You are on page 1of 79

Hallo BravePeople!

Sebelum kamu belajar Public Speaking dari e-book


ini, kami punya peraturan main dulu buat kamu nih.
Peraturannya adalah kamu wajib baca e-book ini
dengan gembira, karena survey membuktikan orang
yang gembira dapat menyerap informasi 9x lebih
kuat dibanding biasanya. Jadi buat kamu yang punya
masalah baik pribadi, percintaan, kerjaan, diparkirin
dulu yaaa hehe. Mari kita belajar sama-sama.

Dimana sebaiknya kamu membaca


e-book ini?
- Bukan di tempat publik
- Bukan ketika sedang naik kendaraan
- Bukan di tempat keramaian
- Bukan di rumah mantan
- Di rumah kamu aja

Alasannya simple, biar kamu ga gampang ke distract


pas lagi baca, jadi sebaiknya sebelum kamu membaca
e-book ini cari dulu tempat yang tenang

1
dan tidak terlalu banyak orang, biar kamu bisa belajar
dengan maksimal dan bisa sambil praktek tanpa malu
malu.

Untuk siapakah e-book ini dibuat?


E-book ini dibuat dengan dasar kepedulian kami
kepada semua orang khususnya kamu yang ingin
meningkatkan value / nilai dirinya dibidang
komunikasi & Public Speaking.

Kami membuat e-book ini khusus untuk semua orang


yang mengerti bahwa setiap pekerjaan, kegiatan dan
profesi apapun membutuhkan kecakapan dan
keahlian dalam komunikasi. Dengan kemampuan
komunikasi yang baik kami percaya hal ini akan
sangat menolong kamu didalam meningkatkan value
diri kamu dan tentunya mempersiapkan masa depan
kamu.

Buku ini kami persembahkan untuk:


• Pelajar dan mahasiswa yang ingin meningkatkan
nilai dirinya dalam bidang komunikasi.

2
• Karyawan atau pekerja kantoran yang ingin
meningkatkan karir nya sehingga bisa
mendapatkan posisi/jabatan yang lebih baik.
• Pebisnis yang dimana kemampuan komunikasi
menjadi tombak utama dalam memimpin
ataupun mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab kepada staff atau timnya.
• Guru, Dosen & Tenaga Pengajar yang mau
belajar untuk menyederhanakan kalimat
sehingga mudah dimengerti oleh muridnya.
• Selebgram, Youtubers, Entertainers yang ingin
mengasah kemampuan komunikasinya sekaligus
meningkatkan kepercayaan dirinya berbicara di
depan umum/di depan kamera.
• Pemimpin organisasi atau komunitas untuk
memimpin para anggotanya.
• Seseorang yang mau memiliki skill komunikasi
yang baik sehingga bisa membangun hubungan
dengan rekan atau temannya atau bahkan
dengan orang yang baru dikenalnya sekalipun

3
Kelebihan dari e-book ini:
Pernah gak sih, ketika kamu sedang membaca buku,
kamu sempet ngulang 3x atau bahkan 5x kalimat
yang kamu baca karena kamu masih kurang paham?
Nah didalam buku ini, kalimat-kalimatnya diisi
dengan kata-kata yang ringan dan sederhana
sehingga kamu dapat mengerti dengan mudah ketika
mempelajarinya. Oiya, kami tebak pasti kamu lagi
baca e-book ini di HP kamu, bener nggak? Hehe. Jadi
spesial buat kamu e-book ini kami buat dengan
ukuran font yang cukup besar, biar enak dibaca kalo
bener kamu bacanya lewat HP. Dengan materi yang
telah kami persiapkan dengan sangat baik dan
matang, besar harapan kami agar kamu mampu baca
materi yang ada di e-book ini sampai habis.

Manfaat dan Hadiah dari membaca


e-book ini?
Setelah selesai membaca e-book ini, kami yakin akan
ada banyak hal yang bisa kamu pelajari, eitsss…
jangan senang dulu, semua yang telah kamu pelajari

4
dan ketahui akan sangat sia sia apabila kamu tidak
segera mempraktekannya.

Buku ini membahas dengan detil bagaimana agar


kamu bisa percaya diri untuk berbicara didepan
umum dan memiliki skill komunikasi yang baik.

“Apa yang kamu ketahui itu tidak penting, namun apa


yang kamu lakukan dari apa yang kamu ketahui, itulah
yang terpenting.”

Selamat Belajar ya BravePeople!

5
6
Apakah kamu takut atau merasa tidak pede dalam
melakukan Public Speaking? Jika ya, jangan kuatir
karena kamu tidak sendirian. Beberapa sumber
bahkan mengatakan bahwa 80% penduduk di dunia
juga memiliki ketakutan di dalam Public Speaking.
Jadi ketakutan di dalam Public Speaking bukanlah
sesuatu yang aneh, melainkan sesuatu yang normal.

Namun, meskipun itu hal yang normal-normal saja,


sebaiknya jangan dibiarkan. Mengapa? Karena
ketidakmampuan berbicara depan umum dapat
menghambat pencapaianmu di dalam hidup. Maka itu
sangatlah penting untuk memiliki kesadaran penuh
untuk memulai belajar Public Speaking.

Tenang, Public Speaking bukanlah bakat dari lahir,


melainkan keterampilan yang dapat dilatih. Banyak
orang yang saat ini terkenal sebagai pembicara yang
hebat, padahal dulunya mereka merupakan
seseorang yang tidak pandai berbicara di depan
umum. Saya sangat percaya dengan sebuah quotes
yang berkata “Pengulangan adalah ibu dari segala
keterampilan.”

7
Ketika kamu yang awalnya tidak bisa melakukan
Public Speaking namun kalo kamu terus berlatih dan
berani untuk mengambil kesempatan, disitulah kamu
akan mendapatkan pembelajaran, pengalaman dan
jam terbang yang akan meningkatkan kemampuan
kamu didalam Public Speaking.

Kami coba berikan beberapa contoh nyata,


bagaimana seseorang yang sebelumnya tidak bisa
melakukan Public Speaking karena takut, tidak
percaya diri dan minder, sekarang bisa menjadi Public
Speaker yang sangat luar biasa & mampu meng-
influence banyak orang.

1. Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi adalah


seorang pemimpin spiritual
yang sangat terkenal oleh
karena ajaran-ajarannya
yang sangat bijaksana.
Banyak orang yang menghormatinya sebagai guru
yang luar biasa. Namun ternyata dulunya beliau
bukanlah seseorang yang menyukai Public Speaking.

8
Mahatma Gandhi pernah bercerita bagaimana ketika
dia masih muda dia pernah mengalami panic attack
di tengah Public Speakingnya dan dia akhirnya
meminta orang lain untuk menggantikannya
menyampaikan materi yang sudah dia siapkan.

Namun meskipun Mahatma Gandhi gagal pada hari


itu, dia tidak menyerah melainkan tetap berlatih dan
berjuang, hingga akhirnya dia berhasil menjadi
seorang guru yang luar biasa.

2. Abraham Lincoln

Abraham Lincoln adalah salah


satu presiden yang paling
terkenal dalam sejarah
Amerika Serikat. Jika kita pergi
ke Washington D.C. kita akan
menemukan patungnya yang
sangat besar.

Beliau bisa menjadi terkenal bukan hanya karena


keputusan-keputusannya yang hebat ketika menjabat
sebagai presiden, melainkan juga karena
kemampuannya di dalam berbicara. Abraham Lincoln

9
pernah bercerita bagaimana dulu dia menolak
kesempatan untuk berbicara di New Jersey, bukan
karena dia terlalu sibuk, melainkan karena dia sangat
takut dengan Public Speaking.

Namun kejadian itu tidak membuatnya menyerah,


melainkan mendorongnya untuk berlatih dengan
lebih keras, sehingga dia berhasil menjadi seorang
Public Speaker yang baik.

3. Revy Halim

Revy Halim, yes betul,


Founder dari Bravespeakers.
Mungkin beberapa orang
menganggap Revy sebagai
seorang pembicara yang
handal & kredibel.

Namun sesungguhnya dulu dia bukanlah seseorang


yang berani didalam Public Speaking.

Ketika Revy masih duduk di bangku sekolah, Revy


adalah seorang yang introvert dan dia bercerita kalo
dia sangat takut dengan yang namanya presentasi,

10
membaca puisi, atau hal-hal lain yang mengharuskan
dia berbicara di depan seluruh isi kelas.

