Professional Documents
Culture Documents
Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekue
Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekue
118
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
terjadi wanprestasi atau cidera janji. dan hasil-hasil lainnya yang secara tetap
Adapun pengertian dari wanprestasi merupakan satu kesatuan dengan tanah
yaitu suatu keadaan dimana seseorang yang dijadikan jaminan.
tidak memenuhi kewajibannya yang di- Hak Tanggungan atas tanah yang
dasarkan pada suatu perjanjian/ kontrak. diatur dalam UU No. 4 tahun 1996
Perjanjian utang piutang dengan Bank, menjadi kuat kedudukannya dalam
biasanya menggunakan lembaga Hak hukum jaminan mengenai tanah. Dengan
Tanggungan sebagai jaminan atas kredit demikian, manfaat adanya Hak Tang-
dari Debitur. Hak Tanggungan itu sendiri gungan adalah memberi kedudukan yang
adalah hak jaminan untuk pelunasan diutamakan kepada Kreditur tertentu
utang, dimana utang yang dijamin harus terhadap Kreditur-Kreditur lain. Namun
suatu utang tertentu. dalam pelaksanaan eksekusi Hak Tang-
Menurut ketentuan pasal 1 ayat (1) gungan sebagai jaminan kredit masih ada
UU No. 4 tahun 1996 yang dimaksud beberapa kendala yang menjadi ham-
dengan Hak Tanggungan adalah : batan
Hak Tanggungan atas tanah beserta A.2. Perumusan Masalah
benda-benda yang berkaitan dengan Berdasarkan uraian latar be-
tanah, yang selanjutnya disebut Hak lakang tersebut diatas, maka perlu ada-
Tanggungan adalah hak jaminan
nya perumusan masalah guna mem-
yang dibebankan kepada hak atas
tanah sebagaimana dimaksud dengan permudah pembahasan selanjutnya. Ada-
undang-undang No. 5 tahun 1960 pun permasalahan yang akan dikemu-
tentang Peraturan Dasar Pokok- kakan adalah sebagai berikut :
Pokok Agraria, berikut atau tidak 1. Bagaimana eksekusi Hak Tanggungan
berikut benda-benda lain yang sebagai jaminan kredit untuk
merupakan satu kesatuan dengan perlindungan hukum bagi kepen-
tanah itu, untuk pelunasa utang
tingan Kreditur?
tertentu, yang memberikan kedu-
dukan yang diutamakan kepada Kre- 2. Hambatan-hambatan apakah yang
ditur tertentu terhadap Kreditur- dihadapi dan upaya pemecahannya
Kreditur lainnya. 213 dalam eksekusi Hak Tanggungan se-
bagai jaminan kredit untuk per-
Dari ketentuan diatas, maka Hak lindungan hukum bagi kepentingan
tanggungan pada dasarnya hanya di- Kreditur?
bebankan kepada hak atas tanah dan juga A.3. Tujuan Penelitian
sering kali terdapat benda-benda di Tujuan penelitian penyusunan tesis
atasnya bisa berupa bangunan, tanaman ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis
213
Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang
bagaimana eksekusi hak tanggungan
Hak Tanggungan
119
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
120
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
Unsur esensial dari suatu kredit manusia untuk menerobos hari depan
adalah adanya kepercayaan, maknanya itu, maka masih selalu terdapat unsur
adalah adanya keyakinan dari bank ketidaktentuan yang tidak dapat
sebagai kreditur bahwa kredit yang diperhitungkan. Inilah yang
diberikan akan sungguh-sungguh dite- menyebabkan timbulnya resiko.
rima kembali dalam jangka waktu sesuai Dengan adanya unsur resiko ini maka
kesepakatan. 214 Menurut Thomas Suyatno timbulah jaminan dalam pemberian
unsur-unsur Kredit adalah sebagai kredit.
