You are on page 1of 17

Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

URGENSI PENGATURAN CYBER NOTARY DALAM MENDUKUNG


KEMUDAHAN BERUSAHA DI INDONESIA

Muhammad Farid Alwajdi


Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan
Naskah diterima: 9 April 2020; revisi: 14 Juli 2020; disetujui: 15 Juli 2020

Abstrak
Doing Business yang diterbitkan oleh Bank Dunia disebutkan ada peran notaris yang mempengaruhi indeks kemudahan
berusaha di Indonesia. Peran notaris antara lain dalam hal membuat akta perusahaan. Indeks kemudahan berusaha
menilai faktor prosedur dan waktu dalam menentukan skor kemudahan berusaha. Oleh karena itu, semakin cepat dan
ringkas prosedur yang diperlukan dalam membuat akta maka semakin naik pula indeks kemudahan berusaha. Penelitian
ini mengkaji urgensi pengaturan cyber notary dalam Undang−Undang Jabatan Notaris (UUJN) sehingga akan
berpengaruh terhadap indeks kemudahan berusaha di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan cyber notary untuk mendukung kemudahan berusaha adalah
dengan merubah Pasal 15 ayat (1) UUJN dan menambahkan kewenangan agar pembacaan akta dan tanda tangan
diperbolehkan tanpa tatap muka (online). Dengan cara tersebut maka prosedur pembuatan akta dapat dipotong,
sehingga prosesnya kurang dari 1 (satu) hari.
Kata Kunci: kemudahan berusaha, cyber notary, akta notaris

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 1
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

A. Pendahuluan tersebut berwenang membuat ditempat


Konsep cyber notary atau e-notary bagi kedudukannya.
notaris di Indonesia bukan merupakan Ketentuan tersebut bersifat kumulatif
sesuatu yang asing, sejak tahun 1995 telah ada artinya ketiga unsur tersebut harus ada dalam
wacana untuk mengembangkan konsep cyber unsur akta autentik. Akta autentik sendiri
notary di Indonesia.1 Konsep ini lahir karena fungsinya sebagai alat bukti yang sempurna.3
adanya teknologi−teknologi baru yang dapat Pihak lawan yang menyangkal kebenaran
mempengaruhi perkajaan notaris terutama dari isi akta tersebut maka dialah yang harus
dalam hal efisiensi waktu. Teknologi−teknologi membuktikannya (actori incumbit probatio).
tersebut antara lain tanda tangan digital Selain menjadi alat bukti yang sempurna, akta
(digital signature) dan video conference. notaris juga sering difungsikan sebagai syarat
Kehadiran teknologi−teknologi tersebut tentu formil dari suatu perjanjian. Artinya perjanjian
merupakan suatu keniscayaan yang tidak tersebut supaya mempunyai kekuatan hukum
dapat disangkal. harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Permasalahannya adalah seorang notaris Seperti pembuatan perjanjian perkawinan,
dalam menjalankan jabatannya terikat dengan pembuatan akta perseroan terbatas dan akta
Undang−Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang jaminan fidusia.
Perubahan Atas Undang−Undang Nomor 30 Jabatan notaris ini erat kaitannya dengan
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN). pelayanan kepada masyarakat, khususnya
Dalam konsideran UUJN disebutkan bahwa dalam melayani dunia usaha. Bagi dunia
fungsi notaris adalah membuat akta autentik usaha selain membutuhkan jaminan
untuk menjamin kepastian, ketertiban dan kepastian hukum, juga dibutuhkan kecepatan/
perlindungan hukum.2 Mengenai definisi keluwesan. Kecepatan perkembangan dunia
apa yang dimaksud akta autentik tidak usaha ini seringkali tidak berjalan beriringan
disebutkan dalam UUJN, kita dapat merujuk dengan norma hukum yang kaku yang lebih
kepada Pasal 1868 Kitab Undang−Undang menekankan pada aspek kepastian hukum.
Hukum Perdata (KUHPerdata). Pasal 1868 Paradigma UUJN lebih menekankan
KUHPerdata menyebutkan bahwa apa kepada kepastian hukum yang berarti
yang dimaksud dengan akta autentik harus norma−norma dalam membuat akta autentik
memenuhi 3 kriteria yaitu: (1) akta tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menjamin
dibuat harus sesuai dengan bentuk yang pembuktian yang sempurna. Misalnya
ditentukan dalam Undang−Undang; (2) Dibuat harus dibacakan dan harus hadir dihadapan
oleh pejabat yang berwenang; dan (3) Pejabat notaris untuk tanda tangan akta.4 Terbitnya
1
Irma Devita, ”Cyber Notary – Sebatas Gagasan Atau Masa Depan”, https://irmadevita.com/2019/cyber-notary-
sebatas-gagasan-atau-masa-depan/ (diakses 05 Maret 2020).
2
Konsideran Menimbang huruf b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
3
Pasal 1870 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata: ”Bagi para pihak yang berkepentingan beserta para ahli
warisnya ataupun bagi orang-orang yang mendapatkan hak dari mereka, suatu akta otentik memberikan suatu
bukti yang sempurna tentang apa yang termuat di dalamnya”.
4
Pasal 16 ayat (1) huruf m Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris..

