You are on page 1of 43

E-BOOK SOAL DAN MATERI

PEMBAHASAN KISI-KISI
PRETEST PPG PAI TAHUN 2022

Nazhar Farizhi, S.Pd., M.Pd.I.


GLOBAL EDUCATION MEDIA | Cimahi, Jawa Barat
Link video pembahasan: https://youtu.be/0bzqtW0InOg
81 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama C4 SD
gaya belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis
teori belajar humanistic dalam pembelajaran.

81. Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adlah sebagai fasilitator, motivator,
dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada peserta didik. Teori ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut
pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah…..
A. Konstruktivisme
B. Kognitivisme
C. Humanistik
D. Nativisme
E. Sibernetik

Pembahasan
Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si peserta didik untuk mengembangkan
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka. Jadi, teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang
mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya.
Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan untuk
kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan
realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal. Proses belajar dikatakan berhasil
apabila peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran
R. Agung SP dan Latifatul Choir menghimpun strategi yang mesti dilakukan oleh guru
yaitu:
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas;
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur,
dan positif;
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri;
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri;
5. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan;

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
6. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak memihak,
memahami karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif belaka
melainkan dengan cara memberikan 2 pandangan dua sisi dalam hal moral dan etika
berkomunikasi;
7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil);

4 Tahap Belajar Kolb


Berikut di bawah ini 4 tahap belajar menurut Kolb, salah satu dari ahli penganut aliran
humanistik.
a. Tahap pengalaman konkret Tahap belajar paling awal menurut Kolb. Tahap ini
merupakan tahap ketika seseorang dapat melihat dan merasakan ketika mengalami
suatu peristiwa. Namun seseorang tersebut belum memiliki kesadaran tentang hakikat
peristiwa yang dialami tersebut. Ia bisa menceritakan peristiwa yang dialami tersebut,
namun belum memahami bagaimana peristiwa tersebut bisa/harus terjadi.
b. Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif Tahap kedua dalam peristiwa belajar adalah
bahwa seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif
terhadap peristiwa yang dilaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan
memikirkan kejadian tersebut. Ia melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya,
dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan
mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap peristiwa yang dialaminya
semakin berkembang. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap
kedua dalam proses belajar.
c. Tahap Konseptualisasi Tahap ketiga dalam peristiwa belajar adalah seseorang sudah
mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau
hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif
banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari berbagai
contoh peristiwa yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian yang diamati tampak
berbeda-beda, namun memiliki komponen-komponen yang sama yang dapat dijadikan
dasar aturan bersama.
d. Tahap Eksperimentasi Aktif Tahap tarakhir dari peristiwa belajar adalah melakukan
eksperimentasi secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah mampu untuk
mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan kedalam situasi yang
nyata. Berpikir deduktif banyak digunakan untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori
serta konsep-konsep dilapangan. Ia mampu menggunakan teori atau rumus-rumus untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.

Jawaban: C. Humanistik

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan:
https://youtu.be/J7borIzA4Jo
82 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama C5 S
gaya belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis
teori belajar social dalam pembelajaran

82. Adakalanya, siswa ingin belajar jika bersama teman-temannya. Teori yang menerima
sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak
penekanan pada efekefek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses
mental internal disebut dengan teori belajar ….
A. Konstruktivisme
B. Sibernetik
C. Humanistik
D. Sosial
E. Kognitivisme

Pembahasan
Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional
(behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian
besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan
pada efekefek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.

Aplikasi Teori Belajar terhadap Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert Bandura di atas, maka ada
beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokohtokoh
yang dikenal oleh siswa, misalnya dengan menampilkan para sahabat nabi atau
orang-orang terkenal yang memiliki pengalaman untuk ditiru dalam hidupnya;
2. Dalam menentukan model, karakteristik model perlu diperhatikan karena akan
mempengaruhi efektif tidaknya modeling itu untuk siswa. Pilih model yang memiliki
kelebihan atau kekuatan di atas yang lain, sehingga siswa dapat menentukan apakah
perbuatan atau pengalamannya perlu ditiru atau tidak;
3. Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling utama dilakukan oleh siswa,
sehingga penggunaan media pembelajaran yang bisa merangsang inderawi siswa
untuk mengamati secara maksimal menjadi penting untuk diperhatikan;
4. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami
sendiri, karena siswa akan lebih mudah mempelajari konsekuansi-konsekuansi dari

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
pengalaman orang dibandingkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang dialami
sendiri;
5. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran,
karena yang paling penting adalah mengamati model-model yang harus terus
menerus diperkuat.

Jawaban: D. Sosial

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/yUpvGfgcyGA
83 Diberikan kasus tentang pembelajaran,mahasiswa dapat menilai C5 S
konstruksi IPK dalam RPP yang berorientasi pada pengembangan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan kemampuan kolaboratif

83. Ahmad adalah seorang siswa yang membuat keputusan dan membuat kerangka
kerja serta terdapat masalah yang pemecahannya didapat melalui proses. Indikator
Pencapaian Kompetensi yang tepat untuk mengakomodir kasus tersebut harus
berorientasi pada kemampuan ….
A. Berpikir Kritis.
B. Kreatif
C. Kolaborasi
D. Komunikasi
E. Efisiensi

Pembahasan
Dalam pembelajaran abad 21 perlu memahami konsep ketrampilan 4C. dimana skill 4C
ini mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial yang ada dalam pembelajaran
abad 21. Yaitu: critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Yang
dimaksud dengan
1) Critical thinking adalah : dimana sesorang diarahkan kepada berpikir kritis dalam
memecahkan suatu masaalah atau suatu kasus (problem solving). Dalam
memecahkan suatu masaalah perlu melalui proses. Proses ini disebut juga dengan
proses melatih diri untuk mencari kebenaran .
2) Creativity (Ketrampilan berkipkir Kreatif) disebut juga dengan berpikir tanpa dibatasi
aturan yang cenderung mengikat. Seseorang dapat melihat suatu masaalah dari
berbagai perspektif atau sudut pandang sehingga pikirannya lebih terbuka dalam
menyelesaikan masalah.
3) Collaboration (Keterampilan Bekerja Sama atau Berkolaborasi) adalah suatu aktifitas
kerja sama kelompok yang terdiri dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan secara bersama. Dimana dalam berkoloborasi nantinya akan
terlatih dalam mencapai solusi terbaik dan dapat diterima oleh semua anggota
kelompok.
4) Communication. (Ketrampilan dalam Berkomunikasi) adalah suatu kemampuan
dalam mencapai ide atau pemikiran dilakukan secara jelas, efektif dan cepat.
Komunikasi dimaknai sebagai kemampuan anak dalam menyampaikan ide dan
pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif. Keterampilan ini terdiri dari sejumlah sub-
skill, seperti kemampuan berbahasa yang tepat sasaran, kemampuan memahami
konteks, serta kemampuan membaca pendengar (audience) untuk memastikan
pesannya tersampaikan.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Pemikiran kritis merupakan kemapuan untuk berpikir secara logis, reflektif, dan
produktif yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang baik.
Galotti menempatkan “critical thinking is a very important aspect of everyday reasoning,
dengan alasan demikian, iamenegaskan “critical thinking can and should be used not just in
the classroom, but outside it as well’’.
Beberapa karakteristik yang diperlukan dalam pemikiran kritis atau membuat
pertimbangan, yaitu:
a. Kemampuan untuk menarik kesimpulan dari pengamatan;
b. Kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi;
c. Kemampuan untuk berpikir secara deduktif;
d. Kemampuan untuk membuat interpretasi yang logis;
e. Kemampuan untuk mengevaluasi argumentasi mana yang lemah dan yang kuat.

