You are on page 1of 30
Menimbang Mengingat Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA Temousan: Diren PA dan Janina Sosial Tenaga Kerla Kemensker Ri ‘pala Suku Dinas Tenaga Kea, Tensmgfes an Ener) Kots Amines Jakarta Barat L 2 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN ENERGI PROVINS! DKI JAKARTA KEPUTUSAN KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRAS! DAN ENERGI PROVINS! DKI JAKARTA NOMOR e-0631 Tahun 2023 TENTANG. PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN ENERGI PROVINS! DKI JAKARTA ‘.bahwa surat permohonan pengesahan Peraturan Perusahaan dari PT. MITRA BUANA KOORPORIN (004/LGL/MBK/ll/2023 tenggal 16 Maret 2023; ». banwa Peraturan Perusehaan tersebut di tas, setelah diacakan peneltian telah memenuhi syarat untuk disahian; «. bala berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,perlu menetapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi can Energ)Provinsi DK Jaarta tentang Peraturan Perusahaan PT. MITRA BUANA KOORPORINDO; Nomor: + 1 UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2. Undang Undeng Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintanan Daorah. 3. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Deerah Khusus Ibukota Jakarta cebagalIbukota Negara Kesatuan Republik Indonesia 4.Peratuzan Menteri Ketenagakeriaan RI Nomor 28 Tahun 2014, Tentang Tata Cara Perbuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendafteran Perjanjan Kerja Bersama, 6. Peraturan Daeran Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Ketenagakerjaan, 6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2026 Tentang Pembentukxen dan Susunan Perangkst Daerah Provins Daerah Knusus lbukota Jakarta. 7, Peraturan Guborur Nomor 113 Tahun 2042 tontang Tata Cara Pembuatan dan Pengesshan Peraturan Porusahaan serta Perouatan dan Pendaftaran Perjanian Kerja Bersame 8, Peraturan Gubernur Nomor 147 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigiasi dan Ener MEMUTUSKAN + KEPUTUSAN KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN ENERGI PROVINS! DKI JAKARTA TENTANG PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN Nama Perusahaan PT. MITRA BUANA KOORPORINDO; ‘Amat Perusahaan Ketapang Business Center BIoKB.10-14, J. KH, Zalnul Avia No.20, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat. Jens Usaha Perdagangan Besar Komputer dan Perlengkapan Komputer Nomor Pengesahan 313/PP/L/V/0/2023 + Peraturan Perusshean PT, MITRA BUANA KOORPORINDO: yang tereatat dalam Buku Registrasi Pengesanan Peraturan Perusehaan pads Dinas Tenaga Ker, Transmigrasi dan Energ) Provins| DK! Jakarta ca, Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja dengan Nomor Reg. 08/V dan beriaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulal tanggalditetapyan. Pengusaha walib memberitanukan atau menjelaskan isi sera membarikan naskan Paraluran Perusahaan kepada Pekenja/urun /Apabila dalam masa berlaku Peraturan Perusahaan sebagaimana cimakud dalam ciktum KESATU dlakukan perubahan, ‘maka perubahan tersebut horus diskukan atas kesepakatan antara wakil pexerja/ouruh etau Serikat Pekera/Serikat ‘Burun dengan Pengusaha, serta harus mendepat pengesehen dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigresi dan Energi Provins| kl Jakarta, Apabila terdapat ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan sebagaimera dimaksud ciktum KESATU bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku, maka ketentuan yang bertentangan terseburt batal domi hukum dan yang berieku adalah Peraturan Perundang-undangan, + Keputusan in beriaku soak tanggal dtetapkan, Ditetpkan oi Jakarta a tanggal 4 Mei 2023 7 REPRLA DIAS TENAGA KERIA,TRANSMIGRASI /S7—DAN ENERGI PROVINS! DK KART, PERATURAN PERUSAHAAN PT. MITRA BUANA KOORPORINDO MB. MITRA BUANA FFectnc: ROORPORII TAHUN 2023 — 2025 DAFTAR ISI PENDAHULUAN / MUKADIMAH BABI BABII BABII BABIV BABV BAB VI UMUM PASAL 1 Ketentaar| Unum saeie. cern ra tac Eten PASAL 2 Pengertian dan Istilah 2 PASAL 3 Ruang Lingkup Peraturan 4 PASAL 4 ‘Tanggung Jawab Perusahaan dan Pekerja Terhadap Peraturan Perusahaan 5 PASAL 5 Hak dan Kewajiban Perusahaan PASAL 6 Hak dan Kewajiban Pekerja ..... HUBUNGAN KERJA... Pasal 7 Penerimaan Pekerja. Saar Pasal 8 Perjanjian Kerja Pasal 9 Penilaian Prestasi Kerja Pasal 10 Kepangkatan Pekerja rane Pasal 11 Pendayagunaan Pekerja. Pasal 12, Pengembangan Karir. HARI KERJA, WAKTU KERJA DAN KERJA LEMBUR, Pasal 13, Hari Kerja dan Jam Kerja Pasal 14 Disiptin Waktu Kerja.. Pasal 15 Kerja Lembur.. KETENTUAN CUTI ene Pasal 16 cut Pa Pasal 17 Cuti Tahunan .... anes Pasal 18 Istirahat Panjang 7" " Pasal 19 Istirahat Melahirkan dan Gugur Kandungan ey Pasal 20 Cuti Khusus . Pasal 21 Ijin Meninggalkan Pekerjaan ......... PENGUPAHAN. a Pasal 22 ‘Sistem dan Skala Pengupahan..... Pasal 23, Upah Selama Sakit TUNJANGAN DAN BANTUAN ....... Pasal 24 Tunjangan Hari Raya Keagamaan Pasal 25 ‘Tunjangan Pernikahan .. Pasal 26 Santunan Duka Cita Pasal 27 Bantuan Untuk Keluarga Bagi Pekerja Yang Ditahan Pasal 28 ‘Tunjangan Tidak Tetap BAB VII KESEJAHTERAAt f ceeeseer ra 5) Pasal 29 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. 