You are on page 1of 7
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Jumal llmiah Bidang lImu Keperawatan Anak Available on : https://journal.ppnijateng.org/index.phpljika g Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan OralHygiene Pada 2 Program Studi Keper Anak Usia Sekolah Kelas 2 Nadila Octavia Putri, Atika Dhiah Anggraeni? srawatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Info Artikel Abstrak ‘Article History: Accepted May 14th 2022, ‘Oral hygiene pada anak masih dinyatakan sebagai masalah epidemik berjalan. Pencegahan secara dini dapat menekan angka kesakitan permasalahan oral hygiene seperti caries gigi yang paling sering terjadi pada anak. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pendekatan dengan promosi kesehatan melalui berbagai media. Salah satu media promosi kesehatan yang cocok untuk diberikan kepada anak-anak adalah media buku dongeng. Hal ini dikarenakan buku ‘dongeng sesuai dengan karakteristik anak yang imajinatif, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahul pengaruh media buku dongeng terhadap pengetahuan oral hygiene pada anak usia sekolah, Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain quasy ceksperimental one group pretest postest.jumnlah sampel yang digunakan menggunakan teknike total sampling, yaitu 31 anak kelas 2 SDN 1 Jlamprang Kabupaten Wonosobo. Pengumpulan data menggunakaninstrumen kuesioner tingkat pengetahuan dan menggunakan media buku dongeng, Uji statistik digunakan dalam analisis data penelitian ini, Hasil dari penelitian ini menunjukkan sejumlah 31 anak sebelum diberikan pengetahuan oral hygiene menggunakan media buku dongeng menunjukkan nilai mean dan standar deviasi sebesar 57,74114,991, setelah dibertkan pengetahuan melalul media buku dongeng meningkat menjadi 92,2826,835, Hasil uji perbandingan bivariat antara media buku dongeng dengan pengetahuan oral hygiene ‘menunjukkan (P-value menunjulkkan 0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa media buku ‘dongeng berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan oral hygiene pada anak usta Sekolah, Kata Kunei : Pengetahuan, Oral Hygiene, Buku Dongeng, Anak Usia Sekolah, Abstract ral hygiene in children is still considered a walking epidemic problem. Early prevention can reduce the number of oral hygiene problems such as dental caries which most often occurs in children. To overcome this, an approach to health promotion through various media is needed, ‘One of the health promotion media that is suitable to be given to children is the media of fairy tales. This is because fairy tales are in accordance with the characteristics of ‘Imaginative children, The purpose of this study was to determine the effect of fairy tale book media on oral hygiene knowledge in school-age children. The research method used is quantitative with a ‘quasi-experimental one group pretest posttest design. The number of samples used using a total sampling technique, namely 31 grade 2 children at SDN 1 flamprang, Wonosobo Regency. Data collection using a knowledge level questionnaire instrument and the use of fairy tale ‘books as media, Wilcoxon statistical test was used in the data analysis ofthis study. The results of this study showed the number of 31 children before being given oral hygiene knowledge using fairy tale books showed the mean and standard deviation of 57.74+14.991, after being siven through fairy-tale books media increased to 92.26+8.835. The results of the bivariate comparison test between fairy tale books and oral hygiene knowledge showed (P-value ‘showed 0.000 <0.05). It ean be concluded that book media have an effect on increasing oral hygiene knowledge in school-age children, Keywords: Knowledge, Oral Hygiene, Fairy Tale Books, School-Age Children Corresponding author: Nadila Octavia Putri auiluvetavia putri98@guvail.com Jurnal mu Keperawatan ik, Vol 5 Nu 4, Mei 2022 DOI: http://dx.doiorg/10,26594 /jka5.1.2022, 29-35 eISSN 2621-296K Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35, 30 PENDAHULUAN Pada usia anak sekolah dasar masalah kesehatan yang sering terjadi berhubungan dengan masalah kebersihan perorangan dan lingkungan. Masala kebersihan diri yang masih banyak dialami oleh anak usia sekolah dasar salah satunya adalah masalah kebersihan gigi dan mulut Gohan et al, 2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memaparkan bersumber pada kategori usia, usia 5- 9 tahun menduduki peringkat _tertinggi masalah gigi dan mulut dengan posentase 67, 3%, dan 14, 6% yang mendapatkan perawatan tenaga medis. _Prevelensi menyikat gigi dengan benar pada masyarakat di Indonesia hanya sebesar 2,8%, untuk anak umur 5-9 tahun presentase menyikat gigi dengan benar 93,2% dan hanya 1,4% saja yang menyikat gigi di waktu yang tepat (Riskesdas, 2018). Personal hygiene ataupun kebersihan diri jalah salah satu upaya yang dicoba supaya seorang bisa melindungi kebersihan pribadinya biar bebas dari _penyakit. Berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi personal hygiene pada anak, seperti faktor pengetahuan, sikap, peran guru dan orangtua, dan media yang terbatas (Utami & Kusuma, 2019). Personal hygiene merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga personal hygiene agar terhindar dari penyakit. Menjaga kebersihan diri_ untuk menjaga citra tubuh, menciptakan rasa aman dan relaksasi, mencegah infeksi, mencegah peredaran darah, menjaga__keutuhan jaringan, serta menjaga kesehatan fisik dan psikis. Agar anak mandiri, perlu diajarkan personal hygiene sedini mungkin (Yulianti etal, 2019). Diperlukan upaya promotif dan preventif untuk mengatasi_kurangnya pengetahuan anak sekolah tentang risiko penyakit akibat kurang menjaga kebersihan diri- khususnya personal hygiene. Ada beberapa pendekatan untuk melaksanakan promosi kesehatan. Metode yang digunakan adalah dengan kunjungan ke rumah warga, warga berkunjung ke puskesmas, konseling kelompok, dan konseling massa. Media yang digunakan dalam menyelenggarakan. promosi kesehatan yang sering digunakan oleh puskesmas menggunakan poster dan spanduk yang dipasang di tempat keramaian sesuai kelompok sasaran_ (Sulistyowati, 2011) Anak Sekolah Dasar (SD) merupakan anak yang duduk di bangku sekolah dasar yang biasanya berusia 7-12 tahun, Anak ini memiliki fisik yang lebih kuat dari anak yang berusia di bawahnya, dimana di usia ini anak sekolah dasar memi at individu, tidak tergantung dengan orangtua, dan suka bermain. Permainan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa (Erminawati et al, 2020). ‘Anak sekolah ~—dasar_—_ memiliki karakteristik yang. imajinatif dan suka bermain maka perlu sekali media promosi kesehatan yang menarik juga agar mudah dipahami, Media buku dongeng berjudul “Petualangan Dica dan Peri Klinklin Melawan Monster Gigi” sebagai salah satu strategi promosi kesehatan. Bedasarkan hasil studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo di dapatkan data angka kejadian bebas karies gigi pada anak kelas 1 SD pada tahun 2018 31,4% dan menjadi 17,4% pada 2019. Menyusutnya angka bebas karies gigi pada anak kelas 1 SD ‘menurut Kepala Seksi P2P karena pendataan beberapa puskesmas yang salah. Hal ini juga dipengaruhi oleh persebaran _tenaga kesehatan yang kurang merata di puskesmas yang berada di Kabupaten Wonosobo Khususnya dokter gigi dan terapis gigi. Hal ini terbukti dengan jumlah anak yang menderita karies di Puskesmas Wonosobo 2 yang terletak di kota tahun 2019 sebanyak 290 dari 309 (6,1%) saja yang hanya bebas karies gigi. Dari data Puskesmas Wonosobo 2 didapatkan data bahwa SD 1. lamprang memiliki prevalensi