2 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

laporan Ease Of Doing Business (EODB) atau


menargetkan agar Indonesia mendapatkan
kemudahan berusaha dari Bank Dunia menjadi
rangking minimal 40 besar indeks EODB6 dan
petunjuk bahwa dunia usaha menghendaki
dalam kongres internasional notaris presiden
agar negara-negara mengeluarkan sejumlah
Joko Widodo menyampaikan keinginginannya
kebijakan yang mendukung kemudahan
agar notaris merespon tuntutan zaman
berbisnis. Negara yang indeks kemudahan
tersebut.7 Alasan Kedua, bahwa pendirian
berusahanya bagus akan dipandang sebagai
Perseroan Terbatas (PT) sebagai salah satu
negara yang ramah investasi. Sebagai catatan
indikator yang digunakan dalam menentukan
Indonesia pada tahun 2019 menduduki
indeks EODB. Notaris sebagai pejabat publik
peringkat 73 dari sekitar 190 negara yang
yang diberikan kewenangan oleh negara untuk
disurvei.
membuat akta pendirian PT tersebut selain
Beberapa hal yang diukur dalam EOBD
harus paham aturan-aturan yang ada dalam
adalah: (a) memulai usaha (starting business),
UUJN juga harus paham mengenai perubahan−
(b) mengurus izin pembangunan (dealing
perubahan apa saja yang terjadi dalam proses
with construction permits), (c) instalasi listrik
pembuatan PT. Alasan Ketiga, pada Pasal 22
(getting electricity), (d) mendaftarkan tanah
UUJN dinyatakan bahwa formasi notaris dapat
(registering property), (e) memperoleh kredit/
dibuka dengan mempertimbangkan 3 hal: (1)
pinjaman (getting credit), (f) perlindungan
kegiatan dunia usaha, (2) jumlah penduduk,
terhadap investor minoritas (protecting
(3) rata−rata jumlah akta yang dibuat notaris
minority investor), (g) perdagangan lintas
tiap bulan.
batas (trading across borders), (h) membayar
Tercantumnya indikator ”kegiatan dunia
pajak (paying taxes), (i) penegakan hukum
usaha” sebagai faktor yang menentukan
kontrak (enforcing contracts), (j) penyelesaian
jumlah kebutuhan notaris di suatu daerah
kepailitan (resolving insolvency), (k)
membuktikan bahwa profesi notaris erat
mempekerjakan karyawan (employing
5
kaitannya dengan dunia usaha. Oleh karena
workers). Dari 10 indikator tersebut yang
itu, Notaris harus mampu merespon
berkaitan langsung dengan fungsi notaris
perkembangan dunia usaha tersebut dan
adalah indikator memulai usaha (starting
bagaimana beradaptasi dengan tuntutan
business) yang akan dielaborasi lebih lanjut
zaman yang menghendaki efisiensi waktu
dalam penelitian.
dalam proses pembuatan akta. Salah satu
Ada 3 (tiga) alasan mengapa penerapan
cara agar pembuatan suatu akta dapat lebih
cyber notary ini penting bagi negara Indonesia:
cepat adalah menerapkan konsep cyber
Alasan Pertama, bahwa pemerintah
notary dalam UUJN.

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 3
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Permasalahannya regulasi yang ada


primer dan bahan hukum sekunder seperti
saat ini belum menjabarkan seperti apa
kamus hukum. Data sekunder diperoleh
konsep cyber notary meskipun telah dibuka
dari penelitian kepustakaan dengan metode
pengaturannya lewat Pasal 15 ayat (3) UUJN.
dokumentasi dan alat pengumpulan data
Hal tersebut berdampak pada cyber notary
berupa studi dokumen. Dari data−data yang
yang belum dapat dilaksanakan sehingga
diperoleh dari penelitian ini kemudian
berpengaruh terhadap indeks kemudahan
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
berusaha. Oleh karena itu, dalam penelitian
ini akan dibahas mengenai: (a) bagaimanakah
C. Pembahasan
pengaturan cyber notary dalam UUJN saat
ini dan (b) bagaimanakah konsep seharusnya 1. Konsep Cyber Notary dalam Undang-
Undang Jabatan Notaris
cyber notary dalam mendukung kemudahan
berusaha di Indonesia. Bagian ini akan membahas 3 (tiga) hal
yaitu: (a) apa itu cyber notary?; (b) mengapa
B. Metode Penelitian perlu cyber notary?; (c) bagaimana konsepsi
cyber notary dalam UUJN?. Pertama, cyber
Penelitian ini merupakan penelitian
berasal dari bahasa inggris yang artinya
hukum normatif. Penelitian hukum normatif
”maya/tidak nampak”. Penggunaan istilah
merupakan penelitian terhadap asas-asas
cyber juga telah sering digunakan dalam
hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi
penegakan hukum misalnya cyber crime atau
hukum, sejarah hukum dan perbandingan
dalam kegiatan ekonomi dengan istilah cyber
hukum.8 Ciri dari penelitian hukum normatif
economy. Ditinjau dari segi konsep, cyber
adalah menggunakan bahan pustaka atau
notary adalah metode/cara bekerja seorang
data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum
notaris yang memanfaatkan perkembangan
primer, sekunder, dan tersier.9 Bahan hukum
teknologi yang ada.12 Istilah berbeda namun
primer merupakan bahan hukum yang pokok
dengan makna yang sama adalah Electronic
dan wajib digunakan dalam melakukan
Notary (E-Notary)13 ataupun Notaris
penelitian ini seperti peraturan perundang- 14
Mayantara . Kedua istilah tersebut sama
undangan.10 Bahan hukum sekunder adalah
maknanya dengan cyber notary yang kurang
bahan yang menjadi petunjuk ke arah mana
lebih adalah perubahan cara kerja notaris
peneliti melangkah, seperti: jurnal−jurnal
yang konvensional (tatap muka) menuju cara
hukum.11 Bahan hukum tersier adalah bahan
kerja yang modern (tanpa tatap muka) dengan
hukum yang mendukung bahan hukum
memanfaatkan teknologi yang ada. Edmon