Jawaban: A. Berpikir Kritis.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/rCYxOwWorJE
84 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran SKI, mahasiswa C4 SD
dapat menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk
pengembangan kemampuan berpikir kritis

84. Dalam mengawali pembelajaran, bu Ani menyampaikan suatu permasalahan tanpa


menyajikan bentuk akhirnya guna bertujuan mendorong para siswanya agar mau
mengembangkan kreativitasnya. Langkah yang dilakukan Bu Ani itu merupakan bagian
dari model pembelajaran….
A. Berbasis masalah
B. Berbasis proyek
C. Saintifik
D. Penemuan
E. Kontruvistik

Pembahasan
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep,
arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Penemuan konsep terjadi bila data dari guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dalam
bentuk proses (never ending process).
Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan kesempatan peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran
Membantu peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit
maupun abstrak
Membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan
memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi
informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide
orang lain
Meningkatkan keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih bermakna

Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning


• Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation)
• Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
• Mengumpulkan data (Data Collecting)
• Mengolah data (Data Processing)
• Memverifikasi data (Verrification)
• Menarik kesimpulan (Generalization)

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Menurut Beyer (dalam Nur dan Wikandari 2000) setidaknya terdapat 10 kecakapan berpikir
kritis yang dapat digunakan peserta didik dalam mengajukan argumentasi atau membuat
pertimbangan yang absah (valid), yaitu:
a. Keterampilan membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai yang
sulit diverifikasi (diuji kebenarannya).
b. Membedakan antara informasi, tuntunan atau alasan yang relevan dengan yang tidak
relevan.
c. Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu pernyataan.
d. Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suatu sumber.
e. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.
f. Mengidentifikasi asusmsi yang tidak dinyatakan.
g. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).
h. Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.
i. Mengenali ketidakkonsistenan logika dalam suatu alur penalaran.
j. Menentukan kekuatan suatu argumen atau tuntutan.

Jawaban: D. Penemuan

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/-uiqsaNgVa4
85 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran SKI, mahasiswa dapat C4 SD
menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk
pengembangan kemampuan berpikir kreatif

85. Sekelompok anak melakukan percobaan untuk menguji dan membuktikan teori-teori atau
konsep-konsep di lapangan. Kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok anak tersebut
termasuk dalam teori humanistic yang tergolong pada tahap…
A. Tahap pengamatan aktif reflektif
B. Tahap Konseptual
C. Tahap eksperimen
D. Tahap pengalaman konkrit
E. Tahap sensori motoric

Pembahasan
Kreativitas dan Inovasi, mencakup:
Berpikir divergen, yaitu berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir
yang baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru,
mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban.
Kreativitas menurur Mulyasa (2005), adalah kemampuan untuk menemukan dan
menciptakan sesuatu hal yang baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi siswa
dalam proses belajar. Dijelaskan juga, hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama
sekali tidak pernah ada sebelumnya, tetapi kreativitas adalah upaya menemukan kombinasi
baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan
sebelumnya. Jadi, hal baru itu adalah sesuatu yang bersifat inovatif.
Pencapaian kesuksesan profesional dan personal, memerlukan keterampilan berinovasi
dan semangat berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin berkembang jika siswa
memiliki kesempatan untuk berpikir divergen. Siswa harus dipicu untuk berpikir di luar
kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan untuk
menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan
mencoba mengajukan dugaan jawaban.
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari orang kreatif antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang
ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,
jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang
berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara
pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara
berpikir yang baru.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

Jawaban: C. Tahap eksperimen

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/jhjqgDye5D4
86 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran, mahasiswa dapat C4 SD
menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk untuk
pengembangan kemampuan berpikir inovatif

86. Model Pembelajaran yang menyajikan masalah konstekstual dimana peserta didik
bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world) sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar dan berinovasi menciptakan solusi, merupakan
ciri khas model pembelajaran..:
A. Inkuiri
B. Problem Based Learning
C. Contextual Learning
D. Discovery Learning
E. Cooperative Learning

Pembahasan
Strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning) merupakan salah
satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Pengertian Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk mencari solusi atau memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk
memecahkan masalah (Ward, 2002; Dasna 2007). Lebih lanjut Boud dan felleti, (1997),
Fogarty(1997) menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan
membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-
structured, atauopen ended melalui stimulus dalam belajar.

Jawaban: B. Problem Based Learning

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/slX8umCp108
87 Disajikan kasus pembelajaran, mahasiswa dapat menilai pelaksanaan C5 S
pembelajaran tersebut apakah telah berorientasi pada pendekatan
TPACK

87. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Aqidah materi iman kepada Hari Akhir,
media yang tepat untuk digunakan seorang pendidik yang sesuai dengan pendekatan
TPACK adalah ....
A. Pembelajaran dengan menggunakan media video tentang peristiwa hari akhir
B. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang dijelaskan secara
detail
C. Pembelajaran yang dilakukan pendidik berfokus pada guru
D. Pembelajaran dengan mengerjakan soal-soal secara terus-menerus
E. Pembelajaran dengan memusatkan pada satu sumber belajar

Pembahasan
Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) adalah sebuah konsep
integrasi dari tiga unsur yang berbeda; teknologi, pedagogi, dan konten pengetahuan.
Implementasi TPACK di dikdasmen bisa dilakukan dengan dua cara; di ruang kelas
dengan menggunakan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran dan di ruang global
sebagai aplikasi dari implementasi teknologi data.
1. Implementasi TPACK di ruang kelas memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Computer
aided instruction (CAI) adalah pembelajaran dengan bantuan komputer sebagai contoh
yang paling mudah. Implementasi CAI adalah pembelajaran yang dibantu dengan
komputer dan sepertinya ini sudah banyak dilakukan oleh banyak guru di Indonesia.
Penggunaan Word Processor, atau menggunakan aplikasi Microsoft office, Microsoft
Power Point, Microsoft Excel adalah beberapa contoh yang digunakan dalam CAI. Alat
yang mungkin sering digunakan adalah komputer dan projector. Kemampuan menguasai
aplikasi ini relatif mudah dan cepat untuk dipelajari.
2. Implementasi TPACK yang agak rumit dan membutuhkan kemampuan komputer lebih
adalah menggunakan Computer based instruction (CBI) atau program pembelajaran
yang menggunakan komputer. Sesuai dengan namanya computer-based, maka
pembelajaran ini berbasis komputer. Semua dilakukan dengan komputer. CBI sebagai
sebuah model pembelajaran bisa menggunakan banyak hal dalam komputer, baik belajar
dengan menggunakan aplikasi atau belajar dengan seluruh prosesnya menggunakan
komputer. Komputer adalah alat utama dan pertama dalam belajar.

Jawaban: A. Pembelajaran dengan menggunakan media video


Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/u_wXdsXpqsE
88 Disajikan data dan informasi tentang kemajuan teknologi, mahasiswa C4 SD
dapat menentukan karakteristik guru abad 21

88. Berikut ini adalah pernyataan tentang karakteristik guru abad 21:
1. Keterampilan Berpikir Kritis
2. Komunikasi dan Kolaborasi
3. Melakukan penilaian secara subyektif
4. Kemampuan Menyelesaikan Masalah
5. Kreativitas dan Inovasi
Pernyataan diatas yang sesuai dengan karakteristik guru abad 21, kecuali ....
A. 1,2,4
B. 2,4,5
C. 1,2,3
D. 1,4,5
E. 1,2,5

Pembahasan
1. Keterampilan Berpikir Kritis mencakup:
• Kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat
dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai.
• Keterampilan komunikasi dan informasi
• Kemampuan untuk memeriksa, menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi bukti.
2. Kemampuan Menyelesaikan Masalah mencakup:
• Identifikasi dan kemampuan untuk mencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir,
dan
• mempertimbangkan berbagai alternatif dan menafsirkan informasi.
• Keterampilan berpikir kritis karena keterampilan berpikir kritis merupakan
keterampilan
• fundamental dalam memecahkan masalah.
3. Komunikasi dan Kolaborasi, mencakup:
• Keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral
maupun tertulis.
• Kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah
dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara.
• Kemampuan bekerja bersama-sama secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek
yang autentik dan mengembangkan keterampilannya.
• Keterampilan kolaborasi menggunakan teknologi dan sosial media.
• Penguasaan keterampilan Bahasa internasional sebagai keterampilan komunikasi
global (global skills communicating).

