You are on page 1of 35

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

I. INDIKATOR PENILAIAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS


NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

A. INDIKATOR PENILAIAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN PERKESMAS

1. PROMOSI KESEHATAN

a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada

1) Rumah Tangga Sehat Persentase Rumah tangga yang memenuhi ≥ 11 Jumlah rumah tangga yang memenuhi ≥ 11 90 % LAP PROMKES
indikator PHBS rumah tangga di wilayah kerja indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah target
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun sasaran rumah tangga sehat x 100 %

2) Pendataan PHBS Persentase Institusi pendidikan (SD, SMP, SMA Jumlah Institusi pendidikan (SD, SMP , SMA 100 % LAP PROMKES
Institusi Pendidikan sederajat ) yang dilakukan pendataan PHBS sederajat ) yang dilakukan pendataan PHBS oleh
menggunakan form pendataan PHBS institusi tenaga kesehatan dibagi jumlah target sasaran
pendidikan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja institusi pendidikan (SD, SMP, SMA sederajat ) x
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun 100%

3) Pendataan PHBS Persentase institusi kesehatan yang dilakukan Jumlah institusi kesehatan yang dilakukan 100 % LAP PROMKES
Institusi Kesehatan pendataan PHBS oleh tenaga kesehatan di wilayah pendataan PHBS oleh tenaga kesehatan dibagi
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun jumlah target sasaran institusi kesehatan x 100%

4) Pendataan PHBS Persentase tempat-tempat Umum (pasar, tempat Jumlah Tempat-Tempat Umum (pasar, tempat 100 % LAP PROMKES
Tempat-Tempat Umum ibadah, warung makan dan terminal) yang ibadah, warung makan dan terminal) yang
(TTU) dilakukan pendataan PHBS oleh tenaga kesehatan dilakukan pendataan PHBS oleh tenaga kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu dibagi jumlah target sasaran Tempat-Tempat
satu tahun Umum x 100%

5) Pendataan PHBS Persentase tempat kerja yang dilakukan pendataan Jumlah institusi tempat kerja yang dilakukan 100 % LAP PROMKES
tempat kerja PHBS oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja pendataan PHBS oleh tenaga kesehatan dibagi
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun jumlah target sasaran institusi tempat kerja x
100%

b Peningkatan promosi kesehatan dan kualitas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

1) Media Informasi Jenis Media Informasi Kesehatan yang bisa Jumlah media Informasi Kesehatan (Media Cetak, 100 % LAP PROMKES
kesehatan yang digunakan untuk penyebarluasan Informasi Media Sosial, Media Elektronik, Media
berfungsi kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas dalam kurun Papan/Baliho) yang digunakan untuk
waktu 1 tahun penyebarluasan Informasi kesehatan dibagi target
sasaran x 100%

2) Penyuluhan Napza Persentase penyuluhan tentang Napza yang Jumlah penyuluhan dengan tema Napza dibagi 5 % LAP PROMKES
dilakukan oleh tenaga kesehatan diwilayah kerja jumlah target sasaran penyuluhan (semua tema) x
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun 100%

9
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

3) Desa siaga aktif Mandiri Desa yang mempunyai SK pengurus DS3, yang Jumlah Desa atau Kelurahan yang mempunyai 30 % LAP PROMKES
melakukan pertemuan minimal 8 kali/ tahun, strata desa/kelurahan siaga aktif mandiri dibagi
mempunyai Rencana Kerja, ada Posyandu dan 4 jumlah target sasaran desa/kelurahan x 100%
UKBM lain aktif, ada peran serta minimal 2 ormas
dalam bidang kesehatan, ada pendanaan kesehatan
dari 3 sumber dan ada regulasi tentang kesehatan
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun

4) Posyandu Mandiri Persentase Posyandu yang mempunyai skor > 80% Jumlah Posyandu yang mempunyai skor > 80% 30 % LAP PROMKES
dari hasil pendataan strata posyandu diwilayah dibagi jumlah target sasaran posyandu x 100%
kerja pusk dalam kurun waktu 1 tahun

5) Pembinaan organisasi Persentase organisasi kemasyarakatan yang dibina Jumlah Organisasi kemasyarakatan yang dibina 30 % LAP PROMKES
kemasyarakatan tentang kesehatan diwilayah kerja Puskesmas tentang kesehatan dibagi jumlah target sasaran
dalam kurun waktu 1 tahun organisasi kemasyarakatan yang ada x 100%

6) Pembinaan UKBM Persentase UKBM yang dibina diwilayah kerja Jumlah UKBM yang dibina dibagi jumlah target 80 % LAP PROMKES
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun sasaran UKBM yang ada x 100%

7) Advokasi Kesehatan Persentase Desa/Kelurahan yang dilakukan Jumlah Desa/kelurahan yang dilakukan advokasi 100 % LAP PROMKES
advokasi kesehatan oleh tenaga kesehatan di kesehatan oleh tenaga kesehatan dibagi jumlah
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 target sasaran desa/kelurahan x 100%
tahun
2. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Penyehatan Air
1) Persentase inspeksi Persentase sarana air bersih yang ada dan Jumlah sarana air bersih hanya dimanfaatkan oleh 5 % LAP KESLING
sanitasi sarana air dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air
bersih kebutuhan air bersih dan sudah dilakukan inspeksi bersih yang diinspeksi sanitasi dibagi dengan
sanitasi minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun jumlah seluruh sarana air bersih yang
dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas dikalikan 100%

2) Pengawasan kualitas air Persentase sarana DAM yang ada dan dimanfaatkan Jumlah depot air minum (DAM) yang diambil 100 % LAP KESLING
minum depot air minum oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sampel air minum untuk dilakukan uji kualitas
(DAM) minum dan sudah dilakukan pemeriksaan secara secara fisik, bakteriologi dan kimia dibagi dengan
fisik, bakteriologi dan kimia minimal 1 kali dalam jumlah depot air minum (DAM) yg ada di wilayah
kurun waktu 1 tahun kerja Puskesmas dikalikan 100%

10
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

3) Pengawasan kualitas air Persentase Jaringan PDAM yang ada dan Jumlah Jaringan PDAM yang diambil sampel air 100 % LAP KESLING
minum PDAM dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi minum untuk dilakukan uji kualitas secara fisik,
kebutuhan air minum dan sudah dilakukan bakteriologi dan kimia dibagi dengan jumlah
pemeriksaan secara fisik, bakteriologi dan kimia jaringan PDAM yg ada di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun dikalikan 100%

4) Pembinaan kelompok Persentase Kelompok pemakai air yang Jumlah kelompok pemakai air yang diberikan 100 % LAP KESLING
pemakai air (Pokmair) mendapatkan pembinaan tentang pengawasan dan pembinaan tentang pengawasan dan peningkatan
peningkatan kualitas air minum minimal 1 kali kualitas air minum dibagi dengan jumlah
dalam kurun waktu 1 tahun kelompok pemakai air di wilayah kerja puskesmas
dikalikan 100%

b. Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Pangan

1) Inspeksi sanitasi tempat Persentase tempat pengolahan pangan yang telah Jumlah tempat pengolahan makanan /minuman 30 % LAP KESLING
pengelolaan pangan diinspeksi sanitasi di wilayah kerja Puskesmas (Jasaboga, Depot air minum, Rumah
dengan hasil inspeksi sanitasi dikelompokan dalam makan/Restoran, Sentra makanan jajanan) yang
kelompok memenuhi syarat kesehatan dan tidak diinspeksi sanitasi dibagi dengan jumlah tempat
memenuhi syarat kesehatan dalam kurun waktu 1 pengolahan makanan /minuman yang ada di
tahun wilayah kerja Puskesmas dikalikan 100%

2) Pembinaan tempat Persentase tempat pengelolaan pangan yang tidak Jumlah tempat pengolahan pangan (Depot air 100 % LAP KESLING
pengolahan pangan memenuhi syarat kesehatan dan dilakukan minum,Jasa boga, kantin,Pedagang keliling,
pembinaan di wilayah kerja puskesmas dalam Rumah makan/Restoran, Sentra makanan
kurun waktu 1 tahun jajanan, IRTP dll) yang di inspeksi sanitasi tidak
memenuhi syarat kesehatan yang diberikan
rekomendasi perbaikan sanitasi dibagi dengan
jumlah tempat pengelolaan pangan yang di
Inspeksi sanitasi tidak memenuhi syarat kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas dikalikan 100%

c. Pemberdayaan, Penyehatan Keluarga dan Jamban Sehat

1) Persentase Pasien/keluarga pasien dengan penyakit berbasis Jumlah pasien/keluarga pasien dengan penyakit 50 % REGISTER KLINIK
pasien/keluarga pasien lingkungan (diare, malaria, DBD, penyakit kulit, berbasis lingkungan (diare, malaria, DBD, penyakit SANITASI DAN
dengan penyakit kecacingan, ISPA, TB Paru, keracunan makanan, kulit, kecacingan, ISPA, TB paru, keracunan SIMPUS
berbasis lingkungan keracunan pestisida, flu burung, chikungunya, makanan, keracunan pestisida, flu burung,
dilakukan konseling di filariasis) yang berasal dari dalam wilayah kerja chikungunya, filariasis) yang berasal dari wilayah
klinik sanitasi Puskesmas yang berobat ke Puskesmas dilakukan kerja Puskesmas yang berobat ke Puskesmas
konseling sesuai standart di klinik sanitasi dilakukan konseling sesuai standart di klinik
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun sanitasi Puskesmas dibagi seluruh
pasien/keluarga pasien dengan penyakit berbasis
lingkungan yang berobat ke Puskesmas dikalikan
100%.

