Professional Documents
Culture Documents
Makalah Geokimia Panas Bumi
Makalah Geokimia Panas Bumi
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai geokomia panas bumi. Dengan
tesusunnya makalah ini, maka kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Aulia Hidayat Burhamidar, S.T., M.T selaku dosen mata kuliah Energi Baru
dan Terbarukan
2. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia telah dilakukan sejak lama,
terutama untuk keperluan pembangkit listrik. Namun, untuk mengoptimalkan
pemanfaatan panas bumi dan memahami sumber daya geotermal dengan lebih
baik, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik kimia
fluida geotermal.
Geokimia panas bumi, seperti Ternary Diagram dan Geothermometer,
digunakan untuk menganalisis komposisi kimia fluida panas bumi dan
memperoleh informasi tentang sumber daya geotermal yang tersedia. Metode ini
juga dapat digunakan untuk memantau perubahan kondisi geokimia fluida panas
bumi akibat aktivitas produksi atau eksploitasi, serta memberikan informasi
penting untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan potensi panas bumi.
Di Indonesia, pemanfaatan energi panas bumi sangat potensial karena
wilayah Indonesia berada di Cincin Api Pasifik dan memiliki sekitar 40% sumber
daya panas bumi dunia. Oleh karena itu, penggunaan Geokimia Panas Bumi
(Ternary Diagram dan Geothermometer) di Indonesia sangat penting untuk
memahami dan mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi secara lebih
efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komposisi Kimia Fluida Panas Bumi: Ternary Diagram dan
Geothermometer digunakan untuk menganalisis komposisi kimia fluida panas
bumi. Hal ini sangat penting untuk memahami karakteristik dan potensi
sumber daya geotermal di wilayah yang bersangkutan ?
2. Bagaimana fase-fase Mineral pada Fluida Panas Bumi: Ternary Diagram dan
Geothermometer juga dapat digunakan untuk mempelajari fase-fase mineral
yang terkandung dalam fluida panas bumi. Hal ini berkaitan dengan kondisi
geokimia yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan mineral di dalam
fluida ?
3. Bagaimana kondisi Geokimia Fluida Panas Bumi: Ternary Diagram dan
Geothermometer dapat digunakan untuk mempelajari kondisi geokimia fluida
panas bumi seperti pH, suhu, tekanan, dan konsentrasi mineral. Hal ini penting
untuk memahami proses geokimia yang terjadi dalam fluida dan memprediksi
potensi sumber daya panas bumi ?
4. Bagaimana pengaruh Aktivitas Produksi atau Eksploitasi: Ternary Diagram
dan Geothermometer dapat digunakan untuk memantau perubahan kondisi
geokimia fluida panas bumi akibat aktivitas produksi atau eksploitasi. Hal ini
penting untuk mengoptimalkan produksi panas bumi dan mencegah terjadinya
penurunan atau kehabisan sumber daya ?
5. Bagaimana pengambilan Keputusan dalam Pengembangan Potensi Panas
Bumi: Informasi yang diperoleh melalui Ternary Diagram dan
Geothermometer dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam
pengembangan potensi panas bumi. Hal ini termasuk dalam pemilihan lokasi
pembangkit listrik tenaga panas bumi, desain sumur panas bumi, dan
kebijakan pengelolaan sumber daya panas bumi secara keseluruhan ?
