Professional Documents
Culture Documents
Modul Ajar: 1. Informasi Umum
Modul Ajar: 1. Informasi Umum
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Umum
Nama Penyusun Arif Hidayatullah, S.Pd Kelas/ X TKRO/ 1 (Ganjil)
Semester
Alokasi 12 x 45 menit (2 pertemuan)
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Cangkringan
Waktu
Tahun Pelajaran 2021/2022 Program Teknik Otomotif
Keahlian
Jenjang Sekolah SMK Mapel Dasar-Dasar Otomotif
Fase/ Elemen E/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja industri
Deskripsi/ Capaian Peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
Pembelajaran antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di
tempat kerja, prosedur prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
B. Kompetensi Awal Peserta didik peserta didik mampu memahami teknik dasar bidang
otomotifmelalui pengenalan dan praktik singkat penggunaan alat
ukur, pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body kendaraan,
perakitan, serta pengenalan alat berat, dump-truck, dan sejenisnya.
C. Profil Pelajar 1. Mandiri
Pancasila 2. Gotong Royong
3. Bernalar Kritis
4. Kreatif
D. Sarana & Prasaran 1. Daring
yang Digunakan Sarana : PC/Laptop, Jaringan internet, HP, Aplikasi
Prasarana : Buku K3LH dan Buku Penerapan Budaya kerja
Industri
2. Luring
Sarana : Lcd proyekyor, PC / Laptop, Alat-alat Keselamatan
kerja, Unit Kendaraan
Prasarana : Buku K3LH dan Buku Penerapan Budaya kerja
Industri
E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/umum
F. Model Pembelajaran Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan Daring/ Luring, Model
yang Digunakan Problem Based Learning (PBL) dengan metode demonstrasi,
diskusi, penugasan, dan presentasi.
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu secara mandiri mendemonstrasikan prosedur K3LH
2. Siswa mampu menggunakan alat perlindungan diri sesuai kegunaan dibengkel
3. Siswa mampu menentukan bahaya di tempat kerja serta menyiapkan alat penanggulangan
bahaya
4. Siswa mampu secara mandiri mendemonstrasikan prosedur dalam keadaan darurat
5. Siswa mampu memperagakan budaya kerja safety talk dan budaya kerja 5R/5S dengan
tahapan tahapan yang benar
B. Pemahaman Bermakna
1. Penggunaan alat keselamatan kerja dengan Benar Menghasilkan Kinerja yang Optimal
2. Lingkungan Kerja Ringkas, Rapi, Resik, Terawat menjadikan pekerjaan lebih mudah.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa bisa terjadi kecelakaan kerja saat dibengkel ?
2. Apa Akibatnya jika bengkel kelihatan kotor, kumuh dan mekaniknya berpakaian Lusuh/ Kotor ?
Persiapan Pembelajaran
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
2. Peserta didik diberi tahu untuk mempersiapkan dan membawa alat dan bahan yang diperlukan
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 ( 6 X 45 Menit)
Pendahuluan (15 menit)
1. Pengkondisian peserta didik lewat Whatsapp.
2. Peserta didik diminta untuk masuk di google meet lewat link yang telah
dibagikan guru di Whatsapp.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
4. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
Pembelajaran
5. Memeriksa kehadiran peserta didik lewat chat di google meet sambil
menanyakan keadaan siswa.
6. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
Kegiatan Inti (230 menit)
Langkah Kerja Aktifitas Guru Aktivitas siswa
1. Orientasi peserta didik Guru menyampaikan masalah yang Kelompok mengamati dan memahami
pada masalah akan dipecahkan secara kelompok. masalah yang disampaikan guru
(merumuskan uraian Masalah yang diangkat hendaknya
masalah) kontekstual. Mekanik bengkel sering
mengalami kecelakaan kerja,
Penyebabnya apa dan bagaimana
solusinya?
2. Mengorganisasi dan Guru memastikan setiap anggota Peserta didik berdiskusi dan membagi
membimbing penyelidikan memahami tugas masing-masing. tugas untuk mencari data/bahan-
peserta didik bahan/alat yang diperlukan untuk
(menetapkan dan menyelesaikan masalah dengan
mengembang kan menguraikan permasalahan.
masalah)
3. Membimbing penyelidikan Guru memantau keterlibatan Peserta didik melakukan penyelidikan
individu maupun peserta didik dalam pengumpulan (mencari data/referensi/sumber)
kelompok data/ bahan selama proses untuk bahan diskusi kelompok
penyelidikan.
4. Mengembang kan dan Guru memantau diskusi dan Kelompok melakukan diskusi untuk
menyajikan hasil karya membimbing pembuatan laporan menghasil-kan solusi pemecahan
sehingga karya setiap masalah dan hasilnya
kelompok siap untuk dipresentasikan/disajikan dalam
dipresentasikan bentuk karya.
5. Menganalisa dan Guru membimbing presentasi dan Setiap kelompok melakukan
mengevaluasi proses mendorong kelompok presentasi, kelompok yang lain
pemecahan masalah memberikan penghargaan memberikan apresiasi. Kegiatan
serta masukan kepada dilanjutkan dengan merangkum/
kelompok lain. Guru bersama membuat kesimpulan sesuai dengan
peserta didik menyimpulkan materi masukan yang diperoleh dari
kelompok lain
Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik merangkum pembelajaran
2. Peserta didik mengerjakan soal individu sebagai bahan evaluasi yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dalam menguasai materi yang telah dipelajari.
4. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
5. Pelajaran ditutup dengandoa bersama
Pertemuan ke 2 ( 6 X 45 Menit)
Pendahuluan (15 menit)
1. Pengkondisian peserta didik lewat Whatsapp.
2. Peserta didik diminta untuk masuk di google meet lewat link yang telah
dibagikan guru di Whatsapp.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
4. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
Pembelajaran
5. Memeriksa kehadiran peserta didik lewat chat di google meet sambil
menanyakan keadaan siswa.
6. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
Kegiatan Inti (240 menit)
Langkah Kerja Aktifitas Guru Aktivitas siswa
1. Orientasi peserta didik Guru menyampaikan masalah yang Kelompok mengamati dan memahami
pada masalah akan dipecahkan secara kelompok. masalah yang disampaikan guru
(merumuskan uraian Masalah yang diangkat hendaknya
masalah) kontekstual. Pada saat pembukaan
bengkel kondisi bengkel bersih dan
rapi, akan tetapi saat proses kerja
kondisi bengkel tidak teratur,
berantakan dan kotor bagaimana
cara mengatasi masalah tersebut ?
2. Mengorganisasi dan Guru memastikan setiap anggota Peserta didik berdiskusi dan membagi
membimbing penyelidikan memahami tugas masing-masing. tugas untuk mencari data/bahan-
peserta didik bahan/alat yang diperlukan untuk
(menetapkan dan menyelesaikan masalah.
mengembang kan
masalah)
4. Membimbing penyelidikan Guru memantau keterlibatan Peserta didik melakukan penyelidikan
individu maupun peserta didik dalam pengumpulan (mencari data/referensi/sumber)
kelompok data/ bahan selama proses untuk bahan diskusi kelompok
penyelidikan.
4. Mengembang kan dan Guru memantau diskusi dan Kelompok melakukan diskusi untuk
menyajikan hasil karya membimbing pembuatan laporan menghasil-kan solusi pemecahan
sehingga karya setiap masalah dan hasilnya
kelompok siap untuk dipresentasikan/disajikan dalam
dipresentasikan bentuk karya.
5. Menganalisa dan Guru membimbing presentasi dan Setiap kelompok melakukan
mengevaluasi proses mendorong kelompok presentasi, kelompok yang lain
pemecahan masalah memberikan penghargaan memberikan apresiasi. Kegiatan
serta masukan kepada dilanjutkan dengan merangkum/
kelompok lain. Guru bersama membuat kesimpulan sesuai dengan
peserta didik menyimpulkan materi masukan yang diperoleh dari
kelompok lain
Penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik merangkum pembelajaran
2. Peserta didik mengerjakan soal individu sebagai bahan evaluasi yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dalam menguasai materi yang telah dipelajari.
4. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
5. Pelajaran ditutup dengandoa bersama
Asesmen
1. Asesmen
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi Bagaimana perasaanmu mau belajar Dasar Dasar Otomotif
siswa hari ini?
Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa aktivitasmu selain belajar Dasar Dasar otomotif ?
Kondisi keluarga siswa dan pergaulan Sering belajar Dasar Dasar otomotif sama siapa?
siswa
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Sudah siap belajar Dasar Dasar Otomotif hari ini?
Memberikan pertanyaan dalam google form untuk kemudian diisi oleh peserta didik dan Google form
dianalisis untuk menentukan kesiapan peserta didik Internet
- Untuk peserta didik yang sudah siap: beri apresiasi agar kesiapannya lebih mantab HP
- Untuk peserta didik yang belum siap: beri semangat dan dorongan agar muncul
semangat dan siap belajar
Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau pertanyaan lanjutan saat peserta didik menjawab
pertanyaan
2. Arahkan dan langsung menjawab jika peserta didik balik bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Jika merasa kesulitan memahami pertanyaan, sederhanakan pertanyaan dengan
menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Tindak lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak berdiskusi untuk menentukan
penyelesaiannya atau paling tidak mengurangi bebannya
2. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut dengan orang tua
3. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan
Diagnosis Kognitif
Apa saja yang kamu ketahui tentang alat alat APD dalam Bengkel ?
b. Asesmen Formatif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
IdentifikasiAlat alat kesematan kerja Menganalisis alat alat kesematan kerja yang standar
Faktor penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Mengevaluasi Data tentang penyebab terjadinya
kecelakaan di kerja dibengkel
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
c. Asesmen Sumatif
Hanya 3
menyebutkan 3
Faktor
Hanya 2
menyebutkan 2
Faktor
Fanya 1
menyebutkan 1
Faktor
DASAR-DASAR OTOMOTIF
NAMA Memahami prinsip - prinsip Keselamatan PARAF &
KELOMPOK dan Kesehatan Kerja (K3) NILAI:
:
1. Start: KELAS Finish:
2.
3. Keselamatan dan kesehatan kerja
4.
I. TUJUAN PENGAJARAN
a. Siswa dapat memahami jenis-jenis alat perlindungan diri
b. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari alat perlindugan diri
b. Bahan
Nama Bahan Jenis Bahan Spesifikasi Jumlah
1.
V. LANGKAH KERJA
a. Persiapkan peralatan tulis dengan lengkap
b. Lakukan pegamatan dan mengidentifikasi alat–alat perlindugan diri
c. Tuliskan dengan rapi hasil pegamatan pada lembar job sheet
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
NILAI
No. ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
MAKSIMUM PEROLEHAN
1. alat-alat pelindung diri
25
2. Menjelaskan fungsi alat
25
pelindung diri
3. Menjelaskan faktor-faktor
25
kecelakaan kerja
4. pencegahan kecelakan kerja
25
Guru/Pengajar
Ringkasan Materi
K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) dan Budaya kerja industri
Budaya kerja di dunia terdapat faktor – faktor yang dapat mempengaruhi manajemen SDM Global, yakni
politik, ekonomi, budaya, dan hokum. Didalam faktor – faktor yang mempengaruhi manajemen SDM
Global salah satunya adalah budaya. budaya suatu organisasi yang mensosialisasikan orang Robbins
(2003 : 312 dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014 : 76). Jadi budaya adalah suatu faktor yang dapat
mempengaruhi manajemen SDM, yang dapat menjadi masalah apabila keadaannya terhalang pada suatu
hal tertentu. Untuk itu manajemen SDM harus memperhatikan faktor terkait khususnya budaya, karena
apabila kebiasaan terus dibiarkan akan merusak budaya yang ada pada suatu perusahaan khususnya
pada manajemen perusahaan atau organisasi (Septiadi dan Zunaidah, 2014 : 76).
Suatu budaya yang kuat akan mendesak lebih banyak pengaruh serta mendukung atau mempengaruhi
kinerja dan kepuasan karyawan dengan dampak yang lebih besar pada budaya yang lebih kuat Robbins
(2003 : 308 dalam Septiadi dan Zunaidah,2014 : 76). Banyak karyawan yang kurang memperhatikan
standar operasional kerja, sehingga tercipat sebuah budaya kerja yang menurunkan produktivitas kerja.
