You are on page 1of 4

PENDALAMANMATERI

(LembarKerjaResume Modul)

A. JudulModul : AKIDAH AKHLAK


B. Kegiatan Belajar :AKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
(Kb4)

C. Refleksi : Dengan Mempelajari Modul ini sedikit memberikan


pencerahan perbedaan antara kasih dan sayang.
PETA KONSEP
PETA KONSEP

N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep(Bebera
pa istilah dan 1. Al-Haya’(Malu):
definisi) di KB "Al-Haya'" adalah istilah dalam bahasa Arab yang memiliki
makna yang luas dan sering kali diterjemahkan sebagai
"kemaluan," "rasa malu," atau "kepemaluanku." Namun, konsep
al-Haya' dalam Islam mencakup lebih dari sekadar perasaan malu
atau pemalu. Ini adalah bagian penting dari etika dan moral Islam.
Macam Haya’
a. Malu kepada diri sendiri, nilai ini penting dalam membangun
hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Ini mencakup
berbicara dengan hormat, mendengarkan dengan baik,
menghindari perkataan atau tindakan yang dapat menyakiti
perasaan orang lain, dan menjauhi perilaku yang tidak pantas
atau tidak etis.
b. Malu kepada manusia. Ini adalah rasa malu atau kesopanan
yang diperlihatkan seseorang kepada orang lain. Ini
mencakup berbicara dengan hormat, berpakaian dengan
sopan, dan berperilaku baik dalam interaksi sosial.Ini sangat
penting karena dapat mengendalikan diri agar tidak
melanggar ajaran agama, meskipun yang bersangkutan tidak
memperoleh pahala sempurna lantaran malunya bukan
karena Allah.
c. Malu kepada Allah. Ini malu yang terbaik dan dapat membawa
kebahagiaan hidup.
2. Khauf dan Raja’:
Khauf (‫ف‬ َ
ٌ ‫)خ** ْو‬: Khauf adalah istilah dalam bahasa Arab yang
berarti "ketakutan" atau "ketakutan yang diharapkan" dalam
konteks agama Islam. Ini adalah perasaan takut atau ketakutan
yang muncul karena kesadaran akan kekuasaan dan hukuman
Allah. Khauf juga mencerminkan perasaan takut akan dosa-dosa
dan tindakan yang salah yang dapat mengakibatkan konsekuensi
negatif di dunia dan di akhirat.
Raja' (‫)ر َجا ٌء‬:
َ Raja' adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti
"rasa harapan." Dalam konteks agama Islam, raja' adalah rasa
harapan kepada Allah atas rahmat, ampunan, dan kemurahan-
Nya. Ini adalah aspek penting dari keimanan dan ibadah dalam
Islam, karena menggambarkan optimisme dan keyakinan bahwa
Allah adalah Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Meskipun
manusia diharapkan untuk memiliki rasa harap kepada Allah,
penting juga untuk menjaga keseimbangan antara raja' dan khauf,
sehingga menjadikan hubungan dengan Allah seimbang dan
benar.
3. Ar- (KasihSayang) :
Kasih sayang merupakan karunia nikmat yang sangat
didambakan oleh semua orang. Karena dengan sifatini, dapat
tercipta kepedulian, kedamaian dan rasa empati kepada orang
lain kasih sayang juga mendorong manusia untuk saling
membantu untuk meringankan penderitaan yang dialami oleh
manusia lainnya.
4. Pemaaf :
Pemaaf berarti orang yang rela member maaf kepada orang lain.
Sikap pemaaf dapat dimaknai sikap suka memaafkan kesalahan
orang lain tanpa menyisakan rasa benci dan keinginan untuk
membalasnya. Sebenarnya kata pemaaf, adalah serapan dari
Bahasa Arab, yakni al-‘afw yang berarti maaf, ampun, dan
anugerah. Hakikat maaf adalah rela, benar-benar merelakan
kesalahan yang sudah orang lain lakukan, sudah terjadi dan
biarlah terjadi
5. Ikhlas :
Ikhlas (‫ )إخالص‬adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti
"ketulusan" atau "kehendak yang tulus dan murni." Dalam konteks
agama Islam, istilah ini memiliki makna yang sangat penting dan
merujuk pada niat dan tindakan yang dilakukan dengan tujuan
yang tulus, tanpa mengharapkan pujian, pengakuan, atau imbalan
materi dari manusia
Ikhlas diungkapkan oleh para ulama sebagai berikut:
a. Muhammad Abduh mengatakan ikhlas adalah ikhlas beragama
untuk Allah Swt. Dengan selalu manghadap kepada-Nya, dan
tidak mengakui kesamaan-Nya dengan makhluk apapun dan
bukan dengan tujuan khusus seperti menghindarkan diri dari mala
petaka atau untuk mendapatkan keuntungan, serta tidak
mengangkat selain dari-Nya sebagai pelindung
b. Muhammad al-Ghazali mengatakan ikhlas adalah melakukan
amal kebajikan semata-mata karena Allah Swt.
6. Sifat yang merusak Ikhlas
a. Riya’, dalam bahasa Arab yang merujuk pada "pamer" atau
"berlagak" di hadapan orang lain, khususnya dalam
konteks agama Islam. Ini adalah perilaku yang tidak tulus,
di mana seseorang melakukan perbuatan ibadah atau amal
baik bukan karena niat ikhlas untuk Allah, tetapi untuk
mendapatkan pujian, pengakuan, atau reputasi baik di
mata orang lain..
b. Sum’ah,
Sum'ah (:‫مْ َع ٌة‬::‫)س‬
ُ adalah istilah dalam bahasa Arab yang
dalam konteks agama Islam merujuk pada perilaku dan niat
yang bertujuan untuk mendengar pujian atau pengakuan
dari orang lain atas perbuatan baik atau amal ibadah yang
dilakukan. Ini terkait erat dengan konsep riya' (pamer) di
mana seseorang melakukan tindakan baik atau ibadah
dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau sanjungan
dari orang lain.
c. Nifak,