bebas caries terendah. kedua dari delapan SD, yaitu dengan angka Nadia Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2 Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35, a1 3,1% yang artinya hanya 1 dari 32 anak yang tidak mengalami caries gigi. Media yang digunakan Puskesmas Wonosobo 2 selama ini dalam memberikan promosi kesehatan mengenai oral hygiene adalah peraga video menggosok gigi dan berbagi sikat gigi kemudian mempraktekan bersama. Evaluasi dari promosi kesehatan hanya dilakukan dengan pengecekan setiap semester saja. Oleh karena itu peneliti mengetahui pengaruh media buku dongeng terhadap pengetahuan oral hygiene pada anak usia sekolah Kelas 2 di SDN 1 Jlamprang. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasy ekperimental non equivalent control group design one group pretest postest. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Jlamprang Kabupaten Wonosobo. Sampel yang digunakan sebanyak 31 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan_ total sampling. Sample yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi seperti merupakan anak kelas 2 SDN 1 Jlamprang, umur 7-8 tahun, dan mendapatkan izin dari wali murid Sedangkan kriteria ekskulisnya adalah anak yang tidak menghadiri jadwal kegiatan penelitian, Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret hingga 22 Maret 2021. Pemberian intervensi dilakukan sebanyak 1 kali selama 40 menit. Untuk menjawab rumusan masalah peneliti_ menggunakan analisis_univariat prosentase dan analisis uji Paired T-Test. Instrumen yang digunakan—_berupa kuesioner memuat karakteristik dan 10 pertanyaan mengenai pengetahuan oral hygiene. Karakteristik pertanyaan tersebut meliputi 5 pertanyaan cara merawat oral hygiene, 3 masalah oral hygiene, dan 2 faktor penyebab masalah oral hygiene. Instrumen penelitian ini dibuat oleh peneliti dan telah melalui uji validitas dengan hasil nilai R hitung (0,469) > R tabel (0,444), sehingga dapat dibuktikan bahwa kuesioner yang dipakai valid, Instrumen kuesioner tersusun secara realiabel dan konsisten dengan hasil ji realibilitas nilai alpha cronbach sebesar 0,667 > R tabel 0,444. Dalam pemberian intervensi penelti menggunakan intrumen media buku dongeng yang telah melalui uji kelayakan dengan nilai 90% (sangat layak), serta telah melalui tahap HKI, dengan nomor HKIEC00202119061. Setiap _pelaksanaan _penelitian dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun dengan pembagian kelompok dari 31 anak anak menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 anak, yang semuanya akan mendapat 1 kali intervensi pemberian pengetahuan dengan menggunakan media buku dongeng. Sebelum diberikan intervensi dilakukan pemberian kuesioner pretest dengan waktu 10 menit, selanjutnya langsung dilakukan pemberian intervensi pemberian pengetahuan oral hygiene dengan media buku dongeng dengan metode story telling oleh peneliti selama 20 menit. Pemberian kuesioner post test langsung diberikan setelah intervensi selesai dengan waktu 10 menit. Data postest dan pretes dalam penelitian ini berfungsi sebagai data primer yang akan diolah menggunakan software SPSS. secara univariat untuk melihat karakteristik responden, serta skor pre dan post test. Untuk mengetahui pengaruh ‘media buku dongeng terhadap pengetahuan responden dalam —penelitian ini menggunakan anlisa data bivariat wilcoxon. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 April 2021 di Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dan Puskesmas 2 Wonosobo. Penelitian ini telah melalui proses proses etika penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan nomor registrasi KEPK/UMP/01/III/2021. Penelitian ini ‘menjunjung tinggi mengenai etika penelitian dengan pemberian informed consent, anonimity pada lembar —_kuesioner, kerahasiaan hasil pretest dan post test, tidak membahayakan, keseimbangan dalam meminimalisir dampak kerugian responden, Nadia Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2 Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35, 32 dan tentunya pemberian manfaat. Dalam lembar informed consent _peneliti mencantumkan identitas peneliti, informasi penelitian, dan lembar persetujuan yang diketahui oleh pihak wali murid dan wali elas. Pemberian insertive berupa sikat gigi pada setiap responden dan buku dongeng kepada pihak sekolah dilakukan untuk memenuhi etika balancing harms and bennefits, HASIL Analisis Univariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran ——distribusi_—_frekukuensi karakteristik —responden. —_ Gambaran karakteristik yang ingin diketahui dalam penelitian ini terlibat jenis kelamin dan itensitas menggosok gigi dalam sehari, Tabel 1 Krakteriktik Responden (n=31) 5 Frekuensi Prosentase Variabel ar a Jenis Kelamin Perempuan 7 348% Tal 4 45.2% Tntensitas Menggosok Gigi kali sehari 28 ‘kali sehari a Bedasarkan tabel diatas janis kelamin responden didominasi oleh perempuan. Karakteristik lainnya adalah instensitas menggosok gigi pada responden didominasi sebanyak 1 kali sehari, Tabel 2 Distribusi Pretest Dan Postest Skor Pengetahuan Responden (n=31) Variabel Skor | Pre | % | Post | % pengetahuan | test test 30 1 [a2] 0 | 00 40 BE) ae] a0) | 03) 50 EO) O od 60 G| 0 co 70 5 |161| 3 | 97 80 4 |129| 0 | 00 90 1 | 32 | a5 | 294 100 o | oo | 13 | 419 Mean 23D | 57,74214,991 | 92,2628,835 ‘Minimum 30-90 70-100 Maximum Bedasarkan tabel diatas terlihat skor rata- rata pengetahuan responden sebelum diberikan buku dongeng memiliki nilai yang buruk, Hasil analisa menunjukkan skor rata- rata nilai_pengetahuan —_responden ‘meningkat setelah diberikan buku dongeng. Analisis Bivariat Tabel 3 Pengaruh Pemberian Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene (n=31 een sim, soos (n=31) Pengetahuan 0,000 sta sooo (ne Bedasarkan tabel diatas media buku dongeng efektif meningkatkan pengetahuan oral hygiene pada anak kelas 2, dengan nilai p value 0,000 (a<0,08). PEMBAHASAN Karakteristik responden Perbedaan jumlah jenis kelamin dalam — populasi_—penelitian tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dalam penelitian ini, Hal ini sesuai dengan (Kolawole et al, 2011) _ penelitian mengungkapkan dalam hasil penelitiannya bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi secara signifikan frekuensi anak dalam menyikat gigi. Teori yang dikemukakan oleh Notoadmodjo (2012) juga _menyatakan bahwa jenis kelamin tidak termasuk kedalam faktor yang —mempengaruhi pengetahuan —seseorang. —_Pernyataan tersebut menjadikan perbedaan jumlah anak perempuan dan laki-laki yang berbeda tidak mempengaruhi —penelitian —_ mengenai pengetahuan oral hygiene. Hasil penelitian mengenai intensitas menggosok gigi atau berapa kali anak ‘menggosok gigi, mayoritas sebanyak 1 kali sehari, Hal ini selaras dengan data tingkat Nadila Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2 Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35, 33 tingginya caries gigi pada anak sekolah yang terjadi pada Kabupaten Wonosobo, terutama yang terjadi di SD binaan Puskesmas 2 Wonosobo. Hasil penelitian ini juga membuktikan kebenaran data yang didapatkan dari yang menyatakan bahwa tingkat kepatuhan anak dalam menyikat gigi diwaktu yang tepat masih_sangat memprihatinkan yaitu sebesar 14% saja. Sehingga angka permasalahan karies gigi yang dialami oleh anak menjadi tinggi, yaitu sebesar 67,3% (Kemenkes RI, 2018), Menyikat gigi sebanyak 1 kali sehar merupakan praktek umum pada anak-anak. Hal ini memunculkan korelasi_ terhadap banyaknya kasus tingkat karies paling sering terjadi pada anak-anak, Banyak hal yang mempengaruhi kepatuhan menyikat’ gigi pada anak diantaranya