You are on page 1of 4

Nama: Arvelia Rahmah Dzahabiyah

Nim: 220411600263
Chapter 1
Dasar Keilmuan untuk Seni
Pengajaran

Dewasa Ini sistem pengajaran menjadi sangat kompleks , begitupun tuntutan menjadi seorang
pengajar, didalam era modern ini guru dituntut untuk memberikan praktik mengajar terbaik dan
efektif untuk masa depan siswa.
Perspektif Historis tentang Pengajaran akan berubah seiring dengan perubahan perspektif dan
berbagai nilai di masyarakat, termasuk pandangan masyarakat terhadap pengajar atau guru.
Perspektif peran guru dimasa lalu sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan jaman sekarang.
Guru di masa lalu didominasi oleh laki-laki yang dipilih berdasarkan kelas sosial mereka (
kelas menengah) begitupun dalam segi kepelatihan guru di masa lalu tidak memiliki
kepelatihan/ sisitem kepelatihan yg kompleks dan teratur, pandangan guru dimasa lalu tidak
dianggap sebagai karir ,ini menyebabkan kepelatihan yang di berikan oleh guru tidak dianggap
wajib dan tidak penting. Sistem mengajar dan peraturan yang disusun dalam sistem pengajaran
juga sangat tidak relevan dalam kehidupan sehari hari ,serta dalam segi kepedulian moral dan
karakter. Tetapi seiring berjalannya waktu sistem pengajaran memiliki perkembangan yang
pesat di berbagai aspek (perspektif masyarakat terhadap memandang pengajar, kepelatihan,
etika dan moral, serta teknologi dan komunikasi ) seperti di akhir abad ke 19 dan abad ke 20 ,
dan sampai sekarang.
Semakin berkembangnya sistem pengajaran di era teknologi saat ini, banyak orang
menggunakan sumber teknologi dalam membantu pengajaran didalamnya contohnya virtual
class, pengumpulan tugas menggunakan drive, mendapatkan sumber belajar dari internet tanpa
membeli, hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan sistem pengajaran, tetapi hal itu
juga memiliki dampak negatif di sisi lain yakni siswa akan mearasa tidak tertarik belajar secara
konvensional karena merasa cukup akan informasi yang di berikan internet, Banyak siswa akan
lebih sulit memahami pemahaman yang ada karena banyaknya informasi yang bisa diketahui
serta banyaknya informasi dari internet yang belum relevan/hoax.
Keragaman Diferensiasi, itu merupakan sebutan dari tantangan dari pengajar dari tahun ke
tahun. Keragaman Diferensiasi tersebut bisa dicontohkan seperti keragaman demografi
(pergeseran demografis yang paling penting adalah meningkatnya jumlah siswa yang memiliki
latar belakang etnis atau ras non-Eropa, yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, dan
yang hidup dalam kemiskinan ini merupakan contoh keragaman demografi di eropa). Selain
itu keragaman bahasa merupakan sebuah tantangan serta pergeseran yang paling cepat dalam
dunia pendidikan. Setelah melihat banyaknya keragaman diferensiasi yang terjadi pada
dilakukan pembentukan undang-undang yang baru terkait pendidikan (contohnya peraturan
perundang-undangan untuk pelajar yang disabilitas pada abad 20 yang dicetuskan oleh
mahkama agung Brown v. Board of Education of Topeka (1954)).
Kemiskinan juga merupakan tantangan dari pendidikan, banyak hal yang perlu dipahami
pengajar seperti pengembangan pengajaran yang perlu penyesuaian karena keadaan pembelajar
yang kurang dalam hal segi ekonomi, biaya pendidikan juga banyak mengalami penyesuaian.
Karena banyaknya keragaman dan tantangan yang terjadi maka pengajar dan orang yang
terlibat dalam hal pendidikan harus Mendengarkan suara-suara masyarakat multikultural dan
memberikan pengalaman belajar yang efektif bagi semua siswa.
Adapun tantangan dari abad 21 antara lain
1. Dunia datar & igenerasi
2. Standar dan akuntabilitas
3. Akuntabilitas untuk siswa
4. Pembaruan dari konsepsi dari pengetahuan dan kemampuan belajar
5. Sekolah Pilihan