C. Tujuan Makalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi Kimia Fluida Panas Bumi: Ternary
Diagram dan Geothermometer digunakan untuk menganalisis komposisi kimia
fluida panas bumi. Hal ini sangat penting untuk memahami karakteristik dan
potensi sumber daya geotermal di wilayah yang bersangkutan
2. Mahasiswa dapat mengetahui fase-fase Mineral pada Fluida Panas Bumi:
Ternary Diagram dan Geothermometer juga dapat digunakan untuk
mempelajari fase-fase mineral yang terkandung dalam fluida panas bumi. Hal
ini berkaitan dengan kondisi geokimia yang mempengaruhi pembentukan dan
perubahan mineral di dalam fluida
3. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi Geokimia Fluida Panas Bumi: Ternary
Diagram dan Geothermometer dapat digunakan untuk mempelajari kondisi
geokimia fluida panas bumi seperti pH, suhu, tekanan, dan konsentrasi
mineral. Hal ini penting untuk memahami proses geokimia yang terjadi dalam
fluida dan memprediksi potensi sumber daya panas bumi
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh Aktivitas Produksi atau Eksploitasi:
Ternary Diagram dan Geothermometer dapat digunakan untuk memantau
perubahan kondisi geokimia fluida panas bumi akibat aktivitas produksi atau
eksploitasi. Hal ini penting untuk mengoptimalkan produksi panas bumi dan
mencegah terjadinya penurunan atau kehabisan sumber daya
5. Mahasiswa dapat mengetahui pengambilan Keputusan dalam Pengembangan
Potensi Panas Bumi: Informasi yang diperoleh melalui Ternary Diagram dan
Geothermometer dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam
pengembangan potensi panas bumi. Hal ini termasuk dalam pemilihan lokasi
pembangkit listrik tenaga panas bumi, desain sumur panas bumi, dan
kebijakan pengelolaan sumber daya panas bumi secara keseluruhan
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Ternary Diagram adalah diagram tiga sudut yang digunakan untuk
memvisualisasikan perbandingan kandungan tiga unsur kimia tertentu
dalam fluida panas bumi, sedangkan Geothermometer adalah metode yang
digunakan untuk memperkirakan suhu fluida berdasarkan kandungan
mineral tertentu dalam fluida.
2. Fase-fase mineral pada Fluida Panas Bumi juga dapat dianalisis dengan
menggunakan Ternary Diagram dan Geothermometer. Analisis ini dapat
memberikan informasi tentang fase-fase mineral yang terkandung dalam
fluida panas bumi dan kondisi geokimia yang mempengaruhi pembentukan
dan perubahan mineral di dalam fluida.
3. Kondisi geokimia Fluida Panas Bumi dapat dipelajari menggunakan
Ternary Diagram dan Geothermometer. Metode ini dapat memberikan
informasi tentang kondisi geokimia fluida panas bumi, seperti pH, suhu,
tekanan, dan konsentrasi mineral. Informasi ini penting untuk memahami
proses geokimia yang terjadi dalam fluida dan memprediksi potensi
sumber daya panas bumi.
4. Pengaruh Aktivitas Produksi atau Eksploitasi pada fluida panas bumi dapat
mempengaruhi kondisi geokimia fluida, seperti konsentrasi mineral, pH,
suhu, dan tekanan. Perubahan kondisi geokimia fluida ini dapat terjadi
akibat pengambilan fluida panas bumi dalam jumlah yang besar dan dalam
jangka waktu yang lama.
5. Pengambilan keputusan dalam pengembangan potensi panas bumi dapat
didasarkan pada informasi yang diperoleh melalui Ternary Diagram dan
Geothermometer. Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi
potensi sumber daya panas bumi di suatu lokasi, memilih lokasi yang tepat
untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan merancang sumur panas
bumi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Suryantini, W., & Santoso, B. (2016). Geokimia panas bumi (Ternary diagram dan
geothermometer) untuk menganalisis komposisi kimia fluida panas bumi di
Indonesia. Jurnal Sumber Daya Geologi, 6(3), 139-151.
Yasin, A. B., Mochammad, F., & Murtadho, B. A. (2019). Analisis Kondisi Fisika-
Kimia dan Fase Mineral pada Sistem Panas Bumi Gunung Ciremai
Menggunakan Pendekatan Diagram Ternary. Jurnal Teknik ITS, 8(2), 257-
262.
Suryantini, W., & Santoso, B. (2016). Geokimia panas bumi (Ternary diagram dan
geothermometer) untuk menganalisis komposisi kimia fluida panas bumi di
Indonesia. Jurnal Sumber Daya Geologi, 6(3), 139-151.
Soemitro, R. A., Puradimaja, D. J., & Sundoro, E. (2017). Ternary diagrams for
evaluating the feasibility of binary and ternary geothermal power plant.
Journal of Geothermal Research and Engineering, 3(2), 49-53.
https://doi.org/10.29150/jgre.v3i2.123
Anom, N. N., Wahyudi, S., & Saroso, S. (2019). Geothermometry and geobarometry
studies on fluids and rocks of geothermal systems in Indonesia: A review.
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 4(2), 95-
107. https://doi.org/10.23917/jgeet.2019.v4i2.8933
Suhendar, E., Satria, C., & Ramdhani, A. (2019). Analysis of geothermal fluid
geochemistry in the Ulubelu geothermal field, Lampung Province, Indonesia.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 248(1), 012070.
https://doi.org/10.1088/1755-1315/248/1/012070