5 Pasal 30 Fasititas Kesehatan .. BAB Vill TATA TERTIB KERJA. Pasal 31 Kewajiban Umum .. Pasal 32 Mangkir. Pasal 33 Tindakan Disiplin dan Sanksi Pelanggaran Pasal 34 Dasar Pemberian Tindakan Disiplin.. Pasal 35 Pemberian Surat Peringatan Pasal 36 Sanksi Atas Pelanggaran .. Pasal 37 ‘Akibat Pemberian Surat Peringatan .. Pasal 38 Pembebasan Kerja Sementara (Skorsing) BAB IX PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA.. Pasal 39 Pemutusan Hubungan Kerja Umum. Pasal 40 Pemutusan Hubungan Kerja Atas Permintaan Pekerja 2 Pasal 41 Pemutusan Hubungan Kerja Atas Prakarsa (Kehendak) Perusahaan ......... Pasal 42 ‘Aturan Pemutusan Hubungan Kerja .. AL Ee, Pasal 43 Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Pengantian Hak dan Uang Pisah ... oe Pasal 44 Hutang Pekerja....sssssssseeessee BAB X PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN e Wnis.2a Pasal 45 Pelatihan Di Dalam Perusahaan (In House Training) dan Di Luar Perusahaan ee m4 BAB XI PAKAIAN DINAS DAN KENDARAAN DINAS .. Pasal 46 Pakaian Dinas. Pasal 47 Kendaraan Dinas BAB XIl KELUHAN DAN SARAN.. " Pasal 48. Keluhan Dan Pengaduan Pekerja ... BAB Xill KETENTUAN PENUTUP . Pasal 49 Kewajiban Untuk Mengetahul Isi Peraturan Perusahaan Pasal 50 Masa Berlaku Peraturan Perusahaan PENDAHULUAN MUKADIMAH Dalam rangka mewujudkan Hubungan Industrial ke dalam kehidupan Perusahaan dan Pekerja serta syarat-syarat kerja sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan, maka dibuat PERATURAN PERUSAHAAN ini. PERATURAN PERUSAHAAN (PP) adalah suatu ketentuan tertulis yang mengatur syarat-syarat kerja dan tata tertib Perusahaan dan mengatur hak-hak dan kewojiban-kewajiban masing-masing pihak ‘antara Perusahaan dan Pekerja, guna mendorong kegiatan kerja sehingga akan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja berdasarkan kepada: 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Ri Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. 3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.28 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, 4, Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Dengan adanya Peraturan Perusahaan termaksud adalah untuk melaksanakan Hubungan Industrial dalam rangka menciptakan hubungan Kerja yang serasi, aman, mantap, tenteram, dinamis, ketenangan kerja, perbaikan kesejahteraan Pekerja, kelangsungan usaha, kepastian hak dan Kewajiban masing-masing pihak dan rasa saling mempercayai. Segala sesuatu yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan ini tunduk pada hukum, perundang- undangan serta kebijekan Pemerintahan Republik Indonesia yang berlaku. Kedua betah pihak baik Perusahaan maupun Pekerja bertanggung jawab untuk terpenuhinya kewajiban-kewajiban yang termuat dalam Peraturan Perusahaan in} atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelaksanaan atau penerapannya. Tujuan dari dibuatnya Peraturan Perusahaan ini adalah untuk: 1. Meningkatkan hubungen yang harmonis antara Pekerja dan Perusahaan, dengan berlandaskan pada Hubungan Industrial . 2, Meningkatkan produktivitas Pekerja sehingga akan meningkatkan pendapatan Perusahaan dan kesejahteraan Pekerja. 3. Memperjelas hak-hak dan kewajiban Perusahaan maupun Pekerja. 4. Menghilangkan semua bentuk diskriminasi, perbedaan suku, agama, ras, antar golongan dalam ‘mengambil suatu keputusan, selain berdasarkan keterampilan atau keahlian, tugas atau kewajiban pekerjaan, jabatan atau bidang pekerjaan. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :1 BABI UMUM Pasal 1 Ketentuan Umum. 1, Sebagai suatu Perusahaan yang didalam kegiatan sehari-harinya mempunyai dan memertukan tenaga kerja yang cukup banyak, maka Perusahaan menyadari sepenuhnya, bagaimana pentingnya pembinaan Hubungan Ketenagakerjaan antara Pengusaha dan segenap Pekerja, sebagaimana dimaksud dalam: a. Undang-Undang RI Tentang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. b. Undang-Undang RI Tentang Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020. ©. Peraturan Pemerintah RI Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja No. 35 Tahun 2021. d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 28 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia di bidang ketenagakerjaan. 2. Dengan dasar hukum yang dimaksud maka pembuatan PERATURAN PERUSAHAAN yang memuat. Persyaratan kerja, tata tertib dan lain-lain adalah untuk : a. Membina hubungan Kerja dan ketenagakerjaan yang harmonis berdasarkan pada Hubungan Industrial. b. Mewujudkan suatu perlindungan, ketenteraman, ketenangan usaha dan ketenangan kerja. ©. Mencapai peningkatan produksi dan produktivitas kerja serta peningkatan kesejahteraan Pekerja. d. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak yaitu antara Perusahaan dan Pekerja. e, Menciptakan dan sekaligus mengembangkan suasana kerja serta hubungan kerja atasan bawahan yang harmonis. f._Menggariskan syarat-syarat kerja bagi para Pekerja dalam mencapai hasil bersama Dengan demikian akan tercipta suatu pengertian yang baik serta terpelihara motivasi kerja Pekerja guna menunjang seluruh program dan sasaran perusahaan yang di dalamnya sudah termasuk peningkatan kesejahteraan dan keterampilan Pekerja. 