4 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Makarim memaknai cyber notary ini sebagai


pendaftaran badan hukum dan badan usaha
peran notaris dalam transaksi elektronik
secara online, kewajiban mengenal beneficial
dengan cyberspace (ruang siber).15 Istilah
owner terhadap perusahaan yang didirikan,
cyber notary juga dikenalkan oleh American
sampai dengan memahami maksud dan
Bar Association yang mengartikan sebagai
tujuan usaha yang didirikannya agar selaras
notaris yang mempunyai kemampuan dalam
dengan perizinannya melalui online single
bidang komputer dan hukum.16
submission (OSS).
Dipilihnya istilah cyber notary dalam
Kedua, mengapa konsep cyber notary ini
penulisan ini karena istilah inilah yang
muncul? Jawaban secara sederhana tentu
diakomodir dalam hukum positif Indonesia
karena adanya tuntutan zaman. Tuntutan
(UUJN).17 Konsep cyber notary ini juga
zaman seperti apa? Salah satunya tuntutan
erat kaitannya dengan regulasi di bidang
yang menginginkan efisiensi waktu dalam
penyelenggaraan informasi dan transaksi
bekerja. Penggunaan teknologi ini apabila
elektronik. Pemerintah melihat ada peran
dihubungkan dengan kewenangan notaris
notaris dalam penyelenggaraan informasi
maka tujuannya adalah merubah cara bekerja
dan transaksi elektronik di Indonesia.
seorang notaris. Cara bekerja yang yang
Misalnya dalam hal tanda tangan digital
semakin praktis dan efisien bagi masyarakat
(digital signature). Dalam UU Nomor 11
yang membutuhkan jasa notaris. Artinya
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
untuk menilai apa yang disebut lebih praktis
Elektronik (ITE) disebutkan bahwa tanda
dan lebih efisien kita harus mengetahui
tangan elektronik memiliki kekuatan hukum
bagaimanakah ketentuan peraturan yang ada
dan akibat hukum yang sah atau sama dengan
sekarang (ius constitutum) dan kebutuhan−
tanda tangan manual dengan syarat-syarat
kebutuhan yang dikehendaki oleh masyarakat
tertentu.18
(ius constituendum).
Penggunaan teknologi informasi oleh
Secara ius constitutum (UUJN) memberikan
notaris dalam melaksanakan pekerjaannya
kewenangan pokok/utama seorang notaris
bukanlah hal yang baru. Beberapa pekerjaan
untuk membuat akta autentik. Para pihak
yang berhubungan dengan notaris sudah
ketika membuat akta notaris tujuan utamanya
mulai mengalami transisi dari metode
adalah mendapatkan alat bukti yang autentik.
konvensional ke arah penggunaan teknologi
Sudikno Mertokusumo juga menjelaskan
informasi, seperti: pendaftaran fidusia online,
bahwa suatu akta dibuat dengan tujuan
pendaftaran hak tanggungan secara elektronik,
sebagai alat bukti.19 Hal tersebut diperkuat

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 5
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

dalam konsideran UUJN yang menyatakan


pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan
bahwa perlu ada jabatan tertentu yang
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau
diamanahi untuk membuat alat bukti tertulis
orang lain yang ditetapkan oleh undang−
yang bersifat autentik.20
undang. Dari Pasal 15 ayat (1) UU a quo
Dalam UU No. 30/2004 UUJN disebutkan
disimpulkan bahwa akta autentik yang dibuat
bahwa notaris adalah pejabat umum yang
oleh notaris itu ada 2 macam: (1) diharuskan
berwenang membuat akta autentik dan
oleh peraturan perundang−undangan sebagai
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud
syarat formil sahnya suatu hubungan hukum,
dalam undang-undang ini.21 Dari definisi
seperti akta pendirian PT dan akta jaminan
dalam UU No. 30/2004 UUJN kewenangan
fidusia; (2) dikehendaki oleh pihak yang
notaris tidak hanya membuat akta autentik
berkepentingan.
saja, namun ada ”kewenangan lain” yang
Kewenangan Kedua, kewenangan yang
disebutkan dalam UU a quo. Dalam UU No.
ada di dalam UUJN seperti yang termaktub
2/2014 UUJN(P) definisi notaris mengalami
dalam Pasal 15 ayat (2) UU a quo, antara
perubahan yaitu: pejabat umum yang
lain: legalisasi, waarmeking, legalisir, copy
berwenang untuk membuat akta autentik dan
collationee, memberikan penyuluhan
memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
hukum berkaitan dengan akta, membuat
dimaksud dalam undang-undang ini atau
akta risalah lelang, dan membuat akta yang
berdasarkan undang−undang lainnya. Dari
berkaitan dengan pertanahan. Kewenangan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
Ketiga, kewenangan yang ada di luar UUJN
tugas seorang notaris selain membuat akta
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 15 ayat
autentik, juga mempunyai kewenangan lain
(3) UU a quo: notaris mempunyai kewenangan
yang ditentukan di dalam UUJN maupun di
lain selain yang dimaksud dalam Pasal 15 ayat
luar UUJN. Penjabarannya sebagai berikut:
(1) dan ayat (2) yang diatur dalam peraturan
Kewenangan Pertama, kewenangan mem−
perundang-undangan. Ketentuan dalam
buat akta autentik yang merupakan tugas
Pasal 15 ayat (3) UU a quo ini menimbulkan
pokok notaris dijelaskan dalam bab tentang
pertanyaan lebih lanjut seperti apakah
kewenangan pada Pasal 15 ayat (1) UUJN:
kewenangan notaris yang diatur dalam
Notaris berwenang membuat akta autentik
peraturan perundang−undangan di luar UUJN
mengenai semua perbuatan, perjanjian,
akan sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dan penetapan yang diharuskan oleh
di dalam UUJN dan apakah akta yang dibuat
peraturan perundang−undangan dan/atau
oleh notaris ketentuan di luar UUJN dapat
yang dikehendaki oleh yang berkepentingan
dikualifikasikan sebagai akta autentik?
untuk dinyatakan dalam akta autentik,
Selanjutnya untuk menjawab kebutuhan
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
masyarakat terhadap notaris yang dikehendaki
menyimpan akta, memberikan grosse, salinan
saat ini seperti apa (ius constituendum).
dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang
Mencermati ketentuan yang terdapat di dalam

