You are on page 1of 5

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1

Sugeng Riyanto
(Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

1. Pronomina Persona (Kata Ganti Orang) (Het Persoonlijk Voornaamwoord)

Subjek Objek/di belakang preposisi


bertekanan biasa bertekanan biasa

ik - mij me saya
u - - u (baca penjelasan)
jij je jou je kamu
hij - hem h’m dia (laki-laki)
zij ze haar d’r dia (perempuan)
het ’t het ‘t (benda)
wij we - ons kami/kita
jullie jullie - jullie kalian (akrab)
zij ze - hen mereka

Pronomina u merupakan bentuk hormat (honorofik), digunakan untuk menyapa orang yang
lebih tua dan tidak akrab atau baru kenal. Jika sudah kenal lama dan akrab bentuk jij/je dapat
digunakan. Tingkat keakraban itu terlihat jika orang tersebut bersedia disapa dengan nama
depan, misalnya Jan (untuk Jan Bosman). Sesama mahasiswa di perguruan tinggi, yang
kurang lebih berusia sama biasanya langsung digunakan bentuk persona akrab. Pronomina u
digunakan baik untuk satu orang maupun lebih dari satu; jangan menggunakan jullie (kalian)
untuk menyapa orang-orang yang tidak akrab.
Pronomina jij/je kurang lebih sama dengan kamu, yakni digunakan kepada orang yang sudah
akrab atau sama-sama anak muda, anak-anak. Belakangan ini di Belanda bentuk persona
akrab itu semakin banyak digunakan. Dengan ayah dan ibu kini anak-anak menggunakan
persona akrab itu, juga kepada kakek-nenek dan paman/bibi. Banyak dosen (bahkan profesor)
bersedia disapa dengan sapaan akrab itu; tetapi dengan syarat hubungan sudah akrab. Bentuk
jamaknya jullie (kalian; yang dalam bahasa Indonesia juga hanya digunakan kepada orang
yang akrab).
Pronomina bertekanan diucapkan keras (tinggi) dan dari segi makna bagian itu
dipentingkan/dikontraskan. Jika tidak, bentuk biasa (tidak bertekanan) yang digunakan.
Bentuk biasa lebih sering digunakan, tetapi pelajar (orang yang belajar) pemula biasanya
suka sekali menggunakan bentuk yang bertekanan mungkin karena nyaring bunyinya
sehingga mudah terdengar.

2. Pronomina Pengganti Benda


Pronomina het (subjek, objek) hanya digunakan untuk menggantikan benda yang berartikel
het, jika benda berartikel de digantikan dengan hij (hem) jika maskiulin (berjender laki-laki)
atau zij (haar) jika feminin (berjender perempuan). Benda yang berjumlah lebih dari satu
digantikan dengan ze (baik subjek maupun objek).

1
Makalah ini bagian dari buku Sugeng Riyanto (2015), Gramatika Ringkas Bahasa Belanda, diterbitkan oleh
Graha Ilmu, Yogyakarta.

1
nomina pengganti subjek objek

berartikel het het het


berartikel de hij hem maskulin
ze haar feminin
jamak ze ze

Contoh dalam kalimat:


(1) Het boek ligt op de tafel. Het gaat over de geschiedenis van het Nederlands.
Ik heb het in Amsterdam gekocht.
Buku itu terletak di atas meja. Buku itu mengenai sejarah bahasa Belanda.
Saya membelinya di Amsterdam.

(2) De stoel staat in de hoek van de kamer. Hij is van hout. Ik heb hem van mijn
vader gekregen.
Kursi itu terletak di sudut kamar. Kursi itu terbuat dari kayu. Saya
memperolehnya dari ayah saya.

(3) De bloemen bloeien in de lente. Ze zijn erg mooi. Je mag hen niet plukken.
Bunga-bunga mekar di musim semi. Bunga-bunga itu indah sekali. Kita tidak
boleh memetiknya.

Perlu diingat dengan baik bahwa pengganti benda tidak hanya het.

3. Pronomina Possesivum (Kata Ganti Milik) (Het Bezittelijk Voornaamwoord)


Pronomina possesivum digunakan untuk menyatakan kepemilikan.

Subjek Possesivum
bertekanan biasa bertekanan biasa milik

ik - mijn m’n saya


u - - uw (hormat)
jij je jouw je kamu
hij - zijn z’n dia (laki-laki)
zij ze haar d’r dia (perempuan)
wij we - ons/onze kami/kita
jullie jullie - jullie kalian (akrab)
zij ze - hun mereka

het boek buku mijn boek buku saya


de pen pen zijn pen pen dia (laki-laki)

Penggunaan ons/onze bergantung pada artikel nominanya:

het boek buku ons boek buku kami/kita


het geld uang ons geld uang kami/kita

de pen pen onze pen pen kami/kita


de automobil onze auto mobil kami/kita

2
4. Pronomina Refleksif (Kata Ganti Refleksif) (Het Wederkerend Voornaamwoord)
Verba tertentu memerlukan pronomina refleksif, misalnya zich vergissen ‘salah, keliru’, zich
schamen ‘malu’, zich inschrijven ‘mendaftarkan diri’. Verba refleksif ditandai dengan adanya
zich ‘diri’. Pronomina refleksif zich itu berubah-ubah sesuai dengan subjeknya. Dalam bahasa
Indonesia kadang-kadang itu diterjemahkan dengan diri.

