Professional Documents
Culture Documents
Retorika 4
Retorika 4
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
PENUTUP ........................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pidato, tentulah ada suatu situasi dan kondisi tertentu dalam
menghadapi audiens. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu diperlukan persiapan
yang baik dan matang. Persiapan tersebut meliputi mental, fisik, maupun materi.
Treatment atau penyampaian yang akan diberikan kepada audiens tentu tidak sama
antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, pembicara hendaknya mengetahui
jenis-jenis pidato yang akan disampaikan. Jenis-jenis ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan pribadi. Pada kesempatan kali ini, kelompok kami akan
membahas secara tuntas mengenai apa saja jenis-jenis pidato, pengelompokan jenis
pidato berdasarkan sifat, tujuan, dan cara penyampaiannya, serta bagaimana
pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pidato?
2. Apa saja jenis-jenis pidato?
3. Bagaimana pembagian jenis pidato berdasarkan sifat, tujuan, dan cara
penyampaiannya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PIDATO
Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan1. Pidato adalah berucap di depan umum
untuk tujuan tertentu. Jadi, pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi
untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang
ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang
memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal atau peristiwa yang
penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran
bahasa Indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang
disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh
presiden. 2
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang
mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh
pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato
pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya
diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar
orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita
sampaikan.
1. Emha Abdurrahman
1
Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2009), h. 228.
2
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005, h. 455.
3
atau uraian. Pidato dilakukan oleh seseorang secara lisan. Informasi di dalam pidato
menjelaskan mengenai suatu hal atau sebuah masalah. Pidato akan dilakukan
dengan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas pada waktu tertentu di hadapan
banyak orang.
2. Syam
3. Arsjad
4. M. Djen Amar
Menurut M. Djen Amar, pidato adalah sebuah hal yang mengaitkan kepada
tiga hal. Pertama, pembicara atau komunikator yang menyampaikan sesuatu dengan
lisan. Kedua berkaitan dengan isi pembicaraan, isi pidato atau pesan yang termasuk
ke dalam pesan atau message lisan. Ketiga pendengar atau hadirin yang hadir dan
mendengarkan, mereka disebut komunikan di dalam komunikasi.
1. Pidato Sambutan
4
Jenis-jenis pidato pertama jika dilihat dari isinya adalah pidato sambutan. Pidato
sambutan adalah pidato yang membuka suatu acara dan biasanya berisi sambutan
atas acara tersebut. Umumnya pidato sambutan disampaikan oleh beberapa orang
penting dengan durasi yang terbilang singkat. Sehingga menjelaskan mengenai
tema acara, latar belakang acara, dan dukungan atas acara tersebut dari pembicara.
2. Pidato Pembukaan
Jenis yang kedua adalah pidato pembukaan yaitu jenis pidato yang disampaikan
untuk membuka suatu acara dan umum dilakukan oleh pembawa acara atau MC.
Biasanya oleh pembawa acara akan membuka acara dengan perkenalan lalu
menjelaskan susunan acara tersebut.
3. Pidato Pengarahan
Berikutnya adalah pidato pengarahan yang isinya berisi arahan kepada para
pendengar untuk melakukan sesuatu di dalam sebuah acara. Misalnya mengarahkan
para pendengar untuk menyimak video yang akan di putar di depan, mengarahkan
pembicara untuk memberikan tepuk tangan pada tamu tertentu, dan lain
sebagainya.
4. Pidato Peresmian
5. Pidato Pertanggungjawaban
5
menjelaskan bahwa dirinya bertanggung jawab atas acara yang tengah
berlangsung.
6. Pidato Laporan
Terakhir adalah pidato laporan yang isinya menyampaikan laporan atau hasil
dari suatu kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya saja dalam
pembukaan acara tertentu, ada yang bertanggung jawab menyampaikan laporan
kegiatan. Maka laporan kegiatan yang disampaikan adalah pidato laporan. Sebab
menjelaskan detail jalannya kegiatan dari awal sampai akhir kepada para
pendengar. Laporan ini disampaikan secara sistematis agar mudah dipahami oleh
pendengar.
1. Pidato Informatif
3
Dhanik Sulistyarini, S.Sos., dkk, Buku Ajar Retorika, (Banten: CV. AA RIZKY, 2020),
h. 116-128.
6
Supaya pesan yang disampaikan mudah dipahami, Ehninger dkk menyarankan:
Gagasan utama tidak boleh terlalu banyak, karena jika terlalu banyak
khalayak akan kesulitan mencerna pesan yang disampaikan.