11
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

2) Persentase Persentase Desa/Kelurahan yang dilakukan Persentase Desa/Kelurahan yang dilakukan 100 % LAP KESLING
Desa/Kelurahan yang pemicuan STBM (salah satu atau lebih Pilar 1 pemicuan STBM (salah satu atau lebih Pilar 1
dilakukan Pemicuan sampai dengan Pilar 5 STBM) sesuai dengan sampai dengan Pilar 5 STBM) sesuai dengan
STBM prioritas di desa/kelurahan dalam kurun waktu 1 prioritas di desa/kelurahan dibagi dengan seluruh
tahun desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas

3) Persentase Penduduk Persentase penduduk yg berperilaku buang air Jumlah Penduduk akses jamban sehat dibagi 100 % Hasil Verifikasi STBM
Akses Jamban Sehat besar ke jamban sehat baik jsp maupun jssp di dengan jumlah seluruh penduduk di wilayah
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 Puskesmas dikalikan 100%
tahun

4) Persentase Penduduk Persentase penduduk yg telah tercukupi kebutuhan Jumlah penduduk yg telah tercukupi kebutuhan 100 % Profil Kesehatan
Akses Air Bersih air bersih untuk keperluan higiene sanitasi sehari - air bersih dibagi dengan jumlah seluruh penduduk Lingkungan
hari dari sarana air bersih yang secara kualitas fisik di wilayah Puskesmas dikalikan 100%
jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.

5) Persentase Rumah Persentase KK yang memiliki sarana CTPS dengan Jumlah KK yg melaksanakan CTPS dibagi dengan 100 % Hasil Verifikasi STBM
Tangga Yang Telah air mengalir kecuali di kamar mandi/ WC, Jumlah seluruh KK di wilayah Puskesmas
Melaksanakan CTPS dilengkapi dengan sabun serta mengetahui langkah dikalikan 100%
- langkah cuci tangan yg benar dan mengetahui
minimal 3 waktu krusial cuci tangan pakai sabun di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun.

6) Rumah Tangga yang Persentase KK yang telah mengkonsumsi air Jumlah KK yang melaksanakan Pengelolaan Air 100 % Hasil Verifikasi STBM
melaksanakan minum, menyimpan air minum diwadah yg tertutup Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
Pengelolaan Air Minum rapa,t kuat, terbuat dari bahan yang sehat dan dibagi dengan jumlah seluruh KK di wilayah
dan Makanan Rumah menyimpan peralatan pengelolaan pangan menjaga Puskesmas dikalikan 100%
Tangga (PAMM-RT) kebersihanya serta menutup makanan/ minuman
yang disajikan dengan baik dan benar di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.

7) Rumah Tangga yang Persentase KK yang telah melaksanakan Jumlah KK yang Melaksanakan Pengelolaan 50 % Hasil Verifikasi STBM
melaksanakan Pengelolaan Sampah dengan menyediakan tempat Sampah Rumah Tangga (PSRT) dibagi dengan
Pengelolaan Sampah sampah dan mudah dibersihkan, tidak ada sampah jumlah seluruh KK di wilayah Puskesmas
berserakan disekitar rumah, dan adanya perlakuan dikalikan 100%
yang aman ( tdk dibakar, tdk dibuang kesungai/
kebun/ saluran drainase/ tempat terbuka) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun.

12
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

8) Rumah Tangga yang Persentase KK yang telah memiliki saluran Jumlah KK yang Melaksanakan Pengelolaan 50 % Hasil Verifikasi STBM
melaksanakan pembuangan limbah cair rumah tangga non Limbah Cair Rumah Tangga (PLRT) dibagi dengan
Pengelolaan Limbah septiktang yang kedap dan tertutup di wilayah kerja jumlah seluruh KK di wilayah Puskesmas
Cair puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun. dikalikan 100%

9) Rumah yang dilakukan Persentase Rumah yang telah dikunjungi dan Jumlah rumah yang dikunjungi dan diperiksa 5 % LAP KESLING
Inspeksi kesehatan diperiksa dengan menggunakan format rumah sehat dengan menggunakan format rumah sehat dibagi
lingkungan dengan hasil inspeksi sanitasi dikelompokan dalam dengan jumlah rumah yg ada di wilayah kerja
kelompok memenuhi syarat kesehatan dan tidak puskesmas x 100%
memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.

d. Pengawasan tempat dan Fasilitas Umum

1) Inspeksi sanitasi tempat Persentase Tempat dan Fasilitas Umum yang Jumlah tempat dan fasilitas umum (Tempat 50 % LAP KESLING
dan fasilitas umum dilakukan inspeksi sanitasi dengan hasil memenuhi ibadah, Hotel, Lapas, Pasar, Ponpes, Fasilitas
syarat kesehatan dan tidak memenuhi syarat kesehatan, Salon, Sekolah, Terminal, dll) yang
kesehatan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun diinspeksi sanitasi dibagi dengan jumlah tempat
waktu 1 tahun dan fasilitas umum yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dikalikan 100%

2) Pembinaan sanitasi Persentase Tempat dan Fasilitas Umum yang Jumlah tempat fasilitas umum (Tempat ibadah, 100 % LAP KESLING
Tempat dan Fasilitas mendapatkan rekomendasi peningkatan sanitasi di Hotel, Lapas, Pasar, Ponpes, Fasilitas kesehatan,
Umum wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 Salon, Sekolah, Terminal, dll)yang dilakukan
tahun inspeksi sanitasi tidak memenuhi syarat kesehatan
yang diberikan rekomendasi peningkatan sanitasi
dibagi dengan jumlah tempat dan fasilitas umum
yang diinspeksi sanitasi tidak memenuhi syarat
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu 1 tahun dikalikan 100%

e. Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida

1) Inspeksi sanitasi Persentase Tempat penjualan dan penyimpanan Jumlah tempat penjualan dan penyimpanan 100 % LAP KESLING
pengelolaan pestisida pestisida yang sudah diinspeksi sanitasi di wilayah pestisida yang diinspeksi sanitasi dibagi dengan
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun. jumlah tempat penjualan dan penyimpanan
pestisida yang ada di wilayah kerja puskesmas
dikalikan 100%

13
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

2) Pembinaan tempat Persentase Tempat Penjualan dan Penyimpanan Jumlah tempat penjualan dan penyimpanan 100 % LAP KESLING
pengelolaan pestisida Pestisida yang mendapatkan rekomendasi pestisida yang dilakukan Inspeksi sanitasi dengan
peningkatan sanitasi di wilayah kerja puskesmas hasil tidak memenuhi syarat yang diberikan
dalam kurun waktu 1 tahun rekomendasi perbaikan sanitasi dibagi dengan
jumlah tempat penjualan dan penyimpanan
pestisida yang tidak memenuhi syarat kesehatan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikalikan
100%

3. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

a. Upaya Kesehatan Ibu

1) Persentase Pelayanan Cakupan Ibu hamil yang pertama kali mendapat Jumlah Ibu hamil K1 dibagi jumlah sasaran ibu 100 % Kohort, Aplikasi
ibu hamil K1 pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan sesuai hamil dikalikan 100% Laporan Ibu (ALI)
standart diwilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu 1 tahun

2) Persentase Pelayanan Cakupan Ibu hamil yang telah mendapat pelayanan Jumlah Ibu hamil K4 dibagi jumlah sasaran ibu 95 % Kohort, Aplikasi
ibu hamil K4 antenatal sesuai dengan standart, paling sedikit hamil dikalikan 100% Laporan Ibu (ALI)
empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada
trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali
pada trimester ke-3 di wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu 1 tahun

3) Persentase Deteksi Cakupan Ibu hamil dengan faktor risiko tinggi yang Jumlah Ibu hamil dengan faktor risiko tinggi dan 92 % Kohort, Aplikasi
Resiko Tinggi ibu hamil ditemukan dan mendapat penanganan oleh tenaga mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan Laporan Ibu (ALI)
oleh Nakes kesehatan di wilayah kerja puskesmas pada kurun dibagi 20% kali jumlah sasaran ibu hamil di kali
waktu 1 tahun 100%

4) Persentase pertolongan Cakupan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan jumlah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan 100 % Kohort, Aplikasi
persalinan oleh tenaga persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja persalinan oleh tenaga kesehatan dibagi jumlah Laporan Ibu (ALI)
kesehatan puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun ibu sasaran ibu bersalin dikalikan 100%

5) Persentase Penanganan Cakupan Ibu maternal dengan komplikasi Cakupan Ibu maternal dengan komplikasi 92 % Kohort, Aplikasi
komplikasi obstetri kebidanan yangmendapat penanganan oleh tenaga kebidanan dibagi 20% kali jumlah sasaran ibu Laporan Ibu (ALI)
kesehatan pada tingkat pelayanan dasar dan hamil dikalikan 100%
rujukan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu 1 tahun

14
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

6) Persentase Pelayanan Cakupan pelayanan kepada ibu nifas pada masa 6 Jumlah KF Lengkap dibagi jumlah sasaran ibu 95 % Kohort, Aplikasi
Nifas (KF) lengkap oleh jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai nifas dikalikan 100% Laporan Ibu (ALI)
tenaga kesehatan standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi
waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari dan 36-42 hari
setelah bersalin di wilayah kerja puskesmas pada
kurun waktu 1 tahun

7) Persentase Pelayanan Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan 96 % KOHORT , ALA
kesehatan neonatus 0 - sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan KN lengkap dibagi jumlah sasaran bayi lahir hidup
28 hari (KN Lengkap) distribusi waktu 1 kali pada 6 jam - 48 jam, 1 kali dikalikan 100%
pada hari ke 3 - 7 dan 1 kali pada hari ke 8-28
hari setelah lahir di wilayah kerja puskesmas pada
kurun waktu 1 tahun

8) Persentase pelayanan Cakupan neonatus dengan komplikasi yang Cakupan neonatus dengan komplikasi dibagi 15% 92 % Kohort Aplikasi
kesehatan Neonatal mendapat penanganan oleh tenaga kesehata pada kali jumlah sasaran Bayi lahir hidup dikalikan Laporan Anak (ALA)
komplikasi yang tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di 100%
ditangani wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun

9) Persentase Pelayanan Pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan yang telah 90 % Kohort Aplikasi
Kesehatan bayi 29 hari- pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai Laporan Anak (ALA)
12 bulan (Kunjungan bulan dan 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali standar dibagi jumlah sasaran bayi dikalikan
Bayi) pada umur 9-11 bulan sesuai standar di wilayah 100%
kerja puskesmas pada kurun waktu 1 tahun dan
telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian
injeksi Vitamin K1, pemberian Vitamin A1 (satu)
kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila
sakit di MTBS

b. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

1) Persentase Pelayanan Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang Jumlah anak balita umur 12-59 bulan yang 90 % Kohort Aplikasi
Anak Balita (12-59 memperoleh pelayanan sesuai standart meliputi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar Laporan Anak (ALA)
bulan) pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali, dibagi umlah sasaran anak balita dikalikan 100%
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali setahun dan
pemberian vitamin A 2 Kali setahun di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu 1 tahun

15
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

2) Persentase Pelayanan Cakupan balita (0 -59 bulan) yang sakit dan Jumlah balita (0 -59 bulan) yang sakit dibagi 86 % Kohort Aplikasi
kesehatan anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas jumlah balita yang sakit dan mendapat pelayanan Laporan Anak (ALA)
sakit yang dilayani dan jaringannya sesuai standar (MTBS dan MTBM ) kesehatan di Puskesmas dikalikan 100%
dengan MTBS di wilayah kerja puskesmas pada waktu 1 tahun

3) Persentase Pelayanan Cakupan anak pra sekolah (60-71 Bulan) yang Jumlah anak pra sekolah (60-71 Bulan) yang 90 % Kohort Aplikasi
Kesehatan Anak Pra dilayani Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh dilayani Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Laporan Anak (ALA)
Sekolah Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali ( pada bulan Juli Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam 1 (satu)
dan Desember )di wilayah kerja puskesmas dalam tahun dibagi jumlah sasaran anak pra sekolah
kurun waktu 1 tahun dikalikan 100%

c. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah (AUS) dan Remaja

1) Persentase pelayanan Cakupan Remaja (10-19 tahun) yang mendapat Jumlah Remaja (10-19 tahun) yang mendapat 75 % Laporan PKPR
Kesehatan remaja (10- pelayanan kesehatan dan pembinaan (dalam dan pelayanan kesehatan dan pembinaan (dalam dan
19 tahun) yang luar gedung) diwilayah kerja puskesmas dalam luar gedung) dibagi jumlah sasaran remaja
mendapat pelayanan kurun waktu 1 tahun dikalikan 100%
kesehatan remaja

2) Persentase Sekolah Cakupan SD/MI, SMP/MTs termasuk SLB yang Jumlah SD/MI, SMP/MTs dan SLB yang 100 % Laporan penjaringan
melaksanakan melaksanakan pelayanan penjaringan kesehatan melaksanakan penjaringan kesehatan dibagi
pelayanan penjaringan diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 jumlah seluruh SD/MI, SMP/MTs dan SLB
kesehatan tahun dikalikan 100%

3) Persentase Anak Usia Cakupan anak usia sekolah kelas 1 dan kelas 7 Jumlah anak usia sekolah kelas 1 dan kelas 7 92 % Laporan penjaringan
Sekolah (AUS ) Kelas 1 mendapat pelayanan penjaringan kesehatan , yang mendapat pelayanan penjaringan
dan kelas 7 yang minimal 1 kali yang dilakukan oleh Puskesmas. kesehatan , minimal 1 kali yang dilakukan oleh
mendapat pelayanan meliputi : a) Penilaian status gizi (tinggi badan, Puskesmas dibagi dengan jumlah seluruh siswa
Penjaringan kesehatan berat badan, tanda klinis anemia); b) Penilaian kelas 1 dan 7 dikalikan 100%
tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan
napas); c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; d)
Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan
poster snellen; e) Penilaian ketajaman indera
pendengaran dengan garpu tala; di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

d. Pelayanan Keluarga Berencana

1) Persentase pelayanan Jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif Jumlah peserta KB baru dan lama yang masih 70 % APLIKASI PROG KB
peserta KB aktif di memakai alat kontrasepsi terus menerus hingga aktif memakai alat kontrasepsi dibagi jumlah PUS
wilayah Puskesmas saat ini untuk menjarangkan kehamilan dikali 100%
/mengakhiri kesuburan diwilayah kerja puskemas
dalam 1 tahun

16
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

e. Pelayanan Kesehatan usia Lanjut

1) Persentase Pelayanan Jumlah Usia lanjut (> 60 tahun) yang memperoleh Jumlah Usia Lanjut (> 60 tahun) yang memperoleh 51 % LAP PROG LANSIA
kesehatan Usia Lanjut pelayanan skrining kesehatan minimal 1 kali di pelayanan skrining kesehatan minimal 1 kali
(> 60 tahun) puskesmas dan jejaring di wilayah kerja dibagi jumlah sasaran usia lanjut ( > 60 tahun)
puskesmas dalam waktu satu tahun dikali 100%

4. Pelayanan Gizi

1) Persentase balita kurus Jumlah balita usia 6-59 bulan dengan status gizi Jumlah balita usia 6-59 bulan dengan status gizi 100 % Laporan program gizi
Mendapat PMT kurus (BB/TB <-2 SD) yang mendapat makanan kurus (BB/TB <-2 SD) yang mendapat makanan
tambahan pabrikan maupun bahan pangan lokal tambahan pabrikan maupun bahan pangan lokal
diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu dibagi dengan jumlah seluruh balita kurus
tahun dikalikankan 100 %

2) Persentase Ibu hamil Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat makanan Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat makanan 100 % Laporan program gizi
KEK Mendapat PMT tambahan pabrikan maupun bahan pangan lokal tambahan pabrikan maupun bahan pangan lokal
diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu dibagi dengan jumlah seluruh ibu hamil KEK
tahun dikalikankan 100 %

3) Persentase balita yang Jumlah balita usia 6-59 bulan yang mendapat Jumlah balita usia 6-59 bulan yang mendapat 100 % Laporan program gizi
mendapat Vitamin A vitamin A dosis tinggi diwilayah kerja puskesmas vitamin A dibagi dengan jumlah seluruh balita usia
dalam kurun waktu satu tahun 6-59 bulan dikalikankan 100 %

4) Persentase remaja putri Jumlah remaja putri usia 12-18 th yang mendapat Jumlah remaja putri usia 12-18 th yang mendapat 60 % Laporan program gizi
yang mendapat TTD tablet tambah darah diwilayah kerja puskesmas tablet tambah darah dibagi dengan jumlah seluruh
dalam kurun waktu satu tahun remaja putri usia 12-18 th dikalikankan 100 %

5) Persentase rumah Jumlah rumah tangga yang menkonsumsi garam Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam 98 % Laporan program gizi
tangga yang beriodium yang di data pada bulan Oktober beriodium dibagi seluruh rumah tangga yang
mengkonsumsi garam diwilayahnya kerja puskesmas dalam kurun waktu diperiksa dikalikankan 100 %
beryodium satu tahun

6) Bayi mendapat asi Jumlah bayi usia 0- 6 bulan yang mendapat ASI Jumlah bayi usia0- 6 bulan yang mendapat ASI 64 % Laporan program gizi
eksklusif ( 0-6 bln ) eksklusif yang didata pada bulan Februari dan eksklusif dibagi jumlah seluruh bayi yang usia 0-6
Agustus di wilayah kerja puskesmas dalam kurun bulan dikalikankan 100 %
waktu satu tahun

7) Persentase penemuan Jumlah balita stunting / pendek ( indikator TB/U < Jumlah balita stunting ( indikator TB/U < -2 SD) 100 % Laporan program gizi
balita stunting -2 SD) yang ditemukan dan diverifikasi di wilayah yang diverifikasi dibagi jumlah balita stunting yg
terverifikasi kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun ditemukan dikalikankan 100 %

17
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a. P2 TB Paru

1) Penemuan penderita TB Jumlah penemuan penderita TBC semua type (BTA Jumlah semua kasus TBC yang ditemukan, 90 % TB01, TB 3, SITB
semua Type Positif, BTA Negatif rontgen positif, TB anak dan TB diobati, dan dilaporkan dalam SITB online dibagi
ekstra paru) yang dilaporkan dalam SITB online di target penemuan semua kasus TB dikali 100% .
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 (Target penemuan = 2029/ jumlah penduduk
tahun kabupaten x ∑ penduduk pada wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun)

2) Orang terduga TB Jumlah orang terduga TBC ( orang dengan gejala Jumlah orang terduga TBC ( orang dengan gejala 100 % TB 06, TB 05,TB 04,
mendapatkan utama batuk berdahak 2 minggu atau lebih) yang utama batuk berdahak 2 minggu atau lebih) yang SITB
pelayanan sesuai mendapatkan pelayanan sesuai standar mendapatkan pelayanan sesuai standar
standart (pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang dan (pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang dan
edukasi TBC) di wilayah kerja Puskesmas dalam edukasi TBC) dalam kurun waktu satu tahun
kurun waktu 1 tahun dibagi target estimasi orang terduga TBC kali
100%. Target Estimasi orang terduga TB = 54% x
10 x target penemuan TBC

3) Penderita TBC yang Penderita TBC yang mendapatkan pelayanan Penderita TBC yang mendapat pelayanan sesuai 100 % TB 01, TB 03, SITB
mendapat pelayanan pengobatan sesuai dengan type pasien, regimen standart sesui dengan type pasien, regimen dan
sesuai standart dan lama pengobatan dari penderita yang lama pengobatan dibagi dengan semua penderita
ditemukan dan dilaporkan di SITB online di wilayah TBC yang ditemukan kali 100%
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

4) Keberhasilan Kasus TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap Kasus TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap >90 % TB 08, SITB
pengobatan Pasien TBC diantara semua kasus TBC yang diobati dan dibagi semua kasus TBC yang diobati dan
(Succes Rate) dilaporkan di SITB Online di wilayah kerja dilaporkan di SITB Online dalam kurun waktu satu
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun tahun sebelumnya kali 100%
sebelumnya

5) Penderita TBC yang Penderita TBC yang ditemukan diobati dan Penderita TBC yang diberikan konseling dan 100 % TB 01, TB 04, SITB
dikonseling dan testing dilaporkan di SITB online yang mengetahui status testing HIV dibagi semua pasien TBC yang
HIV HIV nya di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun ditemukan dan diobati dan dilaporkan dalam SITB
waktu 1 tahun Online dalam kurun waktu 1 tahun x 100%

6) Investigasi Kontak Penderita TBC yang dilakukan investigasi kontak Penderita TBC yang dilakukan investigasi kontak 100 % TB 01,TB16 K,TB
penderita TBC untuk menjaring terduga TBC baru dari orang yang dibagi seluruh penderita TBC yang ditemukan 16RK,Tb16 Faskes,
kontak erat dengan penderita TBC di wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun kali 100% umpan balik penderita
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun TBC dari Dinkes, SITT

18
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

7) Penemuan Kasus TBC Kasus TBC anak (umur 0-14 tahun) yang Kasus TBC anak (umur 0-14 tahun) yang 7 % TB 01, TB03, SITB
anak ( umur 0-14 ditemukan diobati dan dilaporkan di SITB Online di ditemukan dan dilaporkan di SITB Online dibagi
Tahun) wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 target penemuan kasus TBC semua type dikali 7 %
tahun dalam kurun waktu 1 tahun kali 100%

8) Kasus TBC yang Kasus TBC yang ditemukan dan dirujuk oleh Kasus TBC yang ditemukan dan dirujuk oleh 16 % TB 16K,TB 16 RK, TB
ditemukan dan dirujuk masyarakat atau organisasi kemasyarakatan (active masyarakat atau organisasi kemasyarakatan 16 Faskes, SITB
oleh masyarakat atau case finding) dan dilaporkan di SITB online di (active case finding) dan dilaporkan di SITB Online
organisasi wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 dibagi semua kasus TBC yang ditemukan dan
kemasyarakatan (active tahun dilaporkan di SITB Online dalam kurun waktu 1
case finding) tahun kali 100%

b. MALARIA

1) Pengobatan penderita Persentase penderita positif malaria yang diobati Penderita positif malaria yang diobati sesuai 100 % Laporan Rumah Sakit,
positif malaria yang sesuai standar pada di wilayah puskesmas dalam standart dibagi seluruh penderita positif malaria dan Puskesmas
ditemukan kurun waktu 1 tahun yang ditemukan dalam kurun waktu 1 tahun kali
100%

2) Penyelidikan Persentase penderita positif malaria yang dilakukan Penderita positif malaria yang dilakukan PE 100 % Laporan Rumah Sakit,
epidemologi penderita penyelidikan epidemiologi di wilayah kerja (penyelidikan epidemiologi) di bagi seluruh dan Puskesmas
positif malaria yang puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun penderita positif malaria yang ditemukan dalam
ditemukan kurun waktu 1 tahun kali 100%
c. KUSTA

1) Pengobatan Penderita Persentase penderita kusta baru yang diobati sesuai Penderita kusta baru yang diobati sesuai standart 100 % Kartu Penderita
kusta yang ditemukan standar di wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 dibagi seluruh jumlah penderita kusta baru yang Kusta, Register
tahun ditemukan dalam kurun waktu 1 tahun kali 100% Penyakit Kusta

2) Investigasi Kontak Persentase penderita kusta yang dilakukan Jumlah penderita kusta baru, penderita RFT, 100 % Kartu Penderita
penderita kusta Investigasi kontak di wilayah kerja puskesmas penderita kusta 1 tahun setelah RFT, penderita Kusta, Register
dalam kurun waktu 1 tahun kusta 2 tahun setelah RFT yang dilakukan Penyakit Kusta
investigasi kontak dibagi seluruh jumlah penderita
kusta baru, penderita kusta RFT, penderita kusta
1 tahun setelah RFT, penderita kusta 2 tahun
setelah RFT yang ditemukan pada wilayah
Puskesmas kali 100%

d. ISPA

19
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

1) Penderita pneumonia Persentase penderita pneumonia balita yang Jumlah kasus pneumonia yang ditemukan dibagi 60 % Laporan Rumah Sakit,
pada balita yang ditemukan dibandingkan target kasus pneumonia jumlah target pneumonia Balita (3,61 % x Jumlah dan Puskesmas
ditemukan (3.61% x jumlah Balita) di wilayah kerja puskesmas Balita) dalam kurun waktu 1 tahun dikali 100%
dalam kurun waktu 1 tahun

2) Pelayanan kesehatan Persentase jumlah bayi dan balita dengan Jumlah kasus Pneumonia ditangani sesuai 100 % Laporan Rumah Sakit,
bayi dan balita dengan pneumonia yang mendapat pelayanan tatalaksana standart dibagi jumlah kasus pneumonia dan Puskesmas
pneumonia pnemonia sesuai standar diwilayah kerja ditemukan dalam kurun waktu 1 tahun kali 100%
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

e. DIARE

1) Penderita Diare yang Persentase penderita diare yang ditemukan Jumlah kasus Diare ditemukan dibagi jumlah 80 % Laporan Puskesmas
ditemukan dibandingkan estimasi target kasus diare (214/1000 estimasi target kasus Diare (214/1000 X penduduk
X jumlah penduduk X 10%) di wilayah kerja x 10%) dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

2) Pelayanan kesehatan Persentase penderita diare yang mendapatkan jumlah kasus Diare di tangani sesuai standart 80 % Laporan Puskesmas
penderita diare pelayanan tatalaksana diare sesuai standar dibagi jumlah kasus Diare ditemukan dalam kurun
dibanding seluruh kasus diare yang ditemukan wajtu 1 tahun kali 100%
diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
1(satu) tahun

f. DBD

1) Kasus Persentase penderita DBD/Chikungunya yang Jumlah kasus DBD/Chikungunya yang dilakukan 100 % Laporan KDRS,
DBD/Chikungunya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi dibandingkan PE (penyelidikan epidemiologi) dibagi seluruh LAPORAN BULANAN
yang dilakukan seluruh kasus yang ditemukan di wilayah kerja jumlah kasus DBD/Chikungunya yang ditemukan
Penyelidikan Puskemas dalam waktu 1 tahun dalam kurun waktu 1 tahun kali 100%
Epidemiologi

2) Angka Bebas Jentik Persentase rumah yang diperiksa jentik tidak Jumlah rumah yang diperiksa jentik tidak ≥95 % Register PJB Rumah
ditemukan jentik di wilayah kerja Puskesmas dalam ditemukan jentik dibagi seluruh rumah yang dan Bangunan (PJB-0)
kurun waktu 1 tahun diperiksa jentik dalam kurun waktu 1 tahun kali
100%

g. HIV

1) Pengobatan penderita Persentase penderita IMS (Infeksi Menular Seksual) Jumlah kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) yang 100 % SIHA
IMS yang ditemukan yang ditangani sesuai standar dibandingkan dengan ditangani sesuai standart di bagi jumlah penderita
jumlah penderita IMS yang ditemukan di wilayah IMS (Infeksi Menular Seksual) yang ditemukan di
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun suatu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun kali
100%

20
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

2) Ibu hamil yang Persentase ibu hamil yang mendapat konseling dan Jumlah ibu hamil yang dilakukan konseling dan 100 % SIHA & Kohort
diberikan konseling dan testing HIV dibanding dengan jumlah Ibu hamil di testing HIV di bagi jumlah ibu hamil di wilayah
testing HIV wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun kali
tahun 100%

3) Ibu hamil yang Persentase ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan 100 % SIHA & Kohort
dilakukan pemeriksaan SIFILIS dibanding dengan jumlah ibu hamil di SIFILIS di bagi jumlah ibu hamil di wilayah kerja
SIFILIS wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun dikali
tahun 100%
4) Ibu hamil yang Persentase ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan Jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan 100 % LAPORAN 3E &
dilakukan pemeriksaan Hepatitis-B dibanding dengan jumlah ibu hamil di Hepatitis-B dibagi jumlah ibu hamil di wilayah Kohort
Hepatitis-B wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun kali
tahun 100%

5) Jumlah Sekolah (SMP & Persentase jumlah sekolah (SMP & SMA) yang Jumlah sekolah (SMP & SMA) yang diberikan KIE 100 % PROMKES
SMA) yang diberikan diberikan KIE Pencegahan HIV di wilayah kerja pencegahan HIV AIDS dibagi jumlah sekolah (SMP
KIE pencegahan HIV Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun & SMA) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu 1 tahun kali 100%

6) Penderita HIV yang Persentase penderita HIV yang dilakukan Jumlah Penderita HIV yang dilakukan pengkajian 100 % SIHA, LBPHA 1,
dikaji TB pengkajian TB pada setiap kunjungan layanan PDP TB pada setiap kunjungan di layanan PDP dibagi (Puskesmas dengan
(Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) di wilayah jumlah penderita HIV yang berkunjung di layanan pelayanan PDP)
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun PDP dalam kurun waktu 1 tahun kali 100%

h. Surveilans dan Imunisasi

1) Desa atau Kelurahan Desa atau Kelurahan UCI adalah desa atau Jumlah desa/ kelurahan UCI dibagi jumlah 100 % Laporan PWS
Universal Child kelurahan dimana minimal 80 % bayi yang ada di seluruh desa dikalikan 100% Imunisasi
Imunization (UCI) desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama kurun
waktu tertentu.

2) Imunisasi Dasar Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adalah apabila bayi Jumlah bayi usia kurang dari 1 tahun yang 95 % Kohort Bayi
Lengkap berusia kurang dari 1 tahun telah mendapatkan 1 mendapat imunisasi dasar lengkap dibagi jumlah
kali HB 0, 1 kali imunisasi BCG, 3 kali imunisasi seluruh bayi kurang dari 1 tahun dikalikan 100%
DPT-HB-Hib, 4 kali imunisasi Polio, dan 1 kali
imunisasi MR di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

3) BIAS MR BIAS MR adalah Hasil cakupan imunisasi MR pada Jumlah murid kelas 1 SD yang mendapatkan 98 % Register BIAS
anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas imunisasi MR dibagi jumlah seluruh murid kelas 1
pada kurun waktu tertentu dikalikan 100%

21
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

4) Imunisasi Lanjutan MR Imunisasi Lanjutan MR adalah hasil cakupan Jumlah baduta yag mendapatkan imunisasi MR 90 % Kohort Balita
imunisasi MR pada bayi dibawah usia dua tahun dibagi jumlah seluruh baduta di suatu wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

5) Persentase Penemuan Jumlah penemuan dan penanganan suspek Jumlah suspek campak dilakukan pengambilan 100 % Laporan C1 Campak
dan penangan kasus campak yang diambil serum darahnya dan spesimen serum darah untuk diperiksa
campak klinis yang diperiksa laboratorium dibandingkan target estimasi laboratorium dibagi estimasi suspek campak
diperiksa laboratorium suspek campak yang seharusnya ditemukan pada (10 /100.000 penduduk) pada wilayah puskesmas
wilayah puskesmas dalam kurun 1 tahun dalam kurun 1 tahun X 100 %

6) Persentase Penemuan Jumlah penemuan dan penanganan kasus AFP < 15 Jumlah kasus AFP <15 tahun yang diambil 100 % Laporan AFP
dan penanganan tahun dibandingkan target penemuan kasus AFP specimen tinjanya untuk diperiksa laboratorium
penderita AFP usia < 15 pada wilayah puskesmas dalam kurun waktu 1 dibagi target penemuan kasus AFP pada wilayah
tahun tahun puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun X 100 %

7) Ketepatan laporan Laporan SKDR mingguan yang dikirimkan tepat Jumlah laporan SKDR yang dilaporkan tepat 85 % Laporan SKDR
SKDR penyakit waktu dibandingkan jumlah minggu dalam setahun waktu selama satu tahun dibandingkan jumlah Mingguan
potensial KLB berjalan pada suatu wilayah kerja puskesmas minggu epidemiologi dalam waktu 1 tahun X 100
%

8) Kelengkapan laporan Laporan kelengkapan laporan SKDR mingguan Jumlah laporan SKDR yang dilaporkan selama 100 % Laporan SKDR
SKDR penyakit dibandingkan jumlah minggu dalam setahun satu tahun dibandingkan jumlah minggu Mingguan
potensial KLB berjalan pada suatu wilayah kerja puskesmas epidemiologi dalam waktu 1 tahun X 100 %

9) Alert SKDR yang Alert atau sinyal SKDR yang di respon dalam waktu Jumlah alert atau sinyal SKDR yang direspon 100 % Laporan SKDR
direspon < 24 jam setelah menerima umpan balik dari dinkes dalam waktu 24 jam dibagi jumlah alert SKDR Mingguan
dibandingkan alert seluruhnya dalam kurun waktu seluruhnya selama 1 tahun X 100%
satu tahun

10) Cakupan KLB yang di kasus KLB yang di respon dalam waktu < 24 jam Jumlah KLB yang di respon dalam waktu < 24 jam 100 % Laporan W1 KLB
tangani kurang dari 24 dibandingkan kasus KLB dalam kurun waktu satu dibagi jumlah KLB yang terjadi selam satu tahun X
jam tahun 100%

11) Cakupan pemeriksaan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan 100 % Siskohatkes
kesehatan calon jamaah kesehatan tahap I dibagi jumlah seluruh CJH di kesehatan tahap I dientry di SISKOHATKES dibagi
haji tahap I wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun jumlah seluruh CJH di wilayah kerja puskesmas
dalam waktu 1 tahun x 100%

22
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

12) Cakupan pembinaan Jumlah CJH yang dilakukan pembinaan kesehatan Jumlah CJH yang dilakukan pembinaan kesehatan 100 % Siskohatkes
kesehatan calon jamaah pada masa tunggu dibagi seluruh CJH di wilayah pada masa tunggu dientry di SISKOHATKES dibagi
haji masa tunggu kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun seluruh CJH di wilayah kerja puskesmas dalam
waktu 1 tahun x 100%

13) Cakupan pemeriksaan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan 100 % Siskohatkes
kesehatan calon jamaah kesehatan tahap II dibagi jumlah seluruh CJH di kesehatan tahap II dientry di SISKOHATKES dibagi
haji tahap II wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun jumlah seluruh CJH di wilayah kerja puskesmas
dalam waktu 1 tahun x 100%

14) Pembinaan kesehatan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan Jumlah CJH yang dilakukan pemeriksaan 100 % Siskohatkes
calon jamaah haji masa kesehatan pada masa keberangkatan dibagi seluruh kesehatan pada masa keberangkatan dan dientry
keberangkatan CJH yang memenuhi syarat istithaah kesehatan di di SISKOHATKES dibagi seluruh CJH yang
wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun memenuhi syarat istithaah kesehatan di wilayah
kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun X 100 %

i. P2PTM & KESWA

1) Perempuan usia 30- 50 Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang Jumlah seluruh perempuan usia 30- 50 tahun 30 % Laporn IVA Form F
tahun yang dideteksi dideteksi dini kanker serviks dan payudara dengan yang diperiksa IVA dibagi dengan target WUS pada
dini kanker serviks dan metode IVA di wilayah kerja Puskesmas dalam 1 (satu) wilayah Puskesmas dalam kurun waktu 1
payudara kurun waktu 1 tahun. (satu) tahun yang sama dikalikan 100% (seratus
persen)

2) Desa / kelurahan yang Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan 100 % Laporan Update
melaksanakan kegiatan kegiatan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas kegiatan Posbindu PTM di wilayah kerja Posbindu
Posbindu PTM dalam kurun waktu satu tahun. Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibagi
dengan jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun yang sama dikalikan 100% (seratus persen)

3) Pelayanan Kesehatan Persentase penduduk usia 15–59 tahun yang Jumlah penduduk usia 15-59 tahun yang 100 % Laporan pencapaian
Usia Produktif mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar SPM Usia Produktif
standar (Edukasi kesehatan termasuk keluarga pada 1 (satu) wilayah kerja Puskesmas dalam program P2PTM &
berencana, Skrining faktor risiko penyakit menular kurun waktu 1 (satu) tahun dibagi Jumlah orang KESWA
dan penyakit tidak menular) di wilayah kerja usia 15–59 tahun di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dalam kurun waktu satu tahun yang sama
dikalikan 100% (seratus persen)

23
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

4) Pelayanan Kesehatan Persentase penderita hipertensi usia 15 tahun Jumlah penderita hipertensi usia 15 tahun keatas 100 % Laporan pencapaian
Penderita Hipertensi keatas yang mendapatkan pelayanan Kesehatan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai SPM penderita
sesuai standar (pengukuran tekanan darah dan standar pada 1 (satu) wilayah kerja Puskesmas Hipertensi program
edukasi) dalam kurun waktu 1 tahun. dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dibagi jumlah P2PTM & KESWA
estimasi penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas berdasarkan angka prevalensi
Hipertensi Kabupaten dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikalikan 100% (seratus persen)

5) Pelayanan Kesehatan Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) usia Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) usia ≥15 100 % Laporan pencapaian
Penderita DM ≥15 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan SPM Pelayanan
sesuai standar (pemeriksaan gula darah, edukasi sesuai standar pada 1 (satu) wilayah kerja penderita DM program
dan terapi farmakologi) dalam kurun waktu 1 Puskesmas dalam kurun waktu 1 (satu) tahun P2PTM & KESWA
tahun. dibagi jumlah estimasi penderita Diabetes Melitus
(DM) di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan
angka prevalensi penderita DM Kabupaten dalam
kurun waktu satu tahun yang sama dikalikan
100% (seratus persen)

6) Pelayanan kesehatan Persentase penderita ODGJ berat (psikotik akut dan Jumlah penderita ODGJ berat (psikotik akut dan 100 % Laporan pencapaian
Orang Dengan skizofrenia) yang mendapatkan pelayanan skizofrenia), yang mendapatkan pelayanan SPM Pelayanan
Gangguan Jiwa kesehatan jiwa sesuai standar (pemeriksaan status kesehatan sesuai standar pada 1 (satu) wilayah Kesehatan ODGJ
(ODGJ ) berat mental, wawancara dan edukasi) dan atau kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun dibagi
melakukan rujukan bila diperlukan di wilayah kerja jumlah seluruh kasus ODGJ berat berdasarkan
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. proyeksi kasus di wilayah kerja Puskesmas
dikalikan 100% (seratus persen).

7) Deteksi dini gangguan Persentase penduduk yang di lakukan deteksi dini Jumlah penduduk yang di lakukan deteksi dini 40 % • Laporan Deteksi
indera penglihatan dan gangguan indera penglihatan dan atau pendengaran gangguan indera penglihatan dan atau Dini Gangguan Indera
atau pendengaran di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 pendengaran pada 1 (satu) wilayah kerja Penglihatan &
(satu) tahun. Puskesmas dalam kurun waktu 1 (satu) tahun Pendengaran
dibagi jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama dikalikan 100% (seratus persen)

24
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

8) Pelayanan penderita Persentase Penderita gangguan mental emosional Jumlah penderita GME yang mendapatkan 20 % Laporan Deteksi Dini
Gangguan Mental pada penduduk >15 tahun yang dilakukan Deteksi layanan : promosi kesehatan, dan/atau prevensi, GME
Emosional (GME) dini dengan menggunakan instrumen SRQ 20 dan/ atau konseling, dan/ atau penanganan awal,
dengan cut of point > 6 pada usia > 18 tahun dan dan/atau rujukan dan/ atau penanganan lanjutan
instrumen SDQ dengan hasil ambang atau di wilayah keraja Puskesmas dalam kurun waktu
abnormal pada usia 15 -18 tahun mendapatkan satu tahun
layanan : promosi kesehatan, dan/atau prevensi, dibagi angka estimasi GME di wilayah kerja
dan/ atau konseling, dan/ atau penanganan awal, Puskesmas pada kurun waktu satu tahun yang
dan/atau rujukan dan/ atau penanganan lanjutan sama dikalikan 100% (seratus persen)
di wilayah keraja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.

9) Pelayanan penderita Persentase Penderita depresi pada penduduk ≥15 Jumlah penderita depresi pada penduduk usia ≥15 20 % Laporan Deteksi Dini
Depresi tahun, berdasarkan wawancara psikiatrik dengan tahun yang dilayani yang mendapatkan layanan di depresi
merujuk pada PPDGJ III yang mendapatkan fasyankes oleh tenaga kesehatan pada 1 (satu)
layanan di fasyankes oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
(psikiater, dokter, psikolog, dan perawat jiwa) (satu) tahun dibagi angka estimasi penderita
berupa: promosi kesehatan, dan/ atau pencegahan, depresi wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
dan/ atau penanganan awal dan/atau rujukan waktu satu tahun yang sama dikalikan 100%
dan/atau penanganan lanjutan di wilayah kerja (seratus persen)
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat

1) Pelaksanaan Perkesmas Jumlah kunjungan Perkesmas ke Keluarga Binaan Jumlah kunjungan Perkesmas ke Keluarga Binaan 80 % laporan bulanan
Puskesmas dibagi Sasaran Keluarga Binaan Puskesmas dibagi Sasaran Keluarga Binaan Puskesmas perkesmas
( Sasaran Keluarga Binaan Puskesmas = 2,66 % x
Jumlah KK yang memiliki IKS kurang dari 0,5 atau
tidak sehat di wilayah Kerja Puskesmas)

B. INDIKATOR PENILAIAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

1. Kesehatan Kerja
a. Pos upaya kesehatan Persentase Pos UKK yang dilakukan pembinaan di Jumlah upaya kesehatan kerja (UKK) yang dibina 85 % LAP BULANAN
kerja (UKK) dibina dan wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 dibagi jumlah seluruh upaya kesehatan kerja KESLING
berfungsi tahun (UKK) yang ada kali 100%

2. Kesehatan Olah Raga

25
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

a. Pembinaan kelompok Persentase kelompok potensial/ klub olahraga yang Jumlah kelompok potensial/klub yang dibina 30 % LAP BULANAN
potensial/ klub dalam dilakukan pembinaan di wilayah kerja puskesmas kesehatan olahraga dibagi jumlah seluruh KESLING
kesehatan olahraga dalam kurun waktu 1 tahun kelompok potensial /klub kali 100%

b. Pemeriksaan kebugaran Persentase calon Jamaah haji pemberangkatan Jumlah calon jamaah haji yang dilakukan tes 100 % LAP BULANAN
jasmani pada calon haji pada tahun berjalan yang dilakukan tes kebugaran kebugaran dibagi jumlah seluruh calon jamaah KESLING
minimal 2 kali sebelum pemberangkatan haji di haji yang ada kali 100%
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun

3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Terintegrasi


a. Pembinaan penyehat Persentase penyehat tradisional yang dibina dan Jumlah Hattra yang dibina dan mendapatkan 10 % laporan bulanan
tradisional mendapatkan surat terdaftar penyehat tradisional STPT dibagi jumlah Hattra yang ada di wilayah puskesmas
(STPT) diwilayah kerja Puskesmas dalam waktu Puskesmas dikalikan 100 %
satu tahun (Kriteria eksklusi = penyehat tradisional
yang belum memiliki tempat permanen praktek
tidak dimasukkan sebagai sasaran )

b. Pembinaan Kelompok Persentase kelompok asman TOGA dan Akupresur Jumlah kelompok Asman TOGA dan akupresure 10 % laporan bulanan
Asuhan mandiri Taman yang dibentuk dan dibina serta pemanfaatannya di dibagi jumlah posyandu yang ada di wilayah puskesmas
Obat Keluarga( Asman wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun puskesmas dikalikan 100%
TOGA) dan Akupresur
serta pemanfaatan pada
sasaran masyarakat

4 Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat


a. Pembinaan Kesehatan Persentase desa/ kelurahan yang mendapat Jumlah desa/ kelurahan yang mendapat 100 % laporan kegiatan
Gigi dan Mulut pembinaan kesehatan gigi dan mulut pembinaan kesehatan gigi dan mulut dibagi penanggungjawab
jumlah seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas UKM
dikalikan 100%

C. INDIKATOR UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)

a. Pelayanan Non Rawat Inap

26
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

1) Angka Kontak Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas Perbandingan antara jumlah Peserta terdaftar yang 100 % P-care
peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan melakukan kontak dengan FKTP dibagi dengan
kesehatan (kontak sakit maupun sehat) baik di total jumlah peserta terdaftar di FKTP dikali 1000
dalam gedung maupun di luar gedung.
Catatan:
1 orang dianggap 1 kunjungan dalam 1 bulan tanpa >150 permil = 100%
memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta. >145 - <150 permil = 75%
Data diambil dari P-care dan diambil capaian di >140 - 145 permil = 50%
bulan terakhir (PKP Smesteran bulan Juni dan PKP <140 permil =
Tahunan Bulan Desember) 25%

2) Rasio Rujukan Rawat Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 Perbandingan antara jumlah rujukan kasus non 100 % Register rujukan, P-
Jalan Non Spesialistik diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas tidak spesialistik dibagi jumlah seluruh rujukan oleh Care
(RRNS) termasuk kriteria Time-Age-Complication- FKTP dikali 100%
Comorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus Catatan kinerja Puskesmas:
tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk ≤ 2 % = 100%
perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan,
> 2 - 2,5 % =75%
Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi
Profesi dengan memperhatikan kemampuan >2,5 - 3 % =50%
pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit >3 % =25%
yang merupakan keadaan khusus dan/atau
kedaruratan medis. Data diambil dari P-care dan
diambil capaian di bulan terakhir.(PKP Smesteran
bulan Juni dan PKP Tahunan Bulan Desember)

b. Pelayanan Gigi

1) Bumil yang mendapat Kunjungan Ibu Hamil yang mendapat pemeriksaan Jumlah bumil ( K1 - K4) yang mendapat 100 % Register gigi
pemeriksaan kesehatan gigi minimal 1 kali pemeriksaan gigi di Puskesmas dibagi jumlah
gigi bumil yang ANC di puskesmas dikali 100%

c. Pelayanan Kefarmasian

1) Kesesuaian item obat Evaluasi kesesuaian item obat terhadap Fornas (Jumlah Item Obat yang sesuai dengan Fornas di 60 % Data stok obat
yang tersedia dalam FKTP FKTP dibagi Jumlah Item Obat yang tersedia di
Fornas FKTP) dikalikan 100%

27
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN TARGET SATUAN SUMBER DATA

2) Penggunaan obat % Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan Capaian POR : Jumlah % capaian masing-masing 68 % Resep, Laporan
rasional kasus ISPA Batuk Pilek (common cold), diare non indikator peresepan dibagi jumlah komponen Penggunaan Obat
spesifik dan rerata item obat per lembar resep indikator peresepan
terhadap seluruh kasus tadi
{[(100 - a) x 100/80 ]+[( 100-b)x100/92]+[(100-
d)x4/1,4]}/3
Jika a <= 20 % maka persentase capaian indikator
POR adalah 100%

a = % Penggunaan AB pada ISPA Batuk Pilek


(Common Cold) = Jumlah Penggunaan AB pada
ISPA Batuk Pilek (Common Cold)/Jumlah kasus
ISPA Batuk Pilek (Common Cold) x 100 % Jika a
<= 20 % maka persentase capaian indikator POR
adalah 100%

b = % Penggunaan AB pada Diare non Spesifik =


Jumlah Penggunaan AB pada diare non
spesifik/Jumlah kasus diare non spesifik x 100 %
Jika b <= 8 % maka persentase capaian
indikator POR adalah 100%

d = ( Rerata item obat per lembar resep x 100 )/ 4


Jika d <= 2,6 % maka persentase capaian
indikator POR adalah 100% Jika d >= 4 %
maka persentase capaian indikator POR adalah 0%

d. Pelayanan Rawat Inap

1) Hari rata-rata ( LOS ) Jumlah seluruh hari perawatan dibagi seluruh Jumlah seluruh hari perawatan dibagi seluruh 100 % Register
Puskesmas Rawat Inap pasien rawat inap pasien rawat inap ≤5 hari = 100%, > 5hari 0%

28
D. INDIKATOR PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS

CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)

1. MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS


a. Melaksanakan P2KT sesuai Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Tidak semua Semua Semua tahapan 10 dokumen P2KT
tahapan terpadu (P2KT) dilaksanakan sesuai dengan tahapan tahapan dilalui, sesuai
PMK 44 dilalui dilalui, kurang
sesuai

b. Penyusunan Perencanaan Lokakarya Mini Tribulanan yang Pertama Minlok Dilakukan Dilakukan 10 Hasil lokmin
Puskesmas melibatkan merupakan lokakarya penggalangan tim yang Tribulan minlok trib 1 Minlok Trib 1 linsek tribulan 1,
lintas sektor yang diselenggarakan dalam rangka melibatkan dengan linsek, dengan usulan
dilakukan melalui pengorganisasian untuk dapat terlaksananya linsek, tidak tahapan tidak melibatkan musrenbangcam
minilokakarya Tribulan 1 rencana kegiatan sektoral yang terkait dengan ada semua lintas sektor,
Puskesmas (mengacu pada pembangunan kesehatan. Pada tahapan ini, pengorganisas dilaksanakan dilakukan
lampiran PMK 44 formulir Puskesmas mendiskusikan usulan yang akan ian dan sesuai tahapan
7) disampaikan didalam Musrenbang kecamatan pembahasan
yang memerlukan dukungan dari lintas sektor rencana /
terkait, usulan
kegiatan
Puskesmas

c. Lokakarya mini bulanan Minilokakarya dilakukan setiap bulan, < 5 kali/ 5-8 kali 8 kali 10 laporan Lokmin
dilaksanakan untuk dilakukan evaluasi kegiatan bulan lalu, tahun, tidak pertahun, pertahun,
memantau pelaksanaan pembahasan indikator kinerja dan hasilnya semua sebagian semua tahapan
kegiatan Puskesmas, yang menjadi rencana tindak lanjut bulan tahapan tahapan dilalui dilalui
dilakukan setiap bulan berikutnya (mengacu formulir 8 lampiran PMK dilalui
secara teratur. 44)

d. Minlok tribulan Melaksanakan mini lokakarya tiap 3 bulan < 2 kali/ ada,2-3 kali/ 4 kali/ tahun 10 laporan Lokmin
dilaksanakan sesuai pada minggu kedua ( dengan acuan format 9, tahun, Tidak tahun, tahapan (termasuk tribulan
ketentuan, dilakukan 10 permenkes 44 ) dilakukan sesuai minlok bulan
pembahasan dari hasil sesuai pertama),
identifikasi masalah yang tahapan tahapan sesuai
ditemukan

29
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
e. Puskesmas melakukan Puskesmas membuat dan mengirimkan membuat dan membuat dan membuat dan 10 Laporan PKP
penilaian kinerja Laporan PKP lengkap dan tepat waktu dengan mengirimkan mengirimkan mengirimkan
Puskesmas dengan nilai nilai minimal 91 laporan tidak laporan laporan
indikator kinerja pelayanan lengkap, nilai lengkap, nilai lengkap, nilai
lebih dari atau sama indikator indikator indikator
dengan 91 kurang dari kurang dari 91 minimal 91
91

f. Puskesmas melakukan Puskesmas membuat dan mengirimkan membuat dan membuat dan membuat, 10 Dokumen SKM
Survey Kepuasan dokumen SKM lengkap dan tepat waktu sesuai mengirimkan mengirimkan mengirimkan
Masyarakat standar. SKM SKM serta SKM,
melakukan melakukan
analisa data analisa data
dan membuat
RTL

2. MANAJEMEN SUMBER DAYA

a. Manajemen Alat Kesehatan

1) Melaksanakan updating Melakukan updating data alat kesehatan pada Tidak pernah <2 2 10 Dibuktikan
ASPAK sesuai standar Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan dengan hasil
(ASPAK). Pelaksanaan updating dua kali setiap unduh data dari
tahun. aplikasi ASPAK.

2) Melaksanakan updating Melakukan updating fungsi alat kesehatan 1 <3 4 10 Laporan dari
kondisi alat kesehatan (alkes berfungsi, alkes tidak berfungsi dan Puskesmas
sesuai standar alkes tidak difungsikan ) pada setiap unit sesuai format
pelayanan di fasyankes. Pelaksanaan updating
setiap tribulan.

3) Melaksanakan kalibrasi alat Melakukan kalibrasi alkes yang seharusnya Ada,<50% Ada,50-80 % > 80% 10 Laporan dari
kesehatan sesuai standar dikalibrasi dalam waktu 1 tahun Jumlah alkes item item Puskesmas
yang dikalibrasi dibanding jumlah alkes yang sesuai format
seharusnya dikalibrasi. (Jumlah alkes
dikalibrasi/Jumlah alkes yang seharusnya
dikalibrasi)

30
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
b. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan habis pakai)

1) Ketersediaan obat dan Tersedianya obat dan vaksin untuk pelayanan Jumlah 10
vaksin terhadap 45 item kesehatan dasar terhadap 45 item obat indikator kumulatif
obat indikator (Albendazol / Pirantel Pamoat, Alopurinol, item obat
Amlodipin / Kaptopril,Amoksisilin 500 mg, indikator yang
Amoksisilin sirup, Antasida tablet kunyah/ tersedia di
antasida suspensi, Asam Askorbat (Vitamin C), <85%Puskesmas
85%-90% >90%
Asiklovir, Betametason salep, Deksametason dibagi 45
tablet / deksametason injeksi, Diazepam injeksi dikali 100%
5 mg/ml, Diazepam, Dihidroartemsin+piperakuin
(DHP) dan primaquin, Difenhidramin Inj. 10
mg/m, Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1 %
(sebagai HCl), Fitomenadion (Vitamin K) injeksi,
Furosemid 40 mg / Hidroklorotiazid (HCT),
Garam Oralit serbuk, Glibenklamid / Metformin,
Hidrokortison krim/salep, Kotrimoksazol
(dewasa) kombinasi tablet / Kotrimoksazol
suspensi, Lidokain inj, Magnesium Sulfat
injeksi, Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg-
1 ml, Natrium Diklofenak, OAT FDC Kat 1,
Oksitosin injeksi, Parasetamol sirup 120 mg / 5
ml, Parasetamol 500 mg , Prednison 5 mg, CTM 4
mg, Retinol 100.000/200.000 IU, Salbutamol,
Salep Mata/ Tetes Mata Antibiotik, Simvastatin,
Ketokonazol tablet 200 mg, Tablet Tambah
Darah, Amitriptilin tablet salut 25 mg, Vitamin
B6 (Piridoksin), Zinc 20 mg, vaksin hepatitis B,
vaksin BCG, Vaksin DPT-HB-HIB, Vaksin Polio,
vaksin campak / vaksin rubella

2) Pengelolaan obat, vaksin Puskesmas telah memiliki SOP pengelolaan kurang dari 6 6-12 SOP lebih dari 12 10 Dokumen SOP
dan bahan habis pakai obat yang terdiri dari : SOP SOP
Perencanaan
Permintaan/Pengadaan
Penerimaan

31
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
Penyimpanan
Pendistribusian
Pencatatan, pelaporan dan Pengarsipan
Pemantauan dan Evaluasi
Pemusnahan barang kadaluwarsa
Pengkajian resep
Pelayanan resep
Pelaporan MESO
3) Pencatatan suhu pada Melakukan pemantauan suhu di tempat Belum ada Ada tetapi Ada, lengkap 10 Lembar
ruangan penyimpanan penyimpanan obat belum dan dilakukan pencatatan suhu
rutin/belum secara rutin
lengkap setiap hari

4) Dokumen distribusi ke sub Melakukan pencatatan mutasi barang dan Belum ada Ada tetapi Lengkap 10 Dokumen mutasi
unit membuat buku serah terima barang dari belum lengkap barang dan buku
puskesmas ke sub unit pelayanan serah terima

5) Pemantauan dan Evaluasi Puskesmas melakukan pemantauan dan Tidak pernah 1 kali dalam 1 Lebih dari 1 10 Hasil lokmin
terhadap kinerja sub unit evaluasi ke sub unit pelayanan serta tahun kali dalam 1
menyampaikan hasilnya dalam lokmin tahun

c. Administrasi obat

1) Pengelolaan resep Menyimpan dan mengarsipkan resep dari Belum ada Ada tetapi Lengkap 10 Arsip resep
semua unit pelayanan sebagai bukti dalam belum lengkap
pengeluaran obat

2) Pencatatan dalam Kartu Membuat kartu stok untuk obat yang disimpan Belum ada Ada tetapi Ada, lengkap 10 Arsip kartu sok
stok di gudang obat dan di semua unit pelayanan belum dan dilakukan
rutin/belum secara rutin
lengkap setiap hari

3) LPLPO Membuat LPLPO dari semua unit pelayanan Belum ada Ada tetapi Lengkap 10 Arsip LPLPO
belum lengkap

32
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
4) Narkotika dan Psikotropika Melakukan pelaporan narkotika dan Belum ada Ada tetapi Lengkap 10 Arsip LPLPO
psikotropika belum lengkap

d. Manajemen Pelayanan Kefarmasian

1) Apoteker Tidak ada Ada Non ASN Apoteker ASN 10

2) Tenaga Teknis Kefarmasian Tidak ada Ada Non ASN Tenaga teknis 10
kefarmasian
ASN

3) Pengkajian & Pelayanan Resep Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan 10


dilaksanakan tetapi tidak rutin dan
secara rutin didokumentasi

4) Konseling Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan 10


dilaksanakan tetapi tidak rutin dan
secara rutin didokumentasi

5) Pelayanan Informasi Obat (PIO) Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan 10


dilaksanakan tetapi tidak rutin dan
secara rutin didokumentasi
3. MANAJEMEN KETENAGAAN

a. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

1) Semua pegawai menyusun SKP lengkap yang meliputi sasaran kinerja, tidak lengkap lengkap, belum benar dan 10 SKP Lengkap
penilaian (kinerja dan perilaku) dan Laporan Dokumen Penilaian Kinerja) semua benar lengkap

