You are on page 1of 17

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah umum
“Pengelolaan Pembelajaran” dengan kode 202220020057

Dosen Pengampu:
Dra. Nelfia Adi, M. Pd.
Sari Febrianti, S, Pd., M. Pd.

Disusun oleh kelompok 5:

1. Michael Ezra Yeremia (22002290)


2. Nola Maolina (22002294)
3. Savana Alainaa (22002305)
4. Septiana Anggraini (22002307)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pengelolaan Pembelajaran dengan baik dan tepat waktu yang berjudul
“Strategi Pembelajaran Ekspositori”.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nelfia Adi, M. Pd. Dan Ibu Sari
Febrianti, S, Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan
Pembelajaran yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempuna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Jakarta, 07 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB 1 ....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ................................................................................................................3
1.1 Rumusan Masalah ................................................................................................5
1.2 Tujuan ...................................................................................................................5
1.3 Manfaat .................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................6
2.1 Konsep dan Tujuan Strategi Pembelajaran Ekspositori ..................................6
2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori..............................................7
2.3 Prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori ........................................................8
2.4 Tahapan Strategi Pembelajaran Ekspositori.................................................. 10
2.4.1. Prosedur Guru Dalam Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori .... 10
2.4.2. Langkah-Langkah Dalam Penerapan Strategi Pembelajaran Espositori .... 11
2.5 Kelebihan Kelemahan Ekspositori dan Metode Pembelajaran Yang
Digunakan.......................................................................................................... 12
BAB III .............................................................................................................................. 15
PENUTUP ......................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 15
3.2 Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar. Belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya serta
perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar (Mufarrokah, 2009).
Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, guru merupakan seseorang yang bisa
menentukan keberhasilan peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran. Agar seorang
guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, maka memerlukan wawasan yang
utuh tentang kegiatan pembelajaran, seorang guru harus mengetahui dan memiliki
gambaran yang menyeluruh bagaimana proses pembelajaran itu terjadi, serta langkah-
langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-tugas keguruan dapat dilaksanakan dengan
baik dan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal
tersebut dapat diimplementasikan melalui penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran adalah suatu cara atau kegiatan guru yang dimulai dari
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, komputer, kurikulum, dan lain-lainnya. Melalui strategi
pembelajaran diharapkan dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Strategi pembelajaran juga
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Strategi pembelajaran yang paling familiar digunakan para guru adalah strategi
pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori menurut Sanjaya (2011: 179)
adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi
secara verbal atau lisan (biasa dilakukan dengan diskusi dan ceramah) kepada sekelompok
peserta didik, agar peserta didik mampu untuk berpikir lebih kritis dalam menguasai materi
yang dipelajarinya.
Penggunaan strategi pembelajaran ekspositori merupakan cara pembelajaran
mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada peserta didik secara langsung
dengan tujuan untuk memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada
3
peserta didik. Peranan guru yang penting pada strategi pembelajaran ini merupakan bentuk
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru.

4
1.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ekspositori?


2. Apa saja tujuan strategi pembelajaran ekspositori
3. Bagaimana karakteristik dari strategi pembelajaran ekspositori?
4. Apa saja prinsip penggunaan strategi pembelajaran?
5. Bagaimana langkah-langkah pada strategi pembelajaran ekspositori?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori?
7. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan
strategi pembelajaran ekspositori?

1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan definisi dari strategi pembelajaran ekspositori.
2. Menjabarkan tujuan dari penerapan strategi pembelajaran.
3. Menjelaskan kharakteristik dari strategi pembelajaran.
4. Menguraikan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran.
5. Menjelaskan langkah- langkah pada strategi pembelajaran ekspositori.
6. Menguraikan kelebihan dan kekurangan dari strategi pembelajaran
ekspositori.
7. Menjelaskan metode pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan
strategi pembelajaran ekspositori.

