Professional Documents
Culture Documents
Fix Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Fix Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Penulis ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat
nikmat dan kurnia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Ini adalah buku pedoman yang digunakan untuk
penyusunan karya tulis ilmiah di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Lhokseumawe. Dalam penyusunan buku ini, kami mengadopsi beberapa
sumber untuk memperkaya ide yang sumbernya telah dibubuhkan dalam daftar
pustaka.
Lahirnya buku ini tidak luput dari dukungan Rektor IAIN Lhokseumawe, Wakil
Dekan, para Ketua dan Sekretaris Jurusan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, IAIN Lhokseumawe. Di samping itu, buku ini lahir juga berkat dukungan
dari para tim penyusun Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd., , Nurul Akmal, M.Pd., Dwhy
Dinda Sari, M.Pd., Muhammad Iqbal, M.Pd., dan Syukran, MA. Karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam penyusunan
buku ini.
Buku ini telah disusun dengan baik, tetapi kesilapan dan kekurangan juga
tidak dapat dihindari. Kami dengan lapang dada akan menerima kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan buku ini. Semoga buku
sederhana ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam penyusunan karya ilmiah.
Selamat beliterasi para pelopor negeri!
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
KEMENTERIAN AGAMA
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
NOMOR: 378 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBERLAKUAN DAN PENETAPAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN LHOKSEUMAWE
DI LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE
TAHUN ANGGARAN 2020
DEKAN IAIN LHOKSEUMAWE
5
8. PMK No.S-39/MK.02/2015 Tanggal 19 Januari 2015 Tentang
Honorarium Dosen/Pegawai yang Diberi Tugas Tambahan/Tugas
Khusus Tertentu, Honorarium Penyelenggara Kegiatan Akademik
dan Kemahasiswaan, dan Lain-lain pada Satker PTKN di Lingkungan
Kemenag;
9. Keputusan Menteri Agama Nomor: 1 Tahun 2012 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor: 2 Tahun
2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban
APBN di lingkungan Departemen Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 tentang
ORTAKER IAIN Lhokseumawe;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 tentang STATUTA
IAIN Lhokseumawe.
Memperhatikan : Fungsi Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Lhokseumawe di Institut Agama Islam Negeri
Lhokseumawe.
MEMUTUSKAN :
6
Ketiga : Segala Biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan ke
dalam Anggaran DIPA IAIN Lhokseumawe tahun 2020
Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Lhokseumawe
pada tanggal 1 Maret 2020
Dekan,
7
BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan karya ilmiah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dan
merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Di setiap universitas, termasuk di FTIK
IAIN Lhokseumawe, penulisan karya ilmiah dapat berupa bagian dari tugas kuliah yang
diberikan dosen kepada mahasiswa, yakni dalam bentuk esai, anotasi bibliografi, reviu buku,
dan artikel ilmiah, atau merupakan salah satu syarat penyelesaian studi untuk memperoleh
gelar sarjana dalam bentuk skripsi.
1.2 Tujuan Penyusunan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di FTIK IAIN Lhokseumawe
Pedoman ini disusun untuk memberikan panduan umum kepada sivitas akademika
terutama para mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Melalui rambu-rambu umum yang
disampaikan di dalamnya, diharapkan muncul persamaan persepsi para mahasiswa lintas
jurusan yang ada di lingkungan FTIK IAIN Lhokseumawe dalam menulis karya ilmiah,
terutama dari segi karakteristik dan sistematik penulisannya.
Pedoman ini memuat hal-hal pokok terkait sifat, sistematik, dan kaidah yang
umumnya berlaku dalam penulisan akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan Fakultas.
Pedoman ini terdiri atas enam bab. Bab I mengemukakan gambaran umum kedudukan karya
ilmiah di UPI, tujuan penyusunan pedoman penulisan karya ilmiah, dan hal-hal yang diatur di
dalamnya. Bab II memuat pedoman penulisan beberapa bentuk tugas kuliah, yang meliputi
esai, anotasi bibliografi, reviu buku/bab buku/ artikel, dan artikel ilmiah berbasis penelitian.
Bab III berisi pedoman penulisan tugas penyelesaian studi, yakni skripsi, dan antologi. Bab
IV berisi pedoman penulisan tugas penyelesaian studi (Skripsi) khusus jurusan tadris bahasa
arab, Bab V memaparkan isu orisinalitas dan plagiarisme. Bab VI menguraikan beberapa
teknik penulisan spesifik yang umumnya dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Untuk memberikan gambaran yang lebih operasional, pada lampiran terpisah
diberikan beberapa contoh teks, yang penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan
strukturnya dibahas pada Bab II dan Bab III. Sementara itu, berkaitan dengan gaya
1
selingkung yang dijadikan rujukan penulisan karya ilmiah, versi adaptasi sistem American
Psychological Association (APA) menjadi sistem yang direkomendasikan oleh universitas.
Sistem APA yang dirujuk pada pedoman ini didasarkan pada buku “Publication Manual of
the American Psychological Association”, edisi keenam, tahun 2010, yang disesuaikan gaya
penulisannya dalam bahasa Indonesia.
2
BAB II
PENULISAN TUGAS-TUGAS DALAM PERKULIAHAN: MAKALAH, ESAI,
ANOTASI BIBLIOGRAFI, REVIEW BUKU/BAB BUKU/ARTIKEL, ARTIKEL
ILMIAH BERBASIS PENELITIAN
3
Ketiga, menulis adalah cara berpikir. Menulis membantu penulis dalam
mengorganisasikan ide ke dalam urutan atau sistematik tertentu yang tidak mudah
dilakukan secara simultan dalam pikirannya. Pada dasarnya pembaca dapat melihat
bagaimana cara berpikir penulis melalui tulisan yang dibuatnya.
Keempat, menulis berbeda dengan berbicara. Menulis tidak dapat diklarifikasi
secara langsung seperti berbicara Hal ini kemudian mengharuskan penulis untuk
menyediakan semaksimal mungkin hal-hal yang menguatkan pemahaman pembacanya. Itu
lah mengapa menulis sifatnya cenderung lebih formal dan lebih terikat oleh banyak aturan.
Dengan membaca dan memahami klaim-klaim tersebut secara kritis, diharapkan saat
menjalani proses menulis nantinya, mahasiswa dapat secara cermat menyadari bahwa
menulis pada dasarnya lebih merupakan proses yang memiliki tujuan dan ciri khas tertentu
dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya.
4
2.2.3 Jenis Makalah Contoh Makalah
Tabel 2.1 Kerangka makalah diajukan untuk melengkapi salah satu syarat mata kuliah
Teori Bilangan
No Kerangka Penjelasan Dosen Pengampu:
Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd
1 Cover Judul makalah
Dosen Pengampu dan NIP (Jika
Ada)
Logo lembaga
oleh
Nama penulis dan NIM,
Nurul Akmal
Institusi lembaga NIM 1004702
Kata Pengantar….......……….…………. 1
I Pendahuluan……..…...…………….…. 2
1.1 Latar Belakang..…………. …………3
1.2 Rumusan Masalah…………...………4
1.3 Tujuan Pembahasan ………….…… 5
5
3.1 Saran …………………….......…… 45
3.2 Penutup …………………………... 46
6
dipergunakan dalam penyusunan makalah.
2.4 Esai
2.4.1 Pengertian Esai
Secara sederhana, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih luas
dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik (Anker,
2010). Esai dianggap memiliki peranan penting dalam pendidikan di banyak negara untuk
mendorong pengembangan diri mahasiswa.
Gambar 2.2 Hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa dalam menulis esai
7
Di antara berbagai alasan mengapa penulisan esai seringkali diberikan, McClain dan
Roth (1999) menyatakan bahwa esai dapat membuat mahasiswa belajar tiga hal penting,
yakni:
8
Pendahuluan:
- Latar belakang/ situasi terkini terkait topik. Dapat berisi
- Alasan engapa topik yang diangkat sesuatu satu atau lebih
yang penting paragraf
- Perkenalan topik melalui thesis statement
Bagian Inti:
- Pengembangan topik yang disampaikan pada
thesis statement
- Dikemas dalam pikiran utama dan pikiran
Umumnya
penunjang sesuai topik yang dikembangkan
tiga paragraf
atau lebih
Kesimpulan:
- Penguatan/ penekanan kembali topik yang
disampaikan pada thesis statement
- Ringkasan inti topik yang telah dibahas Berisi satu
atau lebih
paragraf
Pada dasarnya jenis esai yang mungkin ditulis oleh mahasiswa dapat sangat beragam,
sesuai dengan sudut pandang dan tujuan penulisannya. Namun demikian pada pedoman ini
hanya akan dijelaskan 3 jenis esai yang sering kali menjadi tugas bagi mahasiswa di antara
berbagai jenis esai yang ada, yakni sebagai berikut:
9
Gambar 2.6 Pembagian Esai Eksposisi
10
Struktur esai diskusi terdiri atas empat bagian sebagai berikut:
Jenis esai ketiga, yakni esai eksplanasi, ditulis untuk menjelaskan serangkaian
tahapan dari sebuah fenomena, atau bagaimana sesuatu beroperasi (sequence explanation-
explaining how), atau mengungkapkan alasan dan dampak terjadinya suatu fenomena
(consequential explanation-explaining why), atau gabungan dari kedua jenis penjelasan
itu.