3. Persyaratan kerja, tata tertib, tata cara kerja serta ketentuan-ketentuan lain yang mengatur hak dan kewajiban secara timbal balik antara Perusahaan dengan Pekerja, harus diketahui dan dipahami sebaik mungkin oleh kedua belah pihak dan selanjutnya berlaku bagi seluruh Pekerja PT MITRA BUANA KOORPORINDO dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERATURAN PERUSAHAAN ini. 4. Persyaratan kerja khusus yang berhubungan dengan profesi yang tidak dapat diatur secara umum, dalam Peraturan Perusahaan ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja antara Pengusaha dan Pekerja yang bersangkutan 5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Perusahaan ini atau karena satu dan lain hal perlu pengadaan perubahan, maka hal tersebut akan diatur dengan peraturan tersendiri dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 2 Pengertian dan Istilah Dalam Peraturan Perusahaan ini yang dimaksud dengan: 1 Perusahaan Adalah PT. MITRA BUANA KOORPORINDOO yai dibuat dihadapan Notaris Eliwaty Tjitra pada tanggal Februari 2007, sebagaimana telah mengalami beberapa perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No.06 dibuat dihadapan Mundji Salim SH pada tanggal Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :2 4 Juli 2022, yang berkantor di Komplek Ketapang Business Center Blok B10-11 Jt. KH Zainul Arifin No.20 Jakarta Barat. 2 Direksi / Pengusaha ‘Adalah seseorang yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan erseroan Sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai ketentuan Anggaran Dasar. 3 Pekerja ‘Adalah orang yang bekerja di Perusahaan dan menerima upah berdasarkan hubungan kerja, yang menurut statusnya dibedakan: a. Pekerja Waktu Tidak Tertentu Yaitu orang yang diterima bekerja untuk jangka waktu tidak tertentu atau orang yang diperkerjakan untuk. Pekerjaan yang bersifat tetap, telah melewati masa percobaan selama 3 (tiga) bulan serta menerima upah, bulanan dan surat keputusan direksi_ tentang engangkatan karyawan tetap. b. Pekerja Waktu Tertentu Yaitu orang yang diterima bekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu. untuk pekerjaan tertentu, disingkat PKWT. 4 Tanggungan ‘Adalah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Pekerja yang metiputi: a. Keluarga adalah istri dan anak-anak yang menjadi ‘tanggungan Pekerja. b. _Istri adalah seorang istri dari perkawinan yang sah dan tercatat sebagaimana yang ditentukan oleh Pemerintah, Republik Indonesia. c. Anak yang menjadi tanggungan (maksimal 3 orang) adalah anak yang sah, belum kawin, belum bekerja, masih bersekolah dan dibawah umur 21 tahun dan 25, tahun apabila mash melanjutkan Pendidikan formal, masih menjadi tanggungan Pekerja; dari istri sah Pekerja atau Pekerja Wanita dan terdaftar di Bagian, Kepegawaian Perusahaan dan Catatan Sipil. d. Khusus untuk Pekerja Wanita yang sudah menikah, maka penggantian biaya diberikan hanya untuk pengobatan dan perawatan Pekerja Wanita sendiri, Kecuali dapat dibuktikan bahwa Suami yang bersangkutan telah meninggal dunia atau tidak bekerja atau bercerai dan anak menjadi tanggungan Pekerja, Wanita atau pada tempat suami bekerja tidak mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan yang kesemuanya itu harus dibuktikan dengan surat, keterangan dari masing-masing instansi yang be untuk mengeluarkan surat keterangan tersebyiA (i harus di berikan kepada Bagian Kepegawai ‘Awal Tahun, maka Pekerja Wanita yang berg dapat _—_mengajukan —_permohonan pf tanggungan (anak). Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 5 Anti Waris: ‘Adalah {stri/suami, anak atau orang lain yang ditunjuk Pekerja dan sah menurut hukum yang berlaku untuk mendapat warisan bila Pekerja meninggal dunia yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ahli Waris dari pejabat pemerintah dimana Pekerja berdomisili. Dalam hal tidak ada Penunjukan ahli warisnya, maka pelaksanaannya diatur menurut hukum yang berlaku. 6 Upah ‘Adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Pengusaha yang ditetapkan dan dibayarkan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan yang terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. ci Tunjangan Tetap ‘Adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan ekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama, dengan pembayaran upah pokok. 8 Tunjangan Tidak Tetap _—_Adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap Untuk pekerja, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan pada kehadiran, Tunjangan Makan dapat dimasukkan ke dalam tunjangan. tidak tetap apabila ‘tunjangan tersebut diberikan tas dasar_kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam bentuk uang atau fasilitas makan). 9 Hari Kerja ‘Adalah hari yang ditentukan perusahaan dan pemerintah dimana Pekerja harus melaksanakan tugas dan tanggung Jawab yang diberikan perusahaan. 