Budaya kerja yang diterapkan oleh karyawan dapat menjadikan suatu kebiasaan yang sulit dirubah,
sehingga memerlukan waktu untuk mengubahnya kembali.
B. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah perbandingan kegiatan antara efektivitas keluaran dengan efektivitas masukan,
artinya sebagai sikap mental yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam setiap
pekerjaannya Muchdarsyah (2010 : 102 dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014 : 79 Produktivitas kerja
mencakup sikap mental patriotic yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada
keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik
adri hari ini. (Sinungan,2008 : 2)
1. Intregitas
Jack Weich, dalam bukunya yang berjudul “Winning” mengatakan, “intregitas adalah sepatah kata yang
kabur (tidak jelas). Orang – orang yang memiliki intregitas mengatakan kebenaran, dan orang – orang itu
memegang kata – kata mereka. Mereka bertanggung jawab atas tindakan – tindakan mereka di masa lalu,
mengakui kesalahan mereka dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hokum yang berlaku dalam Negara
mereka, industry mereka dan perushaan mereka, baik yang tersurat maupun yang tersirat dan
mentaatinya. Mereka bermain untuk menang secara bersih (benar), seturut peraturan yang berlaku.
“berbagai survey dan studi kasus telah mengidentifikasi intregitas atau kejujuran sebagai suatu
karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang pemimpin. Jack Weich. (2005). Winning.
2. Profesional
David H. Maister (1998 : 56) mengatakan bahwa orang – orang profesional adalah orang – orang yang
diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu pengetahuan, beratnggung jawab,
tekun, penuh disiplin, dan serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu membuat istilah
profesionalisme identic dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan kemandirian.
3. Produktif
Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
lebih baik daripada hari ini. (Bambang Tri Cahyono, 1996 : 283).
4. Kompetitif
Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan siuasi kerja saat ini. jika dibandingkan dengan era
yang terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif. Persaingan yang semakin ketat menuntut
kita untuk terus memiliki sikap kompetitif.
5. Inovatif
Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau kemampuan diri dalam berfikir untuk menghasilkan
sesuatu yang baru bagi diri kita, masyarakat dan lingkungan kerja.
Konsep 5R
1. RINGKAS (SEIRI)
Ringkas adalah membedakan antara item yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan dan selanjutnya
menyingkirkan item yang tidak diperlukan tersebut. Ringkas dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan
semua sampah/benda yang tidak diperlukan dari lingkungan kerja.
Langkah-langkah penerapan Ringkas, yaitu :
• Memisahkan barang/peralatan yang diperlukan dan tidak diperlukan.
• Membuang barang yang tidak diperlukan, serta tidak meletakkan barang pada suatu area yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan di area tersebut.
• Tidak meletakkan peralatan tanpa kejelasan, karena suatu saat peralatan tersebut akan
dibutuhkan.
2. RAPI (SEITON)
Rapi adalah menata item yang diperlukan pada tempat yang memudahkan untuk segera mengambil item
tersebut. Rapi berarti menyimpan barang dalam tata letak yang benar mengikuti suatu aturan yang
ditetapkan.
Langkah-langkah penerapan Rapi, yaitu :
• Menandai barang/peralatan yang rusak, ditempatkan terpisah dan segera dicari penggantinya.
• Meletakkan barang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
• Memastikan semua barang memiliki tempat khusus dan memastikan semua barang berada di
tempat khusus tersebut.
• Mendorong semua orang untuk mengembalikan barang pada tempatnya setelah digunakan.
3. RESIK (SEISO)
Resik adalah menjaga lingkungan kerja dan seluruh item dalam keadaan baik dan bersih. Resik berarti
menjaga agar tempat kerja bersih dan rapi, serta melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
tempat kerja dan barang dalam keadaan baik dan pada tempatnya.
Langkah-langkah penerapan Resik, yaitu :
• Mencari sumber kotoran dan menentukan apa saja yang hendak dibersihkan.
• Membagi tugas untuk bertanggung jawab pada kebersihan area masing-masing tempat.
• Memilih peralatan kebersihan yang akan digunakan.
• Melakukan pembersihan sesuai dengan daftar cek dan jadwal.
• Memeriksa dan mengevaluasi tempat kerja yang telah dibersihkan.
4. RAWAT (SEIKETSU)
Rawat adalah membuat suatu standar/kondisi yang mendukung untuk memelihara ketiga komponen 5R,
yaitu Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), dan Resik (Seiso). Rawat berarti memelihara lingkungan yang sudah
bersih dan rapi sepanjang waktu dengan membuat standar prosedur yang diketahui dan dipahami semua
orang.
Langkah-langkah penerapan Rawat, yaitu :
• Mempertahankan tempat kerja yang ringkas, rapi dan bersih dg melakukan pemantapan (usaha
terus-menerus).
• Melakukan metode visual manajemen dengan label atau kode sebagai standar prosedur.
5. RAJIN (SHITSUKE)
Rajin adalah membuat 4R sebelumnya menjadi suatu kebiasaan untuk pengembangan yang
berkelanjutan. Rajin berarti mempertahankan standar prosedur yang telah ada untuk menjalankan
Ringkas, Rapi, Resik, dan rawat secara berkelanjutan.
Langkah-langkah penerapan Rajin, yaitu :
• Membuat standar persyaratan dan peraturan secara prosedural, misalnya penjadwalan, urutan
prosedur yang harus dikomunikasikan dan diajarkan pada setiap karyawan untuk memahami standar
prosedur tersebut.
• Menerapkan disiplin yang tinggi atas standar prosedur tersebut, sehingga menjadi kebiasaan atau
sikap kerja seluruh karyawan.
• Membuat suasana yang kondusif sehingga setiap orang saling menghormati satu sama lain.
C. Glosarium
HAZARD (POTENSI/SUMBER BAHAYA: sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
HARM : kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
ACCIDENT : Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
INCIDENT :Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan terjadinya accident. Contohnya sebagai berikut; Seseorang sedang duduk di suatu
ruangan, setelah itu dia berdiri beberapa saat dengan maksud hendak berjalan ke depan. Saat dia sedang
berdiri untuk siap-siap melangkah, tiba-tiba sebuah benda jatuh dari lantai atas tepat sejengkal di depan
badannya. Seandainya orang itu lebih cepat saja dia untuk melangkah, tentu dia akan mendapat
kecelakaan.
DANGER (BAHAYA) : Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi di mana atau kapan muncul sumber
bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
AMAN / SELAMAT (SAFE CONDITION) : suatu kondisi di mana atau kapan munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai.
RISK (RESIKO) : ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu
yang terjadi. Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi / dampak yang
mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai Tingkat Resiko (level of risk).
D. Daftar Pustaka
Achdiani, Y. (2013). Keamanan, kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). (Modul). Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Ali, M. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Daryanto. (2007). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel. Jakarta: Rineka Cipta.
ASESMEN FORMATIF 1
a. manusia
b. pengusaha
c. perusahaan
d. undang-undang
e. lingkungan
a. manusia
b. pengusaha
c. perusahaan
d. undang-undang
e. lingkungan
a. ketenangan
b. keraguan
c. kecelakaan
d. kebiasaan
e. ketegangan
b. pengusaha industri
c. orang yang bersangkutan
d. pengawas pekerjaan
e. direktur perusahaan
c. para pekerja
d. Iingkungan kerja
e. undang-undang K3
a. fuse warning
b. safety valve
c. switch warning
d. tube valve
a. longgar
b. berdasi
c. berlubang
d. berwarna gelap
e. berkancing
8. Suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dan pekerja
serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung faktor-faktor yang
membahayakan disebut…..
a. pencegahan kecelakaan
c. tindakan pengamanan
d. pencegahan tindakan
10. Untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia
dibutuhkan…..
a. digulung
b. jangan digulung
d. dibuat ketat
e. berlubang
12. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan adalah salah satu
tindakan tidak aman yang dilakukan oleh…..
