Professional Documents
Culture Documents
Teori Fungsi Pendapatan Ekspor Dan Impor 1
Teori Fungsi Pendapatan Ekspor Dan Impor 1
Rumus dari fungsi impor sebagai berikut: M=M o + mY dan X= XO. Di mana MO=
autonomous import (impor otonom) yaitu besar impor yang tidak dipengaruhi oleh besar
tingkat pendapatan nasional, sedangkan m= MPM (Marginal Propensity to Import =
proportional import), yaitu besar tambahan impor sebagai akibat bertambahnya tingkat
pendapatan nasional dan XO (auto nomous exsport =exspor otonom), yaitu besar exspor yang
tidak dipengaruhi oleh tungkat pendapatan nasional.
M=MO + mY
M=mY
MO T= MO
1
3. Perekonomian empat sektor (sistem perekonomian terbuka ) melibatkan konsumsi,
investasi, pengeluaran rutin pemerintah, ekspor dan impor, Y = C + I + G + (X-M).1
Impor suatu Negara merupakan fungsi dari pendapatan nasionalnya, dan denderung
berkolerasi positif. Semakin besar pendapatan nasional suatu Negara, semakin besar pula
kebutuhan suatu hasratnya akan barang-barang dari luar negeri (terutama barang modal, bagi
Negara yang akan sedang berkembang), sehingga nilai impornya pun semakin besar.
M = MO + My
Asumsi :
• Perekonomian adalah terbuka dimana terdapat perdagangan luar negeri
• Penerimaan pajak adalah terdiri dari pajak lump sum
• Penerimaan pajak tidak tergantung pada tingkat prendapatan nasional dan tidak
terdapat pembayaran transfer
• Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu
ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan sektor luar negeri.
1
Danang Sunyoto. Metematika Ekonomi dan Bisnis,(Yogyakarta: CAPS,2011) h.50-51
Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi,(Yogyakarta: BPFE,2003/2004)
2
variabel ekonomi makro pada perekonomian terbuka
• variabel ekonomi makro:
– Rumah tangga (sektor rumah tangga)
– Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)
– Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)
– Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)
– Hubungan empat komponen tergambar dalam diagram arus melingkar, yang
menunjukkan pendapatan yang diterima dan pembayaran yang dilakukan oleh
masing-masing sektor perekonomian
Ekspor terutama ditentukan oleh harga relatif barang dalam negeri di pasaran luar
negeri, kemampuan barang dalam negeri di pasaran luar negeri, untuk bersaing di pasaran
3
dunia, dan citarasa penduduk di Negara” lain terhadap barang yang diproduksikan suatu
Negara
Selisih dari nilai ekspor dan nilai impor (X-M) adalah ekspor neto. Pendapatan Nasional
Keseimbangan (Yeq) dalam perekonomian terbuka
Dibedakan,
1. Perekonomian dengan sistem pajak bersifat tetap (lump-sum tax )
1
k E=
( 1−b)
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh
penduduk negara lain. Sedangkan Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar
negeri dan dikonsumsi di dalam negeri.
Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M)
Jika positip net foreign investment
Jika negatip net foreign borrowing
Y = AD = E + X – M
Y – C – G = E – C – G + (X – M)
ATAU,
S = Id + If
5
Dimana:
S = saving
Id = investasi dalam negeri (akumulasi harta netto domestik)
If = investasi luar negeri (akumulasi tagihan netto pada negara lain)
Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang konsumsi dan jasa yang diproduksi
di dalam negeri
Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan penanaman modal atas barang modal yang
diproduksi di dalam negeri
Pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah)
Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas barang dan jasa yang dihasilkan sektor
perusahaan
Keterangan :
s = S/ Y = MPS = 0,20
m = M/ Y = MPI = 0,30
1. Keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluaran agregate pada titik A
yaitu 100
6
2. Pada tingkat pendapatan di bawah A maka permintaan agregate melebihi tingkat
produksi perusahaan meningkatkan kapasitas produksi, demikian pula sebaliknya
3. Gambar bawah menunjukkan titik ekuilibrium antara tabungan dan saving
negara memiliki defisit transaksi berjalan (impor lebih besar dari ekspornya)
Menentukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka
• Sirkulasi aliran pendapatan
• Perusahaan
• Rumah tangga
• Pemerintah
• Luar negeri
Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) terdiri atas: konsumsi rumah tangga atas barang
yang diproduksi dalam negeri (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G)
dan ekspor (X)
AEdn = Cdn + I + G + X
Perdagangang terbuka (AE) meliputi perbelanjaan agregat atas produksi dalam negeri dan
pengeluaran impor
AE = AEdn + M, atau AE = Cdn + I + G + X + M
C = Cdn + M, Tercipta keseimbangan
Y = AE = C + I + G + (X-M) Ekonomi
Penawaran agregat = Pengeluaran agregat
Y + M = C + I + G + X, atau
Y = C + I + G + (X – M)
Persamaan keseimbangan (perekonomian terbuka)/ pendekatan suntikan-bocoran
• S+T+M=I+G+X
Aliran pendapatan digunakan untuk:
• Membiayai pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor
(M) C = Cdn + M
• Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan rumah
tangga
• Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S)
• Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M
• Y=C+S+T
Pendekatan penawaran-permintaan agregat:
• Y = C + I + G + (X – M), maka
7
• C + I + G + (X – M) = C + S + T
• I + G + (X – M) = S + T, atau
• I+G+X =S+T+M
Penentu ekspor:
Kemampuan dari negara untuk memproduksi barang yang dapat bersaing di pasar luar negeri.
Ekspor penentu pendapatan nasional tapi tidak sebaliknya, fungsi ekspor sama dengan fungsi
investasi dan fungsi pengeluaran pemerintah
Penentu impor:
Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dari pada kemampuan
barang luar negeri untuk bersaing dengan barang dalam negeri
Multiplier dalam perekonomian terbuka
Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/
pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/ pengurangan dalam
pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut
Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian tiga sektor (Y,C,S)
disebabkan pemisalan impor proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat
pengeluaran otonom.
• Multiplier = 1 / (1 – MPCdn)
• MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y,
Kasus Kuantitatif Keseimbangan 4 Sektor
Fungsi Konsumsi diketahui sebagai C = 500 + 0,8 Y Pajak yang dikenakan kepada
masyarakat adalah sebesar 20% dari pendapatan nasional ( T = 0,2Y) Investasi sebesar 500
dan pengeluaran pemerintah sebesar 1000 Ekspor sebesar 800 dan import dilakukan sebesar
10% dari pendapatan nasional. Berdasarkan asumsi-asumsi sebelumnya maka tentukanlah:
a. Fungsi konsumsi,
b. Pendapatan nasional dalam keseimbangan
c. Nyatakan kedudukan Budget pemerintah pada keseimbangan
d. Bagaimanakah kondisi Eksport dan impor? (mana yang lebih besar)
e. Apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari perekonomian terbuka tersebut?
Solusi
a. Konsumsi sebagai fungsi dari Y:
C = 500 + 0,8 Yd
C = 500 + 0,8 ( Y – T )
C = 500 + 0,8 ( Y – 0,2Y)
8
C = 500 + 0,6 Yd
b. Pendapatan Nasional dalam keseimbangan:
Y=C+I+G+(x–m)
Y = 500 + 0,6 Y + 500 + 1000 + (800 – 0,1 Y)
Y = 500 + 500 + 1000 + 800 + 0,6 Y – 0,1 Y
Y = 2800 + 0,5 Y
Y – 0,5 Y = 2800
0,5 Y = 2800
Y = 5600
c. Kondisi Keuangan Pemerintah:
T = 0,2 Y
T = 0,2 (5600)
T = 1120.