Namun pada waktu Revy kuliah, dia sadar bahwa


Public Speaking adalah satu skill paling penting yang
harus dimiliki. Sejak saat itu Revy mulai belajar dan
berlatih, hingga akhirnya dia berhasil menjadi
seorang Public Speaker yang baik seperti sekarang.

Intinya, bagaimanapun kemampuan Public Speaking


kamu saat ini, janganlah kuatir. Kami sudah melihat
banyak sekali bukti nyata bagaimana orang-orang
yang dulunya tidak pandai melakukan Public
Speaking sekarang malah menjadi seorang
pembicara yang handal. Kuncinya adalah mau belajar
dan berlatih.

Nah, pemahaman-pemahaman seperti ini yang jarang


kita dapatkan dalam pembelajaran Public Speaking,
karena banyak orang yang berpikir kalo Public
Speaking itu adalah BAKAT “ahh, emang dia mah jago
ngomong” atau “ah, nggak heran lah, emang dia mah
udah pinter dari dulu.”

11
Jadi bagaimanapun keadaan dan kemampuan kamu
saat ini, percayalah ketika kamu berlatih dengan
sungguh-sungguh pasti kamu akan melihat sesuatu
perubahan yang baik di dalam skill kamu, khususnya
di dunia Public Speaking.

12
13
Kebenarannya, hampir semua bidang pekerjaan
membutuhkan skill Public Speaking, kita bisa ambil
contoh dari MC, Youtubers, pengusaha, pembicara,
motivator, guru, tour leader, karyawan, sales and
marketing, dosen, kepala daerah, pemimpin rapat,
pemimpin organisasi, presenter, siswa, bahkan
Presiden, hampir setiap profesi membutuhkan
kemampuan Public Speaking.
MC yang lancar di dalam berbicara tentu akan
membuat penonton lebih bersemangat. Pengusaha
yang berani berbicara di hadapan banyak orang tentu
akan lebih mampu meyakinkan para partner bisnis &
Investor nya. Karyawan yang mampu melakukan
presentasi dengan luwes tentu akan memiliki nilai
tambah di mata atasan. Orang yang mampu
membangun komunikasi yang baik dengan teman
temannya akan dinilai sebagai pribadi yang
menyenangkan. Intinya, kemampuan Public Speaking
dapat menambah kualitas diri kamu, apa pun
pekerjaan kamu.

14
Jika kamu jago dalam melakukan Public Speaking, ini
dia keuntungan yang akan kamu dapatkan:

- Penghasilan meningkat

Kemampuan berbicara akan meningkatkan kualitas


diri kita di dalam pekerjaan kita. Tentu semakin tinggi
kualitas, maka semakin tinggi bayaran atau
penghasilan yang akan didapatkan dan juga melalui
kemampuan Public Speaking, orang orang bisa
mengenal citra diri kamu sebagai orang yang dapat
dipercaya untuk mengambil tanggung jawab lebih,
baik di dalam pekerjaan maupun organisasi.

- Akselerasi di dalam karir

Ketika atasan atau bos kamu hendak memilih


seseorang untuk mewakili perusahaan, pasti beliau
akan memilih pekerja yang pandai berbicara dan
bukan pekerja yang tidak pandai berbicara. Tentu
dalam hal ini seorang bos atau atasan tidak akan
sembarangan dalam memilih kandidatnya karena hal
ini berhubungan langsung dengan citra perusahaan.

15
- Meningkatkan citra diri

Seseorang yang pandai bicara akan terlihat lebih


pintar, bahkan ketika mungkin sebenarnya dia tidak
sepintar itu. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang
sebenarnya pintar tapi tidak pandai bicara akan jadi
terlihat kurang pintar.

- Penyampaian pesan menjadi lebih baik

Seorang pembicara yang buruk akan membuat


pendengar menjadi bingung dan ngantuk, tetapi
seorang pembicara yang baik akan membuat
pendengar menjadi mudah mengerti akan pesan
yang disampaikan. Selain itu pembicara yang baik
mampu menyampaikan hal yang sulit sekalipun
dengan penyampaian yang sederhana sehingga
mudah dimengerti oleh pendengar.

Ini hanyalah beberapa point dari sekian banyak


keuntungan kalo kamu jago Public Speaking. Maka
itu mulai hari ini, yuk kita sungguh-sungguh belajar
dan percayalah bahwa berlatih Public Speaking akan
menjadi salah satu investasi terbaik di hidupmu.

16
17
Sebagai makhluk sosial, kita selalu berinteraksi lewat
komunikasi dengan siapapun dalam setiap aspek
kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sekolah,
kampus, kantor, organisasi atau komunitas maupun
masyarakat. Salah satu faktor penting untuk
menunjang keberhasilan adalah pintar dalam
membangun hubungan dan tentunya hal itu
memerlukan kemampuan komunikasi yang baik.
Kali ini kita akan membahas mengenai dasar dari
Public Speaking, saya percaya kalo kita mau belajar
sesuatu, sebaiknya kita mengetahui dulu tentang
teorinya sebelum lanjut kepada praktek, sehingga
proses belajar kita enggak setengah-setengah dan
jadi lebih efektif. Sebenarnya, dasar dari public
speaking nggak jauh-jauh dari 2 hal ini yaitu:

Berbicara
&
Komunikasi

18
Berbicara definisi singkatnya adalah kemampuan
dalam menghasilkan bunyi atau kata-kata dengan
tujuan tertentu. Coba deh inget inget ketika kita
masih balita, kita diajarkan cara berbicara dan
berkata-kata, contohnya kata “ma-ma” “ma-kan” “mi-
num” hal ini bertujuan agar orang tua kita mengerti
apa yang kita mau saat itu.

Nah kalo Komunikasi definisi sederhananya adalah


percakapan atau interaksi antara 2 orang atau lebih
untuk mengekspresikan pikiran, gagasan & pendapat.
Dari situlah bisa kita simpulkan kalo berbicara dan
komunikasi adalah kebutuhan kita sebagai makhluk
sosial, karena tanpa kita sadari setiap menit, setiap
jam, setiap hari kita selalu berinteraksi dan
berkomunikasi baik secara lisan, tulisan maupun
secara digital.

Jadi Skill Komunikasi nggak cuma bicara didepan


umum saja, tapi gimana caranya kita bisa
menyampaikan pikiran, perasaan ataupun ide kita
dengan baik dengan orang orang di sekitar kita.

19
20
Sebagai Coach Public Speaking, kami sering sekali
mengingatkan orang-orang untuk memiliki tujuan di
dalam hidup. Alasannya adalah karena tujuan yang
jelas membuat kita menjadi mudah dalam
menentukan langkah kita. Jika kita nggak tau apa
tujuannya, maka kita juga nggak bakal tau apa yang
harus dilakukan dan bagaimana langkah-langkahnya.

Ada sebuah quotes yang berkata “If the WHY is clear,


so the HOW is easy.” So, kalo kamu sudah punya
tujuan yang jelas dalam hidup, maka kamu akan
dapat menemukan juga caranya dengan mudah.
Hidup yang bermakna (purposeful life) hanya dapat
diperoleh jika ada tujuan (purpose) di dalamnya.

Sama halnya dengan Public Speaking. Penyampaian


materi yang tidak jelas arah dan tujuannya akan
sangat tidak efektif dan dapat membuat audience
menjadi bingung dan buang-buang waktu mereka.
Maka itu sebelum kamu hendak melakukan Public
Speaking, pahami materi dengan matang dan
pastikan apa yang menjadi tujuan pembicaraanmu.

21
1. Untuk memberi informasi

Apakah kamu melakukan Public Speaking dengan


tujuan untuk memberikan informasi? Contohnya: MC
yang menginformasikan kepada peserta seminar
bahwa acara akan segera dimulai, atau tour leader
yang menginformasikan kepada peserta tour kapan
dan dimana mereka akan berkumpul kembali.

Di dalam memberi informasi, tujuan dari seorang


Public Speaker adalah agar audience bisa menangkap
informasi yang diberikan dan mengingatnya dengan
baik. Maka itu, hal pertama yang harus dilakukan
adalah memberikan informasi dengan sangat jelas
dan selengkap mungkin.

