Professional Documents
Culture Documents
The committees
were so solid and serious. This August there were many activities in my
hometown. There were many competitions followed by children, adults, and even
old people could join.
There were many competitions for children like bringing candle, eating crisp,
breaking water in the plastics, entering nail into a bottle, running in a sack. Many
children joined those competition happily.
There were many competitions for adult such as folding dress, making up, dancing,
running using sacks, and so on. Those competition were not only followed by man
but also woman.
And then we had a very special competition for woman that was catching fish. This
game was so unique and fun. This was just for woman and they had to pay for
registration before joining it.
Kind of competitions for old people were like climbing pinang tree. This was the
most difficult competition the day. The competition started in the afternoon and it
could be finished in the evening.
The last, there was happy night with full music. In the framework of giving the gift
for all winners, the committee asked them to come together in front of the stage.
While dividing the gift, all people could enjoy nice music by Garjanagas band.
It was so rare moment, I do hope next August the celebration will be more
glamorous than this. I plan to sing also in the celebration.
Artinya:
Perayaan 17 Agustus ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Panitia begitu solid dan
serius. Agustus ini ada banyak kegiatan di kampung halaman saya. Ada banyak
lomba yang diikuti oleh anak-anak, dewasa, bahkan orang tua.
Ada banyak perlombaan untuk anak-anak seperti membawa lilin, makan keripik,
memecahkan air di plastik, memasukkan paku ke dalam botol, berlari di dalam
karung. Banyak anak mengikuti kompetisi itu dengan gembira.
Ada banyak perlombaan untuk orang dewasa seperti melipat baju, make up,
menari, lari menggunakan karung, dan sebagainya. Lomba tersebut tidak hanya
diikuti oleh pria tetapi juga wanita.
Dan kemudian kami mengadakan kompetisi yang sangat khusus untuk wanita yaitu
menangkap ikan. Permainan ini sangat unik dan menyenangkan. Ini hanya untuk
wanita dan mereka harus membayar pendaftaran sebelum bergabung.
Jenis perlombaan untuk dewasa seperti memanjat pohon pinang. Ini adalah
kompetisi tersulit hari itu. Kompetisi dimulai pada sore hari dan bisa selesai pada
malam hari.
Yang terakhir ada happy night dengan full musik. Dalam rangka pemberian
bingkisan kepada seluruh pemenang, panitia meminta mereka untuk berkumpul di
depan panggung. Sambil acara pembagian hadiah berlangsung, semua orang bisa
menikmati musik yang bagus dari band Garjanagas.
Momen yang sangat langka, saya berharap Agustus mendatang perayaan akan lebih
mewah dari ini. Saya berencana untuk menyanyi juga dalam perayaan itu.
Contoh 2
Because my grandmother's house is located in the countryside far from the city
center.
I was able to see the beautiful natural scenery in front of me. But I saw that there
were still some huts there.
I got out of the car and asked about the hut to the residents there.
In fact, there are still many people who do not have proper houses, many children
who drop out of school and many children who do not get nutritious food.
I just realized, it turns out that Indonesia's independence is only limited to being
free from the invaders. But Indonesia is not yet independent in terms of education
and poverty.
Luckily I can still go to school, can still eat with adequate nutrition, and still have a
decent house to rest and study. I'm grateful for everything.
My mother said they had to work to pay for school tuition. They have to work hard
to find food.
Even to go to school they have to walk a very long distance. Is this what is called
independence? I asked a child to tell me how difficult it was to go to school under
these circumstances.
He said they had to get up early to make cake with their mother. Then, before
leaving for school they will sell the cake.
The money from the sale is sometimes not enough for daily needs. Maa sha Allah...
How passionate they are in living life. How patient they live in poverty. They never
complain.
They do everything happily. While those of us who are still able to go to school are
sometimes lazy to go to school.
Lazy to do the assigned task. Some even don't do the work at all.
What about them there? With all their limitations, they still have the desire to go to
school.
And we are here, delivered to school, picked up after school, our parents pay
tuition fees, our parents buy school equipment, are you still not grateful? Actually,
to solve this problem, you don't have to rely on the government alone. Our
neighbors should also be able to help each other. Those who can help those who
are less.
Then I asked my dad why there's so much trash here. Then my father replied that
they don't care about the cleanliness of the environment.