Esai eksplanasi terdiri atas dua bagian utama sebagai berikut:
1) identifikasi fenomena, yang berisi identifikasi apa yang akan diterangkan atau
dijelaskan;
2) urutan kejadian (sequential explanation), yang merupakan uraian yang
menggambarkan tahapan kejadian yang relevan dengan fenomena yang digambarkan
atau alasan atau dampak dari suatu fenomena (consequential explanation).
11
merupakan bentuk tulisan yang memaparkan kajian atau ringkasan singkat dari beberapa
buku atau artikel yang saling berkaitan. Di samping itu, uraiannya menggambarkan
pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang dibahas.
4 Pertimbangan terkait kelebihan atau kekurangan yang dimiliki sumber bacaan 4-5
tersebut dari segi kredibilitas penulis, argumen yang disampaikan, dll. Evaluatif
5 Komentar evaluatif terkait bagaimana hasil kajian dari sumber yang dibaca dapat
sejalan dan berguna bagi penelitian yang sedang dilakukan.
12
berbeda dengan laporan buku/bab buku/artikel yang lebih cenderung bersifat deskriptif
dalam artian lebih melihat apa yang dikatakan oleh penulis buku/bab buku/artikel dan
bagaimana mereka mengatakannya, reviu buku/bab buku/ artikel dibuat dengan tujuan
untuk menilai dan memberikan rekomendasi apakah buku/bab buku/artikel tersebut layak
untuk dibaca atau tidak.
13
kaji. Penerapan langkah ilmiah dalam mengupas sebuah masalah, penyusunan laporannya,
serta diseminasi terhadap apa yang telah dihasilkan, terutama dalam bentuk artikel ilmiah
belakangan ini menjadi tuntutan yang mengemuka sebagai salah satu syarat penyelesaian
studi. Bagian ini akan memaparkan konsep-konsep penting terkait artikel ilmiah berbasis
penelitian beserta struktur yang umumnya digunakan dalam penulisannya.
14
Tabel 2.3 Perbandingan Struktur Umum Artikel Ilmiah
Artikel Berbasis Penelitian Artikel Berbasis Kajian Pustaka
1 Abstrak 1 Abstrak
2 Pendahuluan 2 Pendahuluan
3 Metode Penelitian 3 Konsep A
4 Temuan Penelitian 4 Konsep B
5 Pembahasan 5 Konsep C....dst
6 Kesimpulan, 6 Kesimpulan,
Rekomendasi, Implikasi Rekomendasi
,
Isi uraian dari setiap bagian yang terdapat dalam artikel yang digambarkan di atas
pada dasarnya serupa dengan uraian yang lazimnya muncul dalam tulisan laporan
penelitian namun dalam jumlah kata yang lebih terbatas. Uraian mengenai unsur yang
muncul pada bagian pendahuluan, metode penelitian, temuan dan pembahasan penelitian
ini pada dasarnya serupa dengan uraian pada penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.
Secara lebih jelas, uraiannya dapat dilihat pada pembahasan di Bab III mengenai
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.
15
BAB III
PENULISAN TUGAS PENYELESAIAN STUDI: SKRIPSI DAN
ANTOLOGI
16
3.3 Persyaratan
Mahasiswa yang berhak menulis skripsi adalah yang telah memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Telah lulus minimal sebanyak 130 SKS dengan Indeks Pretasi Komulatif (IPK) minimal
2,75;
2. Telah lulus mata kuliah metodologi penelitian, mata kuliah seminar dan seminar
proposal.
17
16. Bab. V Kesimpulan, Saran, dan Rekomendasi;
17. Daftar Pustaka;
18. Lampiran;
19. Riwayat hidup.
SKRIPSI
oleh
Nurul Akmal
NIM 1004702
Lembar persetujuan skripsi adalah halaman yang berisi persetujuan dari pembimbing
sebelum disidangkan atau persetujuan dari pembimbing dan penguji setelah disidangkan
terhadap proses, hasil dan laporan tulisan mahasiswa.
18
Lembar Persetujuan Skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
ttd. ttd.
Mengetahui
Ketua Jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini
ttd.
19
Contoh Lembar Pengesahan Skripsi
HALAMAN PENGESAHAN
RAHMY ZULMAULIDA
Pembimbing I Pembimbing II
ttd. ttd.
Mengetahui
Ketua Jurusan Tadris Matematika
ttd.
Ttd.
Mengingat tindakan plagiat adalah bentuk pencurian ide dan ketidakjujuran, serta
membawa dampak negatif terhadap wibawa pendidikan, citra individu dan institusi,
pernyataan tentang keaslian dan bebas plagiarisme tersebut harus ditandatangani oleh
mahasiswa yang menulis skripsi di atas materai Rp6.000. Pernyataan ini dibuat dalam
setidaknya satu lembar asli pada satu eksemplar skripsi sebelum diajukan untuk ujian
sidang.
20
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”PENERAPAN MODEL
CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP ” ini beserta seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi
apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Materai ttd
6.000
Nurul Akmal
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, skripsi
yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ANCHORED INSTRUCTION
TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT
SISWA” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak bantuan yang diterima baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam bentuk materi maupun doa dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan urusan dan menjawab segala doa yang
penulis butuhkan dan memberikan kesehatan, rezeki serta kesabaran bagi penulis.
2. Bapak Rektor IAIN Lhokseumawe Dr. H. Hafifuddin, M.Ag.
3. Bapak Dr. Said Alwi, M.A., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, ide, arahan dan kemudahan dalam menempuh Program Sarjana
di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe.
4. Bapak Dr. M. Iqbal, M.Pd., selaku Pembimbing pertama yang telah banyak meluangkan waktu membaca,
mengoreksi, memberikan masukan, petunjuk dan memotivasi selama bimbingan sehingga disertasi ini
terselesaikan dengan baik, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik buat beliau dan keluarganya.
5. Ibu Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan perhatian penuh
ketulusan, kesabaran dan motivasi secara langsung kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
disertasi ini dengan baik, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik buat beliau dan keluarganya.
6. Ibu Dr. Nurul Akmal, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan bapak Syukran, M.Pd.I selaku sekretaris jurusan
Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe yang telah memberikan
motivasi, arahan, dan bimbingan serta kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
Jurusan Tadris Matematika semakin maju di bawah kepemimpinan beliau.
7. Bapak/Ibu dosen Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, dan ilmu
yang sangat bermanfaat. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan kebahagiaan yang terbaik
kepada mereka dan keluarganya.
8. Seluruh staf non edukatif Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe yang telah memberikan
segala bantuan administrasi selama penulis menempuh S-1 dan penulisan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa S-1 Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe
angkatan tahun 2017 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan baik
langsung maupun tidak langsung sehingga terselesainya disertasi ini, semoga Allah SWT selalu
melapangkan dan memudahkan untuk menyelesaikan Studi S-1 di Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe.
10. Keluarga tercinta, orang tua dan keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi, memberikan dorongan
moril dan matril demi keberhasilan studi di IAIN Lhokseumawe, semoga Allah SWT selalu memberikan
kekuatan dan kebahagiaan yang terbaik kepada mereka dan keluarganya.
Dengan memohon rahmat dan inayah dari Allah SWT semoga jasa baik yang telah mereka berikan kepada
penulis demi terselesainya disertasi ini mendapat limpahan hidayah dan pahala yang setimpal oleh Allah SWT,
Insya Allah Amien Ya Rabb.
Lhokseumawe, Agustus 2020
3.4.6 Abstrak
Abstrak adalah uraian singkat dan lengkap yang memuat judul, permasalahan,
pendekatan terhadap permasalahan, landasan teoretis yang digunakan, hasil temuan dan
rekomendasi. Di samping itu, abstrak juga disertai penulisan kata kunci terdiri atas 3-5
suku kata, diketik miring (italic), dan antara kata kunci dipisahkan dengan titik koma (;).
Abstrak ditulis dalam satu halaman dan diketik dengan satu spasi. Oleh karena itu, abstrak
kemudian menjadi ringkasan dari keseluruhan isi penelitian.
Secara struktur, menurut Paltridge dan Starfield (2007), abstrak umumnya terdiri atas
bagian-bagian berikut ini:
1) informasi umum mengenai penelitian yang dilakukan;
2) tujuan penelitian;
3) alasan dilaksanakannya penelitian;
4) metode penelitian yang digunakan;
5) temuan penelitian; dan
6) kata kunci.