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
4. Kreativitas dan Inovasi, mencakup:
• Berpikir divergen, yaitu berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir
yang baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi
baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan
jawaban.
• Kreativitas menurut Mulyasa adalah kemampuan untuk menemukan dan menciptakan
sesuatu hal yang baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi siswa dalam
proses belajar.
5. Literasi Media Informasi, Komunikasi, dan Teknologi
• Literasi informasi yang mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi dan
menggunakan informasi sangat penting dikuasai pada saat ini. Kerangka literasi
media terdiri atas kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan
menciptakan pesan dalam berbagai bentuk media, menciptakan suatu pemahaman
dari peranan media pada masyarakat, dan membangun keterampilan penting dari
informasi hasil penyelidikan dan ekspresi diri.
• Literasi media juga mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan dari diri dan
untuk memberikan pengaruh dan informasi kepada orang lain.
• Kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan mengakses, mengatur,
mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui penggunaan
teknologi komunikasi digital. Literasi ICT berpusat pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi dalam mempertimbangkan informasi, media, dan teknologi di lingkungan
sekitar.
Menentukan karakteristik guru abad 21
1. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup.
2. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan inovatif.
3. Mengoptimalkan teknologi.
4. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil
belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya.
5. Kolaboratif. Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran.
6. Menerapkan student centered.
7. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan
mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas
juga berdasarkan minat serta kemampuannya.

Jawaban: C. 1,2,3

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/XAx19OOgUwc
89 Disajikan beberapa contoh materi pokok dan bahan ajar, mahasiswa C5 S
dapat menyusun materi ajar berdasarkan struktur pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif

89. Bu Azizah akan mengajar kelas empat semester satu pada pelajaran satu kemudian
dalam RPPnya dia menyajikan materi sebagai berikut; Al-Qur’an surah al-Falaq artinya
waktu subuh. Rasulullah saw. sering membaca surah ini, terutama ketika dalam
perjalanan agar selalu terpelihara dari kejahatan. Di dalam Q.S al-Falaqini Allah Swt.
memerintahkan Nabi Muhammad saw. agar mengatakan: “Aku berlindung kepada Tuhan
yang menguasai Subuh (falaq)”. maksudnya, Allah memerintahkan kepada nabi dan
umatnya selalu berlindung kepada Tuhan agar terpelihara dari kejahatan. Materi yang
disajikan Bu Azizah termasuk kategori...
A. Fakta
B. Konsep
C. Prosedur
D. Metakognitif
E. Prinsip

Pembahasan
Langkah-langkah guru menyusun materi ajar:
1. Identifikasi standar kompetensi dankompetensi dasar
2. Identifikasi jenis-jenis materi ajar> yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan pengertian dan ketrampilan berfikir.
3. Menentukan jenis materi sesuai standar kompetensi dankompetensi dasar > Dengan cara
mmebuat pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar
4. Memilih sumber bahan ajar sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar

Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977),


sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar
dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai
wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata
yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-
batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
1. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimension)
peserta didik, yakni perkembangan kognitif pada tingkat low order thinking skills (LOTS)
dan tingkat high order thinking skills (HOTS). Untuk tingkat LOTS perkembangan berpikir
peserta didik ada pada tahap mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).
Sedangkan tingkat HOTS perkembangan berpikir mereka berada pada tahap
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
2. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimension): Dimensi
pengetahuan ini berbicara bentuk dari pengetahuan itu sendiri, yakni meliputi faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang


spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, atau diraba. Seperti peristiwa peperangan pada jaman Nabi
Muhammad SAW, bukti-bukti masuknya Islam ke Nusantara, kurban, pisau yang
digunakan untuk berkurban, dan air untuk berwudhu.
b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya pengertian ulul albab,
karakteristik atau kriteria ulul albab, prinsip kepemimpinan, teori pendidikan, dan teori
belajar.
c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu
termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada
penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti
langkah-langkah pelaksanaan wudhu, shalat, dan haji. Tahapan penyelesaian maalah
pembagian waris, tahapan mediasi bagi yang bertingkai, dan tahapan berpikir ilmiah.
d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan
memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran
dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh
memperbaiki hubungan pertemanan yang rusak, membuat karya tulisan, berpikir
mengapa masih banyak orang yang melakukan dosa, dan lain-lain.

Jawaban: A. Fakta

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/GKnbGe7SxGI
90 Disajikan narasi terkait dengan pembelajaran dan tuntutan keterampilan C5 SD
global sebagai dasar dalam pembuatan RPP, mahasiswa mampu
merumuskan langkah-langkah penentuan pendekatan pembelajaran yang
tepat sesuai dengan tuntutan K13 dan perkembangan abad 21

90. Konsep belajar yang membantu para guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses pembelajaran lebih dipentingkan
daripada hasil. Hal ini merupakan konsep pembelajaran yang menggunakan pendekatan
pembelajaran secara….
A. Saintifik
B. Penemuan Masalah
C. Kontekstual
D. Pemecahan Masalah
E. Bekerja berkelompok

Pembahasan
Model Pembelajaran K13
Beberapa model pembelajaran diperkenalkan kepada guru sebagai sarana menerapkan
pendekatan saintifik, seperti pembelajaran berbasis proyek (project based learning),
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), penyelesaian masalah (problem
solving), dan mencari/menemukan (inquiry/discovery). Pada pembelajaran yang menerapkan
pendekatan saintifik, siswa diarahkan untuk belajar secara berkelompok atau secara
kolaboratif (Cooperative learning). Serta dapat juga menggunakan model pembelajaran yang
berkaitan dengan keadaan kontekstual yang terjadi (pembelajaran kontekstual)

Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Sesuai Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan, kompetensi yang
diharapkan dapat dimiliki peserta didik adalah:
1) Sikap, yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2) Pengetahuan, yaitu memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.
3) Keterampilan, yaitu memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013


Dengan adanya perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses dan Standar Penilaian, maka prinsip pembelajaran yang digunakan kurikulum 2013
adalah:
a) Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis pada aneka
sumber belajar;
c) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
d) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
h) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan
keterampilan mental (soft skills);
i) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
k) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, sekolah, dan masyarakat;
l) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas;
m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran;
n) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


a. Perencanaan Pembelajaran
Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran, diantaranya:
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran meliputi
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Dalam proses pembelajaran K-13, strategi-strategi tersebut harus dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (scientific approach) dan bernuansa tematik.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
c. Penilaian Pembelajaran
Penilaian atau evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
otentik, yaitu pendekatan penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterapilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam situasi
yang sesungguhnya (dunia nyata). Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan
oleh pendidik sesuai dengan kompetensi yang ingin diukurnya.

