You are on page 1of 8

Qanun Medika vol.II no.

1 | Januari 2018

Laporan Kasus

HEMANGIOMA DAN TUBERCULOMA PEDIS SINISTRA PADA ANAK


Ferdiansyah, MD, Ph.D1), Muoli Edward, MD1), M.Hardian Basuki, MD1), Ahmad Hannan
Amrullah MD2),
1)
Consultant of Orthopaedic and Traumatology Dept., Airlangga University – dr. Soetomo
General Hospital, Surabaya, Indonesia
2)
Resident of Orthopaedic and Traumatology Dept., Airlangga University – dr. Soetomo General
Hospital, Surabaya, Indonesia

Submitted : Agustus 2017 | Accepted : Desember 2017 | Published : Januari 2018

ABSTRACT

A 15 years old girl with main complaint a mass in her pedis since she was 2 years old.
The mass’ size was equal with the skin, the color was red, and there were no pain
although in walk. The mass got bigger and it started to cause pain when used in walking.
The mass get bleedy after it had been crushed by stone,. Then, bleeding always happen
when there was a contact, although only soft touch. Patient had contact history with
tuberculosis patient. Tuberculoma is a mass that is caused by infection of bacil
mycobacterium tuberculosis, while hemangioma is a soft tissue mass that formed by
vascular. Hemangioma commonly happened in children about 4-10% in children’s tumor.
It happened in a girl 3-5 times more than in a boy. Both of them are rare happen in the
same time, especially in pedis. From this case, we can find both type in the same patient.
For this case of soft tissue tumor, we use open biopsy. After we know the result, the best
treatment for hemangioma and tuberculoma of the pedis for this case is below knee
amputation. The best treatment for this case is amputation, and after amputation, the
patient never complain about pain anymore, she feels satisfied and overall her quality of
life is improving

Keywords : Hemangioma pedis, Tuberculoma pedis, 15 years old


Correspondence : orioctapaedi@gmail.com

ABSTRAK
Seorang perempuan berusia 15 tahun dengan keluhan utama massa di pedisnya sejak dia
berusia 2 tahun. Ukuran massa sama dengan kulit, warnanya merah, dan tidak ada rasa
sakit meski digunakan untuk berjalan. Massa semakin besar dan mulai menimbulkan rasa
sakit saat digunakan dalam berjalan. Massa menjadi mudah berdarah setelah pernah
tersandung batu. Kemudian, pendarahan selalu terjadi saat ada kontak, meski hanya
sentuhan lembut. Pasien memiliki riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis.
Tuberkuloma adalah massa yang disebabkan oleh infeksi basil Mycobacterium
tuberculosis, sedangkan hemangioma adalah massa jaringan lunak yang terbentuk oleh
pembuluh darah. Hemangioma biasanya terjadi pada anak-anak dan merupakan sekitar 4-
10% pada tumor anak-anak. Hemangioma terjadi pada anak perempuan 3-5 kali lebih
banyak daripada pada anak laki-laki. Keduanya jarang terjadi pada saat bersamaan,

72
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

terutama di bagian pedis. Dari kasus ini, kita bisa menemukan kedua tipe tersebut pada
pasien yang sama. Untuk kasus tumor jaringan lunak ini, kami menggunakan biopsi
terbuka. Setelah kita mengetahui hasilnya, pengobatan terbaik untuk hemangioma dan
tuberkulosis pedis untuk kasus ini adalah amputasi di bawah lutut. Perlakuan terbaik
untuk kasus ini adalah amputasi, dan setelah amputasi pasien tidak pernah mengeluh
tentang rasa sakit lagi dan dia merasa puas dan keseluruhan kualitas hidupnya membaik.