Kedua, berikanlah pengulangan tentang informasi


yang diberikan, karena informasi yang didengar lebih
dari sekali tentu akan lebih diingat oleh audience
kamu.

Ketiga, berikanlah pertanyaan yang memicu audience


untuk memberikan jawaban tentang informasi yang
sudah disampaikan.

22
Contohnya, “Teman-teman, besok kita jadi kumpul
pukul berapa?” Biasanya audience akan aktif
menjawab sehingga mereka pun akan menjadi lebih
ingat. Namun Jika ketika ditanya responnya masih
kurang mantap, informasi dapat diulang sekali lagi,
agar para audience bisa lebih ingat.

2. Untuk mengajarkan

Apakah kamu melakukan Public Speaking dengan


tujuan untuk mengajarkan sebuah pelajaran?
Contohnya: Guru yang mengajar di kelas, atau
pemimpin ibadah yang mengajar di rumah ibadah.

Di dalam mengajar, tujuan dari seorang Public


Speaker adalah agar audience memahami materi
yang diberikan, sehingga mereka dapat menerapkan
apa yang diajarkan. Make it significant, but simple.
Berikanlah pengajaran yang isinya berkualitas tinggi
tetapi dikemas dengan cara sesederhana mungkin,
agar audience dapat memahami apa yang diajarkan.

Ada beberapa pengajar yang suka menggunakan


kata-kata sulit dan bersifat intelektual. Sebenarnya
tidak ada salahnya, tetapi kita harus ingat bahwa

23
tujuan kita bukanlah agar terdengar pintar,
melainkan agar audience kita bisa mengerti dan
menjadi lebih pintar. Maka itu saran kami, di dalam
mengajar gunakanlah kata-kata atau gaya bahasa
yang sesuai dengan audience. Karena salah satu
fungsi dari Public Speaking adalah menyampaikan
sesuatu yang rumit menjadi lebih sederhana.

3. Untuk memotivasi

Apakah kamu melakukan Public Speaking dengan


tujuan untuk memotivasi para audience? Contohnya:
Pembicara yang ingin membangkitkan semangat
para peserta seminar atau pemimpin perusahaan
yang ingin membangkitkan semangat para pekerja di
perusahaannya.

Di dalam memotivasi, salah satu unsur terpenting


adalah antusias dan semangat dari si pembicara. Jika
pembicaranya saja tidak bersemangat, suaranya kecil,
dan tidak percaya diri, tentu audience yang
mendengar pun tidak akan bangkit semangatnya.

Selain itu, untuk memotivasi kamu juga dapat


menggunakan cerita atau pengalaman-pengalaman

24
yang selaras dengan pesan yang kamu bawakan.
Contohnya, jika kamu ingin menegaskan tentang
kerajinan dan kegigihan, kamu dapat menceritakan
kisah seseorang yang dulunya memulai usaha kecil
dengan modal satu juta rupiah, dimana akhirnya itu
semua berubah menjadi usaha besar yang
menghasilkan ratusan juta rupiah oleh karena
kerajinan dan kegigihannya.

Ingat, di dalam memotivasi, tujuanmu bukan sekedar


membuat audience mengerti dan ingat, melainkan
untuk membuat audience bersemangat untuk
bertindak.

4. Untuk meyakinkan

Apakah kamu melakukan Public Speaking dengan


tujuan untuk meyakinkan orang-orang? Contohnya:
Pengusaha yang ingin meyakinkan seorang partner
atau investor nya, atau pedagang yang ingin
menyakinkan pembelinya.

Untuk meyakinkan seseorang melalui Public


Speaking, kamu harus sungguh-sungguh mengerti
apa yang mau kamu tawarkan. Seseorang yang

25
berpengetahuan sedikit tentang apa yang dirinya
tawarkan tentunya akan terlihat kurang percaya diri
dan tidak meyakinkan, tetapi seseorang yang
berpengetahuan banyak tentang apa yang dirinya
tawarkan tentunya akan terlihat lebih percaya diri
serta menyakinkan.

Selain itu juga, kamu juga dapat membahas data atau


statistic dari tema yang mau kamu bawakan, karena
itu dapat menjadi dasar yang kuat untuk seseorang
bisa percaya. Kamu juga bisa menceritakan tentang
kredibilitas yang ada, serta memberikan testimoni
dari orang-orang lain di masa lalu. Semakin banyak
informasi yang kamu bawakan, maka semakin yakin
lawan bicara kamu tentang produk atau jasa yang
kamu tawarkan.

5. Untuk menghibur

Apakah kamu melakukan Public Speaking dengan


tujuan untuk menghibur para audience? Contohnya:
MC yang memimpin acara ulang tahun, atau Stand Up
Comedian yang mengisi sebuah acara tertentu.

26
Jika tujuanmu di dalam melakukan Public Speaking
adalah untuk menghibur, kamu tidak perlu
memikirkan apakah para audience belajar atau pun
mengingat sesuatu dari pembicaraanmu. Yang
terpenting adalah agar para audience tertawa,
terhibur, dan merasa senang. Di dalam menghibur,
kamu bisa menggunakan body language dan
penggunaan intonasi suara yang menarik, sehingga
dapat menarik perhatian dan membuat suasana
menjadi lebih fun.

6. Untuk kepemimpinan

Tujuan public speaking lainnya adalah untuk


kepemimpinan. Bagaimana kamu sebagai pemimpin
atau team leader menyampaikan pendapat atau ide,
agar team yang kamu pimpin dapat memahami visi
dan misi yang kamu sampaikan

Selain itu kamu juga harus tahu bagaimana cara


berbicara dan menyampaikan pendapat dengan baik,
bagaimana menanggapi pendapat dari rekan kerja,
atau bahkan bagaimana mengkritik pendapat dari
rekan kerja tanpa menyinggung orang itu.

27
28
Pernahkah kamu mendengar sebuah ungkapan yang
berkata bahwa “Sukses butuh Networking?” Mungkin
kamu sudah nggak asing lagi dengan kata kata tadi,
terutama bagi kamu yang sudah terjun kedalam
dunia kerja.

Bisa dikatakan Networking adalah istilah untuk


sebutan orang dalam/relasi Karena ketika kamu
punya relasi dengan orang dalam di suatu
perusahaan atau organisasi tertentu, maka
kemungkinan kamu memiliki akses untuk bisa masuk
kedalam lingkungan itu dengan lebih mudah. Lalu
apa kaitannya dengan Public Speaking?

Sebelum kamu memiliki relasi yang baik, yang perlu


kamu lakukan adalah belajar membangun hubungan.
Dalam hal ini, keterampilan berkomunikasi atau
keahlian Public Speaking yang baik akan sangat
membantu dan menolong kita untuk memperoleh
relasi yang baik. Selain itu, lewat komunikasi
seseorang dapat dinilai baik atau buruk mengenai
attitude/perilaku nya. Karena komunikasi mampu
merefleksikan citra diri/image seseorang.

29
Sekali lagi yang perlu kamu ketahui Public Speaking
bukanlah sebuah bakat dari lahir, melainkan sebuah
keterampilan yang dapat diasah dengan cara berlatih.

Public Speaking juga tidak berbicara apakah kamu


seorang introvert atau ekstrovert, bahkan seorang
yang super introvert dan sangat pemalu pun bisa
mahir dalam Public Speaking asalkan mau berlatih
dengan sungguh sungguh.

“The more you practice


the better you get.”

30
31
1. Persiapan yang matang

Seorang Public Speaker yang baik, pasti akan terus


belajar dan berlatih, bahkan ketika ia belum
memperoleh kesempatan untuk berbicara. Belajar
dan berlatih bukanlah proses satu kali jadi, namun
belajar dan berlatih adalah sebuah journey atau
perjalanan yang harus terus menerus di ulang ulang.

Dengan latihan dan melakukan persiapan yang


matang, kita bisa melihat kekurangan-kekurangan
yang ada didalam kemampuan berkomunikasi kita,
sehingga apabila ada kekurangan bisa segera
langsung diperbaiki.

Teringat quotes dari Benjamin Franklin “By failing to


prepare, you are preparing to fail.” Yang artinya adalah
oleh karena gagal dalam mempersiapkan, maka kamu
sedang mempersiapkan kegagalan.