Terkait format penulisannya, abstrak dibuat dalam satu paragraf dengan jumlah kata
antara 200–250 kata, diketik dengan satu spasi, dengan jenis huruf Times New Roman
ukuran 11. Bagian margin kiri dan kanan dibuat menjorok ke dalam.
ABSTRAK
Rahmy Zulmaulida (2020). Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Reflective siswa dalam Quantum Teaching Model Melalui Kajian
Semiotik.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Quantum Teaching (QT) Model terhadap kemampuan berpikir kritis (KBK) dan Self-Reflective (SR)
siswa, Selain itu juga dilakukan elaborasi terhadap hasil yang diperoleh untuk menjawab pola-pola semiotik yang terbentuk pada anak,
sehingga penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method) dengan kombinasi berurutan (Sequential Explanatory). Penelitian
kuantitatif untuk masalah KBK dan SR serta penelitian Kualitatif untuk Semiotik. Desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi-
Experimental Design dengan rancangan penelitian The Pretest-Posttest Kontrol Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
SMPN 1 Lhokseumawe Aceh. Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah sampel bertujuan (Purposive Sampling). Hasil dari penelitian
diperoleh: 1) terdapat perbedaan KBK antara siswa yang memperoleh QT Model dan yang memperoleh Direct Instruction”; 2) (a) Terdapat
pengaruh pembelajaran tehadap pencapaian KBK siswa ; (b) Tidak terdapat pengaruh kemampuan awal matematis tehadap pencapaian
KBK siswa; (c) tidak terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematis tehadap pencapaian KBK siswa; 3)
Terdapat perbedaan SR antara siswa yang memperoleh QT Model dan yang memperoleh Direct Instruction; 4) (a) Tidak Terdapat perbedaan
SR antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah yang memperoleh QT Model; (b) Tidak terdapat perbedaan SR antara
siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah yang memperoleh Direct Instruction; (c) Terdapat perbedaan SR antara siswa
yang berkemampuan awal tinggi, sedang dan rendah; 5) (a) Terdapat pengaruh pembelajaran tehadap pencapaian SR siswa; (b) Tidak
terdapat pengaruh kemampuan awal matematis tehadap pencapaian SR siswa; (c) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran dan
kemampuan awal matematis tehadap pencapaian SR siswa 7) Pola-pola semiotik yang terbentuk dalam penelitian ini adalah: a) objek
matematika; b) tanda dan simbol; c) Words; d) Keadaan dan e) Gesture.
Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Self-Reflective, Quantum Teaching, Semiotik
Contoh Abstrak Penelitian Kulitatif
ABSTRAK
Muhammad Iqbal. 2015. “Literasi Guru Bahasa Indonesia di Kota Banda Aceh”
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman dan penerapan literasi guru Bahasa Indonesia di Kota Banda Aceh. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini terdiri dari 5 guru Bahasa Indonesia pada 5
SMA di Kota Banda Aceh. Alat pengumpulan data berupa angket dan lembaran observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis
kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman dan penerapan literasi guru bahasa Indonesia di Kota Banda Aceh
dilihat dari 10 indikator pemahaman dan 6 indikator penerapan. Dari 10 indikator pemahaman, ternyata guru itu memahami istilah literasi,
media literasi, definisi literasi, fungsi literasi, manfaat literasi, penting literasi, peran literasi, unsur literasi, dan kasus II literasi, sedangkan
contoh pembelajaran literasi dan contoh kasus I literasi tidak dapat dipahami oleh sebagian guru. Guru berinisial HY, KH, dan SN tidak
memahami contoh kasus I literasi. Pada penerapan literasi, dari 7 indikator yang digunakan dalam penelitian ini, DW dan KH tidak
menerapkan kegiatan literasi dan proses literasi yang sesuai dengan teori literasi, sedangkan 4 guru yang lain, yaitu FS, HY, IM, dan SN
dapat menerapkan pembelajaran yang berbasis literasi. Guru yang memahami dan menerapkan yang sesuai dengan indikator pemahaman
dan penerapan literasi adalah FS, yaitu guru Fatih Bilinggual School. Selain itu, DW, HY, dan SN juga memahami dan menerapkan literasi.
Namun, ketiga sumber data itu masih ada yang tidak sesuai pada salah satu indikator, yaitu HY dan SN pada indikator pemahaman literasi
dan DW pada indikator penerapan literasi. Terakhir, KH, guru di SMA 1 Banda Aceh, juga memahami dan menerapkan literasi, tetapi KH
masih ada yang tidak sesuai dengan indikator pada salah satu dari masing-masing indikator, yaitu indikator pemahaman dan penerapan
literasi.
Kata Kunci: Literasi, Pemahaman literasi, Penerapan Literasi.
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah. .................................................. 10
1.3. Batasan Masalah. ........................................................................... 11
1.4. Rumusan Masalah ......................................................................... 12
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................... 13
1.6. Manfaat Penelitian ......................................................................... 14
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Contoh:
Gambar 2.3 yang berarti gambar pada Bab II nomor 3.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Indikator RED Watson-Glatse............................................................. 27
Gambar 2.2 Segitiga Semiotik ................................................................................ 44
Gambar 2.3 Representasi Simbolik antara Signifier menjadi Signified................... 47
Gambar 2.4 Perbandingan Pecahan dalam Segitiga Semiotik................................. 49
Gambar 2.5 Representasi Jawaban Siswa pada Materi Perbandingan Pecahan... 50
Gambar 2.6 Segitiga Semiotik dalam Membandingkan Pecahan ............................ 51
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................... 65
Contoh:
Lampiran 1 yang berarti lampiran nomor 1 dan muncul paling awal dalam skripsi.
30
3) penggunaan teori terbaru diutamakan pada konsep dan penelitian terdahulu dengan
rentang waktu 5 tahun terakhir;
4) perbandingan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilaksanakan
penulis sehingga terlihat dengan jelas kebaruan dari karya tersebut;
5) posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Untuk Penelitian
Kualitatid maka tidak
menggunakan Hipotesis
Penelitian pada Kajian
Pustaka
31
Pengujian reliabilitas, validitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
5. Tahap Penelitian
Terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian.
6. Teknik pengumpulan data.
7. Teknik pengolahan data.
8. Jadwal penelitian.
Secara umum, akan disampaikan pola paparan yang digunakan dalam menjelaskan
bagian metode penelitian dari sebuah skripsi dengan dua pendekatan, yakni penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Berikut disampaikan pendekatan alur pemaparan metode penelitian untuk Skripsi
yang menggunakan pendekatan kuantitatif (terutama untuk survei dan eksperimen)
yang diadaptasi dari Creswell (2009).
1) Desain penelitian. Pada bagian ini penulis/peneliti menyampaikan secara eksplisit
apakah penelitian yang dilakukan masuk pada kategori survei (deskriptif dan
korelasional) atau kategori eksperimental. Lebih lanjut pada bagian ini disebutkan dan
dijelaskan secara lebih detil jenis desain spesifik yang digunakan (misal untuk metode
eksperimental: true experimental atau quasi experimental).
2) Populasi dan sampel. Pemilihan atau penentuan partisipan pada dasarnya dilalui
dengan cara penentuan sampel dari populasi. Dalam hal ini peneliti harus memberikan
paparan jelas tentang bagaimana sampel ditentukan. Karena tidak semua penelitian
melibatkan manusia, untuk bidang ilmu tertentu, teknik sampling juga dapat dilakukan
untuk hewan, benda mati, atau zat tertentu.
3) Instrumen penelitian. Pada bagian ini disampaikan secara rinci mengenai
instrumen/alat pengumpul data yang dipergunakan dalam penelitian. Instrumen
penelitian ini dapat berupa angket, catatan observasi, atau soal tes. Penjelasan secara
rinci terkait jenis instrumen, sumber instrumen (apakah membuat sendiri atau
menggunakan yang telah ada), pengecekan validitas dan reliabilitasnya, serta teknis
penggunaannya disampaikan pada bagian ini.
4) Prosedur penelitian. Bagian ini memaparkan secara kronologis langkah-langkah
32
penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan
secara nyata. Terutama untuk jenis penelitian eksperimental, skema atau alur penelitian
yang dapat disertai notasi dan unsur-unsurnya disampaikan secara rinci. Identifikasi
jenis variabel beserta perumusan hipotesis penelitian secara statistik (dengan notasi)
dituliskan secara eksplisit sehingga menguatkan kembali pemahaman pembaca
mengenai arah tujuan penelitian.