10 Hari Libur Resmi ‘Adalah hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Pengusaha. "1 Kerja Lembur ‘Adalah pelaksanaan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam semninggu untuk 6 hari kerja atau lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja atau bekerja pada hari libur atau hari libur resmi. Kerjq lembur dilakukan berdasarkan dari Surat Perintah Lembur dari atasan. Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan 1. Peraturan Perusahaan ini memuat peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan maupun tatacara tentang hubungan dan persyaratan kerja yang berlaku bagi seluruh Pekerja dan Perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatannya. 2. Hal-hal_yang bersifat teknis dan memerlukan penjabaran lebih lanjut akan diatur dal ketentuan Surat Keputusan Direksi, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Perusahaan (KUP) dan Inter Office Memorandum (IOM) yang tidak bertentangan/ ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Perusahaan ini. f/ 3. Peraturan Perusahaan ini berlaku bagi Perusahaan dan seluruh Pekerja sepanjang syard tidak diatur secara khusus dalam Perjanjian Kerja atau dalam penempatan dilokasi P 4, Ketentuan yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah ketenagakerjaan tetap berlaku dan secara langsung menjadi bagian yang tidak terpisahkat Peraturan Perusahaan ini. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :4 Pasal 4 ‘Tanggung Jawab Perusahaan dan Pekerja Terhadap Peraturan Perusahaan Perusahaan dan Pekerja berkewajiban untuk mematuhi dan melaksanakan sepenuhnya Peraturan Perusahaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (10M) dan Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Setiap Pekerja WAJIB untuk mengerti dan memahami isi Peraturan Perusahaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (IOM) yang telah ada maupun yang akan dikeluarkan di kemudian hari dan Peraturan Perundang- undangan di bidang ketenagakerjaan. 3. Pekerja tidak dapat mengelakkan tugas dan tanggung jawab dengan alasan tidak mengetahui ataupun mengerti/memahami isi dari Peraturan Perusahaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (IOM) dan Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan, Pasal 5 Hak dan Kewajiban Perusahaan Membuat peraturan-peraturan yang dipandang perlu bagi kelancaran jalannya perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang berlaku dan Peraturan Perusahaan ini, 2. Penerimaan dan penyeleksian Pekerja termasuk tetapi tidak terbatas pada mutasi, promosi, demosi dan pemutusan hubungan kerja 3. Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan. 4, Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur Pekerja dengan tujuan mencapai target. 5. Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh/karyawan jika melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.. 6. Menghilangkan segala bentuk diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, antar golongan atau diskriminasi lainnya dalam hal penerimaan, promosi, pemindahan/mutasi dan penentuan pekerjaan atau jabatan. Pasal 6 Hak dan Kewajiban Pekerja ‘Mendapatkan upah dan tunjangan tetap atau tidak tetap dari perusahaan, 2. Mendapatkan informasi /penjelasan mengenai perubahan status yaitu mutasi, promosi dan ddemosi yang akan dilakukan oleh perusahaan berkenaan dengan posisi/jabatan, kemampuan/skill dan karir Pekerja. 3. Pekerja_bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan yang diberikan sebagaimana kewajiban dan perintah jabatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sebaik- baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. 4. Setiap Pekerja wajib mematuhi dan menjalankan seluruh Peraturan dan Tata Tertib Kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan ini, Standar Operasional Prosedur Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (10M) dan setiap ketenty yang berlaku di Perusahaan, 5. Setiap Pekerja wajib menjaga, mempergunakan dan memelihara semua asset milik p dan peralatan pekerjaan yang dipergunakan selama bekerja dengan sebaik-baiknya Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :S 6. Pekerja WAJIB melaporkan data diri dan setiap perubahan data kepada Bagian Kepegawaian, berkaitan dengan: Alamat terakhir. Perubahan status keluarga Pekerja seperti perkawinan, kematian, kelahiran atau adopsi. Anti wari Susunan keluarga dekat (istri, anak, dan orang tua) Bukti-bukti (ulus pendidikan/pelatihan sesuai dengan bidangnya Bukti lain jika diperlukan peapge 7. Setiap Pekerja WAJIB untuk tkut berusaha menghindari hal-hal yang dapat menghambat kemajuan dan atau merugikan Perusahaan. 8. Setiap Pekerja WAJIB mengerti akan informasi ketenagakerjaan melalui papan pengumuman. maupun media lain yang dikeluarkan oleh perusahaan. 9. Setiap Pekerja WAJIB memelihara kebersihan lingkungan kerja dan atau mengatur tata cara kerja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 10. Setiap Pekerja WAJIB mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadinya ddan sedapat mungkin menghindarkan terjadinya benturan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan pribadi dan WAJIB melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi, bertanggung jawab ddan disiplin tinggi. 