You are on page 1of 8

Isian Substansi Proposal l

PENELITIAN DOSEN PEMULA


Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.

Coronavirus Disease atau COVID-19 merupakan bencana dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari
WHO pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan
etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga
adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO
menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Tujuan khusus penelitian
tahun pertama pembuatan ekstrak sambiloto sebagai pilihan obat herbal Covid-19. Tujuan kedua yaitu
melakukan pengujian tentang efektivitas ekstrak sambiloto sebagai pilihan obat herbal Covid-19.
Urgensi ditujukan pada pentingnya alternatif lain dalam mengurangi angka Covid-19 yang saat ini
upaya tersebut adalah dengan mengupayakan vaksinasi massal seluruh penduduk di Indonesia
sehingga diperlukan juga upaya lain dengan pembuatan obat herbal.
Luaran yang ditargetkan setelah melakukan penelitian ini adalah publikasi pada jurnal internasional
dan luaran tambahan pada seminar internasional serta satu produk berupa ekstrak sambiloto sebagai
obat Covid-19.
Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen murni. Penelitian ini dilakukan dengan cara
membuat daun sambiloto basah diberikan perlakuan dijadikan esktrak daun sambiloto yang telah
disesuaikan bahannya sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Hasil eksperimen diharapkan ditemukannya potensi esktrak daun sambiloto sebagai obat covid-19
serta pengujian berkala terhadap efektifitas pengobatan herbal.
Luaran wajib yang ditargetkan publikasi pada jurnal nasional terakeditasi dan luaran tambahan pada
buku hasil penelitian (monograf) dengan judul judul Potensi Ekstrak daun sambiloto sebagai obat
covid-19. Adapun Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) penelitian ini yaitu TKT 1 dengan target TKT 2
berupa pengembangan pemanfaatan sambiloto sebagai obat herbal.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
sambiloto; covid-19; ekstrak; pengobatan.

LATAR BELAKANG
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus dan studi kelayakannya. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi keterkaitan skema dengan bidang fokus atau renstra penelitian PT.
Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) [1].
Berdasarkan data tanggal 18 Januari 2022, terkonfirmasi Covid-19 telah berkembang di 226 negara
dengan jumlah 328.532.929 kasus dan sebanyak 5.542.359 meninggal dunia. Di Indonesia sendiri
terkonfirmasi sebanyak 4.273.783 kasus dengan 4.120.036 dinyatakan sembuh dan 144.183 meninggal
dunia [2]. Dalam usaha penanggulangan wabah COVID-19, beberapa pendekatan pengobatan telah
dilakukan. Salah satunya yaitu dengan mencoba beberapa antivirus yang telah terbukti efektif dalam
menghambat perkembangan SARS-CoV dan MERS-CoV. Untuk mencegah cepatnya penyebaran virus
corona baru yang sangat menular ini, berbagai strategi dilakukan mulai dari social distancing,
pengujian dan penelusuran hingga penelitian dan pengembangan obat dan vaksin [3,4].
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengeluarkan surat edaran. Penggunaan ramuan obat
tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk
pada masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan/atau Bencana Nasional Coronavirus Disease 2019
(Covid-19), dan meningkatkan dukungan dan kerja sama lintas sektor dan Pemerintah Daerah,
khususnya dalam pemberian informasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman obat berupa
obat tradisional Indonesia [1].
Tanaman herbal asli Indonesia yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh meliputi
ramuan yang mengandung meniran, kencur dan mengkudu. Mengurangi batuk meliputi ramuan yang
mengandung kencur, lemon, daun mint, untuk mengurangi keluhan flu sakit tenggorokan meliputi
ramuan yang mengandung jahe, kencur, jeruk nipis, daun mint, jintan hitam, cengkeh [1]. Mengurangi
demam meliputi ramuan yang mengandung sambiloto [5]. Pada penelitian yang sebelumnya Dudani
dan Saraogi yaitu pengobatan herbal dapat digunakan untuk pengobatan terhadap infeksi karena itu
adalah satu-satunya alternatif yang tersisa untuk saat ini. Beberapa hasil terbukti efektif yang diamati
dengan pemberian obat herbal [6]. Hasil laporan penelitian Ang dkk juga melaporkan hasil efek yang
signifikan dari terapi kombinasi obat herbal dengan Western. Obat pada tingkat efektif dan penurunan
gejala. Ini mengungkapkan potensi peran obat herbal dalam mengobati Covid-19 [7]. Dalam penelitian
ini diharapkan dengan pembuatan ekstrak sambiloto dapat dijadikan alternatif pengobatan Covid-19.
Urgensi ditujukan pada pentingnya alternatif lain dalam mengurangi angka Covid-19. Upaya tersebut
adalah mengupayakan vaksinasi massal seluruh penduduk di Indonesia sehingga diperlukan juga
upaya lain dengan meneliti pembuatan obat herbal.
RELEVANSI RIRN 2017-2045, PRN 2020-2024, ROADMAP PT, ROADMAP PENELITI

