Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Penerbitan Obligasi Daerah Seba
ID Analisis Penerbitan Obligasi Daerah Seba
ABTRACT
The purpose of this research is to know of solvability of the east kalimantan province goverment in
issuing municipal bond as alternative financing development. Analysis tool that is being used is
governance regulation no. 30 year 2011 about regional loan and ministry of finance regulation no.
153/PMK.07/2015 about maximum limit of APBD cumulative deficit, maximum limit deficit of
APBD, and maximum limit of cumulative regional loan on 2016.
Result of this research is the province governance of east kalimantan can issuing municipal bond up
to Rp6.934.706.516.907,01 and ability tmo pay the principal instalment and loan interest amount of
Rp3.228.693.392.637,84, with the ability to pay 47 % of total loan every year, then governance
province of east kalimantan have solvability high enough. So, governance province of east kalimantan
has fulfill the criteria to issuing municipal bond.
Keynote : municipal bond, financial capability, deficit APBD.
Sesuai dengan peraturan menteri keuangan Tabel 1 APBD Provinsi Kalimantan Timur
nomor 153/PMK.07/2015 tentang batas Tahun Anggaran 2016
maksimal kumulatif defisit anggaran
pendapatan dan belanja daerah, batas No Uraian Jumlah (Rp)
maksimal defisit anggaran pendaptan dan PENDAPATAN
4. 10.296.924.310.000
DAERAH
belanja daerah, dan batas maksimal kumulatif
4.1 Pendapatan Asli Daerah 5.089.508.170.000
pinjaman daerah tahun anggaran 2016
4.1.1 HasilPajak Daerah 4.012.255.300.000
disebutkan bahwa defisit untuk APBD ialah
0,3% dari proyeksi PDB dan batas maksimal 4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 12.996.200.000
Hasil pengelolaan
defisit APBD masing masing daerah 4.1.3 kekayaan daerah yang 289.251.210.000
ditetapkan berdasarkan kategori kapasitas dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
fiskal. Provinsi Kalimantan Timur merupakan 4.1.4
daerah
775.005.460.000
daerah yang kapasitas fiskal tergolong dalam 4.2 Dana Perimbangan 5.186.846.140.000
b) '6&5 •
PDB
Tahun atas dasar harga berlaku
Pertumbuhan Pada saat ini Pemerintah Provinsi
(%)
(Rp) Kalimantan Timur tidak memiliki pinjaman
2011 7.831.726.000.000.000,00 daerah, sehingga berdasarkan perhitungan
PDB
Pertumbuhan
nilai DSCR sama dengan nol (0). Jika pada
Tahun atas dasar harga berlaku
(Rp)
(%) tahun anggaran 2016 Pemerintah Provinsi
2012 8.615.704.500.000.000,00 10,01 Kalimantan Timur ingin melakukan
2013 9.546.134.000.000.000,00 10,8
pinjaman, dengan menggunakan data
perkiraan hasil analisis APBD Provinsi
2014 10.565.817.300.000.000,00 10,68
Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :
2015 11.540.789.800.000.000,00 9,23 DSCR : {PAD + (DBH-DBHDR) + DAU}- Belanja
Wajib •
Angsuran pokok pinjaman + bunga + biaya lain
Proyeksi produk domestik bruto (PDB)
dihitung berdasarkan PDB tahun sebelumnya Pendapatan Asli daerah
= Rp5.540.312.368.103,31
(PAD)
ditambah pertumbuhan ekonomi ditambah
Dana Bagi Hasil (DBH) = Rp3.760.143.101.692,72
dengan laju inflasi pada undang undang
APBN, dengan demikian proyeksi PDB atas DBHDR = Rp0
sebelumnya.
X = Rp3.228.693.392.637,84
Dilihat dari neraca laporan keuangan,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 2) Batas Kumulatif Pinjaman Daerah
tidak mempunyai kewajiban jangka Batas maksimal kumulatif pinjaman daerah
panjang. Penerimaan umum Provinsi per tahun anggaran ialah 0,3% dari proyeksi
Kalimantan timur tahun anggaran 2015 PDB. Kumulatif pinjaman pemerintah yang
dapat dilihat pada laporan realsiasi dimaksud disini merupakan total seluruh
anggaran di laporan keuangan tahun pinjaman pemerintah daerah di indonesia baik
anggaran 2015 ialah sebesar
provinsi maupun kabupaten/kota.
