You are on page 1of 6

Nama : Ach.

Nizam Rifqi

Widyaiswara : Dr. Rofika, M.Si

Tugas Individu Hari Ke-2

Analisis Isu Kontemporer di Lingkungan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

(Perspektif Kalangan Calon Asisten Ahli – Dosen Manajemen Perpustakaan)

Tahun 2022

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai kampus dijajaran PTKIN memiliki
lingkungan sivitas akademika yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa. Dalam pola
komunikasi, interaksi bai kantar individu maupun kelompok masing – masing memiliki cara
pandang, pola piker yang satu sama lain berbeda – beda. Cara pandang, pola pemikiran yang
terkadang berbeda timbul suatu isu-isu terkait kebijakan, regulasi aturan-aturan yang tentunya
ketika dilakukan analisis cukup menarik berdasarkan kacamata setiap basic keilmuan dari
sosial, sains sisi keagamaan dan lain sebagainya. Tugas individu mengenai analisis isu
kontemporer ini mencoba melakukan analisis isu yang berkembang di lingkungan UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang antara lain:

1. Tuntutan Pengembangan Kurikulum Berbasis MBKM

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 mengenai Kulaifikasi Naional Indonesia


(KKNI) ), dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mendorong
semua perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut. Diterbitkannya
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mendorong
semua perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut. KKNI merupakan
pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan kualifikasinya
didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran
(learning outcomes). Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu
mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki ‘kemampuan’ setara dengan
‘kemampuan’ (capaian pembelajar- an) yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi
KKNI. Sebagai kesepakatan nasional, ditetapkan lulusan program sarjana misalnya paling
rendah harus memiliki “kemampuan” yang setara dengan “capaian pembelajaran” yang
dirumuskan pada jenjang 6 KKNI, Magister setara jenjang 8, dan doktor setara jenjang 9.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 menyebutkan bahwa Kurikulum


Pendidikan Tingg dikembangkan oleh setipa Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tingi untuk setiap Program Studi. Dalam pengembangannya harus

1
mencakup pada aspek kecerdasan intelektual, akhlak mulia dan keterampilan. Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020
Pasal 1, disebutkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bagai mana cara berkaitan dengan metode yang
digunakan didalam pembelajaran.
Adanya perkembangan dan tuntutan terkini yang perlu difikirkan bagi penyelenggara
pendidikan tinggi adalah bagaimana agar bisa terjadi link and match antara lulusan dengan
dunia industri. Artinya para lulusan bisa siap denga napa yang dibutuhkan dengan tuntutan
didunia industri. Adanya MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) memberika kesempatan
kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi
baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya, dengan harapan para
lulusan yang dihasilkan dapat memenangkan tantangan kehidupan yang semakin kompleks
khususnya di abad ke 21 ini. Berangkan dari hal tersebutlah adanya himbauan di lingkungan
Pendidikan tinggi untuk dapat melakukan penyesuaian kurikulum mereka salah satunya
termasuk UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dimana dituntut untuk meiningkatkan mutu
proses pembelajaran sesuai dengan SN-Dikti dan mendukung program MBKM.

https://www.youtube.com/watch?v=nf4jWvvxZNc

2. Polemik Pembayaran UKT Mahasiswa

Adanya kebijakan pembayaran UKT yang dianggap terlalu mahal membuat respon dari
sejumlah mahasiswa melalui aksi damai disekeliling kampus. Para mahasiswa tersebut
melakukan aksi dengan berkeliling kampus dan berakhir didepan Rektorat UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang. Dalam orasinya para mahasiswa menyampaikan keresahannnya terkait
adanya kebijakan dikampus mengenai pembayaran UKT tersebut. Salah satu pentolan aksi
demo tersebut mengungkapkan bahwa mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bukan
lagi menjadi prioritas uta, denga kata lain dia merasa mahasiswa dijadikan hal yang nomor
sekian dalam proses belajar mengajar didalam kampus (kurannya perhatian). Dalam orasinya
tersebut di Rektorat para mahasiswa tidak ditemui oleh bara birokrasi rektorat dikatenakan
bertepatan dengan adanya adanya pertemuan di Batu. Para mahasiswa menyatakan bahwa aka
nada audiensi secara damai kembali dihari selasa dengan bentu 8 poin tuntuan yang akan
diajukan serta nantinya dapat disepakati oleh kedua belah pihak (mahasiswa dan birokrasi
UIN). Beeberapa tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa adalah :