Kata kunci : Hemangioma pedis, Tuberkuloma pedis, usia 15 tahun


Korespondensi : orioctapaedi@gmail.com

PENDAHULUAN Berdasarkan penilaian klinis, radiologis


Neoplasia adalah pertumbuhan sel baru, dan histopatologis yang cermat dari
abnormal, progresif dimana sel-selnya masing-masing tumor tulang, maka
tidak pernah dewasa. Angka kejadian dapat ditentukan staging tumor tersebut.
tumor tulang bila dibandingkan dengan Staging berlaku untuk tumor jinak dan
tumor jenis lain adalah kecil, yaitu tumor ganas tulang. Sistem yang dipakai
hanya kurang lebih 1 % dari seluruh untuk tumor tulang adalah Surgical
tumor ditubuh manusia. Tumor staging system dari Enneking (Akerman,
dikatakan jinak bila tidak mampu 2003).
bermetastasis, bila ganas tumor Diagnosis tumor tulang didasarkan pada:
mempunyai kemampuan untuk (Hutagalung, 2005)
menyebar ke tempat lain (metastasis).  Evaluasi klinis yang dimulai
Tumor tulang primer merupakan tumor anamnesis dan pemeriksaan fisik
tulang dimana sel tumornya berasal dari yang cermat. Hal ini penting untuk
sel-sel yang membentuk jaringan tulang, mengetahui umur dan lokasi dari
sedangkan tumor sekunder merupakan tumor ditulang. Dengan ini dapat
penyebaran dari tumor ganas organ non dipikirkan kemungkinan jenis
tulang yang bermetastasis ke tulang. tumornya.
(Hutagalung, 2005).  Pemeriksaan laboratorium: selain
Insiden pada tumor soft tissue sulit pemeriksaan yang rutin juga harus
untuk diestimasi, terutama ratio di periksa kadar enzim serum alkali
perbandingan antara benign dan phosphatase (SAP) dan lactat
malignant. Benign diperkirakan 100 kali dehidrogenase (LDH)
lebih sering daripada sarcoma. Sarcoma  Pemeriksaan radiologi atau
relatif jarang, sekitar 1% dari seluruh pencitraan, dapat memberikan
tumor ganas. Kejadian menurut usia informasi tentang tumor berupa:
dikatakan bahwa soft tissue sarcoma Topografi dari lesi atau massa
pada sistem lokomotor kejadiannya (lokasi pada tulang), Batas tepi dari
berhubungan dengan peningkatan usia. lesi, Tipe dari dekstruksi pada
Soft tissue tumor penggolongannya tulang, Tipe respon periosteal
berdasarkan histogenetik (Akerman, terhadap lesi (periosteal respond),
2003). dan Tipe komposisi dari lesi
(compotition of the tumor tissue).
Adapun cara pemeriksaan radiologi

