ini sudah sesuai dengan metode pembelajaran yang
diterapkan yaitu Peserta Didikharus bisa menyajikan materi pelajaran sesuai dengan
kelompoknya masing-masing dan sesuai dengan keahliannya masing-masing
2. Pada aktifitas Peserta Didikdalam mengajukan/ mengajukan pertanyaan atau ide
Peserta Didiksudah tidak malu lagi karena sudah terlatih pada siklus yang pertama
dan Peserta Didikyang menanggapipun juga sudah terampil untuk menjawabnya.

 Untuk hasil test formatif


Hasil test formatif yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar mengalami
peningkatan yaitu dengan rata-rata nilai 76.80. Peserta Didik yang nilainya masih
dibawah KBM hanya ada 15,78 % atau 4 orang.
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus II sudah banyak sekali
kemajuan baik dari segi pengelolaan pembelajaran, dari segi aktifitas guru dan Peserta
Didik juga dari hasil test formatif, sehingga dirasa cukup untuk siklus ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan hasil
observasi pengelolaan pembelajaran, observasi aktifitas guru dan siswa, angket isian tentang metode
pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan hasil test formatif serta hasil analisis yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap guru
diantaranya guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran, tidak monoton dan dapat
mengetahui kemampuan Peserta Didiksecara individu maupun secara kelompok.
2. Metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap
Peserta Didikdiantaranya Peserta Didikterlatih untuk belajar mandiri, tidak tergantung pada
guru, Peserta Didikdilatih bertanggung jawab kepada dirinya sendiri maupun terhadap
kelompoknya dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Saran
Dari hasil penelitian yang kami lakukan agar proses kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan
memberikan hasil yang optimal, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Pilihlah pokok bahasan yang sesuai yang dapat dilakukan dengan metode pembelajaran
koopertif model Jigsaw, karena tidak setiap pokok bahasan cocok menggunakan metode
pembelajaran model Jigsaw
2. Untuk peningkatan prestasi belajar Peserta Didikhendaknya guru selalu bervariasi dalam
menerapkan metode pembelajaran sehingga Peserta Didiktidak merasa bosan
3. Untuk lingkup yang lebih luas penelitian ini bisa dilaksanakan di tempat lain karena
penelitian ini hanya terbatas di SMKN 3 Pamekasan, Kabupaten Pamekasan
DAFTAR RUJUKAN
KBBI. 1996. Edisi kedua, Jakarta, Balai Pustaka
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya, Usaha Nasional
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. 2003, Jakarta, Departemen Pendidikan
Nasional
Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara
Wawang Hoetawarman. 2004. Model Pembelajaran Kooperatif, Makalah disampaikan
dalam Work Shop Jaringan Inovasi Pembelajaran, Batu
Ary, D., Jacobs, L.C & Rozavieh, A. (2011). Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arif Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Daryanto & Darmiatun, S. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.


Yogyakarta: Gava Media
Ahmadi, L.K., Sofan, A., dan Elisah, T. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Karacop, A. 2017. “The Effects of Using Jigsaw Method Based on Cooperative Learning
Model in the Undergraduate Science Laboratory Practices”. Universal Journal of
Educational Research 5(3)

You might also like