Gambar 3. Tema RIRN Bidang Kesehatan dan Obat


Gambar 4 Tema PRN Pertumbuhan Ekonomi (Kompetitif)

RoadMap PERGURUAN TINGGI

No Bidang Tema Tahun Tahun Tahun PRODUK


2020- 2025- 2030-2034 AKHIR
2024 2029 PENGEMBANGAN
DASAR TERAPAN
1 Kesehatan, 1.Kesehatan ibu dan anak MODEL
Obat dan (Kesehatan reproduksi, KEBIJAKAN
gizi angka kematian ibu, angka TERAPI
kematian bayi dan KOMPLEMENTER
prevalensi kekurangan gizi) : SENAM TAI CHI
2. Gizi masyarakat, DINAS
malnutrisi 3. Penyakit KESEHATAN DI
menular yang masih JAMBI
dominan (56%) seperti
malaria, diare dan AIDS 4.
Penyakit tidak menular
yang cenderung terus
meningkat seperti kanker,
jantung, darah tinggi dan
diabetes 5. Penyehatan
lingkungan, khususnya
yang terkait dengan
penyediaan air minum 6.
Penyehatan jiwa 7. Obat
tradisional, bahan baku
obat, produk obat berbasis
bioteknologi, senyawa
obat
Road Map Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti/teknologi yang dikembangkan. Bagan dapat dibuat dalam bentuk
JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang
relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang
terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
CORONAVIRUS (COVID-19)
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan
bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui [1].
Tanda dan gejala umum dari infeksi COVID-19 antara lain adalah gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasinya rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang adalah 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada
sebagian besar kasus yaitu demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru [1].
Sambiloto
Sambiloto termasuk dalam marga Andrographis dan suku Acanthaceae. Nama ilmiah tanaman obat
sambiloto adalah Andrographis paniculata (Burm. f.) Wall.ex Nees [8]. Penggunaan herba yang
dijelaskan dalam farmakope dan dokumen resmi tertentu menyatakan bahwa sambiloto dapat
dijadikan obat untuk disentri basiler, bronkitis, bisul, radang usus, batuk, dispepsia, demam, hepatitis,
malaria, luka pada mulut, luka, tuberkulosis dan gigitan berbisa ular dalam pengobatan tradisional
digunakan untuk kolik, otitis media, vaginitis, penyakit radang panggul, cacar air, eksim dan luka bakar
[9]. Dari Cabe Puyang, tumbuhan ini digunakan untuk radang tonsil, borok, tipus, demam, gatal-gatal,
digigit serangga atau ular berbisa, kencing manis, disentri, radang telinga, radang usus buntu, masuk
angin, darah kotor [10].

METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 2000 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Uraikan dengan jelas rencana untuk mencapai luaran, yaitu feasibility study produk yang
dikembangkan dan kualitas jurnal atau prosiding yang menjadi target. Bagian ini harus juga
menjelaskan tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
Pendekatan/Parameter/Materi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni menggunakan alat sebagai berikut: wadah tempat
daun sambiloto, blender, neraca digital, spatula, tabung reaksi, gelas ukur, pipet tetes, stopwatch,
mistar, pisau, erlenmeyer, aluminium foil, shaker, corong, kertas saring, gelas kimia, rotary evaporator,
pompa vakum, labu ukur, buret, statif dan klem. Bahan utama dalam penelitian ini adalah daun
sambiloto, aquades, larutan HCl 2 M (Merck), dan etanol 96% (Merck), larutan amilum 1% (Merck),
larutan standar iodine 0,01 N (Ajax chemicals).
Cara Kerja Pembuatan ekstrak daun sambiloto
Yaitu dengan mencuci bersih daun sambiloto kemudian dikering anginkan selama 10 hari. Setelah
kering daun tersebut dihaluskan dengan menggunakan blender sampai diperoleh serbuk daun
sambiloto. Serbuk daun sambiloto tersebut ditimbang sebanyak 200 g. selanjutnya dilakukan uji busa
saponin dengan cara memasukkan 0,5 g simplisia yang tersisa ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 10 mL aquades, selanjutnya dikocok sampai terbentuk busa dan ditambahkan 1 tetes
larutan HCl 2 N. setelah dilakukan uji busa selanjutnya dilakukan maserasi selama 3 x 24 jam dengan
cara menambahkan 600 mL pelarut etanol 96% ke dalam 200 g serbuk daun sambiloto yang sudah
ditimbang sebelumnya. Kemudian ekstrak daun sambiloto disaring menggunakan pompa vakum dan
filtratnya dievaporasi menggunakan rotary evaporator pada suhu 50oC dengan kecepatan 8 rpm.
Kemudian ekstrak kering yang diperoleh dibuat variasi konsentrasi 0%, 2%, 4% dan 6% dalam 100 mL
larutan.
Kerangka Konseptual

Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian


Adapun hipotesis penelitian ini adalah pembuatan ekstrak daun sambiloto berpengaruh signifikan
terhadap kesembuhan penderita covid-19.
Proses dan Tahap Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan dasar kuat pengumpulan data, baik dalam proses observasi awal
mencari fenomena maupun dalam proses penelitian berlangsung.