6 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

UUJN kita mendapati bahwa tugas pokok


Penentuan Kategori Daerah. Arti dari suatu
notaris adalah melayani masyarakat akan
daerah yang mendapatkan kategori ”daerah
kebutuhan alat bukti tertulis yang autentik.22
A” oleh pemerintah adalah daerah tersebut
Pada praktik yang berkembang saat ini, tugas
kegiatan ekonominya lebih maju daripada
seorang notaris telah bertambah kepada
daerah yang lain (ada 4 kategori daerah: A, B,
kebutuhan akan syarat formil perjanjian
C dan D).
yang diwajibkan oleh peraturan perundang−
Pertanyaan selanjutnya bagi dunia
undangan untuk dibuat dengan akta
usaha adalah akta notaris seperti apa yang
notaris. Contohnya dalam pembuatan akta
dibutuhkan? Bagi dunia usaha tentu selain
PT dan akta fidusia, akta yayasan dan akta
kebutuhan akan alat bukti autentik juga
perkumpulan wajib memakai akta notaris.
efisiensi waktu dan kemudahan pada saat
Kebutuhan untuk memenuhi syarat formil
proses pembuatan akta autentik tersebut.
menjadikan akta notaris bukan lagi sekedar
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa
anjuran (alat bukti) namun suatu keharusan
kecepatan pelayanan pada kantor notaris
agar perjanjian dianggap sah. Tanpa syarat
berpengaruh terhadap indeks kepuasaan
formil ini suatu perjanjian dianggap tidak sah
pelanggan.26 Berbagai pengurusan seperti
di depan hukum.
pendaftaran fidusia online, pendaftaran HT
Profesi notaris juga diharapkan untuk
elektronik, pesan nama badan hukum secara
melayani transaksi-transaksi secara
online menjadi bukti bahwa dunia usaha
elektronik (e-commerce) yang membutuhkan
menghendaki efisiensi waktu dan kemudahan
autentisitas akta−akta elektronik.23 Profesi
dalam segala urusan terkait aspek legalitas.
notaris cenderung melayani dunia usaha,24
Permasalahannya adalah seorang notaris
bahkan UUJN menyebutkan jumlah formasi
dalam bekerja harus tunduk kepada UUJN.
(kebutuhan) notaris di suatu daerah ditetapkan
Seorang notaris yang tidak membuat akta
berdasarkan kegiatan dari dunia usaha.25
seperti apa yang diperintahkan dalam UUJN
Sebagai contoh: Jakarta sebagai ibukota
maka akta tersebut dapat terdegradasi
negara yang juga sebagai pusat perekonomian
menjadi akta di bawah tangan. Sebagaimana
Indonesia ditetapkan sebagai formasi daerah
disebutkan dalam Pasal 41 UUJN: pelanggaran
A oleh Permenkumham Nomor 27 tahun
terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
2016 tentang Formasi Jabatan Notaris dan
dalam Pasal 38, Pasal 39, dan Pasal 40

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 7
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

mengakibatkan akta hanya mempunyai


akta atau non−akta? Apabila kewenangan
kekuatan sebagai akta di bawah tangan.27
tersebut kewenangan akta maka apakah akta
Pasal 44 ayat (5) bahkan menyebutkan
tersebut sifatnya autentik atau tidak? Untuk
konsekuensi apabila akta notaris menjadi akta
mengetahui hal tersebut kita harus membahas
di bawah tangan yaitu notaris dapat dimintai
2 hal yaitu: kedudukan Pasal 15 ayat (3) UUJN
pertanggungjawaban secara perdata. Pasal
terhadap Pasal 15 ayat (1) UUJN dan ayat (2)
44 ayat (5) menyebutkan sebagai berikut:
UUJN; dan penjelasan dari Pasal 15 ayat (3)
pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 44
UUJN itu sendiri.
ayat (1), Pasal 44 ayat (2), Pasal 44 ayat (3),
Penjelasan Pertama, Pasal 15 termasuk
dan Pasal 44 ayat (4) mengakibatkan suatu
dalam bab kewenangan notaris yang
akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian
terdiri dari 3 ayat. Pasal 15 ayat (1) UUJN
sebagai akta di bawah tangan dan dapat
mencerminkan tugas pokok dari seorang
menjadi alasan bagi pihak yang menderita
notaris yang membuat akta autentik dalam
kerugian untuk menuntut penggantian biaya,
hal: diharuskan oleh peraturan perundang−
ganti rugi, dan bunga kepada notaris.28
undangan dan/atau permintaan oleh pihak
Ketiga, Bagaimana konsepsi cyber notary
yang berkepentingan.30 Pasal 15 ayat (2) UUJN
dalam UUJN? Dalam UUJN paradigma
dijelaskan sebagai kewenangan lain selain dari
mengenai cyber notary ini tercantum
Pasal 15 ayat (1) UUJN.31 Artinya Pasal 15 ayat
dalam penjelasan Pasal 15 ayat (3) UUJN
(2) UUJN dapat diartikan sebagai kewenangan
yang menyebutkan: yang dimaksud dengan
yang tidak berkaitan dengan pembuatan
”kewenangan lain yang diatur dalam
akta dan kalau merujuk ketentuan Pasal 15
peraturan perundang−undangan”, antara lain
ayat (2) UUJN sebagian besar kewenangan−
kewenangan mensertifikasi transaksi yang
kewenangan tersebut tidak berkaitan dengan
dilakukan secara elektronik (cyber notary),
pembuatan akta kecuali dalam hal Pasal 15
membuat akta ikrar wakaf, dan hipotek
ayat (2) huruf f32 dan g33.
pesawat terbang.29 Makna dari kewenangan
Menurut penulis, apabila ketentuan
lain yang diatur dalam peraturan perundang-
terkait akta risalah lelang dan akta yang
undangan juga menimbulkan pertanyaan
terkait dengan pertanahan dimasukkan dalam
lebih lanjut seperti kewenangan seperti
Pasal 15 ayat (2) UUJN maka dapat muncul
apa? Kewenangan dalam hal pembuatan
penafsiran ganda, yaitu satu sisi masuk