Sementara itu pengeluaran pemerintah adalah sebesar G = 1000. Sehingga kondisi keuangan
pemerintah menjadi T – G = 1120 – 1000 = 120.
d. Keseimbangan eksport dan Import :
Y = 5600 M = 0,1 Y 0,1 (5600) = 560.
Dari data yang diberikan sebelumnya bahwa ekspor sebesar 800. Sehingga terdapat selisih
positif antara ekspor dan impor. Dengan kata lain terdapat surplus perdagangan.2
Contoh 2:
Diketahui persamaan fungsi sebagai berikut: C= 100 + 0,4Yd, I= 80, G= 60, X= 200, M= 50
+ 0,2Y, T= 20 + 0,7Y, R= 60 + 0,3Y. Tentukan:
a. Tingkat pendapatan nasional, pedapatan disposibel, konsumsi, tabungan, impor, pajak
dan retribusi!
b. Berapa tingkat pendapatan nasional jika tingkat ekspor menjadi 300?
Jawab:
a. Sebelum menentukan besar tingkatan pendapatan nasional, terlebih dulumengubah
fungsi pendapatan disponsibel (Yd) dan fungsi konsumsi:
Yd= Y – T + R
Yd= Y – 20 – 0,7Y + 60 + 0,3Y
Yd= 0,6Y + 40
C= 100 + 0,4Yd
2
Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi,(Yogyakarta: BPFE,2003/2004)
9
C= 100 + 0,4(0,6Y + 40)
C= 100 + 0,24Y + 16
C= 116 + 0,24 Y
Y= C + I + G + (X-M)
Y= 116 + 0,24Y + 80 + 60 + (200 – 50 – 0,2Y)
Y – 0,24Y + 0,2Y= 116 + 80 + 60 + 200 – 50
0,96Y= 406
406
Y=
0,96
Y= 422,916
Dengan demikian didapatkan tingkat nasional sebesar 422,916. Sedangkan fungsi yang
lainnya sebagai berikut:
C= 116 + 0,24Y Yd= 0,6Y + 40
C= 116 + 0,24 (422,916) Yd= 0,6(422, 916) + 40
C= 217,499 Yd= 293,7496
S= -100 + 0,6Yd M= 50 + 0,2Y
S= -100 + 0,6(293,7496) M= 50 + 0,2( 422,916)
S= 76,24976 M= 134,5832
T= 20 + 0,7Y R= 60 + 0,2Y
T= 20 + 0,7(422,916) R= 60 + 0,3(422,916)
T= 316,0412 R= 186,8748
b. Besar tingkat pendapatan nasional jika ekspor menjadi 300, menggunakan angka
1
pengganda ekspor (KX= ) di mana besar α = 0,96
α
1 1
Maka: KX = = =1,0416
α 0,96
Sedangkan kenaikan ekspor= 300 – 200 = 100, dengan demikian, dengan adanya
kenaikan ekspor tersebut mengakibatkan tingkat pendapatan naik sebesar: 1,0416 x
100 = 104,16. Berarti tingkat pendapatan nasional yang baru adalah: Y’= 422,916 +
104,16 = 527,123
Contoh 3
Bentuklah persamaan impor suatu Negara bila diketahui impor otonomnya 25 dan marginal
propensity to importnya 0,05. Berapa nilai impornya jika pendapatan nasional sebesar 600 ?
Jawab:
MO = 25 M = MO + mY
3
PPT PE Makro 9
10
m = 0,05 M = 25 + 0,05Y
55
M = MO + mY
M = 25 + 0,05Y
25
4
Y
0 600
DAFTAR PUSTAKA
4
Danang Sunyoto. Metematika Ekonomi dan Bisnis,(Yogyakarta: CAPS,2011) h.52-53
11
Sunyoto,Danang. Metematika Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:CAPS, 2011
Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE, 2003/2004)
PPT PE Makro 9
12