You are on page 1of 34

LAPORAN PRAKTIK STASE

KB DAN PELAYANAN KONTRASEPSI

Disusun oleh :
LENNY NOPITA FRISKA SINAGA
NIM: 213001080031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDANFAKULTAS


ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP
STASE KB DAN PELAYANAN KONTRASEPSI PADA Ny. Y
AKSEPTOR KB PIL DI PMB Bdn.ERA ZORA,S.iT.,M.Kes
KABUPATEN MERANGIN
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase KB dan Pelayanan Kontrasepsi

Jambi, 06 Februari 2023

Disetujui,
CI Akademik

Bdn., Devi Arista, S.ST., M.Kes


NIK. 1010300715008
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP
STASE KB DAN PELAYANAN KONTRASEPSI PADA Ny.Y
AKSEPTOR KB PIL DI PMB Bdn.ERA ZORA,S.iT.,M.Kes
KABUPATEN MERANGIN
TAHUN 2023

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :


NAMA : LENNY NOPITA FRISKA SINAGA
NIM : 213001080031

Disetujui,
CI Akademik

Bdn., Devi Arista, S.ST., M.Kes


NIK. 1010300715008

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn., Devi Arista, S.ST., M.Kes


NIK. 1010300715008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat-Nya
sehingga penulisan dapat menyelesaikan Laporan Praktik Stase Asuhan Kebidanan
KB ini. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada ibu Bdn.Devi Arista, S.ST.,M.Kes selaku CI akademik yang
telah banyak meluangkan waktu, memberi bimbingan serta motivasi kepada penulis
yang tak ternilai harganya dalam penyusunan laporan praktik stase asuhan kebidanan
KB ini. semoga kebaikannya mendapat imbalan pahala dari yang maha kuasa.
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, Untuk
itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Ibu Bdn. Subang Aini, Nst, S.Keb, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Adiwangsa Jambi
2. Ibu Bdn. Devi Arista, SST, M.Kes selaku Ketua prodi pendidikan profesi bidan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
laporan praktik stase asuhan kebidanan KB ini.
3. Ibu Bdn. Gustien Siahaan, S.keb, M.Kes selaku dosen Pembimbng Akademik
yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam meyelesaikan laporan
praktik stase asuhan kebidanan pranikah ini.
4. Ibu dosen program studi pendidikan profesi bidan yang telah banyak
memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
5. Ny. Y beserta keluarga atas kesediaannya menjadi pasien praktik stase asuhan
kebidanan KB dan segala bantuannya dalam penyusunan laporan ini.
6. Semua keluarga atas dukungan dan doa yang selalu di berikan sehingga Laporan
praktik stase asuhan kebidanan KB ini selesai pada waktunya.
7. Rekan Seangkatan dan pihak-pihak yang terkait yang sudah banyak membantu
dan motivasi dalam penyelesaian laporan praktik stase asuhan kebidanan KB ini.
8. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan praktik stase
asuhan kebidanan KB ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan praktik stase asuhan kebidanan KB ini
sehingga laporan praktik stase asuhan kebidanan KB ini hendaknya bisa
bermanfaat bagi kita semua

06 Februari 2023
Penulis,

Lenny Nopita Friska Sinaga


FORMAT LAPORAN STASE

Halaman Judul………………………………...………………………………..…….i
Halaman Persetujuan……………….……………………………..………...………ii
Halaman Pengesahan……………………………………………...……….…..…...iii
Kata pengantar……………………………………………………..……….……....iv
Daftar Isi…………………………………….……………………..……………...….v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………..…..….……………..……………….……….….1
B. Tujuan……………….……...………………..……….………….…….…..2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian………………………….…………….…………….….........….3
B. Metode kontrasepsi hormonal……………………..……………..….....…5
C. Tinjauan Umum Tentang Pil KB kombinasi……….…...………....….…..5
D. Jenis Pil Kombinasi………………………………….……………….....…6
E. Cara kerja pil kombinasi……………………..………………………….…6
F. Manfaat pil kombinasi…………….….………………….………..………..7
G. Keuntungan Pil Kombinasi…………………………….………..………....7
H. Kerugian pil kombinasi…………….……………..……….……………….8
I. Efek samping pil Kombinasi……….……………………………………….9
J. Penatalaksaan……………………….………………………………………9
K. Indikasi pil kombinasi…………….………………………………………10
L. Kontraindikasi pil kombinasi……………………….…………...………..10
BAB III TINJAUAN KASUS
A.Kasus terkait………………...………………………………………...…..12
B. Pengkajian…………………....……………………………………..…….12
C. Analisa Data………………………………………………………...…….15
D. Diagnosa Kebidanan………………………………………………..…….17
E. Intervensi……………………………………………………………..…...17
F. Implementasi…………………………………...………………….….…..18
G. Evaluasi………………………………………………………...….……..20
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan……………………………………...…………………...…..21
B. Jurnal Terkait……………………………………...…………………..….22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….…23
B. Saran………………………………………………………...………....…23

DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
LAMPIRAN JURNAL
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO penggunaan kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian
dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin, tetapi terus rendah di sub- sahara
Afrika. Secara global, penggunaan kontrasepsi modern telah meningkat sedikit
dari 54% di tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2015. Secara regional,
proporsi wanita yang melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah
meningkat minimal 8 tahun terakhir. Di Afrika naik dari 23,6% menjadi 28,5%,
di Asia sedikit meningkat dari 60,9% menjadi 61,8%, dan di Amerika Latin dan
Karibia tetap stabil di 66,7%. Diperkirakan 225 juta wanita di negara
berkembang ingin menunda atau berhenti melahirkan tetapi tidak menggunakan
metode kontrasepsi apapun dengan alasan yaitu terbatas pada pilihan metode
kontrasepsi, pengalaman terhadap efek samping dan kebutuhan yang belum
terpenuhi untuk kontrasepsi masih terlalu tinggi (WHO 2016).
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang
wanita dengan cara diminum (pil) Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk
mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang
tidak diinginkan. Untuk itu kepatuhan mengkonsumsi pil KB secara teratur
sesuai dengan dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan. Kepatuhan
mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsi pil KB yaitu mencegah
menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan bisa dirasakan.
Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin bahwa
akseptor pil KB terhindar dari kehamilan. Hal ini dikarenakan pengkonsumsian
yang tidak teratur emnjadikan pil KB tidak bisa bekerja secara optimal. Akan
tetapi fenomena di lapangan menunjukkan bahwa sering kali akseptor pil KB
tidak patuh dalam melakukan keteraturan mengkonsumsi pil KB. Ketidakpatuhan
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pil KB. Mereka
cenderung menghemat pengkonsumsian dengan meminum pil KB dibawah
ukuran yang disarankan. Kebiasaan ini menyebabkan masih mungkin akseptor
pil KB mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (Depkes RI, 2011).
Ada beberapa metode keluarga berencana yang di anjurkan olehpemerintah
diantaranya, KB metode sederhana (kondom, pantang berkala,pantang berkala
dengan sistem kalender, pantang berkala dengan sistem suhubasal, senggama
terputus, dan spermisida), KB metode efektif (kontasepsihormonal, kontrasepsi
hormon pil, kontrasepsi hormonal suntikan, kontrasepsihormonal susuk /
norplant atau implan). Kontrasepsi mekanis (AlatKontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR), metode KB darurat (metode hormonal,danmetode insersi AKDR),
Kontasepsi mantap (kontap) untuk pria denganvasektomi dan wanita dengan
tubektomi (Ayu, 2010).
Pil KB oral kombinasi merupakan tablet pil kombinasi yang diangap
sebagai suatu metode kontarsepsi yang dapat dipercaya. Semua pil kombinasi
mengandung Estrogen dan Progesterone, kandungan Estrogen didalam pil
biasanya menghambat ovulasi dan menekan perkembangan sel telur yang
dibuahi. Mungkin juga dapat menghambat impantasi sedangan progesteron
dalam pilakan menentalkan lender servik untuk mencegah masuknya sperma.
Hormon ini juga mencegah konsepsi dengan cara memperlambat transpotrasi
telur dan menghambat ovulsai(Nurannisa S, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keluarga Bencana pada Ny. Y tentang
Kontrasepsi Pil di BPM Bdn. Erazora,SiT,.M.Kes Kota Bangko Tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu Melakukan Asuhan Keluarga Bencana pada Ny. Y tentang
Kontrasepsi Pil di BPM Bdn. Erazora,SiT,.M.Kes Kota Bangko Tahun
2022.
b. Mampu meberikan KIE mengenai tentang Kontrasepsi Pil pada Ny. N di
BPM Bdn. Erazora,SiT,.M.Kes Kota Bangko Tahun 2023.
BAB II
TINJAUN TEORI

