Professional Documents
Culture Documents
K.2 3D Epm
K.2 3D Epm
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Vaksinasi dan Imunisasi
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang materi Vaksinasi dan
Imunisasi dalam pencegahan dan penaggulangan penyakit menular ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menentukan terjadinya herd
immunity pada suatu kelompok
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
organisme dapat dikurangi, sehingga mengurangi risiko infeksi bagi mereka yang
berada dalam populasi yang belum divaksinasi), dikenal juga dengan istilah lain sebagai
kekebalan kelompok. Perlindungan tidak langsung ini mengakibatkan peningkatan
jangka waktu waktu sampai individu terinfeksi, sehingga memperpanjang periode antar
epidemi dan dengan demikian peningkatan usia rata-rata infeksi. Fenomena ini sering
terjadi disebut periode 'bulan madu (periode penurunan insiden, dikuti penyakit
kekambuhan karena akumulasi kelompok rentan seiring berjalannya waktu).
Karena vaksin adalah agen yang memberikan perlindungan melalui mekanisme
imunologi, maka diketahui respon imun spesifik terhadap vaksinasi yang
mengindikasikan perlindungan pada beberapa vaksin. Vaksin juga sifatnya mampu
melindungi secara spesifik. Respons imun spesifik ini disebut sebagai perlindungan
pengganti (jika merupakan bagian dari rantai sebab-akibat antara vaksin dan
perlindungan) dan korelasi perlindungan (jika merupakan penanda, namun bukan
bagian dari rantai tersebut). Perlindungan pengganti/korelasi paling baik ditetapkan
dalam konteks persidangan.(4)
Terdapat beberapa alasan vaksinasi dapat mencegah dan menanggulangi
penyakit menular:
• Dapat merangsang tubuh agar menghasilkan antibodi: Vaksin yang terdiri dari
berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan yang
disuntikkan ke dalam manusia, akan merangsang timbulnya imun atau daya
tahan tubuh seseorang.
• Mengurangi Risiko Penularan: Tubuh seseorang yang telah disuntikkan vaksin,
akan merangsang antibodi untuk belajar dan mengenali virus yang telah
dilemahkan tersebut. Dengan demikian, tubuh akan mengenai virus dan
mengurang risiko terpapar.
• Mengurangi Dampak Berat dari Virus: Dengan kondisi kekebalan tubuh yang
telah mengenali virus, maka jika sistem imun seseorang kalah dan kemudian
terpapar, maka dampak atau gejala dari virus tersebut akan mengalami
pelemahan.
• Mencapai Herd Immunity: Semakin banyak individu yang melakukan vaksin di
sebuah daerah atau negara, maka Herd Immunity akan tercapai, sehingga
meminimalisir risiko paparan dan mutasi dari virus.(5)
4
2.2 Faktor-faktor yang menentukan terjadinya herd immunity pada suatu kelompok
Herd Immunity adalah tingkat kekebalan suatu kelompok atau komunitas
terhadap serangan penyakit yang sebagian besar individunya telah memiliki imunitas,
sehingga mengurangi kemungkinan individu yang sakit menularkan penyakitnya
kepada individu yang rentan. Herd immunity juga diartikan sebagai proporsi individu
yang resisten pada suatu populasi. Herd immunity bisa muncul dengan cara
membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan apabila mereka
sembuh, banyak orang akan kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya
karena virus sulit menemukan host atau inang untuk membuatnya tetap hidup dan
berkembang. Semakin banyak orang yang mengalami Herd Immunity akan berdampak
bagi lingkungan sosialnya yaitu melindungi kelompok masyarakat yang bukan
merupakan sasaran imunisasi dari penyakit atau virus yang menyerang (Raharto,
2020).(6)
Kekebalan kelompok merupakan konsep penting epidemi yang menyangkut
kekebalan untuk mencegah penularan patogen melalui program vaksinasi. Kekebalan
kelompok dapat diperoleh dengan cara yang terbatas seperti patogen yang cukup
spesifik pada spesies, patogen menyebar secara menular melalui cara yang cukup
langsung dan paparan inang atau vaksinasi memberikan hasil yang adil. Kekebalan
kelompok juga dikenal sebagai totalitas kekebalan yang didapat secara alami dan kuat,
kekebalan berbasis vaksin terhadap agen infeksi tertentu seperti virus, bakteri, jamur
sebagai proporsi dari seluruh populasi sehingga dapat mengurangi risiko infeksi pada
individu. Herd immunity juga jelas bersifat dinamis karena lama kelamaan akan hilang
melalui menurunnya sistem respon imun sehingga daya ingat terhadap agen infeksi
seperti bakteri, jamur, dan virus akan menurun atau dapat menyebabkan kematian
individu dan melakukan vaksinasi untuk mekanisme yang tidak langsung.