1.3 Manfaat
 Bagi Penulis
Penulis dapat memahami dan memperluas wawasannya tentang konsep
perumusan strategi pembelajaran ekspositori. Bermanfaat pula dalam upaya
memperbaiki diri untuk mampu menjadi calon guru yang dapat menerapkan
strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya di masa depan.
 Bagi Pembaca
Dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan bahan pembelajaran untuk
lebih jauh mengenal dan memahami tentang konsep dari perumusan strategi
pembelajaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Tujuan Strategi Pembelajaran Ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada siswa dengan maksud agar siswa menguasai materi pelajaran secara
optimal. Roy killen menyebut strategi ini dengan “pembelajaran langsung”
karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan oleh guru, siswa tidak
dituntut menemukan materi (Sanjaya 2009). Perbedaan antara strategi
ekspositori dengan metode ceramah, sebagaimana dikatakan Wina Sanjaya,
dalam strategi ekspositori dapat digunakan metode ceramah sekaligus tanya
jawab untuk materi diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
termasuk media pembelajaran.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
memberikan tekanan pada suatu proses yang didorong secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal. Roy Killen menamakan strategi ekspositori ini
dengan “strategi pembelajaran langsung (direct instruction)”. Mengapa
demikian? Karena dalam materi strategi ini, materi pelajaran disampaikan
langsung oleh guru, Siswa tidak diharuskan untuk mencari materi itu. Materi
pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena strategi ekspositori lebih
menekankan pada proses berbicara, maka sering juga disebut istilah strategi
"chalk and talk". Dengan demikian, adapun beberapa pendapat para ahli
mengenai strategi ekspositori, antara lain :
a. Menurut Wina Sanjaya, “Strategi pembelajaran ekspositori merupakan salah
satu diantara strategi pembelajaran yang menekankankan kepada proses bertutur.
Materi pembelajaran sengaja diberikan secara langsung, peran siswa dalam
strategi ini adalah menyimakdan mendengarkan materi yang disampaikan guru.
b. Dalam Direktorat Tenaga Kependidikan “Strategi pembelajaran ekspositori
adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud

6
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini
materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk
menemukan materi itu. Materi pelajaran seakanakan sudah jadi. Karena strategi
ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga
dinamakan strategi ”chalk and talk”.
c. Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi
pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan
bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap
sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib.
Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.
Dari beberapa defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, maka disimpulkan
bahwa strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai
siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik
(academic achievement) siswa.
Tujuan utama pembelajaran ini adalah penguasaan materi itu sendiri.artinya
setelah pembelajaran itu berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan
baik dan benar dengan cara mengungkapkan kembali materi yang telah
diuraikan. Dimyati dan mujiono menambahkan bahwa tujuan utama pengajaran
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan kepada
siswa

2.2 Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori


Menurut Siswondo dan Agustin (2021) terdapat beberapa karakteristik
strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:
1) Strategi pembelajaran ekspositori dapat dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ekspositori, oleh karena itu orang sering
mengatakannya dengan metode ceramah.

7
2) Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang
sudah jadi, sudah terstruktur seperti data atau fakta, dan konsep-konsep tertentu
yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahami dengan benar dan siswa dapat mengungkapkan kembali materi
yang telah diuraikan itu.
Karakteristik dalam metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran
yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Sementara itu, ada pendapat
lain yang mengemukakan mengenai karakteristik strategi pembelajaran ekspositori
yaitu menurut Rusmono (2010:79), dimana karkateristik tersebut meliputi: 1)
Memberi materi yang terbaru kepada siswa, 2) Memberi penjelasan yang mudah
di mengerti kepada siswa, dan 3) Memberi kesempatan siswa bertanya. Jadi, dalam
hal ini, guru sangat perlu untuk memahami tentang karakteristik-karakteristik yang
ada di dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori agar materi
pembelajaran yang akan di sampaikan dapat terarah dengan baik kepada peserta
didik.

2.3 Prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori


Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan
dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran
bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama
penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Dalam
penggunaan strategi pembelajaran ekspositori, terdapat beberapa prinsip berikut ini
yang harus diperhatikan oleh setiap guru, antara lain :
a) Berorientasi Pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam
strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah
8
yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini.
Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus
merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada
umumnya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku
yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh
siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik
memungkinkan kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi
pembelajaran.
b) Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang
menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun
sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi
guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan. Dalam proses komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi
urutan pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.
Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses
penyampaian, maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat
penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan
agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan yang bisa mengganggu
proses komunikasi.
c) Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan.
Namun sebelum itu, kita harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik
secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan kita sajikan dulu
mata pelajaran bila siswa belum siap untuk menerimanya. Dalam teori
konektionisme, “kesiapan” merupakan satu hukum belajar. Inti dari hukum ini
adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus
bilamana dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap
individu akan merespons setiap stimulus yang muncul bilamana dia belum ada
kesiapan untuk menerimanya.
d) Prinsip Berkelanjutan

9
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga
mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan
melalui proses belajar mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori
sangat tergantung pada kemampuan guru untuk menjelaskan atau
menyampaikan suatu mata pelajaran.

