You are on page 1of 21

GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN

 Secara fisiografi daerah Sorolangun terletak di bagian


barat – tengah Sumatera Selatan, pada sayap timur
pegunungan barisan yang membentang ke arah timur laut
ke arah wilayah cekungan Sumatera Selatan. Wilayah ini
dibatasi oleh koordinat 1020 00’ dan 103030 B.T dan 2000’
dan 3000’ L.S, meliputi daratan seluas 18.500 km2.Di utara
berbatasan dengan Maurabungo, ditimur Palembang, di
selatan dengan Bengkulu
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
 Bagian timur dan timur laut daerah ini terdiri dari lahan
yang bergelombang, merupakan wilayah yang rendah
dengan ketinggian beberapa puluh meter diatas
permukaan laut. Sungai – sungai mempunyai bentuk
meander dan berpola meranting sampai rectangular,
kebanyakan sungai besarnya mengalir kearah barat laut –
tenggara , sejajar dengan arah struktur utama.
 Wilayah ini dikontrol oleh struktur geologi, sehingga
kenampakan topografi dan pembentukan pola aliran
sungainya sangat erat hubungannya dengan fase deformasi
yang terjadi ditempat tersebut.
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
 Proses tektonik pada daerah Sarolangun berkembang sejak
Paleozoikum akhir sampai resen. Aktivitas tektonik yang
berkembang pada daerah ini sangat kompleks.Dan
menuruttatanan tektoniknya daerah Sarolangun ini
terletak pada Zona Belakang Busur, dan keberadaannya
dipengaruhi oleh aktivitas tektonik dan struktur geologi
yang cukup kompleks dan dipengaruhi juga oleh sistem
sesar utama sumatera yang membentuk pegunungan
barisan
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
 Urutan stratigrafi daerah Sarolangun dibagi menjadi tiga
yaitu diawali dari bawah dengan batuan malihan,
kemudian batuan sedimen, lalu yang paling atas adalah
endapan permukaan ( pra- Tersier, Tersier, dan Kuarter ).
 Sejarah struktur geologi di daerah sarolangun relatif rumit,
meliputi kejadian- kejadian tektonik dalam kisaran waktu
sejak Paleozoikum akhir sampai Resen.Unsur-unsur utama
struktur geologi di daerah sarolangun ini adalah sesar-sesar
dan lipatan-lipatan.Sesar dan lipatan tersebut terbentuk
oleh aktivitas tektonik yang sangat rumit di daerah ini.
GEOLOGI DAERAH SAROLANGUN
Data penelitian yang
digunakan
1. Data Permukaan
Data ini diperoleh dari hasil pemetaan dan
pengamatan dilapangan. Data permukaan ini terdiri
dari data litologi, geomorfologi, stratigrafi, dan
struktur geologi serta data mengenai potensi sebaran
bahan galian yang ada di daerah tersebut.Data
permukaan ini dilakukan melalui pemetaan geologi
yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu.Selain itu
juga mencakup beberapa dari studi literatur. Data –
data pengukuran dari permukaan didapat dari hasil
pengukuran topografi atau kelerengan, pengukuran
striktur geologi, pengukuran ketebalan satuan batuan
dan sebagainya.
Data penelitian yang
digunakan
2. Data geofisika (bawah permukaan)
Data bawah permukaan yang diambil yakni berasal
dari data hasil pengukuran rapat massa batuan. Proses
pengambilan data bawah permukaan disini dilakukan
dengan metode geolistrik dan geomagnet. Selanjutnya
data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis di
laboratorium
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Peta anomaly
regional gravity
Pengukuran Gravity Daerah
Sarolangun
Peta anomaly
residual gravity
Potensi Bahan Galian Daerah
Sarolangun
1. Mineral logam
 Emas berupa letakan terdapat di Batang Asai di
Lembar Sarolangun. Mineralisasi emas primer
dilaporkan di daerah sentuhan granit.Arai dengan
basalt setempat di Bukit Tempurung, sungai Kinantan
dan dari sentuhan granit seblat dengan Formasi hulu
simpang di darah Seblat. Emas diusahakan sederhana
oleh penduduk setempat.
 Pirit umumya pada daerah tersebut terdapat dalam
batupasir malihan Formasi Asai, Formasi Palepat dan
Formasi Rawas dan dalam tuff serta breksi Formasi
Hulusimpang.Pirit ini kemungkinan berasal dari
batuan terobosan pada pertengahan Miosen.
Potensi Bahan Galian Daerah
Sarolangun
2. Mineral bukan logam
 Batugamping ditemukan sebagai sisipan dalam
Formasi-Formasi Mengkarang, Palepatt, Asai, Rawas,
dan Hulusimpang.
 Batuan beku yang tersingkap di pegunungan barisan
umumnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan
dan pengeras jalan tetapi saat ini tidak diusahakan
karena kesulitan mencapai daerahnya.Pasir dan kerikil
kuarter digunakan oleh industry konstruksi setempat
sebagai bahan untuk beton sementara batulanau
dimanfaatkan oleh pabrik-pabrik untuk pembuatan
bata dan genting.
Potensi Bahan Galian Daerah
Sarolangun
3. Sumber energi
 Batubara dan minyak bumi terdapat di daerah
sarolangun ini .rembesan minyak dilaporkan banyak
terjadi di banyak tempat . batubara yang umumnya di
jumpai sebagai lignit dengan ketebalan yang beraneka
ragam antara 0,5 -1,0 meter. Kebanyakan batubara
yang ada ditempat ini di jumpai dalam bentuk lensa-
lensa.
Kesimpulan
 Metode gravitasi memanfaatkan variasi densitas sebagai penyebab
ternjadi nya anomali gravitasi, cara pemakaian alat gravity meter
dilakukan dengan sangathati-hati, karena alat ini sensitivitasnya
sangat kecil sehingga gerakan badan punakan mempengaruhi besar
nilai baca. akuisisi data gravity dilakukan padalintasan tertutup,
sehingga akan memudahkan dalam pembuatan peta kontur, baik peta
anomali regional dan peta anomlai residual, dan mengkonversi data ke
dalam satuan miligal dengan menggunakan tabel konversi dimana
tabel konversi tersebut berbeda untuk setiap tipe alat yang digunakan.
Selanjutnya mereduksidata dengan berbagai koreksi yaitu koreksi
calibrasi, tidal, drift , udara bebas dankoreksi bouger yang bergantung
pada beda ketinggian dan densitas rata-rata.
 Densitas rata-rata dapat dipeoleh baik menggunakan metode
Nettleton maupun metode Parasnis.Setelah data direduksi, maka
diperoleh harga anomali bougeryang terdiri dari anomali regional dan
residual. Pada intinya, metode gravityhanya untuk menentukan
anomali residual ( disebabkan oleh benda anomali),sehingga dari peta
anomali tersebut bisa diniterpretasikan baik secara forward Modelling
maupun invers modelling.
Kesimpulan

 Untuk pengukuran gravitasi di daerah Sarolangun kita


mendapatkan peta anomaly residual gravity nya.Dari
peta tersebut terdapat dua buah antiklin yang
menunjukkan lapisan batuan di titik tersebut
mempunyai densitas yang tinggi.
 Potensi bahan galian di daerah tersebut meliputi
1. bahan Galian Logam
2. Bahan Galian Non-logam
3. Bahan Galian Energi

You might also like