adalah strata sosial yang terjadi pada anak umur 11-14 tahun di nigeria (Kolawole et al, 2011). Berbeda dengan South Wales, kepatuhan menyikat gigi pada anak dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh orangtua ataupun pengasuh yang menyuruh anaknya untuk menyikat gigi sebanyak 1 kali sehari dikarenakan alasan penyegar dipagi hari (Trubey et al, 2015). Akibat angka kepatuhan menyikat gigi yang rendah yaitu hanya 1 kali dalam sehari, jumlah anak Aborigin di Taiwan umur 6-9 tahun banyak yang mengalami kerusakan gigi (Hsieh et al, 2014). Pengetahuan oral responden Pengetahuan oral hygiene pada anak Kelas 2 SDN 1 Jlamprang Kabupaten Wonosobo dipengaruhi oleh media yang digunakan dalam penelitian, yaitu_ media buku dongeng bergambar. Bedasarkan hasil bahwa penelitian perbandingan antara pretest dan postest pada pengetahuan mengenai oral hygiene dapat disimpulkan terdapat kenaikan_ tingkat pengetahuan lygiene pada sampel setelah diberikan _intervensi menggunakan media buku —dongeng “Petualangan Dica Dan Peri Klinklin Melawan Monster Gigi”. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa pemberian media buku cerita bergambar dapat _memberikan dampak positif terhadap pengetahuan tentang oral hygiene. Materi oral hygiene pada buku cerita terdiri dari 3 indikator materi, Indikator tersebut meliputi cara merawat oral hygiene, masalah oral hygiene, dan faktor yang menyebabkan masalah pada oral hygiene. Ketiga indikator tersebut dikemas dalam alur cerita dongeng bergambar berjudul *Petualangan Dica. Dan Peri Klinklin Melawan Monster Gigi”. Pengaruh media buku dongeng yang digunakan_ sebagai ‘media intervensi dalam penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fitryadi et al, 2019) yang menyatakan terdapat perbedaan nilai signifikan pada pengetahuan siswa setelah__diberikan intervensi menggunakan media buku dongeng bergambar. Pengetahuan anak _—_sebelum. dilakukan pemberian buku — dongeng didapatkan tingkat-pengetahuan_kurang yang dominan dengan prosentase 51,6%. Setelah diberikan intervensi menggunakan media buku dongeng, tingkat pengetahuan anak meningkat. Kategori pengetahuan setelah diberikan intervensi buku dongeng didominasi oleh kategori pengetahuan baik sebesar 90,3%. Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi _ intensitas berapa kali siswa menggosok gigi dalam sehari, Hal ini dibuktikan nilai_ pretest responden yang didominasi oleh kategori pengetahuan kurang berbanding lurus dengan intensitas menggosok gigi sebanyak 1 kali dalam sehari, Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pargunanto & Alfiyanti, 2014), yang menyatakan bahwa pengetahuan berperan penting terhadap kejadian masalah gigi dan mulut. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku menggosok gigi pada anak usia sekolah menurut penelitian yang dilakukan oleh (Arianto et al, 2014) adalah peran orangtua, peran tenaga kesehatan, dan peran guru. Hal ini menyatakan bahwa selain adanya —_pengetahuan yang disampaikan melalui media, perlu juga Nadia Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2 Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35, 34 adanya peran penguat untuk membentuk perilaku yang baik pada anak-anak. Pengaruh buku dongeng pengetahuan oral hygiene Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa media buku dongeng dapat berpengaruh —_terhadap —_peningkatan pengetahuan oral hygiene anak usia sekolah dengan nilai_ p value 0,000 («<0,05), Penggunaan media buku dongeng dinilai sebagai media promosi Kesehatan yang Kurang begitu mengikuti_perkembangan zaman, namun juga dapat _memiliki pengaruh lebih baik —pada_ anak dibandingkan media digital visual digital. Pemilihan media visual buku dongeng dinilai tepat, sejalan dengan teori Oswal Kroh dalam buku Ahmadi dan Sholeh (2005) umur 7-8 