8 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

dalam kualifikasi akta autentik sebagaimana


perundang-undangan penjelasan mempunyai
Pasal 15 ayat (1) UUJN karena diharuskan
4 fungsi yaitu:35
oleh peraturan perundang−undangan dan/
a. Menjabarkan definisi/pengertian dan
atau permintaan pihak yang berkepentingan
maksud dari suatu norma hukum;
untuk dinyatakan dalam akta autentik, tapi
b. Penjelasan dimaksudkan untuk memper-
disisi lain dapat juga masuk dalam kualifikasi
jelas aturan−aturan yang masih kabur;
bukan akta autentik, karena konstruksi dari
atau mengandung ketidakjelasan sehingga
Pasal 15 ayat (2) UUJN dimaksudkan sebagai
aturan tersebut konsisten dengan
kewenangan notaris selain pembuatan akta
tujuannya dibuat;
autentik, terbukti dengan adanya frase: ”selain
c. Menyediakan tambahan uraian pendukung
kewenangan yang dimaksud dalam Pasal 15
terhadap tujuan utama dari undang-
ayat ayat (1) notaris berwenang pula:..”
undang agar keberadaannya semakin
Selanjutnya, Pasal 15 ayat (3) menyebutkan
bermakna dan semakin berguna;
bahwa selain kewenangan yang diatur
d. Membantu hakim dalam menafsirkan
dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2) notaris
suatu peraturan.
mempunyai kewenangan lain yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan.34
UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pemben−
Mutatis mutandis ini juga menimbulkan
tukan Peraturan Perundang−Undangan me−
tafsiran ganda apakah masuk kualifikasi
nyebutkan Penjelasan mempunyai fungsi
kewenangan pembuatan akta autentik atau
utama sebagai berikut:36
tidak. Perbedaan dengan Pasal 15 ayat (2)
a. Penjelasan sebagai tafsir resmi dari
UUJN dan Pasal 15 ayat (3) UUJN ialah,
pembentuk peraturan perundang-
Pasal 15 ayat (3) UUJN kewenangannya tidak
undangan;
disebutkan secara spesifik dan diatur di luar
b. Penjelasan berfungsi untuk memperjelas
UUJN sedangkan Pasal 15 ayat (2) UUJN
norma dalam batang tubuh peraturan
kewenangannya disebutkan secara spesifik di
perundang−undangan;
dalam UUJN.
c. Penjelasan tidak dapat digunakan
Penjelasan Kedua, satu−satunya terdapat
membuat dasar hukum untuk membuat
frasa cyber notary adalah dalam Penjelasan
peraturan lebih lanjut dan tidak boleh
Pasal 15 ayat (3) yang menyatakan:
mencantumkan rumusan yang berisi
”kewenangan lain yang diatur dalam
norma;
peraturan perundang−undangan”, antara lain,
d. Penjelasan tidak menggunakan rumusan
kewenangan mensertifikasi transaksi yang
yang terselubung yang isinya mengubah
dilakukan secara elektronik (cyber notary),
secara terselubung ketentuan norma;
membuat akta ikrar wakaf, dan hipotek
pesawat terbang. Dalam ilmu peraturan

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 9
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Dari uraian di atas maka konsep cyber


Berdasarkan penjelasan di atas maka
notary dimungkinkan untuk diatur lebih lanjut
Pasal 15 ayat (3) UUJN dapat dimaknai
dalam peraturan lain di luar UUJN namun
sebagai notaris dapat diberikan kewenangan
pertanyaannya adalah apakah ketika diatur
mensertifikasi sertifikat elektronik, namun
di luar UUJN dapat menjadikan akta yang
perlu pengaturan lebih lanjut tentang
berbasis cyber notary ini dapat disebut akta
kewenangan sertifikasi elektronik tersebut
autentik? Arti dari mensertifikasi transaksi
dan harus ditegaskan apakah kewenangan
yang dilakukan secara elektronik sebagaimana
tersebut masuk dalam kualifikasi Pasal 15
tercantum dalam penjelasan Pasal 15 ayat
ayat (1) UUJN (akta autentik) atau tidak.
(3) tersebut belum terlalu jelas seperti apa
konsep pengaturannya. 2. Konsep pengaturan cyber notary
Merujuk dalam Peraturan Pemerintah dalam mendukung kemudahan
Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaran berusaha di Indonesia
Sistem dan Transaksi Elektronik maka arti
Kemudahan berusaha atau ease of doing
dari sertifikat elektronik adalah: Sertifikat
business (EODB) adalah sebuah konsep yang
yang bersifat elektronik yang memuat
dicetuskan oleh Bank Dunia (world bank) untuk
tanda tangan elektronik dan identitas yang
mengukur regulasi-regulasi yang berkaitan
menunjukkan status subjek hukum para pihak dengan dunia usaha dan penegakan hukum
dalam transaksi elektronik yang dikeluarkan yang terkait dengan usaha.39 Sejak tahun 2002
oleh penyelenggara sertifikasi elektronik.37 dicetuskan hingga sekarang (2020) sudah ada
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah
kurang lebih 190 negara yang telah disurvei
badan hukum yang berfungsi sebagai pihak oleh Bank Dunia lewat indeks EODB. Tujuan
yang layak dipercaya, yang memberikan dan dari doing business yang digagas oleh Bank
mengaudit Sertifikat Elektronik.38 Berdasarkan Dunia adalah untuk mendong agar regulasi−
pengertian tersebut maka dapat disimpulkan regulasi yang ada di suatu negara dapat
bahwa yang dimaksud dengan kewenangan lebih efisien, lebih transparan dan mudah
mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara diimplementasikan sehingga bisnis mudah
elektronik dapat diartikan sebagai Notaris untuk berkembang.40 Terutama bagi investor
sebagai lembaga yang diberikan kewenangan/ sebelum menginvestasikan modalnya ke suatu
kepercayaan untuk mengaudit/memverifikasi negara pasti akan mencari referensi tentang
tanda tangan elektronik dan identitas subyek kondisi perekonomian negara tersebut.
hukum (trusted third party) atas suatu
Informasi tersebut salah satunya didapatkan
transaksi elektronik.
dari laporan doing business.

