You are on page 1of 7

ANALISIS PENERBITAN OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN PADA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Habib Mahrufi, Titin Ruliana, Imam Nazarudin latif


Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email :abibrupi1991@gmail.com

ABTRACT
The purpose of this research is to know of solvability of the east kalimantan province goverment in
issuing municipal bond as alternative financing development. Analysis tool that is being used is
governance regulation no. 30 year 2011 about regional loan and ministry of finance regulation no.
153/PMK.07/2015 about maximum limit of APBD cumulative deficit, maximum limit deficit of
APBD, and maximum limit of cumulative regional loan on 2016.
Result of this research is the province governance of east kalimantan can issuing municipal bond up
to Rp6.934.706.516.907,01 and ability tmo pay the principal instalment and loan interest amount of
Rp3.228.693.392.637,84, with the ability to pay 47 % of total loan every year, then governance
province of east kalimantan have solvability high enough. So, governance province of east kalimantan
has fulfill the criteria to issuing municipal bond.
Keynote : municipal bond, financial capability, deficit APBD.

Latar Belakang yang diterima mengalami penurunan ialah


Provinsi Kalimantan Timur sebagai pertambangan batubara banyak yang menutup
daerah yang sedang menggalakan usaha pertambangannya yang disebabkan oleh
pembangunan infratruktur perlu mendapatkan harga batu bara yang sedang turun. Padahal
dukungan sumber pembiayaan yang cukup. proyek pembangunan di Provinsi Kalimantan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur selama Timur tiap tahun semakin bertambah. Salah
ini hanya mengandalkan Pendapatan Asli satu alternatif sumber pembiayaan
Daerah dan Pendapatan transfer dari pusat. pembangunan ialah dengan menerbitkan
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun obligasi daerah. Obligasi daerah menjadi
2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah alternatif yang menjanjikan bagi pemerintah
bahwa jenis pajak provinsi yang menjadi provinsi Kalimantan Timu, karena
pendapatan asli daerah (PAD) terdiri atas pajak memberikan dana segar ke kas daerah. Dana
kendaraan bermotor, bea balik nama ini akan digunakan untuk membiayai proyek
kendaraan bermotor, pajak bahan bakar pembangunan yang memberikam pendapatan
kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan dikemudian hari. Disini lah peran obligasi
pajak rokok. Dan semuah pendapata asli daerah dirasa sangat penting untuk penyediaan
daerah diatas sebagia akan diserahkan ke dana pembangunan pada Pemerintah Provinsi
kabupaten/kota. Dengan adanya pembagian ini Kalimantan Timur.
maka pendapatan asli daerah belum bisa Berdasarkan uraian yang telah
diandalkan untuk membiayai pembangunan dikemukakan diatas, maka penulis
infrastruktur pada Pemerintah Provinsi merumuskan masalah dalam penelitian ini
Kalimnatan Timur. Pendapatan transfer dari adalah : Apakah Pemerintah Provinsi
pusat yang selama ini masih menjadi harapan Kalimantan Timur memenuhi kriteria
penerimaan pendapatan Provinsi Kalimantan penilaian finansial untuk menerbitkan obligasi
Timur setiap tahun trennya mengalami daerah sesuai Peraturan Pemerintah nomor 30
penurunan. Penyebab Pendapatan transfer tahun 2011 ?.
Dasar Teori d. Pengertian APBD
a. Pengertian Akuntansi Menurut Mamesah (dalam Halim 2013:37):
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:1): ³rencana operasional keuangan pemda,
³Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang dimana pada satu pihak menggambarkan
terdiri dari mencatat, mengklasifikasikan, perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya
dan melaporkan kejadian atau transaksi guna membiayai kegiatan-kegiatan dan
ekonomi yang akhirnya akan menghasilkan proyek-proyek daerah selama satu tahun
suatu informasi keuangan yang akn anggaran tertentu, dan di pihak lain
dibutuhkan oleh pihak pihak tertentu untuk menggambarkan perkiraan dan sumber-
pengambilan keputusan. sumber penerimaan daerah guna menutupi
Sedangkan Sektor publik adalah semua pengeluaran-SHQJHOXDUDQ \DQJ GLPDNVXG´
yang berhubungan dengan kepentingan
publik dan tentang penyediaan barang dan e. Pengertian Obligasi Daerah.
jasa yang ditujukan untuk publik, 0HQXUXW 3XUZRNR ³2EOLJDVL
dibayarkan melalui pajak dan pendapatan daerah adalah obligasi yang diterbitkan oleh
negara lainnya yang sudah diatur dalam pemerintah daerah, salah satu unit
hukum.´ organisasi di lingkungan pemerintah
daerah, badan otorita daerah, badan usaha
b. Pengertian Akuntansi Sektor Publik milik daerah (BUMD), atau pihak lain
0HQXUXW 0DUGLDVPR ³$NXQWDQVL (swasta) yang didukung atau disponsori dan