tahun anak-anak memiliki karakteristik fase pengamatan sintesis, yang berarti_anak-anak memahami suatu hal melalui pengamatan yang masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal fantasi. Piaget dalam (Hidajat, 2016) memiliki karakteristik Kognitif. concrete operasional_yaitu pemecahan masalah secara konkret abstrak. Menurut Ambara et al. (2014) Anak usia tersebut telah mampu memahami 2500 kosa kata. terhadap Buku cerita bergambar dapat meningkatkan pengetahuan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani (2015) dengan intervensi sebanyak 1 kali pada anak kelas 6 SD, bahwa penggunaan media buku dongeng berdampak pada nilai signifikansi pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Nilai P- Value dalam penelitian ini 0,000 < 0,05 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pretest dan postest. Hasil _tersebut membuktikan bahwa pemberian buku dongeng pada penelitian berpengaruh secara signifikan pada pengetahuan oral hygiene anak kelas 2 SDN 1 Jlamprang Kabupaten Wonosobo sebanyak 1 kali intervensi Bedasarkan —analisis_ pada pengetahuan oral hygiene pada responden sebelum dan setelah diberikan intervensi menggunakan media buku —_ dongeng sebanyak 1 kali, menyatakan keduanya terdapat nilai_—_signifikansi._ Dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi buku dongeng dapat meningkatkan pengetahuan mengenai oral hygiene. Hal ini selaras dengan penelitian milik Romadhoni (2018) mengenai pemberian_ intervensi media buku cerita bergambar yang dilakukansebanyak 1 kali untuk ‘meningkatkan pengetahuan mengenai sayur dan buah pada anak kelas 4 SD. Buku dongeng "Petualangan Dica dan Peri Klinklin Melawan Mosnter Gigi” didesain menggunakan gambar animasi 2 dimensi dengan pewarnaan yang kontras. Diawali dengan pengantar dan ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh perawat animasi bernama Ners Nanad. Tokoh yang ada dalam alur cerita merupakan anak-anak, seorang peri, dan monster gigi sehingga menarik perhatian anak-anak usia 8 tahun yang memiliki_karakteristik bersifat imajinatif, Media visual dalam buku ini sangat mudah dipahami karena terdapat dua aspek yaitu teks narasi dan ilustrasi Buku cerita bergambar memudahkan anak- anak dalam memahami sebuah pengetahuan dan membentuk karakteristik menjadi lebih baik. Media visual memiliki kelebihan dalam memberikan kemudahan siswa yang kurang terhadap pemahaman pengetahuan yang disampaikan secara verbal, hal ini dikarenakan tampilannya yang lebih menarik daripada verbal sehingga lebih ‘memperkuat ingatan siswa dalam menerima pengetahuan (Habsari, 2017). Salah satu permasalahan pengetahuan anak kurang disebabkan oleh pemberian informasi dengan media yang kurang —begitu —menarik. Hal ini mengakibatkan anak-anak menjadi bosan dan mengantuk. Perlunya pemilihan media yang tepat dalam menyampaikan informasi menjadi hal yang paling penting untuk meningkatkan = minat_— anak dalam memperoleh informasi. Nadia Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2 Jurnal imu Keperawatan Anak, Vol 5 No 1, Mei 2022/ page 29-35 35 ‘SIMPULAN Media buku dongeng “Petualangan Dica Dan Peri Klinklin Melawan Monster Gigi” berpengaruh dalam upaya meningkatakan pengetahuan oral hygiene pada anak ditandai dengan peningkatan nilai postest dan nilai P value (0,000). Hasil penelitian ini diharapkan Perawat atau instansi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan oral hygiene pada anak-anak dan menekan jumlah kejadian masalah oral hygiene dengan menggunakan media buku dongeng ini sebagai media promosi kesehatan yang dapat memberikan pengetahuan yang berefek pada motivasi sikap anak-anak untuk patuh menggosok gigi REFERENSI Ahmadi, Abu,, & Sholeh, Munawar. (2005). Psikologi Perkembangan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Ambara, Didith. P, Magta, Mutiara,, Asrl, Nice. M,, & ‘Tirtayani, Luh. A., (2014). Asesmen Anak Usia Dini, Yoryakarta: Graha Iimu. Arianto, Shaluhiyah, 2, & Nugraha, . (2014). Perilaku Menggosok Gigi Pada Sisiwa Sekolah Dasar Kelas VDan Vi Di Keeamatan Sumberjo. 