Bagan 3.1. Alur Pelaksanaan penelitian


Pelaksanaan Penelitian
Tahap Penelitian Penelitian ini melalui 2 (dua) tahap, yaitu;
1. Persiapan alat dan bahan
Alat : Wadah tempat daun sambiloto, blender, neraca digital, spatula, tabung reaksi, gelas ukur, pipet
tetes, stopwatch, mistar, pisau, erlenmeyer, aluminium foil, shaker, corong, kertas saring, gelas kimia,
rotary evaporator, pompa vakum, labu ukur, buret, statif dan klem.
Bahan : daun sambiloto, aquades, larutan HCl 2 M (Merck), dan etanol 96% (Merck), larutan amilum
1% (Merck), larutan standar iodine 0,01 N (Ajax chemicals), dan aquades.
2. pembuatan ekstrak daun sambiloto
a. cuci bersih daun sambiloto kemudian dikering anginkan selama 10 hari.
b. selanjutnya haluskan menggunakan blender sampai diperoleh serbuk daun sambiloto.
c. timbang serbuk daun sambiloto sebanyak 200 g.
d. lakukan uji busa saponin dengan cara memasukkan 0,5 g simplisia yang tersisa ke dalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan 10 mL aquades
e. kocok sampai terbentuk busa dan ditambahkan 1 tetes larutan HCl 2 N.
f. lakukan maserasi selama 3 x 24 jam dengan cara menambahkan 600 mL pelarut etanol 96% ke
dalam 200 g serbuk daun sambiloto yang sudah ditimbang sebelumnya.
g. ekstrak daun sambiloto disaring menggunakan pompa vakum dan filtratnya dievaporasi
menggunakan rotary evaporator pada suhu 50oC dengan kecepatan 8 rpm.
h. ekstrak kering yang diperoleh dibuat variasi konsentrasi 0%, 2%, 4% dan 6% dalam 100 mL larutan.

Luaran wajib yang ditargetkan publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan luaran tambahan pada
buku hasil penelitian (monograf) dengan judul judul Potensi sambiloto sebagai obat covid-19 dan
kekayaan intelektual (KI) hak cipta. Adapun Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) penelitian ini yaitu TKT 1
dengan target TKT 2 berupa pengembangan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

No Nama Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1  Persiapan  v  v  v
2  Survey awal dan observasi  v
3 Pembuatan proposal  v v v
4 Persamaan persepsi v v v
5 Penyebaran angket v v v
6 Pelaksanaan penelitian v v v
7 Data analisis (dependen t test/wilxocon, uji v v v
t independent/ mann whitney
8 Penyusunan laporan hasil penelitian v v v V
9 Publikasi ilmiah v V v
10 Produk V v

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disesase (Covid-19). Retrieved from
https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid-19/kmk-no-hk-01-07-menkes-413-2020-ttg-pedoman-
pencegahan-dan-pengendalian-covid-19.pdf

[2]Peta Sebaran Covid-19. 2022. Retrieved from https://covid19.go.id

[3] Septiana E. Prospek Senyawa Bahan Alam Sebagai Antivirus Dalam Menghambat SARS-CoV-2.
2020;11(1).

[4] Pandey P, Basnet A, Mali A. Quest for COVID-19 cure : integrating traditional herbal medicines in
the modern drug paradigm. Appl Sci Technol Ann. 2020;1(1). Available from:
https://doi.org/10.3126/asta.v1i1.30275

[5] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisional
Indonesia, Pub. L. No. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/187/2017. Retrieved from
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07- MENKES-187-
2017_ttg_Formularium_Ramuan_Obat_Tradisional_Indonesia_.pdf

[6] Dudani, T., & Saraogi, A. 2020. Use of Herbal Medicines on Coronavirus. Acta Scientific
Pharmaceutical Sciences, 4, 61–63.

[7] Ang L, Song E, Lee HW, Lee MS. Herbal Medicine for the Treatment of Coronavirus Disease 2019
(COVID-19): A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. J Clin Med.
2019;9:1–20. Availablefrom:https://doi.org/10.3390/jc m9051583

[8] Kemenkes RI. 2008. Farmakope Hebal Indonesia Edisi I (I). Jakarta

[9] WHO. 2002. WHO monographs on selected medicinal plants Volume 2. 2(March).

[10] BPOM RI. 2020. Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi
COVID-19 di Indonesia. Jakarta

You might also like