You are on page 1of 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y.

DENGAN PEMASANGAN IUD


DI PMB NI NENGAH ASTITI LAMPUNG TIMUR

Pengkajian tanggal 09 Mei 2021 pukul 15.00 wib.

I. Data Subyetif
1. Identitas
- Nama Ibu : Ny.H . - Nama Suami : Tn.K
- Umur : 35 tahun. - Umur : 39 tahun
- Agama : Islam - Agama : Islam
- Suku/bangsa : Jawa/INA - Suku/bangsa : Jawa/INA
- Pendidikan : SMA - Pendidikan : SMA.
- Pekerjaan : IRT - Pekerjaan : Tani
- Alamat : Sidorejo - Alamat : Sidorejo.
2. Keluhan utama.
Ibu datang ke PMB pada tanggal 09 Mei 2021 pukul 15.00 wib.
Ibu mengatakan datang karena ingin ganti cara alat kontrasepsi IUD,
sebelumnya KB suntik 3 bulanan.
3. Status Perkawinan
Ibu menikah 1 kali dengan usia pernikahan sudah 15 tahun
4. Data Kebidanan.
a. Riwayat Menstruasi.
- Menarche : usia 14 tahun.
- Siklus menstruasi : tidak teratur sejak suntik KB.
- Keteraturan : teratur.
- Lama menstruasi : biasanya 1 minggu.
- Sifat darah : encer
- Jumlah : 2 kali ganti pembalut.
- Bau : khas.
- Warna darah : merah.
- Flour albus : tidak
- Amenorhae : tidak.
b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.

Hamil persalinan Nifas


ke Tgl UK Jenis penolong cx JK BBL Laktasi Cx
lahir persalinan
1 2007 40 mg normal bidan Tidak ada L 3,2 gr normal Tidak
2 2018 38 mg normal bidan Tidak ada P 3 kg normal tidak

c. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

No Jenis Mulai keluhan berhenti Alasan


berhenti
1 Suntik 3 bulanan 2018 tidak ada - -

5. Data Kesehatan.
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita.
- Ibu tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit keturunan.
- Dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit keturunan.
b. Penyakit yang pernah atau sedang diderita
Dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit keturunan.
c. Riwayat penyakit ginecologi.
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan kebidanan.
6. Data kebutuhan dasar.
a. Nutrisi.
- Makan
3 x sehari dengan porsi kecil, dengan menu nasi, sayur, lauk kadang buah,
tidak ada keluhan.
- Minum
Minum sehari semalam ± 1.5 liter air putih.
b. Eliminasi.
- Pola BAB : teratur, konsistensi lunak, bau khas
- Pola BAK : 5-6 kali sehari.
Keluhan : tidak ada.
c. Pola tidur/istirahat.
Istirahat siang : kadang-kadang
Tidur malam : 7-8 jam sehari.
d. Aktivitas.
Klien menjalankan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan
e. Pola seksual.
Ibu mengatakan melakukan hubungan sexual dengan suami 2-3 kali seminggu
f. Personal hygiene
- Mandi : 2 kali sehari.
- Sikat gigi : 2 kali sehari.
- Keramas : 2 hari sekali.
- Ganti pembalut saat haid : 2-3 kali sehari.
- Ganti pakaian dalam : 2-3 kali sehari.
7. Data psikososial
a. Dukungan suami/keluarga.
Suami mendukung untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik.
b. Pengetahuan ibu tentang alat konrasepsi.
Klien kurang mengetahui pengetahuan tentang keluarga berencana dan alat
kontrasepsi.
a. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang.
Ibu kurang mengetahui bagaimana efek samping alat kontrasepsi yang ia
gunakan.
II. Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum.
1. Keadaan Umum : baik.
2. Kesadaran : Komposmentis.
3. Berat badan : 62 kg.
4. Tinggi badan : 160 cm.
5. Vital sign
- Tekanan darah : 120/78 mmhg.
- Nadi : 80 x/menit.
- Pernafasan : 20 x/menit.
- Suhu : 36.6 °C
B. Pemeriksaan Fisik.
1. Kepala
a. Rambut : bersih, tidak ada ketombe.
b. Muka : tidak oedema.
c. Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sclera putih.
d. Hidung : simetris, tidak ada polip, penciuman baik.
e. Telinga : simetris, tidak ada serumen.
f. Mulut : tidak ada sariawan maupun caries gigi.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan vena
jugularis.
3. Mammae : simetris, tidak ada benjolan.
4. Abdomen : tidak ada massa.
5. Genetalia
a. Vagina dan Vulva : ( ditanyakan)
Pada vagina dan vulva tidak ada benjolan
b. Anus : (ditanyakan )
Tidak ada wasir.
6. Ektermitas
a. Atas : simetris, tidak oedema.
b. Bawah : simetris, tidak ada oedema.
C. Pemeriksaan Ginekologi
1. Periksa dalam : tidak dilakukan.
2. Inspekulo : pada pemeriksaan dengan speculum tidak tampak
kelainan.
3. Pemeriksaan lainnya : tidak dilakukan.
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
III. Analisa Data.
Diagnosa
- P2A0 calon akseptor KB IUD
Dasar :
- Ibu mengatakan datang karena ingin ganti cara KB yang jangka lama.
- Ibu mengatakan sebelumya KB suntik.
Masalah
- Tidak ada.
Kebutuhan
- Edukasi tentang alat kontrasepsi jangka panjang.
- Tidak ada.
Masalah potensial
- Tidak ada.
Antisipasi tindakan segera
- Tidak ada.
IV. Penatalaksanaan, Tanggal 09 Mei 2021, Pukul 15.00 Wib.
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaannya :
TB 160 cm, bb 62 kg. TD 120/78 mmhg, RR 20 x/menit, nadi 80 x/menit, suhu
36,6°C. Pada pemeriksaan obstetri tidak ada masalah, portio antefleksi, panjang
rahim 7cm dan tidak ada kelainan dalam rahim. Ibu dapat menggunakan alat
kontrasepsi KB IUD/AKDR (Coper Tcu 380 A).
Rasionalisasi :
Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan ibu dapat mengerti kondisi
kesehatannya.
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan terhadap dirinya.
2. Menjelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan memberi kesempatan
untuk ibu bertanya.
Rasionalisasi :
Dengan memberikan kesempatan ibu untuk bertanya maka ibu dapat
memperoleh informasi sebanyak-banyaknya.
Evaluasi :
Ibu mengatakan sudah mengerti.
3. Mempersiapkan alat alat dan Bahan Habis pakai untuk Pemasangan IUD
(Copper TCu 380 A ).
Evaluasi :
Alat sudah disiapkan.
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan melakukan pencucian
vagina ibu.
Ibu sudah mengosongkan kandung kemih.
5. Mempersilahkan Ibu untuk naik ke tempat tidur Ginekologi dan mengatur posisi
tidur ibu dengan posisi Ginekologi.
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan genetalia
eksterna untuk melihat adanya ulkus, pembengkakan kelenjar bartolini dan
kelenjar skene.
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk menentukan besar, posisi, konsistensi
dan mobilitas uterus, adanya nyeri goyang servik dan tumor pada adneksa atau
kavum doublasi.
8. Memasukkan lengan IUD dalam kemasan steril IUD siap untuk digunakan.
9. Memasukkan speculum dan mengusap vagina dan servik dengan larutan
antiseptic sebanyak 2 kali/lebih.
10.Memasang tenakulum untuk menjepit servik secara hati-hati pada posisi vertical
jam 10 atau jam 2, jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi
sakit.
11.Memasukkan sonde uterus sekali masuk untuk mengurangi risiko infeksi dan
untuk mengukur posisi uterus serta panjang uterus (tidak menyentuh dinding
vagina).
12.Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan mempertahankan posisi leher
biru dalam arah horizontal, menarik tenakulum sehingga kavum uteri, kanalis
serviks dan vagina berada dalam satu garis lurus, kemudian mendorong tabung
inserter sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri.
13.Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak tersembul keluar dari lubang kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm,
potong benang tersebut dengan menggunakan gunting untuk mengurangi risiko
IUD tercabut keluar. Kemudian, tarik tabung pendorong dengan hati-hati.
Melepas tenakulum, bila ada perdarahan banyak dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa sampai pendarahan berhenti.
14.Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan cara merendam di larutan klorin
0,9%.
15. Mencuci tangan.
16. Edukasi klien pasca pemasangan.
17. Mengajurkan klien untuk control 1 minggu kemudian.
Rasinalisasi :
Dengan melakukan control IUD maka posisi IUD pasca pemasangan dapat
diketahui.
Evaluasi : ibu mengatakan akan datang sesuai jadwal.

Sidorejo, 09 Mei 2021.


Praktikan

Rusmiasih

Mengetahui

Pembimbing institusi Pembimbing Lahan Praktik

Astriana,SST.M.Kes Ni Nengah Astiti, SST

You might also like