a. lingkungan
b. tempat kerja
c. peralatan kerja
d. seorang pekerja
e. undang-undang K3
13. Pada waktu bekerja sebagai operator, haruslah memenuhi hal berikut, kecuali…..
c. memakai dasi
14. Berikut ini saran dalam memilih pakaian kerja yang aman, kecuali…..
a. pemilihan pakaian
b. pemilihan bahan
e. pemilihan sepatu
15. Beberapa titik rawan dalam tubuh yang perlu mendapat perhatian pada saat kerja
di bengkel adalah…..
b. rambut panjang
c. memakai dasi
16. Berikut ini yang tidak termasuk cara berpakaian yang benar dalam bekerja
adalah…..
d. menggunakan arloji
a. helm
b. dasi
c. sarung
d. celana jeans
e. kacamata hitam
e. menggunakan BCE
20. Memadamkan api yang berisi cairan yang mudah terbakar seperti cat yang
mempunyai panas dan bisa menyala lagi jika terkena oksigen harus dipadámkan
menggunakan…..
c. menggunakan BCF
21. Pada waktu bekerja sebagai operator, haruslah memenuhi hal sebagai berikut,
kecuali…..
c. memakai dasi
22. Masker yang berguna untuk melindungi pernapasan dari serbuk logam,
penggerindaan atau serbuk kasar lainnya adalah…..
b. masker berhidung
c. masker berselaput
d. masker kain
e. masker asbes
23. Dalam memilih pakaian kerja yang aman adalah sebagai berikut, kecuali…..
e. berkancing
24. Berikut yang tidak termasuk cara berpakaian kerja yang benar adalah.....
d. menggunakan arloji
25. Berikut ini cara mengangkat dan memindahkan barang yang benar, kecuali…..
26. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkat benda atau barang adalah…..
b. kekuatan tubuh
c. postur tubuh
d. jenis benda
e. fungsi benda
27. Dalam mengangkat benda yang cukup berat usahakan posisi punggung lurus dan
pergunakan otot…..sebagai tumpuan.
a. tangan
b. paha
c. perut
d. punggung
e. leher
28. Dalam mengangkat barang di atas bahu akan mengakibatkan beban bertumpu
pada…..
a. otot paha
b. seluruh badan
c. otot pinggang
d. otot perut
e. otot lengan
29. Untuk para pekerja diperlukan perlengkapan kerja sebagai berikut, kecuali…..
a. sepatu
b. tas
c. topi
d. jaket
e. rambu-rambu
30. Peralatan kerja yang berfungsi untuk melindungi kepala dan benda yang jatuh
sewaktu bekerja adalah…..
b. pelindung telinga
c. helm
d. topeng
e. sepatu las
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
menJelaska Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
n mampu mampu mampu mampu
Menyelesaik mempresentasikan hasil mempresentasikan mempresentasi mempresentasik
an cara cara penerapan hasil namun dengan kan hasil cara an hasil dengan
penerapan keselamatankerja dalam sikap yang kurang penerapan sikap yang baik
keselamatan bengkel cara penerapan keselamatanker cara penerapan
kerja dalam keselamatankerja
ja dalam keselamatankerj
bengkel dalam bengkel
bengkel a dalam bengkel
dengan dan mampu
sikapyang baik berdiskusi
namun tidak
mampu berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
penyusu tidak membuat kurang mampu mampu mampu
na cara hasil mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
penerapa penyusunan permasalahan dan permasalahan permasalahan dan
n cara penerapan kurang mampu tetapi tidak mampu menyusun langkah
keselam keselamatanker menyusun langkah menyusun langkah kerja dalam cara
atan ja dalam kerja dalam cara kerja cara merancang usaha
kerja bengkel penerapan penerapan pemeliharaan
dalam keselamatankerja keselamatankerja ternak dengan baik
bengkel dalam bengkel dalam bengkel
dengan baik dengan baik atau
sebaliknya
Keterangan :
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten
PEMBELAJARAN
REMEDIASI
Siswa melakukan
• Pencarian contoh laporan identifikasi alat alat kesalamata kerja dalam bengkel
• Wawancara dengan mekanik/ kepala/ pemilik bengkel tentang alat2 alat
kesalamatan kerja pada bengkel