There are some places that still consider the river as a place for garbage disposal,
there are also those who throw their used washing water into the river, and some
even defecate in the river.
The river water is taken to be used as drinking water. If the river is polluted, isn't it
no longer good for drinking water? Turns out they don't have a toilet in their house.
So they have to urinate and defecate in the river.
Well, if this is the case, the solution is that the government must socialize to the
people that rivers are not a substitute for toilets. And the government should also
build latrines for those who do not have latrines.
But the independence that we feel today has not been fully felt by Indonesian
citizens, because real independence is freedom from poverty, ignorance, and from
environmental pollution.
Terjemahannya:
Hari ini aku pergi berlibur ke rumah Nenek. Aku sangat menikmati perjalanan
menuju rumah Nenek.
Karena rumah nenekku terletak di pedesaan yang jauh dari pusat kota. Aku pun
jadi dapat melihat pemandangan alam yang begitu indah di hadapanku.
Aku pun turun dari mobil dan bertanya tentang rumah gubuk tersebut pada warga
disana.
Ternyata, memang disana masih banyak orang yang tidak memiliki rumah yang
layak, masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan masih banyak anak-anak
yang tidak dapat makanan bergizi.
Beruntungnya aku masih dapat bersekolah, masih dapat makan dengan gizi yang
cukup, dan masih memiliki rumah yang layak untuk beristirahat dan belajar. Aku
bersyukur atas semuanya.
Kata Ibuku, mereka harus bekerja untuk membiayai SPP sekolah. Mereka harus
berusaha keras untuk mencari makan.
Bahkan untuk berangkat ke sekolah pun mereka harus berjalan kaki dengan jarak
yang sangat jauh sekali.
Apa ini yang disebut dengan kemerdekaan? Aku meminta seorang anak
menceritakan bagaimana sulitnya untuk bersekolah dengan keadaan yang seperti
ini.
Katanya, mereka harus bangun pagi-pagi untuk membuat kue bersama Ibu mereka.
Uang hasil penjualan pun terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Maa syaa Allah… Betapa semangatnya mereka menjalani kehidupan.
Mereka tidak pernah mengeluh. Mereka menjalani semuanya dengan senang hati.
Sedangkan kita yang masih mampu sekolah saja terkadang malas pergi sekolah.
Malas mengerjakan tugas yang diberikan. Bahkan ada yang tidak mengerjakan
tugas sama sekali.
Dan kita disini, ke sekolah diantar, pulang sekolah dijemput, SPP kita orangtua
yang membiayai, peralatan sekolah kita orangtua yang beli, masih tidak bersyukur
juga? Sebenarnya, untuk mengatasi masalah tersebut tidak harus mengharap
kepada pemerintah saja.
Sesama kita seharusnya juga dapat saling membantu mereka. Yang mampu bisa
menolong yang kurang.
Jika masalah ini tidak ada yang bisa mengatasi lagi, barulah kita ajukan kepada
pemerintah.
Ketika hampir sampai di rumah nenekku, aku melihat sangat banyak sampah
berserakan.
Lalu aku bertanya pada ayahku mengapa begitu banyak sampah disini. Kemudian
ayahku menjawab mereka belum peduli tentang kebersihan lingkungan.
Jika sungai sudah tercemar, bukankah sudah tidak baik lagi untuk dijadikan air
minum? Ternyata mereka tidak mempunyai wc di rumahnya.
Sehingga harus membuang air kecil dan besar di sungai. Nah, jika sudah begini
solusinya adalah pemerintah yang harus mensosialisasikan kepada masyarakatnya
bahwa sungai bukan pengganti wc.
Dan pemerintah juga sebaiknya membuatkan jamban untuk mereka yang tidak
memiliki jamban.
Akhirnya, aku pun sampai di rumah nenekku. Dan akhirnya pun aku dapat
memetik hikmah tentang kemerdekaan Indonesia. Kita memang telah lama
merdeka.
Tapi kemerdekaan yang kita rasakan saat ini belum sepenuhnya dirasakan oleh
warga negara Indonesia, karena kemerdekaan sesungguhnya adalah kemerdekaan
dari kemiskinan, kebodohan, dan dari pencemaran lingkungan
Contoh 3
However, there is one class, namely class VIII, who still haven't prepared anything,
they just take it easy when they see the others are busy. Hasrul is the class
president of class VIII.