73
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

berupa: Plain x-rays dengan kualitas konklusif baru dilakukan biopsi


dan sentrasi yang baik, Scanning terbuka.
nuklir, Computerized tomography
Diagnostik patologik pada tumor tulang
scanning (CT SCAN), Magnetic
tetap merupakan faktor penentu yang
resonansi imaging (MRI),
penting dalam merencanakan
Ultrasonography (USG), dan Bone
pengobatan yang tepat. Kesulitan akan
Scan (Hutagalung, 2005).
muncul apalagi spesialis patologi
Untuk mendapatkan hasil diagnostik anatominya kurang memiliki
harus mengetahui beberapa data, pengalaman dalam menangani masalah
misalnya: (Akerman, 2003) diagnostik tumor yang cukup jarang ini.
 Umur Disamping itu jaringan biopsi yang kecil
 Pada kasus tumor tulang, umur dan tidak representatif, dan pengolahan
merupakan hal yang cukup jaringan biopsi yang kurang baik juga
penting oleh karena tumor akan menimbulkan kesulitan dalam
tulang sering terdapat pada usia- menegakkan diagnostik. Oleh karena itu,
usia tertentu. Contoh: ewing sebelum penegakan diagnostik seorang
tumor sering ditemukan pada ahli patologi anatomi harus yakin bahwa
dekade 1, osteosarcoma sering jaringan biopsi telah diambil diproses
pada dekade ke 2, dan dengan baik. (Greenspan, 2007).
chondrsarcoma pada umumnya Kerjasama yang erat antara ahli patologi
ditemukan pada dekade ke 5. anatomi dengan ahli orthopaedi sangat
 Lokasi tumor diperlukan untuk mencapai diagnostik
 Tumor primer umumnya yang tepat pada lesi yang dicurigai
muncul pada lokasi tertentu, tumor tulang. Oleh karena itu, apabila
misalnya chondroblastoma data klinik dan data radiologik belum
sering pada daerah epifisis diperoleh, harus ditunggu terlebih
sedangkan osteosarcoma pada dahulu sampai datanya lengkap terlebih
metadiafisis dan adantinoma dahulu. Apabila ahli patologi anatomi
sering pada diafisis. dalam membaca sediaan mikroskopik
 Biopsi merupakan baku emas tanpa memahami data klinik pasien,
penegakan diagnosis tumor maka akan sering terjadi kesalahan
tulang adalah pemeriksaan dalam proses penegakan diagnostik.
hispopatologis jaringan tumor. (Greenspan, 2007).
(Akerman, 2010). Biopsi dapat
Pada pemeriksaan biopsi jaringan,
dilakukan secara tertutup
sangat penting untuk penegakan
maupuin terbuka. Bila secara
diagnostik histologik sebelum dilakukan
tertutup dengan memakai jarum
pengobatan, sangat penting dilakukan
atau yg terbuka dapat dengan
pada lesi tulang yang mencurigakan
biopsi insisional atau biopsi
maupun lesi tulang yang gambaran
eksisional. Yang dianjurkan
klinik dan radiologisnya sudah jelas.
adalah dengan biopsi tertutup
Peniadaan dilakukannya biopsi pada lesi
dengan jarum (baik dengan
yang tidak mencurigakan dapat
jarum halus ataupun jarum besar
menimbulkan bencana, sebagai
/core needle), bila hasilnya tidak
contohnya adalah osteomielitik dan

74
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

sarkoma ewing seringkali tidak dapat yang menemukan lesi dalam tulang, dan
dibedakan tanpa pemeriksaan histologik. antara spesialis orthopaedi yang harus
Penegakan diagnostik yang benar mendapatkan jaringan biopsi dengan
merupakan tanggung jawab bersama spesialis patologi yang menafsirkannya.
antara klinik dan spesialis radiologi (Akerman, 2010).

LAPORAN KASUS telapak kaki kiri pasien yang lebar dan


suka berdarah jika mengalami gesekan
Pasien mengeluhkan awalnya benjolan meski sedikit. Pasien mengatakan bahwa
dirasakan muncul pada telapak kaki kiri mempunyai tetangga dekat yang
ketika berusia kurang lebih 2 tahun, mempunyai riwayat batuk lama dan
dengan warna agak kemerahan, tidak minum obat yang lebih dari 6 bulan.
nyeri walaupun dipakai jalan, dan
ukuran yang hampir rata dengan kulit Status Lokalis Regio Pedis Sinistra:
sekitar sehingga tidak mengganggu - Look: Massa ukuran 5x5x8 cm,
ketika digunakan beraktivitas. Benjolan berwarna merah kecoklatan dengan
tersebut dibiarkan saja dan tidak dibawa adanya luka di telapak kaki yang
berobat. Pasien merasakan benjolan meluas pada sisi medial
makin bertambah besar, yang awalnya - Feel: adanya nyeri tekan pada massa
hampir rata dengan kulit sekitar sampai tersebut, konsistensi massanya kistik
meninggi dengan warna agak dengan adanya gambaran
kemerahan, serta tidak adanya luka. vaskularisasi yang meningkat, serta
Pasien masih bisa berjalan saat itu, tidak teraba hangat. Luka mudah berdarah
dirasakan nyeri sama sekali. Makin lama kalau disentuh
pasien merasa benjolan semakin besar, - Movement: nyeri dirasakan bila
hampir keseluruhan telapak kaki kiri, dipakai bergerak
dan mulai nyeri. Lalu terdapat luka pada
benjolan tersebut, petama kali muncul Pada foto pedis AP (antero posterior)
ketika kaki pasien tersandung batu, dan oblique, didapatkan: Alignment
setelah itu sering dikeluhkan berdarah baik, Trabekulasi tulang tampak porotik,
meskipun dengan sentuhan ringan. Celah dan permukaan sendi baik, tidak
Keluhan tersebut dirasa baru 24 bulan tampak erosi tulang, Tampak soft tissue
ini, dimana luka yang terletak pada mass di aspek inferomedial pedis kir