32
Di dalam Public Speaking ada tiga jenis persiapan
yang harus kita perhatikan:
1. Persiapan Mental
2. Persiapan Fisik
3. Persiapan Materi
Persiapan mental bertujuan agar kita dapat lebih
percaya diri, persiapan fisik bertujuan agar tubuh dan
otak kita dapat bekerja dengan lebih maksimal, dan
persiapan materi bertujuan agar isi pembicaraan kita
berbobot dan tidak bertele-tele. Mari kita bahas
bagaimana kita bisa mempersiapkan mental, fisik,
dan materi di dalam Public Speaking dengan baik.

A. PERSIAPAN MENTAL
Apakah kamu merasa takut, grogi, atau tidak pede di
dalam Public Speaking? Jika ya, jangan kuatir, hampir
semua orang juga mengalaminya kok (termasuk
saya). Berdiri dan berbicara di hadapan puluhan atau
ratusan orang memang bukanlah sesuatu yang
mudah.

33
Maka itu, harus ada persiapan mental yang baik
sehingga perasaan takut, grogi, dan tidak pede dapat
berkurang.
Ada beberapa persiapan mental yang dapat kita
lakukan sebelum melakukan Public Speaking:

Relaksasi (Relax)
Banyak orang yang kesulitan di dalam melakukan
Public Speaking karena dirinya tidak relax (sebelum
naik ke atas panggung saja sudah gemetar dan
keringat dingin). Maka itu sangat dianjurkan untuk
melakukan aktivitas yang dapat membuat diri relax
sebelum melakukan Public Speaking.
Cara relax setiap orang berbeda-beda. Contohnya,
bagi anda yang pernah mengundang saya berbicara,
anda pasti pernah melihat saya memakan permen
sekitar 15 menit sebelum tampil. Saya memakan
permen karena itu membuat saya merasa relax dan
juga membuat tenggorokan saya adem.
Bagi orang lain mungkin berbeda. Ada yang merasa
relax ketika dirinya menonton video di handphone.
Mungkin video lucu atau video yang sesuai dengan
apa yang mau dirinya bicarakan.

34
Ada juga yang merasa relax ketika dirinya
mendengarkan lagu-lagu slow (atau mungkin lagu K-
pop). Dan ada juga yang merasa relax dengan cara
berdoa sebelum tampil.
Intinya setiap orang memiliki cara relax masing-
masing. Temukan cara relax kamu, dan coba terapkan
sebelum melakukan Public Speaking.

Perkatakan Hal Baik


Kekeliruan kebanyakan orang sebelum melakukan
Public Speaking adalah mereka memperkatakan hal
buruk kepada dirinya atau kepada orang-orang lain di
sekitarnya.
“Aku tidak bisa!”
“Aku takut sekali!”
“Aku pasti gagal!”

You are what you say. Ingat, kamu adalah apa yang
kamu katakan. Jika kamu terus memperkatakan hal-
hal negatif kepada dirimu, kemungkinan besar itulah
yang akan terjadi.

35
Namun jika kamu memperkatakan hal-hal positif
kepada dirimu, sesungguhnya semangatmu akan
bangkit dan pikiranmu akan lebih jernih. Daripada
memperkatakan hal-hal negatif, lebih baik ucapkan
kalimat-kalimat seperti ini:
“Aku pasti bisa!”
“Aku semangat sekali!”
“Semuanya pasti lancar!”

Ingat, jangan menyerah sebelum berperang. Jika


kamu saja tidak percaya kepada dirimu sendiri,
bagaimana audiensmu dapat percaya kepada dirimu.
Perkatakan apa yang positif, ketahuilah bahwa kamu
memiliki potensi yang jauh lebih tinggi dari yang
pernah kamu duga.

36
Visualisasikan Keberhasilan
“If you can dream it, you can do it” – Walt Disney
Jika kamu dapat memimpikannya, kamu dapat
melakukannya. Menurut saya ini adalah sesuatu yang
sangat benar serta dapat kita terapkan. Biasanya
ketika saya sampai di lokasi tempat saya diundang
berbicara, saya akan membayangkan diri saya berdiri
di atas panggung tempat itu.
Saya memvisualisasikan bagaimana saya berhasil
menyampaikan pesan saya dengan lancar, dimana
para audiens menganggukan kepala dan bertepuk
tangan. Ketika saya membayangkan diri saya
berhasil, mental saya akan lebih terbangun, dan
tentunya ini akan membuat saya lebih percaya diri di
dalam melakukan Public Speaking.

37
B. PERSIAPAN FISIK
Persiapan fisik adalah persiapan yang tidak kalah
pentingnya dengan persiapan mental, karena jika
fisik kamu tidak prima, tentunya performa kamu juga
tidak akan maksimal. Maka itu pada bagian ini kita
mau membahas bagaimana seorang Public Speaker
dapat mempersiapkan fisiknya dengan baik.

Memilih Makanan Dan Minuman Yang Dikonsumsi


Pemilihan makanan dan minuman dapat sangat
menentukan kualitas suaramu di dalam Public
Speaking. Maka itu seorang Public Speaker yang baik
harus dapat memilih makanan dan minumannya
dengan bijaksana, apalagi jika sudah mau tampil.
Berikut adalah beberapa makanan dan minuman
yang sebaiknya jangan dikonsumsi ketika kamu
hendak menyampaikan Public Speaking:
- Gorengan dapat membuat tenggorokan kering,
gatal, dan tidak nyaman.
- Minuman manis yang berlebihan dapat
menyebabkan tenggorokan gatal, sehingga
dapat membuat batuk.

38
- Minuman bersoda dapat membuatmu mudah
bersendawa.
- Susu dapat membuat lendir di belakang hidung
meningkat (ini dapat mengganggu suaramu).
- Makanan yang terlalu asin dapat membuat
tenggorokan menjadi kering.
- Jeruk dapat menyebabkan iritasi pada permukaan
tenggorokan.
- Alkohol dapat mengganggu kesadaranmu serta
suaramu.

Saran saya sebelum melakukan Public Speaking lebih


baik makan-makanan yang sehat secukupnya.
Makanan yang kaya akan protein sangat dianjurkan
karena protein adalah sumber energi bagi otak kita.
Jika kita memiliki asupan protein yang cukup, tentu
otak kita dapat bekerja dengan lebih baik. Buah
melon juga bagus untuk dikonsumsi karena
mengandung banyak air yang dapat menyegarkan
tenggorokan.

39
Istirahat Yang Cukup
Seorang Public Speaker yang baik harus memiliki
pola tidur yang baik. Menurut para ahli, tidur 7-9 jam
adalah waktu yang paling ideal bagi orang-orang
yang berumur 18-64 tahun. Jika kamu kurang tidur,
tubuhmu akan menjadi lebih lemah dan otakmu
menjadi lebih mudah nge-blank. Dan jika kamu terlalu
banyak tidur, maka kamu tidak akan produktif di
dalam hidup. Maka itu milikilah jam tidur yang ideal.

Minum Yang Cukup


Ketika kita kekurangan minum atau mengalami
dehidrasi, kepala kita akan terasa pusing, tubuh kita
akan terasa lemas, dan tenggorokan kita akan terasa
kering. Tentu ini akan sangat mengganggu performa
Public Speaking kita. Oleh sebab itu, sebelum dan
selagi melakukan Public Speaking, pastikan kamu
cukup minum.
Namun ingat, cukup minum berbeda dengan
kebanyakan minum. Kita harus hati-hati karena
kebanyakan minum dapat mengakibatkan keinginan
pergi ke toilet yang sangat tinggi.

40
Saya pernah mengalaminya beberapa kali dan
rasanya sangat tidak enak, performa saya jadi tidak
dapat maksimal. Maka itu, di dalam Public Speaking
kita harus ingat untuk minum secukupnya tetapi
jangan sampai kebanyakan juga.

C. PERSIAPAN MATERI
Di dalam mempersiapkan materi, ada beberapa hal
yang harus kita perhatikan:
1. Mengenali siapa audiens yang akan mendengarkan
2. Menentukan topik dan melakukan research
3. Mempersiapkan opening, isi, dan closing
4. Membuat working notes dan speaking notes

Tenang, persiapan materi tidak sesulit yang kamu


bayangkan. Jika kamu mempelajari dan
mempraktekan kelima hal ini, kamu pasti akan
mampu membuat materi Public Speaking yang baik.
Kita akan membahas dengan rinci satu per satu.

