Professional Documents
Culture Documents
A. Laporan Pelaksanaan BK
A. Laporan Pelaksanaan BK
Disusun Oleh:
NAMA GURU
NIP
NAMA SEKOLAH
ALAMAT SEKOLAH
KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Mengetahui KABUPATEN,
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Program
Layanan Bimbingan dan Konseling Daring tahun Ajaran 2022/2023
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 20
14 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam Permendikbud tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan
dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbinga
n dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaa
n kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di dahului denga
n membandingkan Program yang sudah dibuat dengan program yang terlaksana
yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenu
hi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak/Ibu Kepala NAMA SEKOLAH
2. Bapak/Ibu Waka NAMA SEKOLAH yang selalu memberikan Support.
3. Teman Teman TIM BK NAMA SEKOLAH
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan NAMA SEKOLAH
Kami berharap Laporan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-
teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun
buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak y
ang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menj
adi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
KABUPATEN,
Hormat Saya
Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pelaporan
BAB II PELAKSANAAN
A. Kegiatan Layanan yang DIlakukan
1. Layanan Dasar
a) Kelas VII
b) Kelas VIII
c) Kelas IX
2. Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling
3. Layanan Perencanaan Individual
4. Layanan Dukungan Sistem
B. Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan dalam Kegiatan Evaluasi
C. Hambatan dan Cara Mengatasinya
1. Hambatan
a) Hambatan Internal
b) Hambatan Eksternal
2. Cara Mengatasi Hambatan
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas
manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di
dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki
pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5)
memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi
imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk
senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah
pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang
optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan
atau kemandirian.
Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan
layanan Bimbingan dan Konseling karena mereka masih kurang memiliki
pemahaman atau wawasan tentang dirinya. Perkembangan peserta didik tidak
lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang
melekat pada lingkungan adalah perubahan. Apabila perubahan yang terjadi itu
sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan
kesenjangan perkembangan perilaku peserta didik, seperti terjadinya stagnasi
(kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan
perilaku. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak
diharapkan tersebut dapat ditempuh dengan cara mengembangkan potensi
peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk
mencapai standar kompetensi kemandirian. Hal tersebut senada dengan tujuan
Bimbingan dan Konseling secara umum, yakni membantu peserta didik untuk
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dan
5
meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan
pemecahan masalah.
Di NAMA SEKOLAH, Bimbingan Siswa memiliki porsi yang cukup untuk
melaksanakan Bimbingan Siswa. Meskipun memiliki beberapa kekurangan
dalam pelaksanaannya, namun sudah berjalan cukup baik.
B. Tujuan Pelaporan
Adapun Tujuan Pelaporan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
ini yaitu,
6
BAB II PELAKSANAAN
7
Semester Gazal
- Belajar efektif dan efisien
- Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
- Etika pergaulan dengan teman sebaya
- Sikap sopan santun dalam kehidupan
- Stop Bulyying !
Semester Genap
- Peta Pikiran (Mind Mapping)
- Multiple Intelligence
- Cara kerja otak kiri – otak kanan
- Mencontek, penyebab dan solusinya
- Dampak pacaran di kalangan remaja
c. Kelas IX
8
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa
secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen
layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan
secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan
masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat,
masyarakat yang lebih luas; manajemen program. Kerjasama antara Guru
BK dan wali kelas (Terlampir).
9
pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatiran belaka.
Sedangkan jawaban ”tidak”, jika Bimbingan dan Konseling itu
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi
(yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu),
dengan kata lain dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri
keprofesionalan Bimbingan dan Konseling adalah bahwa pelayanan
itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang
Bimbingan dan Konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui
pendidikan dan latihan yang cukup lama di Perguruan Tinggi, serta
pengalaman-pengalaman.
- Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja
Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada karena
adanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak diperlukan, dan BK itu
diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah saja. Memang
tidak dipungkiri bahwa salah satu tugas utama Bimbingan dan
Konseling adalah untuk membantu dalam menyelesaikan masalah.
Tetapi sebenarnya juga peranan BK itu sendiri adalah melakukan
tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar ketika
masalah yang sewaktu-waktu datang tidak berkembang menjadi
masalah yang besar.
- Keberhasilan layanan BK tergantung kepada sarana dan prasarana
Sering kali kita temukan pandangan bahwa kehandalan dan
kehebatan seorang Guru BK itu disebabkan dari ketersediaan sarana
dan prasarana yang lengkap dan mutakhir. Seorang Guru BK yang
dinilai tidak bagus kinerjanya, seringkali berdalih dengan alasan
bahwa ia kurang didukung oleh sarana dan prasarana yang bagus.