A. Keluarga Berencana
1. Definisi Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (family planning) adalah gerakan untuk mewujudkan
keluarga kecil sejahtera dan bahagia melalui penuerunan tingkat kelahiran
secara bermakna (yanti, 2011). Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk
mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Agar dapat mencapai hal
tersebut,maka di buatlah beberapacara atau alternatif unruk mencegah
ataupun menunda kehamilan.Cara tersebut termasuk kontrasepsi atu
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga(Ari sulistyawaty, 2012).
2. Tujuan Program Keluarga Berencana
a. meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,serta
keluarga pada khususnya dan bangsa apada umumnya.
b. Untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkanangka kelahiran, sehingga pertambahan penduduk tidak
melebihikemampuan Negara untuk menaikkan produksi dan penyediaan
jasa-jasa(Ari sulistyawaty, 2012).

B. Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upaya-upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan.Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga
bersifatpermanen. Yang bersifat permanen dinamakan pada wanita
tubektomi dan pada pria vasektomi (Wiknjosastro 2008).
2. Ciri-ciri Kontrasepsi Yang Ideal
a. Aman/tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
c. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah di kerjakan oleh seseorangdokter
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (Wiknjosastro 2008).
3. Tujuan Kontrasepsi
Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan :
a. Tujuan Umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu
dihayati NKKBS.
b. Tujuan Pokok Penurunan angka kelahiran yang bermakna yaitu guna
mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan
mengkatagorikan tiga fase untuk mencapai sasaran yaitu :
1) Fase menunda perkawinan/kesuburan.
2) Fase menjarangkan kehamilan.
3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan(Wiknjosastro
2008).
4. Macam-Macam Kontrasepsi
a. Metode kontrasepsi sederhana
1) Metode kontrasepsi tanpa alat
a) Metode alamiah
Metode kalender merupaka salah satu cara /metode
kontrasepsisederhana dapat di kerjakan sendiri oleh pasangan
suami istri dengan tidakmelakukan senggama pada masa subur.
b) Metode suhu basal
Metode suhu basal adalah suatu metode kontrasepsi yang
dilakukan dengan cramengukur suhu tubuh untuk mengetahui
suhu tubuh basaluntuk menentukan ovulasi.
c) Metode lendir serviks (metode ovulasi billings/MOB)
Metode lendir serviks adalah metode kontrasepsi dengan
menghubungkanpengawasan terhadap perubahan lendir serviks
wanita yang dapat di deteksi di vulva.
d) Metode simptoternal
Metode simptoternal adalah gabungan dari metode KB alamiah
untukmenentukanmasa subur atau ovulasi, antara lain metode
basal suhu tubuh dan lendir serviks.
e) Metode amenore laktasi
Metode amenore laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eklusif, yaitu
hanyaduberikan ASI saja tanpa pemberian makanan
tambahan/minuman apapun.
f) Coitus interuptus (senggama terputus)
Coitus interuptus adalah suatu metode kontrasepsi dimana
senggama di akhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Cara
kerjanya adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi, dengan demikian air mani sengaja ditumpahkan di luar
untuk mencegah terjadinya fertilisasi(Wiknjosastro 2008).
b. Metode kontrasepsi hormonal
1) Pil KB
a) Pil kombinasi
Adalah pil kontrasepsi yang berisi estrogen dan progesterone.
b) Pil sekuensial
Adalah pil yang hanya mengandung estrogen saja untuk 14- 16
hari, di susul dengan pil yang mengandung estrogen dan
progestaten untuk 5-7 hari.
c) Mini pil
Adalah pil kontrasepai yang hanya terdiri dari progesterone saja
dalam dosis rendah(0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara
terus menerus setiap hari tanpa berhenti
d) Morning after pil
Adalah pil kontrasepsi yang mengandung estrogen kadar
tinggi(Wiknjosastro 2008).