10 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Ada 4 (empat) alasan mengapa notaris


Alasan Kedua, Notaris selaku pejabat
wajib mendukung peningkatan kemudahan
umum mempunyai 2 fungsi: Fungsi Pertama,
berusaha (EODB) ini di Indonesia. Alasan
sebagai pejabat yang menjalankan tugas
Pertama, Hal ini merupakan kebijakan dari
negara dalam bidang privat. Fungsi Kedua,
pemerintah yang menghendaki agar Indonesia
melayani masyarakat yang ingin membuat
masuk dalam kategori negara ramah investasi.
akta autentik. 2 fungsi tersebut tercantum
Negara dengan kemudahan berusaha yang
di dalam konsideran dan penjelasan UUJN
baik akan mudah mendatangkan Investasi
yang menyatakan konsepsi Indonesia sebagai
Asing Langsung.41 Oleh karena itu, Presiden
negara hukum maka negara menjamin prinsip-
Jokowi terus mendorong agar Indonesia dapat
prinsip negara hukum dapat dijalankan
mendapatkan peringkat yang lebih baik dalam
dengan baik, seperti: menjamin kepastian,
indeks doing business.42 Hasil penelitian
ketertiban dan perlindungan hukum.
juga menunjukkan ada korelasi positif dan
Kepastian, ketertiban, dan perlindungan
signifikan antara indeks kemudahan berbisnis
hukum menuntut antara lain adanya alat bukti
dengan kenaikan produk domestik bruto
autentik.45 Fungsi tersebut menjadi penting
(PDB) di negara−negara ASEAN.43
dalam hal memenuhi kebutuhan dunia usaha
Dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor
yang membutuhkan kepastian hukum dalam
91 Tahun 2017 tentang Percepatan
setiap kegiatan bisnisnya.
Pelaksanaan Berusaha tentu menjadi bukti
Alasan Ketiga, Profesi notaris sangat erat
keseriusan pemerintah dalam meningkatkan
kaitannya dengan dunia usaha, setidaknya
indeks kemudahan berusaha di Indonesia.
ini ditujukan dari mekanisme penentuan
Presiden Jokowi sendiri menyampaikan bahwa
kebutuhan (formasi) notaris di suatu daerah
notaris harus ikut berperan dalam
didasarkan kepada:46
meningkatkan indeks kemudahan berusaha di
a. Kegiatan dunia usaha;
Indonesia, salah satu caranya adalah
b. Jumlah penduduk;
menghilangkan tatap muka dalam
44
c. Rata−rata jumlah akta yang dibuat oleh
penandatanganan suatu akta. Tatap muka
notaris dalam setiap bulan.
dianggap oleh pemerintah sebagai penghalang
untuk meningkatkan indeks kemudahan Adanya pengaruh dunia bisnis terhadap
berusaha. tersedianya jumlah formasi notaris

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 11
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

membuktikan bahwa adanya hubungan erat


credit), (f) perlindungan terhadap investor
antara jabatan notaris dan dunia usaha.
minoritas (protecting minority investor), (g)
Alasan Keempat, Beberapa aspek yang
perdagangan lintas batas (trading across
dinilai oleh indeks EODB juga ada peran
borders), (h) membayar pajak (paying taxes),
notaris di dalamnya. Aspek yang dinilai dalam
(i) penegakan hukum kontrak (enforcing
EODB antara lain: (a) memulai usaha (starting
contracts), (j) penyelesaian kepailitan
business), (b) mengurus izin pembangunan
(resolving insolvency), (k) mempekerjakan
(dealing with construction permits), (c)
karyawan (employing workers).47
instalasi listrik (getting electricity), (d)
Bagan berikut ini merupakan aspek apa
mendaftarkan tanah (registering property),
saja yang dinilai dari suatu indikator yang
(e) memperoleh kredit/pinjaman (getting
telah ditentukan:48

Starting Business Procedures, time, cost and paid−in minimum capital to start a
limited liability company
Dealing with construction permits Procedures, time and cost to complete all formalities to build a
warehouse and the quality control and safety mechanisms in
the construction permitting system
Getting electricity Procedures, time and cost to get connected to the electrical grid,
and the reliability of the electricity supply and the transparency
of tariffs
Registering property Procedures, time and cost to transfer a property and the quality
of the land administration system
Getting credit Movable collateral laws and credit information systems
Protecting minority investors Minority shareholders’ rights in related−party transactions
and
in corporate governance
Paying taxes Payments, time, total tax and contribution rate for a firm to
comply with all tax regulations as well as posGiling processes
Trading across borders Time and cost to export the product of comparative advantage
and import auto parts
Enforcing contracts Time and cost to resolve a commercial dispute and the quality
of judicial processes
Resolving insolvency Time, cost, outcome and recovery rate for a commercial
insolvency and the strength of the legal framework for
insolvency
Employing workers Flexibility in employment regulation and redundancy cost
Data diambil dari laporan Doing Business

12 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Peran notaris dari indikator tersebut


berusaha. Konsep cyber notary adalah yang
setidaknya dalam hal memulai usaha (starting
terkait dengan efisiensi waktu. Oleh karena
business). Misalnya dalam proses pendirian
itu, pembahasan pola penerapan cyber notary
perusahaan (Perseroan Terbatas) dinilai dari
ditujukan kepada aspek prosedur (procedures)
indikator proses pendirian perusahaan sampai
dan waktu (time), sementara untuk biaya
dalam tahap perusahaan dapat beroperasi.
(cost) dan modal dasar minimal tergantung
Dari bagan tersebut kita dapat mengetahui
dari peraturan perundang-undangan yang
bahwa aspek prosedur (procedures), waktu
lain.
(time), biaya (cost) dan modal dasar minimal
Laporan Doing Business menyebutkan
pendirian PT (paid−in minimum capital to start
ada 11 tahapan prosedur yang harus dilalui
a limited liability company) dinilai sebagai
ketika memulai usaha (starting business) atau
faktor yang dapat mempengaruhi kemudahan
membuat perusahaan, antara lain:49