11. Setiap Pekerja WAJIB menjaga nama baik Perusahaan dan Direksi maupun Manajemen yang berada di dalam Perusahaan. 12. Setiap Pekerja WAJIB menandatangani serta melaksanakan Pakta Integritas yang di berikan oleh Perusahaan, BAB II HUBUNGAN KERJA Pasal 7 Penerimaan Pekerja 1. Penerimaan Pekerja baru disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan syarat dan kondisi tertentu yang ditentukan oleh Perusahaan. 2. Persyaratan umum dalam penerimaan Pekerja baru adalah: a. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing jika diperlukan dengan kesepakatan. b. Berusia minimal 18 tahun pada saat penerimaan, kecuali untuk tenaga ahli berdasarkan kesepakatan bersama. ‘Memenuhi persyaratan jabatan dan kompetensi yang dibutuhkan. Berbadan dan berjiwa sehat dengan melalui uji Kesehatan oleh dokter yang ditunjuk erusahaan. Bersedia mentaati ketentuan penempatan sesuai kebutuhan perusahaaan. Berkelakuan baik sesuai dengan surat keterangan dari kepolisian jika diperlukan. Bersedia menunjukan bukti-bukti asti dari dokumen/data pribadi antara lain: ijasah pendidikan maupun pengalaman kerja yang terakhir. Bersedia taat dan patuh kepada ketentuan-ketentuan yang telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan ini. Lulus test dan atau wawancara yang diadakan Perusahaan. = ene mengetahui dan menyetujui Peraturan Perusahaan ini. k. Tidak memiliki suami atau istri atau hubungan keluarga inti di dalam satu perusaha| Peraturan Perusahaan 2023-2025 Halaman 6 Pasal 8 Perjanjian Kerja Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu yang disingkat dengan PKWT atau untuk waktu tidak tertentu yang disingkat dengan PKWTT. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) didasarkan atas ‘a, Jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu. b. Tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja. c. Jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan jangka waktu sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan Pekerja dengan ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT beserta perpanjangannya tidak lebih dari 5 (Lima) tahun. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) a. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dapat mensyaratkan masa percobaan kerja paling lama 3 (tiga) bulan. b. Selama masa percobaan masing-masing pihak dapat tidak melanjutkan atau mengakhiri hhubungan kerja setiap saat dan bagi pekerja yang mengundurkan diri dan tidak melanjutkan atau mengakhiri hubungan kerja selama masa percobaan tanpa memberikan alasan-alasan yang di pertanggungjawabkan maka Perusahaan memberikan surat. referensi kerja (verklaring) dan pembayaran apapun selain upah terakhir. ¢. Sebelum masa percobaan berakhir, Perusahaan akan memberitahukan kelangsungan hubungan kerja selanjutnya selambat-lambatnya 7 hari sebelum masa percobaan berakhir. d. Bagi Pekerja yang telah melewati masa percobaan dan dinilai cakap akan diangkat sebagai Pekerja tetap dan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan. Pekerja yang bekerja di PT. Mitra Buana Koorporindo TIDAK DIPERKENANKAN untuk bekerja di Perusahaan atau instansi lain dan apabila hal ini terjadi, maka pekerja tersebut dianggap telah melakukan Pelanggaran Serius dan Perusahaan berhak menuntut ganti rugi terhadap Pekerja tersebut apabila perusahaan dapat membuktikan kerugian tersebut. Pasal 9 Penilaian Prestasi Kerja Tujuan Pokok dari Penilaian Prestasi Kerja adalah : a. Menciptakan jalur komunikasi yang terbuka antara Pekerja dengan atasannya. b. Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan seorang Pekerja dalam melakukan pekerjaannya ._Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan Pekerja 4d. Menyediakan informasi bagi kesesuaian Pekerja untuk mutasi dan promosi di bidang (lain) yang lebih sesuai. fe. Menyediakan bantuan dan bimbingan bagi Pekerja untuk meningkatkan prestasi Pekerja. Sistem dan teknis pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja diatur secara tersendiri dan khusus melalui ketentuan perusahaan yang terpisah dari Peraturan Perusahaan ini. Hasil penilaian prestast kerja akan menjadi salah satu referensi dalam menentukan beberapa kebijakan perusahaan, antara lain untuk perubahan struktur organisasi, peninjauan kenaikan afi, promosi dan besaran bonus. Pasal 10 Kepangkatan Pekerja Berdasarkan pada sifat dan jenis pekerjaan, perusahaan dapat menetapkan peringkal dimulai dari tingkat golongan atau pangkat yang terendah sampai dengan tingkat gold pangkat yang tertinggi. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman Pasal 11 Pendayagunaan Pekerja Dalam rangka pendayagunaan pekerja, setiap saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan Promosi, Mutasi, maupun Demosi dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam perusahan. iy Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Promosi Promos! dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan berikut ini : a, Adanya Lowongan atau kebutuhan didalam perusahaan untuk mengisi suatu jabatan tertentu, b. Diusulkan oleh atasan langsung pekerja (setingkat manager) dengan berdasarkan kebutuhan posisi/struktur, potential review dan dengan mempertimbangkan hasil penilaian prestasi Kerja. c._Direksi akan mempertimbangkan usulan promosi dan memberikan persetujuan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan persyaratan yang berlaku. d. Perusahaan dapat memprioritaskan promosi untuk Pekerja dengan masa Kerja paling sedikit 1 (Satu) tahun, atau dengan ketentuan berbeda dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. Mutasi ‘Mutasi dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. Kebutuhan Perusahaan atas bertambahnya pekerjaan disuatu tempat dengan memperhatikan kecakapan, kemampuan Pekerja dan mempertimbangkan karirnya di dalam perusahaan. b. Memberikan kesempatan kepada Pekerja yang mempunyai potensi untuk maju agar dapat mengembangkan karimya pada jabatan yang lain. . Pekerja yang karena kesehatannya menurut rekomendasi dokter tidak memungkinkan ia bekerja dalam jabatan/pekerjaan yang didudukinya. d. Dalam hal mutasi sebagai akibat dari reorganisasi/modernisasi perusahaan dan dianggap perlu bagi pengusaha untuk mengadakan pemindahan dari bagian satu ke bagian lain, maka pemindahan tersebut tidak boleh mengurangi gaji yang pernah di terima sebelumnya. fe, Bagi Pekerja yang dimutasikan ke bagian lain karena melakukan kesalahan atau tidak mampu untuk memegang jabatannya lagi, maka fasilitas dan tunjangan yang ada hubungannya dengan jabatannya disesuaikan dengan jabatan yang baru. f. Mekanisme mutasi/ pemindahan diatur dengan ketentuan tersendiri 8. Bagi pekerja yang menolak mutasi maka dianggap mengundurkan dirt dari Perusahaan. Demosi Demosi dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut : a. Demosi dapat terjadi apabila seorang Pekerja dimutasikan ke jabatan yang lebih rendah tanggungjawabnya karena Pekerja tersebut terbukti tidak mampu menunjukkan_prestasi Kerja yang memadai sesuai harapan Perusahaan. b. Dengan Demosi diharapkan pekerja dapat menunjukkan prestas! yang lebih baik, karena tingkat tuntutan tugas dan tanggung jawab pada pekerjaannya yang baru dipandang lebih, sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki pekerja yang bersangkutan. c. Pekerja yang dikenakan Demosi akan tetap menerima upah pokok yang sama namun tunjangan jabatan atau fasilitas yang tidak lagi sesuai dengan posisi barunya akan dihapuskan. Pasal 12 Pengembangan Karir Program pengembangan karir dilaksanakan untuk kepentingan bersama antara perusahaan dan Pekerja guna meningkatkan produktivitas kerja dan dilakukan secara sungguh-sungguh di lingkungan perusahaan. terciptanya kader-kader dari Pekerja yang setiap saat dapat menggantikan atasan at; kebutuhan tugas baru dan pengembangan struktur organisasi. BAB IIL HARI KERJA, WAKTU KERJA DAN KERJA LEMBUR_ Pasal 13 Hari Kerja dan Jam Kerja 4, Perusahaan menentukan hari kerja yang berlaku yaitu Senin sampai dengan Jumat atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yakni 5 (lima) atau 6 (enam) hari kerja dalam seminggu dan tidak termasuk hari libur resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah.. 2. Jam kerja perusahaan adalah yaitu 08.30 - 17.30 atau 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empatpuluh) jam dalam seminggu, dengan 1 (satu) jam istirahat setiap harinya. 3. Pengaturan Hari dan Jam kerja yang berlaku di Perusahaan ditetapkan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan dari tiap Departemen atau Divisi dengan tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah, 4. Apabila dibutuhkan Pengaturan Hari dan Jam Kerja dapat ditetapkan dengan penyesuaian Hari dan Jam Kerja yang berlaku dimanapun Pekerja ditempatkan. 5. Pada hari-harl tertentu dimana Pekerja diwajibkan oleh agama/kepercayaan untuk melakukan ibadah, perusahaan akan memberikan ijin atau waktu yang cukup untuk keperluan itu. Pasal 14 Disiplin Waktu Kerja 1, Setiap Pekerja diwajibkan mencatatkan waktu kehadirannya pada mesin pencatat waktu untuk setiap kali hadir masuk kerja dan setiap kali habis kerja. Pekerja dilarang untuk mewakilkan dan atau diwakilkan oleh Pekerja lain. Kelalaian atas ketentuan ini merupakan suatu Pelanggaran. 2. Perusahaan tidak bertanggung jawab atas hak tunjangan makan Pekerja yang hilang disebabkan oleh kelalaian terhadap kewajiban sebagaimana diatur dalam Ayat (1) diatas. Pekerja yang terlambat datang untuk masuk bekerja karena alasan tertentu, diwajibkan mencatatkan waktu kedatangannya pada alat pencatat waktu serta diwajibkan melapor ke atasan langsung, dengan menjelaskan sebab keterlambatannya. 4. Apabila untuk suatu keperluan seorang Pekerja harus meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu, sebelum pergi harus minta ijin kepada atasan langsungnya. 