Sektor Publik adalah sistem akuntansi yang atau dijamin oleh pemerintah daerah, dalam
dipakai oleh lembaga-lembaga publik hal ini, obligasi daerah tidak harus
sebagai salah satu alat pertanggung jawaban diterbitkan oleh pemerintah daerah, tetapi
kepada publik´ Dalam waktu yang sangat dapat juga diterbitkan oleh BUMD seperti
singkat akuntansi sektor publik telah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
mengalami perkembangan yang sangat atau Bank Pembangunan Daerah (BPD),
pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih atau Kantor-kantor Dinas yang ada di
besar terhadap praktik akuntansi yang daerah, seperti Dinas Pekerjaan Umum.
dilakukan oleh lembaga lembaga DLQDV 3DULZLVDWD GDQ VHEDJDLQ\D´
pemerintah, perusahaan milik
negara/daerah, dan berbagai organisasi 2 Metodologi
publik lainnya dibandingkan dengan masa Penelitian ini dilakukan di Pemerintah
masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang Provinsi Kalimantan Timur Dinas Pendapatan
lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan Daerah Kota Samarinda yang terletak di
transparansi dan akuntabilitas publik oleh Komplek Balaikota Jl. Gadjah Mada No. 2
lembaga lembaga sektor publik Samarinda, Kalimantan Timur. Adapun yang
menjadi sasaran dari penelitian ini yaitu
c. Pengertian Produk Domestik Bruto (PDB) masalah kemampuan mengembalikan
Menurut M.Taufiq (yang dikutip pinjaman yang dimiliki oleh Pemerintah
suparmoko, 2000): Provinsi Kalimantan Timur.
³3'% diartikan sebagai nilai keseluruhan Metode penelitian yang dipakai ialah
semua barang dan jasa yang diproduksi penelitian secara langsung dalam hal
didalam wilayah tersebut dalam jangka wawancara terhadap pejabat di lingkungan
waktu tertentu (biasanya per tahun)´. PDB Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
berbeda dari produk nasional bruto karena dengan penelitian kepustakaan ( Library
memasukkan pendapatan faktor produksi Research ) untuk mengumpulkan data
dari luar negeri yang bekerja di negara
sekunder melalui Laporan keuangan
tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung
pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
total produksi dari suatu negara tanpa
memperhitungkan apakah produksi itu Laporan Realisasi Anggaran (LRA), utang
dilakukan dengan memakai faktor produksi jangka panjang pada Pemerintah Provinsi
dalam negeri atau tidak. Kalimantan Timur dan Produk domestic Bruto
(PDB).
Teknik Analisis: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Penilaian Kemampuan Keuangan Analisis
Pemerintah Daerah a. Pendapatan
a. jumlah sisa pinjaman daerah ditambah Untuk mendapatkan pinjaman,
jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus
melebihi 75% (tujuh puluh lima persen) memiliki kemampuan untuk melakukan
pinjaman dan kemmpuan untuk memenuhi
dari jumlah penerimaan umum APBD
kewajiban pinjaman yang ditunjukan dengan
tahun sebelumnya
dipenuhinya persyaratan, baik dari segi
b. Rasio proyeksi kemampuan keuangan finansial maupun non finansial. Kemampuan
daerah (debt service coverage ratio) melakukan pinjaman ini untuk mengetahui
untuk mengembalikan pinjaman tersebut sejauh mana pemerintah provinsi kalimantan
paling sedikit 2,5 (dua koma lima) tiap timur dapat memenuhi persyaratan dan
tahunnya. Dengan rumus adalah sebagai prosedur yang harus ditempuh untuk
berikut : mendapatkan pinjaman. Persyaratan
{PAD + (DBH-DBHDR) + DAU}- Belanja Wajib
kemampuan finansial tergantung pada
DSCR
Angsuran pokok pinjaman + bunga + biaya lain
• tersedianya jaminan dana dalam APBD yang
ditunjukkan oleh perkiraan pendapatan dari
2. Batas Kumulatif Pinjaman Daerah tahun ke tahun.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Anggaran pendapatan dan Belanja
nomor 153/PMK.07/2015 tentang batas Daerah (APBD) tahun anggaran 2016,
maksimal kumulatif defisit anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
pendapatan dan belanja daerah, batas merencanakan pendapatan sebesar
maksimal defisit anggaran pendaptan dan Rp10.296.924.310.000,00 dan belanja daerah
belanja daerah, dan batas maksimal kumulatif sebesar Rp11.096.924.310.000,00 sehingga
pinjaman daerah tahun anggaran 2016 diperkirakan mengalami defisit sebesar
ditentukan bahwa batas maksimal kumulatif Rp800.000.000.000,00. Untuk menutup defisit
pinjaman pemerintah daerah ialah 0,3% dari anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan
proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) yang Timur melakukan pembiayaan daerah sebesar
digunakan dalam penyusunan Anggaran Rp800.000.000.000,00 berasal dari Sisa Lebih
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN). Pembiayaan Anggaran (SILPA). APBD
Pemerintah provinsi Kalimantan Timur
3. Batas Maksimal Defisit APBD sebagai berikut:

Sesuai dengan peraturan menteri keuangan Tabel 1 APBD Provinsi Kalimantan Timur
nomor 153/PMK.07/2015 tentang batas Tahun Anggaran 2016
maksimal kumulatif defisit anggaran
pendapatan dan belanja daerah, batas No Uraian Jumlah (Rp)
maksimal defisit anggaran pendaptan dan PENDAPATAN
4. 10.296.924.310.000
DAERAH
belanja daerah, dan batas maksimal kumulatif
4.1 Pendapatan Asli Daerah 5.089.508.170.000
pinjaman daerah tahun anggaran 2016
4.1.1 HasilPajak Daerah 4.012.255.300.000
disebutkan bahwa defisit untuk APBD ialah
0,3% dari proyeksi PDB dan batas maksimal 4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 12.996.200.000
Hasil pengelolaan
defisit APBD masing masing daerah 4.1.3 kekayaan daerah yang 289.251.210.000
ditetapkan berdasarkan kategori kapasitas dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
fiskal. Provinsi Kalimantan Timur merupakan 4.1.4
daerah
775.005.460.000

daerah yang kapasitas fiskal tergolong dalam 4.2 Dana Perimbangan 5.186.846.140.000

kategori sangat tinggi sehingga batas maksimal 4.2.1


Bagi Hasil pajak/Bagi
Hasil bukan pajak
4.095.361.151.000
defisit APBD tahun anggaran 2016 untuk 4.2.2 Dana Alokasi Umum 80.402.179.000
Provinsi Kalimantan Timur ialah 6% dari 4.2.3 Dana Alokasi Khusus 1.011.082.810.000
perkiraan pendapatan daerah tahun anggaran Lain lain Pendapatan
4.3 20.570.000.000
2016. Daerah yang sah
4.3.1 Dana Hibah 15.570.000.000
4.3.2 Dana insentif daerah 5.000.000.000 Bagi hasil pajak/bukan pajak 3.760.143.101.692,72

Jumlah Pendapatan 10.296.924.310.000 Dana Alokasi Umum 80.402.179.000,00

5. BELANJA DAERAH 11.096.924.310.000 Dana Alokasi Khusus 1.011.082.810.000,00


Lain lain pendapatan daerah
5.1 Belanja Tidak Langsung 5.809.876.200.000 20.570.000.000,00
yang sah
5.1.1 Belanja Pegawai 1.052.777.951.000 Jumlah 10.412.510.458.796,00