41
MENGENALI AUDIENS
Know your audience. Ini adalah sesuatu yang sangat
penting di dalam Public Speaking, karena semakin
banyak informasi yang kita ketahui tentang audiens
kita maka semakin kita dapat mempersiapkan materi
yang cocok. If you know who you’re dealing with, you’ll
know what to do.
Apakah kamu berbicara kepada anak-anak kecil,
remaja, dewasa muda, atau lansia? Apakah kamu
berbicara kepada laki-laki dan perempuan, hanya
laki-laki, atau hanya perempuan? Apakah kamu
berbicara kepada para dokter, para mahasiswa, para
dokter, atau yang lain? Apa yang menjadi kebutuhan
dari komunitas ini?
Jika kamu mengetahui siapa audiens yang akan kamu
hadapi, kamu akan dapat menentukan:
- Seberapa dalam materi yang perlu dibahas
Jika kamu berbicara tentang investasi kepada para
mahasiswa, kamu dapat menjelaskan dasar dari
investasi, karena mayoritas mahasiswa masih fokus
pada studinya dan belum memiliki banyak uang
untuk investasi.

42
Berbeda jika kamu berbicara kepada para pengusaha,
kamu harus membahas sesuatu yang lebih dalam
karena para pengusaha cenderung sudah memiliki
banyak uang serta memiliki pengalaman di dalam
berinvestasi.
- Pakaian yang harus digunakan
Jika kamu berbicara pada acara ulangtahun anak
kecil, tentu kamu tidak akan menggunakan jas dan
dasi, melainkan lebih baik kamu menggunakan
pakaian yang colorful. Berbeda jika kamu berbicara
pada seminar perusahaan, tentu kamu sebaiknya
tidak menggunakan pakaian colorful melainkan
pakaian yang rapih seperti kemeja atau jas.
- Cerita atau ilustrasi yang digunakan
Jika kamu berbicara kepada anak-anak kecil, tentu
lebih baik menggunakan referensi kartun yang
mereka ketahui daripada referensi sejarah yang tidak
mereka ketahui. Berbeda jika kamu berbicara kepada
para pengusaha, tentu kredibilitasmu akan menjadi
sangat rendah jika kamu menggunakan kartun
sebagai ilustrasi. Lebih baik kamu menggunakan
referensi sejarah atau data dari keadaan dunia saat
ini.

43
MENENTUKAN TOPIK DAN MELAKUKAN RESEARCH
Di dalam menentukan topik sebaiknya jangan terlalu
luas dan disesuaikan dengan jangka waktu yang
diberikan. Sebenarnya ada banyak cara menentukan
topik, namun salah satu cara termudah yang dapat
kamu lakukan adalah memilih dari 3W 1H (what, why,
who, how).
Kamu bisa memulai dengan bertanya kepada dirimu
sendiri, “Saya mau membahas dari segi apa?”
WHAT – Apakah saya ingin menjelaskan definisi
tentang sesuatu?
WHY – Apakah saya ingin menjelaskan alasan
terjadinya sesuatu?
WHO – Apakah saya ingin menjelaskan tentang
seseorang?
HOW – Apakah saya ingin menjelaskan cara
melakukan atau mencapai sesuatu?
Setelah kamu menentukan topik, kini saatnya kamu
melakukan research (pembelajaran atau
penyelidikan) tentang topik tersebut.

44
Saran saya, jangan pernah sombong di dalam Public
Speaking. Meskipun kamu sudah handal di dalam
topik yang kamu hendak bicarakan, tetap luangkan
waktu untuk belajar sebelum kamu mempersiapkan
materi. Dengan mempelajari topik yang hendak kamu
bawakan, kamu akan semakin berpengetahuan,
sehingga tentunya kamu akan menjadi lebih siap di
dalam membuat materi Public Speaking.

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan di dalam


research topic:
- Membaca artikel
Zaman dulu sumber daya sangatlah terbatas dan juga
sulit untuk diakses. Namun sekarang sudah ada
Internet, sehingga sumber daya sangat melimpah dan
juga mudah untuk diakses. Ada banyak sekali artikel
di Internet yang dapat kita pelajari.

- Membaca buku
Salah satu sumber daya terbaik untuk belajar adalah
melalui pembacaan buku.

45
Namun jika waktu persiapan tidak banyak, membaca
buku tidak disarankan, karena menyelesaikan sebuah
buku biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Jika waktu persiapan hanya sedikit, lebih disarankan
membaca artikel karena biasanya artikel lebih
langsung to the point.

- Menonton video
Belajar dapat dilakukan bukan hanya dengan
membaca, tapi juga dengan menonton video.
Sekarang banyak sekali media sosial yang
menyajikan video-video edukasi yang berkualitas.

- Interview
Kamu juga dapat mengumpulkan informasi dengan
cara bertanya kepada orang-orang di sekitarmu.
Kamu bisa bertanya tentang topik tertentu kepada
seorang ahli, anggota keluarga, atau temanmu.

46
2. Antusias & percaya diri

Sebagai Public Speaker, salah satu kunci untuk


mendapatkan atensi dari audience adalah dengan
tampil penuh antusias dan percaya diri.

2 hal ini akan meningkat secara otomatis dengan cara


melakukan segala persiapan dengan matang.

Dengan melakukan persiapan yang matang secara


alam bawah sadar dan secara mental, kamu sudah
meraih kemenangan sebanyak 70% karena timbul
rasa yakin terhadap kualitas diri dan mampu
meminimalisir rasa gugup dan grogi, sehingga
pembawaan diri kamu akan lebih maksimal dan
telinga audience lebih terbuka untuk mendengarkan
dan memperhatikan apa yang kamu sampaikan.

3. Membuat audience happy

Sebelum memulai Public Speaking, seorang Public


Speaker perlu mencari informasi guna mengetahui
dengan jelas bagaimana dan siapa audience nya atau
biasa dikenal dengan istilah “Know your audience.”
Kita bisa mencari informasi tentang berapa rata-rata

47
umur nya, jenis pekerjaannya, pria atau wanita dan
lain lain.

Semakin banyak kamu memperoleh informasi


tentang audience kamu, maka cara untuk
menentukan materi dan juga ice breaking akan
menjadi lebih mudah dan menyenangkan, sehingga
suasana tidak terkesan kaku.

Sangat penting untuk membuat audience happy,


karena seperti yang kami katakan di awal, penelitian
mengatakan apabila audience happy, mereka mampu
menyerap informasi 9x lebih kuat.

4. Menyampaikan pesan dengan baik

Berlatihlah untuk menyederhanakan kalimat yang


akan kita sampaikan, sehingga audience dapat
menyerap dan menerima informasi nya dengan baik.

Public Speaking bukan berbicara tentang hal apa


yang dapat kita berikan, melainkan berbicara tentang
hal apa yang dapat pendengar diterima.

48
- Apakah informasi yang kita berikan dapat
diterima dengan baik oleh si pendengar atau
tidak?
- Apakah pembahasan kita terlalu cepat atau
tidak?
- Apakah kalimat yang kita gunakan membuat
audience menjadi bingung apa tidak?

Ketika audience mampu menerima informasi yang kita


berikan, mereka akan mengerti apa yang kita sampaikan
sehingga mereka menjadi antusias dalam
memperhatikan. Pemilihan kata kata yang sederhana
akan sangat membantu audience untuk menyerap
informasi yang kamu sampaikan.

5. Latihan

“Practice daily, because the quality of your practice


determines the caliber of your performance.”
– Robin S. Sharma

Skill Public Speaking bukanlah sebuah bakat dari


lahir, melainkan keterampilan yang dapat dilatih.
Banyak pembicara hebat yang dulunya juga takut

49
dengan Public Speaking, namun mereka berjuang
menaklukkan ketakutan mereka dengan cara berlatih.
Sama halnya seperti saya, saya dulu juga sangat takut
berbicara di depan umum, tetapi saya berlatih setiap
hari sehingga kemampuan Public Speaking saya
meningkat.

Kekeliruan kebanyakan orang adalah mereka hanya


berlatih ketika kesempatan berbicara datang,
padahal seharusnya latihan dilakukan terus menerus
bahkan ketika kesempatan belum datang. Saran saya,
biasakan diri untuk latihan Public Speaking di depan
cermin minimal 15 menit sehari. Ingat, keberhasilan
adalah ketika persiapan bertemu dengan
kesempatan. Jika kesempatan datang tetapi kamu
tidak memiliki persiapan, kamu akan gagal melihat
keberhasilan yang kamu mimpikan itu.