Sebaliknya pihak siswa pun terkadang juga terjebak dalam asumsi
bahwa Guru BK yang hebat itu terlihat dari sarana dan prasarana
yang dimiliki Guru BK. Pada hakikatnya kehebatan Guru BK itu dinilai
bukan dari faktor luarnya, tetapi lebih kepada faktor kepribadian Guru
BK itu sendiri, termasuk didalamnya pemahaman agama, tingkah laku
sehari-hari, pergaulan dan gaya hidup.
10
- Guru BK harus aktif, sedangkan siswa harus/boleh pasif
Masih Sering ditemukan bahwa siswa sering menyerahkan
sepenuhnya penyelesaian masalahnya kepada Guru BK, mereka
menganggap bahwa memang itulah kewajiban Guru BK.
- Menganggap hasil pekerjaan Bimbingan dan Konseling harus segera
terlihat
Seringkali siswa (orangtua/keluarga siswa) dan guru
memaksakan kehendak kepada Guru BK untuk dapat menyelesaikan
masalahnya secepat mungkin.
- Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah “polisi sekolah”
Masih banyak anggapan bahwa Bimbingan dan Konseling
adalah “polisi sekolah”. Hal ini disebabkan karena seringkali beberapa
Guru menyerahkan sepenuhnya masalah pelanggaran kedisiplinan
dan peraturan sekolah lainnya kepada guru BK. Bahkan banyak guru
BK yang diberi wewenang sebagai eksekutor bagi siswa yang
bermasalah. Sehingga banyak sekali kita temukan di sekolah-sekolah
yang menganggap guru Bk sebagai guru “killer” (yang ditakuti). Guru
(BK) itu bukan untuk ditakuti tetapi untuk disegani, dicintai dan
diteladani. Jika kita menganalogikan dengan dunia hukum, Guru BK
harus mampu berperan sebagai pengacara, yang bertindak sebagai
sahabat kepercayaan, tempat mencurahkan isi hati dan pikiran. Guru
BK adalah kawan pengiring, penunjuk jalan, pemberi informasi,
pembangun kekuatan, dan pembina perilaku-perilaku positif yang
dikehendaki sehingga siapa pun yang berhubungan dengan
bimbingan siswa akan memperoleh suasana sejuk dan memberi
harapan. Kendati demikian, Guru BK juga tidak bisa
membela/melindungi siswa yang memang jelas bermasalah, tetapi
Guru BK boleh menjadi jaminan untuk penangguhan hukuman/pe-
maaf-an bagi siswanya. Yang salah tetaplah salah tetapi hukuman
boleh saja tidak diberikan, bergantung kepada besar kecilnya masalah
itu sendiri.
2. Cara Mengatasi Hambatan
11
a. Membuat program BK sesuai dengan kubutuhan dan situasi kondisi
sekolah
b. Melaksanakan program sesuai dengan kemampuan
c. Laksanakan sosialisasi tentang tugas BK di Sekolah agar para siswa ,
guru dan kepala sekolah memahaminya tentang tugas-tugas BK di
sekolah.
d. Jangan terlalu menuntut kepada sekolah untuk melengkapi sarana dan
prasarana BK. Namun membuat usulan adalah hal yang bijak untuk
dilaksanakan.
e. Jalin kerja sama yang solid antar guru BK melalui komunikasi intensif
dalam forum MGBK, ABKIN dan forum-forum lain yang dapat
meningkatkan kinerja BK.
f. Jangan memaksakan diri untuk menangani kasus yang bukan menjadi
tanggung jawab anda sepeti narkotika, kasus-kasus Kriminal, atau kasu-
kasus kelainan jiwa, ingat bahwa betanggung jawab sebatas siswa yang
normal. Dan jika hal ini terjadi di sekolah, maka segera kordinasi dengan
pihak terkait untuk segera di “ Refferal “ atau alih tangan kasus.
g. Tumbuhkan Niat dan mantapkan hati bahwa “ Saya akan menjadi guru
BK yang professional.
12
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa, Layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk
membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas
perkembangannya. Dengan melaksanakan beberapa komponen yang
mendukung proses perkembangan siswa melalui layanan responsif, layanan
individual, serta layanan dukungan sistem dengan baik, maka hasil yang diraih
akan bermanfaat bagi peserta didik.
B. Saran
1. Sekolah
Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan proses pelayanan bimbingan konseling. Tentu antara Kepala
Sekolah, Guru BK,Wali Kelas, Guru Mapel dan seluruh unsur sekolah saling
bersinergi agar visi misi sekolah mampu dilaksanakan dengan baik. Maka
dari itu Kerjasama yang baik selalu diharapkan oleh Guru BK terhadap
seluruh jajaran Sekolah.
2. Orang Tua
Didalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, kerjasama antara Guru BK
dan Orang Tua sebagai Wali siswa tidak bisa dipisahkan, bahwa orang tua
harus memiliki tanggung jawab yang sama atau lebih terhadap
perkembangan anaknya.
13