6) Analisis data. Pada bagian ini secara khusus disampaikan jenis analisis statistik beserta
jenis software khusus yang digunakan (misal: SPSS). Statistik deskriptif dan inferensial
yang mungkin dibahas dan dihasilkan nantinya disampaikan beserta langkah- langkah
pemaknaan hasil temuannya.
Sementara itu, untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif,
pendekatan alur pemaparan metode penelitian untuk Skripsi, seperti diadaptasi dari
Creswell (2011), relatif lebih cair dan sederhana, dengan berisikan unsur-unsur di bawah
ini.
1) Desain penelitian. Bagian ini menjelaskan jenis desain penelitian yang digunakan
dengan menyebutkan, bila memungkinkan, label khusus yang masuk kategori desain
penelitian kualitatif, misalkan etnografi, atau studi kasus.
2) Partisipan dan tempat penelitian. Bagian ini terutama dimunculkan untuk jenis
penelitian yang melibatkan subjek manusia sebagai sumber pengumpulan datanya.
Pertimbangan pemilihan partisipan dan tempat penelitian yang terlibat perlu
dipaparkan secara jelas.
3) Pengumpulan data. Pada bagian ini dijelaskan secara rinci jenis data yang diperlukan,
instrumen apa yang digunakan, dan tahapan- tahapan teknis pengumpulan datanya.
Sangat dimungkinkan bahwa pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lebih
dari satu instrumen dalam rangka triangulasi untuk meningkatkan kualitas dan
realibilitas data.
4) Analisis data. Pada bagian ini penulis diharapkan dapat menjelaskan secara rinci dan
jelas langkah-langkah yang ditempuh setelah data berhasil dikumpulkan. Apabila ada
kerangka analisis khusus berdasarkan landasan teori tertentu, penulis harus mampu
menjelaskan bagaimana kerangka tersebut diterapkan dalam menganalisis data yang
diperoleh agar dapat menghasilkan temuan untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang diajukan. Secara umum dalam alur analisis data kualitatif, peneliti berbicara
banyak mengenai langkah-langkah identifikasi, kategorisasi, kodifikasi, reduksi,
33
pemetaan pola, dan sistesis dari hasil pelaksanaan rangkaian tahapan tersebut.
5) Isu etik. Bagian ini pada dasarnya bersifat opsional. Terutama bagi penelitian yang
melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya, pertimbangan potensi dampak
negatif secara fisik dan psikologis perlu mendapat perhatian khusus. Penulis harus
mampu menjelaskan dengan baik bahwa penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan
dampak negatif baik secara fisik maupun nonfisik dan menjelaskan prosedur
penanganan isu tersebut.
Teknik
Instrumen Pengumpulan Populasi dan
Penelitian Sampel Penelitian
Data
34
disampaikan kepada para pembaca;
3) kalkulasi, dalam pengertian bahwa data tersebut dapat dipergunakan untuk
memperkirakan beberapa nilai statistik untuk pemaknaan lebih lanjut;
4) penyimpanan, dalam pengertian bahwa data tersebut digunakan untuk keperluan
pembahasan dan analisis lanjutan;
5) dekorasi, dalam pengertian bahwa penyajian data memang ditujukan untuk menarik
perhatian pembaca dan membuatnya menarik secara visual.
Pemaparan temuan penelitian kuantitatif seperti yang dijelaskan oleh American
Psychological Association (2010) biasanya didahului oleh penyampaian hasil pengolahan
data yang dapat berbentuk tabel atau grafik yang di dalamnya berisikan angka statistik baik
yang bersifat deskriptif maupun inferensial mengenai variabel-variabel yang menjadi fokus
penelitian yang dilakukan. Hal yang perlu diingat di sini adalah prinsip-prinsip penting
terkait bagaimana data disajikan agar memudahkan pembaca memahami hasil penelitian
yang telah dilakukan.
Setelah peneliti menyajikan temuan dalam bentuk yang sesuai dengan tujuan yang
jelas, berupa grafik, tabel, dll., apa yang perlu dilakukan adalah menyertai tampilan
tersebut dengan ringkasan penjelasan sehingga temuantersebut menjadi lebih
bermakna.
Penjelasan yang dibuat dilakukan sesuai dengan kondisi data apa adanya, tidak
mengurangi dan tidak melebih-lebihkan. Apa yang disampaikan dapat berupa pembacaan
terhadap bentuk dan pola visual yang muncul, atau nilai statistik tertentu sesuai dengan
pola distribusi yang dapat dilihat. Dalam tahapan ini, peneliti harus mampu menunjukan
pola apa yang menarik, pola apa yang muncul di luar dugaan, dan juga pola apa yang
mungkin dianggap aneh atau rancu.
Di bagian pembahasan, hal-hal yang perlu dilakukan meliputi
1) melihat kembali pertanyaan penelitian beserta hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan;
2) melakukan pengaitan hasil temuan dengan kajian pustaka relevan yang telah ditulis
sebelumnya; dan
3) melakukan evaluasi terhadap potensi kelemahan penelitian (seperti: bias, ancaman lain
terhadap validitas internal, dan keterbatasan lain yang dimiliki oleh penelitian).
Peneliti pada umumnya menyatakan apakah akan menolak atau menerima hipotesis
yang telah disampaikan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian beranjak
membahas kesamaan atau perbedaan temuan penelitian dengan hasil temuan penelitian
35
lain sebelumnya agar peneliti dapat memberikan konfirmasi dan klarifikasi terhasil hasil
temuannya. Segala bentuk keterbatasan penelitian perlu disampaikan sebagai bentuk
evaluasi keseluruhan.
Sementara itu, dalam pemaparan temuan dan pembahasan pada penelitian kualitatif,
peneliti menyampaikan hasil analisis data dan mengevaluasi apakah temuan utama yang
dihasilkan dari analisis data tersebut menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan
(Burton, 2002). Bagian temuan dan pembahasan sebaiknya dimulai dengan ringkasan
singkat mengenai temuan penelitian, dengan mengatakan kembali tujuan penelitian.
Penelitian kualitatif biasanya lebih menggunakan metode deskriptif untuk
menggambarkan perilaku daripada menggunakan data yang bias dianalisis secara statistik
(Burton, 2002).
Dalam memahami data kualitatif, seperti dikatakan oleh Lincoln dan Guba (dikutip
oleh Rudestam & Newton, 1992), peneliti harus melakukan analisis induktif, dan dalam
analisis ini ada dua kegiatan yang dilakukan. Pertama adalah pengelompokan (unitizing),
yaitu kegiatan memberikan kode yang mengidentifikasi unit informasi yang terpisah dari
teks. Kedua adalah kategorisasi (categorizing), yaitu menyusun dan mengorganisasikan
data berdasarkan persamaan makna.
Proses ini memerlukan revisi, modifikasi, dan perubahan yang berlangsung terus
menerus sampai unit baru dapat ditempatkan dalam kategori yang tepat dan pemasukan
unit tambahan menjadi suatu kategori dan tidak memberi informasi baru.
Dalam memaparkan data, menurut Rudestam dan Newton (1992), peneliti kualitatif
sangat perlu menggambarkan konteks di mana suatu kejadian terjadi. Selain itu, seperti
disarankan oleh Silverman (2005), penelitian kualitatif perlu memperlihatkan upaya untuk
membahas setiap potongan data yang telah berhasil dikumpulkan.
Dengan demikian, Penulis seperti disarankan oleh Crasswell (2005), perlu bertanya
tentang beberapa hal yang disampaikan di bawah ini.
1) Apa yang dianggap paling penting tentang temuan penelitian secara umum dan
mengapa?
2) Temuan mana yang tampaknya lebih penting dan kurang penting dan mengapa?
3) Apakah ada temuan yang harus saya perhatikan secara khusus dan mengapa?
4) Apakah ada sesuatu yang aneh atau tidak biasa dalam temuan penelitian yang perlu
disebutkan dan mengapa?
5) Apakah metodologi yang dipakai atau faktor lain telah memengaruhi interpretasi saya
tentang temuan penelitian dan apakah ini merupakan sesuatu yang perlu dibahas?
36
Misalnya, bias yang bisa muncul dalam desain penelitian (lihat saran Crasswell, 2005).
Perlu diperhatikan bahwa dalam memaparkan temuan, penulis hendaknya
memaparkannya secara proporsional, dan membahasnya secara analitis. Dengan
memerhatikan kelima pertanyaan di atas, penulis skripsi dapat menghindari pemaparan
temuan penelitian yang terlalu banyak.
Dalam membahas data, baik data kuantitatif maupun kualitatif, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan, yaitu:
1) menjelaskan bagaimana data bisa menjawab pertanyaan penelitian;
2) membuat pernyataan simpulan;
3) membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkannya dengan teori dan saran
hasil penelitian (kalau memungkinkan) (lihat Sternberg, 1988).