5.1.2 Belanja Bunga - Sumber : data diolah


5.1.3 Belanja Subsidi -

5.1.4 Belanja Hibah 1.171.123.100.000 b. Belanja


5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.954.000.000 Untuk menganalisis realisasi belanja
5.1.6
Belanja Bagi hasil kepada
2.098.380.349.000
tahun 2016, penulis menggunakan rata rata
kabupaten/kota
Belanja Bantuan keuangan
realisasi belanja dari tahun anggaran 2011-
5.1.7 Kepada kab/kota dan 1.461.640.800.000 2016. Pada penyusunan APBD tahun
Parpol
5.1.8 Belanja tidak terduga 20.000.000.000
Anggaran 2016 penyusunan belanja
diklasifikasikan menjadi belanja langsung dan
5.2 Belanja Langsung 5.287.048.110.000
belanja tidak langsung sedangkan dalam
5.2.1 Belanja pegawai 408.100.427.190
pelaporan keuangan belanja diklasifikasikan
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 2.188.351.274.760
menurut jenisnya. Penulis akan menganalisis
5.2.3 Belanja Modal 2.690.596.408.050 belanja berdasarkan penyajian pada
Jumlah Belanja 11.096.924.310.000 laporan keuangan. Berikut ini analisis
Surplus/(Defisit) (800.000.000.000) perkiraan realisasi belanja untuk tahun 2016
6.
PEMBIAYAAN pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur:
DAERAH
6.1
Penerimaan Pembiayaan
800.000.000.000
Tabel 3 Realisasi belanja daerah tahun
daerah
anggaran 2016
6.1.1 SILPA Tahun Sebelumnya 800.000.000.000
Jumlah penerimaan
800.000.000.000
pembayaran Uraian Jumlah (Rp)
Pengeluaran Pembiayaan
6.2 0
Daerah Belanja Pegawai 1.309.124.167.201,43
No Uraian Jumlah (Rp)
Belanja Barang 1.928.158.082.583,60
Pembentukan Dana
6.2.1 0
Cadangan
Belanja Hibah 1.136.181.439.936,90
Penyertaan Modal
6.2.2 0
pemerintah daerah
Belanja Bantuan Sosial 4.651.148.585,56
pembayaran Pokok utang
6.2.3 0
Daerah
Jumlah Pengeluaran Belanja Bantuan Keuangan 1.354.569.780.252,27
0
Pembiayaan
Belanja Modal 2.229.017.238.611,00
Pembiayaan Netto 800.000.000.000

6.3 SILPA Tahun Berkenaan 0


Belanja tak terduga 5.994.369.132,78
Belanja Transfer ke
Sumber : data diolah Kabupaten/Kota
1.976.036.405.766,53
Untuk menganalisis realisasi pendapatan Total Belanja 9.943.732.632.070,07
tahun 2016, penulis menggunakan rata rata
realisasi pendapatan dari tahun anggaran 2011- c. Produk Domestik Bruto (PDB)
2016. Berikut ini analisis perkiraan realisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
pendapatan untuk tahun 2016 pada Pemerintah nomor : 153/PMK.07/2015 tentang batas
Provinsi Kalimantan Timur: kumulatif defisit APBD, Batas maksimal
Tabel 2 Realisasi pendapatan tahun defisit APBD, dan batas maksimal kumulatif
anggaran 2016 pinjaman daerah tahun anggaran 2016 bahwa
batas maksimal kumulatif pinjaman daerah
PENDAPATAN DAERAH Jumlah (Rp)
ialah 0,3% dari Proyeksi produk domestik
Pendapatan Asli Daerah 5.540.312.368.103,31 bruto (PDB). Proyeksi PDB yang dimaksud
pendapatan Pajak Daerah 4.296.222.483.130,31 disini ialah proyeksi yang digunakan dalam
Pendapatan Retribusi Daerah 17.646.023.172,13 penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pendapatan hasil pengelolaan
296.948.768.808,59 Negara. Analisis Produk Domestik Bruto
kekayaan daerah yang dipisahkan
Pendapatan lain-lain pendapatan
929.495.092.992,28
(PDB) sebagai berikut
asli daerah
Pendapatan transfer pemerintah
4.872.198.090.692,72
pusat
Tabel 3 Pertumbuhan PDB Indonesia X ” Rp6.934.706.516.907,01