Rp9.246.275.355.876,01
Pemerintah daerah seluruh Indonesia pada
(Rp9.464.926.705.876,01 ± Rp
tahun 2016 telah menerbitkan pinjaman
218.651.350.000,00).
sebesar Rp2.128.522.174.690,05. Sesuai hasil
Dengan demikian jumlah maksimum
analisis, proyeksi PDB tahun 2016 sebesar
pinjaman ialah:
Rp12.694.868.780.000.000 dan batas
Sisa pinjaman + 75% x
kumulatif pinjaman daerah ialah
”
Pinjaman baru Rp9.246.275.355.876,01 Rp38.084.606.340.000,00 (0,3 % x
0+X ” Rp6.934.706.516.907,01 Rp12.694.868.780.000.000) dengan demikian
batas pinjaman daerah yang masih bisa diambil 2 Kemampuan Pemerintah Provinsi
ialah Rp35.956.054.165.310,00. Kalimantan Timur dalam membayar
kembali pinjaman setiap tahunnya cukup
3) Batas maksimal defisit APBD Provinsi tinggi, sesuai DSCR berdasarkan hasil
Kalimantan Timur. perhitungan yaitu sebesar
Sesuai dengan peraturan menteri keuangan Rp3.228.693.392.637,84.
nomor 153/PMK.07/2015 tentang batas 3 Batas maksimal kumulatif pinjaman
maksimal kumulatif defisit anggaran pemerintah daerah adalah senilai
pendapatan dan belanja daerah, batas Rp35.956.054.165.310,00. Dengan
maksimal defisit anggaran pendaptan dan demikian, apabila Pemerintah Provinsi
belanja daerah, dan batas maksimal kumulatif Kalimantan Timur menerbitkan obligasi
pinjaman daerah tahun anggaran 2016 senilai Rp6.934.706.516.907,01, jumlah
disebutkan bahwa defisit untuk APBD ialah tersebut masih dibawah batas maksimal
0,3% dari proyeksi PDB dan batas maksimal kumulatif pinjaman pemerintah daerah.
defisit APBD masing masing daerah 4 Batas maksimal jumlah kumulatif defisit
ditetapkan berdasarkan kategori kapasitas APBD per tahun anggaran yang dibiayai
fiskal. Provinsi Kalimantan Timur merupakan dari pinjaman daerah pada provinsi
daerah yang kapasitas fiskal tergolong dalam Kalimantan Timur untuk Tahun Anggaran
kategori sangat tinggi sehingga batas maksimal 2016 ialah Rp624.750.627.527,76 Nilai ini
defisit APBD untuk Provinsi Kalimantan lebih rendah dari kemampuan Pemerintah
Timur ialah 6% dari perkiraan pendapatan Provinsi Kalimantan Timur dalam
daerah tahun anggaran 2016. Dengan membayar kembali pinjaman setiap
demikian, batas defisit APBD Provinsi tahunnya, sesuai DSCR berdasarkan hasil
Kalimantan Timur ialah perhitungan yaitu sebesar
Rp624.750.627.527,76 (6% x Rp3.228.693.392.637,84.
Rp10.412.510.458.796,00). Defisit APBD ini
merupakan defisit yang dibiayai dari pinjaman Berdasarkan data hasil analisis atas pendapatan
daerah. Nilai ini lebih rendah dari kemampuan dan belanja daerah serta kumulatif pinjaman
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pemerintah daerah, maka penerbitan obligasi
membayar kembali pinjaman setiap tahunnya, daerah oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
sesuai DSCR berdasarkan hasil perhitungan Timur dapat direalisasikan. Hal tersebut
yaitu sebesar Rp 3.228.693.392.637,84. terbukti dengan terpenuhinya persyaratan
PEMBAHASAN untuk menerbitkan obligasi daerah.
Kemampuan finansial Pemerintah Provinsi Sebagaimana hasil analisis di atas, Pemerintah
kalimantan Timur untuk menerbitkan obligasi Provinsi Kalimantan Timur dapat menerbitkan
juga terlihat dari hasil analisis yang telah obligasi daerah dengan nilai maksimal per
diuraikan sebelumnya sebagai berikut: tahun sebesar Rp624.750.627.527,76 dengan
1 Pada neraca Laporan keuangan Pemerintah kemampuan membayar angsuran pokok dan
Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran bunga sebesar Rp3.228.693.392.637,84.