75
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

Pada foto MRI pedis pasien diatas tampak baik, tak tampak perubahan
didapatkan: Tampak gambaran flow void intensitas pada bone marrow. Kesan :
yang tubuler sampai subcutan fat pada Gambar diatas tidak sesuai dengan suatu
daerah soft tissue plantar pedis kiri abses maupun tuberculoma, lebih sesuai
dengan ukuran 9,99 x 6,35 x 6,60 cm dengan massa soft tissue yang
yang menempati m.opponen digiti mengandung vascular didalamnya.
minimi, m.flexor hallucis longus, Defek soft tissue terutama daerah fat
m.flexor digitorum brevis, m.abduktor plantar pedis sisi medial sesuai
digiti minimi, m.interosseus, dan gambaran ulcer.
m.adductor hallucis sinistra. Pada
Dari Gambar 2.3 diatas, dapat dikatakan
pemberian kontras tampak contrast
bahwa secara mikroskopik: hapusan
enhacement pada komponen soft tissue,
hiposeluler menunjukkan sebaran luas
sedangkan pada daerah flow void tak
eritrosit. Tidak tampak proses spesifik
tampak contrast enhancement. Tidak
maupun tanda-tanda keganasan. Dari
tampak gambaran periferal rim contrast
gambar di atas dapat diambil
enhancement. Tampak defek pada soft
kesimpulan bahwa gambaran tersebut
tissue terutama daerah fat plantar pedis
sesuai dengan hemangioma.
kiri sisi medial. Tulang-tulang masih

76
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

Dari Gambar 2.5 diatas menunjukkan adanya hiperplasia dari sel endotel dan
potongan jaringan sebagian, dilapisi penambahan jumlah dari sel mast, ada
kulit, stroma tampak jaringan ikat beberapa kelainan dari vaskuler dengan
fibrous dengan proliferasi kapiler, normal sel endotel tetapi peningkatan
sebukan sel radang mononuclear, foamy aliran darah dan peningkatan jumlah dan
macrophage. Tampak pula jaringan tipe dari pembuluh darah telah didesain
lemak dan otot yang diantaranya tampak sebagai arteriovenous malformations
histiosit, epiteloid membentuk (Akerman, 2003).
granuloma, dengan nekrosis kaseosa
Hemangioma sering ditemukan dan
ditengahnya, serta sebukan sel datia
mungkin muncul pada lapisan
langhans. Dari gambar histo patologi
superficial (cutaneous atau
diatas dapat disimpulkan bahwa: gambar
subcutaneous) atau pada lapisan dalam.
tersebut menunjukkan radang chronic
Pasien dengan superficial hemangioma
granulomatic tuberculoma.
biasanya didapatkan gambaran massa
yang tampak dan bisa dipalpasi. Kalau
pada pasien dengan deep hemangioma
PEMBAHASAN sering didapatkan gambaran yang difus,
sensasi nyeri dirasakan bila berdiri
Hemangioma merupakan gambaran terlalu lama atau setelah melakukan
massa jinak yang didasari oleh vaskuler, suatu aktivitas. Pada pemeriksaan fisik,
adapun beberapa bentukan dari massa sangat sulit untuk dideteksi bila
hemangioma: juvenile, capilary, posisi pasien supine, seperti benjolannya
cavernosus dan cirsoid. Hemangioma tidak berisi dengan darah. Pasien
dapat juga dikatakan sebagai kelainan disarankan untuk berdiri selama dua
dari vaskuler yang ditunjukkan oleh atau tiga menit dan dilakukan