2) Semua menyelesaikan SKP tepat waktu (sasaran kinerja di awal tanggal 10 tanggal 7 bulan tanggal 5 bulan 10 SKP Lengkap
tahun/bulan Januari, capaian di akhir tahun/bulan) bulan berikutnya berikutnya
berikutnya

3) Butir kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing pegawai < 25% sesuai 25-75% sesuai > 75% sesuai 10 sasaran kinerja

33
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
4) Capaian kinerja sesuai dengan sasaran kinerja yang ditetapkan < 25% sesuai 25-75% sesuai > 75% sesuai 10 sasaran dan
capaian kinerja
5) Hasil penilaian kinerja minimal baik (90-120%) < 50% > 50% pegawai 100% pegawai 10 capaian dan
pegawai penilaian perilaku
6) Penyusunan SKP Sesuai ketentuan (penanggalan, aspek, unsur angka < 50% > 50% pegawai 100% pegawai 10 Presensi Pegawai
kredit bagi pejabat fungsional) pegawai

b. Pelaksanaan in house In House Training dilakukan dengan ketentuan < 2x / tahun 3-5x / tahun ≥ 6x / tahun 10 Laporan Bulanan
training : SDMK
·       Narasumber internal/ eksternal
Puskesmas yang kompeten di bidangnya
·       Minimal 2 (dua) jam

c. Melakukan updating data Melakukan updating data SDM Kesehatan < 6x / tahun 7-11x / tahun 12x / tahun 10 Lap Bulanan
SDM kesehatan pada aplikasi si-sdmk dan melaporkan form SDMK
updating ke Dinkes

4. MANAJEMEN KEUANGAN

a. Pendapatan Puskesmas Menyetorkan Pendapatan Puskesmas BLUD ke Tidak Tentu 2 minggu seminggu 10 BKU Bendahara
BLUD. rekening BLUD. sekali sekali Penerimaan
Pembantu
BLUD,Rekapitula
si Surat Tanda
Setoran, Slip
Setoran,
Rekening Koran
BLUD

34
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
b. Data Realisasi Keuangan Realisasi capaian keuangan yang disertai bukti Tidak ada Data /laporan Data /laporan 10 SP3BP
data kurang lengkap lengkap SPJ,
Buku
BKU,Buku
Bantu APBD,
Buku BKU
Pengeluaran
BLUD, BKU
Penerimaan
BLUD ,Laporan
Pendapatan
Belanja dan
Pembiayaan,
SPTJ. Laporan
Penambahan
Aset Tetap,
Semester
Laporan
Persediaan
Semester.

c. Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan Tidak tentu Pemeriksaan Pemeriksaan 10 BA Pemeriksaan
melakukan Pemeriksaan keuangan secara berkala dilakukan dilakukan tiap Kas
keuangan Lebih dari tiga tiga bulan
bulan sekali sekali.

d. Laporan Keuangan BLUD Membuat laporan keuangan Tidak Membuat Membuat 10 Laporan Kuangan
membuat Laporan Laporan BLUD
Tahunan saja Semesteran
dan Tahunan

5. MANAJEMEN JARINGAN DAN JEJARING

35
CARA PENGHITUNGAN
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA 1 SKALA 2 (NILAI SKALA 3 (NILAI TARGET SATUAN KET
(NILAI = 4) = 7) =10)
a. Pembinaan jaringan dan Pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan 1 item 2 item 3 item 10 Notulen kegiatan,
jejaring pelayanan dengan pertemuan maupun visitasi , terpenuhi terpenuhi terpenuhi data jaringan dan
Puskesmas pengumpulan laporan dan koordinasi dengan jejaring
jaringan dan jejaring. Jaringan pelayanan
Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling, dan bidan desa. Jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas
terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek,
laboratorium, dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

Persyaratan
a.    Jumlah pembinaan > 1 kali setahun
b.   Ketersediaan data jejaring dan jaringan
c. Pelaporan berkala jaringan dan jejaring

36
CARA PENILAIAN
TARGET
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN KET
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 (SKALA)
(NILAI = 4) (NILAI = 7) (NILAI =10)

6. MANAJEMEN MUTU

a. Indikator Nasional Mutu (INM)

1) Indikator mutu Admen


a) Kepuasan pasien Kepuasan pasien adalah hasil
pendapat dan penilaian pasien
terhadap kinerja pelayanan yang
0-39 40-79 ≥80 10
diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan.

2) Indikator Mutu UKM


a) Keberhasilan Keberhasilan pengobatan pasien TB
Pengobatan Pasien adalah angka yang menunjukkan
█(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑇𝐵 𝑆𝑂 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑢ℎ @𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛@ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠)/█(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎
TB Semua Kasus persentase semua pasien TB yang
Sensitif Obat (SO) sembuh dan pengobatan lengkap di
antara semua pasien TB yang diobati
dan dilaporkan sesuai dengan
periodisasi waktu pengobatan TB.
Angka ini merupakan penjumlahan
0-49% 50-89% ≥ 90% 10
dari angka kesembuhan semua kasus
dan angka pengobatan lengkap semua
kasus yang menggambarkan kualitas
pengobatan TB.

b) Ibu hamil yang Ibu hamil yang mendapatkan


Mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah
█(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ
𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛@𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝑁𝐶 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑖
Pelayanan Ante ibu hamil yang telah mendapatkan 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ@𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛)/█(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
Natal Care (ANC) pelayanan ANC lengkap sesuai dengan 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 @𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
Sesuai Standar standar kuantitas dan standar kualitas 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛)×100%
selama periode kehamilan di wilayah 0-59% 60-80% 81-100% 10
kerja Puskesmas pada tahun berjalan.

36
CARA PENILAIAN
TARGET
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN KET
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 (SKALA)
(NILAI = 4) (NILAI = 7) (NILAI =10)

3) Indikator Mutu UKP

a) Kepatuhan Penilaian kepatuhan kebersihan


Kebersihan Tangan tangan adalah penilaian kepatuhan █(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 @𝑦𝑎𝑛𝑔
pemberi pelayanan yang melakukan 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛)/█(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛
kebersihan tangan dengan benar. @𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎@𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒@𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)×100% 0-59% 60-80% 81-100% 10

b) Kepatuhan Kepatuhan penggunaan APD adalah


█(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ
Penggunaan Alat kepatuhan petugas dalam
@𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑃𝐷 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 @𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
Pelindung Diri (APD) menggunakan APD dengan tepat sesuai
dengan indikasi ketika melakukan
𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)/█(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠
tindakan yang memungkinkan tubuh @𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑃𝐷@ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
atau membran mukosa terkena atau 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)×100%
terpercik darah atau cairan tubuh atau 0-59% 60-80% 81-100% 10
cairan infeksius lainnya berdasarkan
jenis risiko transmisi (kontak, droplet
dan airborne).

c) Kepatuhan Identifikasi pasien secara benar adalah


Identifikasi Pasien proses identifikasi yang dilakukan █(Jumlah pemberi pelayanan yang@ melakukan
pemberi pelayanan dengan 𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 @𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
menggunakan minimal dua penanda 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)/█(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖
identitas seperti: nama lengkap, 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 @𝑑𝑖𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 0-59% 60-80% 81-100% 10
tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)×100%
sesuai dengan yang ditetapkan di
Puskesmas.

b. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP) **

Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-masing

c. Sasaran Keselamatan Pasien**

1) Identifikasi Pasien dengan benar

37
CARA PENILAIAN
TARGET
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN KET
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 (SKALA)
(NILAI = 4) (NILAI = 7) (NILAI =10)

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........ ...
masing-masing

2) Komunikasi efektif dalam pelayanan

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........
masing-masing

3) Keamanan obat yang perlu diwaspadai

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........
masing-masing

Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang


4)
benar, pembedahan pada pasien yang benar

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........
masing-masing

5) Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........
masing-masing

6) Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

Diisi sesuai indikator Puskesmas


........
masing-masing
Keterangan :

** Indikator Mutu Prioritas Puskesmas dan Sasaran


Keselamatan Pasien disesuaikan dengan indikator pada
Puskesmas masing-masing

38
E. INDIKATOR MUTU PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

JENIS
NO DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
VARIABEL

1 2 3 4
E.I Mutu Pelayanan**
Indikator mutu Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-
A Admen masing

Indikator Mutu Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


B UKM masing

Indikator Mutu Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


UKP masing
C

E.II INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Hasil pengukuran tingkat kepuasan masyarakat


dari survey kepuasan masyarakat yang
Indek Kepuasan Cara penghitungan disesuaikan dengan
1 dilakukan puskesmas sesuai dengan
Masyarakat Permenpan No 14 Tahun 2017
Permenpan No 14 Tahun 2017

E.III Sasaran Keselamatan Pasien**


1 Identifikasi Pasien dengan benar

........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


2 Komunikasi efektifmasing
dalam pelayanan

........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


masing

3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai

........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


masing
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pembedahan pada pasien yang benar

........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-


masing
5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
JENIS
NO DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
VARIABEL

1 2 3 4
........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-
6 Mengurangi risiko masing
cedera pasien akibat terjatuh
........ Diisi sesuai indikator Puskesmas masing-
masing

Keterangan :
** Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien disesuaikan dengan
indikator pada Puskesmas masing-masing
CARA PENILAIAN

TARGET SATUAN KET


SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
(NILAI = 4) (NILAI = 7) (NILAI =10)

5 6 7 8 9 10

10

10

10

0-39 40-79 ≥80 ≥80

... 10

10

10

10
CARA PENILAIAN

TARGET SATUAN KET


SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
(NILAI = 4) (NILAI = 7) (NILAI =10)

5 6 7 8 9 10
10

10

10

You might also like