2
a. Berikan potongan UKT bagi seluruh mahasiswa
b. Terbitkan surat edaran penyesuaian kelompok UKT semester ganjil 2022/2023
c. Berikan perpanjangan pembayaran UKT kepada seluruh mahasiswa UIN Malang.
d. Tambahkan kuota banding UKT
e. Hapus syarat dan ketentuan tentang penyesuaian UKT yang hanya berlaku satu kali dan
non beasiswa
f. Berikan potongan UKT kepada mahasiswa yang menempuh skripsi sebanyak 80%
g. Terbitkan surat edaran tentang mekanisme kuliah offline
h. Cabut surat pernyataan tidak akan mengajukan perubahan pembayaran selama masih
studi bagi mahasiswa baru.

https://malangpariwara.com/2022/07/26/ribuan-mahasiswa-uin-maulana-malik-ibrahim-
malang-demo-tuntut-ini/

3. Menjamurnya Produk Aplikasi yang digunakan Sebagai Sistem Informasi

Dalam beberapa dekade terakhir bermunculan macam-macam aplikasi ynag dapat dikatakan
sangat over load dilingkungan sivitas akademika UIN Maulana Malin Ibrahim Malang.
Fenomena yang terjadi setiap unit kerja ada beberapa aplikasi bahkan disetiap kegiatan selalu
ada aplikasi baru kembali. Hal ini tentunya sangat menyulitkan sebagaian besar sivitas
akademika, mereka ditutntu untuk selalui mengingat login dan penggunaan masing-masing
aplikasi dan tidak jarang satu dari beberapa aplikasi tersebut terkadang data yang dientrikan
sampai pada fungsi ouputnya sama. Aplikasi -aplikasi yang ada tersebut sejauh ini juga belum
SSO (Sgingle Sign On) artinya banyak data yang harusnya cukup dientrikan satu kemudian
sinkronisasi dengan yang lain, bukan melakukan entri satu persatu disetiap aplikasi. Selanjtnya
juga yang menjadi masalah adalah ketika update data disatu aplikasi akan terlihat tidak
sinkronnnya data di apalikasi 1 dengan aplikasi lainnnya khususnya berkaitan dengan update
informasinya.

Tiga isu yang diangkat dari apa yang ada di UIN Malana Malik Ibrahim sekarang tersebut
selanjutnya akan dilakukan proses seleksi menggunakan metode AKPL (Aktual, Kelayakan,
Problematik) dan USG (Urgency, Seropusness, and Growth). Berikut penjabaran table seleksi
isu menggunakan AKPL:

3
Tabel 1
Seleksi Metode AKPL
No. Isu A K P L Jumlah Priorotas
1. Tuntutan Pengembangan Kurikulum 4 3 5 4 16 I
Berbasis MBKM

2. Polemik Pembayaran UKT Mahasiswa 3 3 2 5 13 II


3. Menjamurnya aplikasi yang digunakan 2 3 2 3 10 III
sebagai sistem informasi

Kriteria penetapan indicator AKPL:

Setelah melalui proses seleksi AKPL dilakukan kembali proses seleksi menggunakan
metode USG sebagai berikut:

Tabel 2
Seleksi Metode USG
No. Isu U S G Jumlah
1. Tuntutan Pengembangan Kurikulum 5 3 3 11
Berbasis MBKM

2. Polemik Pembayaran UKT Mahasiswa 3 2 3 13


3. Menjamurnya aplikasi yang digunakan 3 4 3 10
sebagai sistem informasi

Berdasar pada hasil seleksi AKPL dan USG ditentukan isu yang sebagai skala
prioritas utama adalah mengenai tuntutan Pengembangan Kurikulum MBKM. Isu MBKM
tersebut mendapat nilai tertinggi untuk dijadikan priorotas yaitu pada analisis seleksi APL
mendapat nilai 16 dan seleksi USG mendapat nilai 11. Tuntutan didalam penyelenggaraan
kurikulum MKBM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) lulusan kedepannya bukan hanya
berorientasi pada kelulusan pada materi pembelajaran tapi juga berfokus pada hasil luaran
mereka yang mampu memenuhi tuntutan dunia industri.

Berdasar pada tingkat urgensi mengenai penerapan MBKM tersebut perlu segera
dilakukan upaya impelementasi terdapat beberapa rekomendasi terkait dalam upaya
pengimplementasian yang dapat dilakukan khususnya dijajaran pemangku kebiajakn yang
anatara lain:

4
Tabel 3
Rekomendasi Langkah Strategis

SOSIALISASI Melakukan pengenalan dalam rangka sosialisasi awal mengenai


program kurikulum berbasis MBKM dikalangan para atasan jajaran
dekan, ketua jurusan dan kepala program studi untuk selanjutnya
dilakukan tindak lanjut sosialisasi kepada para dosen dan karyawan
yang nantinya diimplementasikan kepada seluruh mahasiswa dalam
proses belajar mengajar.
UPGRADE Langkah ini bisa ditempuh dengan melakukan workshop kurikulum
INFORMASI dalam skala universitas serta dilanjutkan dengan workshop kurikulum
DAN KAJIAN MBKM oleh para program studi. Kegiatan ini dapat mengundang
MENGENAI pemateri dari luar yang sudah kapabel dan berkompeten dibidang
KONSEP DAN penyusunan kurikulum MBKM.
TEKNIS MBKM
PENYUSUNAN Setelah serangkaian proses mulai sosialisasi dilakukan guna tumbuh
DOKUMEN kesepakatan dalam persepsi, pemahaman mengenai kurikulum MBKM
SEBAGAI dilanjutkan dengan kajian ilmiah MBKM melalui seminar workshop
PEDOMAN untuk dilakukan proses penyusunan maka perlu dilakukan penyusunan
KURIKULUM sebagai hasil dokumen MBKM secara formal yang digunakan sebagai
pedoman ketika proses implementasi. Adanya pedoman akan menjadi
tolak ukur dialam penerapannnya serta acuan dalam penyelenggaraan.

Selanjutnya, dilakukan proses analisis isu mengenai tuntutan pengembangan kurikulum


MBKM dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman).
Tabel 4

Matriks SWOT Isu Tuntutan Pengembangan Kurikulum Berbasis MBKM

Strength Weakness
Opportunity Menjadikan proses kegiatan Semakin beragamnya sumber sebagai
pembelajaran lebih berorientasi akses materi dalam pembelajaran
pada hasil output mahasiswa tidak hanya sebatas kegiatan
dengan lebih melihat pada tuntutan pembelajaran didalam kelas.
dunia industri bukan sebatas pada
menyesuaiakan kemampuan dosen.
Threat Harus ada aturan kebijakan berupa Upaya dalam pengawasan proses
pedoman didalam penyelnggaraan berlangsungnnya kurikulum MBKM
kurikulum MBKM baik ditingkat melalui suati standar yang dituangkan
Universitas dan khsusunya di dalam dokumen pedoman kurikulum
tingkat program studi yang MBKM yang telah terbentuk.
mengacu langsung kepada Profil,
CPL (Capaian Pembelajaran)
sampai pada Tahap penetapan
bahan kajian dan materi agar
selama proses kegiatan
pembelajaran MBKM tidak keluar
dari rule dan konsepnya.

5
LEARNING JOURNAL 1
AGENDA 1 HARI - 2
Analisis Isu Kontemporer

Nama : Ach. Nizam Rifqi


Angkatan :1
Kelompok :1
Link Learning Journal 1 :
https://drive.google.com/file/d/1jAkv1eXi2ssBqZUO-3letNAHTlZqcPmj/view?usp=sharing

You might also like