No Procedures Time to complete


1 Pay fee for obtaining clearance of Less than one day
company (online procedure)
name,
Less than one day
2 Obtain clearance for the company’s name at (online procedure)
the
Ministry of Law and Human Rights Less than one day
(online procedure)
3 Pay the non−tax state revenue (PNBP) fees
for 1 day
legal services
4 Arrange for a notary to obtain the standard
form of the company deed and notarize
company documents
5 Make a company seal 1 day
6 Apply to the Ministry of Law and Human
Less than one day
Rights for approval of the deed of establishment
(online procedure)
7 Apply for the Certificate of Company Domicile 2 day
8 Apply for the single business number (NIB) 1 day
9 Register with the Ministry of Manpower 1 day
10 Apply for the Workers Social Security Program
1 day
(BPJS Ketenagakerjaan) and for the Healthcare
Insurance Program (BPJS Kesehatan)
11 Obtain a taxpayer registration number (NPWP)
1 day (simultaneous
and a VAT collector number (NPPKP)
with previous procedure)

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 13
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

49
Ibid.

14 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

Dari ketentuan di atas yang menjadi kewe−


notary ke dalam Pasal 15 ayat (1) UUJN atau
nangan notaris berdasarkan UUJN hanyalah
dalam pembuatan akta autentik. Jadi tidak
poin 4 yaitu terkait pembuatan akta. Pada
hanya sebatas melakukan sertifikasi transaksi
praktiknya pembuatan akta perseroan
yang dilakukan secara elektronik. Perubahan
terbatas (PT), ketentuan nomor 1, 2, dan 3
dari offline ke online tentu akan berdampak
biasanya dilaksanakan juga oleh notaris. Hal
pada penilaian indeks kemudahan berusaha.
tersebut juga dicatat oleh laporan indeks
Konsep perubahan offline ke online
kemudahan berusaha bahwa poin 1,2,3 dan
(cyber notary) tersebut harus menjawab 3
4 dilaksanakan oleh notaris. 50 Untuk poin
hal ini, yaitu: (1) perubahan kewenangan
6 (mendapatkan pengesahan dari Menteri
notaris seperti apa yang dapat mendukung
Hukum dan Hak Asasi Manusia) juga dilakukan
kemudahan berusaha di Indonesia; (2)
oleh notaris setelah menandatangani akta
apakah perubahan kewenangan tersebut
pendirian PT. Tanpa adanya Surat Keputusan
tidak mendegradasi makna akta autentik; (3)
(SK) dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
apakah aspek keamanan akta yang dibuat
Manusia suatu akta pendirian PT belum sah
secara elektronik dapat terjamin. Pertama,
secara hukum. Beberapa poin lainnya yang
kita harus mencermati kewenangan notaris
disebutkan di atas juga sering diminta oleh
dalam membuat akta berdasarkan UUJN. Pada
klien untuk dikerjakan oleh notaris sekalian,
dasarnya pekerjaan notaris dibagi dalam 3
seperti mengurus Surat Keterangan Domisili
tahap: (a) pra−pembuatan akta; (b) pembuatan
(certificate of company domicile). Biasanya
akta; dan (c) pasca−pembuatan akta. Tahapan
para pihak ingin menerima suatu akta PT
pra-pembuatan akta disebut juga tahapan
langsung jadi saja, karena tidak punya waktu
menganalisis dokumen hukumnya, seperti
untuk mengurus prosedur tersebut sendiri.
meneliti subyek dan obyek hukumnya,
EODB menyatakan bahwa suatu prosedur
dan kelengkapan dokumen−dokumen yang
dapat dikualifikasikan sebagai ”less than one
dibutuhkan dalam proses pembuatan
day” ketika dilakukan secara online (online
akta. Tahapan ini biasanya membutuhkan
procedure).51 Oleh karena itu, salah satu
pengalaman dan analisis hukum yang dimiliki
upaya dalam menaikkan indeks kemudahan
seorang notaris.
berusaha di Indonesia adalah membenahi
Tahapan pembuatan akta, dapat disebut
aspek prosedur dan waktu agar lebih efisien.
saat proses tanda tangan akta. Peran
Cara yang dapat digunakan adalah menjadikan
notaris disini memastikan bahwa ketentuan
akta notaris dalam pembuatan PT menjadi
pembuatan akta harus dilaksanakan sesuai
online agar dapat memenuhi kriteria less than
prosedur UUJN seperti: (a) wajib membacakan
one day (online procedure). Disinilah peran
akta dihadapan penghadap dan saksi; 52 dan
penting diimplementasikannya konsep cyber
(b) para pihak melaksanakan tanda tangan