6. Keberagaman dan diferensiasi
Tren demografis ini memiliki arti penting bagi pengajaran dan bagi mereka yang
mempersiapkan diri untuk mengajar setidaknya dalam tiga hal penting. Pertama, karena alasan
sosial dan ekonomi, banyak orang di masyarakat luas akan tetap berkomitmen untuk
memberikan kesempatan pendidikan kepada semua anak. Masyarakat juga akan menuntut agar
kelompok minoritas dan siswa penyandang disabilitas dapat berprestasi di sekolah. Yang
terakhir, dan mungkin yang paling penting, suara komunitas minoritas dan imigran serta
pembelajar bahasa Inggris tidak lagi diabaikan.
Oleh karena itu Pentingnya Reformasi Pendidikan dapat mendorong sekolah untuk menetapkan
standar yang lebih tinggi dan lebih ketat di semua tingkat pendidikan dan menerapkan
penggunaan tes standar untuk mengukur prestasi siswa (ini bisa dicontohkan sebuah sistem
pendidikan baru yang muncul di amerika serikat, kanada, dan sebagian besar negara maju), Hal
ini mengubah apa yang diharapkan dipelajari oleh siswa dan tingkat kemahiran yang ingin
mereka capai. Siswa diharapkan untuk memenuhi standar yang telah disepakati, bukan hanya
bekerja «untuk suatu nilai, dan standar ini berlaku untuk semua siswa, bukan hanya untuk
beberapa siswa yang paling mampu. konsepsi sekolah berbasis standar telah menjadi bagian
penting dari konteks kebijakan yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Hal ini
kemungkinan besar akan mempunyai pengaruh yang besar dalam waktu dekat dan akan terus
menghadirkan serangkaian permasalahan yang menantang bagi para guru di abad kedua puluh
satu.
Guru saat ini diharapkan membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan terlibat
aktif dalam pembelajarannya sendiri. Semakin banyak guru yang diharapkan memiliki
persiapan lebih lanjut dan menunjukkan pengetahuan mereka tentang materi pelajaran dan
pedagogi. Inti dari proses belajar mengajar adalah pandangan tentang bagaimana anak belajar,
tujuan utama pendidikan, dan definisi guru yang efektif. guru yang efektif adalah mereka yang
dapat mencapai pembelajaran siswa yang diukur terutama berdasarkan kemajuan tahunan
dalam tes standar Tujuan pendidikan dan konsepsi guru yang efektif juga penting dalam
penulisan buku tentang belajar mengajar, dan mempengaruhi rencana, pengorganisasian dan
pemersatu tema, serta pilihan topik yang akan dimasukkan. Bagian berikut menjelaskan sudut
pandang belajar mengajar. Inti dari pembelajaran menjadi guru adalah pandangan tentang
bagaimana anak-anak belajar dan definisi guru yang efektif.
Berikut merupakan ciri-ciri guru yang efektif:
1. Kualitas pribadi yang baik
2. Dapat mengimplementasikan keadilan sosial
3. Refleksi dan pengajaran seumur hidup
4. Repertoar
5. Mampu memahami dasar pengetahuan
Warga negara dalam masyarakat yang beragam dan kompleks seperti kita mengharapkan
sekolah mereka mencapai banyak tujuan yang berbeda. Beragamnya tujuan pendidikan dapat
menjadi sangat membingungkan kecuali guru dapat memfokuskan tujuan
pengajarannya. Belajar Mengajar mengambil posisi bahwa tujuan akhir dari pengajaran
adalahuntuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan mampu mengatur dirinya
sendiri. Tujuan ini tidak meniadakan tujuan-tujuan pendidikan yang lain, melainkan berfungsi
sebagai tujuan menyeluruh yang menjadi landasan semua tujuan dan aktivitas guru lainnya.
Tujuan utama ini berasal dari dua asumsi mendasar Salah satunya adalah pandangan
kontemporer bahwa pengetahuan tidak sepenuhnya tetap dan dapat disebarkan tetapi
merupakan sesuatu yang semua individu, pelajar dan orang dewasa, secara aktif dibangun
melalui pengalaman pribadi dan sosial. Yang kedua adalah pandangan bahwa hal terpenting
yang harus dipelajari siswa adalah bagaimana cara belajar