2.4 Tahapan Strategi Pembelajaran Ekspositori


2.4.1. Prosedur Guru Dalam Pelaksanaan Strategi Pembelajaran
Ekspositori
Sebelum diuraikan langkah-langkah penggunaan strategi pembelajaran
ekspositori, terlebih dahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami setiap
guru yang akan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:
a. Rumuskan Tujuan yang Ingin Dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus
dipersiapkan guru. Malalui tujuan yang jelas selain dapat membimbing
siswa dalam menyimak materi pelajaran juga akan diketahui efektivitas
dan efisiensi penggunaan stratergi ini.
b. Kuasai Materi Pelajaran dengan Baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak
penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan
membuat kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah
mengelola kelas, ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa, tidak takut
dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat menggangu jalannya proses
pembelajaran.
c. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang Dapat Mempengaruhi Proses
Penyampaian
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi
pelajaran.

10
2.4.2. Langkah-Langkah Dalam Penerapan Strategi Pembelajaran
Espositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi pembelajaran
ekspositori, yaitu:
1) Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung pada
langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan
adalah:
a. Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
b. Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
c. Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
d. Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.

2) Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, yang harus dipikirkan oleh
setiap guru dalam penyajian adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat
mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan :
a. Penggunaan bahasa
b. Intonasi suara
c. Menjaga kotak mata dengan siswa.
d. Menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
3) Menghubungkan (correlation)
Langkah korelasi adalah yang menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang
telah dimilikinya.
4) Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Menyimpulkan berarti pula memberikan

11
keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Dengan
demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan penjelasan guru.
5) Penerapan (application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi
pelajaran oleh siswa.
Menurut Saifuddin Umar langkah-langkah dalam metode
pembelajaran ekspositori adalah:
1) persiapan, menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
2) Langkah penyajian, menyajikan bahan yang berkenaan dengan
pokok-pokok masalah.
3) Langkah generalisasi, mendapatkan kesimpulan tentang pokokpokok
masalah
4) Langkah applikasi, kesimpulan yang di peroleh digunkan dalam
berbagai situasi sehingga makna kesimpulan itu nyata dan benar.
Menurut Abdul Majid langkah-langkah dalam metode pembelajaran
ekspositori adalah:
1) Persiapan, persiapan guru dan siswa mencari latar belakang topik
masalah yang akan dibahas dalam pembelajaran
2) Pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai
hal-hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan di
bahas
3) Pertanyaan, untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
Langkah-langkah dalam metode pembelajaran ekspositori ini sangat
penting sebab melalui langkah-langkah ini guru dapat mengetahui dan
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa
tentang materi pelajaran yang telah di jelaskan.

2.5 Kelebihan Kelemahan Ekspositori dan Metode Pembelajaran Yang


Digunakan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak
dan sering digunakan, akan tetapi dalam strategi ini memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan. Keunggulan strategi pembelajaran ini adalah:

12
1. Dari segi pembelajaran, guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang telah disampaikan.
2. Strategi pembelajaran ekspositori sangat efektif jika materi pelajaran yang dikuasai
siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki siswa untuk belajar sangatlah
terbatas.
3. Melalui pembelajaran ekspositori siswa dapat mendengar melalui penuturan
tentang materi pelajaran, juga sekaligus siswa dapat melihat dan mengobservasi
melalui pelaksanaan demonstrasi.
4. Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori yaitu:


1. Strategi ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan
mendengar dan menyimak dengan baik.
2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, bakat, dan gaya belajar.
3. Sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan
berpikir kritis siswa.
4. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori tergantung dengan kemampuan
yang dimiliki oleh guru, seperti persiapan, rasa percaya diri, pengetahuan,
antusiasme, motivasi dan kemampuan mengelola kelas.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa keberhasilan penggunaan strategi


ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. Terdapat beberapa jenis metode pembelajaran yang termasuk ke dalam jenis
strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:

1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini
akan lebih baik jika penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik dengan
dukungan alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaannya.
Metode ini sampai sekarang sudah sangat familiar dan sering digunakan oleh
setiap guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga
adanya faktor kebiasaan baik dari guru maupun siswa. Guru biasanya belum
merasa puas jika dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
13
ceramah. Demikian juga siswa, mereka akan belajar apabila guru memberikan
materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti
ada proses pembelajaran dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
2. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
yang lebih konkret. Metode ini cukup efektif untuk membantu siswa dalam
memahami suatu konsep berdasarkan hasil pengamatan terhadap peragaan
suatu konsep tersebut.
3. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat twoway traffic sebab pada saat
yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab,
atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Pada pelaksanaannya, sebaiknya dalam menerapkan metode ini tidak hanya
menggunakan satu metode saja, karena jika selama proses pembelajaran hanya
menggunakan tanya jawab tentu akan membosankan bagi siswa. Untuk itu perlu
digunakan multi metode dalam proses pembelajaran agar lebih efektif.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru Melalui strategi ini guru
menyampaikan dengan terstruktur. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan
akademik siswa (academic achievement).

Strategi pembelajaran ekspositori memiliki beberapa karakteristik, yaitu


startegi pembelajaran ekspositori dapat dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran secara verbal, biasanya materi pelajaran yang disampaikan
adalah materi pelajaran yang sudah jadi/terstruktur, dan tujuan utama
pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Adapun prinsip
dari startegi pembelajaran ini adalah beriorientasi pada tujuan, komunikasi,
kesiapan, dan juga berkelanjutan.

Persiapan, penyajian, menghubungkan, menyimpulkan, dan menerapkan


merupakan langkah-langkah dari strategi pembelajaran ekspositori yang mana
memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh sebab itu, Langkah-langkah dalam
metode pembelajaran ekspositori ini sangat penting sebab melalui langkah-
langkah ini guru dapat mengetahui dan mengumpulkan informasi tentang
penguasaan dan pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah di
jelaskan.

3.2 Saran
Dalam menyusun atau membentuk strategi pembelajaran diharapkan
perancang lebih detail memperhatikan konsep dari tujuan capaian pembelajaran
itu sendiri. Strategi pembelajaran ekspositori ini bisa diterapkan supaya dalam
penyusunannya lebih teliti memilih bahan ajar dan kegiatan pembelajaran yang
dibutuhkan siswa dalam capaian pembelajaran yang akan berguna dalam
kehidupan siswa tersebut dengan jangka waktusekarang, esok, dan masa depan

15
DAFTAR PUSTAKA
Mariyaningsih, N., & Hidayati, M. (2018). Bukan Kelas Biasa: Teori dan Praktik
Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran
di Kelas-Kelas Imspiratif. CV Kekata Group.

Mawati, A. T., Siregar, R. S., Fauzi, A., Purba, F. J., Sinaga, K., Ili, L., ... & Bermuli, J. E.
(2021). Strategi pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Panggabean, S., Widyastuti, A., Damayanti, W. K., Nurtanto, M., Subakti, H., Chamidah,
D., ... & Cecep, H. (2021). Konsep dan Strategi Pembelajaran. Yayasan Kita
Menulis.
Ragin, G., Refando, A., & Utami, D. C. (2020). Implementasi Strategi Pembelajaran
Ekspositori untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar.
PANDAWA, 2(1), 54-60.
Safriadi, S. (2017). Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori. Jurnal
Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 7(1), 47-65.
Siswondo, R., & Agustina, L. (2021). Penerapan strategi pembelajaran ekspositori untuk
mencapai tujuan pembelajaran Matematika. Himpunan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Matematika, 1(1), 33-40.
Zuhdi, M. (2017). Hubungan Antara Metode Pembelajaran Ekspositori Dengan
Burnout Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Bimbingan dan
konseling di SMA Negeri 1 Loceret (Doctoral dissertation, IAIN Kediri).

16

You might also like