berikut :
1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si 3. Dasar Hukum Perjanjian Kredit
pemberi kredit bahwa prestasi yang Dalam bentuk apapun juga
diberikannya baik dalam bentuk uang, pemberian kredit itu diadakan, dalam
atau jasa, akan benar-benar semuanya itu pada hakikatnya adalah
diterimanya kembali dalam jangka perjanjian pinjam-meminjam sebagaima-
waktu tertentu di masa yang akan na diatur dalam Kitab Undang-Undang
datang. Hukum Perdata Pasal 1754 sampai
2. Waktu, yaitu suatu masa yang GHQJDQ 3DVDO ³ 215
memisahkan antara pemberian +DO LQL EHUDUWL ³3HUMDQMLDQ NUHGit
prestasi dengan kontra prestasi yang itu dapat diindetikkan dengan perjanjian
akan diterima pada masa yang akan pinjam meminjam dan diatur dalam
datang. Dalam unsur waktu ini, ketentuan Buku Ke III Bab XIII Kita
terkandung pengertian nilai agio dari Undang-XQGDQJ +XNXP 3HUGDWD´ $NDQ
uang yaitu uang yang ada sekarang tetapi harus dibedakan antara perjanjian
lebih tinggi nilainya dengan uang kredit dengan perjanjian pinjam
yang akan diterima pada masa yang meminjam jika dilihat dari segi prak-
akan datang teknya, karena perjanjian pinjam
3. Degree of risk, yaitu tingkat resiko meminjam bersifat riil yang tunduk pada
yang akan dihadapi sebagai akibat pengaturan KUHPerdata, sementara per-
adanya jangka waktu yang janjian kredit tidak tunduk pada
memisahkan antara pemberian ketentuan-ketentuan Buku Ke III Bab
prestasi dengan kontra prestasi yang XIII KUHPerdata, karena perjanjian
akan diterima kemudian hari. kredit termasuk dalam perjanjian tidak
Semakin lama kredit diberikan bernama (onbenoemde overeenkomst)
semakin tinggi pula tingkat dimana dasar hukumnya didasarkan
resikonya, karena sejauh kemampuan kepada persetujuan atau kesepakatan
215
214
R. Subekti dan Rachmadi Usman, Aspek-Aspek
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Hukum Perdata Di Indonesia, Gramedia
Indonesia, Gramedia, Jakarta, 2005, hlm. 56 Pustaka, Jakarta,hlm. 261
121
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
122
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
123
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
hak atas tanah yang pem- yang khusus ditunjuk untuk membuat
bebanannya dinyatakan dengan akta tersebut yaitu wajib dibuat dengan
tugas dan dinyatakan di dalam akta Notaris atau PPAT
akta pemberian hak atas tanah Dengan kata lain sekalipun harus
yang besangkutan. dibuat dengan Akta otentik,
4. Beberapa hal yang perlu diper- pilihanya bukan hanya dengan Akta
Notaris saja, tetapi dapat pula
hatikan oleh Kreditur terhadap
dibuat dengan akta PPAT. 219
obyek Hak Tanggungan
Beberapa segi yuridis yang harus Pendaftaran hak tanggungan secara
diperhatikan oleh Kreditur (Bank) dalam tegas telah diatur dalam pasal 114 ayat 1
menerima hak atas tanah sebagai obyek Peraturan Menteri Negara Agraria
jaminan kredit berupa Hak Tanggungan /Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
adalah : 3 tahun 1997 yang isinya :
a. Segi kepemilikan tanah yang a. Untuk Pendaftaran hak
dijadikan obyek jaminan tanggungan yang obyeknya
b. Segi pemeriksaan setifikat tanah berupa hak atas tanah atau
dan kebenaran letak tanah yang hak milik atas satuan rumah
dijadikan obyek jaminan. susun yang sudah terdaftar
c. Segi kewenangan untuk mem- atas nama pemeberi Hak
Tanggungan, PPAT yang
bebankan Hak Tanggungan atas
membuat Akta Pemberian Hak
tanah yang dijadikan obyek Tanggungan wajib selambat-
jaminan lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
d. Segi kemudahan untuk me- setelah penandatanganan akta
lakukan eksekusi atau penjualan tersebut menyerahkan kepada
tanah yang dijadikan obyek Kantor Pertanahan berkas
jaminan yang diperlukan.
6. Kekuatan Eksekotorial Sertifikat
e. Segi kedudukan Bank sebagai
Hak Tanggungan
Kreditur yang preferen. 218
Salah satu ciri hak tanggungan
5. Surat Kuasa Membebankan Hak
dikatakan kuat adalah mudah dan pasti
Tanggungan (SKMHT) dan Syarat
dalam pelaksanaan eksekusinya,jika
Berlakunya.
debitur cidera janji (Wansprestasi).
Surat kuasa untuk membebankan
Untuk melakukan eksekusi terhadap
Hak Tanggungan itu harus surat kuasa
Hak Tangungan dapat dilakukan tanpa
otentik yang dibuat oleh Pejabat Umum
harus melalui proses gugat-mengugat
218
Retno Sutantio, Beberapa Hal yang Perlu 219
Diperhatikan oleh Bank dalam Menerima Hak J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak Jaminan
Atas Tanah sebagai Obyek Hak Tanggungan , Kebendaan, Hak Tanggungan, Bandung, PT.
Bandung, Makalah, 1996, hal. 53 Citra Aditya Bakti, 1998, hal. 103
124
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
220 222
Ridwan Syahrani, Hukum Acara Perdata di M. Yahya Harahap, Ruang Lingkup
Lingkungan Peradilan Umum, Jakarta, Pustaka Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata,
221
Kartini, 1988, hal. 106 223
Jakarta, PT. Gramedia, 1988, hal. 1
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan
Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 1988, hal. 201 Negeri, Jakarta, Gita Karya, 1963, hal. 137
125
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
126
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
127
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
128
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
129
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
130
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
terselesaikan tanpa harus melalui pen- pelaksanaan lelang tidak boleh kurang
jualan lelang, meskipun demikian ada dari 14 hari. Apabila setelah pe-
juga yang harus dilelang dalam rangka ngumuman lelang yang ke II juga tidak
pelunasan utang Debitur. ada pelunasan/penyelesaian, maka lelang
5. Proses penjualan lelang obyek Hak dilaksanakan dan pada prinsipnya yang
Tanggungan dimenangkan adalah yang mengajukan
lelang adalah penjualan barang penawaran tertinggi dan diatas limit.