5. Apabila seorang Pekerja yang karena keperluan diluar lingkungan perusahaan atau tempat kerja lapangan terpaksa meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya dan tidak akan kembali lagi pada hari yang sama, Pekerja harus mencatat kepergiannya pada kartu pencatat waktu dengan syarat sebelumnya minta ijin kepada atasan langsungnya.. 6. Pekerja yang berhalangan masuk bekerja diwajibkan memberitahukan kepada Bagian Kepegawaian dan Atasan Langsungnya dengan cara apapun. pada Sistem Kepegawaian Online yang disediakan untuk disetujul oleh Atasan Langsu diketahui oleh Bagian Kepegawaian. 8. Pekerja yang berhalangan masuk bekerja karena sakit, diharuskan memberitahukan dengan cara apapun kepada Bagian Kepegawaian dan Atasan Langsung dengan\\ memperhatikan kewajiban mengisi Form Ijin pada Sistem Kepegawaian Online yang diseX serta wajib membuktikan hal sakitnya dengan disertai surat keterangan dokter atau instansi berwenang untuk itu, Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman Pasal 15, Kerja Lembur 1. Kerja lembur adalah kerja yang dilakukan untuk kepentingan perusahaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja atau lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja 2. Kerja lembur dianggap sah apabila telah sesuai prosedur yang berlaku yaitu disertai Surat Perintah Lembur dan atau sesuai jacwal yang telah dibuat dan atau telah mendapat persetujuan dari atasannya serta telah sesuai dengan absensi.. 3. Perhitungan kerja lembur berserta tarif lembur disesuaikan dengan ketetapan Peraturan Perundangan yang berlaku. 4. a. Tiada upah lembur bagi Pekerja dengan jabatan /tingkat Supervisor ke atas. Sebagai kompensasinya diberikan tunjangan sesuai dengan pekerjaan dan jabatan masing-masing. b. Untuk jenis pekerjaan yang mendapat komisi dan atau insentif, maka kelebihan waktu kerja tidak dihitung sebagai tembur. . Lama tembur yang Kurang dari ¥ (setengah) jam tidak diperhitungkan lembur, lebih dari ¥ (setengah) jam kurang dari 1 (satu) jam dihitung 1 (satu) jam. BAB IV KETENTUAN CUTI Pasal 16 Cuti 1. Cuti adalah ketidakhadiran Pekerja berdasarkan pemberitahuan tertulis dengan mengisi Form ontine dalam Sistem Kepegawaian Online yang telah disediakan Perusahaan dengan diketahui dan disetujui oleh Atasan Langsung dan diketahui oleh Bagian Kepegawaian dan diajukan sebelum hari cuti tersebut diambil. 2. Dalam hal darurat dan mendadak, cuti dapat diambil dengan pemberitahuan melalui telepon ada hari cuti tersebut diambil kepada Bagian Kepegawaian dan Atasan Langsung dengan tetap memperhatikan kewajiban mengisi Form online dalam Sistem Kepegawaian Online yang telah disediakan Perusahaan dengan diketahui dan disetujui oleh Atasan Langsung, 3. Atasan yang bersangkutan berhak untuk tidak menyetujui permohonan cuti Pekerja apabila terdapat pekerjaan yang sangat mendesak yang harus diselesaikan. Pasal 17 Cuti Tahunan 1, Setiap Pekerja yang telah bekerja 12 bulan berturut-turut akan mendapatkan hak cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 (duabelas) hari kerja dengan mendapatkan upah penuh, sesuai deng peraturan yang berlaku. 2. Periode cuti tahunan diatur pada permulaan tahun kalender (Januari - Desember). 3. Cuti tahunan berlaku selama 1,5 (satu setengah) tahun sejak munculnya hak terse selambat-lambatnya dapat dipergunakan sebelum tanggal 30 Juni tahun berikutnya ketentuan apabila melewati batas pemberlakuannya, Cuti Tahunan tidak dapat diuangl ‘gugur apabila tidak dipergunakan tanpa alasan yang dapat diterima atau bukan atas ke Perusahaan. 4, Permohonan cuti tahunan ini harus diajukan dan mendapatkan persetujuan dari Atasan Langsung Pekerja (minimal level Manager) selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum tanggal pelaksanaan cuti dengan mengisi Form online dalam Sistem Kepegawaian Online yang telah disediakan Perusahaan. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :10 5. Untuk menjaga agar kelancaran kerja tidak terganggu, pengusaha berhak untuk mengatur pengambilan dan pembagian cuti tersebut. 6. Untuk kepentingan Perusahaan, Direksi dapat menetapkan Cuti Tahunan bersama-sama secara massal. Pasal 18 Istirahat Panjang, 1. Pekerja yang telah memiliki masa kerja 6 (enam) tahun berturut-turut tanpa terputus, ‘memperoleh hak Istirahat Panjang selama 2 (dua) bulan dengan mendapatkan upah penuh dan tidak berhak atas cuti tahunan dalam 2 (dua) tahun berjalan. 2. Hak Istirahat Panjang tersebut harus dipergunakan 1 (satu) bulan masing-masing pada tahun ketujuh dan kedelapan atau 2 tahun berturut-turut sejak hak tersebut muncul, dan akan gugur apabila tidak dipergunakan sampai dengan tanggal 30 Juni tahun berikutnya dan tidak dapat divangkan. 3. Istirahat Panjang dapat diambil dalam beberapa bagian, dimana terdapat satu bagian pengambilan Istirahat Panjang selama 10 (sepuluh) hari berturut-turut. 4. Petmohonan Istirahat Panjang harus diajukan dan disetujui oleh atasan Pekerja (minimal setingkat Manager) sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum hak Istirahat Panjang dilaksanakan dengan mengisi Form online dalam Sistem Kepegawaian Online yang telah disediakan Perusahaan, 5. Pekerja yang melaksanakan hak Istirahat Panjang tidak berhak atas cuti tahunan pada tahun tersebut. Pasal 19 Istirahat Melahirkan dan Gugur Kandungan 1. Pekerja Wanita yang akan melakukan persalinan berhak memperoleh Istirahat Melahirkan dengan tetap mendapatkan upah penuh selama istirahat (1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan). 