Professional Documents
Culture Documents
TMK 2.
TMK 2.
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kode/Nama MK : ISIP4111/Asas-asas Manajemen
Tugas : 2
No
Soal
.
Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir
1 dikarenakan adanya ketidakpastian atau perkiraan yang tepat, karena keadaan dan waktu yang
akan datang itu selalu berubah, penuh dengan resiko, dan ketidak pastian.
sistem merupakan kumpulan bagian yang saling terhubung dan berfungsi sebagai
suatu sistem kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama.
https://www.beritatren.com/pendidikan/pr-4755492212/mengapa-ilmu-perilaku-
diperlukan-dalam-pelaksanaan-fungsi-aktuasi-temukan-penjelasan-lengkapnya-
disini#:~:text=Dalam%20pelaksanaan%20fungsi%20Aktuasi%20sangat,organisasi
%20dapat%20mencapai%20tujuan%20yang
b. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin dan apa ciri-ciri yang
membedakan
pemimpin dan bukan pemimp
3
Pemimpin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
"Orang yang memimpin". Artinya orang yang diberikan tanggung
jawab untuk memimpin sebuah organisasi. Tentunya setiap
organisasi memiliki tujuan masing-masing. Nah, pemimpin ini
tugasny adalah mengantarkan organisasi tersebut untuk mencapai
tujuannya.
2. Contoh kasus: Pada saat Daihatsu mengeluarkan jenis mobil Low Cost Green Car (LCGC)
seperti
Daihatsu Ayla untuk menarik minat konsumen Indonesia, para pesaingnya seperti Toyota
dan Honda
pun tidak turut ketinggalan memproduksi mobil LCGC seperti Toyota Agya dan Honda Brio
untuk
menarik minat konsumen.
Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari jenis pasar dalam contoh kasus tersebut!
Dalam sistem pemerintahan presidensiil yang dianut Indonesia terdapat ketentuan yang
tertulis dalam konstitusi yakni UUD 1945. Dalam sejarah ketatanegaraanya, UUD 1945
telah di amandemen yakni pada masa era reformasi. Dalam UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen terdapat pengaturan tentang pemberhentian Presiden dari
jabatannya. Namun terdapat perbedaan proses pengaturan pemberhentian dalam
peraturan tersebut. Sebelum amandemen, Presiden dan wakil Presiden diangkat dan
diberhentikan oleh MPR, bertanggung jawab kepada MPR, dan menjalankan GBHN sesuai
mandat dari MPR. Sedangkan sesudah amandemen, Presiden dan wakil Presiden dipilih
oleh rakyat, bertanggungjawab kepada rakyat, dan menjalankan program pemerintah
sesuai kehendak Presiden. Kedudukan Presiden, MPR dan DPR adalah sejajar, sehingga
masing-masing lembaga negara tidak dapat membubarkan lembaga lainnya. Sebelum
amandemen, Presiden dapat dijatuhkan hanya dengan melalui proses politik di MPR,
sedangkan sesudah amandemen, Presiden dapat dijatuhkan apabila telah terbukti di
Mahkamah Konstitusi melanggar ketentuan yang berlaku. Hasil putusan tersebut akan
dibawa ke Sidang Istimewa MPR untuk pengambilan keputusan dan hasil keputusan
sidang Istimewa MPR itulah yang akan menentukan nasib Presiden apakah diberhentikan
atau tidak. Mengingat latar belakang yang telah disampaikan, maka penulis akan
mengemukakan beberapa permasalahan yang di bahas dalam penulisan Tugas Akhir
Skripsi ini, yaitu: Bagaimanakah pengaturan pemberhantian Presiden menurut UUD 1945
sebelum Amandemen, bagaimanakah pengaturan pemberhentian Presiden menurut UUD
1945 sesudah amandemen, dan apakah pengaturan pemberhentian Presiden menurut
UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen sesuai dengan sisitem pemerintahan
prsidensiil. Untuk mengemukakan permasalahan tersebut di atas, maka penulis
menggunakan metode penelitian normative. Tujuan Penelitian ini adalah: mengetahui
dan menganalisis pemberhentian Presiden menurut UUD 1945 sebelum amandemen,
mengetahui dan menganalisis pemberhentian Presiden menurut UUD 1945 sesudah
amandemen, dan mengetahui dan menganalisis pemberhentian Presiden menurut UUD
1945 sebelum dan sesudah amandemen sesuai dengan sistem pemerintahan
presidenssiil. DarI uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: pengaturan
pemberhentian Presiden menurut UUD 1945 sebelum amndemen terdapat dalam UUD
1945 beserta penjelasannya; ketetapan MPR No. III/MPR 1978; Ketetapan MPR No.
VI/MPR/1973. Pengaturan pemberhentian Presiden sesudah amandemen terdapat dalam
Pasal 7A, Pasal &B ayat (1,2,3,4,5,6,7), Pasal 24C ayat (2) dan UU No. 24 Tahun 2003
tentang MK. Peraturan yang sesuai dengan sistem pemerintahan presidensiil adalah UUD
1945 sesudah amandemen.
2. Urgensi pengaturan periodisasi masa jabatan Presiden dan wakil presiden di Indonesia
Pembatasan masa jabatan presiden merupakan suatu upaya untuk mencegah adanya
Presiden yang memgang kekuasaan dalam waktu yang panjang akan memiliki
kecenderungan untuk menyalahgunakan kekuasaan (Abuse of Power) tersebut hal ini
penting tiadur karena apabila tidak dibatas maka akan membuka kemungkinan terjadinya
penyalagunaan wewenang dan timbulnya otoritarianisme pada suatu negara, dapat
dilihat bahwa hampir seluruh negara yang menganui sistem pemerintahan Presidensial
menggatur mengenai pembatasan masa jabatan pada calon presiden.
!
2. Kasus Posisi :
Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd adalah Badan Hukum yang didirikan dan dibentuk
berdasarkan hukum
Vietnam dan berkedudukan di Kota Hanoi mengekspor mesin kapal ke Indonesia.
Importirnya adalah
P.T Bola Balaship, perseroan yang didirikan menurut hukum Republik Indonesia dan
berkedudukan di
Maluku. Perjanjian ekspor impor ditanda tangani di Maluku dan di dalam perjanjian tidak
terdapat pilihan
hukum. Tata cara pembayaran yang disepakati kedua belah adalah secara angsuran atau
dicicil, yang
pembayarannya dilaksanakan segera setelah mesin-mesin diterima. Setelah mesin-mesin
berikut
dengan spareparts-nya dikirim ke Maluku, P.T Bola Balaship sama sekali tidak pernah
melakukan
pembayaran, meskipun eksportir telah sering mengingatkan untuk segera menyelesaikan
pembayaran
mesin-mesin dan spareparts, tetapi importir tidak mengindahkannya. Oleh karena itu,
Sunsun Machinery
Co. Pte. Ltd mengajukan gugatan terhadap P.T Bola Balaship. Kasus ini diselesaikan di
Pengadilan
Negeri Maluku.
Pertanyaan :
1. Tentukan bukti bahwa kasus tersebut termasuk peristiwa hukum perdata internasional
dengan
menunjukkan Titik Taut Primernya!
2. Berdasarkan fakta kasus di atas, tentukan titik taut sekunder dalam perkara tersebut!
ISIP4131
2 dari 2