yang terbuka untuk umum baik secara B.2. Beberapa kendala yang dihadapi
langsung di hadapan Pejabat lelang dan upaya pemecahannya dalam
maupun melalui media elektronik eksekusi Hak Tanggungan
(internet), dengan cara penawaran harga sebagai jaminan kredit untuk
secara lisan dan atau tertulis yang perlindungan hukum bagi
didahului dengan usaha mengumpulkan kepentingan kreditur.
peminat. 1. hambatan dalam Eksekusi Hak
Khusus mengenai lelang eksekusi Tanggungan sebagai jaminan
pengadilan, diperlukan syarat- syarat kredit untuk perlindungan hukum
sebagai kelengkapan permohonan antara bagi kepentingan kreditur.
lain : a. Hambatan Yuridis.
a. Penetapan Ketua Pengadilan Adapun beberapa faktor yang
Negeri menjadi kendala atau hambatan yuridis
b. Aanmaning/teguran adalah :
c. Penetapan sita atas obyek Hak 1. Adanya penjelasan Pasal 20 ayat 1
Tanggungan Undang- Undang Hak Tanggungan
d. Berita Acara Sita yang dapat disimpulkan bahwa
e. Perincian hutang Kreditur berhak mengambil pelunasan
f. Pemberitahuan lelang piutang yang dijamin dari hasil pen-
kepada termohon lelang jualan obyek Hak Tanggungan dalam
g. Bukti kepemilikan hal hasil penjualan itu lebih besar
(sertifikat) daripada piutang tersebut yang
Mengenai penetapan waktu lelang, setinggi- tingginya sebesar nilai
setelah ditetapkan tentang waktu tanggungan, sisanya menjadi hak
pelaksanaan lelang, kemudian Ketua pemberi Hak Tanggungan. Dari ke-
Pengadilan Negeri selaku pemohon tentuan tersebut berarti utang yang
lelang melaksanakan pengumuman harus dibayar Debitur setinggi-ting-
lelang pertama dan kedua dalam ginya/maksimal adalah sebesar nilai
tenggang waktu 15 hari. Jadi tanggungan yang disebut dalam
pengumuman lelang yang ke II dengan sertifikat Hak Tanggungan itu.
131
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
132
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
133
Jurnal Law reform April 2010. Vol. 5. No.1_______________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Citra Aditya Bakti, Bandung,
Buku-buku : 1993.
Abdurahman, Aneka Masalah Dalam ««««««« Ruang Lingkup
Praktek Penegakan Hukum Permasalahan Eksekusi Bidang
Indonesia, Alumni, Bandung, Perdata, PT. Gramedia, Jakarta,
1980. 1988.
Bachtiar Jazuli, Eksekusi Putusan R. Supomo, Hukum Acara Perdata
Perkara Perdata Segi Hukum Dan Pengadilan Negeri, Gita Karya,
Penegakan Hukum, Akademika Jakarta, 1963.
Pressindo, Jakarta, 1987. Ridwan Syahrani, Hukum Acara Perdata
E. Liliawati Muljono, Tinjauan Yuridis di Lingkungan Peradilan Umum,
Undang-Undang No. 4 tahun 1996 Pustaka Kartini, Jakarta, 1988.
tentang Hak Tanggungan Dalam Roni Hanitijo, S, Metode Penelitian
Kaitannya Dengan Pemberian Hukum, Ghalia Indonesia,
Kredit Oleh Perbankan, Jakarta,1982.
Harwarindo, Jakarta, 2003. Soerjono Sukanto, Sri Mamuji,
H. Salim HS, Perkembangan Hukum Penelitian Hukum Normatif Suatu
Jaminan di Indonesia, Raja Tinjauan Singkat, Raja Grafindo
Grafindo Persada, Jakarta, 2004. Persada, Jakarta, 2001.
Retno Wulan Sutanto, Lembaga Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hak
Pelaksanaan Putusan Lebih Jaminan Atas Tanah, Liberty,
Dahulu dalam Hukum Acara Yogyakarta, 1974.
3HUGDWD ³+XNXP 1R WDKXQ Sudikno Mertokusuko, Hukum Acara
ketiga, Yayasan Penelitian Dan Indonesia, Liberty, Yogyakarta,
Pengembangan Hukum (Law 1988.
Center), Jakarta, 1974. St. Remy Sjahdeni, Hak Tanggungan,
M. Yahya Harahap, Perlawanan Asas-Asas, Ketentuan-Ketentuan
Eksekusi Grose Akta Serta Pokok dan Masalah yang
Putusan Pengadilan Dan Arbitrase Dihadapi oleh Perbankan,
Dan Standar Hukum Eksekusi, PT Alumni, Bandung, 1999.
134
____________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
135