77
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

pemeriksaan sebanyak dua kali, bisa macular atau telangiectasis (Weiss,


didapatkan sensasi full atau tanda-tanda 2007)
distended (Weiss, 2007).
Tuberkulosis adalah penyakit yang
Hemangioma merupakan tumor yang disebabkan oleh Mycobacterium
sering terjadi pada anak-anak yaitu tuberculosis, yakni kuman aerob yang
sekitar 4-10% dari bayi. Lesi dapat hidup terutama di paru atau di
hemangioma lebih sering terjadi pada berbagai organ tubuh yang lainnya yang
perempuan, sekitar 3-5 kali daripada mempunyai kadar oksigen yang tinggi
laki-laki, dimana hemangioma pada (Isbaniyah, 2011).
perempuan sering didapatkan
Infeksi Mycobacterium tuberculosis
hemangioma dengan problem yang
dapat menyerang tulang dan sendi
berhubungan dengan kelainan struktur.
sekitar 5%. Lokasi yang biasanya
(Pappo, 2006).
terserang adalah corpus vertebrae dan
Hemangioma biasanya muncul pada usia sendi synovial yang luas. Lesi multipel
2 minggu pertama dari postnatal. dapat terjadi sekitar 1/3 dari semua
Biasanya terdapat lesi pada jaringan kasus. Pada suatu kasus sulit ditentukan
subkutan yang tidak dapat diketahui dimana infeksi tersebut dimulai, apakah
sampai bayi berusia beberapa bulan. dari suatu persendian dan menyebar ke
Pada bayi biasanya didapatkan tulang panjang atau jaringan lunak;
gambaran pale spot, telangiectasis atau membran sinovial dan tulang
macular red stain atau bruise like subchondral mendapatkan aliran darah
pseudoecchymotic patch (Greenspan, yang cukup, dan adanya kemungkinan
2007). Hemangioma sering muncul pada kejadian ini terjadi secara simultan
daerah regio cranio facial (60%), tubuh (Apley, 1997).
(25%), dan ekstremitas (15%).
Ketika kuman mulai menyebar, maka
Sekitar 80% dari hemangioma cutan dapat dikatakan bahwa telah terjadi
adalah tunggal, dan sekitar 20% reaksi inflamasi kronik. Adapun
multipel. Lesi cutan multipel biasanya gambaran mikroskopik lesi tersebut
terdapat pada hemangioma yang adalah tuberculosis granuloma, yaitu
mengenai sistem organ seperti liver. adanya kumpulan sel-sel epitel dan giant
Gambaran yang didapat tergantung dari cell multinucleated yang mengelilingi
ukuran, pelebaran, dan morfologinya. jaringan yang necrosis dengan sel-sel
Ketika mengenai dermal, kulit menjadi yang bulat (limfosit) yang mengelilingi
tampak meninggi, keras, dan menonjol tepi. Pada suatu daerah yang terkena,
(raised, firm dan bosselated) disertai tampak nekrosis kaseosa yang
dengan warna vivid crimson. Jika digambarkan dengan adanya bentukan
hemangioma terbatas pada dermis sisi massa kuning yang besar atau di tengah
dalam, jaringan subkutan atau otot, sel berisi pus dan jaringan tulang yang
maka kulit diatasnya akan sedikit nekrotik (Apley, 1997)
menunjukkan peninggian, hangat pada
Lesi pada tulang cenderung lebih cepat
perabaan, dan tampak kebiruan (bluish
menyebar. Epifisis tulang tidak
hue). Hemangioma pada ekstremitas
mempunyai barrier untuk proses invasi,
biasanya muncul dengan bentukan
hanya pada corpus vertebralis, lebih
jarang terjadi pada trochanter major dan