Sesungguhnya keberhasilan tidak pernah terjadi


karena sebuah kebetulan, melainkan terjadi karena
sebuah keputusan. Maka itu marilah kita membuat
keputusan yang tepat mulai sekarang, yaitu
membiasakan diri latihan Public Speaking setiap

50
harinya. Semakin banyak kamu berlatih, maka
semakin besar peningkatanmu di dalam Public
Speaking.
6. Jam Terbang

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada yang namanya jam


terbang. Ilustrasinya adalah seperti kita yang baru
pertama kali belajar menyetir mobil. Saya masih
ingat pertama kali saya belajar menyetir. Saya sangat
takut dan grogi. Kecepatan saya hanya 20 km/jam,
dan saya terus menerus melihat kaca spion mobil
(padahal hanya menyetir lurus di kompleks
perumahan).
Namun karena saya terus menyetir mobil, rasa gugup
dan takut saya sedikit demi sedikit menghilang. Saya
menjadi semakin terbiasa dan berani di dalam
menyetir mobil. Kini saya dapat menyetir di jalan
raya, di jalan tol, di luar kota, dan bahkan di luar negri.
Semakin tinggi jam terbang kita di dalam menyetir
mobil, maka semakin tinggi rasa percaya diri kita di
dalam melakukannya. Begitu pula di dalam Public
Speaking.

51
Seseorang yang baru pertama kali melakukan Public
Speaking tentu biasanya akan sangat grogi dan takut,
sedangkan seseorang yang sudah 100x melakukan
Public Speaking tentu akan jauh lebih berani.
Semakin sering seseorang tampil berbicara depan
umum, maka semakin orang itu akan merasa
percaya diri ketika berbicara depan umum. Maka itu
persiapkanlah diri dengan sebaik mungkin dan
ambillah setiap kesempatan.

52
53
Semua pembicara sewaktu-waktu pasti pernah
mengalami blank atau lupa materi di tengah Public
Speaking. Oleh sebab itu kita harus belajar
bagaimana cara mengatasinya dengan baik. Mari
kami berikan beberapa tips yang harus dilakukan
ketika kamu mengalami blank.

1. Jangan menggunakan filler words

Kekeliruan kebanyakan orang ketika mengalami


blank adalah mereka mengatakan “uummm” atau
“aaaaa.” Ini adalah sesuatu yang sangat destruktif,
karena ini menunjukkan kepada para audience bahwa
kita lupa akan apa yang mau kita sampaikan.
Daripada menggunakan filler, lebih baik kita diam
sejenak sekitar 2-4 detik dan pergunakan waktu
tersebut untuk berpikir. Ketika kamu diam, audience
pun tidak tahu bahwa kamu sebenarnya sedang
mengalami blank, mereka akan berpikir kamu sengaja
memberikan jeda.

2. Skip ke poin selanjutnya

Ketika kamu mengalami blank, kamu dapat skip


pembicaraan ke poin selanjutnya. Contohnya, kamu

54
memiliki lima pembahasan di dalam sebuah sesi dan
kamu mengalami blank pada pembahasan ketiga.
Kamu dapat skip pembahasan tersebut dan
melanjutkan ke pembahasan keempat. Jika sudah
ingat, kamu dapat kembali ke poin yang telah kamu
skip.

3. Bertanya kepada audience

Hal lain yang dapat kita lakukan ketika mengalami


blank adalah bertanya kepada audience, “Apakah
penjelasan saya sudah jelas? Apakah ada yang mau
bertanya?” Dengan memberi pertanyaan, kita
memiliki waktu untuk berpikir dan berusaha
mengingat. Lebih dari itu, memberikan pertanyaan
juga dapat membuat Public Speaking kamu menjadi
lebih interaktif dan tidak terkesan hanya satu arah.

4. Mengulangi materi sebelumnya

Ketika mengalami blank, kamu juga dapat


mengulang poin-poin sebelumnya. Contohnya kamu
blank pada poin keempat, kamu dapat mengatakan,
“Sejauh ini kita sudah belajar 3 hal yang harus
diperhatikan dalam memasak mie instan. Pertama, suhu

55
air. Kedua, tingkat kematangan mie. Ketiga, cara
mencampur bumbu. Sekarang kita mau lanjut ke
pembahasan keempat.” Dengan mengulangi materi,
kita memiliki waktu untuk berpikir dan berusaha
mengingat. Lebih dari itu, audience juga akan
menjadi lebih ingat kepada materi yang sudah
disampaikan sebelumnya.

Di dalam buku Public Speaking For Success, Coach


Haryanto Kandani dan Harry Victor mengatakan,
“Pembicara yang mahir, bukan pembicara yang hafal
mati dengan kata per kata yang hendak disampaikan,
namun bagaimana ia mahir mengubah sebuah situasi
yang buruk menjadi baik tanpa diketahui oleh para
pendengarnya.”

56
57
The Magic Sixty berbicara tentang 60 detik pertama
yang kamu berikan kepada audience kamu. Ini adalah
waktu yang krusial karena disinilah kesempatan
kamu untuk menarik hati audience agar mereka mau
mendengarkan dan fokus kepada materi yang ingin
kamu sampaikan.
Ada 5 tahapan didalam The Magic Sixty / Opening
yang memukau:
1. Menyambut audience
2. Berterimakasih & memuji Audience
3. Sampaikan tema & topik yang akan dibawakan
4. Berikan alasan mengapa tema ini penting
5. Perkenalan diri kamu

Isi dari Public Speaking biasanya 10% Opening, 80%


Content, dan 10% Closing. Oleh karena proporsi
opening dan closing yang kecil, banyak orang yang
berpikir kedua bagian tersebut tidak terlalu penting.
Padahal sebenarnya meskipun proporsinya kecil,
dampaknya sangatlah besar untuk keseluruhan
Public Speaking yang dibawakan.

58
Perumpamaannya adalah seperti penerbangan
pesawat terbang. Memang penerbangan pesawat
terbang paling lama di udara (biasanya beberapa
jam), sedangkan take off dan landing hanya sebentar
(hanya beberapa menit). Namun bagaimana jika take
off dan landing penerbangan pesawat terbang itu
buruk (terjadi goncangan yang ekstrim, muncul
percikan api, atau terdengar bunyi-bunyi yang
mencurigakan). Apakah kamu masih mau melakukan
penerbangan menggunakan pesawat tersebut? Saya
yakin jawabannya pasti tidak.

Sama halnya dengan Public Speaking. Meskipun


proporsi opening dan closing tidak banyak, kedua
bagian tersebut tetap sangat penting. Bagian
opening akan menentukan ketertarikan audience
kepada content yang mau kamu bawakan. Jika
opening buruk atau membosankan, tentu telinga
audience akan menjadi lebih tertutup. Sedangkan jika
opening menarik, tentu audience akan lebih
memperhatikan dan juga penasaran. Maka itu
sangatlah penting untuk mempersiapkan opening
yang baik di dalam Public Speaking.

59
Closing juga sangat penting, karena bagian closing
akan menentukan kesan akhir dari para audience. Jika
closing buruk, kemungkinan audience akan
menganggap pembicaraannya tidak berkesan serta
mudah melupakannya. Namun jika closing baik,
kemungkinan audience akan lebih ingat pesan yang
disampaikan serta terdorong untuk menceritakan
atau melakukan apa yang didengarnya. Maka itu
pastikan kamu mempersiapkan closing yang baik
setiap kali melakukan Public Speaking.

4 HAL YANG DAPAT DILAKUKAN DI DALAM OPENING


- Getting attention
Mendapatkan perhatian dari para audiens pada 1-3
menit pertama, ini adalah misi yang sangat penting
bagi seorang Public Speaker. Maka itu di awal
pembicaraan, ucapkanlah atau lakukanlah sesuatu
yang dapat membangkitkan ketertarikan audiens.

60
Mari saya berikan beberapa contoh:
Berseru dengan suara nyaring
“SELAMAT SIANG SEMUANYA!” Ketika kita berseru
seperti itu, biasanya audiens juga akan berseru,
“SIANG.” Ini adalah cara yang sangat baik untuk
membangkitkan suasana. Biasanya para audiens akan
menjadi lebih bersemangat—yang ngantuk akan
melek kembali.