penting bagi guru untuk memiliki sikap peduli terhadap anak-anak dan memiliki keterampilan
antarpribadi dan kelompok yang memadai untuk membangun hubungan otentik dengan siswa
dan rekan kerja mereka. Mereka juga harus mempunyai “passion” belajar yang dapat
diwujudkan menjadi inspirasi bagi siswanya untuk belajar. Selain itu Pengajaran yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menciptakan demokrasi dan keadilan sosial ruang kelas agar
memberikan harapan yang tinggi kepada semua siswa.
Selanjutnya yakni Basis Pengetahuan untuk Memandu Seni Praktek, ada 3 basis pengetahuan
untuk memandu seni praktek mengajar
1. Pengetahauan peserta didik dan perkembangan mereka dalam konteks sosial
• Pembelajaran
• Perkembangan manusia
• Bahasa
2. Pengetahuan Tentang Mengajar
• Konteks Plus pendagogi Konten
• Keberagaman mengajar pembelajaran
• Manajemen kelas
3. Pengetahuan tentang subjek materi dan kurikulum
• Sasaran dan tujuan pendidikan untuk keterampilan, konten dan asubjek
Berikutnya yakni penggunaan penggunaan oleh guru
Filsuf pendidikan Gary Fenstermacher (1986) mengusulkan bahwa nilai utama penelitian
pendidikan bagi guru adalah bahwa hal itu dapat mengarah pada peningkatan kinerja mereka
contoh argumen praktis seorang guru yang digunakan untuk mendukung metode yang dia
gunakan dalam mengajar membaca:

• Sangat penting bagi anak-anak untuk mengetahui cara membaca.


• Anak-anak yang belum bisa membaca sebaiknya memulai dengan pelajaran dasar
• Semua orang yang bukan pembaca akan membaca buku dasar dengan kecepatan yang
sama (pentingnya belajar membaca membenarkan standardisasi ini)
• Keterampilan membaca kemungkinan besar dikuasai dengan membaca paduan suara
dari buku-buku dasar, dikombinasikan dengan pemanggilan acak setiap siswa.
• Ini adalah kelompok non-pembaca yang saya tunjuk sebagai gurunya
Adapun batasan Penilaian Pendidikan
1. Tidak ada formula atau resep cepat
2. Penjelasan bukan secara otomatis
3. Penjelasan bukan penemuan
Repertoar Praktek yang Efektif, Guru yang efektif mempunyai daftar praktik yang efektif.
Repertoar adalah kata yang digunakan terutama oleh orang-orang dalam seni pertunjukan untuk
merujuk pada jumlah karya (seperti bacaan, opera, nomor musik) yang disiapkan seseorang
untuk ditampilkan Konsep repertoar membawa serta gagasan bahwa suatu tindakan dikaitkan
dengan berbagai aspek pekerjaan. Guru, terlepas dari tingkat kelasnya, mata pelajarannya, atau
jenis sekolah tempat mereka mengajar, diminta untuk melakukan tiga pekerjaan penting.
Mereka memberikan kepemimpinan kepada sekelompok siswa, mereka memberikan instruksi
langsung kepada siswa, dan mereka bekerja dengan rekan kerja, orang tua, dan pihak lain untuk
meningkatkan ruang kelas dan sekolah sebagai organisasi pembelajaran.
Model Pengembangan Guru merupakan acuan untuk guru menyusun dan berkembang didalam
aspek yang berhubungan dengan penunjang aspek pendidikan. Model pengembangan guru juga
memiliki tahapan perkembangan nya berikut beberapa tahapan perkembangan guru
,diantaranya
1. Tahap bertahan hiduo
2. Tahap situasi pengajaran
3. Tahap hasil dan penguasaan siswa
4. Pengembangan guru dari apa keahlian yang telah dilabelkan

You might also like