C. Tinjauan Umum Tentang Pil KB Kombinasi


1. Pengertian Pil Kombinasi
Pil kombinasi adalah pil hormonal yang terdiri atas komponen estrogen
dan progesterone (Wiknjosastro, 2008).
Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone sintesis
estrogen dan progesterone (Handayani, 2010)
Pil kombinasi adalah kontrasepsi yang pada dasarnya meniru proses-
proses alamiah yakni akan menggantikan produksi normal estrogen dan
progesterone oleh ovarium (Hartanto, 2010).
Pil Kombinasi merupakan zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan
spermatozoa yang bergerak kedalam traktus genitalia interna dan berisi
estrogen maupun progesteron (progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada
yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis
progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya.
(Saifuddin,2007).
D. Jenis Pil Kombinasi
1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan7 tablet tanpa
hormon akif.
2) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda,dengan 7 tablet
tanpa hormoaktif
3) Tifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandunghormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif (Saifuddin,2007).
E. Cara Kerja Pil Kombinasi
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi, lendir servik mengental sehingga suit dilalui sperma
3. Pergeseran tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula (Saifuddin,dkk 2006).
F. Manfaat Pil Kombinasi
Manfaat Pil Kombinasi antara lain:
1. Memiliki efektifitas yang tinggi
2. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3. Tidak mengganggu hubungan seksual
4. Siklus haid menjadi teratur, banyak darah haid berkurang
5. Dapat digunakan jangka panjang
6. Dapat digunakan sejak usia remaja higga menopause
7. Mudah dihentikan setiap saat
8. Kesuburan segaera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
9. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
10. Membantu mencegah Kehamilan ektopik, Kanker ovarium, Kanker
endometriu, Kista ovarium, Penyakit radang panggul, Kelainan jinak pada
payudara, Dismenorhe dan jerawat (Arum & Sujiyatini 2011).
G. Keuntungan Pil Kombinasi
Adapun keuntungan dalam menggunakan Pil Kombinasi sebagai berikut :
1. Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitastubektomi),
bila digunakan setiap hari
2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang(mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan
6. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
7. Mudah dihentikan setiap saat.
8. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
9. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10. Membantu mencegah : kanker ovarium, kanker endometrium, kistaovarium,
penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara,kelainan jinak pada
payudara, dimenore (Arum & Sujiyatini, 2011)
H. Kerugian Pil Kombinasi
Adapun kerugian dalam menggunakan Pil Kombinasi sebagai berikut :
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
3. Perdarahan bercak atau perdarahan terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing
5. Nyeri Payudara
6. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan justru memiliki dampak positif.
7. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
8. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
9. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks
berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko
struk,dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.
Padaperempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati- hati.
11. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS (Arum &
Sujiyatini, 2011)
I. Efek samping Pil Kombinasi
Penjelasan tentang efek samping pil kombinasi kepada klien seperti halnya
apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah, akan meningkatkan pemakaian
yang aman dan efektif. Khususnya klien harus mengetahui bahwa dalam 3 siklus
pertama ada kemungkinan tejadi efek samping seperti di bawah ini: Mual; rasa
tidak enak di payudara; pendarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding;
pusing; sakit kepala; penambahan berat badan; jerawat (Arum & Sujiyatini,
2011)
Cara Kerja Pil Kombinasi adalah
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi, lendir servik mengental sehingga suit dilalui sperma
pergeseran tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya
akan terganggu pula (Saifuddin,dkk 2006).
J. Penatalaksanaan
Cara Mempergunakan Pil KB Kombinasi Adalah Sebagai Berikut :
1. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap
hari
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3. Sangat dianjurkan penggunaanya pada hari pertama haid.
4. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil
habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21
habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari
paket yang baru.
5. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambillah pil yang
lain atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain.
6. Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan
memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan Anda, pil dapat diteruskan.
7. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, carapenggunaan
pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.
8. Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), sebaiknya minum pil tersebut segera
setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu
meggunakan metode kontrasepsi yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1 -
21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai skedul yang ditetapkan.
Juga sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai telah menghsbiskan paket pil tersebut.
9. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan. Beberapa jenis
obat dapat mengurangi efektivitas pil, seperti rifampisin, fenitoin (Dilantin),
barbiturat,griseofulvin, trisiklik antidepresan, ampisilin dan penisilin,
tetrasiklin. Klien yang memakai obat-obatan di atas untuk jangka panjang
sebaiknya menggunakan pil kombinasi dengan dosis 50 μg atau dianjurkan
menggunakan metode kontrasepsi yang lain. (Saifuddin, 2007)
K. Indikasi Pil Kombinasi
1. Berada pada usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
3. Gemuk atau kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah melahirkan dan enam bulan dan tidak memberikan ASI esklusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi
perempuan tersebut.
7. Pasca keguguran
8. Perempuan yang anemia kerena haid yang berlebihan
9. Perempuan dengan nyeri haid hebat
10. Memiliki siklus haid tidak teratur (Saifuddin dkk, 2006).
L. Kontraindikasi Pil Kombinasi
1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Menyusui eksklusif
3. Perdarahan pervginam yang belum diketahui penyebabnya
4. Penyakit hati akut (hepatitis)
5. Perokok dengn usia >35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg
7. Riwayat gangguan factor pembukuan darah atau kencig manis > 20 tahun
8. Kanker payudara au dicurigai kanker payudara
9. Migraine dan gejala neurologik fokal (epilepsy/riwayat epilepsi)
10. Tidak dapat menggunakan Pil Kral Kombinasi (Saifuddin dkk, 2006).
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PIL