Menata Kelas Pembelajaran Aktif dan Dinamis


Dalam kerangka mewujudkan desain belajar siswa, maka pengaturan ruang kelas dan
siswa (setting kelas) merupakan tahap yang penting dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Karena itu, kursi, meja dan ruang belajar perlu ditata sedemikian rupa sehingga
dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, yakni
memungkinkan hal-hal sebagai berikut:
a. Mobilitas: peserta didik dikondisikan ke bagian lain dalam kelas.
b. Aksesibilitas: peserta didik mudah menjangkau sumber belajar yang tersedia.
c. Komunikasi: peserta didik mudah berkomunikasi secara intensif kepada seluruh teman di
kelas.
d. Interaksi: memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta
didik. Interaksi yang tercipta berupa interaksi multi-arah.
e. Dinamika: kelas dinamis, dibuktikan dengan dinamika kelompok, dinamika individu, dan
dinamika pembelajaran.
f. Variasi kerja peserta didik: memungkinkan peserta didik bekerjasama secara perorangan,
berpasangan, atau kelompok.
Beberapa formasi yag sesuai dengan situasi dan kondisi yang diinginkan pendidik
Formasi Huruf U Formasi Lingkaran Susunan Chevron (V) Kelas Tradisional

Jawaban: C. Kontekstual

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/6ghra6SzZEM
91 Disajikan narasi terkait dengan pembelajaran dan tuntutan keterampilan C5 SD
global sebagai dasar dalam pembuatan RPP, mahasiswa mampu
merumuskan langkah-langkah penentuan strategi pembelajaran yang
tepat sesuai dengan tuntutan K13 dan perkembangan abad 21

91. Strategi yang mendorong peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
menuangkan pemahaman yang diperoleh dalam bentuk gambar. Gambar hasil
buatan kelompok itu disampaikan dalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan pada
model pembelajaran discovery learning, project based learning, contextual teaching
and learning maupun inquiry learning pada saat menyampaikan/
mengkomunikasikan hasil analisa. Strategi pembelajaran ini disebut strategi
pembelajaran….
A. Everyone is a Teacher Here
B. Small Group Discussion
C. The Power of Two & Four
D. Information Search
E. Poster Session

Pembahasan
Untuk menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran
yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal,
seperti:
(1) Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
(2) Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi
pembelajaran
(3) Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
(4) Kemampuan Siswa.
(5) Gaya belajar siswa.
(6) Ketersediaan waktu.
(7) Jaminan adanya variasi.
(8) Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.

Haryono (2017: 431-432) mengemukakan bahwa guna mewujudkan model


pembelajaran yang relevan dan kondusif untuk menyiapkan siswa menjadi warga negara
masyarakat gobal yang melek informasi dan pengetahuan abad 21, maka diperlukan strategi
pembelajaran sebagai berikut.
a. Fokus pembelajaran pada praktik belajar lebih dalam (deeper learning) dan belajar
kemitraan baru.
b. Strategi pembelajaran mengaplikasikan strategi pedagogi yang mendukung praktik

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
deeper learning dan kemitraan baru.
c. Pembelajaran langsung ke arah model pembelajaran penemuan (inquiry based
model).
d. Pemanfaatan teknologi diarahkan pada upaya membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan teknologis sebagai bagian dari kompetensi abad 21.
e. Pendidikan informal dan belajar pengalaman berperan penting dalam
mengembangkan kompetensi peserta didik.
f. Assesmen dilakukan dengan pendekatan pedagogik transformatif.
g. Dukungan infrastruktur pembelajaran berperan penting dalam pencapaian
kompetensi abad 21

Kompetensi abad 21 atau dikenal dengan 4C, yaitu (1) communicative, (2) collaborative,
(3) critical thinking and problem solving, dan (4) creative and innovative. Kompetensi abad
21 menjadi modal penting untuk melahirkan generasi bangsa yang disamping kompeten dan
kompetitif, juga memilih jiwa tangguh di tengah persaingan global dan regional yang semakin
ketat.
Pembelajaran abad 21 juga mengarahkan siswa untuk mengalami pengalaman belajar,
yaitu; (1) learning to know (belajar untuk tahu), (2) learning to do (belajar untuk melakukan),
(3) learning to be (belajar untuk menjadi), dan (4) learning to live together (belajar untuk
hidup bersama dengan yang lain).
Menyikapi hal tersebut, maka pada K-13 dikenal 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang
meliputi KI-I sikap spiritual, KI-II sikap sosial, KI-III pengetahuan, dan KI-IV keterampilan.
Kompetensi inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Dalam konteks pengalaman belajar, KI-I dan KI-II relevan
dengan learning to be dan learning to live together, KI-III relevan dengan learning to know,
dan KI-IV relevan dengan learning to do.

Jawaban: E. Poster Session

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/r0lYNBiNwME
92 Disajikan satu contoh RPP yang komplit, mahasiswa mampu menentukan C3 M
sumber belajar konvensional dan berbasis IT yang relevan dengan
rumusan KI KD dan IPK

92. Berdasarkan uraian KD dan IPK berikut ini :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.13 Memahami kisah 3.13.1 Menerangkan biografi dan Riwayat
keteladanan Nabi Zulkifli a.s. Hidup Nabi Zulkifli a.s.
3.13.2 Menyebutkan sifat keteladanan Nabi
Zulkifli a.s.
3.13.3 Menyebutkan Hikmah kisah
keteladanan Nabi Zulkifli a.s
3.13.4 Menyebutkan surat dan ayat al-
Qur'an yang menjelaskan kisah Nabi
Zulkifli a.s.

Sumber belajar konvensional dan berbasis IT yang relevan adalah .....


A. Poster
B. Surat kabar
C. Animasi yang disajikan dalam slide PPT
D. Cerita bergambar
E. Buku Pelajaran

Pembahasan
Perbedaan signifikan pembelajaran secara umum (konvensional) dan e-learning antara lain:
1) Pembelajaran umum bertumpu pada guru, sedangkan e-learning menuntut pemelajar
mandiri
2) Pembelajaran umum melakukan tatap muka, sedangkan e-learning tidak
3) Pembelajaran umum menggunakan lisan, e-learning melalui audio visual
4) Sumber pembelajaran umum dari guru dan buku, sedangkan e-learning berbasis aneka
sumber
5) Pembelajaran umum terjadwal pasti, sedangkan e-learning lebih fleksibel
Dari gambaran tadi, kedua metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Misal dengan pembelajaran umum atau belajar di sekolah kita dapat bertemu
dengan banyak teman. Sedangkan e-learning yang memperbolehkan sumber dari mana
saja, tentu bisa berdampak pada disinformasi apabila kurangnya pengawasan. Namun,
semuanya kembali lagi, tergantung bagaimana kita menyesuaikan metode yang cocok
dengan diri sendiri.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Jawaban: C. Animasi yang disajikan dalam slide PPT

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/LZ85lLcmLSc
93 Disajikan model pembelajaran, peserta mampu menentukan model yang C4 SD
paling tepat

93. Guru mengarahkan siswa untuk memahami suatu konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep terjadi
bila data dari guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dalam bentuk proses.
Dengan model tersebut siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
kemudian mencari informasi sendiri lalu mengorganisasi atau membentuk (konstruksi)
apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Model
pembelajaran aktif yang dimaksud adalah .....
A. Project Based Learning
B. Discovery Learning
C. Problem Based Learning
D. Inquiry Learning
E. Contextual Learning

Pembahasan
Jenis-jenis Model Pembelajaran
Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran yang
diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013
• Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning),
• Model pembelajaran Discovery (Discovery Learning),
• Model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning),
• Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
• Model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning)

a. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep,
arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Penemuan konsep terjadi bila data dari guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dalam
bentuk proses (never ending process).
Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning
• Meningkatkan kesempatan peserta didik untuk terlibat aktif dalam
• pembelajaran
• Membantu peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit
• maupun abstrak
• Membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan
• memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
• Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling
membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain
• Meningkatkan keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih bermakna

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning
a. Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation)
b. Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
c. Mengumpulkan data (Data Collecting)
d. Mengolah data (Data Processing)
e. Memverifikasi data (Verrification)
f. Menarik kesimpulan (Generalization)

b. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning atau PjBL)) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Sintak yaitu:
Essential question, Designing Project Plan, Creating schedule, Monitor the progress, Assess
the outcome, Evaluate the experiment.
Langkah Pembelajaran
a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
b. Mendesain perencanaan proyek
c. Menyusun jadwal
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi kegiatan/ pengalaman
Manfaat model pembelajaran project based learning
• Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan siswa melakukan pekerjaan
penting.
• Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.
• Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.
• Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik, dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain.
• Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
• Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru
menikmati proses pembelajaran.

c. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan
berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (bersifat
kontekstual) sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Problem Based Learning
(PBL) menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

d. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)


Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) adalah sebuah
sistem belajar yang didasarkan pada filosofi konstruktivistik. Menurut konsep CTL, belajar
akan lebih bermakna jika anak didik ‘mengalami’ apa yang dipelajarinya, bukan sekedar
‘mengetahui’ apa yang dipelajarinya.
Karakteristik penting dalam proses pembelajaran CTL yaitu: activing knowledge,
acquiring knowledge, understanding knowledge, applying knowledge, reflecting knowledge.

e. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)


Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran disebut juga
pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti
“saya menemukan”.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
• Berorientasi pada Pengembangan Intelektual.
• Prinsip Interaksi.
• Prinsip Bertanya.
• Prinsip Belajar untuk Berpikir.
• Prinsip Keterbukaan
Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
a. Merumuskan masalah.
b. Mengembangkan hipotesis.
c. Menguji jawaban tentatif.
d. Menarik kesimpulan.
e. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.