9(2), 127-135. Erminawati, S. A,, Oktavianto, E, Timiyatun, E, & Suryati,N. (2020), Pengaruh Metode Permainan Edukatif Pendekar Pencegah Diare (PAPEDA) ‘Terhadap Pengetahuan Pencegahan Diare Pada ‘Anak Usia Sekolah Dasar. Prima Wiyata Health, 1(2),43-49, Fitryadi, A, Asna, A. F, & Noerfitri (2019), Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Media Buku Cerita ‘Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Konsumsi Sayuran Dan Buah Pada Anak Kleas % SDIT Thariq Bin Ziyad Tahun 2019. Viva Medika2, 13(2), 152-168, Habsari, Z. (2017). Dongeng Sebagal Pembentuk Karakter Anak. BIBLIOTIKA: Jurnal Kajian Perpustakaan Dan Informasi, 1(1), 21-29. bttps://doi.org/ 10.1797 /umO008v1i12017p0 2a Hidajat, H. (2016). Kajian Visual Mengenat Hlustrasi Dongeng Anak Usia 6-12 Tahun Studi Kasus lustrasi Dongeng Karya Murti Buanta, Ruparupa, 5(2), 187-197. Hsieh, H., Huang, S. Te, Tsai, C.C. Chiou, M.J. & Liao, ©. T. (2014), Oral Hygiene Risk Indicators Among 6 To 9 Year Old Taiwanese Aboriginal Children. Asia-Pacific Journal of Public Health, 26(3), 248-259. https://dot.org/10.1177/1010539512443977 Johan, H, Reni, D.., & Noorbaya, , (2018), Pengaruh Penyuluhan Media Audio Visual Video ‘Tethadap Perilaku Cuci Tangan Pakal Sabun Pada Siswa Kelas Iii Di Sdn 027 Samarinda, Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 4(6), 352. heps://dot.org/1035963/hmjkv4i6.138 Kemenkes Rl. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kemetrian Kesehatan Rl. hntp://www.depkes.go.id/resources/downloa 4/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pd Kolawole, K.A, Oziegbe, E.0,, & Bamise, C.T. (2011). Oral Hygiene Measures And The Periodontal Status Of School Children, International fournal of Dental Hygiene, 9(2), 143-148, htps://dot.org/10.1111/).1601- 5037,2010.00466.. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta Pargunanto, S,, & Alfiyanti, D. (2014). Pengetahuan Dan Perilaku Oral Hygiene Dengan Kejadian Karles Gigl Jurnal Keperawatan Anak, 2(1), 58 63. Ramadhani, Rodhia. (2015). Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar —Terhadap ——_Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak SDN 060895 Medan. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara. Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasat (RISKESDAS) Hasi! Utama Riskesdas 2018, 44(8), 1-200. https://dol.org/10.1088/1751- 8113/44/8/085201 Romadhoni, Istiani. (2018). Pengaruh Pemberian ‘Media Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sayur dan Buah Pada Siswa Sekolah Dasar, Yogyakarta : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Sulistyowati, L. S. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. In Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan, ‘Trubey, RJ, Moore, S.C, & Chestnutt IG. (2015) Children’s Toothbrushing Frequency: |The Influence OF Parents’ Rationale For Brushing, Habits And Family Routines. Caries Research, 4912), 157-164. https: /dok.org/10.1159/000365152 Utami, T, & Kusuma, andiko nugraha. (2019), Determinan Personal Hygiene Pada Anak Usia 9-12 Tahun, Faletehan Health Journal, 6(1),37- 44, https: /dotorg/10.33746/mh.v6t.47 Yulianti, Y,, Mastuty, A, & Pratama, E. S. (2019). Analisis Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Dusun Celegeh Desa Barebali Lombok Tengah Tahun 2019. In Jurnal Surya Muda (Vol. 1, Issue 2, pp. 78-88). htps://dot.org/1038102/jsm.v1i2.40 Nadila Octavia Putri - Pengaruh Media Buku Dongeng Terhadap Pengetahuan Oral Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Kelas 2

You might also like