You are on page 1of 6
LAPORAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BAGI PETUGAS RSUD PARIAMAN TANGGAL 01 -03 AGUSTUS 2023 RSUD PARIAMAN 2023 @® Dipindai dengan CamScanner KATA PENGANTAR Alhamdul hirbbialamin, put syuhur senantiaa ita pajathan Sehr Allah SW . Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua schingga Pelatian Bantuan Hidyp Dasar(BIID) di RSUD Pariaman tla bees! dlksanakan dala rangka Persiapan akreditasi LAM-KPRS, Shalawa serta salam sellu terimpahkan kepada Junjungan Baginda Nabi Agung Muhammad $.A.W sebagai rahmatan li'alamin yang selalu kita nantikan syafaatnya dari sekarang hingga di hari akhir nant Hasil dari pelaksanaan pelatihan tersebut kami susun dalam bentuk laporan kegiatan yang akan terus di galakkan secara reguler dan berkesinambungan. Dalam hal melaksanakan ‘kegiatan ini tentunya keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai pihak baik dari manajemen ‘maupun dari pelayanan. Olch karen itu kami mengucapkanterimakasih kepada 2 3 Direktur RSUD Pariaman Wakil Direktur RSUD Pariaman Kepala Bidang RSUD Pariaman Komite RSUD Pariaman Scluruh karyawanti RSUD Pariaman yang telah berpartsipasi dalam suksesnya pelatihan ini. ‘Akhimya, sebogai panitia yang dipercaya untuk melaksanakan pelatihan ini kami ‘mohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan selama 3 (tiga) hari ini tidak sesuai dengan hharapan, Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar laporan kegiatan ini ssemoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi untuk kebaikan kinerja berikutnya. NIP. 19790525 200701 2 004 @ Dipindai dengan CamScanner LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BID) TANGGAL 17-18 JULI 2023 AL Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan ‘Kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan erajat Kesehatan masyarakat, Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat ‘memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan sekumpulan tindakan yang bertujuan ‘untuk mengambalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada henti jantung dan hhenti nafas. Tindakan penentu dalam bantuan hidup dasar yakni tindakan Resusitasi Jantung Paru (RIP) untuk mempertahankan kelangsungan hidup korban henti nafas ataupun hentijantung. Penanganan dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar untuk menyelamatkan penderita dalam kondisi yang mengancam nyawa, terdiri atas beberapa tahapan enanganan. Pertama seorang penolong harus mengetahui tandatanda henti jantung dan hhenti nafas, setelah itu segera mengaktifkan sistem respon kegawatdaruratan, segera ntung paru dan segera melakukan defibrilasi dengan menggunakan AED (Automated External Defibrilator) Kondisi kegawatdaruratan yang mengakibatkan henti jantung dan irama jantung, ‘akan berdampak pada gangguan/ kerusakan fungsijantung dalam menyumplai darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen, schingga akan berdampak hipoksia pada jaringan, Kkhususnya otak. Jika selama 4 menit, oak tidak mendapatkan suplai darah yang cukup ‘maka akan mulai terjadi kerusakan otak, dan jika selama 10 menit tidak mendapatkan suplai darah yang cukup mekan akan terjadi kematianjaringan pada otak Menghadapi kondisi kegawatdaruratan seperti saat terjadinya enti jantung afaupun henti nafas, menuntut individu atau kelompok yang menemukan korban untuk ‘memberikan pertolongan segera, Akan tetapi jika penolong tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam memberikan bantuan hidup dasar maka bisa berakibat fital pada korban. Sebab, setiap kali kejadian kegawatdaruratan, petugas kesehatan sering kali Kelis Pelaksana ‘NIP/19790825 200701 2 004 @ Dipindai dengan CamScanner @® Dipindai dengan CamScanner

You might also like