PADA NY. Y DI BPM Bdn. ERA ZORA,S.iT.,M.Kes

A. KASUS TERKAIT
Tempat Praktek/Ruang : BPM Bdn. Era Zora,S.iT.,M.Kes
Nomor MR : 0105
Masuk Klinik/Tgl : 06 Februari 2023
Pembimbing lahan/CI : Bdn, Devi Arista, S.Keb, M.Kes
Pengkajian Tanggal : Jam16.30 wib Oleh Lenny
Sumber Data : Wawancara Langsung

B. PENGKAJIAN
a. Identitas
Identitas Ibu Identitas Suami
Nama : Ny. Y Tn. A
NIK : 1508115110000002 1508110312980001
Umur : 24 Tahun 26 Tahun
Golongan Darah : B B
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Swasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Sungai Ulak Sungai Ulak
No Telpon : 082281725801 -
Jenis dan No : BPJS / 0000989441572 BPJS/-
Jaminan
b. Keluhan Utama
Ibu Ingin Ber KB Pil
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Sehat
2. Riwayat kesehatan saat ini : Sehat
3. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada yang sakit
d. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : Umur 12 tahun
2. Siklus : 28 hari
3. Lamanya :7 hari
4. Dismenorea : Tidak ada
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

N Hami U Komplika Tahu Jenis Penolon BB/ J Komplika Lakta


o l Ke K si n Persalina g PB K si si
n
1 1 39 Tdk ada 2020 Normal Bidan 3,5/51 P Tdk ada ASI

f. Riwayat KB
Tidak Ada
g. Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
1. Pola nutrisi
Frekuensi : 3 x sehari
Komponen makan : Nasi, sayur, ayam, dan buah
Makanan selingan : Tidak Ada
Makanan pantang : Tidak Ada
Alergi makanan : Tidak Ada
Volume minum/hari : 12 gelas
Jenis minuman : Air Putih
2. Pola eliminasi
Buang air besar : 1x/ hari
Buang air kecil : 4-5 x/hari
3. Polaaktifitas dan istirahat
Aktifitas sehari-hari : Dirumah
Lama beraktifitas : 7 jam/hari
Keluhan selama beraktifitas : Tidak Ada
Penanggulangan : Tidak Ada
Tidur malam dari jam : 20.40 Wib
Keluhan : Tidak Ada
Tidur siang : 2 jam
4. Personal higine
Mandi : 2x/hari
Menggosok gigi : 2x/hari
Mencuci rambut : 1x/2 hari
Memotong kuku :1x/minggu
Mengganti pakaian luar/ dalam : 2x/hari
Membersihkan genetelia : 4-6 x/hari
h. Data Psikologi, Spiritual, dan Pengetahuan Tentang KB
1. Konsep diri : Positif
2. Intelektual : Baik
3. Hubungan interpersonal : Baik
4. Makanisme koping : Tidak Ada
5. Support system : Suami
6. Spiritual : Baik
7. Pengetahuan tentang KB : Dari bidan
C. ANALISA DATA
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda – tanda vital :
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 62x/i
c. P : 22x/i
d. S : 36,5 ‘C
e. BB : 63 kg
f. Kepala
1) Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak Rontok
2) Telinga
Kebersihan : Tampak bersih
Gangguan pendengaran : Tidak Ada
3) Mata
Konjungtiva : Merah Muda
Sklera : Tidak ikterik
Kebersihan : Bersih
Kelainan : Tidak ada
4) Hidung
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada
5) Mulut
Warna bibir : Merah Muda
Integritas jaringan : Luna
Kebersihan lidah : Bersih
Gangguan pada mulut : Tidak ada
6) Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar
7) Dada
Simetris/tidak : Simetris
Besar payudara simetris/tidak: Simetris
Nyeri : Tidak ada nyeri
Benjolan/massa : Tidak Ada
8) Perut
Bentuk : Normal
Bekas luka operasi : Tidak Ada
Benjolan/massa : Tidak Ada
9) Ekstremitas
Atas
Kelainan : Tidak Ada
Kebersihan : Bersih
Bawah
Oedema : Tidak Oedem
Varises : Tidak Ada
10) Genital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak Ada
Tanda infeksi vagina : Tidak Ada
11) Anus
Hemmoroid : Tidak Ada
Kebersihan : Bersih
D. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny.Y , P1 A0 AH1 , Umur 24 tahun, akseptor KB Pil
E. INTERPRETASI DATA
Tanggal 06 Februari 2023 pukul : 16. 30 WIb
a. Data Dasar :
DS : Ny.Y mengatakan ingin pasang KB Pil
DO : TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 62x/i
P : 22x/i
S : 36,5 ‘C
BB : 63 kg
b. Masalah : Tidak Ada
c. Kebutuhan : KB Pil
F. PERENCANAAN
Tanggal 06 Februari 2023 pukul: 16. 35 WIB
1. Informend concent
2. Beritahu tentang hasil pemeriksaan fisik
3. Beritahu tentang penkes KB Pil
4. Cara mengkonsumsi KB Pil
5. Beritahu tentang kunjungan ulang
6. Lakukan Pendokumentasian
G. IMPLEMENTASI
Tanggal 06 Februari 2023, Pukul 16.40 WIB
1. Meminta persetujuan tindakan kepada ibu tentang penggunaan KB PIl.
2. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dalam batas normal,
sebagai berikut :
TD : 110/70 mmHg
N : 62x/i
P : 22x/i
S : 36,5 ‘C
BB : 63 kg
3. Memberitahu ibu tentang keuntungan, kekurangan, dan efek samping KB Pil
Keuntungan KB Pil adalah
a. Memiliki efektivitas yang tinggi
b. Risiko sangat kecil
c. Tidak mengganggu hubungan seksual
d. Siklus haid menjadi teratur
e. Dapat digunakan jangka panjang
f. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
g. Mudah dihentikan setiap saat.
h. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
i. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
j. Membantu mencegah kanker ovarium
Kekurangan KB Pil adalah
a. Membosankan karena setiap hari mengkonsumsi pil.
b. Mual (3 bulan pertama)
c. Perdarahan bercak
d. Pusing
e. BB naik sedikit
f. Nyeri payudara
g. Amenorea
h. Menimbulkan depresi
i. Meningkatkan tekanan darah
Efek Samping KB Pil adalah
Khususnya klien harus mengetahui bahwa dalam 3 siklus pertama ada
kemungkinan tejadi efek samping seperti di bawah ini: Mual; rasa tidak enak
di payudara; pendarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding; pusing;
sakit kepala; penambahan berat badan dan jerawat (Arum & Sujiyatini,
2011).
4. Cara mengkonsumsi KB Pil
a. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap
hari.
b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
c. Sangat dianjurkan penggunaanya pada hari pertama haid.
d. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil
habis, sebaiknya 3 hari sebelum pil habis datang Kembali ke klinik /
sarana Kesehatan untuk mendapatkan konsultasi dan mini pil yang baru.
e. Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), sebaiknya minum pil tersebut segera
setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak
perlu meggunakan metode kontrasepsi yang lain
f. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan
5. Beritahu tentang kunjungan ulang
Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan atau bila tidak ada
keluhan boleh datang pada bulan Maret 2023.
6. Melakukan Pendokumentasian hasil pemeriksaan.

H. EVALUASI
Tanggal : 06 Februari 2023 Pukul : 16. 55 Wib
1. Bidan sudah dilakukan informed consent serta penjelasan pada pasien dan
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Bidan sudah memberitahu kepada pasien hasil pemeriksaan dan pasien sudah
mengetahui hasilnya.
3. Bidan sudah memberitahu Penkes KB pil dengan baik yang sesuai dengan
standar Kesehatan asuhan kebidanan dan pasien mengerti dengan penkes
yang di berikan.
4. Bidan sudah memberitahu kepada pasien cara mengkonsumsi pil KB dengan
baik dan benar.
5. Bidan sudah memberitahu dan pasien bersedia untuk kunjungan ke BPM atau
Tenaga Kesehatan jika ada keluhan.
6. Bidan sudah melakukan pendokumentasian di rekam medis ibu.

CI Akademik, Peserta Praktik

(Bdn, Devi Arista, S.Keb, M.Kes) (Lenny Nopita Friska Sinaga)


BAB IV
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN
1. Jurnal Terkait
Selain itu studi ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Hasmi (2016) dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB
Pil Kombinasi Tentang Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi Di Puskesma Bajeng
Kec. Bajeng Kab. Gowa Tahun 2016” URL http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/6553/1/HASMI.pdf
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa cara pengunan pil oral
kombinasi yaitu dengan cara sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang
sama, dan bila lupa minum pil segera minum pil setelah di ingat pada hari
yang sama. Karn pil oral kombinasi merupakan alat kontrasespi yang dapat
memiliki efektifitas tinggi lebih dari 99%, apabila digunakan secara benar
dan konsisten karena pil akan dimetaboliser dalam 24 jam. Apabila akseptor
lupa minum 1-2 pil maka dapt terjadi peningkatan hormone alamiah yang
dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan ovum. Efektifitas pil kombinasi
juga dapat berkurang apabila tidak di minum dalam waktu yang sama.
Berdasarkan teori penulis dalam penelitiannya Kurangnya
pengetahuan, pengalaman dan ketidak teraturan ibu dalam mengkonsumsi pil
KB dapat menjadi alasan utama penyebab kegagalan KB Pil apabila
keinginan pasangan atau individu sangat kuat untuk mencegah kahamilan,
maka hal ini secara langsung berpengaruh terhadap seberapa teratur mereka
menggunakan metode kontrasepsi (Nisa dan Ratih, 2014).
Berdasarkan KB Mini Pil pada Ny. Y dapat di simpulkan bahwa tidak
ada kesenjangan antara teori, pelaksanaan dan jurnal yang di dapatkan, kita
tahu bahwa pemakaian kontrasepsi mini pil ini dapat di gunakan dalam
jangka Panjang dan peminatnya sangat banyak, namun tenaga Kesehatan
dapat berupaya melakukan KIE KB mini pil dan juga melakukan pendekatan
kepada pasien, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
bahwa KB Mini Pil ini sangat efektif, efisien dan sangat aman digunakan
jangka panjang oleh pasien.
2. Data Subjektif
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22-Januari-2023 pukul 16.30 wib
di ruang pemeriksaan Praktek Mandiri Bidan Bdn. Era Zora, S.iT.,M.Kes
bangko. Pengkajian di lakukan Ny. Y umur 24 tahun, Pasangan 26 tahun,
keduanya beragama islam.
Ny.Y mengatakan sudah menikah 2 tahun yang lalu dan Ny. Y
mengatakan menstruasi pertama kali umur 12 tahun, tang Haid terakhir 20-
September-2022, lamanya menstruasi 7 hari, siklus menstruasi 24 hari dan,
Haid lancar tiap bulan, keluhan tidak ada.
Pemeriksaan kesehatan yang di lakukan pada Ny. Y di lahan prakek
meliputi pemeriksaan keadaan umum, TD, BB, LILA dan TB dengan hasil
baik. Dalam Konseling KB Mini Pil ini alangkah baiknya jika pengalaman