2015 pada menunjukan bahwa pada tahun Jumlah ini dapat digunakan untuk membiayai
2015 pemerintah Provinsi Kalimantan pembangunan infrastruktur pada pemerintah
Timur tidak mempunyai pinjaman daerah. Provinsi Kalimantan Timur seperti bandara,
Tidak adanya pinjaman daerah ini akan jalan tol dan pelabuhan.
menyebabkan jumlah kumulatif pinjaman KESIMPULAN
pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 1 Secara finansial Pemerintah Provinsi
tidak akan melebihi 75% penerimaan umum Kalimantan Timur termasuk dalam kategori
APBD tahun sebelumnya setelah mampu untuk menerbitkan obligasi daerah.
menerbitkan obligasi. Jumlah maksimum Hal ini terlihat dari terpenuhinya kriteria
pinjaman daerah yang dapat ditarik oleh penilaian finansial yang ditentukan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Menteri Keuangan dalam proses penerbitan
berdasarkan hasil penelitian cukup besar, obligasi daerah yang meliputi penilaian
yakni senilai Rp6.934.706.516.907,01. kemampuan keuangan daerah, batas
kumulatif pinjaman, dan jumlah kumulatif
defisit APBD. Dengan fokus pembahasan
pada pemenuhan kriteria penilaian . 2011. Peraturan Pemerintah Nomor 30
finansial. Tahun 2011 tentang Pinjaman daerah.
2 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Jakarta.
memenuhi kriteria penilaian finansial untuk
menerbitkan obligasi daerah yaitu: . 2015, Peraturan Menteri Keuangan
a. Jumlah maksimum pinjaman daerah yang Nomor 153/PMK.07/2015 tentang
dapat ditarik oleh Pemerintah Provinsi batas maksimal kumulatif defisit
Kalimantan Timur berdasarkan hasil APBD, batas maksimal defisit APBD
penelitian cukup besar, yakni senilai dan batas maksimal kumulatif
Rp6.934.706.516.907,01. pinjaman daerah tahun anggaran
b. Kemampuan Pemerintah Provinsi 2016, Jakarta.
Kalimantan Timur dalam membayar
kembali pinjaman setiap tahunnya cukup . 2015, Peraturan Daerah Provinsi
tinggi, yaitu sebesar
Kalimantan Timur Nomor 8 Tahun
Rp3.228.693.392.637,84 atau sebesar 47%
2015 tentang Anggaran Pendapatan
dari jumlah pinjaman setiap tahunnya.
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2016,Samarinda.
c. Batas maksimal kumulatif pinjaman
pemerintah daerah adalah senilai Halim, Abdul, 2007, Akuntansi Sektor Publik,
Rp35.956.054.165.310,00. Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba
Empat. Jakarta
d. Batas maksimal defisit APBD per tahun
yang dibiayai dari pinjaman daerah pada
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi
provinsi Kalimantan Timur untuk Tahun ke-4. CV. Andi. Yogyakarta.
Anggaran 2016 ialah
Rp624.750.627.527,76. Purwoko. 2005. Analisis Peluang Penerbitan
Obligasi Daerah Sebagai Alternatif
Saran Pembiayaan Infrastruktur Daerah.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat,
Kajian Ekonomi dan Keuangan, Edisi
maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut: Khusus. November 2005.
1 Dengan kemampuan finansial yang
Taufiq.M, 2014, Analisis Dampak Inflasi pada
dimiliki, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Pengaruh Produk Domestik Bruto Dan
Timur hendaknya segera menerbitkan Bunga Tabungan terhadap Jumlah
obligasi daerah guna membiayai Tabungan Bank Umum, No.36/Th.
pembangunan. XXI/April 2014.
2 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
hendaknya terlebih dahulu menetapkan
peraturan daerah terkait penerbitan obligasi
daerah agar pengelolaan obligasi daerah
memiliki dasar hukum yang lebih jelas.
3 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
agar membentuk suatu lembaga pengelola
hutang pemerintah daerah (debt
management unit) yang memiliki
kewenangan dalam manajemen hutang
daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta.