You are on page 1of 17

LAPORAN USAHA KERAJINAN

LONCENG BAMBU

OLEH:
KELOMPOK 5
XII MIPA 5

ANGGOTA KELOMPOK:
 I MADE TRISNA ARI KUSUMA (11)
 I PUTU TRESNA ARI DARMANDA (15)
 NI KOMANG KHARINA GAYATRI (25)
 NI PUTU LINDA WULANDARI (30)

TAHUN AJARAN 2021/2022


SMA NEGERI 2 MENGWI
KATA PENGANTAR

“OM SWASTYASTU”
Puja dan puji syukur kami ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
memberikan kemudahan dalam menyelesaikan proposal dengan baik. Tanpa nikmat dan
karunianya atas kekuatan dan kesabaran yang telah Ia berikan, saya tidak akan bisa
menyelesaikan Proposal ini yang berjudul “PROPOSAL USAHA KERAJINAN LONCENG
BAMBU KREASI” dengan maksimal dan tepat waktu.
Melalui penyusunan proposal ini, kami sadar akan banyak kekurangan pada proposal dan
jauh dari kata sempurna. oleh sebab itu kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun
yang dapat menjadikan proposal ini menjadi lebih baik. Sebagai manusia biasa kami tak luput
dari kesalahan baik dari segi yeknik penulisan maupun tata bahasa.
Demikian di akhir kata ini kami ucapkan Terimakasi sebanyak-banyaknya kepada Ibu
Guru, selaku guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan XII MIPA 5 yang telah
memberikan ilmunya kepada kami dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami berharap sekali proposal ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kedepannya
terutama bagi kami dan semua kalangan pembaca secara umum yang membaca proposal ini
nanti.
“OM SANTHI SANTHI SANTHI OM”
Badung, 28 Juli
2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Visi dan Misi.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................3
BAB II Profil Usaha.......................................................................................................................4
2.1 Jenis Usaha........................................................................................................................4
2.2 Struktur Organisasi...........................................................................................................4
BAB III Produk Perusahaan........................................................................................................6
3.1 Jenis Produk......................................................................................................................6
3.2 Proses Pembuatan.............................................................................................................6
3.3 Analisis SWOT.................................................................................................................7
BAB IV Target Pasar....................................................................................................................8
4.1 Segmentasi Pasar...............................................................................................................8
4.2 Target Pemasaran..............................................................................................................8
4.3 Promosi dan Pemasaran....................................................................................................8
BAB V Keuangan...........................................................................................................................9
5.1 Biaya Produksi dan Non Produksi....................................................................................9
5.2 Harga Pokok Produksi......................................................................................................9
5.3 Perhitungan Laba/Rugi.....................................................................................................9
5.4 Perhitungan BEP...............................................................................................................9
BAB VI Penutup..........................................................................................................................10
6.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
6.2 Saran................................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan, banyak tantangan hidup yang harus diatasi, dihadapi dan diselesaikan.
Meliputi tantangan bersaing dalam keadaan fisik maupun mental. Hal tersebut merupakan
suatu hal pemenuhan dalam kebutuhan baik rohani maupun jasmani. Didasari oleh zaman
yang semakin maju, modern dan persaingan memenuhi kebutuhan yang semakin pesat.

Bambu adalah salah satu kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi usaha
kerajinan. Bambu mampu dibuat menjadi berbagai jenis kerajinan maupun produk yang
mempunyai nilai jual. Secara konvensional proses pengolahan bambu dilakukan dengan
menghabiskan waktu yang cukup lama dan membutuhkan banyak tenaga. Proses
pengolahan dimulai dari penebangan bambu, perpotongan, pengiratan, penyerutan dan
sebagainya. Para pengrajin bambu kebanyakan masih menggunakan cara manual untuk
pengolahan bambu.

Kerajinan dari bambu merupakan salah satu jenis dari berbagai macam hasta karya yang
ada di Indonesia. Di tambah lagi iklim tropis yang ada di Indonesia sangat mendukung
perkembangan tanaman bambu untuk tumbuh. Sehingga ketersedian bahan baku untuk
membuat kerajinan dari bambu sangat melimpah. Selain digunakan sebagai kerajinan
bambu juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga.
Kerajinan yang berbahan dasar dari bambu bisa dibuat dari bahan yang hemat tapi bisa
menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang memiliki banyak manfaat dan juga nilai
ekonomis yang tinggi.

Sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan bambu sebagai
bahan kerajinan ataupun alat rumah tangga. Berbagai barang rumah tangga dibuat dengan
bambu seperti tampah, kap lampu, piring, loka penyajian makanan, meja, dipan, hiasan
lampu, tempat alat tulis, gelas, dan juga topi caping. Berbagai benda dari bahan dasar
bambu ini ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Oleh karena itu tidak
heran bila banyak berkembang usaha rumahan membuat usaha kerajinan tangan dengan
memanfaatkan bambu.

Selain bambu, batang pohon kelapa juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang
terkenal tahan akan cuaca dan gangguan serangga-serangga kayu. Daun kelapa dapat
digunakan untuk membuat selongsong kupat. Tulang daunnya (lidi) digunakan untuk
membuat sapu. Pelepah daunnya dapat digunakan sebagai kayu bakar. Kulit buahnya
(serabut) dapat digunakan untuk membuat sapu. Daging buahnya yang masih muda dapat
dibuat minuman, sedangkan yang sudah tua dapat digunakan sebagai bahan santan atau

1
untuk membuat minyak goreng. Satu hal yang menarik dalam memanfaatkan bagian-
bagian kelapa adalah pada batok atau cangkang buahnya. Hal ini karena sekilas mungkin
tidak terpikirkan bahwa batok kelapa mempunyai nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan buah kelapanya itu sendiri. Dengan sentuhan tangan-tangan kreatif,
batok kelapa dapat menjadi benda-benda kerajinan yang mempunyai nilai guna, nilai
seni, dan bahkan keduanya.

Usaha yang akan kami mulai adalah usaha kecil, yaitu pembuatan produk kerajinan dari
bambu dan batok kelapa. Dengan faktor produksi yang relative murah dan terjangkau
serta mudah didapat. Kami yakin usaha yang kami lakukan ini memiliki berbagai aspek
yang dapat menguntungkan, bagi pribadi maupun orang lain. Oleh karena itu sangat besar
harapan kami dapat menjalankan, mengembangkan usaha ini dengan semaksimal
mungkin. Munculnya kesenian ini bermula banyaknya pabrik-pabrik kelapa dan
banyaknya tumbuhan kelapa di Indonesia, sehingga banyak tempurung kelapa di jadikan
bahan bakar sayang tidak ada guna, hal inilah yang membuat banyak masyarakat
Indonesia mengambil inisiatif dan membuat menjadi bahan ekonomisdup yang harus
diatasi, dihadapi dan diselesaikan.

1.2 Visi dan Misi


 Visi
a. Menjadikan bahan alam yang terabaikan memiliki harga jual.
b. Melestarikan jenis kerajinan bambu di nusantara.
c. Menghasilkan produk unik dan menarik yang ramah lingkungan.
d. Kepuasaan konsumen atas produk merupakan hal yang kami utamakan.

 Misi
a. Memperkenalkan jenis lonceng angin terbaru yang khususnya terbuat dari bahan
bekas bambu.
b. Menciptakan inovasi baru lonceng angin berbahan utama bambu.
c. Memanfaatkan bahan baku yang melimpah di lingkungan sekitar.

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat kerajian lonceng angin dari bambu ini adalah:
a. Memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII semester I.
b. Memanfaatkan barang bekas atau bahan alam yang tidak terpakai.
c. Meningkatkan jiwa kreatifitas kami sebagai pelajar.
d. Meningkatkan nilai jual beli dari bambu yang semula hanya polos menjadi lebih
menarik karena dibuat menjadi kerajinan lonceng angin.

2
e. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang berwirausaha, sehingga
menambah dapat pengalaman kami sebagai seorang wirausaha.
f. Mencoba menerapkan segala kemampuan kami untuk bisa menciptakan kerajinan
yang berkualitas dan dapat dijualbelikan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari kerajianan bambu yang kami buat adalah:
a. Mendapat pengalaman dan keuntungan.
b. Tempat sebagai tempat siswa berkreativitas.
c. Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari bahan keras

3
BAB II
PROFIL USAHA

2.1 Jenis Usaha

Jenis usaha yang kami tekuni adalah jenis usaha yang


bergerak dalam memproduksi kerajinan homemade dari
bambu. Usaha ini merupakan ajang latihan bagi siswa
dalam rangka melatih siswa SMA dalam bersaing di dunia
wirausaha. Nama yang kami berikan untuk usaha kami
adalah “LONCENG ANGIN NARINDA”. Sebagai
kelompok wirausaha kami berempat sepakat untuk
menjadi pemilik dari usaha ini. Kata NARINDA sendiri
berasal dari huruf-huruf yang ada dalam nama kami.
- Nama Usaha : Lonceng Bambu Narinda
- Bentuk Usaha : Kelompok
- Pemilik : NARINDA
- Alamat : Jalan Sahadewa I, Desa Munggu.
- Tanggal Berdiri : 26 Juli 2022
- Anggota : 4 orang

2.2 Struktur Organisasi

PEMILIK
NARINDA

BAGIAN PEMASARAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PRODUKSI


Linda Wulandari Kharina Gayatri Tresna Ari & Trisna Ari

4
Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang mendeskripsikan
komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana setiap individu atau SDM
yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-
masing. Struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan menempatkan
orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.

Organisasi sendiri adalah sebuah sistem dimana pekerjaan dibagi dan diserahkan kepada
sekelompok orang yang bekerja sama demi tercapainya tujuan organisasi. Kelompok-
kelompok tersebut memiliki lapisan dengan peran yang berbeda dan saling
berkesinambungan.
Kewajiban dan tanggung jawab setiap bagian:
1. Pemimpin usaha
Bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang terjadi dan berlangsung dalam
proses usaha, menaungi semua orang di dalam tim, mampu menggerakkan orang
lain hingga bisa mencetuskan ide-ide serta gagasan kreatif yang bertujuan untuk
mengembangkan perusahaan.
2. Bidang Pemasaran
Departemen marketing atau pemasaran memainkan peran dan tugas penting dalam
mempromosikan bisnis dan misi organisasi. Karena dengan adanya pemasaran,
produk akan lebih dikenal dan lebih berpotensi untuk dibeli. Salah satu tugas di
bidang pemasaran adalah memilih strategi pemasaran yang akan digunakan.
Strategi pemasaran sangatlah beragam, misalnya: Mencari peluang usaha secara
online.
3. Bidang Keuangan
Di dalam sebuah perusahaan, administrasi keuangan memiliki peran sebagai
pengelola urusan keuangan seperti mengurus keluar masuknya uang. Peran
administrasi keuangan sangatlah penting karena memiliki kuasa pencatatan dan
pendataan pada arus uang yang ada.
4. Bidang Produksi
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku
awal sampai menjadi barang jadi. Menjaga agar mutu bahan baku dalam proses dan
mutu barang jadi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

5
BAB III
PRODUK PERUSAHAAN

3.1 Jenis Produk

Usaha kerajinan tangan lonceng angin yang berbahan dasar dari bambu bekas ini menjadi
usaha yang memiliki peluang bisnis sangat menggiurkan karena disekitar area lingkungan
kita banyak sekali barang-barang bekas yang tidak terpakai. Sehingga kami menemukan
ide atau inovasi untuk mengubah barang bekas khususnya bambu menjadi sebuah karya
kerajinan lonceng angin bambu yang menarik untuk dijadikan hiasan, hadiah, atau
pajangan.

3.2 Proses Pembuatan


Lonceng Angin dari Bambu
A. Alat dan bahan
1. Alat:
- Bor
- Gergaji
- Pisau
- Talenan
- Pisau Temutik
- Amplas Kasar Halus
- Penggaris

2. Bahan:
- Bambu
- Batok kelapa
- Pernis
- Tali

B. Cara kerja:
1. Potong-potong bambu bekas dengan gergaji dialasi talenan.
2. Bersihkan bambu-bambu yang sudah dipotong.
3. Iris bambu agar membentuk lekukan menggunakan pisau, lalu rapikan
pinggiran bambu yang telah dipotong menggunakan pisau temutik.
4. Belah batok kelapa dengan gergaji.

6
5. Hilangkan serabut kelapa dengan mengamplas menggunakan amplas kasar.
6. Lubangi ujung atas bambu dan pinggir batok kelapa untuk tempat memasukkan
tali menggunakan bor.
7. Rapikan lubang yang telah dibor menggunakan amplas.
8. Buat tiap-tiap potongan bambu dengan ukuran yang berbeda agar
menghasilkan suara yang berbeda.
9. Setelah semua bambu sudah terbentuk, bersihkan atau amplas bambu
menggunakan pengamplasan agar rapi dan halus.
10. Setelah bambu sudah dirapikan dan dihaluskan, pernis bagian luar bambu agar
tahan lama dan membuat bambu berkilau lalu jemur dibawah matahari.
11. Buat potongan bambu berbentuk bulat untuk membuat pantulan pada saat
bambu terkena angin.
12. Setelah bambu siap, masukkan tali ke dalam bolongan-bolongan yang sudah di
bor pada bambu, lalu tata melingkar bambu dengan batok kelapa.
13. Lonceng angin dari bambu siap dikemas.

3.3 Analisis SWOT

a. Strenght (Kekuatan)
- Bahan baku mudah didapatkan
- Produk tahan lama
- Harga jual produk terjangkau
- Produk memiliki kualitas tinggi
- Produk yang ditawarkan menggunakan bahan yang aman dan bersih

b. Weakness (Kelemahan)
- Proses pembuatan bisa dibilang cukup rumit. Dalam memotong bambu agar bisa
menghasilkan suara yang bagus

c. Opportunity (Peluang)
- Karena keunikan produk ini, peminatnya menjadi tinggi di pasaran.
- Masih sedikit pengrajin usaha lonceng bambu di sekitar lingkungan kami.

d. Threat (Ancaman)
- Muculnya pesaing baru yang sejenis yang berusaha menyaingi usaha kerajinan
kami.

7
BAB IV
TARGET PASAR

4.1 Segmentasi Pasar


Dalam mengkelompokkan pemasaran produk kerajinan, kami memusatkan pada setiap
kalangan, baik itu dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah keatas.
a. Segmentasi Demografis
Konsumen yang kami fokuskan dalam pemasaran kerajinan ini adalah anak muda
hingga orang dewasa. Sesuai dengan fungsinya kerajinan ini digunakan untuk
pajangan di rumah agar menambah estetika dan suasana ramai.
b. Segmentasi Geografi
Daerah yang difokuskan dalam pemasaran adalah wilayah-wilayah yang mana
banyak terdapat villa-villa ataupun di wilayah-wilayah perumahan.

4.2 Target Pemasaran


Dalam menargetkan pemasaran produk kerajinan, kami sebagai wirausaha yang baru
terjun ke dunia ini memfokuskan kepada konsumen kalangan orang tua atau kalangan
guru-guru yang berada di lingkungan sekitar atau lingkungan sekolah yang dirasa dapat
tertarik untuk membeli produk yang siswa buat.

4.3 Promosi dan Pemasaran


Dengan banyaknya produk kerajinan yang terbuat dari bambu, maka tidak heran jika
muncul kerajinan dari bahan dasar sejenis yaitu bambu. Untuk memperluas dan
memasarkan hasil kerajinan ini, maka diperlukan strategi yang tepat agar produk
kerajinan ini dapat terjual sesuai sasaran. Strategi yang tepat akan menentukan bagaimana
nanti produk yang dijual dapat terjual dengan cepat.

Strategi pemasaran yang akan kami lakukan yaitu bekerjasama dengan pemilik
perusahaan bangunan. Kerajinan Lonceng Angin Bambu Narinda yang kami buat ini,
selain mempunyai fungsi hias kerajinan ini juga mempunyai fungsi meditasi karena
dengan bunyi yang dihasilkan akibat angin yang berhembus membuat irama dari
pantulan-pantulan bambu. Strategi lain yang akan kami lakukan yaitu dengan menitipkan

8
hasil produk kami di pusat oleh-oleh dan pusat kerajinan. Selain itu, strategi penjualan
yang akan kami lakukan dengan cara mengiklankan produk kami melalui internet.
Strategi penjualan melalui internet sangat efektif dilakukan. Kami akan memanfaatkan
social media, seperti Intstagram, TikTok, Twitter, Facebook, Blog, dan lain lain untuk
memperluas jangkauan pemasaran produk kami. Dengan memanfaatkan sosial media
tersebut diharapkan banyak pembaca yang tertarik untuk membeli produk kami.

BAB V
KEUANGAN
5.1 Biaya Produksi dan Non Produksi
1. Biaya Produksi
2. No Barang Harga Satuan Jumlah Total Harga
1. Bambu Rp. 4.000,00 5 Rp. 20.000,00
2. Amplas Rp. 5.000,00 1 Rp. 5.000,00
3. Batok Kelapa Rp. 3.000,00 1 Rp. 3.000,00
4. Pernis Rp. 25.000,00 1 Rp. 25.000,00
5. Tali Rp. 2.500,00 2m Rp. 5.000,00
Total biaya Rp. 58.000,00
Biaya Non Produksi
No Komponen Jumlah Harga
1. Biaya administrasi 0 Rp. 0
2. Biaya Pemasaran 0 Rp. 0
Total biaya Rp. 0
3. Biaya Tetap
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung
No Biaya Tenaga Kerja Jumlah Pekerja
1. Rp. 5.000,00 4
Total Biaya Rp. 20.000,00

b. Biaya Operasional Pabrik Variabel


No Nama Barang Jumlah Harga Satuan
1. Bungkus Kemasan 1 Rp. 5.000,00
Total Biaya Rp. 5.000,00

c. Biaya Operasional Pabrik Tetap

9
 Biaya Penyusutan
1
1. Gerinda → × 170.000 = Rp. 1.770,83
96
1
2. Gergaji → × 34.000 = Rp. 566,66
60
1
3. Pisau Temutik → × 45.000 = Rp. 750,00
60
1
4. Talenan → × 25.000 = Rp. 2.083,33
12

 Total Biaya Penyusutan

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Penyusutan


1. Bor 1 Rp. 170.000,00 Rp. 1.770,83
2. Gergaji 1 Rp. 34.000,00 Rp. 566,66
3. Pisau Temutik 1 Rp. 45.000,00 Rp. 750,00
4. Talenan 1 Rp. 25.000,00 Rp. 2.083,33
Total Biaya Rp. 5.170,82

5.2 Harga Pokok Produksi


No. Komponen Total (Rp)
1. Biaya Produksi Rp. 58.000,00
2. Biaya Tenaga Kerja langsung Rp. 20.000,00
3. BOP Variabel Rp. 5.000,00
4. BOP Tetap Rp. 5.170,82
5. Biaya Non Produksi Rp. 0
Total Harga Pokok Produksi Rp. 88.170,82

5.3 Perhitungan Keuntungan


 Harga Pokok Satuan
HPP : Jumlah Produk = Rp. 88.170,82 : 2
= Rp. 44.085,41

 Keuntungan yang diinginkan : 45%

10
Harga Pokok Satuan × 45% = Rp. 44.085,41 × 45%
= Rp. 19.838,43

 Harga Jual Satuan Produk :


Harga Pokok Satuan + Keuntungan = Rp. 44.085,41 + Rp. 19.838,43
= Rp. 63.923,84
= Rp. 64.000,00 (Dibulatkan)
→ Maka, harga jual per satuan produk berdasarkan laba yang diinginkan adalah Rp.
64.000,00.
5.1 Perhitungan BEP
a. Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku + BOP Variabel =
Rp. 58.000,00+ Rp. 5.000,00 = Rp. 63.000,00
b. Biaya Variabel Unit
Biaya Variabel : Jumlah Produk = Rp. 63.000,00 : 2
= Rp. 31.500,00
c. BEP Unit

FC
BEP Unit =
P . Unit −VC /unit

88.170,82
=
64.000,00−31.500,00

88.170,82
= 32.500,00

= 2,7129

=3

d. BEP Rupiah
FC
BEP Rupiah = 1− VC
Total jual

11
88.170,82
= 1−
63.000,00
64.000,00× 2
88.170,82
= 1−
63.000,00
128.000,00
88.170,82
= 1−0,49
88.170,82
= 0,51

= 172.883,96
= 173.000,00

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mancapai keberhasilan. Kami sangat
yakin bahwa usaha ini akan maju terus dan berkembang karena dilakukan oleh sumber
daya manusia yang memiliki kualitas dalam menjalankan pekerjaan. Bambu merupakn
bahan keras yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan. Dengan keberadaannya yang
tidak asing, dengan mudah memanfaatkan bambu tersebut untuk dibuat kerajinan agar
nilai jualnya menjadi tinggi. Namun dalam pembuatan kerajinannya, juga harus dengan
teknik pengolahan yang sesuai dan tepat agar dapat menghasilkan barang yang
berkualitas juga.

Dari kerajinan yang kami buat hanya menggunakan teknik yang tidak terlalu sulit dalam
produksinya. Dalam pengolahan bambu, kami tidak mengalami kesulitan karena memang
gampang untuk pengolahannya. Dengan demikian kami mampu menghasilkan kerajinan
bambu yang memiliki nilai jual dengan segenap kemampuan kami yang ada.

6.2 Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal
ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan keinginan usaha kami ini sehingga dapat
berjalan dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat
bermanfaat bagi kami dan masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua

12
pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih.

13

You might also like