Subjek Pronomina
bertekanan biasa refleksif

ik - me
u - u, zich
jij je je
hij - zich
zij ze zich
het ‘t zich
wij we ons
jullie jullie je
zij ze zich

zich schamen ‘malu’


Ik shaam me.
U schaamt u/zich.
Jij schaamt je.
Hij schaamt zich.
Zij schaamt zich.
Wij schamen ons.
Jullie schamen je.
Zij schamen zich.

zich vergissen ‘salah, keliru’


Ik vergis me.
U vergist u/zich.
Jij vergist je.
Hij vergist zich.
Zij vergist zich.
Wij vergissen ons.
Jullie vergissen je.
Zij vergissen zich.

Verba schamen dan vergissen merupakan verba yang wajib dilengkapi verba refleksif zich
dan tidak dapat diikuti objek. Verba wassen dapat dilengkapi verba refleksif (berarti
‘membasuh diri’) dan dapat juga dilengkapi objek (berarti membasuh, mencuci).

zich wassen ‘membasuh diri’


Ik was me.
U wast u/zich.
Jij wast je.
Hij wast zich.
Zij wast zich.
Wij wassen ons.

3
Jullie wassen je.
Zij wassen zich.

wassen ‘membasuh, mencuci’


Ik was de baby.
U wast de baby.
Jij wast de baby.
Hij wast de baby.
Zij wast de baby.
Wij wassen de baby.
Jullie wassen de baby.
Zij wassen de baby.

Perhatikan baik-baik bahwa yang dalam bahasa Indonesia cukup digunakan satu kata ‘malu’
dalam bahasa Belanda memerlukan dua kata zich schamen dan kedua kata itu berubah-ubah
sesuai dengan subjeknya.

5. Pronomina Demonstrativa (Kata Ganti Penunjuk) (Het Aanwijzend Voornaamwoord)


Pronomina ini juga sensitif terhadap perbedaan artikel nomina.

ini itu

het potlood dit potlood dat potlood pensil


het bord dit bord dat bord papan tulis

de tafel deze tafel die tafel meja


de fiets deze fiets die fiets sepeda

Untuk itu penting untuk sejak awal menghafalkan nomina lengkap dengan artikelnya! Hal
tersebut memang tidak perlu dalam bahasa Inggris.

4
Pustaka Rujukan
Bouman-Noordermeer, D. 2004. Beter Nederlands. Cetakan Keempat dengan Perbaikan.
Bussum: Coutinho.
Haeseryn, W., K. Romijn, G. Geerts, J. De Rooij, dan M.C. van den Toorn. 1997. Algemene
Nederlandse Spraakkunst. Cetakan Kedua dengan Perbaikan. Groningen: Martinus
Nijhoff.
Riyanto, Sugeng. 1990. Het Relatieve Gewicht van Syntactische en Emantische Middelen bij
de Interpretatie van Nederlandse Zinnen. Doctoraal Scriptie Dutch Studies Faculteit der
Letteren Rijksuniversiteit Leiden.
Riyanto, Sugeng, Putri T. Mutiara, dan Lilie Suratminto. 2011. Bahasa Belanda sebagai
Bahasa Sumber: Tata Bahasa Ringkas. Cetakan Pertama 1989. Serie Erasmus Educatief
7. Jakarta: Erasmus Taalcentrum.
Riyanto, Sugeng, Yanna Parengkuan, dan Herman Poelman. 2011. Bahasa Belanda sebagai
Bahasa Sumber Bidang Hukum. Serie Erasmus Educatief 8. Jakarta: Erasmus
Taalcentrum.
Riyanto, Sugeng. 2011. Basantara Belanda-Indonesia: Kajian Psikolinguistik pada Tataran
Sintaksis. Disertasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Sneddon, J.N. 1996. Indonesian Reference Grammar. St Leonard: Allen & Unwin.
Stokkermans, C.J. 1978. Korte Handleiding Nederlandse Grammatica. Pedoman Singkat
Tata Bahasa Belanda. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Suratminto, L. 2008. Tata Bahasa Belanda: Lengkap, Mudah, dan Praktis. Cetakan ke-2,
Cetakan Pertama 2004. Jakarta: Grasindo.
Toorn, M.C. van den. 1984. Nederlandse Grammatica. Cetakan ke-9 dengan perbaikan.
Groningen: Wolters-Noordhoff.
Toorn-Schutte, J. 1999. Klare Taal! Uitgebreide Basisgrammatica NT2. Amsterdam: Boom.

You might also like