Jawaban: B. Discovery Learning

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/yz7rLEqLQdg
94 Diuraikan ciri-ciri pembelajaran holistik, peserta didik mampu C4 SD
menganalisis pembelajaran holistik

94. a. Tujuannya adalah terbentuknya manusia seutuhnya dan masyarakat seutuhnya.


b. Materi pembelajarannya mengandung kesatuan pendidikan jasmani-ruhani,
mengasah kecerdasan intelektual-spritual-emosional, kesatuan materi pendidikan
teoritis –praktis, kesatuan materi pendidikan pribadi-sosial-ketuhanan.
c. Proses pendidikannya mengutamakan kesatuan kepentingan anak didik dan
masyarakat.
d. Evaluasi Pendidikannya mementingkan tercapainya perkembangan anak didik dalam
bidang penguasaan ilmu, sikap, dan keterampilan.
Pernyataan tersebut di atas merupakan ciri – ciri pembelajaran .....
A. Holistik
B. Futuristik
C. Kontekstual
D. Direct learning
E. Inquiry Learning

Pembahasan
Paradigma pembelajaran holistik menurut Anhar (2015:27) menekankan proses pendidikan
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran holisti kadalah terbentuknya manusia seutuhnya dan masyarakat
seutuhnya.
b. Materi pembelajaran holistik mengandung kesatuan pendidikan jasmani-ruhani,
mengasah kecerdasan intelektual-spritual-emosional, kesatuan materi pendidikan teoritis
–praktis, kesatuan materi pendidikan pribadisosialketuhanan.
c. Proses pendidikan holistik mengutamakan kesatuan kepentingan anak didik dan
masyarakat.
d. Evaluasi Pendidikan holistik mementingkan tercapainya perkembangan anak didik dalam
bidang penguasaan ilmu, sikap, dan keterampilan

Menurut Rubiyanto (2010:42-43) terdapat sembilan ciri pembelajaran holistic yaitu:


1. Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala
potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalam
(innerself), sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung
sepenuhnya kepada pencipta-Nya.
2. Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.
3. Pembelajaran berkewajiban menumbuh-kembangkan potensi kecerdasan jamak (multiple
intelligences).
4. Pembelajaran berkewajiban menyadarkan siswa tentang keterkaitannya dengan
Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
komunitasnya, sehingga mereka tak boleh mengabaikan tradisi, budaya, kerjasama,
hubungan manusiawi, serta pemenuhan kebutuhan yang tepat guna.
5. Pembelajaran berkewajiban mengajak siswa untuk menyadari hubungannya dengan bumi
dan "masyarakat" non manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda benda tak bernyawa
(air, udara, tanah) sehingga mereka emiliki kesadaran ekologis
6. Kurikulum berkewajiban memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam
tingkatan trans-disipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.
7. Pembelajaran berkewajiban menghantarkan siswa untuk menyeimbangkan antara belajar
individual dengan kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara
pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan
kualitatif.
8. Pembelajaran adalah sesuatu yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala.
9. Pembelajaran adalah sebuah proses kreatif dan artistik. Proses pembelajaran menjadi
tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif. Oleh karena
itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana
orang belajar.

Sedangkan Miller (1991:3) mengungkapkan karakteristik pembelajaran holistik adalah


sebagai berikut:
a. Pendidikan holistik memelihara perkembangan peserta didik yang terfokus pada
intelektual, emosional, sosial, fisik, kreatifitas atau intuitif, estetika dan spiritual emosi
b. Menciptakan hubungan yang terbuka dan kolaboratif antara pendidik dan peserta didik
c. Mendorong keinginan untuk memperoleh makna dan pemahaman agar dapat menjadi
bagian dari dunia dengan melakukan penekanan pada belajar melalui pengalaman hidup
dan belajar di luar batas-batas kelas dan lingkungan pendidikan formal sehingga dapat
memperluas wawasan.
d. Pendekatan ini memberdayakan peserta didik untuk berpikir secara kritis dalam konteks
kehidupan mereka . Pendidikan holistik memiliki kapasitas untuk membimbing peserta
didik untuk memperluas kepribadian individu serta memiliki kapasitas menciptakan
individu untuk berpikir secara berbeda, kreatif dan mencerminkan nilai-nilai yang sudah
tertanam dalam dirinya. Guru diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk
berkembang menjadi lebih terdidik dan berpartisipasi sebagai anggota masyarakat

Mengutip pendapat Ginnis (2008), rencana pembelajaran sedapat mungkin bertujuan


agar peserta didik mengasah :
a. Berpikir: peserta didik memproses data secara aktif, logis, lateral, imajinatif, deduktif,
dsb.
b. Kecerdasan emosional: belajar menagani emosi dan menghubungkan dengan lainnya
secara terampil, mengembangkan cirri personal positif seperti kendali diri dan nilai-nilai
seperti keadilan.
c. Kemandirian: peserta didik menguasai sikap dan kecakapan yang membuat mereka
mampu memulai mempertahankan belajar tanpa guru.
d. Saling ketergantungan: peserta didik terlibat dalam mutualitas yang merupakan inti dari
kerja sama dan basis dari demokrasi.
e. Sensasi ganda: peserta didik mendapat pengalaman melalui sejumlah indera Bersama-

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
sama dari efek melihat, mendengar dan melakukan.
f. Fun: peserta didik memerlukan pengalaman belajar yang bervariasi seperti suasana
serius dan ringan, aktif dan pasif, individual dan kelompok, terkontrol dan lepas, bising
dan tenang sehingga menimbulkan kesenangan yang nyata.
g. Artikulasi: peserta didik membicarakan atau menulis pikiran, seringkali dalam bentuk
draft sebagai suatu bagian penting dari proses penciptaan pemahaman personal.
Pembelajaran holistik tidak seperti teknik brainstorming atau mind map. Secara
fundamental pendidikan holistik akan mengubah cara belajar dan cara menyerap
informasi.

Paradigma holistik di atas sesuai dengan amanat Undang-Undang Sisdiknas No.20


Tahun 2003 pasal 3, yakni konsep pendidikan yang harus dijalankan adalah bersifat holistik,
karena bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mendiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dasar Pendidikan holistik dengan sebutan 3R’s, singkatan dari relationship,
responsibility, dan reverence. Tujuan Pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan
potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
menggairahkan, demokratis dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri
(learning to be). Dalam arti dapat memproleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan
yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial,
serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya.
Jika merujuk pada pemikiran Abraham Maslow, maka pendidikan harus dapat
mengantarkan peserta didik untuk memperoleh aktualisasi diri (selfactualization) yang
ditandai dengan adanya:
(1) Kesadaran;
(2) kejujuran;
(3) kebebasan atau kemandirian; dan
(4) kepercayaan

Jawaban: A. Holistik

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/rg51zocV28U
95 Disajikan konsep pembelajaran kontekstual dan futuristik, peserta didik C3 SD
mampu membedakan konsep keduanya

95. Pembelajaran kontekstual merupakan sebuah konsep belajar mengajar dimana seorang
guru menghadirkan situasi yang nyata didalam kelas serta melibatkan siswa secara penuh
untuk menemukan materi yang akan dipelajari. Sedangkan konsep pembelajaran futuristik
lebih menekankan bagaimana mempersiapkan diri sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang terbuka di dalam era globalisasi. Sehingga trend pembelajaran
dimungkinkan dengan siswa yang sudah membawa banyak informasi yang dakses dari luar
kelas termasuk dunia maya. Dibawah ini yang bukan model pembelajaran yang
merupakan aplikasi pembelajaran kontekstual antara lain adalah ….
A. Pembelajaran berbasis masalah
B. Pembelajaran langsung (direct instruction),
C. Cooperative learning
D. Pembelajaran Contructivisme
E. Problem based learning.