b) '6&5 •
PDB
Tahun atas dasar harga berlaku
Pertumbuhan Pada saat ini Pemerintah Provinsi
(%)
(Rp) Kalimantan Timur tidak memiliki pinjaman
2011 7.831.726.000.000.000,00 daerah, sehingga berdasarkan perhitungan
PDB
Pertumbuhan
nilai DSCR sama dengan nol (0). Jika pada
Tahun atas dasar harga berlaku
(Rp)
(%) tahun anggaran 2016 Pemerintah Provinsi
2012 8.615.704.500.000.000,00 10,01 Kalimantan Timur ingin melakukan
2013 9.546.134.000.000.000,00 10,8
pinjaman, dengan menggunakan data
perkiraan hasil analisis APBD Provinsi
2014 10.565.817.300.000.000,00 10,68
Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :
2015 11.540.789.800.000.000,00 9,23 DSCR : {PAD + (DBH-DBHDR) + DAU}- Belanja
Wajib •
Angsuran pokok pinjaman + bunga + biaya lain
Proyeksi produk domestik bruto (PDB)
dihitung berdasarkan PDB tahun sebelumnya Pendapatan Asli daerah
= Rp5.540.312.368.103,31
(PAD)
ditambah pertumbuhan ekonomi ditambah
Dana Bagi Hasil (DBH) = Rp3.760.143.101.692,72
dengan laju inflasi pada undang undang
APBN, dengan demikian proyeksi PDB atas DBHDR = Rp0

dasar harga berlaku tahun 2016 diproyeksikan Dana Alokasi Umum


= Rp80.402.179.000,00
(DAU)
sebesar Rp12.694,86 trilyun (Rp11.540,78
Belanja Wajib = Rp1.309.124.167.201,43
trilyun + (Rp11.540,78 x 10%)). PAD + (DBH-DBHDR) +
= Rp9.380.857.648.796,03
d. Pembiayaan daerah. DAU
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor Jadi
30 tahun 2011, untuk dapat menerbitkan
{PAD + (DBH-DBHDR) + DAU}- Belanja Wajib •
obligasi daerah terdapat kriteria penilaian
finansial yang harus dapat dipenuhi oleh DSCR =
Angsuran pokok pinjaman + bunga + biaya lain*

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang


dinilai dari kemampuan keuangan, batas
kumulatif pinjaman, dan batas maksimal 2,5 =
Rp9.380.857.648.796,03 - Rp1.309.124.167.201,43

defisit APBD. Berikut rincianya: X

1) Kemampuan keuangan daerah Pemerintah


Rp8.071.733.481.594,60
provinsi Kalimantan Timur. 2,5 =
X
a) Jumlah sisa pinjaman daerah ditambah
MXPODK SLQMDPDQ \DQJ DNDQ GLWDULN ” Rp8.071.733.481.594,60
X =
dari jumlah penerimaan APBD tahun 2,5

sebelumnya.
X = Rp3.228.693.392.637,84
Dilihat dari neraca laporan keuangan,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 2) Batas Kumulatif Pinjaman Daerah
tidak mempunyai kewajiban jangka Batas maksimal kumulatif pinjaman daerah
panjang. Penerimaan umum Provinsi per tahun anggaran ialah 0,3% dari proyeksi
Kalimantan timur tahun anggaran 2015 PDB. Kumulatif pinjaman pemerintah yang
dapat dilihat pada laporan realsiasi dimaksud disini merupakan total seluruh
anggaran di laporan keuangan tahun pinjaman pemerintah daerah di indonesia baik
anggaran 2015 ialah sebesar
provinsi maupun kabupaten/kota.
Rp9.246.275.355.876,01
Pemerintah daerah seluruh Indonesia pada
(Rp9.464.926.705.876,01 ± Rp
tahun 2016 telah menerbitkan pinjaman
218.651.350.000,00).
sebesar Rp2.128.522.174.690,05. Sesuai hasil
Dengan demikian jumlah maksimum
analisis, proyeksi PDB tahun 2016 sebesar
pinjaman ialah:
Rp12.694.868.780.000.000 dan batas
Sisa pinjaman + 75% x
kumulatif pinjaman daerah ialah