pertama kali untuk menggunakan KB pil mini ini hadirnya suami pasien
dalam konseling ini, bertujuan agar mendapatkan pengetahuan KB pil mini
ini dengan baik, keuntungan, kekurangan dan efek samping dalam
penggunaan KB Pil Mini ini.
3. Pengkajian Data
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5%) untuk digunakan
pada ibu menyusui bila penggunaan yang benardan konsisten sangat
mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan
berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan
(fenitoin),carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin)
(Setyorini, 2014).
Kontrasepsi hormonal yang digunakan dapat memiliki pengaruh
positif ataupun negatif terhadap berbagai organ wanita, baik organ genetalia
maupun non genetalia. Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi hal ini tidak hanya karena terbatasnya
metode yang tersedia, tetapi juga oleh karena ketidaktahuan mereka tentang
persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus
dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping potensial
konsekuensi kegagalan atau Kehamilan yang diinginkan, besar keluarga yang
direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan dan
orangtua (Marmi, 2016).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang penulis dapatkan dalam pengelolaan tentang
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. Y di Bidan Praktek Mandiri
Bdn. Era Zora, S.iT., M Bangko pada tanggal 06 Februari 2023 pukul 16.30 Wib.
Penulis kesimpulan bahwa :
1. Pengkajian diagnosa pada Ny. Y yaitu sesuai dengan hasil pengkajian secara
subjektif dan objektif, maka ditegakkan diagnose yaitu Ny. Y usia 24 tahun
dan Ny. Y sudah mendapatkan KB Mini Pil.
2. Pada Ny. Y telah diberikan konseling KB Mini Pil pada tanggal 06 Februari
2023 pukul 16.40 WIB.
3. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. Y berjalan sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan sesuai standar asuhan kebidanan.
B. Saran
1. Bagi pasien
Diupayakan untuk terus melaksanakan anjuran yang diberikan Tenaga
Kesehatan untuk mendapatkan asuhan KB Mini Pil.
2. Bagi fasilitas Kesehatan
Dilakukan KIE KB Mini Pil dengan baik pada Ny. Y
3. Bagi mahasiswa kebidanan
Dapat memberikan asuhan KB Mini Pil sesuai dengan standar – standar
Kesehatan yang bertujuan tercapainya pasangan yang hidup sejahtera.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ari,S.,2012. Prosedur PenelitianSuatuPendekatanPraktik., RinekaCipta,Jakarta.


Arum dan Sujiyatini.,2011.Panduan LengkapPelayanan KBTerkini.,NuhaMedika,
Jogjakarta, 28, 96-115.
Ayu Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB untuk pendidikan bidan
Edisi kedua Buku Kedokteran EGC. Jakarta, 2010.
Departemen Kesehatan RI., 2011. Rencana Pembangunan Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Nurannisa Ratih,Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan
Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jufri W.Amd.Keb Desa Solokuro
Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, SURYA 17 Vol.02, No.XVIII,
Juni 2014.
Saifuddin, Abdul Bari, et al.,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2006
Saiffudin.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka – Sarwono Prawirohardjo, 2007
Wiknjosastrtro, Hanifa. Et al. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2008.
World Health Organization Family Planning/Contraception: updateDesember 2016.
Medic center: WHO Library Cataloguing-in-PublicationData.
LAMPIRAN JURNAL

DOKUMENTASI

You might also like