78
Qanun Medika vol.II no.1 | Januari 2018

tulang-tulang kecil pada tangan dan in Adults and Children, Diakses


kaki. Infeksi yang terjadi berupa pada : http://www.atsjournals.org/
osteomielitik kronik. AmericanThorakSociety.
Apley, AG., (1999), Solomon L Apley’s
Jika sinovium terkena, maka akan terjadi System of Orthopedics and
penebalan dan edema, dan dapat terjadi Fracture 9th edition, Butterworth
efusi. Peningkatan vaskuler dapat Heinemann.
menyebabkan osteoporosis. Babady, E., (2008), Clinical Laboratory
Diagnostic for Mycobacterium
Kaseasi dan infeksi dapat meluas ke tuberculosis, Mayo Clinic,
jaringan lunak sekitar untuk membentuk Rochester, Minnesota, USA.
cold abscess (abses piogenik). Abses Goldschimdt, RB., (2000), Current
Orthopedics, The Challenge of
tersebut dapat membentuk sinus dan
Tuberculosis, Harcourt Pub.
menembus kulit dan membentuk saluran Greenspan, A., Junt, G., (2007).
yang panjang. Infeksi sekunder biasanya Differential Diagnosis in
terjadi akibat kuman piogenik. Jika Orthopaedic Oncology, Lippincott
penyakit ini hanya berhenti pada stase William & Wilkins.
awal, mungkin terjadi penyembuhan dan Hutagalung, UE., (2005), Neoplasma
dapat kembali normal. Jika jaringan Tulang Diagnosis and Terapi, PT
Galaxy Puspa Mega, Jatiwaringin.
artikular telah rusak, pada penyembuhan
Isbaniyah, F., Thabrani, Z, dkk., (2011),
terjadi fibrosis ankilosing tidak lengkap Tuberculosis, Perhimpunan Dokter
dengan kelainan sendi yang progresif Paru Indonesia, Jakarta.
(Apley, 1997). Martini, M., (1988), Tuberculosis of the
Bones and Joints, Springer-Verlag,
Tuberculoma merupakan suatu massa Berlin.
lokal yang terjadi karena proses infeksi Pappo, A., (2006), Pediatric Bone and
bakteri Mycobacterium tuberculosis, Soft Tissue Sarcomas, Springer.
biasanya terdapat pada otak dan paru. Berlin.
gambaran makroskopik tuberculoma Tunn, P., Kettelhack, C., (2009),
berbentuk seperti nodul yang Treatment of Bone and Soft Tissue
Sarcoma: Standardized approach
berdiferensiasi baik, dan secara
to the Treatment of adult Soft
histologik tuberculoma berupa Tissue Sarcoma of the extremities,
gambaran nekrosis pada pusat inti yang Springer, Berlin.
dikelilingi oleh suatu proses Weiss, YS., Gouldlum, J., (2007), Soft
granulomatous dengan berisi sel giant Tissue Tumour, Elsevier, Mosby.
Langhans, histiosit epitelial, dan limfosit World Health Organization., (2012)
(Goldschimdt, 2000). Tuberculosis Laboratory Biosafety
Manual. GPS publishing, Italy.
World Health Organization., (2012),
Global Tuberculosis Report 2012,
GPS publishing, Italy.
DAFTAR PUSTAKA
Akerman, M., Domanski, H., (2010),
Fine Needle Aspiration of Bone
Tumours, Karger, Basel.
Akerman, M., (2003), The Cytology of
Soft Tissue Tumor, Karger, Basel.
Anonim, (2000), Diagnostic Standar
and Classification of Tuberculosis

79

You might also like