Pinjaman baru Rp9.246.275.355.876,01 Rp38.084.606.340.000,00 (0,3 % x
0+X ” Rp6.934.706.516.907,01 Rp12.694.868.780.000.000) dengan demikian
batas pinjaman daerah yang masih bisa diambil 2 Kemampuan Pemerintah Provinsi
ialah Rp35.956.054.165.310,00. Kalimantan Timur dalam membayar
kembali pinjaman setiap tahunnya cukup
3) Batas maksimal defisit APBD Provinsi tinggi, sesuai DSCR berdasarkan hasil
Kalimantan Timur. perhitungan yaitu sebesar
Sesuai dengan peraturan menteri keuangan Rp3.228.693.392.637,84.
nomor 153/PMK.07/2015 tentang batas 3 Batas maksimal kumulatif pinjaman
maksimal kumulatif defisit anggaran pemerintah daerah adalah senilai
pendapatan dan belanja daerah, batas Rp35.956.054.165.310,00. Dengan
maksimal defisit anggaran pendaptan dan demikian, apabila Pemerintah Provinsi
belanja daerah, dan batas maksimal kumulatif Kalimantan Timur menerbitkan obligasi
pinjaman daerah tahun anggaran 2016 senilai Rp6.934.706.516.907,01, jumlah
disebutkan bahwa defisit untuk APBD ialah tersebut masih dibawah batas maksimal
0,3% dari proyeksi PDB dan batas maksimal kumulatif pinjaman pemerintah daerah.
defisit APBD masing masing daerah 4 Batas maksimal jumlah kumulatif defisit
ditetapkan berdasarkan kategori kapasitas APBD per tahun anggaran yang dibiayai
fiskal. Provinsi Kalimantan Timur merupakan dari pinjaman daerah pada provinsi
daerah yang kapasitas fiskal tergolong dalam Kalimantan Timur untuk Tahun Anggaran
kategori sangat tinggi sehingga batas maksimal 2016 ialah Rp624.750.627.527,76 Nilai ini
defisit APBD untuk Provinsi Kalimantan lebih rendah dari kemampuan Pemerintah
Timur ialah 6% dari perkiraan pendapatan Provinsi Kalimantan Timur dalam
daerah tahun anggaran 2016. Dengan membayar kembali pinjaman setiap
demikian, batas defisit APBD Provinsi tahunnya, sesuai DSCR berdasarkan hasil
Kalimantan Timur ialah perhitungan yaitu sebesar
Rp624.750.627.527,76 (6% x Rp3.228.693.392.637,84.
Rp10.412.510.458.796,00). Defisit APBD ini
merupakan defisit yang dibiayai dari pinjaman Berdasarkan data hasil analisis atas pendapatan
daerah. Nilai ini lebih rendah dari kemampuan dan belanja daerah serta kumulatif pinjaman
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pemerintah daerah, maka penerbitan obligasi
membayar kembali pinjaman setiap tahunnya, daerah oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
sesuai DSCR berdasarkan hasil perhitungan Timur dapat direalisasikan. Hal tersebut
yaitu sebesar Rp 3.228.693.392.637,84. terbukti dengan terpenuhinya persyaratan
PEMBAHASAN untuk menerbitkan obligasi daerah.
Kemampuan finansial Pemerintah Provinsi Sebagaimana hasil analisis di atas, Pemerintah
kalimantan Timur untuk menerbitkan obligasi Provinsi Kalimantan Timur dapat menerbitkan
juga terlihat dari hasil analisis yang telah obligasi daerah dengan nilai maksimal per
diuraikan sebelumnya sebagai berikut: tahun sebesar Rp624.750.627.527,76 dengan
1 Pada neraca Laporan keuangan Pemerintah kemampuan membayar angsuran pokok dan
Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran bunga sebesar Rp3.228.693.392.637,84.
2015 pada menunjukan bahwa pada tahun Jumlah ini dapat digunakan untuk membiayai
2015 pemerintah Provinsi Kalimantan pembangunan infrastruktur pada pemerintah
Timur tidak mempunyai pinjaman daerah. Provinsi Kalimantan Timur seperti bandara,
Tidak adanya pinjaman daerah ini akan jalan tol dan pelabuhan.