50
Ibid.
51
Ibid.
52
Pasal 16 ayat (1) huruf m Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 15
Alwajdi)
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

dihadapan notaris53. 2 (dua) kewenangan


dan kertas (metode konvensional). Bahkan
inilah yang menjadi batu sandungan dalam
ada asas yang menyatakan notaris harus
meningkatkan indeks kemudahan berusaha
bekerja secara tradisional atau asas Tabellionis
di Indonesia. Sementara kewenangan yang
Officium Fideliter Exercebo.54 Namun
lain seperti ketentuan mengenai bahasa asing
kalau kita merujuk pada definisi akta autentik,
dalam akta, penambahan atau pencoretan
yaitu:
dalam akta dan sebagainya sifatnya hanya
(a) dibuat oleh pejabat yang berwenang; (b)
insidental. Selanjutnya kewenangan pasca−
dibuat sesuai undang−undang; (c) pejabat
pembuatan akta seperti menyimpan minuta
tersebut berwenang membuat ditempat
akta yang sudah ditandatangani untuk
kedudukannya, maka perubahan dari metode
menjadi bagian dari protokol notaris.
offline ke online tidak akan mendegradasi
Perlu diketahui bahwa indikator doing
makna akta autentik asalkan diatur di dalam
business adalah mengukur kemudahan
UUJN.
seseorang dalam membuat perusahaan.
Ketiga, apakah aspek keamanan yang
Salah satu hal yang dinilai sebagai kemudahan
dibuat secara elektronik terjamin? Aspek
berusaha oleh Bank Dunia adalah ketika
autentik dalam hukum selalu dikaitkan
prosedur itu dapat dijalankan secara online
dengan makna mempunyai pembuktian
yang dapat merubah prosedur dari one
yang sempurna. Arti pembuktian yang
day mejadi less than one day. Tahapan
sempurna adalah bahwa hakim tidak perlu
yang berdampak langsung kepada aspek
mempertanyakan kebenaran yang termaktub
kemudahan berusaha adalah tahapan
dalam akta selama tidak dibuktikan
pembuatan akta, yaitu: pembacaan akta
sebaliknya dan pihak yang menyangkal akta
dihadapan klien dan tanda tangan klien
tersebutlah yang wajib untuk membuktikan.
harus di hadapan notaris. Oleh karena itu,
Tujuan tersebut pada dasarnya terkait dengan
Pasal 15 ayat (1) huruf m UUJN yang harus
kepercayaan dan keamanan akta autentik.
dirubah ke metode online. Perubahannya
Prosedur pembuatan akta autentik memang
akan mengakibatkan ketika seseorang
dibuat sedemikian rupa supaya dapat
ingin membuat akta perusahan, tidak perlu
menjamin keamanan/kepercayaan seseorang
bertemu oleh notaris saat penandatanganan
terhadap akta tersebut yang hal ini berbeda
akta, cukup melalui teknologi yang tersedia
dengan prosedur pembuatan akta di bawah
misalnya: video conference dalam pembacaan
tangan yang prosedur pembuatannya bebas
aktanya dan digital signature untuk tanda
tidak ditentukan oleh peraturan perundang−
tangannya.
undangan.
Kedua, apakah perubahan metode
Berkaitan dengan aspek keamanan akta
tersebut tidak akan mendegradasi akta
maka dapat kita balik pertanyaan tersebut
autentik. Tentu anggapan tersebut muncul
menjadi: apakah prosedur pembuatan akta
karena pekerjaan notaris identik dengan tinta
autentik sekarang (tradisional/konvensional)
dapat menjamin keamanan? Tidak ada jaminan

53
Pasal 16 ayat (1) huruf m Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

16 Jurnal RechtsVinding, Vol. 9 No. 2, Agustus 2020 hlm. 257–274


Volume 9 Nomor 2, Agustus 2020

ketentuan dengan metode konvensional akan


D. Penutup
lebih baik daripada penggunaan teknologi
modern. Menurut pendapat penulis prosedur Berdasarkan analisis dan uraian di atas,
penandatanganan dengan cara elektronik dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
justru lebih aman daripada metode Konsep cyber notary yang ada sekarang
konvensional. Sebagian ahli juga berpendapat dimaknai sebatas pada sertifikasi transaksi
bahwa pengaturan cyber notary di negara secara elektronik. UUJN membuka peluang
berkembang dapat meningkatkan tingkat agar konsep cyber notary diatur lebih lanjut
keamanan (improving the level of security).54 dalam peraturan perundang−undangan, akan
Dengan keluarnya ketentuan yang mengatur tetapi harus ditegaskan apakah kewenangan
tentang tata cara penggunaan tanda tangan cyber notary tersebut termasuk kewenangan
elektronik tentu lebih terjamin dari aspek pembuatan akta autentik atau tidak.
yuridis maupun aspek keamanannya. Kedua, Untuk menuju konsep cyber
Dalam Pasal 60 Peraturan Pemerintah notary yang dapat meningkatkan indeks
Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyeleng− kemudahan berusaha di Indonesia ialah
garaan Sistem dan Transaksi Elektronik merubah Pasal 15 ayat (1) UUJN dan
disebutkan bahwa tanda tangan elektronik menambahkan kewenangan agar pembacaan
mengenal yang namanya tanda tangan akta dan tanda tangan diperbolehkan tanpa
elektronik tersertifikasi dan tanda tangan tatap muka dengan menggunakan teknologi−
elektronik tidak tersertifikasi. Tanda tangan teknologi yang berkembang saat ini, seperti
elektronik tersertifikasi adalah tanda tangan video conference dan digital signature.
yang harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Dengan cara tersebut (secara online) maka
a. memenuhi keabsahan kekuatan hukum prosedur pembuatan akta dapat dipotong,
dan akibat hukum tanda tangan elektronik sehingga prosesnya kurang dari 1 (satu)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 hari. Terlebih dengan kondisi yang melanda
ayat (3) PP a quo; saat ini, adanya wabah Covid-19 menjadikan
b. menggunakan sertifikat elektronik yang pengaturan cyber notary harus segera
dibuat oleh jasa penyelenggara sertifikasi diimplementasikan.
elektronik Indonesia;
c. dibuat dengan menggunakan perangkat
pembuat tanda tangan Elektronik terser−
tifikasi.

Dari ketentuan tersebut tentunya notaris


dapat menggunakan instrumen tanda tangan
elektronik tersertifikasi untuk lebih menjamin
keamanan dari suatu akta.

Urgensi Pengaturan Cyber Notary dalam Mendukung Kemudahan Berusaha di Indonesia (Muhammad Farid 17
Alwajdi)

You might also like