Pembahasan
Konsep Pembelajaran Kontekstual
a. Makna Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi
pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar. Sehingga siswa mampu membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan melibatkan komponen utama pembelajaran yakni :
a. konstruktivisme (constructivism),
b. menyelidiki (inquiry),
c. pemodelan (modeling), dan
d. penilaian autentik (authentic assessment).
Makna dari kontruktivisme adalah siswa mengkonstruksi/membangun pemahaman
mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal melalui proses
interaksi sosial dan asimilasi-akomodasi. Implikasinya adalah pembelajaran harus dikemas
menjadi proses“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.

b. Penerapan Pembelajaran Kontekstual


1. Pembelajaran tidak hanya tekstual melainkan dikaitkan dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar, dan
dunia kerja, dengan melibatkan ketujuh komponen utama seagaimana yang disebutkan
di atas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
2. Pembelajaran kontekstual dapat diterapakan dalam kelas besar maupun kelas kecil,
namun akan lebih mudah organisasinya jika diterapkan dalam kelas kecil.
3. Pembelajaran kontekstual memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran
Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
yang ada di lingkungan sekitar seperti tukang las, bengkel, tukang reparasi elektronik,
barangbarang bekas, koran, majalah, perabot-perabot rumahtangga, pasar, toko, TV,
radio, internet, dan sebagainya
4. Dalam pembelajaran kontekstual rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
sebenarnya lebih bersifat sebagai rencana pribadi dari pada sebagai laporan untuk
kepala sekolah atau pengawas seperti yang dilakukan saat ini
5. RPP lebih cenderung berfungsi mengingatkan guru sendiri dalam menyapkan
alatalat/media dan mengendalikan langkah-langkah(skenario) pembelajaran sehingga
bentuknya lebih sederhana.
6. Beberapa model pembelajaran yang merupakan aplikasi pembelajaran kontekstual
antara lain model pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran kooperatif
(cooperative learning), dan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)

Konsep Pembelajaran Futurisitik


a. Makna Pembelajaran Futuristik
Drucket dan Stewart (dalam Saryono, 2002) mencatat bahwa pada masa ini dan lebih-
lebih pada masa depan, keberadaan, kedudukan, peranan pengetahuan menjadi hal yang
strategis dan utama. Sejalan dengan itu, pada aspek siswa, banyak perubahan yang terjadi
pada mereka karena perubahan teknologi yang selalu disuguhkan pada mereka setiap hari,
dan bahkan setiap saat. Perubahan-perubahan tersebut menurut John Seely Brown (2005),
antara lain adalah sebagai berikut:
• Mereka menyukai ada kontrol. Para siswa generasi abad ke-21 tidak menyukai terikat
oleh jadwal-jadwal tradisional, dan juga tidak menyukai duduk di dalam kelas untuk
belajar, atau duduk di dalam kantor untuk bekerja. Sebaliknya mereka lebih menyukai
untuk belajar sendiri dengan menggunakan alat komunikasi yang bisa menjangkau
dunia yang tak terbatas. Dengan caranya sendiri, mereka akan memperoleh informasi
dari berbagai sumber di dunia. Dengan demikian, mereka harus dikontrol target
pencapaian pengetahuannya, proses belajarnya dan hasil yang mereka dapatkan.
• Mereka juga menyukai banyak pilihan. Untuk mata pelajaran project, yakni tugas
melakukan mini riset, mereka akan menggunakan teknologi untuk memperoleh
banyak informasi. Mereka harus diberi kebebasan untuk memilih metode dan teknik-
tekniknya, untuk mereka jalani dan pada akhirnya akan mampu menyiapkan laporan,
sebagaimana para siswa atau mahasiswa yang melakukannya secara tradisional.
• Mereka adalah orang-orang yang menyukai ikatan kelompok dan ikatan sosial, hanya
saja mereka membangun group melalui media sosial mereka, dan oleh karenanya
kelompok mereka lintas bangsa, negara, budaya dan bahkan agama. Mereka memiliki
jejaring internasional yang dinamis, dan jika mereka manfaatkan untuk menjadikan
jejaringnya sebagai peer group-nya, maka mereka akan memiliki pengelaman
keilmuan yang jauh lebih baik, daripada tutorial atau mentoring dalam satu kelas di
sekolah tradisional
• Mereka adalah orang-orang terbuka, melalui tradisi jejaringnya mereka terbelajarkan
untuk menjadi terbuka, karena dalam jaringannya semua penganut agama ada dan
terkelompokkan, ada yang Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan juga Kong Hu Chu,
atau bahkan mungkin ada yang atheis, tapi komunikasi mereka tetap berjalan dan
tidak terganggu oleh perbedaanperbedaan tersebut.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Pembelajaran masa depan trend pembelajaran dimungkinkan dengan siswa yang sudah
membawa banyak informasi yang dakses dari luar kelas termasuk dunia maya. Bisa jadi
pembelajaran di kelas menjadi arena untuk mengejar informasi sains dan teknologi untuk
mereka pelajari, bukan sebagai arena untuk memaparkan informasi sains dan teknologi.
Kelas menjadi arena bagi para siswa mencari ilmunya sendiri sesuai dengan apa yang
mereka butuhkan untuk mereka pelajari. Guru hanya memfasilitasi dengan perpustakaan
kelas, modul, buku teks, serta buku-buku pendukung, dan yang terpenting akses internet,
serta menyediakan beberapa PC untuk para siswa yang tidak membawa laptop atau ipad.

b. Trend E-Learning dalam Pembelajaran Futuristik


Belajar itu mahal, membutuhkan waktu yang panjang dan hasilnya bervariasi. E-learning
telah dicoba selama bertahun-tahun untuk melengkapi cara belajar kita agar lebih efektif dan
terukur. Hasilnya sekarang ada banyak alat yang membantu menciptakan kursus interaktif,
menstandarisasi proses belajar dan/atau memasukkan unsur informal kedalam proses
belajar formal dan sebaliknya.

1. Pembelajaran Berbasis Android


Pembelajaran berbasis android pada dasarnya bisa disebut sebagai micro- learning.
Microlearning berfokus pada desain aktivitas pembelajaran mikro melalui tahapan mikro
dalam lingkungan media digital, yang sudah menjadi realitas keseharian pekerja
pengetahuan dewasa ini.
Micro-learning merupakan pergeseran paradigma penting yang menghindari kebutuhan
untuk memiliki sesi belajar yang terpisah karena proses pembelajaran tertanam dalam
rutinitas seharihari pengguna. Itulah yang menjadi alasan micro-learning sangat cocok untuk
menggunakan perangkat mobile berbasis android