Menggunakan humor
Semua orang suka tertawa, maka itu tidak ada
salahnya jika kita membuka pembicaraan dengan
cerita yang dapat membuat audiens tertawa. Ketika
audiens merasa senang, tentu telinga mereka akan
lebih terbuka kepada materi yang akan disampaikan.
Namun ingat, pastikan humor yang dibawakan dapat
membuat orang-orang tertawa (jangan sampai
garing).

Mengadakan games
Permainan di pembukaan juga dapat menjadi ice
breaking yang baik. Melalui permainan singkat, para

61
audiens biasa akan tertawa, menjadi kenal satu sama
lain, dan merasa lebih akrab dengan pembicara. Ini
dapat membuat telinga dari para audiens menjadi
lebih terbuka terhadap materi yang hendak
disampaikan.

Memberikan quotes
Quotes pembuka yang bagus dapat menjadi daya tarik
yang tinggi bagi para audiens. Audiens akan memiliki
persepsi, “Jika di awal saja saya sudah mendapatkan
pelajaranyang bagus seperti ini, pastinya di bagian isi
saya akan belajar lebih banyak lagi.”

Menggunakan alat peraga


Alat peraga biasanya akan membuat audiens menjadi
lebih penasaran. Lebih dari itu, alat peraga adalah
salah satu sarana untuk mempermudah pemahaman
konsep dari para audiens. Jika di awal mereka sudah
menerima gambaran yang baik tentang materi yang
akan dibawakan, tentu mereka dapat menyerapnya
dengan lebih baik.

62
-Memberikan apresiasi
Di awal pembicaraan kita, sangat baik jika kita
terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada
para audiens, panitia, serta tamu acara. Contohnya,
kita bisa mengatakan: “Terima kasih untuk para
hadirin yang sudah datang tepat waktu, terima kasih
untuk para panitia yang telah mempersiapkan acara
yang luar biasa ini, dan terima kasih untuk para tamu
yang sudah menyempatkan waktu untuk bergabung
hari ini.”

Seseorang yang memberikan apresiasi kepada para


audiens akan terlihat lebih sopan, rendah hati, dan
menghormati audiens. Oleh sebab itu memberikan
apresiasi dapat membantu telinga dan hati audiens
lebih terbuka kepada materi yang hendak kita
bawakan.

-Showing Credibility (Menunjukkan Kredibilitas)


Bayangkan kamu sedang pergi ke supermarket untuk
membeli air minum. Lalu kamu melihat ada dua botol
berisikan air. Satu memiliki label merk, sedangkan

63
yang satu lagi tidak memiliki label merk. Kira-kira
kamu akan membeli dan meminum yang mana?

Meskipun kualitas dan harga kedua air tersebut sama,


saya yakin kamu pasti akan memilih yang memiliki
label dibandingkan yang tidak memiliki label.
Mengapa? Karena yang berlabel memiliki kredilitas
yang lebih jelas. Mungkin kita sudah sering
mendengar atau melihat nama brand tersebut.
Sedangkan yang tidak berlabel dapat menimbulkan
perasaan curiga di hati kita, “Apakah ini berkualitas?
Apakah ini bersih? Apakah ini air pegunungan atau
comberan?”

Begitu pula di dalam Public Speaking, menunjukkan


kredibilitas adalah sesuatu yang sangat penting
untuk mendapatkan kepercayaan dari para audiens.
Namun kita harus ingat untuk selalu menunjukkan
kredibilitas yang sesuai dengan topik yang mau
dibawakan.

64
Contohnya, jika kamu mau membahas tentang
investasi, maka seharusnya kamu menunjukkan
kredilitas di dalam hal investasi. Jangan malah
menunjukkan kredibilitas di bidang olahraga, musik,
atau pun sulap.

Lebih dari itu, penyampaian kredibilitas jangan


sampai berlebihan dan terkesan sombong. Contoh
penyampaian kredibilitas yang sombong adalah
seperti berikut: “Perkenalkan, nama saya Uco. Saya
lulusan S1 UC Berkeley, S2 Cornell University, dan S3
Harvard University. Saya memiliki IQ 182 dan disebut
sebagai anak jenius sejak kecil. Saya sekarang
memiliki lima perusahaan yang menghasilkan
ratusan milyar. Anda semua beruntung hari ini bisa
mendengar dari saya, karena jadwal saya sebenarnya
sangat padar.”

Mungkin apa yang disampaikan merupakan fakta,


namun jika berlebihan dan terkesan sombong seperti
itu, tentu telinga audiens akan menjadi tertutup.
Tidak ada yang suka dengan orang yang sombong.
Lebih baik kita sampaikan dengan kerendahan hati,

65
contohnya seperti ini: “Perkenalkan, nama saya Uco.
Puji Tuhan saya diberikan kesempatan untuk
menyelasaikan studi S3 saya di Harvard University.
Saat ini saya memimpin beberapa perusahaan di
Indonesia yang berjalan baik. Saya sangat senang
hari ini bisa diberikan kesempatan untuk berbagi
kepada anda semua.”

- Showing Benefits (Menunjukkan Keuntungan)


Memberitahu keuntungan dari pembicaraan dapat
membuat telinga audiens lebih terbuka kepada
Public Speaking kita. Contohnya, kita bisa
mengatakan: “Pada hari ini kita mau membahas
tentang cara mengatur waktu dengan maksimal. Jika
anda mampu mengatur waktu dengan baik, anda
akan melihat karir anda meningkat, penghasilan
semakin besar, dan tentunya keluarga semakin
bahagia.”
Para audiens secara tidak sadar selalu bertanya-
tanya, “Apa yang bisa aku dapatkan melalui
pembicaraan ini?”

66
Semakin mereka yakin bahwa mereka akan
mendapatkan sesuatu yang menguntungkan, maka
semakin mereka akan rela memberikan fokus mereka.

4 HAL YANG DAPAT DILAKUKAN DI DALAM CLOSING


-Memberikan Ringkasan dan Kesimpulan
Ini adalah cara menutup Public Speaking yang paling
classic namun sangat baik. Pertama, kita memberikan
ringkasan akan apa yang sudah dibicarakan,
tujuannya agar para audiens dapat lebih mengingat
materi yang dibawakan. Setelah itu kita memberikan
kesimpulan akan apa yang dibicarakan.
Contohnya seperti ini: “Hari ini kita sudah belajar 3
kunci kesuksesan di dalam hidup. Pertama, terus
belajar. Semakin banyak kita belajar, maka semakin
besar wawasan yang kita miliki. Kedua, berpikir
kreatif. Seseorang yang berpikir kreatif tentunya
dapat membuat hal-hal baru yang berguna bagi
masyarakat. Ketiga, rajin bekerja. Kesuksesan
bukanlah sesuatu yang instan, maka itu kita harus
mau berjuang dan memberikan yang terbaik.

67
Jika kita menerapkan ketiga hal ini, kita akan melihat
pertumbuhan di dalam kehidupan kita. Ingat,
keberhasilan terjadi bukan secara kebetulan, tetapi
karena sebuah keputusan.” (Warna biru merupakan
ringkasan, dan warna merah merupakan kesimpulan)

-Mengulang Quotes Pembuka


Penyampaian quotes di awal biasanya membuat
audiens terpukau dan tertarik, tetapi jarang membuat
audiens ingat. Maka itu pengulangan quotes di akhir
dapat digunakan untuk mengingatkan sekaligus
mempertegas kesimpulan.

-Memberikan Sentuhan Emosi


Apakah kamu pernah menangis di acara ret-ret
sekolah karena di sesi terakhir pembicaranya
memutar lagu sedih dan menceritakan cerita sedih?
Jika ya, kamu tidak sendirian, karena saya juga pernah
mengalaminya.

68
Apa yang terjadi? Mengapa kamu menangis?
Alasannya adalah karena sang pembicara
memberikan sentuhan emosi pada bagian closing dari
pesannya. Ini bukanlah sebuah bentuk manipulasi,
melainkan sebuah strategi yang sangat baik untuk
menegaskan sebuah pesan.

Seorang pembicara yang hebat adalah dia yang


mampu mengisi otak dari para audiens. Namun
seorang pembicara yang sangat hebat adalah dia
yang mampu mengisi otak dan juga hati dari para
audiens.