Perlu diperhatikan bahwa kesalahan yang umum ditemukan dalam menulis bab
pembahasan adalah bahwa penulis gagal kembali kepada kajian pustaka yang telah
ditulis dalam Bab II dalam mengintegrasikan hasil penelitian dengan penelitian
empiris lain yang meneliti topik atau fenomena yang sama (lihat Emilia, 2008;
Rudestam& Newton, 1992).
Pembahasan atau diskusi yang baik melekatkan masing-masing temuan penelitan
dengan konteks teori yang dipaparkan dalam kajian pustaka. Dengan demikian, dalam
bagian pembahasan, penulis perlu kembali pada kajian pustaka untuk mahami lebih baik
temuan penelitian dan mencari bukti yang mengonfirmasi atau yang bertentangan
dengan data atau hasil penelitian yang ada. Dalam bagian pembahasan data, pernyataan
seperti di bawah ini, seharusnya sering muncul.
“(Tidak) seperti penelitian yang dilakukan oleh …, yang menggunakan ..., penelitian
ini menemukan bahwa ...”.
Dalam membahas data, penulis skripsi sebaiknya bertanya dalam hal apa atau sejauh mana
temuan penelitiannya itu sesuai, atau mendukung, atau menentang temuan penelitian lain.
Apabila sesuai, persisnya dalam hal apa, dan apabila tidak, mengapa dan aspek apa
yang mungkin diteliti lebih lanjut untuk memperbaiki pengetahuan yang ada sekarang.
Hasil
Penelitian
Pembahasan
37
3.4.15 Bab V: Simpulan, Saran, dan Rekomendasi
Bab ini berisi simpulan, saran, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal
penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif cara
penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.
Untuk karya tulis ilmiah seperti skripsi simpulan harus menjawab pertanyaan
penelitian atau rumusan masalah. Selain itu, simpulan tidak mencantumkan lagi angka-
angka statistik hasil uji statistik.
Saran dan rekomendasi yang ditulis setelah simpulan dapat ditujukan kepada para
pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada
peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada
pemecahan masalah di lapangan atau tindak lanjut dari hasil penelitian. Dalam menawarkan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya saran atau rekomendasi dipusatkan
pada dua atau tiga hal yang paling utama yang ditemukan oleh penelitian. Akan lebih
baik apabila penulis menyarankan penelitian yang melangkah satu tahap lebih baik dari
penelitian yang telah dilakukan.
38
2. Sumber tertulis/ tercetak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak
satu spasi, sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah
dua spasi.
3.4.17 Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan
penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Untuk memudahkan pembaca
maka setiap lampiran diberikan nomor urut sesuai dengan urutan penggunanya dan
diberikan judul.
1. Nama lengkap;
2. Tempat tanggal lahir;
3. Alamat email;
4. Riwayat pendidikan;
5. Riwayat pekerjaan (jika ada);
6. Prestasi yang pernah dicapai;
7. Karya tulis ilmiah dan publikasi
yang telah dihasilkan.
8. Foto (foto yang digunakan
adalah foto formal dan
diletakkan di sebelah atas sudut
kanan).
39
2) Artikel ditulis dengan jarak satu spasi, huruf Times New Roman 12, dan margin kiri dan
atas masing-masing 3 cm serta margin bawah dan atas masing-masing 2,5 cm.
3) Judul ditulis dengan huruf kapital jenis huruf Berlin Sans FB 16, diikuti oleh nama
penulis tanpa gelar dengan huruf Gill Sans MT 14, di bawahnya dituliskan afiliasi
penulis yaitu Departemen ..., Fakultas ..., Universitas Pendidikan Indonesia, dan email
penulis penanggung jawab dengan huruf Gill Sans MT 12, dengan dicetak miring.
4) Tempatkan pembimbing sebagai penulis kedua, ketiga, dst. Bubuhkan catatan kaki di
belakang nama pembimbing “Penulis Penanggung Jawab”.
5) Di bawah afiliasi, tuliskan abstrak dengan huruf Times New Roman
11, dengan inden kiri dan kanan masing-masing 1 cm.
6) Abstrak harus berisi uraian pentingnya topik yang dibahas, kesenjangan yang ditemukan
antara teori dan kenyataan atau antara harapan dan kenyataan, penelitian yang dibahas,
metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
7) Judul dan abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
8) Pada setiap halaman ganjil berikan header atau sirahan berupa nama jurnal, volume,
nomor edisi, bulan dan tahun penerbitan serta halaman artikel yang dimuat dengan rata
kiri.
9) Pada setiap halaman genap, berikan sirahan berisi nama penulis dan judul artikel dengan
rata kanan. Bila tak mencukupi, judul tidak perlu ditulis lengkap.
10) Di bawah abstrak tuliskan kata kunci tidak lebih dari lima kata.
11) Setelah kata kunci lansung uraikan mengenai latar belakang sekaligus teori yang
digunakan dalam penelitian tanpa diawali subjudul dengan panjang bagian ini tak
lebih dari 20% dari panjang seluruh tulisan.
12) Setelah uraian teori, beri subjudul METODE dengan Times New Roman 12 huruf
kapital diikuti uraian mengenai desain penelitian, responden yang terlibat, instrumen
yang digunakan, serta prosedur analisis data dengan panjang uraian tidak lebih dari
15% dari seluruh panjang tulisan.
13) Ikuti uraian mengenai metode dengan subjdul berupa HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berisi uraian mengenai temuan dan pembahasan hasil penelitian dengan panjang
tidak lebih dari 60% panjang seluruh tulisan.
14) Ikuti uraian mengenai pembahasan dengan KESIMPULAN yang berisi ringkasan dan
komentar atas temuan penelitian dengan panjang tidak lebih dari 5% dari total panjang
tulisan.
40
15) Setelah kesimpulan, masukkan REFERENSI dengan menggunakan model American
Psychological Association (APA Style) dengan rata kiri.
16) Kutipan blok diberi inden 0,75 cm, lebar kolom 7,43 dan jarak antarkolom 0,6 cm.
17) Gunakan garis horizontal untuk tabel (lihat tabel Model APA). Berikan nomor dan
judul tabel di atasnya.
18) Setiap sumber yang dikutip dalam naskah harus tercantum dalam Referensi;
sebaliknya rujukan yang tercantum dalam Referensi harus muncul dalam teks.