2. Pembelajaran Otomatis (Automatic Learning)


Jenis pembelajaran otomatis ini mungkin terdengar seperti masa depan distopia bagi
banyak orang, tapi ke sanalah kita mengarah. Dan terlepas dari pertanyaan etis yang
mungkin timbul, manfaatnya bisa menjadi substansial pada banyak tingkatan jika digunakan
dengan benar. Begini cara kerjanya: Anda memilih tugas yang membutuhkan kinerja tinggi
korteks visual Anda,seperti menangkap bola. Kemudian temukan seseorang yang pro dalam
menangkap bola, tempatkan dia di mesin fMRI dan rekam apa yang terjadi didalam otaknya
saat dia memvisualisasikan menangkap bola. Kemudian Anda mendapatkan program
tangkap-bola
Anda, dan siap untuk belajar. Langkah selanjutnya: posisikan diri Anda ke mesin fMRI,
dan kencangkan untuk menginduksi citra menangkap-bola profesional yang sudah Anda
rekam sebelumnya ke otak Anda dengan menggunakan neuro feedback. Anda bahkan tidak
perlu memperhatikan saat ini terjadi. Otak Anda, bagaimanapun, menjadi terbiasa dengan
pola itu - yang adalah merupakan esensi pembelajaran: otak menjadi terbiasa dengan pola
baru.. Riset telah menunjukkan bahwa pemutaran pola fMRI ini dapat menyebabkan
peningkatan tahan lama dalam tugas yang memerlukan kinerja visual. Secara teori, jenis
pembelajaran otomatis adalah hasil potensial dan kemungkinan wajah pembelajaran e-
learning di masa mendatang

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
3. Blended Learning
Istilah Blended Learning dalam pendidikan tinggi didefinisikan sebagai sistem
pembelajaran dalam Handbook of Blended Learning (Bonk & Graham, 2006: 5-6) sebagai
yang “yang menggabungkan pengajaran tatap muka dengan instruksi yang dimediasi
komputer ”Dalam bab pertama buku ini, Graham mencatat bahwa definisi ini “…
mencerminkan gagasan bahwa blended learning adalah kombinasi instruksi dari dua model
pengajaran dan pembelajaran yang terpisah secara historis: sistem pembelajaran Face to
Face (F2F) tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi

Jawaban: D. Contructivisme

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/_FnfZjLWTnI
96 Disajikan RPP yang memanfaatkan teknologi dan media informasi abad C5 S
21, peserta mampu menemukan RPP yang paling tepat

96. Dalam pembelajaran abad 21 pembelajaran berbasis TIK merupakan upaya


memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan
sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. TIK berperan sebagai media
penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada
peserta didik. Berikut ini contoh RPP yang tepat dalam memanfaatkan teknologi dan media
informasi abad 21 adalah dengan menggunakan metode pembelajaran ….
A. Metode : ceramah dan diskusi, Media : gambar
B. Metode : diskusi, Tanya jawab dan penugasan, Media : audio visual /Video
C. Metode : Tanya jawab, ceramah dan penugasan, Media : audio
D. Metode ceramah, diskusi, Media : alam sekitar
E. Metode : diskusi, Tanya jawab dan penugasan, Media : buku siswa

Pembahasan
Science, Technology, Engeneering, dan Mathematics (STEM)
Pendekatan STEM diidentifikasikan sebagai pembelajaran yang menggabungkan empat
disiplin ilmu yaitu Science, Teknologi, Engineering dan Mathematics. Roberts dan Bybee
menyatakan bahwa ke-empat disiplin ilmu yang terintegrasi dalam STEM tersebut harus
menjadi satu kesatuan yang holistik.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan STEM yaitu agar siswa memiliki literasi sains
dan teknologi yang terlihat dari kemampuannya membaca, menulis, mengamati, dan
melakukan sains, serta mampu mengembangkan kemampuan tersebut untuk diterapkan
dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari terkait bidang ilmu STEM
(Bybee, 2013).
Keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mampu
memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta mampu berkomunikasi dan
berkolaborasi.
Dalam merancangan pembelajaran dengan pendekatan STEM, ada beberapa langkah
yang harus dilakukan, yaitu:
1) Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD).
2) Mengidentifikasi topik yang sesuai dengan KD.
3) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
4) Melakukan analisis materi STEM, kemudian mendeskripsikan materi STEM yang
dikandung oleh KD 3 dan KD 4.

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)


TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model
pembelajaran baru bagi guru atau calon guru dengan menggabungkan tiga aspek utama

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan.
Menurut Shulman (1986), seorang guru harus menguasai Pedagogical Knowledge (PK)
dan Content Knowledge (CK). Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content
Knowledge (PCK) sebagai hubungan antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi
dengan ketiga bidang yang diperlukan dari konteks. Perpaduan kemampuan PCK dan
teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) yang merupakan sebuah kerangka teoritis untuk mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013). TPACK mempunyai tiga komponen
utama yaitu: technological knowledge, pedagogical knowledge dan content knowledge.

Jawaban: B. Metode : diskusi, Tanya jawab dan penugasan, Media : audio visual
/Video

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/grh_5sHcVT8
97 Disajikan narasi pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan unsur- C4 SD
unsur pembelajaran berdasarkan saintifik

97. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti dalam kurikulum 2013
menggunakan pendekatan santifik yang meliputi tahaan kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Tahapan dimana guru Guru
memfasilitasi peserta didik untuk memperhatikan hal- hal yang penting dari suatu benda
atau objek pendidikan agama Islam, misalnya, menyimak video qiroah atau film Islami
disebuta tahapan:
A. Mengamati
B. Menanya
C. Mengeksplorasi
D. Mengasosiasi
E. Mengomunikasi

Pembahasan
Menurut Permendikbud 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran saintifik
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. mengamati
2. menanya
3. mengumpulkan informasi/ eksperimen
4. mengasoiasikan
5. mengkomunikasikan

TAHAP PEMBELAJARAN SAINTIIC


1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan
metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.
Siswa dengan indranya mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari.
• Kemampuan awal peserta dalam mengumpulkan informasi dengan tujuan untuk dapat
mengidentifikasi masalah
• Kegiatan belajarnya dapat dilakukan dengan menanya,mengamati, dan atau menalar
terhadap objek yang dipelajarinya.

2. Menanya
• Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat merumuskan masalah dan atau

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
merumuskan hipotesis.
Dalam tahap menanya, yang harus dilakukan siswa dapat berbentuk (1) membuat
pertanyaan yang relefan dengan materi pembelajaran (2) mengajukan pertanyaan yang
sudah dibuat kepada guru, teman dalam kelompok atau sumber belajar lainnya. (3)
melakukan tanya jawab (4) melakukan diskusi tentang informasi yang relefan dengan topik
pembelajaran yang belum diketahui (5) menanyakan informasi tambahan yang ingin
diketahui atau (6) menanyakan informasi yang sudah diketahui sebagai klarifikasi.
Contoh menanya
1. Siswa menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat dari
proses mengamati
2. Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-hasil
kegiatan mengamati
3. Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah
mengamati obyek
4. Siswa mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati.
5. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan guru.
6. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan siswa lainnya.
7. Siswa berdiskusi sesuai topik secara berkelompok.
8. Siswa mengakses internet mencari penjelasan lebih lengkap sesuai topik
Hasil Kegiatan menanya antara lain:
1. Jenis-jenis pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis
yang diajukan siswa
2. Jumlah pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang
diajukan siswa
3. Kualitas pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang
diajukan siswa
4. Daftar pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis dan
jawaban

3. Mengumpulkan informasi /mencoba (experimenting)


• Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menguji rumusan masalah dan
atau hipotesis.

Mengumpulkan informasi adalah tahap ketiga dari tahapan pembelajaran berpusat pada
siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengumpulkan informasi melatih siswa
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat
(Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Contoh mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
1. Siswa melakukan eksperimen
2. Siswa membaca sumber lain selain buku teks
3. Siswa mengamati objek/kejadian/ aktivitas
4. Siswa mewawancarai nara sumber

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
5. Siswa mengakses internet
6. Siswa mengeksplorasi
7. Siswa mencoba
8. Siswa berdiskusi
9. Siswa menirukan gerak
10. Siswa meniru bentuk
11. Siswa mengumpulkan data melalui angket/questioner

Hasil-hasil kegiatan mengumpulkan informasi


1. Jumlah sumber yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi
2. Kualitas sumber yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi
3. Kelengkapan informasi yang dikumpulkan pada kegiatan mengumpulkan informasi
4. Validitas informasi yang dikumpulkan pada kegiatan mengumpulkan informasi
5. Instrumen/alat yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi

4. Mengasosiasi /menalar /mengolah informasi (associating)


• Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menyimpulkan hasil kajian
rumusan masalah dan atauhipotesis
Mengasosiasi | mengolah informasi adalah tahap ke empat dari serangkaian tahapan
pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengasosiasi |
mengolah informasi melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan.
Kegiatan mengasosiasi / menalar / mengolah informasi (associating)
1. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,
2. menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
3. mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan
4. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
5. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan
6. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi
untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan
pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan.