Jelaskan istilah-istilah yang aneh dan kabur. Jika ada istilah-istilah yang
tidak jelas perlu dijelaskan, misalnya dengan: 1) menggunakan definisi
dalam kamus, 2) menjelaskan makna dengan menceritakan asal-usul kata,.
menjelaskan makna konsep dengan menyebutkan apa yang tidak termasuk
4) menerangkan konsep dengan memberikan contoh-contoh.
Atur kecepatan menyajikan informasi, jangan terlalu cepat atau terlalu
lambat.
Jelaskan perpindahan pokok pembicaraan.
Gunakan data konkret, yang kaya akan fakta, angka, penjelasan dan contoh.
Teori yang abstrak harus dijelaskan dengan contoh konkret.
Hubungkan yang tidak diketahui dengan yang diketahui, supaya audiens
mudah memahami.
Masukkan bahan-bahan yang menarik perhatian, misalnya anekdot-anekdot
yang segar, pengalaman aneh, kisah yang menyentuh, dan sebagainya.
2. Pidato Persuasif
7
hal itu kurang diperhatikan, maka upaya kampanye persuasif yang hebat dengan
dana yang besar pun tidak akan berhasil.
8
menghadapi beberapa tipe khala ofyak, yaitu khalayak tak sadar, khalayak
apatis, khalayak tertarik tapi ragu, dan khalayak yang bermusuhan.
Menarik perhatian
Meyakinkan, dengan bukti-bukti: fakta, contoh, statistik, dan testimoni. Ada
empat teknik penyajian bukti: induksi, deduksi (termasuk di dalamnya
entimem dan silogisme), hubungan kausal, dan analogi (figuratif atau
literal).
Menyentuh atau menggerakkan, dengan menggunakan bahan-bahan yang
mempunyai pengaruh psikologis, yang dapatdengan menggunakan daya
tarik motif
3. Pidato Rekreatif
Pidato rekreatif adalah suatu jenis pidato yang umumnya bersifat ringan,
tidak mempunyai tujuan tertentu seperti pidato informatif dan persuasif. Namun
pidato rekreatif adalah jenis pidato yang paling sukar dilakukan karena bukan hanya
memerlukan keterampilan berbicara, namun juga kecerdasan..
9
Gunakan gaya bercerita (naratif)
Berbicaralah singkat
Dalam pidato rekreatif dapat menggunakan humor, namun perlu diingat bahwa
tidak semua orang mampu melakukan humor dengan baik. Oleh karena itu perlu
berhati hati dalam menggunakan humor.
4
Gentasri, A., Retorika Praktis Dan Seni Berpidato, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 34-
35
10
pesan atau materi pidato yang ingin disampaikan. Contoh, pidato resmi
mengenai persoalan politik, pengumuman atau ulasan teknik.
3. Pidato Memoriter, pidato yang ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Dalam metode ini, naskah yang sudah disiapkan tidak dibaca namun
dihafalkan terlebih dahulu kemudian diucapkan dalam kesempatan
berpidato. Metode ini menuntut ingatan pembicara dalam menguasai bahan
yang akan disampaikan kepada pendengar.
4. Pidato Ekstemporer, yaitu jenis pidato yang paling baik. Pidato terlebih
dahulu disiapkan berupa garis besar dan pokok penunjang. Garis besar itu
menjadi pedoman saja dan tidak perlu mengingat kata demi kata. Juru pidato
mengembangkan sendiri pokok-pokok atau garis besar pidato, menurut
bahasa dan gayanya sendiri.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pidato terdiri dari beberapa jenis. Adapun jenis tersebut dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan sifatnya, tujuannya, dan cara
penyampaiannya.
Jenis pidato berdasarkan sifatnya yaitu pidato sambutan, pembukaan,
pengarahan, peresmian, pertanggungjawaban, serta laporan. Sedangkan
berdasarkan tujuannya, pidato terbagi menjadi pidato informatif untuk
menyampaikan suatu informasi, pidato persuasif yang berupa ajakan untuk
mempengaruhi audiens, dan pidato rekreatif yang sifatnya lebih ringan tanpa
adanya suatu tujuan spesifik. Sedangkan berdasarkan cara penyampaian atau
metodenya, pidato terdiri atas pidato impromtu atau spontanitas, pidato manuskrip
yang berupa naskah, pidato memoriter dengan cara mengingat-ingat, dan pidato
ekstemporer yang berupa pointer penting atau garis besar dari suatu topik.
Pada akhirnya, orientasi dari penyampaian sebuah pidato adalah
tersampaikannya maksud dan pesan yang dituju dari pembicara kepada audiens
dengan baik dan jelas. Jenis dan motode berpidato ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan pembicara, juga disesuaikan dengan kondisi dan situasi
tertentu.
12
DAFTAR PUSTAKA
13