41
BAB IV
PENULISAN TUGAS PENYELESAIAN STUDI (SKRIPSI) KHUSUS JURUSAN
BAHASA ARAB
يصير البحث العلمي راسخا إذا كان يعتمد في إعداده على منهج البحث الصحيح .ولكل الب ﺣﻮث العلمية التي أجريت عليها
.يلزم وﺟﻮد ﻣﺶ كلة البحث المتخصص بها ،وأن البحث العلمي ينبغي بقدره االجابة ووﺿﻊ الوسيلة لحل ﻣﺶ كلة البحث عنها
:ولكل الباحثين قب ل أن يﺑﺪؤوا بحوثهم إهتمام باالمور المهمة التالية
خطة البحث هيكل
البحث عنوان
أ( مقدمة
ب( ﻣﺶ كلة البحث
ج( تحديد البحث
د( أسئلة البحث
ه( أهداف البحث
و( أهمية البحث
ز( فروض البحث )إن احتيجت)
ح( معاني المﺻﻂلحات اإلجراﺋﻲات
دراسات سابقة
منهج البحث ط(
جمع البيانات ي(
تحليل البيانات ك(
)ل
المجتمع والعينة ﻟ(ﻞبحث الكمي) )م
ن( أدوات البحث )ﻟﻞبحث الكمي)
س( ﻣ ﺼ ﺎ د ر و ﻣ ﺮ ا ﺟ ﻊ
42
اﻟﮫيﻛﻞ ﻟﻞبحث
ا س ت ھ ﺎ لل
إهداء
شكر وتقدير
ﻣﺲ تخلص البحث
قائمة المحتويات
المصادر والمراجع
الﻣﺎﻟﺢق
43
هيئة الكتابة
.بالوزن 08جراما x29( )A4.على الباحث أن يكتب الحث على القرطاس االبيض من ﻧﻮع 210 -1
بكتب بالﺧﻂ Traditional Arabicعلى الرقم المقياسي .18 -2
.ال يقل عدد الصفحات على 08صفحة -3
1.5ﺲتعمل المﺳﺎفة بين االﺳﻂر بــــ
Spacingﯾ -0
ينبغي استعمال ورقة الﻏﺎلف للبحث وورقة الصلبة بلون األزرق -5
قدرة القرطاس
.ناحية الﻗﻮقية 0س م )أ
.ب( ناحية التحتية 3س م
.ج( ناحية االيسر 3س م
.ناحية األيمن 0س م )د
طﺮيقة الترقيم
-يﻗﻮم الباحث بالترقيم أوال باألبجدي ( أ-ب-ج-د-ه-و-ز-ح-ط-ي-ك-ل-م-ن-س-ع-ف-ص-ق-ر-ش-ت-ث-خ-ذ )أ
.ض-ظ-غ) لكل الصفحات قب ل الشروع في ﻣﻮﺿﻮع البحث
.ب( يكتب بأرقم العربية (1,2,3.)..للبحث من الفصل األول إلى الفصل الخامس
.ويوﺿﻊ أرقام الصفحات في الوﺳﻂ بناحية التحتية )ج
44
...إذا كان المرﺟﻊ من ورقة عمل :الكاتب ،العنوان ،ورقة عمل مقدم لــــ ( ...المكان والتاريخ( ،ص -0
45
(استخدام الطريقة االستقرائﯾﺔ في تعليم اﻟﻞغة العربﯾﺔ )42
()81 خطة البحث مقدﻣﺔ لنيل درجة البﻛﺎﻟﻮريوس في تدريس اﻟﻞغة العربﯾﺔ
)بالتطبيق ﻋﻞى اﻟﻢدرسة الﻋﺎلية اإلساﻟﻤﯿﺔ ﻋﻠﻮم الدين ﻟﮭﺆسﻣﺎوي(
:إﻋﺪاد
:إﺷﺮاف
46
(استخدام الطريقة االستقرائﯾﺔ في تعليم اﻟﻞغة العربﯾﺔ )42
()81 رسالة مقدﻣﺔ لنيل درجة البﻛﺎﻟﻮريوس في تدريس اﻟﻞغة العربﯾﺔ
)بالتطبيق ﻋﻞى اﻟﻢدرسة الﻋﺎلية اإلساﻟﻤﯿﺔ ﻋﻠﻮم الدين ﻟﮭﺆسﻣﺎوي(
:إﻋﺪاد
47
تقرير اﻟﻢشرفين
ﺑﺲم ﻟاﻞه الرحمن الرحيم
.الحمد لله رب العالمن والصاﻟﺔ والﺳﺎلم على أشرف األنبياء والمرسلين وعلى آله وأصحابه أجمعين
:بعد ااﻟﻄﺎلع على ﺧﻂة البحث التكميلي التي اعدها الطالب
: اﺳﻢ
:رقم القيد
ﻋﻨﻮان البحث
:
.واﻓﻖ المشرفان على تقديمها إلى مجلس مناﻗﺶة ﺧﻂة البحث
االعتماد
رﻲس ﻗﺲم ﻟاﻞغة العربية
ﺋ
ﻋ ﺒﺎس اﻟﻤ ﺎج ﺳ ﺘﻲ ر
رقم التوظيف
48
تقرير اﻟﻢشرفين
ﺑﺲم ﻟاﻞه الرحمن الرحيم
.الحمد لله رب العالمن والصاﻟﺔ والﺳﺎلم على أشرف األنبياء والمرسلين وعلى آله وأصحابه أجمعين
:بعد ااﻟﻄﺎلع البحث العلمي الذي احضره الطالب
: اﺳﻢ
:رقم القيد
: ﻣﻮﺿﻮع البحث
.واﻓﻖ المشرفان على تقديمه إلى مجلس مناﻗﺶة البحث
االعتماد
رﻲس ﻗﺲم ﻟاﻞغة العربية
ﺋ
ﻋ ﺒﺎس اﻟﻤ ﺎج ﺳ ﺘﻲ ر
رقم التوظيف
:إعداد الطالب
:رقم القيد
،قد دﻓﻊ الطالب عن هذا البحث أمام لجنة المناقشة وتقرر قبول شرطا لنيل درجة البكالوريوس في تدريس ﻟاﻞغة العربية
.وذلك في ﯾﻮم اإلثنين ،بالتاريخ 25مايو 2815م
49
وﺖ كون لجنة المناقشة من السادات
رائسا ﺗ
:اأﻟﺲاﺗﺬة .1الدكت ور .............
رقم التوظيف ......... :
الت وقيع ...........:
مناﻗﺶا .2الدكت ور .............
رقم التوظيف ......... :
الت وقيع .........:
مناﻗﺶا .3الدكت ور .............
رقم التوظيف ......... :
الت وقيع .........:
مناﻗﺶا .0الدكت ور .............
رقم التوظيف ......... :
الت وقيع ........:
اعتماد على
رﻲس جامعة ملك الصالح
ﺋ
اإﻟﺴﺎلمية الحكومية لهؤسماوي
ال د ك ت و ر ح ف ي ف ال د ي ن ا ﻟ ﻤ ﺎ ج س ت ي ر
:رقم التوظيف
50
إﻗ ﺮ ار اﻟﻄ ﺎﻟﺐ
:أنا الموﻗﻊ أدناه ،وبياناتي كاآلتي
: ااﻟﺲم الكامل
: رقم القيد
: العنوان
أقرار بأن ھﺬه الرسالة التي حضرتها لتوفير شرط لنيل درجة البكالوريوس في ﻗﺲم تدريس ﻟاﻞغة العربية جامعة
:ملك الصالح اإﻟﺴﺎلمية الحكومية لهؤسماوي تحت الموﺿﻮع
وكﺐ تها بنفسي وما زارتها من إبداع غيري أو تأليف اآلخر .وإذا ادعى أحد استقباال أنها من تأليفه وتبين
حضرتها ﺗ
أنها فﻋﺎل ليست من بحثي فأنا أتحمل المﺳﺆولية على ذلك ،ولن تكون المﺳﺆولية على المش رف أو على قسم تدريس اللغة
.العربية جامعة ملك الصالح اإﻟﺴﺎلمية الحكومية لهؤسماوي
رغﺖ ي الخاصة وال يجبرني أحد على ذلك
.هذا ،وحررت هذا اإﻟﻖرار بناء على ﺑ
الطالب اسم
القيد رقم
51
ﺑﺲم ﻟاﻞه الرحمن الرحيم
(يوسف)2 :
52
إھ ﺪ اء
53
شكر وتقدير
ذو القرنين
54
ﻣﻞخص البحث
اسم الطالب 2815م ،اتتخدام الطريقة االستقرائﯾﺔ في تعليم اﻟﻞغة العربﯾﺔ (
).المش رف اأﻟﻮل ،:................والمش رف الثاني ...........:
.الكﻟﻤﺔ األساسﯾﺔ :الطريقة ااﻟﺲتقراﺋﻲة ،تعليم ﻟاﻞغة العربية
تتشكل الﻗﻮاعد العربية جزءا رئيسيا في تعليم اللغة العربية بشكل عام .ويعد هذا الجزء من أكير الموﺿﻮعات
تعقيدا وتذبذبا في مناهج تعليم العربية خاصة .ومما اﻟﺸﻚ فيه ،أن أسبابا عدﯾﺪة تشكلت منها صعوبة الﻗﻮاعد العربية في
الجال التربوي التعليمي ،منها :جفاف المناهج وعقم الكتب المدرسية والطرائق وﺳﻮء فهم الغاية من تعليم الﻗﻮاعد وعجز
المعلمين والمربين عن استثمارها في اكتساب المتعلم المﺳﺎلمة الغوية وتلقائية التعبير وطبيعة المادة النﺣﻮية المدروسة في
حد ذاتها .بناء على تلك المشاكل حدد الباحث هذا البحث في الطريقة .وذلك يتم بإجراء الطريقة ااﻟﺲتقراﺋﻲة لﻣﺎلئمتها إلى
حد كبير ﻣﻊ الﺗﺎلميذ اإلعدادية (العالية) .وھﺬه الطريقة يﻗﻮم على ﻧﻆرية التعليق لدكتور تمام ﺣﺲن في كتابه " ﻟاﻞغة العربية
معناها ومبنها ".ھﺬه النظرية التي طبق عليها تمام حسن النظرية ﻟاﻞغوية الحديثة في ﻟاﻞغة العربية تهدف إلى تيسير ﻗﻮاعد
ھﺬه ﻟاﻞغة العربية.