5. Mengkomunikasikan / Mengomunikasikan
• Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat memformulasikan dan
mempertanggungjawabkan pembuktian rumusan masalah dan atau hipotesis.

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Mengkomunikasikan / Mengomunikasikan adalah tahap ke lima dari serangkaian
tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Mengkomunikasikan melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kegiatan belajar yang dilakukan pada tahapan mengkomunikasikan adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya. Kegiatan lainnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola.
Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik
atau kelompok peserta didik tersebut.
Contoh kegiatan mengkomunikasikan / mengomunikasikan
1. menyajikan laporan dalam bentuk bagan;
2. menyajikan laporan dalam bentuk diagram;
3. menyajikan laporan dalam bentuk grafik;
4. menyusun laporan tertulis; dan
5. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
6. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara grafis
7. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan pada media elektronik
8. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara multi media

Jawaban: A. Mengamati

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/LBZazs8jCMY
98 Disajikan deskripsi pembelajaran,mahasiswa dapat menentukan teknik C4 SD
guru dalam menstimulasi siswa untuk bertanya dalam pembelajaran
berdasarkan pendekatan saintifik

98. Dalam kegiatan menanya guru melakukan kegiatan dengan membagikan kertas
kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah
pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, kemudian kertas
dikumpulkan dan dibagi acak kepada peserta yang lain. Siswa diminta memahami
pertanyaan dan memikirkan jawabannya. Lalu guru menunjuk sukarelawan membaca soal
dan mengutarakan jawabannya. Apa strategi pembelajaran yang digunakan guru tersebut:
a. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)
b. Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang Menjadi Guru)
c. The Power of Two & Four (Menggabung 2 dan 4 Kekuatan)
d. Point-Counter Point (Beradu Pandangan sesuai Perspektif)
e. Poster Session (Membuat Poster)

Pembahasan
Cara menstimulus siswa untuk bertanya:
a. Mengenalkan suatu fenomena menarik yang belum pernah dikenali oleh siswa
sebelumnya.
b. Words in a question. Siswa diberi beberapa kata atau rangkaian kata, dan mereka
diminta untuk membuat kalimat yang memuat kata-kata tersebut.
c. Guru memberikan contoh pertanyaan pancingan.
d. Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatan dan bertanya.
e. Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan kegiatan
pengamatan. Kemudian setiap siswa wajib membuta minimal tiga pertanyaan. Dalam
fase ini guru mendatangi setiap siswa yang kelihatannya kesulitan untuk membuat
pertanyaan, kemudian Guru mengarahkan siswa tersebut untuk mengamati kembali
pada bahan kegiatan pengamatan.
f. Siswa diberi tugas untuk melengkapi pertanyaan .
g. Setiap pagi, sebelum dimulai pelajaran, siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan.
Guru bisa mengondisikan agar pertanyaan yang dibuat siswa sesuai dengan tema dan
KD yang sedang dibahas.
h. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memiliki kuantitas dan kualitas pertanyaan
investigatif yang baik. Dengan begitu, siswa mempersepsi kegiatan menanya sebagai
suatu kegiatan yang bermanfaat.

Jawaban: b. Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang Menjadi Guru)

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/hb1c5zo-JOw
99 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru didalam kelas dalam C3 M
pembelajaran,mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah yang tepat
dalam pengembangan kemampuan penalaran siswa.

99. Mengasosiasi atau memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu


informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan
bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari kumpulan data yang telah ditemukan.
Strategi yang dapat digunakan guru dalam kegiatan mengasosiasi pada model
pembelajaran inquiry learning maupun problem based learning dengan cara Peserta didik
menuangkan hasil diskusi dengan berdebat untuk mempertahankan solusi yang dimiliki
disebut:
a. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)
b. Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang Menjadi Guru)
c. The Power of Two & Four (Menggabung 2 dan 4 Kekuatan)
d. Point-Counter Point (Beradu Pandangan sesuai Perspektif)
e. Poster Session (Membuat Poster)

Pembahasan
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir ilmiah,
kritis dan analitis, karena pembelajaran dilakukan mulai dari tahapan mengidentifikasi
permasalahan, menyusun rumusan masalah, menyusun dan menguji
hipotesis,mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, menyusun laporan, hingga
mempersentasikannya. Pendekatan saintifik juga mendorong siswa untuk berjiwa
investigatif, memiliki rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi, hingga dia bisa membangun
konsep sendiri melalui pengalaman belajar yang dialaminya. Oleh karena itu, dia bisa
mendapatkan pembelajaran yang menantang, menyenangkan, dan bermakna.

Jawaban: d. Point-Counter Point (Beradu Pandangan sesuai Perspektif)

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI
Link video pembahasan: https://youtu.be/BxFTuCZjRF4
100 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru didalam kelas dalam C3 M
pembelajaran,mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah yang tepat
dalam penerapan TPACK pada pembelajaran

100. Diantara pernyataan di bawah ini yang tidak tepat dengan proposisi implementasi
TPACK pada Pendidikan Dasar dan menengah adalah ...
A. Implementasi CAI lebih rumit daripada implementasi CBI
B. Implementasi CAI adalah pembelajaran yang dibantu dengan komputer atau
laptop dengan aplikasi microsoft office, microsoft power point, microsoft excel, dan
lain-lain. Alat yang mungkin sering digunakan adalah komputer dan projector
C. Implementasi TPACK yang agak rumit dan membutuhkan kemampuan
komputer lebih adalah menggunakan CBI
D. Implementasi TPACK pada Dikdasmen bisa dilakukan dengan 2 cara, di ruang
kelas dengan menggunakan teknologi sebagai bagian dalam
pembelajaran dan di ruang global sebagai aplikasi dari implementasi teknologi data
E. Implementasi TPACK di ruang kelas bisa berbentuk CAI dan CBI

Pembahasan
Agar TPACK bisa menjadi sebuah ekosistem pendidikan berbasis data, maka guru atau
sekolah harus mengembangkan aplikasi komputer. Data-data harus lengkap sehingga isi
dari aplikasinya disinyalir dapat membantu siswa belajar dengan cepat dan mudah. Ada dua
(2) model yang bisa dikembangkan dalam TPACK bebasis data ini, yaitu:
(1) TPACK sebagai model untuk membantu siswa belajar tambahan di rumah dan sekolah
dapat mengontrol belajarnya secara sistematis, atau
(2) TPACK sebagai model global yang bisa diakses oleh semua orang untuk belajar.
Ruangguru.com adalah salah satu contoh yang mengaplikasikan TPACK dalam dimensi
pendidikan yang global tanpa terikat dengan lembaga pendidikan tertentu. Situs ini
mengambil ruang bimbel online dengan pola bisnis adsense.
Implementasi yang mudah dari TPACK adalah dengan Computer aided instruction (CAI)
yaitu pembelajaran dengan bantuan computer. Sedangkan implemenatasi yang agak rumit
dan membutuhkan kemampuan komputer lebih adalah menggunakan Computer based
instruction (CBI) atau program pembelajaran yang menggunakan komputer.

Jawaban: A. Implementasi CAI lebih rumit daripada implementasi CBI

Bimbel Pretes PPG PAI 2022 https://bit.ly/daftarbimbelppgpai2022 Youtube: Sahabat Guru PAI

You might also like