Nifak (‫ )نفاق‬adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk


pada "hipokrisi" atau "kemunafikan" dalam konteks agama
Islam. Ini mengacu pada tindakan atau perilaku seseorang
yang pura-pura memeluk atau mengikuti ajaran Islam dan
berpura-pura menjadi seorang Muslim, tetapi sebenarnya
tidak memiliki keyakinan atau niat yang tulus.
7. Toleransi :
Toleransi adalah kemampuan seseorang atau masyarakat
untuk menerima perbedaan, pandangan, keyakinan, atau
perilaku orang lain tanpa merasa terancam atau menolak. Ini
mencakup sikap yang terbuka, pengertian, dan penghargaan
terhadap keragaman dalam budaya, agama, ras, gender,
orientasi seksual, dan berbagai aspek lain dari kehidupan
manusia. Toleransi melibatkan sikap yang inklusif,
menghargai hak asasi manusia, dan mendorong dialog yang
konstruktif untuk mencapai pemahaman bersama dan
perdamaian dalam masyarakat yang beragam.

1. Pada Modul halaman 106 tentang hadits yang berbunyi: “Dari


Ibn. Umar bahwasannya Nabi Saw. bersabda, ''Sesungguhnya
Allah apabila hendak membinasakan seseorang, Dia mencabut
rasa malu dari orang itu. Sesungguhnya apa bila rasa malu
seorang hamba sudah dicabut, kamu tidak menjumpainya kecuali
dibenci. Apabila tidak menjumpainya kecuali dibenci, dicabutlah
Daftarmateri
darinya sifat amanah. Apa bila sifat amanah sudah dicabut
pada KB
2 darinya maka tidak akan didapati dirinya kecuali sebagai
yangsulit
pengkhianat dan dikhianati. Kalau sudah jadi pengkhianat dan
dipahami
dikhianati, dicabutlah darinya rahmat. Kalau rahmat sudah dicabut
darinya, tidak akan kamu dapati kecuali terkutuk yang mengutuk.
Apabila terkutuk yang mengutuk sudah dicabut darinya, maka
akhirnya dicabutlah ikatan keislamannya.'' (HR Ibn Majah). Makna
dari hadits ini belum ada penjelasannya sehingga saya masih
kesulitan memahaminya.
1. Makna Kasih sayang, dalam praktiknya sering disalah
artikan terutama oleh para kalangan remaja sekarang ini mereka
Daftar materi
dengan dalih kasih sayang maka melakukan hubungan yang
yang sering
sebenarnya dilarang oleh syariat Islam. oleh karena itu perlunya
mengalami
3 guru untuk menjelaskan konsep dan makna kasih sayang ini yang
miskonsepsi
sebenarnya yang tentunya tidak melanggar syariat Islam
dalam
2. Makna sabar dan lapang dada, siswa seringkali sulit
pembelajaran
membedakan mana sifat yang termasuk sabar dan mana sifat
yang masuk kategori lapang dada.

You might also like