On August 13, one of Hasrul's friends, Niken, started to protest to Hasrul why our
class was not participating in competitions like the other classes and Budi
answered.
Hasrul: "Because I don't want to take out the trash every day even though it's not
my picket day" in a slightly high tone.
Niken and her other friends began to look at each other, realizing their own
mistakes, in that they often forgot to clean up the trash in class on picket days.
Hasrul: "It's not that I don't want to have a competition like the others but I want
not only me to clean it up, even though I'm the class president but do I have to keep
cleaning the trash cans," in a tone starting to calm down a bit.
Friends: "Forgive us, Hasrul, we are aware that we were negligent and will not
repeat our mistakes, we promise to dispose of trash in its place and picket on picket
day correctly.
Hasrul: "I'm also sorry for being silent all this time not daring to rebuke you, let's
start working on it starting tomorrow by working together."
Guys: "Okay!"
Artinya:
Namun ada satu kelas yaitu kelas VIII yang masih belum mempersiapkan apa-apa
mereka begitu biasa saja ketika melihat yang lain sibuk. Hasrul merupakan ketua
kelas dari kelas VIII tersebut.
Pada tanggal 13 agustus ada salah seorang teman Hasrul yaitu Niken mulai protes
kepada Hasrul kenapa kelas kita tidak ikut lomba seperti kelas yang lain dan Budi
pun menjawab.
Hasrul: "Karena aku gak mau tiap hari buang sampah padahal itu bukan hari
piketku" dengan nada sedikit tinggi.
Niken dan teman-temannya yang lain pun mulai saling menatap sadar atas
kesalahan masing-masing yang sering kali lupa membersihkan sampah di kelas
ketika di hari piket.
Hasrul: "Bukan aku tak mau lomba seperti yang lain tapi aku ingin tidak hanya aku
yang membersihkannya, meski aku sebagai ketua kelas tapi apa aku harus terus
membersihkan tempat sampah," dengan nada mulai sedikit tenang.
Teman-teman: "Maafkan kami, Hasrul kami sadar telah lalai dan tak akan
mengulangi kesalahan kami, kami janji akan membuah sampah pada tempatnya
dan piket di hari piket dengan benar.
Hasrul: "Maafkan aku juga yang selama ini diam tidak berani menegur kalian,
baiklah kita mulai mengerjakan mulai besok dengan bergotong royong."
Teman-teman: "Baiklah!"
Mereka akhirnya sibuk melakukan bebersih kelas secara gotong royong dan suka
ria.
Halaman :
1
2
3
Show all
05:26
1 bulan lalu
03:56
1 bulan lalu
05:45
04:25
1 bulan lalu
04:25
18 hari lalu
04:14
18 hari lalu
04:58
18 hari lalu
09:03
15 hari lalu
04:41
14 hari lalu
04:31
14 hari lalu
05:14
14 hari lalu
33:34
17 hari lalu
06:01
1 bulan lalu
Direkomendasikan untukmu
They’re young, they look healthy, but they need a seat on the train. This is
whyrekomendasi | CNA Insider
5 Tanggal Lahir Tukang Selingkuh, Susah Tobat Meski Punya Anak Istri - Sonora.id
5 Tanggal Lahir Auranya Bikin Orang Segan, Ternyata Asuhan Nyi Roro Kidul - Sonora.id
ARTIKEL TERKAIT
7 Contoh Cerita Liburan Sekolah 2023: Pendek, Menarik, dan Mengesankan
8 Cerita Liburan Sekolah 2023 Bahasa Inggris dan Terjemahan Indonesia
70 Soal dan Jawaban Cerdas Cermat 17 Agustus Tingkat SD Untuk HUT 78 RI
Susunan Upacara 17 Agustus 2023 HUT ke 78 RI di Sekolah Sesuai Pedoman
KOMENTAR
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur
dalam UU ITE
Kirim
TERKINI
Pemkot Makassar Resmi Ubah Nama Jalan Cendrawasih Jadi Opu Daeng Risaju
Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:30 WIB
7 Jajanan Jadul 90-an yang Masih Populer Hingga Saat Ini, Pernah Cobain?
Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:18 WIB