Kekebalan kelompok adalah perlindungan tidak langsung dari infeksi yang
diberikan kepada individu yang rentan ketika terdapat cukup banyak individu yang
kebal dalam suatu populasi. Ambang batas imunitas kelompok (herd immunity): titik
dimana proporsi individu yang rentan dalam suatu populasi berada di bawah ambang
batas yang dibutuhkan untuk terjadinya penularan.(7)
Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya herd immunity pada suatu
kelompok, antara lain:
• Tingkat kekebalan individu: Tingkat kekebalan individu dalam kelompok
tersebut akan mempengaruhi terbentuknya herd immunity. Semakin tinggi
5
tingkat kekebalan individu, semakin besar kemungkinan terbentuknya herd
immunity.
• Tingkat penyebaran virus: Tingkat penyebaran virus dalam kelompok juga akan
mempengaruhi terbentuknya herd immunity. Semakin cepat virus menyebar,
semakin sulit terbentuknya herd immunity.
• Jumlah individu yang terinfeksi: Jumlah individu yang terinfeksi dalam
kelompok juga akan mempengaruhi terbentuknya herd immunity. Semakin
banyak individu yang terinfeksi, semakin besar kemungkinan terbentuknya herd
immunity.
• Vaksinasi: Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencapai herd
immunity. Dengan menyuntikkan vaksin kepada individu dalam kelompok,
tingkat kekebalan individu akan meningkat dan dapat membantu terbentuknya
herd immunity.
• Social Distancing: Langkah-langkah seperti social distancing atau physical
distancing juga dapat mempengaruhi terbentuknya herd immunity. Dengan
membatasi kontak antarindividu, penyebaran virus dapat ditekan dan membantu
terbentuknya herd immunity.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan tentang vaksin adalah produk biologi
yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya
yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan. Terdapat beberapa alasan vaksinasi dapat mencegah dan
menanggulangi penyakit menular yaitu dapat merangsang tubuh agar menghasilkan
antibodi, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus, dan mencapai
herd immunity.
Kekebalan kelompok adalah perlindungan tidak langsung dari infeksi yang diberikan
kepada individu yang rentan ketika terdapat cukup banyak individu yang kebal dalam suatu
populasi. Ambang batas imunitas kelompok (herd immunity): titik dimana proporsi
individu yang rentan dalam suatu populasi berada di bawah ambang batas yang dibutuhkan
untuk terjadinya penularan. Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya herd
immunity pada suatu kelompok, antara lain: tingkat kekebalan individu, tingkat penyebaran
penyakit, jumlah individu yang terinfeksi, vaksinasi, dan sosial distancing.
3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat memberikan
pengetahuan tentang pentingnya vaksinasi dalam mencegah dan menanggulangi penyakit
menular serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang menentukan terjadinya herd
immunity pada suatu kelompok. Dan kami mengetahui masih banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan bahasa dan lainnya. Maka diharapkan
setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahaminya.
7
DAFTAR PUSTAKA
4. Abubakar I, Stagg HR, Cohen T, Rodrigues LC, Rodrigues LC. Vaccine evaluation :
efficacy and adverse events Infectious Disease Epidemiology ( Oxford Specialist
Handbooks ) Vaccine evaluation : efficacy and adverse events Vaccine evaluation :
efficacy and adverse events. 2016;1–14.
5. Kemenkes RI. 4 Manfaat Vaksin Covid-19 yang Wajib Diketahui. Available from:
https://upk.kemkes.go.id/new/4-manfaat-vaksin-covid-19-yang-wajib-diketahui
7. Faizal IA, Ariska Nugrahani N. Herd immunity and COVID-19 in Indonesia. J Teknol
Lab. 2020;9(1):21–8.
8. Hardy FR. Herd Immunity Tantangan New Normal Era Pandemi Covid 19. J Ilm
Kesehat Masy Media Komun Komunitas Kesehat Masy. 2020;12(2):55.