ومشلكة هذا البحث هي" :ما مدى تنمية كفاءة الطﺎلب في ﻟاﻞغة بالمدرسة العالية اإﻟﺲالمية علوم الدين لهؤسماوي
باستخدام الطريقة االستقرائية في تعليم ﻟاﻞغة العربية في ﺿﻮء ﻧﻆرية التعليق؟ ".ھﺬه المشكلة تحتاج إلى فروع اأﻟﺲئلة،
وهي (1) :ما مدى تنمية كفاءة الطﺎلب في ﺗﻂيق الﻗﻮاعد النﺣﻮية باستخدام الطريقة ااﻟﺲتقراﺋﻲة؟ (2) ،ما مدى تنمية كفاءة
الطﺎلب في تحليل األﺧﻂاء النﺣﻮية باستخدام الطريقة ااﻟﺲتقراﺋﻲة؟ (3) ،ما مدى تنمية كفاءة الطﺎلب في تركيب الجملة
العربية الصحيحة باستخدام الطريقة ااﻟﺲتقرائية؟
ومنهج هذا البحث من ﻧﻮع البحث الوصفي واإلجراء الذي يتركب من تصميم خطة البحث والتطبيق والﻣﺎلحظة
والت ﻗﻮيم على ﺻﻮرة الدورية .أما مجتمع البحث فتكون من المعلم والطلبة في المدرسة العالية اإﻟﺴﺎلمية علوم الدين
واالخﺐ ار
ﺗ لهؤسماوي ،العام الدراسي 2810-2815م .ومن اأﻟﺪوات لجمع البيانات :الﻣﺎلﺣﻆة المنتظمة والمقابلة وااﻟﺲتبانة
.والوثائق
تقرﻲة في تعليم اللغة العربية في ﺿﻮء
أما نتائج هذا البحث فيمكن أن تتلﺧﺺ فيما يأتي :استخدام الطريقة ااﻟﺲ ﺋ
نظرية الت عليق ين ّ◌مى كفاءة الطالب في تطبيق القواعد النحوية ،اس ت خدام الطريقة االس ت قرئية في تعليم اﻟﻞغة العرب ية في ضوء
نظرية الت عليق ين ّ◌مى كفاءة الطالب في تحليل األخطاء النحوية ،اس ت خدام الطريقة االس ت قرئية في تعليم اﻟﻞغة العرب ية في ضوء
.ﻧﻆرية التعليق ينمى كفاءة الطﺎﻟﺐ في تركيب الجملة العربية الصحيحة
55
ﻣﻞخص ﺑﺎﻟﻞﻏﺔ اإلندونيسية
Dari sekian banyak problematika pembelajaran tata bahasa arab adalah metode, di
samping kurikulum, buku ajar, persepsi tentang tujuan pengajran dan kualitas sumber daya
pengajar. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada masalah metode yaitu
dengan menrapkan metode induktif dengan pertimbangan bahwa metode ini sangant cocok
untuk siswa tingkat ‘aliyah. Metode yang elah diterpkan ini didasarkan pada teori ta’;iw yang
dimunculkan oleh tamam hasan dalam buku allughah al arabiyyah ma’naha wa mahabbaha.
Teori ini merupakan usaha penulis untuk menerapkan teori linguistic modern dalam bahsa
arab yang bertujuan untuk mempermudah tata bahsa arab itu sendiri.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengembangan kompetensi
siswa pada tata bahasa arab di madrasah ‘aliyah ulumuddin lhokseumase dengan pengunaan
metode induktif perspektif teori ta’liq? Rumusan masalah ini membutuhkan kepada beberpa
macam pertanyaan berikut ini: bagaimana pengembangan kompetensi siswa dalam penerapan
qawaid nahwu dengan menggunakan metode induktif, bagaimana pengembagan kompetensi
siswa dalam menganalisis kesalahan nahwu dengan menggunakan metode induktif,
bagaimana pengembangan kompetensi siswa dalam penyusunan kalimat arab yang benar
dengan menggunakan metode induktif?
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiric tentang pengembangan
kompetensi siswa pada tata bahasa arab dengan menggunakan metode induktif perspektif
teori ta’liq baik dari segi penerapan kaedah, evaluasi kesalahanan kata maupun merangkai
kalimat.
Hipotesa dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode induktif perspektif teori ta’liq
dapat meningkatkan kompetensi tata bahasa siswa baik dari segi penetapan kaedah, evaluasi
dan merangkai kata.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tiandakan kelas, yang terdiri dari
empat langkah, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pegamatan (observation),
dan refleksi (reflection). Populasi dari penelitian ini meliputi para siswa dan guru tata bahasa
arab di madrasah ‘aliyah ulumuddin lhokseumawe tahun ajaran 2014/2015. Adapun
instrument penelitian adalah peneliti sendiri, observasi, wawancara, angket, tes dan
56
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode induktif perspektif teori
la’liq dapat meningkatkan kompetensi qawaid siswa baik dari segi penerapan kaedah,
evaluasi kesalahan kata dan merangkai kalimat.
57
ﻗﺎئﻣﺔ اﻟﻢحتوي ات
الصفحة
ا اإﻟﺲت ھﺎلل .....................................................................................................................
ب إھﺪاء...........................................................................................................................
58
الفص ل اﻟﺮابع :ﻋﺮض البيانات وتحليﻟﮭﺎ ..............................................................................
أ -عرض الب يانات 50 ....................................................................................
ب -تحليل الب يانات ومناقشات ها 68 ...........................................................................
ﺟـ -تحقيف الفروض 62 ....................................................................................
59
ﻗ ﺎﺋﻤ ﺔ اﻟﺠ ﺪ و ال
60
ﻗﺎﺋﻤﺔ اﻟﺮسوم البيانية
61
ﻗﺎئﻣﺔ اﻟﻢالحق
62
اﻟﻤ ﺼ ﺎد ر و اﻟﻤ ﺮ اﺟ ﻊ
القرأن الكريم .1
،عالم الكتب ،القاهرة،1998 ،ط.2 1. أحمد ﺣﺲين ﻟاﻞقاني،
،عالم الكتب .3 ،أحمد ﺣﺲن ﻟاﻞقاني ،علي أحمد الجمل،
القاهرة1999 ،م ،ط2.
,دار التقدم ,موسكو 1970, ,ط.0 1. , أنطﻮن ماكارنو,
،رسالة ،البرطي ﻣﻂهر علي .5
دكتوراه غير منﺷﻮرة ،جامعة جزائر2818. ،
دار النهضة العربية ،عمان ،1905 ،ط1. .6 جابر عبد الحميد جابر وأخرون،
63
BAB V TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
64
ditulis di bawah gambar terletak di tengah (center) dan berjarak 1,5 spasi dengan
gambar bersangkutan. Nama tabel dan gambar ditulis langsung mengikuti nomor
tabel dan gambanya
11) Daftar pustaka diketik dengan Times New Roman ukuran 12. Baris kedua setiap
sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris pertama dengan
jarak antar baris 1,5 spasi (line spacing = 1,5 lines). Daftar diurutkan berdasarkan
abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak 1,5 spasi (line spacing = 1,5 lines)
65
13) bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan (misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dasar-Dasar Ilmu Hukum);
14) singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri
(misalnya: Dr. Untuk doktor, S.E. untuk sarjana ekonomi);
66
1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian (misalnya: (1)
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali, (2) Kendaraan yang dipesan untuk
angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan
2) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. (misalnya: (1) Lima puluh siswa
teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah, (2) Tiga pemenang sayembara
itu diundang ke Jakarta).
3) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata, susunan kalimatnya diubah. (misalnya: (1) Panitia mengundang 250 orang
peserta. (2) Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno).
4) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf
supaya lebih mudah dibaca. (misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah
untuk mengembangkan usahanya)
5) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu
serta (b) nilai uang. (misalnya: (1) 0,5 sentimeter (2) Rp. 5.000,00 (3) 2 tahun 6
bulan 5 hari).
6) Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
(misalnya: (1) Hotel Mahameru, Kamar 169 (2) Gedung Samudra, Lantai II, Ruang
201).
7) Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. (misalnya: (1)
Bab X, Pasal 5, halaman 252 (2) Surah Yasin: 9).
8) Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut (misalnya: (1) Dua belas
(2) Tiga perempat).
9) Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut (misalnya: (1) abad
ke-20 (2) abad kedua puluh (3) Perang Dunia II (4) Perang Dunia Kedua).
10) Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
(misalnya: tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan).
11) Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan
seperti berikut. (misalnya: Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban).
12) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
(misalnya: (1) Rajaampat (2) Simpanglima).
67
5.4 Penggunaan Tanda Baca
5.5.4 Tanda Baca Titik (.)
1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. (misalnya: Mereka duduk di
sana.)
2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. misalnya: I. Negara di Dunia
a. Indonesia
b. Inggris
3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. (misalnya: 01.35.20 jam 1 jam, 35 menit,
20 detik)
4) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul
tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat
terbit. (misalnya: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta
Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta)
5) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah. (misalnya: Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau)
68
6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. (misalnya: Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”)
7) Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan. (misalnya: Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan
Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130)
8) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. (misalnya: Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik
Internasional. Jakarta: Restu Agung)
9) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan
akhir. (misalnya: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia,
Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25)
10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga. (misalnya: Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd)
11) Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka. (misalnya: 12,5 m)
12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan
aposisi. (misalnya: Di daerah kami, Misalnya, masih banyak bahan tambang yang
belum diolah. Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti
latihan paduan suara)
13) Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian. (misalnya: Dalam
pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah)
69
3) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. (misalnya: Ibu membeli buku,
pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk)
70
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital
(KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
5) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa daerah atau bahasa asing. (misalnya: di-back up)
6) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek
bahasan. (misalnya: Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta)
71
5.5.12 Tanda Kurung (( ))
1) Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
(misalnya: Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM))
2) Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian utama kalimat. (misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama
tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962)
3) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai
penanda pemerincian. (misalnya: Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku,
(b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja)
72
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan
langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin
kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks)
Contoh:
Tannen (2007) menyatakan bahwa discourse analysis memerlukan kemampuan untuk
menggabungkan berbagai pemahaman teori ke dalam satu kajian. Dia mengatakan bahwa
Discourse analysis is uniquely heterogeneous among the many subdisciplines of
linguistics. In comparison to other subdisciplines of the field, it may seem almost
dismayingly diverse. Thus, the term “variation theory” refers to a particular
combination of theory and method employed in studying a particular kind of data. (hlm.