menyebabkan jumlah kumulatif pinjaman KESIMPULAN
pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 1 Secara finansial Pemerintah Provinsi
tidak akan melebihi 75% penerimaan umum Kalimantan Timur termasuk dalam kategori
APBD tahun sebelumnya setelah mampu untuk menerbitkan obligasi daerah.
menerbitkan obligasi. Jumlah maksimum Hal ini terlihat dari terpenuhinya kriteria
pinjaman daerah yang dapat ditarik oleh penilaian finansial yang ditentukan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Menteri Keuangan dalam proses penerbitan
berdasarkan hasil penelitian cukup besar, obligasi daerah yang meliputi penilaian
yakni senilai Rp6.934.706.516.907,01. kemampuan keuangan daerah, batas
kumulatif pinjaman, dan jumlah kumulatif
defisit APBD. Dengan fokus pembahasan
pada pemenuhan kriteria penilaian . 2011. Peraturan Pemerintah Nomor 30
finansial. Tahun 2011 tentang Pinjaman daerah.
2 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Jakarta.
memenuhi kriteria penilaian finansial untuk
menerbitkan obligasi daerah yaitu: . 2015, Peraturan Menteri Keuangan
a. Jumlah maksimum pinjaman daerah yang Nomor 153/PMK.07/2015 tentang
dapat ditarik oleh Pemerintah Provinsi batas maksimal kumulatif defisit
Kalimantan Timur berdasarkan hasil APBD, batas maksimal defisit APBD
penelitian cukup besar, yakni senilai dan batas maksimal kumulatif
Rp6.934.706.516.907,01. pinjaman daerah tahun anggaran
b. Kemampuan Pemerintah Provinsi 2016, Jakarta.
Kalimantan Timur dalam membayar
kembali pinjaman setiap tahunnya cukup . 2015, Peraturan Daerah Provinsi
tinggi, yaitu sebesar
Kalimantan Timur Nomor 8 Tahun
Rp3.228.693.392.637,84 atau sebesar 47%
2015 tentang Anggaran Pendapatan
dari jumlah pinjaman setiap tahunnya.
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2016,Samarinda.
c. Batas maksimal kumulatif pinjaman
pemerintah daerah adalah senilai Halim, Abdul, 2007, Akuntansi Sektor Publik,
Rp35.956.054.165.310,00. Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba
Empat. Jakarta
d. Batas maksimal defisit APBD per tahun
yang dibiayai dari pinjaman daerah pada
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi
provinsi Kalimantan Timur untuk Tahun ke-4. CV. Andi. Yogyakarta.
Anggaran 2016 ialah
Rp624.750.627.527,76. Purwoko. 2005. Analisis Peluang Penerbitan
Obligasi Daerah Sebagai Alternatif
Saran Pembiayaan Infrastruktur Daerah.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat,
Kajian Ekonomi dan Keuangan, Edisi
maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut: Khusus. November 2005.
1 Dengan kemampuan finansial yang
Taufiq.M, 2014, Analisis Dampak Inflasi pada
dimiliki, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Pengaruh Produk Domestik Bruto Dan
Timur hendaknya segera menerbitkan Bunga Tabungan terhadap Jumlah
obligasi daerah guna membiayai Tabungan Bank Umum, No.36/Th.
pembangunan. XXI/April 2014.
2 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
hendaknya terlebih dahulu menetapkan
peraturan daerah terkait penerbitan obligasi
daerah agar pengelolaan obligasi daerah
memiliki dasar hukum yang lebih jelas.
3 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
agar membentuk suatu lembaga pengelola
hutang pemerintah daerah (debt
management unit) yang memiliki
kewenangan dalam manajemen hutang
daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta.

You might also like