-Menantang Audiens Untuk Melakukan


Pada akhir sebuah acara seminar, Gary Vaynerchuk
pernah mengatakan (saya parafrase): “10% diantara
kalian akan pulang dan menerapkan apa yang saya
sampaikan, sehingga kehidupan kalian berubah.
Tetapi 90% diantara kalian akan pulang dan
mengatakan kepada teman-teman kalian bahwa
seminarnya bagus, tetapi setelah itu kalian tidak
menerapkan apa-apa, sehingga kehidupan kalian

69
tidak berubah. Saya minta agar kalian semua menjadi
pelaku dan bukan hanya pendengar.”

Menurut saya ini adalah sebuah closing yang sangat


kuat, karena ini menantang para audiens untuk
mengambil sebuah tindakan dari pesan yang sudah
mereka terima. Seorang pembicara yang hebat
adalah dia yang mampu menggerakkan
pendengarnya berubah ke arah yang lebih baik.

70
71
Didalam Public Speaking terdapat beberapa elemen
penting yang wajib kita ketahui, untuk sederhananya
kita beri julukan elemen itu adalah 3V, yaitu Vokal,
Verbal, dan Visual.
Berbicara tentang Public Speaking, minimal ada tiga
hal yang harus dioptimalkan dan menjadi modal
dasar bagi seorang public speaker, yaitu:

1. Vocal – 38%
Didalam komunikasi dan public speaking, elemen
vocal berperan sebesar 38% dalam keberhasilan
public speaking. Vocal sangat penting karena dengan
ekspresi suara yang tepat kita mampu

72
mempengaruhi, menginformasikan, dan meyakinkan
pendapat atau materi kita kepada lawan bicara kita.
Pemahaman dan penerapan teknik vocal yang baik
dapat membuat lawan bicara kamu menjadi mudah
mengerti dan merasa nyaman untuk mendengarkan
topik yang sedang kamu bawakan.
Seorang pembicara harus menerapkan teknik vocal
sebagai berikut:

• Intonasi: yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada


kalimat yang kamu ucapkan sehingga
memberikan kesan yang gak kaku atau datar
datar saja ketika kamu sedang megucapkan
sebuah kalimat.
• Artikulasi: kejelasan dalam pengucapan kata
demi kata, sehingga dalam mengucapkan kalimat
kamu mampu mengucapkannya secara artikulatif
dan tidak belibet.
• Aksentuasi: penekanan terhadap kata atau
kalimat kalimat penting didalam materi yang
ingin kamu sampaikan dengan tujuan agar
kalimat itu diingat oleh audience kamu.
• Pemenggalan kalimat: kemampuan
mengucapkan suatu kalimat dengan memahami
tanda baca yang sesuai sehingga kamu mengerti
kapan harus berhenti dan melanjutkan kalimat

73
yang lain, tujuan lainnya agar kamu bisa
mengatur nafas ketika sedang melakukan Public
Speaking.
• Kecepatan/tempo: kecepatan berbicara yang
menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan dari tema acaranya.
• Volume: keras lembutnya suara yang
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
kebutuhan acara, dan biasanya volume ini bisa
menjadi backup kita untuk mengucapkan hal kita
anggap penting (backup aksentuasi)

Ditambah dengan pemahaman materi dan


penguasaan teknik vokal yang baik, akan sangat
membantu kamu dalam memberikan sesuatu yang
baik kepada para audience kamu.

2. Verbal – 7%
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Tentu didalam
public speaking yang kita lakukan adalah komunikasi
verbal secara lisan berupa berbicara.
Komponen verbal mempengaruhi keberhasilan
public speaking sebanyak 7% saja, iya betul sangat
kecil. Disini kamu harus pandai didalam memilih kata,

74
kalimat, dan urutannya dalam menyampaikan materi.
Yang terpenting yaitu jangan panjang lebar dan
bertele-tele.
Tipsnya adalah bicaralah dengan singkat. Jangan
berusaha menyampaikan banyak hal dalam suatu
kesempatan berbicara. Singkat di sini maksudnya
menyampaikan suatu pesan dengan bahasa yang
efektif dan efisien, dan hindari kalimat-kalimat yang
tidak perlu dan penjelasan-penjelasan yang tidak
berkaitan dengan topik.

3. Visual – 55%
Visual artinya apa yang tampak dan kelihatan oleh
audience. Ini berkaitan dengan aspek penampilan,
mulai dari postur, gestur, hingga busana yang
dikenakan.
Komponen visual mempengaruhi keberhasilan public
speaking sebanyak 55% atau yang tertinggi
dibandingkan dengan elemen yang lain.
Komponen Visual itu sangat penting karena audience
dapat memberikan penilaian langsung kepada anda
bahkan sebelum anda berbicara.

75
Pakaian atau kostum yang rapi dan bersih, dengan
jenis dan warna yang sesuai dengan tema acara akan
menarik perhatian audience. Ditambah dengan Body
Language / Bahasa Tubuh akan memperkuat pesan
atau informasi yang kamu disampaikan.
Visual tidak semata-mata tertuju pada apa yang Anda
pakai. Aspek bahasa tubuh seperti kontak mata (eye
contact), mimik atau ekspresi wajah, senyuman,
gerakan-gerakan kecil akan memaksimalkan
performa kamu didalam public speaking.

Terimakasih sudah membaca sampai habis. Sekian


pembelajaran pada e-book kali ini. Scroll kebawah
kalo mau lebih kenal lagi sama kami, Revy & Willy.
Oiya, jangan lupa untuk screenshot bagian favorit
kamu dari e-book ini dan tag ke Instagram kami
@bravespeakers.id yaa!

76
77
Coach Revy Halim – Founder of BraveSpeakers
Mungkin beberapa orang menganggap Revy sebagai seorang pembicara yang handal.
Namun sesungguhnya dulu dia bukanlah seseorang yang berani didalam Public
Speaking.

Ketika Revy masih duduk di bangku sekolah, dia bercerita kalo dia sangat takut dengan
yang namanya presentasi, membaca puisi, atau hal-hal lain yang mengharuskan dia
berbicara di depan seluruh isi kelas.

Namun pada waktu Revy kuliah, dia sadar bahwa Public Speaking adalah satu skill
paling penting yang harus dimiliki. Sejak saat itu Revy mulai belajar dan berlatih, hingga
akhirnya dia berhasil menjadi seorang Public Speaker yang baik seperti sekarang ini,
bahkan saat ini ia sudah menjadi pembicara dalam ratusan event & mempunyai total
hampir 1 juta followers di semua sosial media yang ia miliki.

Intinya, bagaimanapun kemampuan Public Speaking kamu saat ini, janganlah


khawatir karena sudah banyak sekali bukti nyata bagaimana orang-orang yang dulunya
tidak pandai melakukan Public Speaking sekarang malah menjadi seorang pembicara
yang handal. Kuncinya adalah ketika kamu mau belajar dan berlatih, pasti kamu bisa
menjadi seorang pembicara yang handal juga.

Coach Willy Tan – Co-Founder of BraveSpeakers


Dimasa sekolah, Willy adalah tipe anak yang tidak terlalu berani untuk tampil di depan
umum. Hal ini disebabkan karena Willy memiliki hambatan dalam menyusun kalimat
demi kalimat yang mau dia sampaikan dengan jelas.

Namun ditengah tengah perjalanan hidupnya, Willy melihat bagaimana seorang


manager memimpin team-nya, bagaimana seorang pengusaha lewat komunikasi
mendelegasikan tugas-tugas kepada para staffnya dan bagaimana seseorang bisa
menjadi sangat dipercaya oleh karena mereka mampu berkomunikasi dengan lancar
dan menguasai teknik Public Speaking.

Disitulah turning point Willy, sejak saat itu dia mulai memutuskan untuk belajar dan
terus berlatih dengan mengakses banyak video Public Speaking dan mengikuti seminar
seminar Public Speaking. Pada waktu itu dia juga sering memberanikan diri menjadi MC
dan Moderator “tanpa bayaran”, karena Willy fokus untuk melatih skill Public Speaking
nya lewat kesempatan demi kesempatan. Sampai akhirnya saat ini Willy dipercaya
untuk membawakan training Public Speaking ke beberapa sekolah, universitas &
perusahaan dan sering kali juga Willy membawakan seminar di forum bisnis,
kerohanian, dll.

78

You might also like