33)
73
(Kartadinata, 2010, hlm. 51).
1) Memasukkan nama keluarga semua penulis dan inisialnya sampai dengan tujuh
penulis. Apabila lebih dari tujuh, yang ditulis adalah sampai penulis yang
keenam kemudian diberi tanda titik tiga kali lalu dituliskan nama penulis
terakhirnya sebelum tahun penulisan.
2) Jika ada nama keluarga dengan inisial penulis yang mirip, nama lengkap
inisialnya ditulis dalam kurung sebelum tahun penulisan.
3) Untuk penulis berupa kelompok atau institusi, nama institusinya ditulis dengan
76
jelas.
4) Keterangan tahun penerbitan ditulis di dalam kurung dengan didahului dan
diakhiri tanda titik. Untuk jenis rujukan berupa majalah, newsletter, tuliskan
tahun jelas dan tanggal lengkap publikasinya, yang dipisahkan oleh koma dan
diikuti nomor dalam tanda kurung.
5) Terkait judul buku, artikel atau bab, huruf kapital hanya dipergunakan untuk
kata pertama pada judul dan subjudul bila ada, dan kata yang masuk kategori
proper noun.
6) Untuk judul jurnal, newsletter, dan majalah, judul ditulis dengan kombinasi
huruf kapital dan huruf kecil. Sementara itu, nama sumbernya dicetak miring.
9) Identitas kota penerbitan ditulis dengan jelas diikuti dengan nama penerbitnya
5.7.1 Buku
Penulisan daftar rujukan yang berupa buku dalam sistem APA mengikuti urutan
seperti berikut, yakni:
1) nama belakang penulis;
2) nama depan (inisialnya saja);
3) tahun penerbitan (dalam kurung, diawali dan diakhiri titik);
4) judul buku dicetak miring (huruf pertama dari judul sumber ditulis dengan
huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan partikel), diakhiri dengan titik;
5) edisi (kalau ada), kota tempat penerbitan, diikuti oleh titik dua dan penerbit.
Contoh-contoh spesifik penulisan daftar rujukan buku dengan beberapa variasi dapat
dilihat pada bagian di bawah ini.
1) Buku ditulis oleh satu orang:
Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at The Tertiary
Level Brisbane: University of Queensland.
Burden, P.R. & Byrd, D.M. (2010). Methods for Effective Teaching. Boston:
Pearson.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of Teaching. Boston:
Pearson.
5.7.2 Artikel
Penulisan artikel jurnal dalam daftar rujukan mengikuti urutan sebagai berikut:
1) nama belakang penulis;
2) nama depan penulis (inisialnya saja);
3) tahun penerbitan (dalam tanda kurung diawali dan diikuti tanda titik);
4) judul artikel (ditulis tidak dicetak miring dan huruf pertama dari setiap kata
dalam judul ditulis dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan
partikel);
5) judul jurnal (dicetak miring dan setiap huruf pertama dari setiap kata dalam
nama jurnal ditulis dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan
partikel) diikuti dengan koma;
6) nomor volume;
7) nomor penerbitan;
8) nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
terakhir.
Contoh:
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its
interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of
Personality and Social Psychology, 79, 274-285.
79
BAB. VI
Setiap penulisan skripsi dimulai dari proses penyusunan proposal skripsi yang isinya
menggambarkan secara detail rencana penelitian yang hendak dilakukan. Proposal skripsi
itu mengungkap hal-hal mendasar yang menyangkut rancangan penelitian sesuai dengan
fokus masalahnya, data yang dibutuhkan, dan pendekatan yang dipilih. Proposal dapat
disederhanakan pada enam varian penelitian, yakni penelitian lapangan dengan pendekatan
kualitatif, penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, penelitian pengembangan,
penelitian partisipatoris, penelitian pustaka (library research).
A. Bagian Awal
Proposal Skripsi Pada bagian awal, apa pun jenis penelitiannya, setiap proposal skripsi
minimal memuat
a. halaman sampul,
b. halaman judul,
c. persetujuan pembimbing,
d. kata pengantar,
e. daftar isi,
f. daftar gambar (bila ada), dan
g. daftar tabel (bila ada).
B. Bagian Isi
Adapun menyangkut bagian isi, sistematika proposal skripsi dan skripsi secara umum
berbeda bergantung pada jenis penelitiannya. Hanya saja pada proposal ditambah dengan
rencana jadwal kegiatan penelitian (contoh lihat lampiran 20) dan daftar pustaka.
1. Penelitian Kualitatif
Proposal skripsi penelitian kualitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut.
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat
E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
F. Telaah Pustaka
G. Kerangka Teori
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Pembahasan
J. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
K. Daftar Pustaka
80
2. Penelitian Kuantitatif
Proposal skripsi penelitian kuantitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut.
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan dan Batasan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
D. Definisi Operasional
E. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
1. Kajian Pustaka
2. Kerangka Berpikir
3. Hipotesis Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Waktu dan Tempat Penelitian
4. Variabel Penelitian
5. Desain Penelitian
6. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
7. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
8. Teknik Analisis Data
G. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
H. Daftar Pustaka
3. Penelitian Pengembangan
Proposal skripsi penelitian pengembangan disusun dengan sistematika sebagai berikut.
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Masalah
C. Perumusan Penelitian
D. Kajian Teoritik
1. Konsep Pengembangan Model
2. Konsep Model yang Dikembangkan
3. Kerangka Teoritik
4. Rancangan Model
E. Metode Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Karakteristik Model yang dikembangkan
4. Pendekatan dan Metode Penelitian
5. Langkah-langkah Pengembangan Model
a) Penelitian pendahuluan
b) Perencanaan Pengembangan Model
c) Validasi, Evaluasi dan Revisi Model
1) Telaah Pakar
2) Uji Coba Kelompok Kecil
3) Uji Coba Kelompok Besar
81
d) Implementasi Model
F. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
G. Daftar Pustaka
6. Penelitian Pustaka
Proposal skripsi penelitian pustaka disusun dengan sistematika sebagai berikut.
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat
E. Telaah Pustaka
82
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
J. Daftar Pustaka
C. Penjelasan Istilah
1. Judul Penelitian
Secara redaksional judul penelitian memuat konsep utama yang menjadi fokus
penelitian. Adapun judul dalam penelitian kuantitatif setidaknya memuat sifat atau
pendekatan, variabel utama, subjek penelitian, lokasi, dan waktu penelitian.
3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada penelitian kualitatif disebut juga batasan masalah pada penelitian
kuantitatif yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Pembatasan ini lebih
didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, dan fisibilitas masalah yang akan dipecahkan,
juga faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu. Dikatakan fisibel jika terdapat berbagai
sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek penelitian. Selanjutnya,
dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah lainnya dan dijelaskan kedudukan
masalah yang akan diteliti di antara masalah-masalah tersebut; masalah apa saja yang
berpengaruh positif dan negatif terhadap permasalahan yang diteliti. Selanjutnya, masalah
tersebut dinyatakan dalam bentuk variabel.
83
5. Rumusan Masalah
Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya melalui penelitian.
8. Definisi Operasional
Bagian ini menjelaskan maksud dan operasional istilah yang dipakai dalam judul penelitian
dan bukan sekadar definisi istilah dan arti kata setiap kata pada judul skripsi. Perlu diingat
bahwa tidak semua kata dalam judul didefinisikan, melainkan beberapa konsep kunci yang
ada dalam judul. Definisi operasional disebut juga dengan definisi istilah.
9. Telaah/Kajian Pustaka
Bagian ini memuat uraian secara sistematis tentang hasil penelitian terdahulu (prior
research) yang relevan dengan persoalan yang akan dikaji dalam skripsi. Oleh karena itu,
tinjauan kritis yang memuat kelebihan, kekurangan, dan hasil penelitian terdahulu
dikemukakan dalam bagian ini. Peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas
bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau menjelaskan
posisi penelitian penulis di antara penelitian-penelitian terdahulu.
86