2. Pekerja Wanita yang akan menggunakan istirahat melahirkan harus mengajukan permohonan tertulis kepada perusahaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dengan melampirkan. surat keterangan dokter atau bidan yang merawatnya, kecuali dalam keadaan darurat Permohonan tertulis tersebut dapat diberikan kemudian, 3. Pekerja Wanita yang mengalami gugur kandungan, diberikan hak istirahat sakit pating lama 1,5 (satu setengah) bulan berdasarkan surat keterangan dokter dengan tetap mendapat upah penuh selama cuti 4. Pekerja Wanita yang menjalankan istirahat melahirkan, tidak akan mengurangi hak cuti tahungp atau cuti besar sepanjang cuti tersebut masih berlaku. VIS X ‘\ Pasal 20 ‘Cuti Khusus (satu) bulan sebelumnya. 2. Cuti khusus diberikan kepada Pekerja yang telah bekerja selama minimal 3 tahun. 3. Cuti Khusus akan diberikan selama waktu yang diperlukan akan tetapi tidak melebihi 40 (empat puluh) hari dengan mendapat gaji penuh. Peraturan Perusahaan 2023-2025 Sh c i khusus ini hanya diberikan 1 (satu) kali selama Pekerja bekerja di Perusahaan. Untuk Pekerja yang akan menjalankan kewajiban Ibadahnya untuk kali ke 2 (dua), maka Pekerja tersebut dimasukkan kedalam Cuti Tahunan dan apabila Cuti Tahunannya sudah habis maka akan dimasukkan kedalam Cuti Tidak Dibayar. Pasal 21 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Ijin meninggatkan pekerjaan tanpa dipotong hak cuti dan gaji adalah: 4. a. Pekerja menikah (hanya untuk pernikahan pertama)... b. Pekerja menikah secara sah luar kota... c. Anak Pekerja Menikah . _ Mengkhitankan/membaptiskan anak Pekerja .. e, _Isteri Pekerja yang sah melahirkan/keguguran f.lstert/Suamt, Orang Tua/Merbua, Arak/Menantu Pekerja mentnggal dunia...... sah 2 (dua) hari kerja g. Kematian anggota keluarga dalam satu rumah .. 4 (satu) hari kerja hh. Kecelakaan (dinas/diluar dinas) berdasarkan kebijaksanaan Direksi sesuai dengan Surat Keterangan Dokter {, Memenuhi panggilan Negara/kewajiban negara sesuai dengan UU (kebijaksanaan dari Direkst) j. _Hal-hal lain (termasuk didalamnya musibah kebakaran, musibah bencana alam, penggusuran rumah) diberikan kebijakan izin khusus dengan pertimbangan peristiwa. sesseee 3 (tiga) hari kerja : 5 (lima) hari kerja 2 (dua) hari kerja 2 (dua) hari kerja 2 (dua) hari kerja BABY. PENGUPAHAN Pasal 22 Sistem Dan Skala Pengupahan Sistem dan skala pengupahan Perusahaan ditentukan atas dasar tanggung jawab pekerjaan atau prestasi yang tercermin di dalam kelas jabatan yang ketentuannya berdasarkan Keputusan Direksi. Peninjauan skala upah dilakukan setahun sekali dengan memperhatikan sistem pengupahan dan mempertimbangkan faktor-faktor kemampuan perusahaan, tingkat inflasi, kenaikan biaya hidup ddan tingkat pengupahan dipasar. Upah Pekerja adalah bersifat pribadi dan rahasia, serta termasuk ke dalam kategori informasi rahasia. Pekerja tidak diperbolehkan untuk memperbincangkan soal upah dengan Pekerja lainnya. Kelalaian terhadap ketentuan ini merupakan suatu pelanggaran serius. Peninjauan dan penyesuaian upah sepenuhnya menjadi wewenang perusahaan yang didasarkan ‘tas penilaian prestasi kerja dan dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan. 28 setiap bulannya. Pasal 23 Upah Selama Sakit ‘Atas nasehat dan keterangan dokter, seorang Pekerja dapat diberikan cuti sakit/istiraha tetap mendapatkan upah penuh, yang harus dijalani sesuai dengan persetujuan dokter. Apabila Pekerja sakit dalam jangka waktu lama dan tidak dapat menjalankan pekerjaannya dengan dibuktikan dengan surat keterangan/persetujuan dokter, maka perusahaan akan membayarkan upahnya sesuai dengan ketentuan sebagai berik Peraturan Perusahaan 2023 -2025 a. Untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus persen) dari upah. b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima persen) dari upah. . Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (limapuluh persen) dari upah. d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (duapuluh lima persen) dari upah, sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh perusahaan. 3. Apabila setelah lewat 12 (dua belas) bulan ternyata Pekerja yang bersangkutan belum mampu untuk bekerja Kembali, maka Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAB VI TUNJANGAN DAN BANTUAN Pasal 24 ‘Tunjangan Hari Raya Keagamaan ‘Tunjangan Hari Raya Keagamaan akan diberikan menjelang Hari Raya Keagamaan, dengan ketentuan sebagai berikut : @. Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah untuk Pekerja yang telah bekerja selama 1 (satu) tahun penuh dan mash bekerja pada Perusahaan. b. Bagi Pekerja yang mempunyat masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi masih kurang dari satu tahun, Tunjangan Hari Raya Keagamaan akan diberikan secara proporsional yang

You might also like